NovelToon NovelToon

Cinta Yang Sebenarnya

Awal Mula

Pagi hari yang cerah ditemani indahnya suara kicauan burung yang merdu, terlihat seorang wanita cantik yang sudah menyandang status sebagai seorang istri masih menggunakan piyama dan rambut yang hanya dikuncir sembarangan sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk suaminya.

Akan tetapi di berapa saat kemudian suaminya itu belum juga terlihat batang hidungnya. Sehingga setelah sarapan tersaji di atas meja, wanita yang bernama Allea Sasmita Wijaya itu pun menyusul sang suami yang masih berada di dalam kamar.

Allea membuka pintu kamar, di saat itu ia menggeleng-gelengkan kepalanya karena melihat Samuel Mahendra, suaminya itu masih tampak tertidur nyenyak di balik selimut tebalnya itu.

"Loh, Mas Sam bukannya tadi sudah bangun ya? Kok malah tidur lagi sih," gumam Allea lalu mendekati sang suami.

"Sayang, bangun. Ini sudah siang loh, memangnya kamu nggak mau kerja apa," ucap Allea sembari mengguncang pelan tubuh Samuel.

"Sayang, aku masih ngantuk banget nih. Kamu tahu kan tadi malam aja aku balik jam berapa, gara-gara banyak banget pekerjaan," ucap Samuel dengan mata yang masih terpejam, rasanya sangat berat untuk membuka matanya yang terasa lengket.

"Iya aku tahu Sayang, tapi memangnya kamu lupa ya kalau tadi malam kamu minta aku untuk membangunkan kamu pagi-pagi karena kamu bilang ada meeting penting. Nanti kalau kamu terlambat gimana? Ayo sekarang kamu mandi, terus sarapan. Ayo Mas bangun," ucap Allea yang kini beralih menarik tangan sang suami agar segera bangun.

"Iya Sayang iya, ini aku bangun. Tapi kasih morning kiss dulu dong, supaya aku bisa semangat," pinta Samuel.

Lalu Allea pun mencium sekilas bibir suaminya itu dan tersenyum. Sedangkan Samuel langsung saja terduduk dan membalas mencium bibir mungil milik istrinya itu.

Akan tetapi Allea segera saja menjauh sebelum suaminya itu akan melakukan hal lebih seperti biasa yang selalu diawali dengan ciuman.

"Kamu mandi dulu gih sana, masih bau busuk tau nggak sih," ledek Allea.

"Ih kamu, awas ya nanti. Kalau Mas sudah mandi, Mas nggak akan melepaskan kamu," kata Samuel.

"Bodo amat," ucap Allea.

"lihat saja nanti," ucap Samuel, lalu segera saja beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi.

Sementara itu Allea pun menyiapkan pakaian dan perlengkapan sang suami untuk pergi ke kantor. Meskipun biasanya Samuel bisa menyiapkan sendiri, akan tetapi sebagai seorang istri Allea selalu menyempatkan untuk itu.

Samuel adalah seorang direktur di perusahaan Y, salah satu perusahaan terbesar di kota Surabaya milik keluarganya sendiri. Semenjak ayahnya meninggal, Samuel lah yang menggantikan posisi ayahnya itu, sedangkan ibunya yang seorang janda saat ini sedang tinggal di luar negeri bersama dengan kakak Samuel yang sudah mempunyai suami dan anak.

Sedangkan Allea sendiri dulunya adalah sekretaris di perusahaannya. Meskipun Allea adalah anak dari pemilik salah satu rumah sakit yang terkenal di kota Surabaya, bahkan ayahnya adalah Dokter Kepala di rumah sakit tersebut, namun keinginan orang tuanya agar Allea bisa menjadi dokter itu pun sama sekali tak diminati olehnya. Allea lebih memilih berkuliah dan mengambil jurusan yang ia sukai, bahkan ia bekerja di perusahaan orang lain karena beralasan ingin menjadi wanita yang mandiri dan tidak ingin hidup bergantung dengan orang tuanya. Akan tetapi saat ini ia fokus menjadi ibu rumah tangga sesuai permintaan Samuel juga.

"Terimakasih ya Sayang karena kamu sudah menyiapkan pakaianku, padahal kan aku sudah bilang kamu nggak perlu melakukannya Sayang. Semua sudah tertata rapi di lemari, aku tinggal mengambilnya saja," ucap Samuel.

"Iya sama-sama Sayang. Ya nggak apa-apa lah, kebetulan juga aku sedang berada di kamar. Ya sudah yuk sarapan," ucap Allea, lalu ia dan suaminya itu segera saja menuju ke dapur dan menikmati sarapan bersama.

"Sayang kamu hari ini jadi ke rumahnya Mami?" Tanya Samuel di sela-sela sarapan.

Ya tadi malam Allea mengatakan kepada Samuel bahwa hari ini ia hendak pergi ke rumah orang tuanya itu karena merindukan ibunya, sedangkan ayahnya sudah pasti berada di rumah sakit.

"Iya aku jadi pergi, aku bawa mobil sendiri aja ya. Boleh kan?" Tanya Allea.

"Kenapa nggak diantar supir aja?" Tanya Samuel.

"Malas, ah. Apa gunanya juga punya mobil sendiri. Lagipula kan aku juga belum tahu pulang jam berapa, lebih enak bawa mobil sendiri. Jadi aku bisa mampir dulu cari oleh-oleh buat Mami," jawab Allea.

"Diantar supir juga kan bisa mampir Sayang," ucap Samuel.

Padahal sebelum menikah dengannya, istrinya itu sudah terbiasa membawa mobil sendiri ke mana-mana. Tetapi Samuel yang takut istrinya kenapa-napa, sehingga ia pun selalu saja mengantar kemana istrinya hendak pergi, bahkan ia pun memperkerjakan supir agar istrinya mudah untuk berpergian.

"Tapi aku mau bawa mobil sendiri aja, boleh ya," pinta Allea.

"Ya sudah boleh, tapi kamu hati-hati ya Sayang, salam buat Mami," ucap Samuel.

"Iya Sayang. Terimakasih ya," jawab Allea dan ditanggapi anggukan kepala diiringi senyuman dari suaminya.

Selesai sarapan, Samuel langsung saja berpamitan kepada sang istri dan segera pergi ke perusahaan.

****

Sedangkan Allea saat ini sedang berada di perjalanan menuju ke rumah orang tuanya. Akan tetapi tiba-tiba saja ia merasakan mobilnya itu tidak seimbang, sehingga Allea pun memberhentikan mobilnya di tepi jalan.

"Duh ini kenapa sih," gerutu Allea dan ia pun langsung saja keluar dari mobilnya untuk memeriksa keadaan mobil.

"Ya ampun pakai acara kempes lagi bannya. Kenapa coba bisa seperti ini, perasaan di rumah tadi baik-baik aja deh. Mana rumah Mami masih jauh lagi, aku harus gimana dong ini? Kan aku nggak bisa ganti ban mobil," gumam Allea begitu kesal.

Ia menjadi bingung sendiri, jika harus menghubungi suaminya saat ini pun sudah pasti tidak akan dijawab karena Samuel ada meeting penting pada pagi hari ini. Hingga Allea pun mondar-mandir saja memikirkan siapa yang harus dihubunginya.

Di saat itu pula, ada sebuah mobil lamborghini berwarna hitam berhenti tepat di belakang mobilnya itu. Lalu seorang pria segera saja turun dari mobil dan menghampiri wanita cantik yang terlihat sedang kebingungan.

"Apa ada yang bisa saya bantu?"

Suara pria tersebut mengejutkan Allea, sehingga langsung saja ia menoleh ke arahnya. Akan tetapi di saat keduanya bertatapan, bukan hanya Allea yang terkejut melainkan pria itu juga merasa sangat terkejut karena melihat wanita yang selama ini telah dicarinya.

"Allea," ucap pria yang saat ini berdiri di depannya.

Allea merasa kebingungan karena merasa tidak mengenali pria tersebut.

"Siapa ya?" Tanya Allea.

"Loh bukannya tadi kamu terkejut melihat saya? Saya kira itu karena kamu mengenali saya," ucap pria itu.

"Oh bukan, aku bukan terkejut karena mengenali kamu. Tapi aku terkejut karena kamu tiba-tiba ada di belakangku dan memastikan apakah kamu memanggilku atau tidak," kata Allea.

Mendadak wajah pria tersebut yang tadinya tersenyum pun kini terlihat murung. "Ya mana mungkin juga sih wanita secantik kamu mengingat aku, si cupu," batin pria itu.

"Oh ya maaf kalau saya mengganggu, saya hanya ingin membantu. Apakah kamu memerlukan bantuan saya?" Tanya pria itu lagi.

"Tunggu! Sekarang jawab dulu pertanyaan aku, kamu siapa? Kenapa kamu bisa tahu nama aku Allea?" Tanya Allea yang sangat penasaran.

"Aku Leon, dulu kita teman 1 sekolah di SMA. Apa kamu sama sekali tidak mengingatku?" Tanya Leon.

"Leon?" Allea pun mencoba untuk mengingatnya, tetapi sama sekali belum mendapatkan bayangan itu sama sekali.

Ketika SMA dulu, Allea yang terkenal sebagai primadona di sekolah sejak pertama kali ia masuk SMA, telah menjadi incaran pada pria karena wajahnya yang sangat cantik, wanita yang sangat baik dan ramah kepada setiap orang. Leon adalah kakak kelas Allea yang waktu itu duduk di kelas 3 SMA, meskipun ia sangat mengagumi Allea, tetapi Leon sama sekali tidak berani untuk mengungkapkan fakta tersebut karena pada saat itu ia hanyalah seorang siswa kutu buku yang sangat pintar dan menggunakan kacamata yang selalu dibully. Allea pernah menolongnya sewaktu ia dibully oleh teman-temannya, hal tersebut yang membuat Leon sampai saat ini tidak pernah melupakan Allea, bahkan ia sudah mencari Allea kemana-mana.

Akan tetapi pemilik nama lengkap Leon Narendra Abraham yang dulunya adalah pria culun berkacamata, saat ini telah berubah dengan tampilannya yang begitu tampan dan tentu saja membuat para wanita berlomba-lomba untuk mendapatkan hatinya. Tak heran jika teman di masa sekolahnya dulu tidak mengenalinya lagi dan pastinya mereka tidak akan menyangka jika Leon yang sekarang adalah Leon si culun kutu buku itu.

"Maaf aku benar-benar lupa, kita dulu 1 kelas atau hanya 1 sekolah aja ya?" Tanya Allea

"Oh … kita hanya teman satu sekolah kok Al, aku kakak kelas kamu," jawab Leon.

"Oh gitu, maaf ya Kak Leon karena aku nggak ingat. Oh iya kamu memangnya bisa ya mengganti ban mobil?" Tanya Allea.

"Iya nggak apa-apa. Ya bisalah Al, masa seorang pria nggak bisa pasang ban mobil. Kamu tunggu aja di mobil saya biar nggak kepanasan ya. Saya akan mengganti ban mobil kamu dulu sebentar," ucap Leon.

Allea pun mengangguk menyetujuinya lalu masuk ke dalam mobil Leon untuk menunggunya menggantikan ban mobil.

***

Samuel yang baru saja selesai rapat, dikejutkan dengan kehadiran sosok wanita yang sama sekali tidak diinginkannya. Wanita tersebut adalah Viona Alexander, sahabat dari istrinya sendiri.

"Sayang, kamu kenapa lama banget sih meeting-nya. Aku kan sudah bosan menunggu di sini," ucap Viona.

"Viona kamu bisa nggak kecilkan suara kamu memanggil aku dengan sebutan Sayang. Jika ada yang mendengarnya bagaimana? Bisa gawat," ucap Samuel.

"Iya maaf, tapi kan ini ruang pribadi kamu, mana mungkin sih ada orang yang mendengarnya," ucap Viona.

"Lalu kamu ada apa datang ke sini? Ada keperluan apa? Kenapa kalau ada perlu nggak menghubungiku lewat telepon saja?" Tanya Samuel yang terlihat sangat tidak menyukai kedatangan Viona.

Kesalahan bermula sejak saat Viona yang selalu memberikan perhatian lebih kepadanya, sehingga membuat Samuel pun diam-diam berselingkuh dengan sahabat istrinya sendiri.

Bersambung …

Bonus Visual.

Allea Sasmita Wijaya

Leon Narendra Abraham

Samuel Mahendra

Viona Alexander

Bukti Perselingkuhan

Viona yang dulunya pernah patah hati karena dikhianati seorang pria, di saat itu Allea dan suaminya, Samuel itulah yang selalu menghiburnya. Hingga tanpa sadar terkadang Samuel selalu memberikan perhatian kepada Viona membuat wanita itupun merasakan benih-benih cinta yang tumbuh di hatinya. Tanpa sepengetahuan Allea, sering kali Viona memberikan perhatian terhadap suami sahabatnya itu dengan mengirimkan makanan, bahkan kadang ia datang langsung yang membuat Samuel juga merasakan jatuh cinta karena perhatian darinya. Samuel merasa Allea yang istrinya saja sama sekali tidak pernah mengantarkannya makanan, hanya sesekali datang ke kantor untuk mengajaknya makan siang bersama. Sejak saat itu karena sama-sama merasa nyaman, keduanya sering bertemu di luar secara diam-diam tanpa sepengetahuan Allea, hingga mereka pun memutuskan untuk menjalin hubungan terlarang itu.

"Kamu kenapa Sam? Kenapa sikap kamu akhir-akhir ini tidak seperti biasanya. Atau jangan-jangan kamu sudah mulai tidak mencintaiku lagi, jadi kamu mencampakkanku begitu saja," ucap Viona.

"Vi kamu itu bicara apa sih, aku sama sekali nggak bermaksud untuk seperti itu. Tapi kamu tahu kan ini tuh di kantor. Kalau kamu memang merindukan aku, kamu tunggu saja di apartemen. Nanti pasti aku akan menghampiri kamu kok," ucap Samuel.

"Kapan kamu mau datang ke apartemenku? Sedangkan kamu selalu saja sibuk dengan Allea. Aku sudah menunggumu datang dari kemarin, tetapi kamu tidak juga datang ke apartemenku Sam," kata Viona.

"Ya sabar dong, kamu tahu sendiri aku sudah punya istri. Bagaimana kalau nanti Allea menjadi curiga, memang kamu mau hubungan kita berdua akan terbongkar. Kamu sabar aja dan aku minta tolong kamu keluar dari ruanganku sekarang!" Ucap Samuel.

"Oke, oke, aku akan bersabar lagi. Tapi sebelum aku pergi, mau ya melepas rindu, sebentar aja," pinta Viona yang mengelus dada bidang Samuel dengan agresif.

"Oke siapa takut," ucap Samuel yang sebenarnya sudah tidak kuat menahan godaan dari selingkuhannya itu.

Viona pun segera saja duduk dipangkuan Samuel hingga posisi mereka begitu intim, bahkan Viona dapat merasakan jika kepemilikan Samuel di saat itu sudah sangat mengeras karena tidak sengaja ia duduki.

Lalu keduanya pun menyatukan bibir mereka, saling melu***, bertukar lidah dan sesekali bertukaran saliva dengan penuh gairah. Hingga tanpa mereka sadari, ternyata ada yang diam-diam mengintip mereka dan mengambil foto bukti perselingkuhan yang mereka lakukan.

Semakin lama ciuman itu semakin dalam dengan diliputi rasa gairah yang menggebu. Tangan Samuel juga tampak aktif menjelajahi isi dibalik blouse yang dikenakan oleh wanita yang saat ini menjadi lawan mainnya itu.

"Agh …."

Suara ******* pun terdengar dari mulut Viona, seakan tak peduli jika saat ini mereka sedang berada di kantor. Akan tetapi baru saja Viona hendak membuka kemeja yang dikenakan oleh Samuel, di saat itu Samuel yang telah sadar pun langsung saja mencegah tangan Viona untuk tidak melakukannya.

"Kenapa?" Tanya Viona.

"Ini di kantor, kita tidak mungkin melakukannya di sini kan," kata Samuel.

"Tetapi kamu yang memulainya duluan, lihat tuh tangan kamu," ucap Viona menunjuk tangan kiri Samuel yang masih asik meremas kedua gundukannya.

Lalu Samuel pun langsung saja mengeluarkan tangannya dari baju Viona.

"Sekarang kamu turun," pinta Samuel dan segera saja Viona turun dari pangkuannya.

Viona dan Samuel itu pun membenarkan pakaian mereka yang tampak berantakan.

"Sayang, aku minta sekarang kamu pulang ya. Aku janji nanti malam aku akan datang ke apartemen kamu untuk melanjutkan aktivitas kita," kata Samuel.

"kamu yakin?" Tanya Viona.

"Iya. Maaf atas sikapku tadi, itu hanya karena aku merasa terkejut saja. Tapi senarnya aku juga sangat merindukanmu Sayang," ucap Samuel.

Dasar laki-laki hidung belang, tadi saja sok menolak, tapi setelah mencicipinya malah minta lebih.

"Ya sudah, aku pulang ya Sayang," ucap Viona.

"Iya, hati-hati ya Sayang," ucap Samuel.

"Iya Sayang," jawab Viona dan segera saja pergi.

****

"Sayang, kenapa lama sekali kamu baru datang ke sini? Mami kan sudah sangat merindukan kamu Al," ucap Riska, ibunya Allea.

"Iya Mi, maaf ya. Mami tahu sendiri aku itu selalu aja dilarang sama Mas Samuel untuk membawa mobil sendiri, sedangkan dia juga selalu sibuk dengan pekerjaannya. Kalau tadi aku nggak memaksa bawa mobil sendiri mau ke rumah Mami, aku nggak tahu deh kapan bisa ke sini," terang Allea.

"Iya, iya. Mami mengerti, suami kamu itu benar-benar perhatian dan khawatir ya sama kamu. Sama persis seperti Papi kamu," ucap Allea.

"Iya Mi," jawab Allea.

Akan tetapi ucapannya itu seakan tak sesuai dengan suasana hatinya saat ini. Seperti sangat terpaksa keluar dari mulut Allea.

"Allea, ada apa? Kamu sedang tidak ada masalah kan dengan Samuel?" Tanya Riska.

"Nggak ada masalah apa-apa kok Mi. Oh ya Papi hari ini pulang jam berapa Mi?" Tanya Allea yang sengaja mengalihkan ke topik pembicaraan lain.

"Kamu tahu sendiri lah, Papi kamu itu selalu saja pulangnya malam, bahkan kadang tidak pulang dari rumah sakit. Mami sudah terbiasa hanya di tinggal sendiri saja di rumah. Ya meskipun ada ART, supir atau tukang kebun, tetap saja mereka itu beda, punya pekerjaan masing-masing yang membuat Mami merasa kesepian. Adik kamu juga jarang sekali ada di rumah, kerjanya balap motor terus. Mami tidak tahu kapan Aldo akan berubah," jawab Riska.

"Mami yang sabar ya Mi, aku yakin kok setelah puas menikmati masa mudanya nanti, masa bermain itu, Aldo pasti akan betah ada di rumah. Tapi kuliah Aldo lancar kan Mi?" Tanya Allea.

"Kalau Mami tanya ya jawabnya lancar-lancar saja. Mudah-mudahan semua memang baik-baik saja dan lancar. Mami tidak mau kalau Adik kamu sampai membuat masalah, bisa stres Mami," ucap Riska.

"Iya, Mami tenang saja. Walaupun terkadang Aldo suka menyebalkan, tetapi Aldo itu anak yang baik kok Mi," ucap Allea.

Aldo Satria wijaya, adalah adik kandung Allea yang merupakan Mahasiswa Kedokteran semester akhir. Saat ini Aldo berusia 20 tahun, hanya berbeda 3 tahun saja dengan sang kakak. Meskipun sebentar lagi Aldo akan lulus kuliah, tetapi sifatnya itu masih seperti anak sekolah yang suka bermain balapan motor dan sama sekali tidak pernah mau mendengar apa kata orang tuanya. Akan tetapi pada dasarnya Aldo merupakan anak yang baik dan begitu sangat perhatian terhadap orang-orang yang dicintainya. Hanya saja karena ia selalu dipaksa terus oleh orang tuanya untuk menjadi dokter, setelah kemarin Allea kemarin menolaknya. Hingga keinginan orang tuanya itu pun jatuh kepada Aldo, yang membuat Aldo menjadi kesal. Meskipun saat ini ia berkuliah jurusan kedokteran, tetapi sepertinya sama sekali tidak sesuai minatnya, sehingga ia pun bersikap acuh tak acuh.

****

Ting …

Di saat itu ada sebuah pesan masuk di ponsel Allea dan segera saja ia membuka pesan dari seseorang yang mengirim foto dan juga video untuknya.

"Sudah kuduga, kali ini kalian berdua tidak akan lepas dariku," batin Allea.

"Mi, Allea pamit dulu ya. Al lupa ada janji bertemu dengan teman Al. Nggak apa-apa kan kalau Al tinggalkan Mami," ucap Allea.

"Kamu ini baru juga sebentar datang ke sini dan sudah mau pergi lagi. Baru saja Mami katakan kalau Mami itu kesepian. Nggak kamu, Papi, Adik kamu, semua meninggalkan Mami. Padahal kamu jarang sekali datang ke rumah. Sekarang kamu harus pulang cepat," protes Riska.

"Ya ampun Mi, sudah setengah hari loh Al ada di sini, itu nggak sebentar. Lagipula sebentar lagi kan Mas Sam sudah mau pulang, al nggak enak kalau Mas Sam sampai di rumah terlebih dulu dan tidak melihat Al," ucap Allea.

"Ya sudah kalau begitu kamu hati-hati ya Sayang, salam untuk Samuel," ucap Riska.

"Iya Mi. Nanti Al sampaikan," ucap Allea.

Lalu Allea pun berpamitan kepada sang ibu dengan mencium tangan serta mencium pipi ibunya, begitu juga dengan Riska yang membalas mencium pipi anak perempuannya tersebut.

Setelah itu segera saja Allea meninggalkan kediaman rumah orang tuanya.

****

Allea melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga tidak berapa lama kemudian ia pun telah tiba di lokasi yang dituju, yaitu apartemen sahabatnya, Viona. Tentunya ada sesuatu yang membawa Allea datang kesini untuk bertemu dengan sahabatnya itu.

Hingga kini pun Allea telah masuk ke dalam gedung apartemen mewah dimana Viona menyewa salah satu apartemen di sana. Ya meskipun kedua orang tua Viona juga berada di Kota Surabaya, tetapi ia memilih untuk tinggal di apartemen. Ia tidak mau tinggal bersama orang tuanya yang selalu saja mengatur kehidupannya.

Tok … tok … tok …

Allea mengetuk pintu apartemen, segera saja Viona membuka pintu tersebut dan sangat terkejut melihat Allea yang saat ini berada hadapannya, mengingat apa yang baru saja ia lakukan bersama suaminya di kantor tadi.

Bersambung …

Mengungkap Fakta

"Al, ayo masuk," ajak Viona.

Lalu Allea pun mengikuti Viona masuk ke dalam apartemennya dan langsung saja duduk di ruang depan.

"Allea, kenapa kamu datang kesini?" Tanya Viona yang masih tak menyangka jika sahabatnya saat ini sedang berada di depan matanya.

Entah kenapa ia merasa ketakutan, padahal Allea adalah sahabatnya sendiri dan sudah terbiasa datang ke apartemennya itu.

"Memang kenapa? Bukannya sudah biasa sebagai seorang sahabat aku datang ke apartemen kamu. Kenapa sekarang jadi nggak boleh?" Tanya Allea.

"Bukan seperti itu maksud aku Al. Tapi tumben aja kamu nggak ngabarin ke aku dulu kalau. mau ke sini," ucap Viona.

"Ya aku sengaja mau kasih surprise untuk kamu. Lagipula sebagai seorang guru TK kamu kan selalu ada di rumah jam segini. Ya paling kamu mengajar dari pagi dan jam 11.00 siang biasanya kamu sudah ada di rumah kan, jadi untuk apa lagi aku mengabari kamu" kata Allea.

Ya memang apa yang dikatakan oleh Allea bahwa Viona adalah seorang guru Taman Kanak-kanak. Ia begitu menyayangi anak-anak, tetapi sayangnya sifatnya sebagai seorang guru itu sama sekali tidak mencerminkan sifat terpujinya sebagai seorang guru, malah ia telah melakukan perbuatan tercela karena telah sengaja berselingkuh dengan suami sahabatnya sendiri.

Plak …

Tiba-tiba saja sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Viona.

"Akh," rintih Viona yang merasa kesakitan, bahkan terlihat bekas memar pada pipinya itu.

"Sakit?" Tanya Allea.

"Ya tentu aja sakit Al, kenapa kamu tiba-tiba menampar aku seperti ini, apa salahku?" Tanya Allea dengan nada meninggi.

"Itu baru tamparan kecil untuk seorang pengkhianat seperti kamu. Rasa sakitnya nggak sebanding dengan rasa sakit yang telah kamu berikan untukku," ucap Allea.

Deg …

Tiba-tiba saja jantung Viona terasa berdetak lebih cepat, ada perasaan takut dalam dirinya jika sahabatnya itu mengetahui tentang perselingkuhannya bersama Samuel.

"Maksud kamu apa mengatakan aku pengkhianat?" Tanya Viona.

"Kamu benar-benar nggak mengerti atau hanya pura-pura nggak mengerti?" Tanya Allea.

"Aku benar-benar nggak mengerti Al, tolong jelaskan ke aku apa maksud kamu berbicara bahwa aku pengkhianat? Memangnya aku telah melakukan apa?" Tanya Viona.

Allea tersenyum kecut, rasanya sangat enggan untuk mengungkap fakta itu sekarang, rasanya ia tidak sanggup karena itu sama saja akan membuat rasa sakit hatinya semakin bertambah. Hingga pada akhirnya Allea pun lebih memilih untuk mengirimkan foto dan juga video ke pesan WhatsApp Viona.

"Aku sudah mengirimnya ke WhatsApp kamu, sekarang silahkan kamu cek aja sendiri," kata Allea.

"Mengirimkan apa?" Tanya Viona kebingungan.

"Lebih baik kamu lihat aja," titah Allea.

Viona yang pada dasarnya sangat penasaran itu pun segera saja masuk ke dalam kamarnya lalu meraih ponsel yang ia letakkan di atas tempat tidur. Sedangkan Allea tetap berada di ruang depan, menunggu Viona.

Viona pun segera saja membuka pesan masuk yang di maksud oleh Allea tadi, ia begitu terkejut saat melihat foto dan juga video tentang apa yang sudah dilakukannya bersama Samuel saat di kantor tadi. Bukan hanya itu saja, terlihat juga foto-foto mesranya bersama Samuel saat berada di luar apartemen, hingga di tempat-tempat lainnya. Mendadak tubuh Viona terasa lemas, ia pun menangis dan menutup mulutnya itu, seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia tak tahu harus mengatakan apa kepada sahabatnya saat ini, mau menghindar pun pastinya akan sangat sulit. Tetapi ia akan tetap berusaha untuk menghadapi Allea.

"Al, kamu dapat foto dan video ini dari mana?" Tanya Viona yang menghampiri Allea kembali.

"Heh, kamu tidak perlu tahu aku mendapatkannya dari mana. Tapi yang jelas foto dan video itu real," kata Allea.

"Enggak Al, ini nggak seperti yang kamu lihat. Aku bisa menjelaskannya, foto dan video ini pasti diedit. Aku tidak mungkin melakukan hal seperti ini bersama suami sahabat aku sendiri," bantah Viona.

"Syit! stop mengucapkan kata sahabat, aku tidak sudi mempunyai sahabat yang tega menghancurkan rumah tangga sahabatnya sendiri. Kamu pikir aku ini bodoh, aku sudah tahu tentang perselingkuhan kalian itu sejak lama, tapi aku hanya diam saja. Bahkan itu foto yang aku ambil di luar apartemen secara langsung aku melihatnya, bahkan aku juga melihat apa yang kalian lakukan di dalam kamar, itu sangat menjijikkan. Kenapa? Kaget ya kenapa aku bisa tahu? Apa kamu lupa kalau aku memegang kunci apartemen kamu. Aku benar-benar nggak menyangka ya Vi, kamu tega sekali melakukan hal ini terhadapku. Padahal kamu itu sahabat aku, sahabat yang sudah aku percaya," ucap Allea yang terlihat menahan emosinya.

"Maafkan aku Al," ucap Viona yang tak bisa lagi mengelak.

"Kata maaf nggak akan bisa membalikkan keadaan semula. Mulai sekarang tidak ada lagi yang namanya persahabatan di antara kita. Aku benar-benar muak dengan semua sandiwara kamu. Sebenarnya aku sudah lama mengetahui tentang perselingkuhan kalian, tetapi aku masih mencari bukti-bukti itu. Dan sekarang aku sudah mendapatkan bukti yang kuat, untuk itulah aku datang ke sini untuk mengungkap fakta di hadapan kamu langsung, bahkan aku saja belum mengatakan hal ini kepada Sam. Lebih baik kamu saja yang mengatakannya ke pacar kamu itu, karena aku juga sudah muak untuk bertemu dengannya lagi," ucap Allea yang menahan perih di dadanya.

Rasanya saat ini juga Allea ingin menangis, akan tetapi ia berusaha untuk tetap kuat agar air matanya itu tidak jatuh di hadapan mantan sahabatnya itu. Lalu ia pun membalikkan tubuhnya dan hendak pergi meninggalkan Viona.

"Al, tolong dengarkan dulu penjelasan aku Al. Aku benar-benar minta maaf sama kamu," ucap Viona yang menarik tangan Allea.

Akan tetapi dengan kasar Allea pun menarik tangannya itu hingga Viona terjatuh di atas lantai. Viona menangis sejadi-jadinya memohon agar Allea mau mendengarkannya, tetapi Allea yang sudah sangat kecewa itu pun sudah tidak sudi lagi untuk berada di apartemen dimana ia melihat secara langsung pengkhianatan di depan matanya, lalu segera saja ia pergi.

"Allea, tunggu aku Al!" Panggil Viona yang sama sekali tak digubris oleh Allea.

Viona pun merasa bingung, langsung saja ia menghubungi Samuel di saat itu juga.

"Sam kamu ada dimana?" Tanya Viona lewat telepon.

"Aku lagi ada di jalan pulang, kamu sabar ya nanti malam aku akan datang ke apartemen kamu," jawab Samuel.

"Bukan itu yang aku maksud Sam," ucap Viona dengan isak tangisnya.

"Viona, kamu kenapa menangis?" Tanya Sam cemas.

"Tadi Allea datang ke sini, dia menamparku dan marah-marah. Allea sudah tahu tentang hubungan kita Sam," kata Viona.

"Apa? Kamu serius?" Tanya Samuel yang sangat terkejut.

"Iya Sam, bahkan tadi Allea mengirim foto dan video bukti perselingkuhan kita," ucap Viona yang menceritakan semuanya kepada Sam.

Pikiran Sam menjadi tidak tenang, segera saja ia memutuskan panggilan telepon tersebut lalu melajukan mobilnya kembali untuk segera sampai di rumah.

"Sam, halo … Sam …!" Viona kembali menangis sejadi-jadinya saat menyadari panggilan telepon tersebut telah terputus.

****

Setibanya di rumah, Samuel tidak menemui keberadaan Allea. Ia yakin jika saat ini istrinya itu pasti sedang berada di rumah orang tuanya. Dan tanpa membuang waktu lagi, Samuel pun segera saja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke rumah mertuanya itu, ia tidak sabar ingin bertemu dengan sang istri.

Akan tetapi baru saja tiba di depan rumah mertuanya itu, Samuel langsung disambut oleh ibu mertua yang saat ini berdiri di depan pintu dan menatapnya dengan penuh amarah.

"Untuk apa kamu datang ke sini hah!" Bentak Riska.

"Mami, Sam ingin bertemu dengan istri Sam. Dimana Allea Mi?" jawab Samuel yang mencari keberadaan istrinya.

"Istri? Kamu sudah mengkhianatinya dan kamu sekarang masih menyebutnya istri," kata Riska.

"Sam bisa menjelaskannya Mi. Lagipula apapun yang terjadi Allea masih tetap istri sah Sam," ucap Samuel.

"Berani sekali ya kamu berbicara seperti itu setelah apa yang kamu lakukan terhadap anak saya. Kamu sudah mengingkari janjimu untuk menjaga Allea Sam," ucap Riska.

"Mi, Sam minta maaf. Tapi tolong izinkan Sam untuk bertemu dengan Allea, Sam mau berbicara dengan Allea," ucap Samuel memohon.

"Tidak! Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini!" Usir Riska.

"Biarkan dia masuk Mam, Al juga mau berbicara empat mata dengannya," ucap Allea yang tampak sedang berjalan mendekati ibu dan suaminya itu.

"Sayang, Aku bisa jelaskan," ucap Samuel.

"Tapi Sayang, untuk apa lagi kamu berbicara dengan laki-laki mata keranjang ini," kata Riska yang tak mau jika anaknya itu akan disakiti oleh menantunya lagi.

"Mi, tolong tinggalkan Al dan Sam. Biar kita berdua yang menyelesaikan masalah kita ini," pinta Allea.

Dengan sangat terpaksa, pada akhirnya Riska pun meninggalkan anak dan menantunya itu.

Kini Allea dan Sam pun saling berhadapan. Sebisa mungkin Allea berusaha untuk tegar di depan Samuel, toh selama ini ia yang sudah tahu tentang perselingkuhan Samuel dan Viona bisa tetap diam dan berpura-pura tidak tahu. Bahkan ia tetap berusaha untuk bersikap romantis dan seolah tidak terjadi apa-apa di depan suami dan sahabatnya itu. Akan tetapi di saat bukti yang ia dapat sudah kuat, akhirnya ia pun mengungkap fakta yang sebenarnya didepan sahabat dan juga suami yang telah berkhianat.

Bersambung …

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!