REMBULAN ANASTASYA ADILLA, adalah seorang gadis muslimah, yang memiliki sifat baik hati, dan periang. Dan ia memiliki bentuk tubuh bak seorang model, yang mewarisi dari sang ibu, yang dulu berprofesi sebagai seorang model.
Dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis bedah, jadi tak ayal juga kenapa rembulan lebih memilih menjadi dokter daripada yang lain karena dia mengidolakan sang ayah dan bertekad ingin menjadi seperti ayahnya untuk menjadi dokter, yang membedakan, ia lebih memilih menjadi dokter anak. Ditambah lagi dia hanya seorang anak yatim piatu, yang ditinggal oleh kedua orang tuanya, karena meninggal.
KEY LEE ATMAJA, adalah seorang aktor dan juga model terkenal di Indonesia, dan bukan hanya di Indonesia dia juga terkenal se-Asia tenggara. Dia adalah anak dari seorang pengusaha kaya yg memiliki perusahaan yg terbilang banyak di berbagai negara. Yang bernama 'Atmaja company'. Dia memiliki darah campuran Korea-Indonesia, dan memiliki sedikit darah eropa dari sang kakek dari ibunya. Ibunya berasal dari Indonesia dan ayahnya berasal dari Korea Selatan.
ARINI HUMAIRAH AZ-ZAHRA, adalah gadis muslimah bercadar dan memiliki paras cantik, Arini atau sering di sapa Arin adalah sahabat dari rembulan, yang tak lain adalah anak dari seorang kiyai Abdullah. Arin sudah menganggap rembulan seperti saudaranya sendiri, bisa di bilang dia sudah menganggap rembulan sebagai kakaknya sendiri, karena usia mereka tidak jauh beda hanya terpaut satu tahun. Yang mana usia nya kini memasuki 22 thn.
MUHAMMAD ZAKI FIRDAUS, dia adalah Kaka kandungan dari Arini yang tak lain sahabat rembulan. Saat ini dia sedang bekerja di salah satu universitas ternama di Kairo, Mesir. Ya, dia bekerja sebagai dosen sekaligus hafidz Qur'an. Sehingga tak ayal dia di pinta oleh pemilik kampus untuk mengajar di kampusnya, karena dia salah satu murid yang berprestasi sekaligus membanggakan pihak kampus, saat dia masih menjadi siswa di sana.
Pada malam hari tepatnya pukul 22:00 p.m, di salah satu bar ternama di negri ginseng, terdapat pria tampan yang sedang memaki seorang wanita seksi, bukan tanpa sebab dia memaki wanita itu, karena wanita itu telah membuat kesalahan yang menurutnya sangat fatal. Kali ini mereka sedang berada di tempat yang sepi di dekat bar yang mereka kunjungi.
"S**t, apa yang elu masukin ke dalam minuman gua hah?!!" teriak pria tersebut.
"Apa lagi, pasti kamu udah tau honey," ucap wanita seksi itu dengan pedenya, tanpa ada rasa takut sekalipun walau dia sudah di tampar oleh pria itu, sehingga di sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah.
"Jangan pernah elu panggil gua dengan sebutan seperti itu, karena gua jijik dengar kata tersebut ke luar dari mulut sialan elu, ja**ng. Paham!" ucap pria tersebut dengan penuh penekanan dan napas mulai terengah-engah.
"Udahlah key, daripada kamu terus marah-marah dan memaki aku, lebih baik kita segera pergi ke hotel, emang nya kamu mau terus seperti ini? Lihat dirimu kamu sudah berantakan, kamu perlu di obati dan hanya aku yang bisa obati kamu." Dengan nada menggoda.
"Ck, elu pikir gua mau tidur sama elu hah. Gak akan pernah dan gua gak pernah Sudi buat nyentuh elu ja**ng."
"Ya, ampun key. Kamu ini masih aja nolak aku, emangnya kurangnya aku tuh apa sih, aku tuh udah cantik dan seksi lagi. Udahlah aku tau kamu gak mungkin cari perempuan lain yang sering ada di bar lain, karena aku tau kamu gak pernah sudi untuk memakai barang bekas bukan. Jadi hanya aku yang bisa melakukan nya, aku jamin kamu pasti ketagihan dan aku akan memberikan kenyamanan untuk mu honey," ucap wanita itu tanpa rasa malu, bahkan dia sudah seperti wanita penggoda.
"Sudah berapa kali gua bilang gua gak Sudi dan gak akan pernah tertarik sekalipun terhadap elu, Sarah!!" bentak key dengan napas mulai tak terkontrol.
Ya, pria itu bernama key dan wanita seksi itu bernama sarah. Setelah mengucapkan kata itu key segera pergi dari tempat itu dan meninggalkan Sarah yang berteriak memanggil namanya, bahkan dia tidak perduli dengan teriakan wanita gila itu, karena pikirannya tidak terkontrol sehingga dia melupakan mobil yang iya bawa.
"Ck, key sampe kapan kamu menjauhi ku. Liat saja aku akan menemukan mu dan aku tidak akan melepaskan mu begitu saja, akan ku pastikan malam ini kamu akan menjadi milikku seutuhnya, lihat saja nanti." ucapnya dengan senyum sinisnya.
Di sisi lain Key terus saja berlari agar dia jauh dari wanita gila itu, di saat dia berlari dia tidak sengaja menabarak seorang gadis.
"Aww."
"sorry, I accidentally bumped into you."
"It's okey, no problem. Excuse me."
Di saat gadis itu ingin pergi karena taksi yang di tunggangi nya sedang menunggu. Pria itu pun menghalanginya supaya gadis itu tidak masuk ke dalam mobil.
"wait, are you Indonesian?"
"Yes, why?"
"Ahhh syukurlah, apakah kamu bisa menolong saya?"
"Menolong apa?" tanya gadis itu
"Tolong antar kan saya ke apartemen di jalan xxx."
"Apa, ke apartemen? Tidak, maaf saya tidak bisa mengantar anda tuan, lagian anda bisa kan ke apartemen anda sendiri."
"No, saya gak bisa. Apa anda gak liat kondisi saya saat ini?"
Gadis itu pun melihat pria dari atas kepala sampai ujung kaki. Ya pria itu tampak dalam kondisi berantakan, rambut yang acak-acakan, baju kemeja terlihat lecek bahkan tiga kancingnya pun sudah di lepas sehingga memperlihatkan sedikit dada bidang pria tersebut, dan ditambah matanya memerah menahan nafsu, hingga napasnya ter engah-engah.
"Memang nya anda kenapa, kalau boleh tau? Jangan bilang anda ..." Belum sempat gadis itu melanjutkan pertanyaan nya, pria itu langsung memotong nya.
"Ya, saya tau yang ingin anda bicarakan. saya mohon tidak ada banyak waktu, saya sudah tidak tahan, saya mohon antarkan saya ke apartemen saya secepatnya." Dengan nada lemah memohon sambil tangannya di satukan di dada.
"What? Jadi bener anda terpengaruh sama obat per****ng?!" teriaknya dengan wajah terkejut, lantaran apa yang ia duga ternyata benar.
"Hmmm, jadi plis bantu saya."
"Gak, gak, gak, saya gak bisa bantu anda. Enak aja, cari saja wanita yang apa tuh, yang suka di bar itu, jangan ke saya, saya bukan wanita kaya gitu paham."
"Ck, saya minta bantuan ke anda tuh buat bantuin saya antar pulang ke apartemen saya, bukan buat obatin saya dengan cara yang anda pikirkan."
(Untuk part ini, author menggunakan bahasa saya, dan anda. Jadi, mohon di maklumi hehehe).
Belum sempat gadis itu menjawab, tiba-tiba omongannya langsung di potong oleh supir taksi yang sedang menunggu.
"실례합니다 아가씨, 당신의 일은 끝났습니까? 그렇다면 가자. 나도 다시 일을 해야 하기 때문이다."
(Permisi nona, apakah urusan anda sudah selesai? Jika sudah, mari kita pergi. Karena saya juga harus kembali bekerja).
"ahhh, 죄송합니다 삼촌, 잠시 시간을 내주시겠습니까? 빨리 친구랑 해야겠어요."
(ahhh, maaf paman bisa kasih saya waktu sebentar? saya ada perlu dengan teman saya sebentar lagi).
"알겠습니다. 5분 정도 더 드리겠습니다. 놓치다."
(Baik, saya akan berikan waktu sekitar 5 menit lagi. Nona).
"알았어, 고마워 삼촌."
(Baik, terima kasih paman).
Setelah berbincang selama 5 menit, akhirnya gadis itupun mau menolong pria tersebut untuk ke apartemen nya.
"Yasudah kalo begitu, mari saya antar ke apartemen anda."
"Terima kasih."
"Etsss, tunggu dulu, berikan kedua tangan anda terlebih dahulu," ucapnya.
"Buat apa?" tanya Key.
"Udah jangan banyak tanya, sini mana tangannya."
"Nih."
Setelah memberikan tangannya, key pun di buat terkejut lantaran kedua tangannya di ikat menggunakan kerudung pasmina panjang yang dibawa oleh gadis itu. Tanpa banyak tanya mereka pun langsung masuk ke dalam mobil dan menuju ke apartemen key.
Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya mereka pun sampai di apartemen milik key.
"Sudah samapai, silahkan turun."
Bukannya turun key malah menatap gadis itu dengan tatapan sulit diartikan.
"Apa? Kenapa anda menatap saya seperti itu?"
"Gak, antar saya ke dalam apartemen saya, saya mohon. Saya gak sanggup lagi buat jalan," katanya dengan tatapan yang memelas.
Mau tidak mau gadis itupun akhirnya mengantarkan key masuk ke dalam apartemen nya. Baru saja key hendak keluar mobil tubuh key langsung lemas dan hampir jatuh ke lantai.
"E-eh, tunggu. Anda duduk dulu saja, biar saya minta bantuan ke pak supir buat bopong tubuh anda ke dalam apartemen anda."
"Hmm."
"Paman, bisakah kamu membantu ku?" tanya gadis itu pada supir taksi.
"Bantu apa nona?!"
"Tolong bantu saya untuk membopong pria ini masuk ke dalam apartemen nya, karena saya tidak bisa menyentuh nya."
"Baik nona. Mari tuan, saya bantu."
Mereka pun langsung menuju pintu apartemen, sebelum masuk ke dalam apartemen, gadis itu membuka ikatan tangan yang tadi ia ikat di tangan key.
"Tunggu dulu, kemari kan tangan mu."
Tanpa banyak tanya key pun memberikan tangannya yang di ikat tadi. Setelah membuka ikatan yang mengikat tangan key, mereka pun melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam apartemen.
By : google translate😂
Ohhh ya guys, klo ada kalimat yang salah dalam b. Korea mohon di maklumi. Karena aku juga dapat dari google translate wkwk, karena aku gak bisa b. Korea jadi aku minta maaf🙏🙏
Dan untuk kedepannya, klo ada percakapan dengan orang Korea atau orang luar negeri, mungkin aku akan buat percakapan dengan b. Indonesia saja jadi harap di maklumi.
Ohh satu lagi, itu kan aku bilang mereka berkunjung ke bar, nah yang di maksud bar yang mereka kunjungi tuh bukan bar yang ada wanita 'j***ng' nya yah. Tapi bar yang bisa di bilang sudah legal, wkwk maaf kan imajinasi ku yg nyeleneh yah. Hehehe.
"Tunggu."
Key pun langsung mengambil dompet di saku celananya, dan mengambil kartu akses masuk ke dalam apartemen. Setelah memberi kartu akses untuk masuk kedalam apartemen ke pada keamanan yang bertugas menjaga apartemen, mereka pun masuk kedalam. Setelah sampai di lif mereka pun segera masuk dan menekan tombol 20. Setelah sampai di lantai 20, mereka pun melanjutkan langkahnya menuju ke apartemen key. Setelah sampai di depan pintu apartemen nya key pun mengambil key card, dan setelah itu mereka pun masuk ke dalam, betapa terkejutnya gadis itu lantaran ruangan apartemen itu begitu megah dan luas. Setelah masuk ke dalam kamar key, key pun langsung di baringkan di ranjang king size nya oleh pak supir yang sedari tadi membopong tubuh nya. Kalo kalian tanya gadis itu ngapain aja? Jangan ditanya gadis itu hanya mengikuti langkah mereka dari belakang. Hehehe.
"Terima kasih," ucap key kepada gadis dan juga pak supir taksi.
"Sama-sama," jawab keduanya
"Kalo begitu, saya permisi dulu. Mari paman."
Sebelum gadis itu melangkah menuju pintu kamar, tiba-tiba key langsung memegang tangan gadis itu begitu kuat dengan posisi dia duduk di atas ranjang dan bersandar.
"Berani nya kamu memegang tangan saya." Bentak gadis itu dengan nada tinggi sambil menepis tangan key dengan kasar.
"Sorry, tapi gua mohon bantu gua, gua udah gak kuat."
"Cih, emang kamu gabisa nahan. Tadi aja bisa nahan di dalam mobil."
"Saya sudah tidak bisa menahannya lagi. Plis bantu saya, saya mohon sama kamu."
"Ogah, memang nya anda pikir saya wanita murahan apa? No, saya gak mau berbuat zina apalagi ini zina besar."
"Yasudah kalo begitu ayo kita menikah."
"Hah, apa maksud anda?" ucap gadis itu dengan wajah terkejut nya.
"Ya menikah, kamu bilang kamu gak mau berbuat zina, yasudah kalo begitu kita menikah, dan kamu bisa menolong ku," kata Key dengan entengnya.
"Kamu kayanya sudah gila, lantaran obat pe****ng itu, sampai-sampai kamu bisa bicara seperti itu dengan entengnya, kamu pikir pernikahan itu permainan hah!!" bentak gadis itu, karena sudah tidak tau lagi jalan pikiran Key. Sampai-sampai ia melupakan bahasa formal yang sedari tadi ia ucapkan.
"Plis saya mohon."
Baru saja key hendak turun dari ranjangnya dan ingin melangkah ke gadis itu tapi gadis itu mencegahnya.
"E-eh, mau apa kamu. Jangan coba-coba mendekat atau gak saya laporkan kamu ke polisi, diam disitu dan tetap duduk di atas kasur mu!" bentak gadis itu dan langsung menyembunyikan badannya ke belakang pak supir taksi tadi.
Mau tidak mau, Key akhirnya menuruti perintah gadis itu untuk tetap duduk di kasur nya. Lain halnya dengan supir taksi tadi, beliau hanya diam dan melihat perdebatan antara key dan gadis itu lantaran beliau tidak tau mereka membicarakan apa. Bagaimana tidak key dan gadis itu berbicara menggunakan b. Indonesia sehingga mengakibatkan beliau tidak tau, tapi setelah memahami situasi lantaran gadis itu bersembunyi di balik tubuhnya, supir taksi pun segera membentangkan tangannya untuk melindungi gadis itu dan berbicara pada gadis itu.
"Nona apakah anda tidak apa-apa? Sebaiknya kita segera pergi dari apartemen ini."
"Tidak apa-apa paman aku baik-baik saja, tunggu dulu paman."
"Kamu, siapa nama kamu?" tanya gadis itu pada key yang sedang duduk di atas kasurnya.
"Key."
"Baiklah, kunci. Apa kamu yakin ingin saya membantu kamu?"
Key dia tidak menjawab pertanyaan yang gadis itu tanyakan dan dia tidak mempersalahkan gadis itu memanggilnya dengan sebutan kunci, karena di pikir-pikir lagi memang benar namanya itu kunci jika di artikan dalam b. Indonesia. Dia hanya mengangguk kan kepalanya. Karena dia benar-benar tidak tahan dengan efek dari obat pe***ng yang di berikan gadis gila itu.
"Baiklah, Key. Saya akan membantu kamu agar kamu tidak terus terbebani oleh efek dari obat sialan itu. Tapi kamu jangan senang dulu, saya membantu kamu bukan dengan cara saya harus memuaskan nafsu kamu, saya tidak sudi dan saya tidak mau. Jadi kamu tidak boleh banyak bertanya kalo kamu mau di bantu, mengerti."
Sekali lagi key hanya mengangguk kan kepalanya, untuk menjawab pertanyaan gadis itu.
"Baik, sekarang kamu tidur di kasur kamu dan kepalkan kedua tangan kamu di depan."
Lagi-lagi key hanya melakukan apa yang gadis itu katakan, dia tidak banyak tanya karena dia benar-benar tidak tahan atas penderitaan ini.
"Paman, bisakah kamu membantu ku? Untuk mengikat tangannya dengan menggunakan ini."
Gadis itu meminta bantuan kepada supir taksi tadi untuk membantu nya mengikat kembali tangan key dengan hijab pasmina nya yang tadi iya gunakan sebelumnya untuk mengikat tangan key. Tanpa banyak tanya supir taksi itu pun langsung mengikat tangan key. Setelah tangan key sudah di ikat, baru lah gadis itu maju mendekati key yang sedang terbaring di atas kasur dengan tangan terikat di depan, key pun menatap gadis itu yang sedang berjalan mendekatinya dengan tatapan penuh gairah, yang seakan-akan dia ingin melahap gadis itu secara rakus.
Setelah gadis itu sampai di depan key, gadis itu langsung mengambil suntikan yang ada di dalam tas yang iya gunakan. Dan tanpa banyak tanya gadis itu langsung menyuntikkan suntikan tadi ke lengan key. Setelah gadis itu menyuntikkan suntikan tadi, tiba-tiba penglihatan key mulai tampak remang-remang, dia menatap wajah gadis itu dan menatap bibir gadis itu yang seperti sedang mengucapkan kata 'maaf'.
"Maaf," itulah kata yang di ucapkan oleh gadis itu kepada key, sebelum key memejamkan matanya.
Setelah key sudah tidak sadarkan diri gadis dan supir tadi pun bergegas pergi dari apartemen itu. Sebelum mereka pergi, gadis itu terlebih dahulu membuka ikatan yang mengikat tangan key. Setelah itu gadis itu segera keluar ke apartemen dan segera menuju hotel yang iya tempati.
Setelah di dalam mobil gadis itu hanya diam saja sambil melirik keluar jendela mobil.
"Nona, maaf sebelumnya. Apakah saya boleh tau, yang nona suntikan ke pria tadi apa ya?"
"Paman tidak perlu khawatir, saya hanya menyuntikkan obat bius ke pria tadi, nanati besok juga dia bangun karena efek bius yang saya berikan akan habis di pagi hari," kata gadis itu sambil melihat sang supir taksi yang sedang meliriknya melalui kaca spion di depan.
"Ohh, syukurlah kalo begitu. Tapi saya heran sama nona, apakah nona selalu bawa obat bius kemana pun nona pergi."
"Tidak juga, sebenarnya saya tidak berniat membawa obat bius berserta suntikan, tapi waktu kemarin malam saya hampir di lecehkan oleh seseorang. Mau tidak mau saya menyuntikkan obat bius kepada orang yang ingin melecehkan saya, untungnya waktu itu saya membawa obat bius sisa dari rumah sakit yang mengadakan seminar yang saya ikuti, jika tidak saya tidak tau apa yang terjadi pada saya kemarin malam," kata gadis itu sambil melihat dan tersenyum ramah kepada supir taksi melalui kaca spion yang didepan.
"Astaga benarkah nona? Tapi untung lah nona tidak apa-apa. Tapi, memang nona harus hati-ha pada malam hari apalagi nona seorang wanita dan berjalan seorang diri."
"Terima kasih paman sudah menghawatirkan saya, saya usahakan saya akan menjaga diri saya sendiri," jawab gadis itu sambil tersenyum ramah.
Tak butuh waktu lama, karena jarak antara apartemen key dengan hotel yang di tempati gadis itu cukup dekat dengan hanya memakai waktu kurang lebih 6 menit. Sesampainya di depan lobby hotel, gadis itu pun langsung turun dari mobil dan langsung masuk ke hotel setelah membayar tagihan termasuk memberikan uang tambahan kepada supir taksi itu, kerena sang supir taksi tadi telah membantu nya untuk membawa key ke apartemen milik key. Setelah masuk kedalam kamarnya, ia langsung di todong banyak pertanyaan oleh teman sekamarnya.
"Eh lan, kamu darimana aja jam segini baru pulang. Kamu tau jam berapa sekarang?"
"Liat lan, sekarang udah jam setengah 12 malam bulan, kamu darimana aja sih? Kenapa jam segini baru pulang?"
Setelah mendapatkan pertanyaan yg bertubi-, bulan pun hanya mendengarkan nya tanpa menjawab dia langsung pergi ke kamar mandi, dikarenakan dia ingin sekali membersihkan badannya yang sudah lengket karena keringat.
"Dasar rembulan. Bukannya menjawab malah menyelonong gitu aja masuk ke kamar mandi, dasar teman gak ada akhlak."
Ya gadis itu bernama rembulan, teman-temannya bisa memanggilnya dengan bulan atau lan.
Satu setengah jam kemudian.
Rembulan pun akhirnya keluar dari kamar mandi, dia sudah rapi dengan baju tidur panjangnya dengan memakai kerudung instan yang panjang sampai dadanya. Dan ia langsung menaiki kasurnya yang bersebelahan dengan kasur temannya, ya mereka tidur satu kamar hanya saja mereka tidur di kasur yang terpisah, karena di kamar itu terdapat 2 kasur yang ukurannya sedang.
"Eh lan, kamu belum jawab pertanyaan aku yah. Dari mana aja kamu?"
"Sabar kenapa sih tar, biarkan aku minum dulu napa, aku nih haus tau dari tadi."
"Yaudah buruan minum, habis itu kamu cerita sama aku yah."
"Hmmm."
Akhirnya setelah minum rembulan pun menceritakan semua kejadian yang tadi ia alami kepada temen satu profesi nya bernama tari, jika tidak maka ia akan terus di todong dengan pertanyaan yang sama. Karena teman satu ini ialah teman yang sangat cerewet dan kepo.
Di lain tempat, di sebuah kamar hotel bintang lima. Wanita seksi itu tengah marah dan berteriak sampai melemparkan bantal dan selimut kamar tersebut. Bagaimana tidak, rencana yang iya buat hancur sudah ketika ia tidak menemukan sosok orang yang iya cari tidak berada di kamarnya, melainkan iya hanya menemukan sahabat dari pria yang iya cintai.
"Akhhhh. Dimana kamu key? Kenapa kamu tidak berada di kamar kamu? Kenapa hanya ada sahabat sialan kamu yang berada di kamar kamu!" teriak Sarah dengan melemparkan bantal kasur.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!