NovelToon NovelToon

The Last Vampir Hunter

Back To 2023

Sebuah kapsul waktu, mendarat di Transylvania tahun 2023. Saat itu para manusia sedang menyambut tahun baru. Seseorang keluar dari kapsul waktu, untuk melihat situasi. Jam tangan yang digunakan telah berubah menyesuaikan tanggal dan jam saat ini secara otomatis. Waktu menunjukan pukul 00.17 dini hari. Dia mengambil beberapa peralatan yang dibutuhkan dan memasukannya ke dalam sebuah tas ransel.

Cuaca sangat dingin karena masih ada sisa salju bulan Desember memenuhi sekitar wilayah. Gadis tersebut menatap sekeliling memastikan tidak ada yang melihatnya mendarat. Daerah tempat gadis itu berlabuh di tumbuhi pohon pinus dan kebun anggur yang tertutup kristal putih.

Gadis itu adalah Nazira Morris, seorang wanita yang datang dari masa depan tahun 2073. Wanita itu juga telah memiliki identitas yang akan berlaku ditahun 2023. Nazira memperhatikan identitasnya, masih nama yang sama hanya saja tahun kelahirannya berbeda. Di sana tertulis tahun kelahiran Nazira menjadi tahun 1998. Nazira mengambil uang tunai yang berlaku di tahun ini.

Gadis itu mulai menyeret kapsul waktu menuju sebuah kandang yang sudah tidak digunakan lagi. Nazira menyembunyikan kapsul waktu dengan menumpuknya menggunakan tanaman anggur yang kering dan layu. Beruntung Nazira mendarat di pemukiman penduduk yang cukup terpencil. Belum lagi suasana tahun baru membuat warga yang asik merayakan tahun baru tidak memperhatikan kedatangan kapsul waktunya.

Nazira pikir, tidak ada yang melihatnya. Namun, seorang bocah berusia lima tahun, memperhatikan kedatangan kapsul waktu Nazira.

Bocah itu mengira kendaraan yang digunakan Nazira untuk menembus ruang dan waktu adalah pesawat UFO. Bocah laki-laki itu memberitahu orang tuanya. Akan tetapi, orang tuanya mengabaikan perkataan anak kecil tersebut.

Bocah itu menghampiri Nazira, saat wanita itu menyembunyikan kapsul waktu.

"Siapa kau? Apa kau alien?" tanya bocah tersebut dengan polos sambil berkacak pinggang.

Nazira terkejut dengan kedatangan tiba-tiba bocah itu, membuat Nazira terjatuh. Dia menatap, ke arah suara, ternyata hanya seorang anak berusia lima tahun. Nazira bernafas lega karena dia pikir, orang dewasa yang akan melihatnya.

"Oh hi!" sapa Nazira salah tingkah. Syukur kapsul waktu telah tertutup dengan rapat.

"Apa yang kau lakukan diproperty keluarga kami?" bentak bocah itu, yang berbicara seperti orang dewasa. Dia bahkan masih berkacak pinggang dan tidak takut sama sekali.

"Maaf, aku hanya tersesat, kenalkan aku Nazira!" Nazira mengulurkan tangannya. Bocah tampan itu hanya memandang tangan Nazira yang terulur. Nazira menarik kembali tangannya.

"Apa yang kau sembunyikan tadi?" Si bocah mengelilingi Nazira, seolah-olah mencaritahu.

"Mungkin kau salah lihat, aku tidak melakukan apa-apa?" Nazira dengan cepat menekan sebuah tombol yang sedari tadi dia genggam. Tombol tersebut adalah sebuah remote yang membuat kapsul waktu menjadi tidak terlihat.

Bocah tersebut mencoba mengambil salah satu tanaman anggur dan ternyata memang tidak ada apa-apa di sana.

"Aku Kai. Kai Morris." Bocah tersebut memperkenalkan namanya. Sontak Nazira terkejut mendengar nama itu.

Apakah bocah kecil ini adalah ayahnya?

Nazira langsung memeluk Kai kecil, dia bahagia bertemu kembali dengan ayahnya. Sementara Kai bingung dengan tingkah Nazira yang sok akrab.

"Kau mengatakan bahwa kau tersesat? Aku lihat kau sepertinya bukan orang jahat. Ayo ikut. Aku akan memperkenalkanmu dengam ayah dan ibuku." Nazira langsung mengikuti Kai menuju arah rumahnya. Di sana orang-orang masih berkumpul pasca perayaan tahun baru.

Nazira bahagia melihat pemandangan itu karena manusia masih hidup dengan leluasa. Tidak bersembunyi seperti ditahunnya.

"Mom, Dad!" panggil Kai kepada seorang pria berusaha 35 tahun dan wanita berusia 30 tahun.

Si pria sangat mirip dengan ayah Nazira, membuat Nazira yakin bahwa Kai adalah ayahnya. Nazira senang dia mendarat di pemukiman keluarganya sendiri di masa lalu. Jika ditahun 2073 tempat ini telah dikuasai oleh bangsa Vampir.

"Kai dari mana saja?" Wanita itu merangkul Kai.

Mereka tidak menyadari kehadiran Nazira.

"Mom, Aunt ini tersesat, bolehkah kita membawanya pulang?" Kai meminta izin seolah-olah Nazira adalah hewan yang terlantar.

Wanita itu menatap Nazira dengan tatapan menyelidik. Wanita masa depan itu berusaha untuk tetap tenang. Meskipun, dia sedikit gugup dan terharu. Nazira tidak menyangka bisa melihat kembali kakek, nenek dan ayahnya.

"Siapa kau?" tanya wanita itu.

"Aku Nazira Morris." Nazira memeluk wanita tersebut, membuat si wanita terkejut.

Apakah wanita muda ini begitu putus asa sehingga memeluknya erat. Seperti seseorang yang baru saja bertemu orang yang disayangnya setelah bertahun-tahun tidak berjumpa. Dan nama keluarganya mengapa seperti nama mereka. Si wanita melirik suaminya. Si pria hanya memberi isyarat tidak kenal dengan wanita ini. Sekalipun nama keluarga mereka sama.

"Aku Evan Morris, ini istriku Ezra Morris dan kau pasti sudah kenal dengan putra kami, Kai!" Si pria yang bernama Evan, mengambil alih karena melihat istrinya yang masih heran.

Nazira tidak tahan, dia menitikan air mata karena mereka memang adalah keluarganya. Kakek dan nenek Nazira meninggal saat melawan makhluk dingin ketika usia Nazira remaja. Nazira cepat-cepat menghapus air mata itu.

"Apa kau berasal dari sini?" Ezra bertanya sambil memperhatikan Nazira yang membersihkan air mata.

Ada apa dengan gadis ini? Apakah dia sangat putus asa? Mungkin sebaiknya kami menolongnya. Nama belakangnya sama, anggap saja saudara.

"Saya dari pusat dan sedang dalam bekerja." Nazira tidak sepenuhnya berbohong karena dia berada di sini karena memang tengah menjalankan misi dari masa depan.

"Apakah kau sudah mendapatkan tempat untuk tinggal?" tanya Ezra lagi.

"Belum, saya berencana untuk mencari hotel atau losmen, sebelum saya mencari rumah sewa," terang Nazira.

"Kalau begitu, kau bisa tinggal bersama kami sementara waktu," tawar Ezra.

"Yee, Kai sayang, Mom!" Bocah itu mengangkat tubuhnya, agar sang ibu menggendongnya. Ezra menggendong Kai.

"Kita akan menunjukan kamar, untuk Aunt Nazira." Ezra melangkah masuk rumah sambil menggendong Kai.

Setelah menunjukan kamar untuk Nazira mereka memutuskan untuk beristirahat setelah perayaan tahun baru.

***

Pagi-pagi sekali, seseorang menggedor pintu rumah keluarga Morris, membuat semua penghuni rumah terbangun, termasuk Nazira. Padahal mereka baru tertidur sekitar empat jam.

"Siapa yang membuat keributan, pagi-pagi sekali setelah pesta tahun baru," kesal Evan saat mereka berada di ruang keluarga.

"Entahlah." Ezra mengedikan bahu.

Penghuni rumah keluar, Evan membuka pintu dan melihat Mr. Luca telah berdiri di pintu dengan tidak sabaran.

"Mr. Thomas telah dibunuh!" Mr. Luca memberitahu Evan.

"Apa?"

"Mayatnya sedang di evakuasi polisi, kau tahu dia kehabisan darah," bisik Mr. Luca yang masih sempat di dengar oleh Nazira dan Ezra.

Sementara Ezra menutup telinga Kai saat Mr. Luca menyampaikan bahwa Mr. Thomas telah dibunuh.

"Ini bukan kasus pertama, bukan? Setidaknya, ini kasus ke lima," pancing Mr. Luca.

"Ayo kita lihat ke sana," ajak Evan.

🍒🍒🍒

Mampir yuks di karya temanku ya besties!

...PENGASUH IDAMAN...

Memulai Pencarian

Mereka menuju ke lokasi ditemukannya mayat tersebut. Evan menghentikan langkah.

"Sebaiknya kau dan Kai di rumah saja," suruh Evan kepada istrinya.

Ezra menuruti perintah suaminya, dia kembali masuk ke dalam rumah.

"Siapa nona muda ini?" tanya Mr. Luca.

"Dia adalah Nazira Morris,"

"Apa dia salah satu keluargamu?" Mr. Luca memang baru pertama kali bertemu Nazira dan dia cukup mengenal baik keluarga Morris.

"Anggap saja. Apa kau perlu ikut kami, young lady?" sindir Evan, dia sendiri heran karena Nazira mengikutinya

"Saya hanya ingin tahu saja. Nanti saya jelaskan," jawab Nazira singkat.

"Biarkan saja dia ikut, mungkin dia hanya penasaran," bela Mr. Luca. Dia kembali berjalan diikuti oleh Evan dan Nazira.

Mereka menaiki mobil pick up milik Mr. Luca. Tempat terjadi pembunuhan adalah di lembah bukit ujung jalan. Kawasan itu memang sedikit sepi karena jauh dari pemukiman penduduk serta terdapat hutan pinus.

Mr. Luca menghentikan mobilnya, di sana telah diberi garis polisi. Polisi telah ramai di sana mengamankan TKP. Juga beberapa penduduk yang penasaran untuk melihat kejadian tersebut. Mayat Mr. Thomas tengah di periksa oleh seorang pria. Nazira tidak melihat wajah orang tersebut. Namun, dari gaya dia, Nazira yakin pria itu adalah seorang detektif.

Nazira melihat bahwa di leher korban terdapat tanda gigitan Vampir. Belum wajah pucat korban yang memang seperti kehabisan darah. Nazira memperhatikan mayat tersebut, dia khawatir gigitan Vampir tersebut membuat korbannya menjadi Vampir juga.

Si pria detektif, menyingkir dari tubuh korban. Hal itu dijadikan kesempatan oleh Nazira untuk meraba bekas gigitan Vampir tersebut. Nazira sedikit lega karena korban hanya dijadikan santapan, bukan menambah populasi Vampir.

Ya, Nazira memang memiliki pengertahuan tentang bentuk gigitan Vampir karena Nazira adalah pemburu Vampir dari tahun 2073.

"Hei, apa yang kau lakukan?" teriak pria detektif kepada Nazira. Dia tidak suka ada warga yang menyentuh tempat kejadian perkara.

Nazira bukan kaget karena teguran si pria. Dia justru terpesona dengan ketampanan pria tersebut. Pria itu seakan memiliki kekuatan untuk membuat seseorang terpikat padanya. Wajah tampannya tidak seperti manusia biasa.

"Hei!" Si pria menyentikan jari di depan wajah Nazira, agar Nazira sadar dari keterpukauannya.

"Maaf, saya lupa memperkenalkan diri." Nazira mencoba mengendalikan dirinya. Dia mengalihkan pandangan dari pria itu.

"Siapa kau?" bentak pria tersebut.

Evan yang tadi berbicara serius dengan seseorang tidak menyadari bahwa Nazira menghampiri TKP.

"Ryder, Maafkan dia. Dia saudara jauh saya." Evan berusaha menarik Nazira dari samping tubuh mayat Mr. Thomas.

Ryder? Apakah dia pria yang kami cari?

Nazira kembali ke masa lalu adalah karena misi mencari seorang hibrid bernama Ryder Collins. Putra dari Raja Vampir, Edden Collins dan seorang manusia. Darah pria hybrid itu adalah kunci bagi kelangsungan hidup umat manusia di masa yang akan datang. Namun, Nazira tidak tahu sifat hibrid ini seperti apa dan bagaimana rupanya? Apakah dia seperti Vampir normal? Jika dia seperti Vampir normal seharusnya dia tidak bisa berada di bawah sinar matahari. Nazira harus bisa mendekati pria tersebut dan mencaritahu nama lengkapnya.

"Saya yakin, dia dibunuh oleh Vampir!" teriak pria tua dengan penampilan tidak terurus, bisa dikatakan penampilannya seperti orang gila atau gelandangan.

Semua orang melihat ke arah pria tua.

"Hei, Pak tua, jangan mengada-ada, mana ada Vampir di dunia ini," ejek seorang pria yang lebih muda.

"Kalian akan menyesal. Kalian harus waspada!" Pria itu memperingati warga. Namun, para warga hanya mencemoohnya dan melempari pria tua tersebut dengan batu kerikil.

Si pria tua lari dan meninggalkan tempat kejadian.

Nazira menyesalkan ketidakpercayaan orang-orang karena inilah yang membuat mereka lengah dan dihancurkan oleh makhluk dingin tersebut.

"Ayo!" Kode Evan, agar Nazira mengikutinya.

Nazira mengikuti Evan dan Mr. Luca ke mobil pick up milik Mr. Luca. Nazira mencoba mencaritahu tentang detektif bernama Ryder tadi kepada Evan.

"Grandpa!" Evan dan Luca heran dengan sebutan yang dilayangkan Nazira kepada Evan. Nazira menyadari kesalahannya, dia segera meralatnya.

"Evan maksudku brother," ucap Nazira dengan canggung, dia tidak mau menyebut dengan Mr. Morris karena akan membuat Mr. Luca bingung. Dia tahu Nazira adalah keluarga Evan.

"Aku rasa cukup Evan saja." Evan memahami situasi Nazira. Pasti gadis itu masih canggung. Bagaimanapun mereka baru bertemu.

"Jadi Evan, siapakah Ryder tadi?" Nazira mulai mengumpulkan informasi tentang pria bernama Ryder tadi.

"Tentu saja dia seorang detektif," bingung Evan, bukankah sudah jelas bahwa Ryder adalah salah satu anggota polisi?

"Maksudku, nama lengkapnya siapa?" Nazira memperjelas pertanyaannya.

"Ryder Morgan, seorang detektif dari lingkungan ini dan mengapa kau penasaran dengannya? Hah, aku tahu, apa karena dia juga memukaumu?" terka Evan.

Bagaimana Evan tahu? Bahwa tadi Nazira memang terpukau melihatnya. Tapi, bukan itu tujuannya. Morgan? Bukan Collins? Apakah bukan Ryder ini yang sedang dia cari?

"Bukan kau saja Nona yang terpukau saat pertama kali bertemu dengan Ryder, setiap kaum wanita pasti akan terpesona dengan ketampanannya yang luar biasa." Mr. Luca menambahkan.

Mereka pikir Nazira pasti jatuh cinta kepada Ryder. Bukan salahnya juga karena memang Ryder memiliki wajah tampan yang memesona.

"Apakah kalian mengenal keluarganya?" Nazira mengabaikan sindiran dari pria-pria itu. Dia tetap ingin tahu--bisa saja mungkin orang tuanya tidak menikah. Dan tentu saja memang tidak bisa menikah karena satunya Vampir dan yang lain manusia. Ini harapan Nazira.

"Yah, mungkin sedikit aneh diumurnya yang kepala tiga. Ryder masih tinggal dengan ibunya," Evan menjawab.

"Apa? Bagaimana dengan ayahnya?" Nazira jadi semakin penasaran.

"Ayah Ryder telah meninggal saat Ryder masih kecil." Mr. Luca menambahkan.

Nazira kecewa, itu artinya Ryder yang tadi dia temui bukanlah pria yang sedang dicarinya. Wanita cantik itu terpaksa harus kembali ke rencana semula. Yaitu menyusup sebagai detektif utusan dari pusat.

Nazira memang telah dilengkapi tanda pengenal dan kartu anggota kepolisian. Besok pagi dia akan mulai melapor ke kantor polisi dan memperkenalkan diri bahwa dia adalah detektif dari pusat yang dipindahkan ke kantor itu.

Mobil berhenti di rumah keluarga Morris. Evan dan Nazira turun dari mobil pick up Mr. Luca.

"Terima kasih atas tumpangannya." Evan melambaikan tangan kepada Luca.

"Berhati-hatilah, wilayah kita sangat rawan. Jangan sampai kita juga menjadi korban pembunuh psicopath itu." Mr. Luca memperingati Evan dan Nazira.

"Terutama Kai, dia suka bermain sendiri di tempat-tempat sepi," tambah Mr. Luca lagi.

"Tenang saja, aku pasti akan menjaga putraku dengan baik."

Nazira sedih mendengarnya, bagaimana perasaan kakeknya saat mengetahui putranya telah meninggal ditahun 2073? Terbunuh oleh Vampir.

🍒🍒🍒

Sambil nunggu up, yuks mampir ke karya temanku besties!

...DIJUAL AYAHKU...

...DIBELI BOSKU...

Kastil Raja Collins

Sebuah hutan yang ditumbuhi oleh pohon pinus dan pohon maple serta pohon-pohon liar lainnya yang telah berada selama berabad-abad. Hutan tersebut sangat gelap dan berbahaya. Di dalam hutan terdapat sebuah kastil yang lembab dan mengeluarkan udara dingin yang dapat menusuk tulang siapa saja yang memasukinya.

Kastil itu dikelilingi oleh pohon-pohon mati dengan ranting-ranting tajam. Semak belukar yang mengelilingi Kastil, juga membuat kastil tua itu semakin menyeramkan. Manusia tidak ada yang mengetahui keberadaan kastil dan penghuni di dalamnya.

Kastil itu adalah kastil milik Raja Collins. Sebuah kastil kaum Vampir yang telah dibangun sejak 1712, kastil tersebut berada jauh di dalam hutan terlarang.

Manusia tidak berani ke sana karena mitos tempat itu. Belum lagi kastil dilengkapi dengan kekuatan dari Edden Collins, sang raja Vampir, sehingga membuat manusia biasa tidak akan bisa melihat kastil tersebut.

Raja Edden Collins, duduk di singgasananya. Di sampingnya sang ratu. Edden tengah berbicara dengan penasehatnya. Mereka berdiskusi tentang pasokan darah yang mulai menipis dan hewan-hewan yang mulai musnah karena habis menjadi santapan kaum Vampir.

Dibawah pimpinan Raja Edden, para Vampir dilarang untuk meminum darah manusia. Sebagai gantinya mereka hanya meminum darah hewan. Namun, diam-diam tim mereka juga ada yang bekerja di palang merah, sehingga memiliki akses untuk mengirimkan darah bagi para Vampir bangsawan.

"Yang Mulia, pasokan darah dari palang merah, maupun hewan di hutan ini telah menipis." Nazareth Barnabas, penasehat raja Collins memberitahu tentang kondisi yang mereka hadapi. Berharap raja Collins akan mau mengikuti sarannya.

"Itu situasi yang sangat berbahaya bagi kaum kita," timpal Clara, istri Edden Collins, ratu Vampir.

"Apakah masih ada kaum Vampir yang menjadikan manusia sebagai Vampir?" Edden berdiri dari singgasananya.

Sang raja berpikir jika pasokan darah yang habis adalah karena banyaknya populasi Vampir baru. Bisa saja para Vampir mengisap darah manusia dan tanpa sengaja menjadikan mereka kaum penghisap darah juga.

"Saya kira tidak ada, Yang Mulia. Seperti titah anda, kita dilarang meminum darah manusia, apalagi menjadikan mereka makhluk abadi seperti kita," bela Nazareth.

Nazareth sendiri tidak setuju dengan kebijakan sang raja. Menurutnya Vampir lebih kuat dari manusia. Lalu, mengapa mereka harus hidup bersembunyi? Nazareth telah sering memberikan nasehat kepada rajanya, agar membiarkan para Vampir menjadikan manusia sebagai kantong darah. Namun, Edden tetap pada pendiriannya.

Sejak Edden menjadi raja Vampir menggantikan raja sebelumnya. Edden memerintahkan untuk tidak meminum darah manusia maupun membunuh makhluk panas itu.

Edden tahu hewan yang mereka buru adalah hewan liar, sehingga jika diburu terus tentu akan habis.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Clara. Dia sebenarnya tidak setuju dengan kebijakan yang dibuat suaminya karena sebagai Vampir dia merindukan darah manusia yang lezat yang langsung diminum dari tubuh manusia itu.

"Sebaiknya mulai cari manusia yang mau bekerja menjadi peternak untuk hewan yang akan menjadi santapan kita. Beri mereka uang yang banyak. Namun, ingat jaga mereka, jangan ada Vampir yang menjadikan mereka makanan," perintah Edden.

"Baik, Yang Mulia,"

Vampir lain memasuki ruangan, dia adalah Emmet Button, asisten Edden. Emmet membisikan sesuatu kepada Edden, seketika Edden menjadi murka. Dia mencengkaram leher Emmet dan membawanya melayang ke dinding.

Nazareth dan Clara terkejut, apa yang membuat Edden murka?

Edden melepaskan Emmet, membuat vampir muda itu terbatuk dan terduduk di lantai. Dia sangat tahu bahwa Edden akan murka saat mendengar kabar yang akan dia sampaikan.

"Apa yang terjadi?" Clara menghampiri suaminya dan memegang bahunya. Bermaksud menenangkan Edden.

"Nazareth, cari tahu siapa Vampir yang dengan berani membunuh dan mengisap darah manusia sampai habis. Dia telah melanggar peraturanku." Edden melepaskan pegangan Clara dan melayang kembali ke singgasananya.

"Baik, Yang Mulia." Nazareth bersiap meninggalkan ruangan.

"Laporkan kepadaku, sekecil apapun perkembangannya?" titah Edden.

Nazareth hanya menganggukan kepala, kemudian pergi dari sana. Nazareth sempat melirik sekilas kepada Emmet. Seolah-olah mengintimidasi pria itu yang telah menambah keruh suasana malam ini.

"Emmet, kau ikut aku." Edden berjalan menuju perpustakaan yang ada di dalam kastil tersebut.

"Apa tidak sebaiknya, kau berbicara di depanku?" Nada kesal terdengar dari suara Clara.

Edden menghentikan langkahnya.

"Ini bukan urusan wanita." Setelahnya dia kembali melanjutkan langkah. Clara sedikit kesal karena lagi-lagi Edden mengabaikannya.

Sesampai di dalam perpustakaan, Edden menutup pintu hanya dengan pikiran, tanpa menyentuhnya. Emmet sangat mengagumi kemampuan Edden, Vampir muda itu adalah salah satu manusia yang terpaksa dijadikan Vampir oleh Edden.

Perpustakaan tersebut sangat besar, tersusun rak-rak buku dengan rapi. Buku-buku itu terdiri dari berabad-abad yang lalu.

Saat itu Emmet Button adalah saudagar muda kaya raya yang dirampok dan ditinggalkan dalam kondisi sekarat. Emmet memohon kepada Edden untuk menyelamatkannya. Edden yang tidak tega akhirnya menjadikan Emmet sebagai seorang Vampir. Sejak itu Emmet mengikuti kemana Edden pergi.

Edden juga menjadikan Emmet, asistennya karena Vampir muda itu sangat setia.

"Bagaimana dengan mereka?" Edden memulai pertanyaan.

"Mereka masih aman," Emmet memang ditugasi oleh Edden untuk menjaga istri manusianya dan anak mereka.

Tidak ada yang tahu bahwa Edden memiliki seorang putra dengan manusia. Jika, para Vampir tahu pasti mereka akan memburu putranya. Kabar yang beredar pada Vampir, anak hibrid memiliki darah yang bisa membuat kekuatan mereka menjadi berlipat ganda. Bahkan, vampir yang bisa meminum darahnya akan kebal terhadap matahari. Akan tetapi, tidak semua Vampir bisa menyatu dan memiliki anak dengan manusia.

Rata-rata, para Vampir yang berhubungan dengan manusia tidak ada yang bisa membuahi. Jikapun ada, saat si anak lahir akan membuat ibunya meninggal sebelum sampai melahirkan bayi tersebut. Namun, benih dari Edden menembus itu semua, si anak lahir dan ibunya masih hidup.

"Pastikan para Vampir tidak mengetahui keberadaannya! Kau tahu, bukan, jika mereka mengetahuinya maka mereka akan memburu, putraku," jelas Edden.

"Anda tenang saja, Yang Mulia. Tanpa sayapun, kekuatannya bisa dengan mudah mengalahkan Vampir maupun manusia." Emmet memberikan ponselnya kepada Edden, agar Edden bisa melihat putranya.

"Dia semakin tampan," puji Edden, dia tersenyum melihat putranya. Padahal putranya telah dewasa.

"Putra anda, yang menangani kasus pembunuhan para korban itu," terang Emmet.

"Hapus foto-foto yang kau ambil, aku tidak ingin itu tersebar, dan tetap jaga putra dan istriku secara diam-diam." Edden mengembalikan ponsel Emmet.

"Nyonya Blaire, meminta anda menemuinya,"

"Aku akan mencari cara untuk bertemu mereka, aku tidak ingin para Vampir menjadi curiga dan mengetahui keberadaan mereka. Apalagi Clara seperti mencurigai sesuatu," terang Edden.

"Anda benar. Korban dengan kasus yang sama berjumlah 5 orang," sahut Emmet.

"Apa? 5 orang dan kita baru mengetahuinya sekarang?." Edden merasa sedikit kecewa mengapa dia baru mengetahuinya?

"Maafkan saya, Yang Mulia,"

"Pastikan saja putraku aman. Apalagi dia menangani kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Vampir. Aku takut lambat laun kasus itu membawanya kepada para Vampir dan Vampir mulai memburunya."

🍒🍒🍒

Sambil nunggu aku up, silahkan baca karya temanku ya!

...REINKARNASI ISTRI KECIL MAFIA...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!