"Cintai Aku karena Allah Mas, karena itu yang seharusnya seorang Suami lakukan kepada istrinya," ucap Nayla dengan mengelap airmata yang terus saja menetes pada pipinya.
......................
Airmata Nayla sudah tidak bisa ia bendung lagi ketika pada malam pertamanya Nayla mendengar lelaki yang telah resmi menjadi Suaminya tengah menelpon seorang perempuan bernama Eliza dengan begitu mesra.
"Kamu tenang saja sayang, aku janji kalau aku tidak akan pernah menyentuh istriku, karena cintaku hanya untuk kamu seorang," ucap Jefri kepada Eliza sebelum mengakhiri telponnya.
Sebelumnya Nayla sudah berdandan cantik dengan menggunakan lingerie yang seksi pemberian dari Ibu mertuanya. Meski pun Nayla dan Jefri menikah karena perjodohan, tapi Nayla yang Saleha berniat untuk mengabdikan diri kepada Suaminya, sehingga setelah Nayla berganti baju, Nayla hendak menghampiri Suaminya yang tengah berdiri di balkon kamar mereka.
Hati Nayla terasa hancur berkeping-keping ketika mendengar perkataan Suaminya yang berjanji tidak akan menyentuhnya, sampai akhirnya Nayla memutuskan untuk kembali mengganti pakaiannya menggunakan pakaian gamis yang biasa ia kenakan, bahkan Nayla kembali memakai jilbabnya, dan Nayla pura-pura tidur untuk menghindari Jefri.
Jefri yang melihat Nayla sudah tertidur langsung menghampiri dan membangunkannya
"Nayla, apa kamu tidak ingin mengganti pakaianmu mengenakan pakaian yang tadi Ibu mertua kamu berikan? bukannya kamu bahagia dengan perjodohan ini, sampai-sampai kamu rela memutuskan kekasihmu sendiri," sindir Jefri dengan Nada tinggi sampai akhirnya Nayla membuka matanya, kemudian duduk di samping Jefri.
Nayla berusaha untuk tegar di hadapan Jefri, karena dia tidak ingin di anggap lemah oleh seorang laki-laki.
"Maaf Mas jika kamu merasa keberatan dengan pernikahan ini, tapi aku tidak kuasa untuk menolak permintaan kedua orangtua kita," ucap Nayla.
"Kalau begitu sekarang kamu layani aku, karena aku telah sah menjadi Suami kamu baik secara hukum mau pun Agama," ujar Jefri dengan menindih tubuh Nayla.
Nayla bukannya tidak ingin melayani Suaminya, tapi Nayla tidak ingin Jefri berdosa karena melanggar janji yang sudah ia berikan kepada Eliza.
"Apa kamu tidak ingat dengan janji yang sudah kamu berikan kepada Eliza Mas?" tanya Nayla.
"Jadi selain serakah karena ingin menguasai semua harta keluargaku, kamu ternyata tukang nguping juga?" bentak Jefri.
"Meskipun aku berasal dari keluarga yang kurang mampu, tapi aku tidak ada niat sedikit pun untuk menguasai harta keluargamu," ujar Nayla.
"Lalu apa niat kamu menikah denganku jika bukan karena harta?" tanya Jefri.
"Aku hanya menjalankan wasiat yang diberikan oleh mendiang Kakek kepada kedua orangtua kita Mas, dan niat aku menikah adalah Ibadah," jawab Nayla.
Jefri yang mendengar perkataan Nayla tersenyum mengejek.
"Tapi aku tidak percaya jika masih ada perempuan seperti itu di Dunia ini, karena semua perempuan itu sama, tukang selingkuh dan pengkhianat," ujar Jefri.
Bukan tanpa sebab Jefri berkata seperti itu, karena ketika dirinya masih kecil, Jefri sering melihat kedua orangtuanya bertengkar karena Ibu kandungnya sudah berselingkuh, sampai akhirnya orangtua Jefri memutuskan untuk berpisah, dan Jefri adalah korban dari perceraian kedua orangtuanya.
Selama ini Jefri tidak pernah benar-benar mencintai seorang perempuan pun, termasuk Eliza, karena Jefri tidak percaya dengan yang namanya cinta.
"Tidak seharusnya Mas mengatakan semua itu, karena Mas sendiri terlahir dari rahim seorang perempuan," ujar Nabila.
"Tapi sayangnya yang membuat diriku menjadi seperti ini adalah perempuan yang telah melahirkanku. Sekarang kamu katakan apa yang kamu mau? apa kamu mau aku memuaskan hasratmu? karena aku yakin jika penampilanmu itu palsu supaya kamu terlihat polos dan bisa menipu semua orang, padahal kenyataan kamu tidak sepolos itu, bahkan mungkin kamu sudah sering bergonta-ganti lelaki," ujar Jefri, dan hati Nayla rasanya sangat sakit mendengar perkataan Jefri, sampai akhirnya cairan bening dari matanya lolos begitu saja tanpa bisa ia bendung lagi.
"Cintai Aku karena Allah Mas, karena itu yang seharusnya seorang Suami lakukan kepada istrinya. Terserah Mas mau menilai aku seperti apa, yang penting Allah SWT tahu semua tentang diriku, dan tidak ada yang bisa kita tutupi dari-Nya," ucap Nayla dengan mengelap airmata yang terus saja menetes pada pipinya.
"Bagiku pernikahan hanyalah sebuah permainan, sebaiknya kamu jangan pernah mengharapkan cinta dariku," tegas Jefri.
"Pernikahan bukanlah sebuah permainan, dan seharusnya kamu bisa menghargai sebuah pernikahan Mas. Mungkin Mas pernah mengalami kekecewaan terhadap sosok perempuan, tapi jangan sampai Mas menilai jika semua perempuan itu sama."
"Percuma kamu terus ceramah, karena aku tidak akan pernah mencintai kamu. Kamu tenang saja, meskipun sekarang kita satu kamar dan akan tidur satu ranjang, tapi aku tidak akan pernah menyentuhmu. Mungkin saja kamu punya penyakit kulit, makanya kamu memakai pakaian tertutup seperti itu," ejek Jefri, kemudian berbaring di samping Nayla dengan membelakangi tubuhnya.
Kamu harus kuat Nayla, kamu harus sabar dalam menghadapi lelaki yang saat ini telah menjadi Suamimu. Mas Jefri sepertinya masih trauma karena telah menjadi korban perceraian dari kedua orangtuanya. Semoga aku bisa mengeluarkannya dari keterpurukan dan semoga saja aku bisa segera melupakan sosok Mas Andri dari kehidupanku, apalagi saat ini Mas Andri telah menjadi Adik iparku sendiri, ucap Nayla dalam hati.
......................
Saat ini di dalam rumah yang sama, tapi di dalam kamar yang berbeda, Andri terus saja menangis dengan mengacak rambutnya secara kasar karena harus menerima kenyataan jika perempuan yang dicintainya telah menjadi Kakak iparnya sendiri.
"Nayla, kenapa kamu tega melakukan semua ini kepadaku, kenapa kamu mau dijodohkan dengan Kak Jef? apa selama dua tahun kita berhubungan aku tidak pernah berarti untuk kamu?" gumam Andri.
Andri dan Jefri adalah saudara satu Ayah, tapi mereka berdua memiliki hubungan yang tidak baik, dan Jefri sangat membenci Andri karena Andri memiliki kasih sayang yang lengkap dari kedua orangtuanya, sedangkan Jefri, meski pun tinggal bersama Ayah kandungnya sendiri, tapi Jefri selalu merasa tersisih apalagi semenjak Andri dilahirkan. Sampai akhirnya ketika Jefri mendengar jika dari kecil ia sudah dijodohkan oleh mendiang Kakeknya dengan perempuan yang ternyata adalah kekasih dari Andri, Jefri langsung menerima perjodohan tersebut karena Jefri ingin membuat Andri merasakan patah hati.
Jika saja Nayla bukan kekasih Andri, aku juga tidak akan mau dijodohkan dengannya. Lihat saja Andri, aku akan membalas sakit hatiku kepada kamu. Selama ini kamu sudah bahagia karena memiliki kasih sayang yang lengkap dari kedua orangtua yang selalu harmonis, bahkan kamu selalu menjadi kebanggaan keluarga ini, tapi sekarang hatimu pasti hancur karena harus melihat perempuan yang kamu cintai menjadi Kakak ipar kamu sendiri, ucap Jefri dalam hati dengan tersenyum licik memandang wajah Nayla yang saat ini tengah terlelap dalam tidurnya.
*
*
Mohon dukungannya untuk karya baru saya, 🙏
Ketika waktu menunjukan pukul satu dini hari, Nayla terbangun karena ingin buang air kecil, dan Nayla sekalian mengambil wudhu untuk melaksanakan Shalat tahajud.
Ketika selesai melaksanakan Shalat tahajud, sejenak Nayla memandang wajah lelaki yang saat ini sudah menjadi Suaminya, ada rasa iba pada hati Nayla untuk Jefri yang kekurangan kasih sayang orangtua, sehingga Jefri tumbuh menjadi seorang berandalan.
Saat sedang tidur, wajah Mas Jef terlihat tenang dan damai, tapi ketika terbangun dia akan berubah menjadi seperti singa yang garang. Astagfirullah, bagaimanapun juga saat ini Mas Jef sudah menjadi Suami yang harus selalu kamu hormati Nayla, ucap Nayla dalam hati.
Nayla akhirnya memanjatkan do'a supaya pintu hati Jefri terbuka. Meski pun Nayla belum mempunyai perasaan apa pun terhadap Suaminya, tapi Nayla akan berusaha juga membuka hatinya dan melupakan bayang-bayang Andri yang saat ini sudah menjadi Adik iparnya.
Nayla memutuskan untuk kembali tidur karena saat ini waktu masih menunjukan pukul dua dinihari, tapi entah kenapa matanya enggan untuk kembali terpejam, bahkan saat ini dirinya menerawang ke masalalu sebelum menikah dengan Jefri.
......................
Nayla Ramadhani, gadis cantik dan saleha yang tepat pada hari ini berusia 20 tahun harus rela menikah karena sebuah perjodohan dengan seorang pemuda yang belum dia kenal bahkan belum pernah ditemuinya, padahal Nayla mempunyai kekasih yang bernama Andri yang tidak lain adalah Adik satu Ayah dari lelaki yang akan menjadi Suaminya, tapi baik Nayla mau pun keluarganya belum mengetahui tentang semua itu.
"Nak, maafkan Abah karena harus menjalankan wasiat dari mendiang Kakek kamu, Abah tau kalau Nayla dan Andri saling mencintai, tapi Abah takut jika Kakek Nayla tidak tenang di alam sana," ujar Abah ujang, yaitu Ayah kandung Nayla.
Nayla sebenarnya berat untuk memutuskan hubungannya dengan Andri, apalagi Andri sudah berencana untuk meminangnya.
"Jika memang ini yang terbaik untuk Nayla, insyaallah Nayla ikhlas menerima perjodohan ini Bah," ucap Nayla dengan menitikkan airmata.
Nayla adalah gadis saleha yang selalu menuruti semua keinginan orangtuanya, karena Nayla yakin jika ridha Allah ada pada ridha kedua orangtuanya.
Nayla dan Andri sudah berpacaran selama dua tahun, dan mereka bertemu ketika Andri melakukan tugas KKN di Desa tempat Nayla tinggal.
Meski pun Andri dan Nayla tinggal berjauhan sehingga mereka jarang bertemu, tapi mereka tetap saling mencintai dan selalu saling setia, karena Nayla adalah cinta pertama untuk Andri, dan Andri adalah cinta pertama Nayla.
Hari ini Andri sengaja datang untuk menemui Nayla, karena Andri sudah berencana untuk memberi kejutan di hari ulang tahun Nayla dengan melamarnya.
Andri terus saja mengembangkan senyuman karena akan bertemu dengan kekasih hatinya, sampai akhirnya senyum Andri hilang ketika sampai di halaman rumah Nayla, karena di depan rumah Nayla saat ini terlihat banyak tamu, bahkan yang lebih membuat Andri terkejut adalah janur kuning yang melengkung di depan rumah kekasihnya tersebut, padahal setahu Andri, Nayla hanya dua bersaudara, dan Kakak lelaki Nayla sudah menikah.
Ketika Andri berada di depan pintu rumah Nayla, jantung Andri rasanya berhenti berdetak ketika mendengar suara lantang seorang lelaki yang mengucap ijab kabul pernikahan dengan menyebut nama Nayla.
"Tunggu, hentikan pernikahan ini !!" teriak Andri, sehingga semua yang berada di sana melihat ke arah Andri.
Kedua orangtua Andri begitu terkejut ketika melihat Anaknya berdiri di depan pintu, karena sudah satu bulan Andri melakukan kunjungan perusahaan ke Lombok, dan handphone Andri tidak dapat mereka hubungi karena di lokasi Andri bekerja tidak ada jaringan.
Jefri mengembangkan senyuman ketika melihat Andri menangis, karena sebelum menikahi Nayla, Jefri sempat melihat Fhoto Nayla di handphone Andri sehingga Jefri mau menerima perjodohan dengan Nayla supaya bisa membuat Andri patah hati.
"Nak, kenapa Andri bisa sampai di sini? kami sudah berusaha menelpon Andri untuk memberitahukan tentang pernikahan Jefri dan Nayla," ujar Mama Indri yaitu Ibu kandungnya Andri.
"Apa Mama tidak tahu kalau perempuan yang menikah dengan Kak Jefri adalah kekasih Andri?" tanya Andri dengan airmata yang terus mengalir membasahi pipinya.
Papa Ervan dan Mama Indri merasa terkejut dengan perkataan Andri, karena mereka tidak pernah tahu jika selama ini Andri sudah memiliki kekasih.
"Maafkan kami Nak, tapi kami tidak tahu kalau Nayla adalah kekasih Andri. Kenapa selama ini kamu tidak pernah mengatakan jika telah memiliki kekasih?" tanya Mama Indri.
"Bukannya Mama sendiri yang selalu berkata jika Andri tidak boleh memiliki pacar kalau Andri belum menjadi orang sukses, dan rencananya hari ini Andri akan meminang Nayla, dan Andri akan membawa Nayla ke Jakarta untuk dikenalkan kepada kalian."
Jefri saat ini menggandeng Nayla untuk menghampiri Andri yang masih terlihat berdebat dengan kedua orangtuanya.
"Sayangnya sekarang Nayla adalah istriku, dan kami sudah Sah menikah secara Agama mau pun Negara," ujar Jefri dengan senyum penuh kemenangan, karena baru kali ini Jefri berhasil mengalahkan Adiknya tersebut.
"Kak, kenapa Kakak tega melakukan semua itu kepada Andri? sekarang juga Kakak batalkan pernikahan ini, karena Andri tidak rela Kakak menikah dengan perempuan yang Andri cintai."
"Maaf Andri, tapi aku dan Nayla hanya menjalankan wasiat mendiang Kakek kita dan Kakek Nayla yang sudah menjodohkan kami dari kecil, jadi aku tidak bisa memberikan sesuatu yang sudah menjadi milikku untukmu," ujar Jefri.
Sekarang Andri menatap Nayla yang terus saja menundukkan kepalanya.
"Sayang, kamu tidak mungkin kan mengkhianati cinta kita?" tanya Andri yang hendak memegang bahu Nayla, tapi Jefri langsung menepisnya.
"Maaf Mas, maaf," ucap Nayla dengan lirih, karena saat ini hanya kata maaf yang bisa keluar dari bibir Nayla.
"Tidak Nayla, bukan kata maaf yang ingin aku dengar dari mulutmu. Sekarang kamu lihat aku, kamu katakan kalau kamu mencintaiku," teriak Andri yang sudah terlihat putus asa.
"Mas, Nayla tau jika Nayla sudah melakukan kesalahan yang besar kepada Mas Andri, tapi Nayla minta maaf yang sebesar-besarnya, karena Nayla tidak mau menjadi Anak durhaka. Semoga Mas Andri mendapatkan pendamping hidup yang lebih baik segala-galanya dibandingkan dengan Nayla," ucap Nayla dengan menahan sesak dalam dadanya, sampai akhirnya Andri pingsan karena tidak kuat menahan semuanya.
Akhirnya aku bisa menghancurkan hidupmu Andri, meski pun kamu Adikku, tapi selama ini kamu sudah merebut segalanya dariku, jadi sekarang giliranku yang akan merebut kekasihmu supaya kamu hidup menderita, ucap Jefri dalam hati.
......................
Nayla tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara Adzan Subuh.
Astagfirullah, kenapa bisa aku memikirkan lelaki yang bukan Suamiku. Ampuni hamba Ya Allah, karena hamba sudah melakukan dosa besar, ucap Nayla dalam hati, kemudian bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim.
Setelah Nayla selesai melaksanakan Shalat Subuh, Nayla ketiduran di atas sajadah, dan Jefri yang baru terbangun terbesit sebuah ide supaya semakin membuat Andri patah hati.
Sebaiknya aku pindahkan Nayla ke atas kasur, dan aku akan sedikit membuka pintu kamar supaya Andri melihat aku sedang tidur dengan Nayla, ucap Jefri dalam hati, kemudian mengangkat tubuh Nayla dan membaringkannya di atas ranjang.
Jefri secara perlahan membuka mukena yang masih Nayla kenakan, dan dia begitu terpesona melihat kecantikan perempuan yang saat ini berada di hadapannya.
Pantas saja Andri sangat mencintai Nayla, ternyata Nayla sangat cantik. Sadar kamu Jef, apa yang kamu pikirkan, kamu tidak boleh jatuh cinta kepada perempuan mana pun, karena semua perempuan itu pengkhianat, buktinya Nayla sudah mengkhianati Andri, ucap Jefri dalam hati.
Bukan hanya mukena yang Jefri buka, tapi sekarang Jefri membuka baju yang Nayla kenakan, dan hanya menyisakan pakaian da*lam saja, sontak saja semua itu membuat tubuh Jefri semakin menegang melihat keindahan tubuh Nayla.
Kenapa dia begitu menggoda, tapi sekarang dia adalah istriku, seharusnya tidak apa-apa kan jika aku menyentuhnya? batin Jefri kini berada dalam dilema, karena sebagai lelaki normal Jefri merasa tergoda dan ingin melakukan lebih kepada Nayla.
Secara perlahan Jefri mencium wajah Nayla, sampai akhirnya ciuman itu turun ke leher, dan Jefri sengaja membuat banyak tanda merah di sana.
Andri yang melewati kamar Nayla dan Jefri saat hendak sarapan, merasakan sesak dalam dadanya ketika melihat Jefri dan Nayla yang sedang terlihat bercumbu, sehingga Andri kembali ke dalam kamarnya.
Jefri yang melihat Andri sudah pergi dari depan kamarnya, langsung menyudahi aksinya sebelum ia benar-benar lepas kontrol, kemudian Jefri kembali menutup pintu kamarnya.
"Sekarang aku puas melihat kamu tersiksa Andri, dan sekarang giliran kamu yang aku kerjain Nayla," gumam Jefri.
Jefri sengaja masih bertelanjang dada, dan dia memeluk tubuh Nayla yang saat ini masih terlelap.
Nayla secara perlahan membuka matanya, dan ia begitu terkejut ketika dirinya tertidur dalam pelukan Jefri, apalagi hanya memakai pakaian da*lam saja.
Nayla hampir saja menjerit melihat kondisi dirinya saat ini karena dia lupa kalau saat ini dirinya sudah menikah dengan Jefri. Sampai akhirnya Jef ikut terbangun juga karena merasakan pergerakan tubuh Nayla.
"Pagi sayang, kamu sepertinya sangat menyukai permainan kita, sampai-sampai kamu terus memeluk tubuhku," ujar Jefri dengan tersenyum.
Nayla langsung membungkus tubuhnya menggunakan selimut, karena ia masih merasa malu kepada Jef.
"A_apa yang sudah kamu lakukan padaku Mas? bukannya kamu sudah berjanji kepada Eliza bahwa kamu tidak akan menyentuhku?" tanya Nayla dengan menangis, karena Nayla bingung dengan perasaannya saat ini, Nayla sadar betul kalau saat ini dirinya sudah menjadi seorang istri, tapi hati kecil Nayla masih berharap jika Andri yang saat ini menjadi Suaminya, sehingga hanya airmata yang menjawab semuanya.
Entah kenapa hati Jefri merasakan sakit juga ketika melihat Nayla menangis, tapi Jefri berusaha untuk menepis semua perasaan itu.
"Kamu itu sekarang sudah menjadi istriku Nayla, jadi kamu tidak perlu menutupi tubuhmu, karena aku sudah melihatnya bahkan menikmatinya," ujar Jefri.
Buliran bening dari mata Nayla semakin banyak, sampai akhirnya Nayla berlari ke dalam kamar mandi, dan mengguyur tubuhnya di bawah aliran air shower.
Yang dikatakan Mas Jefri memang benar kalau aku adalah istrinya dan sudah sepantasnya aku melayani Suamiku, tapi aku kecewa karena dengan mudahnya dia membuat janji kepada perempuan lain, dan dengan seenaknya dia mengingkarinya. Aku juga masih membutuhkan waktu untuk melupakan bayang-bayang Mas Andri dalam kehidupanku, meski pun aku tau bahwa aku juga telah melakukan dosa besar karena masih memikirkan lelaki lain yang bukan Suamiku, apalagi lelaki tersebut sudah menjadi Adik iparku sendiri, ucap Nayla dalam hati.
......................
Setelah Nayla masuk ke dalam kamar mandi, Jefri terus saja melamun, karena ada rasa bersalah dalam hatinya kepada Nayla, sampai akhirnya terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka, dan Jefri melihat mata Nayla yang bengkak karena menangis.
"Nay, kamu baik-baik saja kan?" tanya Jefri yang merasa khawatir kepada Nayla, dan Nayla hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
Setelah Jefri selesai mandi, Jefri mengajak Nayla turun ke bawah untuk sarapan, dan di meja makan sudah terlihat Papa Ervan dan Mama Indri sudah menunggu mereka.
"Ma, Pa, maaf Nayla bangun kesiangan, jadi Nayla tidak membantu menyiapkan sarapan."
"Tidak apa-apa sayang, Mama mengerti kalau kalian ini pengantin baru, lagian ada Asisten rumah tangga yang mempersiapkan semuanya, jadi Nayla tidak perlu mengerjakan apa pun."
Nayla melayani Jefri dengan mengisi piring kosong dengan nasi dan lauk, tapi Nayla merasa khawatir dengan sosok Andri yang tidak terlihat di sana.
"Ma, kenapa Andri belum turun untuk ikut sarapan?" tanya Papa Ervan.
"Kalau begitu Mama panggil Andri dulu ya," ujar Mama Indri dengan melangkahkan kaki menuju kamar Andri.
Mama Indri mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kamar Andri, tapi tidak ada sahutan dari dalam kamar, sehingga Mama Indri merasa cemas dan memutuskan untuk langsung masuk.
Saat ini Andri terlihat duduk di sudut kamarnya dengan menangis, dan hati Mama Indri terasa sakit melihatnya.
"Nak, sekarang Andri makan dulu ya," ajak Mama Indri.
"Andri tidak mau apa pun Ma, yang Andri mau hanya Nayla," ucap Andri dengan lirih.
"Nak, sekarang Nayla sudah menjadi Kakak ipar Andri, dan Andri harus ikhlas menerima semuanya."
"Tidak Ma, Nayla adalah cinta pertama dan cinta terakhir Andri, jadi sampai kapan pun Andri tidak akan pernah ikhlas."
"Kenapa kamu hanya memikirkan Nayla, kamu harusnya bersyukur karena Jefri hanya mendapatkan perempuan kampung yang miskin, dan Mama akan mencarikan kamu perempuan yang jauh lebih cantik dan lebih kaya dari Nayla."
"Andri tau Ma, kalau selama ini yang Mama pikirkan hanyalah harta, dan Mama tidak benar-benar menginginkan kebahagiaan Anak Mama sendiri, makanya selama ini Mama hanya menjadikan Andri sebagai boneka yang harus mengikuti semua kemauan Mama."
"Kamu itu jangan munafik Andri, karena kita tidak akan bisa hidup tanpa uang, dan Mama sudah berusaha mati-matian supaya kamu bisa mendapatkan semua harta kekayaan keluarga ini."
"Tapi tidak dengan menukar kebahagiaan Andri Ma. Selama ini Mama bisa berakting baik di hadapan semua orang, tapi tidak di depan Andri. Andri jadi curiga, jangan-jangan Mama sudah tau jika Nayla adalah kekasih Andri dan Mama sengaja menikahkan dia dengan Kak Jef," ujar Andri dengan tersenyum kecut.
"Kamu memang pintar sayang, kamu tidak pernah bisa Mama bohongi. Mama tidak rela jika kamu menikah dengan perempuan kampung yang miskin, dan Mama beruntung ternyata Jefri dan mantan kekasihmu sudah dijodohkan sejak kecil, jadi Mama tidak perlu bersusah payah untuk memisahkan kalian."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!