NovelToon NovelToon

Terpikat Pesona Duda Anak 1

BAB 1_Dikhianati

Bara Nahlu Wijaya seorang pengusaha kaya yang juga pemilik dari Wijaya Grup salah satu perusahaan terbesar dan ternama di negara X dan juga mancanegara.

Namanya sudah tersohor di mana mana dan banyak di kagumi oleh para wanita karena paras nya yang tampan.

Siapa sangka ternyata dia adalah seorang duda tampan yang memiliki satu orang anak laki-laki dari pernikahannya terdahulu yaitu Daniel Arthur Wijaya.

Istrinya meninggalkannya karena memilih untuk mengembangkan karier nya sebagai model serta ikut dengan selingkuhannya yang juga teman Bara waktu kuliah dahulu dan meninggalkan dirinya dan juga sang anak sejak bayi.

Bara membesarkan anaknya sendirian dibantu oleh mama dan papa nya, yaitu Dion Wijaya dan Laras Wijaya.

Daniel sangatlah sayang dengan sang papanya namun Bara juga tahu bahwa sang anak butuh kasih sayang dari seorang ibu.

Daniel sendiri adalah seorang anak laki-laki tampan yang baru berusia 3 tahun, cerdas dari berbagai aspek yang menuruni kecerdasan sang papa pasti nya dong.

🥕🥕🥕

Hari ini Daniel ingin sekali pergi ke taman kota dengan sang papa karena melihat pemandangan yang indah dari televisi.

"Pa, Daniel pingin pergi ke sana deh!" tunjuk Daniel saat melihat pemandangan taman kota yang indah dari layar televisi.

"Gak bisa sayang, papa harus kerja hari ini. Weekend aja ya," sahut Bara mencoba memberi pengertian kepada sang anak.

"Iya, pa." sahut Daniel patuh namun dengan wajah sedih.

Daniel dengan berat hati pun mengiyakan ucapan sang papa meski dia sangat ingin pergi ke taman itu.

Saat setelah sarapan Bara pun pamit kepada sang anak untuk bekerja karena dia akan ada meeting sebentar lagi.

"Sayang papa berangkat dulu ya, kamu yang nurut sama mbk indah ya," pamit Bara kemudian mencium wajah sang anak.

"Iya, pa." balas Daniel.

Setelah itu Bara pun pergi meninggalkan sang putra dan pergi ke kantor di ikuti Mike asisten pribadinya.

"Apa kegiatan kita hari ini?" tanya Bara saat mereka sudah berada di perjalanan menuju ke kantor.

"Sebentar lagi akan ada rapat tuan dengan para manajer dan karyawan divisi keuangan, kemudian akan ada pertemuan dengan klien dari kota B," jawab Mike.

"Kalau begitu cepat sampai ke kantor!" perintah Bara.

"Baik, tuan."

Setelah itu Bara pun diam, dia sedang memikirkan sang anak karena dia harus meninggalkan Daniel terus tanpa mengajaknya bermain.

Dia merasa jarang sekali mengajak anaknya untuk berlibur dia hanya sibuk dengan pekerjaannya saja.

Tapi Bara juga harus bekerja karena dia harus mengembangkan bisnisnya lebih maju lagi dan rencananya dia juga akan membuka bisnis di negara Z, sehingga dia sangat sibuk beberapa bulan ini.

Setelah sampai di perusahaan Bara pun menuju ke ruangannya yang berada di lantai 30, namun saat sedang berjalan di lobi banyak karyawan yang menyapanya dan memberi hormat kepadanya.

Namun Bara tetap lah Bara, seorang Presdir tampan namun sayang sangat minim senyum.

Semua karyawan sangat tahu kenapa bosnya itu jarang sekali tersenyum dan hanya menampilkan wajah dinginnya saja, itu semua karena penghianatan dari istrinya terdahulu membuat Presdir mereka menjadi orang yang kaku dan dingin, padahal sebelumnya Presdirnya itu orang yang sangat ramah dan murah senyum.

Semua karyawan pun membicarakan hal itu, setelah ditinggal oleh istrinya kehidupan perusahaan seperti jungkir balik, namun juga semakin berkembang pesat.

Maka dari itu mereka sangat salut sekali dengan bos nya yang sudah mau bertahan di dalam keterpurukan dan menyelamatkan karyawan nya.

Setelah sampai ruangannya dia tak ingin mengulur waktu dan Bara pun segera memulai rapat dengan para karyawan dan di lanjut oleh bertemu dengan klien.

🥕🥕🥕

Sedangkan suasana di mansion sangat sepi, sekarang Daniel akan berangkat untuk ke sekolah anak-anak usia dini.

Dia di antar oleh mbk indah baby sister yang di sewa oleh Bara untuk menjaga anaknya di saat dia tidak ada.

"ayo tuan muda," mbk indah mengajak Daniel turun saat mereka sudah sampai di sekolah.

"Mbk indah, nanti kita mampir ke taman dulu ya," ucap Daniel seperti memohon.

Mbk indah sebenarnya kasihan dengan Daniel namun dia menolak permintaan bos kecilnya itu, karena tadi sebelum berangkat tuan Bara sudah bilang kalau habis dari sekolah harus langsung pulang.

"Maaf tuan muda, tadi sebelum berangkat papa nya tuan muda bilang kalau habis sekolah langsung pulang ke rumah Oma sama opa," sahut mbk indah dengan hati-hati.

Daniel yang mendengar itu pun sedih karena dia sangat ingin ke taman kota namun dia juga tidak ingin membantah ucapan sang papa.

"Ya udah deh mbk indah," ucap Daniel sambil pergi menuju ke dalam sekolahannya, kebetulan sekolah Daniel adalah sekolah internasional sehingga hampir semua anak adalah dari kalangan berkelas atas.

"Selamat pagi, anak-anak." sapa guru sekolah Daniel.

"Pagi, Bu."

Daniel pun memulai sekolahnya dengan sedih hati dan kecewa karena dia tidak di izinkan untuk ke taman kota.

Karena hari ini adalah hari untuk rekreasi bulanan, semua anak-anak dan walinya sudah siap dengan bekal masing-masing dan menuju ke bis sekolah yang sudah di siapkan di depan sekolah.

"Semuanya sudah siap?" tanya Bu guru.

"Sudah, Bu." jawab semua murid.

"Mari kita berangkat!" sahut Bu guru membuat semua murid-murid teriak senang.

Untuk rencana rekreasi hari ini adalah ke wisata di taman hiburan di pusat kota A di negara X, meski tidak terlalu jauh namun membuat murid-murid tetap senang.

Mbk indah juga ikut untuk menjaga bos kecilnya, dia juga sudah memberitahukan kepada Bara tentang rekreasi ini dan Bara juga mengizinkannya.

🥕🥕🥕

Di sisi lain ada seorang wanita cantik sedang terburu-buru bangun dan segera keluar untuk bekerja, namanya adalah Inez Pertiwi seorang anak rantau yang tinggal sendirian jauh dari orang tuanya.

"Aduh telat lagi," sahut Inez karena telat untuk berangkat kerja.

Inez sendiri sekarang bekerja di sebuah stasiun televisi sebagai seorang wartawan, dia sangat menggemari pekerjaannya ini meski terkadang dia sampai lupa waktu.

Setelah sampai di kantor Inez segera menuju ke ruangannya.

"Pagi semuanya," sapa Inez yang baru saja sampai.

"Pagi, nez." jawab lainnya.

"Pagi Neta," sapa Inez yang duduk di kursinya.

"Pagi sahabat aku." ucap Neta dengan hebohnya.

Segera Inez mengerjakan tugasnya untuk bahan wawancara dengan Jesica kalr seorang artis yang sedang naik daun, dan juga karena dia sebentar lagi ada liputan di luar bersama dengan rekannya yaitu Doni.

"Nez, gimana bahannya udah siap?" tanya pak Darto manajer departemennya.

"Sudah, pak. Ini semuanya sudah saya susun," jawab Inez.

"Bagus," puji pak Darto.

Setelah itu Inez pun segera pergi dengan teman satu departemennya yaitu Doni untuk melakukan wawancara.

"Don, yuk berangkat keburu siang nih." Inez mengajak Doni untuk segera berangkat.

Kebetulan sekali lokasi syuting dramanya dan juga wawancara hari ini dekat dengan taman kota, tempat yang lagi trend di ibu kota A di negara X.

Semua muda-mudi datang ke sini untuk nongkrong dan sebagainya menghabiskan waktu mereka.

Sesampainya di tempat Inez segera wawancara dengan Jessica kalr yang kebetulan selesai syuting, wawancaranya berjalan dengan lancar dan sukses.

Setelah itu Inez pun menyuruh Doni untuk pergi duluan karena dia ingin sebentar saja berada di taman kota yang sejuk.

"Don, lo duluan aja deh gw mau ke taman kota bentar." ucap Inez.

"Ya udah gw balik dulu ya," sahut Doni.

"Iya," balas Inez.

Setelah itu Inez pun menuju e ke taman kota, namun saat dia sedang di perjalanan tidak sengaja dia melihat Indra kekasihnya sedang berduaan dengan wanita lain yang entah siapa dia.

Dari cara mereka berinteraksi sangat romantis, bahkan si cewek mencium pipi Indra dengan gampangnya dan Indra membalas mencium bibir di cewek dengan mesra.

Inez seperti tersambar petir di siang bolong, dia dikhianati oleh kekasihnya sendiri setelah lama berpacaran.

Bohong kalau dia tidak sakit hati melihatnya namun dia bersikap tenang dan mencoba menelepon Indra untuk memastikannya sendiri.

Dreettt dreett

hp Indra berdering menandakan ada telepon masuk membuat kegiatan dua sejoli itu pun harus terganggu.

"Siapa sayang?" tanya wanita di sebelah Indra.

Saat Indra melihat nama kontak tersebut dia segera mencari alasan untuk menutup dari pacarnya atau lebih tepatnya selingkuh nya.

"Temen, sayang. aku angkat dulu ya?" Izin Indra kepada wanita tersebut.

"Oh, iya." balas wanita itu.

Setelah itu Indra pun menjauh dari tempat tersebut kemudian mengangkat telepon yang sudah berdering dari tadi.

[Halo,] sapa Indra dengan manisnya, namun Inez rasanya sudah sangat muak sekali.

[Kamu di mana?]

[Ak.. aku.... aku di kantor, iya aku di kantor ini mau rapat sayang.] Indra mencari alasan dengan gugupnya.

Sedangkan Inez yang mendengar itu pun ingin sekali tertawa karena alasan yang sangat konyol tersebut.

[Ada apa?]

[Enggak, aku cuma mau denger suara kamu aja.] sahut Inez dari sebrang, rasanya eneg sekali.

[Oh, kirain ada apa. Kalau gitu aku tutup ya, ini rapatnya udah mau di mulai.]

[Iya.]

Setelah menutup telepon tersebut Indra pun kembali ke wanita tersebut, Inez melihat itu pun serasa sesak dadanya melihat pemandangan menjijikkan itu.

Segera ia berlari menuju ke taman kota dan menjauh dari posisi Indra sekarang agar dia tidak ketahuan.

.

.

Bersambung......

.

.

Hai readers 🤗🤗🤗

Akhirnya aku kembali dengan cerita baru lagi nih semoga kalian semuanya suka ya.

Besar harapan aku agar cerita ini bisa sukses dan juga menghibur para pembaca setia ku karena kesuksesan seorang author dalam membuat cerita adalah dapat memberikan bacaan dan juga cerita yang seru dan membuat para pembacanya menikmati sajian yang tersaji..

Maka dari itu agar aku tetap semangat buat menulis ceritanya jangan lupa terus dukung aku ya dengan cara follow akun aku, favoritkan cerita ini biar saat aku up cerita kalian semuanya bisa mendapatkan notifikasi nya, vote, like dan komentar ya...

Aku sangat open komentar kok, saran dan kritik di persilahkan tapi tetap dengan bahasa yang baik dan sopan karena bagiamana pun aku juga seorang manusia biasa yang jika ada kata-kata yang menyakitkan pasti akan sakit hati, jadi bijak dalam berkomentar...

BAB 2_Daniel Hilang

Saat sudah sampai semua orang pun senang dan begitu pun dengan Daniel yang sedang berlarian dan di kejar oleh mbk indah seperti lupa keinginan nya tadi.

"Tuan muda berhenti yuk mbk indah capek nih," sahut mbk indah.

Daniel pun berhenti dan duduk di samping mbk indah.

"Ih, mbk indah emang gak seru," ucap Daniel kemudian pergi meninggalkan mbk indah dan bermain dengan anak-anak yang lainya.

Saat jam makan siang tiba semua orang pada memakan bekal yang mereka bawa begitu pun dengan Daniel dan juga mbk indah.

"Daniel mama kamu kemana?" tanya salah satu teman Daniel setelah habis makan siang.

Anak tersebut sangat penasaran dengan sosok mamanya Daniel karena setiap hari selalu baby sister nya yang anter bukan mamanya.

Seketika Daniel pun diam dan tak berbicara, dia sendiri sebenarnya juga sangat ingin di antar oleh mamanya, namun dia bahkan belum pernah bertemu dengan sang mama bagaimana dia bisa minta anterin sama mamanya.

Hal itu membuat Daniel sedih dan memutuskan untuk pergi meninggalkan rombongannya tanpa menjawab pertanyaan temannya itu dan pergi menjauh hingga tidak terlihat oleh yang lainnya.

Sedangkan mbk indah sedang izin ke toilet tadi dan menitipkan Daniel kepada wali kelasnya sehingga tidak tahu kalau anak majikannya pergi.

Saat mbk indah sampai dia pun segera mencari Daniel karena sekarang waktunya untuk kembali ke sekolah dan pulang.

"Tuan muda yuk pulang," ajak mbk indah.

Namun saat sampai mbk indah tidak melihat keberadaan bos kecilnya tersebut, mbk indah coba tenang dan menanyakan keberadaan Daniel kepada wali kelasnya.

"Maaf Bu, Daniel nya kemana ya?" Tanya mbk indah.

"Daniel nya tadi si di sana," ucap wali kelas sambil menunjuk kursi kosong tadi.

"Loh Daniel nya kok gak ada ya." ucap wali kelas karena di dalam bis tadi Daniel juga tidak ada.

Mbk indah merasa takut karena den Daniel yang tak kunjung muncul.

"Astaga mbk sepertinya Daniel hilang," ucap wali kelas tersebut dengan khawatir.

Sedangkan mbk indah juga sangat khawatir dan takut bagaimana nantinya jika tuan Bara tahu kalau tuan muda hilang di tempat seluas ini, bisa-bisa beliau akan marah besar.

Mbk indah bingung harus menjelaskannya kepada tuan Bara bagaimana, Mbk indah pun mulai panik dan takut jika Daniel tak kunjung ditemukan.

"Mari kita cari dulu mbk," ucap wali kelas mencoba menenangkan hati mbk indah yang sangat khawatir.

Setelah tahu bos kecilnya hilang mbk indah pun segera menelepon tuannya, sedangkan Bara yang sedang rapat dengan pegawainya mendapat telepon dari mbk indah pun segera mengangkatnya.

[Halo, iya ada apa mbk indah?] Tanya Bara.

[Tuan, tuan muda...] ucap mbk indah gugup.

Bara yang mendengar nama Daniel di ucap pun segera tegang mukanya dan segera meminta penjelasan.

[Daniel kenapa mbk?]

[Tuan muda hilang tuan,] ucap mbk indah membuat Bara lemas seketika dan menyuruh Mike untuk membatalkan semua kerjaannya karena dia harus mencari anaknya.

[Kirim lokasinya, saya akan ke sana sekarang.] Sahut Bara.

[Baik, tuan.]

Mbk indah segera mengirimkan lokasinya terkini, sedangkan Bara membatalkan semuanya hingga rapat yang akan selesai pun ia bubarkan.

"Rapat sampai sini saja, sekarang kalian boleh bubar." ucap Bara kemudian keluar dari ruang rapat dan pergi meninggalkan kantornya menuju tempat mbk indah.

"Astaga Daniel kamu di mana nak?" tanya Bara kepada dirinya sendiri karena dia sangat khawatir.

Setelah Bara sampai di lokasi dia segera menemui mbk indah yang ketakutan dan khawatir.

"Mbk indah Daniel nya mana?" tanya Bara.

"Tuan muda nya belum ketemu tuan," ucap mbk indah.

"Bagaimana bisa sih mbk?" tanya Bara terbawa emosi, namun dia segera meredakan emosinya dan menyuruh tim untuk mencarinya lagi.

Padahal Bara sudah membekali Daniel dengan beberapa bodyguard namun tetap saja lepas dari pengawasan, itu membuat Bara telah gagal menjadi seorang papi yang baik.

Semua orang sekarang sedang mencari Daniel, lokasi pencarian juga di perluas dan ada kemungkinan Daniel sudah keluar dari tempat ini.

Bara masih saja mencari keberadaan sang anak namun tetap tidak menemukannya membuat hatinya gusar.

Sedangkan Daniel yang berjalan terlalu jauh pun bingung dengan kawasan yang ia lewati karena dia belum pernah lewat di daerah tersebut.

Dengan keyakinannya dia pun segera menuju ke pintu keluar dan mencari rombongannya, namun saat sedang mencari dia melihat taman kota yang tadi pagi ia lihat di televisi yang sangat ingin ia datangi dengan sang papi.

Tanpa membuang banyak waktu Daniel pun pergi ke tempat tersebut dan mencari tempat yang nyaman untuk duduk dan melihat pemandangan, namun saat sedang mencari dia tiba-tiba ketakutan karena ada beberapa anak kecil juga yang datang menghampirinya dan mendorongnya hingga jatuh.

Kemudian dia pun mencoba untuk bangkit lagi, entah apa yang di inginkan mereka, namun semuanya melihat Daniel dengan tatapan tajamnya membuat Daniel ketakutan.

Daniel yang belum siap pun terjatuh ke tanah untuk kedua kalinya dan mengeluarkan suara yang cukup keras.

Seketika Daniel pun menangis kencang hingga membuat para pejalan kaki lainnya melihat Daniel dengan tatapan kasihan namun tidak ada yang mau menolongnya, karena mereka terlalu sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.

🥕🥕🥕

Di sisi lain Inez yang merasa frustasi dia pun berjalan menuju ke taman kota mencari udara segar dan sejuk.

Dia sangat kecewa dengan Indra, lelaki yang sudah ia pacari selama 4 tahun ini ternyata berselingkuh di belakangnya, sebagai seorang yang pekerja keras Inez pasti punya waktu sulit untuk hidupnya seperti sekarang ini, dia masih tak habis fikir dengan semua yang sudah dia alami sekarang ini.

Dia harus kehilangan pacarnya dan mendapatinya berselingkuh, sungguh nasib yang sangat pas sekali untuknya.

Saat ini Inez berada di taman kota, keadaannya sekarang cukup ramai karena mungkin besok sudah akhir pekan sehingga banyak orang yang berlibur sekarang dan besok untuk liburan juga.

Inez pun duduk manis di kursi kosong yang di sediakan untuk para pengunjung dengan wajah sedih dan beberapa kali menitipkan air mata, namun dia segera mengusapnya.

"Gak seharusnya lo nangis untuk pria br*ngsek kayak dia Nez," ucap Inez menyemangati dirinya sendiri.

Kemudian Inez pun mengeluarkan hpnya dan mendengarkan lagu untuk sedikit menenangkan pikirannya dari masalah yang ia hadapi.

Saat sedang asyik mendengarkan lagu sambil melihat pemandangan kota A, hp Inez tiba-tiba berdering dan menampakkan nama sang penelepon ternyata itu adalah mantan pacarnya yaitu Indra.

Mulai hari ini Inez memang sudah menganggap Indra adalah mantannya dan segera akan mengajaknya putus.

Karena malas untuk menanggapinya Inez pun memilih untuk tidak mengangkat teleponnya.

"Ih, awas aja kamu ndra." Inez berbicara dengan penuh kekesalan dan kebencian.

Namun saat sedang asyik melanjutkan musiknya tiba-tiba taman sebelah jalan sedang ramai dengan banyak orang dan juga tangisan anak kecil membuat Inez pun mematikan musiknya dan berjalan menuju ke anak kecil tersebut.

Entah kenapa Inez ingin ke sana, padahal dia juga tidak tahu siapa anak tersebut, namun dari suara tangisannya sangat menyayat hati membuat Inez tidak tega dan akhirnya Inez pun berjalan mendekati anak itu untuk menolongnya.

Asal tahu saja Inez termasuk orang yang sayang dengan anak meski dia sendiri juga belum menikah dan punya anak tapi entah kenapa rasanya senang sana bisa memiliki seorang anak.

.

.

Bersambung.....

BAB 3_Air Mancur

Saat Inez menghampiri anak tersebut dia melihat anak kecil itu di kerumuni oleh anak-anak kecil lainnya yang sepertinya anak jalanan.

Karena Inez tidak tega melihatnya dia pun segera membantu anak kecil yang menangis tersebut.

Dia juga merasa miris karena banyak orang dewasa yang melihatnya tetapi tidak ada yang berniat untuk membantunya.

"Sungguh hati terbuat dari batu," ucap Inez dalam hatinya.

Saat Inez ke sana dia segera melerai anak-anak jalanan itu.

"Kalian ngapain?" tanya Inez sambil melototi mereka.

"Pergi gak!" bentak Inez kepada anak-anak tersebut.

Mereka pun segera pergi meninggalkan anak kecil yang menangis tersebut.

"Kamu gak papa dek?" tanya Inez sambil jongkok mensejajarkan tubuhnya dengan anak kecil yang sedang duduk di tanah tersebut, namun anak kecil tersebut tetap saja menangis.

"Udah kamu tenang saja kan ada kakak di sini." Inez mencoba menenangkan anak kecil tersebut.

Yap dia adalah Daniel, sedangkan Daniel tetap saja menangis hingga ada seorang wanita yang menolongnya namun dia tidak berani melihat ke arah wanita tersebut karena merasa malu habis menangis.

Namun dengan mengumpulkan keberanian Daniel pun mendongakkan kepalanya dan melihat wanita yang menolongnya.

"Mamaaaa!" teriak Daniel.

"Mama kemana aja sih? Niel nungguin dari tadi," sahut Daniel dengan memeluk tubuh Inez tersebut kemudian menangis kembali.

Entah mengapa saat Daniel melihat wanita cantik siapa lagi kalau bukan Inez itu yang menolongnya membuat dia merasakan kehadiran seorang mama.

Dan tangisannya sekarang lebih kencang bahkan Daniel memeluk sangat erat Inez takut juga mamanya ini akan meninggalkannya lagi.

Inez yang kaget pun hanya diam dan berfikir sejenak dengan ucapan anak kecil tersebut.

"Mama? Sejak kapan aku punya anak?" tanya Inez kepada dirinya sendiri dalam hati.

"Dek, kakak bukan mamanya adek." Inez mencoba memberi pengertian kepada bocah tersebut.

Namun Daniel tetap lah Daniel tidak mau mendengarkan ucapan Inez dan terus memeluknya erat.

Inez yang tidak mendapatkan respon pun mencoba menyuruh bocah tersebut untuk melepaskannya terlebih dahulu.

"Dek lepas dulu ya," sahut Inez.

Akhirnya Daniel pun melepaskan pelukannya dengan sesenggukan karena menangis terus dari tadi.

"Adek kenapa?" tanya Inez pelan dan membawa bocah tersebut ke pangkuannya.

"Mama Daniel kangen sama mama," Daniel menjawab.

"Astaga ini bocah kok manggil mama sih kan aku bukan mamanya." Inez menjawab juga dalam hati lagi.

"Adek, kakak ini bukan mamanya adek," ujar Inez.

"Enggak, pokoknya kakak itu mamanya Daniel." Jawab Daniel.

Karena merasa percuma saja membantah toh bocah di pangkuannya terus saja memanggil dia mama akhirnya Inez pun menyerah dan pasrah saja.

"Ya udah terserah, nama adek siapa?" tanya Inez.

"Daniel." jawab Daniel.

"Daniel, nama yang bagus." sahut Inez.

"Terima kasih."

"Adek sendirian di sini?" tanya Inez.

Dan Daniel pun menganggukkan kepalanya dengan raut sedih.

"Iya."

"Orang tuanya mana?" tanya Inez mencoba mengorek tentang bocah tersebut.

"Papa lagi kerja terus Daniel enggak punya mama." jawab Daniel.

Inez pun merasa bersalah karena sudah menanyakan tentang orang tua bocah tersebut.

"Maafin kakak ya soalnya kakak enggak tahu tadi." Inez mencoba meminta maaf agar hati Daniel tidak tersinggung.

"Iya, gak papa kok ma."

"Adek kalau manggilnya kakak aja gimana?" sahut Inez.

Daniel diam sebentar dia berfikir panggilan itu juga tidak terlalu buruk.

"Iya boleh kak, tapi janji gak akan tinggalin Daniel sendirian ya," sahut Daniel.

"Iya, janji."

"Oh ya, kamu ke sini sama siapa terus?" tanya Inez lagi.

"Sama mbk indah suster aku, tadi aku sama rombongan paud rekreasi ke sana." tunjuk Daniel ke tempat wisata bermain.

"Oh, adek kayaknya ke pisah ya sama rombongan?"

"Iya," jawab Daniel dengan menganggukkan kepalanya.

"Ya udah kita duduk dulu di sana ya," ajak Inez.

"Iya."

Setelah merasa masalah teratasi Inez pun mengajak Daniel untuk duduk di kursi kosong.

"Kamu udah makan?"

"Udah."

"Oh udah ya," lanjut Inez.

"Kamu gak ada bawa telepon?" tanya Inez, karena dari pakaian yang di pakai Daniel sepertinya dia dari kalangan atas.

"Enggak, tapi papa selalu suruh Daniel pakai ini."

"Wah smartwatch, sini biar kakak telepon papa kamu."

Setelah itu Inez pun segera mengambil smartwatch tersebut, namun sayang ternyata smartwatch tersebut rusak dan pecah, sepertinya gara-gara anak jalanan yang nakal tadi.

"Ya udah rusak," jawab Inez sedih.

"Kak kita mau ke sana," ajak Daniel ke air mancur yang berada di tengah taman.

"Mau ke sana?"

"Iya."

"Ya udah ayuk."

Setelah itu mereka pun berjalan ke arah air mancur tersebut, jangan di tanya lagi bagaimana raut wajah senangnya Daniel karena keinginannya untuk ke taman kota tercapai ditambah lagi dia ditemani oleh maminya.

🥕🥕🥕

Sedangkan di sisi lain Bara sangat khawatir karena Daniel belum ditemukan juga.

"Semuanya segera cari Daniel lagi!" bentak Bara kepada seluruh bodyguard.

"Mike segera lacak keberadaan Daniel," ujar Bara.

"Baik, tuan."

Untungnya saja Bara sudah membekali smartwatch yang juga tersambung dengan GPS nya sehingga dia bisa melacak jejak Daniel saat hilang seperti ini.

Setelah beberapa saat Mike kembali dengan tergesa-gesa menuju ke arah Bara.

"Bagaimana?" tanya Bara.

"Maaf, tuan. Sepertinya smartwatch tuan Daniel tidak berfungsi dan mati," lapor Mike, membuat Bara marah besar.

"Bagaimana bisa?"

"Kami juga sedang mencari tahu tuan," balas Mike.

"Segera temukan Daniel!"

"Baik, tuan."

"Daniel kamu di mana sayang?" tanya Daniel kepada dirinya sendiri.

Namun setelah bingung dan pusing karena mencari keberadaan sang anak, dia baru sadar kalau dia sedang berada di dekat taman kota tempat anaknya ingin sekali ke sana.

"Mike!" Panggil Bara, dan Mike segera datang.

"Iya, tuan."

"Bukan kah ini dekat dengan taman kota?" tanya Bara.

"Iya, tuan."

"Kalau begitu sekarang kita ke sana!" Perintah Bara.

"Baik, tuan."

Baru setelah itu Bara, Mike, mbk indah dan juga bodyguard lainnya bergerak menuju ke arah taman kota.

Saat Bara yang yang lainnya menuju taman, ternyata banyak sekali cewek-cewek yang melihat ke arah Bara dengan wajah berseri dan seperti mencari perhatian.

Tetapi Bara sama sekali tidak merespon, menurutnya itu malah membuat dia ilfil dan tidak tertarik sama sekali.

"Segera kalian cari di seluruh taman ini!" perintah Bara.

"Baik, tuan."

Bara pun segera menyuruh semua bodyguard untuk menyusuri semua taman kota.

Sedangkan Inez dan Daniel sesudahnya sampai di air mancur pun segera mendekati dan melihat pertunjukan air mancur yang sangat indah.

Banyak orang juga yang ingin melihat pertunjukan air mancur tersebut karena hanya di waktu-waktu tertentu saja bisa di lihat.

Setelah selesai pertunjukan air mancur raut wajah Daniel sangat senang sekali dia tak henti-hentinya tertawa dan tersenyum lepas.

"Kamu gak haus?" tanya Inez setelah mereka duduk di sebuah kursi kosong tak jauh dari air mancur.

"Iya haus kak," jawab Daniel dengan menampilkan cengiran nya.

"Kalau gitu tunggu, biar kakak beliin minumnya." Inez izin kepada Daniel.

"Iya."

Setelah itu Inez pun segera membeli minuman dingin untuknya dan juga Daniel, dia sudah merasa sangat haus dari tadi karena banyak berteriak.

"pak, air mineralnya dua ya."

"Iya, mbk."

Setelah mendapatkan minumannya Inez pun segera balik ke tempat Daniel menunggunya.

.

.

Bersambung.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!