NovelToon NovelToon

Bukan Wanita Simpanan

Menikah

" Aku akan menikahi mu!" Tubuh Sandra bagai tersambar petir saat tiba-tiba saja seorang pria datang menghampirinya tepat di saat hari pemakaman ayahnya.

Baru saja mereka kembali dari pemakaman ayahnya tiba-tiba saja sudah ada seorang pria yang menunggunya di rumah dan mengatakan bahwa dia ingin menikahi Sandra.

Sandra sendiri merasa kaget bukan main saat mendengar ada seorang pria yang ingin menikahinya.

" Tapi saya tidak mengenal Anda siapa. " Ucap Sandra pada pria yang berada di depannya satu ini.

Pria yang tidak pernah ditemuinya sama sekali, ini adalah pertama kalinya dia melihat sosok itu.

" Kau tidak perlu tahu siapa aku karena aku akan menikahi mu saat ini juga dan kita akan pergi ke kota. " Sandra semakin tidak percaya dengan semua ini.

Bagaimana bisa tiba-tiba ada seorang pria yang datang padanya dan ingin menikahinya saat itu juga.

" Tapi--"

" Aku tidak membutuhkan alasan apapun darimu karena aku melakukan ini karena perintah ayahmu. Sebelum ayah mau meninggal dia mau menitipkan pesan pada ke bawah untuk menjaga putrinya dan dia meminta padaku untuk menikahi mu dan menjadikan mu istri ku." Sandra kaget saat mendengar pria atau mengatakan bahwa pernikahan ini adalah permintaan ayahnya.

" Tapi bagaimana bisa?"

" Aku tidak menyukai wanita yang banyak berbicara. Jadi setelah kita menikah kita akan langsung pergi ke Jakarta." Tidak lama datang seorang pria yang akan merias wajah Sandra.

Tidak hanya itu saja, pria yang tidak diketahuinya siapa namanya itu juga memberikannya mas kawin yang begitu fantastis untuknya.

Mereka berdua sudah siap untuk melakukan ijab kabul dan setelah ini mereka akan sah menjadi sepasang suami istri.

Walau hanya sebuah pernikahan siri tapi pria itu, tapi pria itu mengatakan bahwa akan mengurus semua surat-surat mereka saat sudah di kota nanti.

Setidaknya pernikahan mereka sah lebih dulu itu yang dikatakan pria itu.

Dan saat pria itu menyebutkan mas kawin yang diberikannya untuk Sandra para tetangga langsung kaget melihatnya.

" Saya terima nikah dan kawinnya Sandra Larisa binti Norman dengan mas kawin satu set perhiasan berlian di bayar tunai. " Kata sah langsung menggema di ruangan tiga kali tiga tersebut saat seorang pria mengucapkan ijab dan kabul dengan begitu lantang.

Entah mengapa saat mendengar kata sah terucap dari bibir para saksi membuat jantung Sandra berdebar dua kali lebih cepat.

Darahnya berdesir hebat saat mengetahui bahwa dirinya sudah sah menjadi seorang istri saat ini di saat usianya masih berusia 20 tahun.

Tidak pernah terbayangkan sekalipun oleh Sandra dia akan menjadi seorang istri di saat usianya masih 20 tahun.

Masih banyak yang ingin dicapainya, tapi cita-citanya harus terkubur begitu saja saat ini dia sudah sah menjadi seorang istri.

Dan dia baru mengetahui bahwa suaminya itu bernama Raka Jagad Pramudya.

Dengan tangan bergetar Sandra mencium punggung tangan pria yang terasa menjadi suaminya.

Mulai saat ini dia harus membiasakan diri dengan suaminya itu.

" Sekarang kalian baru sudah selesai menjadi sepasang suami istri. Jadi saran dari Paman untuk Sandra, menurut lah pada suami kamu karena saat ini dia adalah iman kamu. jangan pernah melawan apa yang dikatakannya karena saat ini kamu sudah sah menjadi istrinya." Mau tidak mau Sandra harus menerima statusnya saat ini yang sudah sah menjadi seorang istri.

" Baik Paman..." Jawabnya dengan lembut dan begitu lah memang Sandra.

Dia adalah gadis yang lemah lembut tutur kata dan bahasanya. Dan karena itu pulalah dia menjadi idaman para pria di desa ini dan begitu banyak yang mengajarnya.

Dia berlabuh pada seorang pria yang bernama Raka Jagad Pramudya yang telah menjadi suaminya.

Setelah acara selesai dan para saksi dan tamu yang menghadiri acara pernikahan mereka, Raka pergi ke kamar tempat di mana Sandra di rias tadi.

Saat Sandra masuk ke dalam kamarnya, dia melihat bahwa pria yang telah menjadi suaminya itu tengah membuka pakaiannya hingga membuatnya Mali seketika saat melihat punggung putih mulus yang terlihat sangat kekar itu.

" Maaf Tuan, saya tidak tau jika Tuan sedang membuka pakaian. " Raka tidak bereaksi apapun mendengar ucapan Sandra karena saat ini dia ingin mandi karena tubuhnya sudah terasa sangat lengket.

Dan untuk malam ini mungkin dia akan tidur di rumah ini dan besok pagi baru mereka akan pergi ke kota setelah Andre menyiapkan rumah untuk tempat tinggal Sandra nantinya.

" Aku ingin mandi." Ucap Raka dengan dingin pada Sandra membuat gadis itu langsung membawa Raka ke dalam kamar mandi.

Dan saat sampai di kamar mandi Raka hanya bisa menghela nafasnya panjang saat melihat kamar mandi di rumah ini.

Sungguh miris sekali menurutnya. Melihat Raka yang tidak juga masuk membuat Sandra langsung paham dan dia memberikan sendal jepit untuk Raka karena mungkin suaminya ini jijik dengan kamar mandinya saat ini.

Raka sendiri yang melihat Sandra berlutut di bawah kakinya membuat pria itu langsung memundurkan langkahnya.

" Apa yang kau lakukan?" Sandra memberanikan diri untuk melihat Raka dan tersenyum padanya.

" Ini sendal almarhum bapak Tuan, jadi maaf cuma ada sendal ini aja." Raka masih berpikir sampai dia tidak tahan lagi dengan keadaan dirinya yang sudah merasa lengket membuatnya harus masuk ke dalam kamar mandi ini dengan memakai sendal milik ayah mertuanya itu.

" Setidaknya setelah ini aku tidak akan kembali lagi ke rumah ini dan semoga saja pernikahan ini yang terbaik. " Ucap Raka yang harus mandi dengan gayung berwarna biru itu.

Sungguh, ini adalah pertama kali dalam hidupnya saat dia mandi menggunakan alat bantu seperti itu karena selama ini dia tidak pernah mengalami yang namanya hidup susah sejak lahir.

" Oh ****! Bahkan air dari wadah ini hanya bisa mengguyur sebagian tubuh ku saja. " Umpat Raja saat merasakan kehidupan yang sangat mengerikan ini.

Dan melihat lantai rumah ini yang masih menggunakan semen dasar membuat Raka bergidik ngeri dengan semua itu.

" Bagaimana bisa mereka hidup dan bertahan di tempat yang sangat mengerikan seperti ini?" Tanya Raka saat membayangkan kehidupannya yang berada di dalam rumah mengerikan ini.

Saat dia keluar dari kamar mandi, dia melihat Sandra yang sudah menunggunya di depan pintu kamar mandi.

" Maaf Tuan, Saya hanya ingin memastikan bahwa airnya cukup, jika tidak, biar saya timba lagi. "

" Cukup." Raka pun langsung meninggalkan Sandra yang tidak berani menatap wajahnya sama sekali karena Sandra hanya menundukkan wajahnya saja.

" Mulai sekarang kau harus bisa membiasakan dirimu dengan ku karena aku suami mu. Jadi hal seperti ini sudah biasa. "

...🤍🤍🤍...

Tidur

" Maaf, hanya ini yang bisa saya masak Tuan. " Raka melihat apa yang di masak wanita yang baru beberapa jam menjadi istrinya itu.

Raja hang duduk di meja makan pun langsung melihat makanan apa yang di sediakan Sandra untuknya.

Melihat apa yang di siapkan Sandra di meja makan membuat Raka hanya bisa menghela nafasnya.

Dia tidak tau apa yang di masak Sandra saat ini karena yang di lihatnya hanya sepiring Nasih goreng dengan toping telur dadar yang terlihat enak dari aromanya.

Karena merasa lapar, akhirnya Raka pun memilik untuk menurunkan egonya dan mulai menyuapkan nasi goreng tersebut ke dalam mulutnya.

Deg!

Jantung Raka seperti berhenti berdetak saat merasakan nasi goreng tersebut yang berada di dalam mulutnya terasa sangat lezat dan membuatnya terpukau.

Hanya sepiring nasi goreng biasa tapi kenapa rasanya enak sekali?

Nasi goreng ini bahkan menurut Raka lebih enak dari nasi goreng Thailand yang memiliki telur yang meleleh di atasnya yang harga satu porsinya bisa jutaan di sebuah restoran.

Tapi lihat nasi goreng ini, hanya dengan masakan sederhana saja membuat Raka merasakan kenikmatan yang luar biasa.

" Tuan, apa nasi gorengnya tidak enak?" Tanya Sandra karena dia merasa bahwa Raka terdiam saat pertama kali merasakan nasi goreng tersebut.

" Ini enak!" Hanya jawaban singkat yang di terima Sandra.

Setidaknya itu jauh lebih baik dari pada tidak sama sekali. Raka mau memakan masakannya itu sudah jauh lebih dari cukup untuknya.

Akhirnya Sandra juga ikut makan bersama dengan Raka karena memang dia juga merasakan lapar yang luar biasa.

Dan saat hendak membawa piring keluar untuk di cucinya Raka mencegah Sandra untuk melakukan hal itu karena ini sudah malam.

" Letakan saja di itu disini. Lagi pula ini sudah malam, untuk apa lagi keluar hanya untuk mencuci piring?" Raka semakin tidak habis pikir dengan semua kehidupan yang di jalani gadis malang ini.

Ibunya meninggal, dan kini pun ayahnya juga meninggal.

Dia memiliki seorang kakak laki-laki yang berada di penjara karena kasus pencurian sepeda motor yang mengharuskannya di penjara selama 5 tahun.

Entahlah, apapun alasan pria itu mencuri untuk membawa ibunya berobat ke rumah sakit tidak akan di benarkan untuk mencuri dan karena itu ibunya meninggal karena memikirkan anak laki-lakinya yang di penjara karena memikirkan dirinya.

" Tidak, ini hanya sebentar saja Tuan."

" Aku bilang letakan!" Sandra tidak berani lagi melawan dan terpaksa dia meletakan piring itu.

Dia membersikan bekas makan malam mereka dan mengikuti Raka yang sudah masuk lebih dulu ke dalam kamarnya.

Jantung Sandra berdegup kencang saat dia hendak memasuki kamarnya. Dia takut jika Raka akan melakukan sesuatu padanya.

Dia belum siap, ya walaupun statusnya sudah berubah menjadi suami istri, tapi rasanya masih berat baginya untuk melakukan itu bersama Raka.

Saat masuk ke dalam kamarnya, dia melihat Raka yang sudah duduk di atas tempat tidurnya dengan memegang ponsel yang Sandra tau harganya mencapai puluhan juta.

Sementara ponselnya hanya ponsel android biasa yang di belinya hasil menabung menjadi buruh cuci gosok di rumah buk RT.

Itu pun bekas ponsel anaknya buk RT yang sudah tidak di pakai lagi.

" Mau kemana?" Tanya Raka saat melihat Sandra yang mengambil bantal dan selimut.

Mendengar apa yang di katakan Raka membuat Sandra hanya berani menjawab sambil menundukkan kepalanya.

" Saya mau tidur di bawah aja Tuan, atau biar saya tidur di ruang tv aja. " Raka kembali menghembuskan nafasnya kasar.

Rumah ini hanya memiliki satu kamar dan itu pun hanya milik Sandra. Sementara selama ini, bapak Sandra tidur di depan tv jadulnya dengan tilam tahu.

" Apa kau lupa bahwa kau sudah menjadi istriku?" Sandra menggelengkan kepalanya karena dia tidak lupa sama sekali dengan statusnya saat ini.

Dia tidak melupakan hak itu bahwa dia sudah menjadi istrinya Raka.

Tapi dia belum terbiasa untuk berdekatan dengan Raka, apalagi jika harus berhubungan badan dengan pria itu.

" Saya tidak lupa Tuan," Jawab Sandra karena memang dia tidak lupa dengan statusnya .

Hanya saja dia masih takut dan benar-benar belum siap.

" Lalu mau kemana lagi? Apa kau ingin tidur di lantai?" Dengan polosnya Sandra mengangguk.

Dan anggukan kepala Sandra membuat Raka kembali menghela nafasnya berat.

Entah bagaimana dia harus menjelaskan pada gadis ini, bahwa sepasang suami istri itu akan tidur bersama di ranjang yang sama.

Dan apa yang Sandra lakukan saat ini?

" Jika seperti itu tunggu apa lagi? Naik sekarang!" Merasa bahwa Raka marah padanya membuat Sandra langsung naik ke tempat tidur dan memposisikan dirinya di atas tempat tidur lusuh itu.

Bahkan tinggi Raka yang lebih dari 180cm itu harus terpaksa dengan posisi seperti ini, kakinya yang menggantung.

" Tidurlah, aku tidak akan melakukan apapun pada mu dan besok pagi kita akan kembali ke Jakarta. Aku akan membawa mu pergi dari rumah ini."

" Iya. " Jawab Sandra.

Walau rasanya sangat sulit untuk memejamkan matanya, tapi Sandra memang harus tidur.

Dia memaksakan dirinya sampai benar-benar tertidur dan Raka yang melihat Sandra yang sudah tertidur pulas pun membuatnya merasa bersalah sekali karena telah membuat wanita itu terperangkap dalam kehidupannya.

Tapi mau bagaimana lagi,Raka sudah berjanji pada ayah Sandra untuk menjaga putrinya dan menikahi gadis itu.

" Setidaknya setelah ini kehidupan mu tidak buruk lagi. Aku akan mencukupi kehidupan mu dengan yang aku miliki. Walau aku juga tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya tapi aku berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja." Tak lama Raka pun ingin menyusul Sandra, namun ponselnya berdering dan itu panggilan dari istrinya.

Dengan segera Raka keluar dari kamar Sandra untuk mengangkat panggilan telepon dari istrinya.

" Hallo sayang...kamu dimana? Kenapa tidak pulang?" Tanya Monica saat panggilan teleponnya di angkat oleh suaminya.

Raka sendiri dia hanya bisa diam, dia menunggu sampai Monica Wijaya selesai bicara.

" Aku berada di perkampungan Monica, di sini sinyalnya buruk. Aku harus meninjau proyek pembangunan di sini. "

" Pembangunan apa? bukankah perusahaan kamu di bidang otomotif dan properti? Lalu bagaimana bisa kamu berada di kampung?" Tanya Monica karena dia merasa heran dengan suaminya saat ini.

" Apa aku harus mengatakan semua yang aku kerjakan pada mu? tidak semua yang aku lakukan kau harus mengetahuinya Monica. "

" Tapi aku--"

" Sudahlah, aku lelah. Besok pagi aku juga harus kembali ke Jakarta, jadi akhiri saja panggilan ini. "

Tut!

Raka langsung mematikan sambungan teleponnya bersama Monica karena dia tidak ingin pikirannya semakin kacau.

Cukup lama Raka di luar dan dia kembali ke kamar Sandra, dan saat melihat wajah lelap gadis itu membuat Raka betah memandangnya.

...💙💙💙...

Jakarta

Sepanjang perjalanan menuju kota, Sandra tidak henti-hentinya melihat pemandangan yang di lihatnya saat ini.

Dari kampungnya ke bandara itu cukup jauh, belum lagi dia yang harus menaiki pesawat.

Sungguh, ini adalah pengalaman pertamanya menaiki mobil mewah dan juga pesawat seperti itu.

Drama mulai terjadi saat Sandra sampai di bandara bersama Raka, dia ketakutan saat hendak menaiki pesawat di depannya saat ini.

Tapi yang membuatnya aneh adalah kenapa dia tidak melihat banyak orang seperti yang ada di tv?

Bukankah yang di lihatnya itu bahwa pesawat itu besar dan juga banyak penumpangnya?

Lalu kenapa ini hanya ada mereka berdua dan beberapa orang pramugari saja?

" Tuan, kenapa hanya kita saja yang ada di pesawat ini? Bukankah jika pesawat itu ramai penumpangnya?" Tanya Sandra pada suaminya yang tidak meresponnya sedikit pun.

" Ini bukan pesawat seperti kebanyakan. Kita buka naik pesawat komersial, karena ini adalah pesawat pribadi dan ini milikku." Milik pribadi?

Sebenarnya siapa suaminya ini? Kenapa bisa memiliki pesawat seperti ini?

" Memikirkan hal apapun yang tidak perlu kau pikirkan. Aku membawamu ke Jakarta untuk tidak memikirkan hal-hal seperti ini." Sandra langsung tersadar dengan apa yang dikatakan Raka.

Dan karena dia tidak ingin menjadi istri yang membangkang akhirnya Sandra pun menuruti apa yang dikatakan Raka, untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak penting kata suaminya itu.

" Ahhh...Tuan..." Sandra menjerit saat merasa bahwa pesawatnya mulai bergerak.

Dia ketakutan hingga membuat Raka langsung melepas sabuk pengaman Sandra dan menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

" Tenang, jangan berteriak seperti itu dan percayalah bahwa kita akan baik-baik saja. Tidak akan ada yang terjadi apapun di sini." Sandra tidak mengomentari apa yang dikatakan suaminya karena saat ini dia benar-benar merasa ketakutan.

Ini adalah pengalaman pertama yang menaiki pesawat seperti ini maka dari itu dia takut akan ketinggian dan juga saat pesawat mulai take off.

" Hey, Sandra?" Raka tidak tahu jika istrinya itu menangis dalam dekapannya.

Sandra benar-benar menangis karena dia merasa sangat ketakutan saat ini. belum lagi rasanya dia yang mual pesawat sudah mengudara.

Itu semakin membuat perutnya seperti diobrak-abrik dan jungkir balikan oleh keadaan.

" Sandra, lihat aku. Lihat aku saat ini." Dengan air mata yang masih mengalir di wajahnya Sandra memberanikan diri untuk melihat suaminya.

Dari jarak sedekat ini Sandra bisa melihat betapa tampannya suaminya ini.

Raka pun memilih menghapus air mata yang berada di wajah sang istri dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja dan tidak akan terjadi apapun di sini.

" Tenangkan dirimu oke, jangan takutkan apapun lagi. Aku ada di sini bersama mu, jadi jangan takut." Dengan polos Sandra menganggukkan kepalanya berharap bahwa dia tidak akan takut lagi karena ada suaminya saat ini.

Raka pun kembali memeluk Sandra berharap apa yang di lakukannya bisa membuat Sandra tenang dan tidak ketakutan lagi dengan semua ini.

" Tidurlah, kita masih akan menempuh perjalanan udara selama 2 jam lagi dan kau bisa tidur jika menginginkannya." Dengan perasaan takut Sandra memberanikan diri untuk memeluk tubuh suaminya

Berharap bahwa dia benar-benar bisa tidur dan tidak lagi merasa ketakutan dengan semua itu.

" Tidur lah," Sandra menganggukkan kepalanya dan berusaha memejamkan matanya karena Raka sudah mengatakan padanya untuk tidur.

Apalagi suaminya itu yang memeluknya fan memberikan ketenangan padanya hingga Sandra benar-benar tertidur selama perjalanan mereka ke Jakarta.

...🤍🤍🤍...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!