Maaf sebelumnya, mungkin kalian banyak yang kecewa dengan novel yang saya bikin, dan jujur saya sangat merasa bersalah karena membuat karya tidak pantas untuk di baca.
Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya ingin hapus semua novel yang saya buat tapi tidak bisa karena semuanya sudah terikat kontrak.
Beberapa bulan yang lalu, saya ingin merevisi/ merombak semuanya, tapi tidak segampang yang saya bayangkan, jadi saya memutuskan untuk tidak merombaknya. tapi kalau ada kata yang masih typo saya akan perbaiki, tapi tidak untuk merombak ceritanya.
Saya akan berkerja keras untuk memberikan cerita yang bagus untuk kalian baca. Terimakasih sudah mampir 🤍
...🍒🍒...
Hallo.... ini Karya ketiga ku. semoga kalian suka. salam kenal dan salam hangat untuk kalian semua.. Terimakasih sudah mampir 🤍
Cerita ini menceritakan tentang Ayu dan Bayu.
Pertemuan ayu dan Bayu memang tidak seindah pasangan suami-istri lainnya. Mereka di pertemukan di salah satu kampus dimana tempat mereka kuliah. Bayu sendiri adalah Kakak tinggi dari ayu. Mereka sering di bertemu kerena Bayu menyukai sahabat ayu, Zahra.
Ayu yang melihat sahabatnya tidak nyaman dengan keberadaan Bayu, mengharuskan ayu untuk mengusir Bayu agar dia tidak menggangu sahabat, dan pertengkaran selalu terjadi di antara mereka. Permusuhan di antara Mereka terjalin semenjak Bayu berusaha mendekati Zahra. Ayu bukan hanya melakukannya pada Bayu saja, tapi ia juga melakukannya pada semua laki-laki yang berusaha merayu sahabatnya.
Tapi suatu Ketika, ayu mengetahui Zahra hamil di sangat shock mendengar penjelasan dokter waktu itu. dan hari itu juga, ayu mengetahui ternyata sahabat telah menikah. kenyataan pahit harus terima, sahabatnya menikah dengan laki-laki yang ia Kagumi selama ini, dan Zahra tahu itu.
Bayu mengetahui tentang perempuan yang ia sukai telah memiliki suami, jadi ia memiliki untuk mundur dan tidak menggangu Zahra lagi.
Dari sini lah kisah Bayu dan ayu di mulai.
Di sebuah kafe, Ayu terdiam dengan tatapan kosong. Semua fakta yang dia dengar dan lihat hari ini sangat tidak baik untuk kesehatan jantung dan mentalnya.
Ia tak pernah membayangkan apa yang dialami sahabatnya terjadi pada dirinya sendiri. Ternyata kisah dirinya lebih menyakitkan dari sahabatnya.
Mengagumi seseorang secara berlebihan tidak baik. Dulu ia selalu menasehati sahabatnya dan sekarang pada siapa ia harus mengadu, dan memberikan ia nasehat, kepada Zahra? jelas tidak bukan.
Ayu tidak menyalahkan Zahra dalam hal ini, walaupun ayu memiliki peluang untuk mengalahkan Zahra, tapi ayu tidak melakukan itu. terlebih ia mendengar, Zahra dan Gus sayhan itu di Jodohkan, yang salah disini dirinya, terlalu berharap memiliki apa yang belum tentu jadi miliknya.
" Lucu bukan ? " senyum ayu sinis, meratapi nasib " Dunia emang se-becanda ini " liriknya lagi melihat orang berlalu lalang.
Air mata itu jatuh begitu saja, tanpa izin. ayu langsung menepis air matanya agar tidak jatuh tapi air matanya seolah olah menggambar suasana hatinya saat ini.
" Pakai ini untuk mengusap air mata mu " ucap seseorang yang ada di depan ayu dan menyodorkan sapu tangan.
Ayu mengambil sapu tangan itu, tanpa melihat siapa yang memberikan nya dan ia memakai sapu tangan itu untuk menghapus air nya dan cairan yang keluar dari hidung nya.
" Terimakasih" Ucap ayu setelah berhasil menghapus air matanya dan cairan di hidung nya. " Kamu !!"
" Maaf, mungkin aku terlalu lancang untuk duduk di sini, tapi aku perhatikan sejak kamu masuk sini sampai kamu menagis seperti ini. sepertinya kamu lagi ada masalah, dan aku berinisiatif untuk kesini, ya mungkin aku bisa memberikan mu solusi " Jelas nya panjang lebar.
" Tidak aku tidak punya masalah, hanya saja... ah sudah tidak perlu di bahas " ucap Ayu, ia tidak mau orang tahu apa yang terjadi pada dirinya.
" Are you ok ?" Tanyanya lagi.
" Aku tidak apa apa bay " Ya, orang yang memberikan ayu sapu tangan itu ialah Bayu, musuh bebuyutannya di kampus.
" Hebat ya, wanita bisa berkata baik baik saja, padahal kenyataannya ia sangat hancur"
Deg deg
" Sudahlah, tidak perlu menahan air mata mu, menangis lah aku tidak akan mengejek mu " Ucap Bayu.
" Aku baik baik saja, sudahlah lebih baik kamu pergi dari sini " usir ayu.
" Baiklah, sebelum aku beranjak pergi, aku ingin menawarkan kamu sesuai " Kata Bayu.
" Tidak perlu menawarkan apa pun pada ku, aku tidak akan menerima tawaran kamu itu "
" Benarkah? Kamu tahu tawaran ku ini cukup membuat mu melupakan masalah mu, tapi sayang kamu tidak mau, baiklah kalau begitu aku pergi dulu " Bayu beranjak dari kursi itu, dan ia mulai mengayunkan kaki nya untuk menjauh dari meja ayu.
Ayu menatap punggung Bayu yang mulai menjauh dan ia mulai mencerna apa yang baru saja Bayu katakan padanya.
" aku terima saja tawaran ya, tapi kalau tawarannya menyesatkan bagaimana ? Urusan itu belakang, yang terpenting sekarang aku butuh ketenangan " Tanpa menunggu waktu, ayu langsung pergi mengejar Bayu, dan seperti apa yang di pikirkan Bayu, pasti ayu akan mengejar nya.
" Bagaimana apa kamu tertarik dengan tawaran ku ?" Tanya Bayu.
" Tapi Tawaran mu itu tidak menyesatkan ku kan?" ucap ayu.
Bayu tersenyum melihat sahabat wanita yang pernah ia cintai ini " Apa aku terlalu buruk untuk di diberi percayaan?" Tanya Bayu dengan tatapan yang sangat sulit untuk di artikan.
Bayu tersenyum melihat sahabat wanita yang pernah ia cintai ini " Apa aku terlalu buruk untuk di beri kepercayaan?" Tanya Bayu dengan tatapan yang sangat sulit untuk di artikan.
" Tidak buka seperti itu, tapi aku hanya jaga jaga saja. " ucap ayu bersalah. Tapi tidak ada salahnya bukan untuk berjaga jaga.
" Aku tidak akan menyesatkan mu, percaya pada ku" ucap Bayu.
" Baiklah, sekarang Katakan, tawaran apa yang kamu maksud tadi?" Tanya ayu.
" Ikutlah dengan ku, Aku akan mengatakannya setelah kita sampai nanti. " kata Bayu.
" Hah? kamu gak niat macem macem kan ?"
" Pikiran mu sepertinya harus di cuci karena terlalu banyak berprasangka buruk terhadap orang lain. "
" Apa kamu bilang !!"
" Jadi kamu mau ikut atau tidak?"
" Tapii"
" Aku tidak akan menyesatkan mu "
" ucapan mu bisa di percayakan ?"
" Itu terserah kamu, kamu percaya atau tidak " Ucap Bayu lalu masuk ke dalam mobilnya, dan membuka kacanya.
" Baiklah aku percaya pada mu, tapi mobil ku bagaimana?"
" Nanti titip pada tukang parkir saja "
Di sepenjang perjalan, baik ayu dan Bayu tidak mengeluarkan sepatah kata pun, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Tiga puluh menit, perjalanan yang mereka tempuh, akhirnya sampai tempat yang di maksud sama Bayu. Sebuah danau yang ada di pinggir kota, tidak banyak rumah warga dan terbilang cukup jauh dari keramaian.
" Masya Allah bangus banget " Ayu keluar dari mobil dan berlari menuju pinggir danau tersebut. Bayu keluar dari mobil dan mulai mengayunkan kakinya mendekat ke ayu.
" Kamu tahu dari mana tempat seindah ini ?" Tanya ayu menghirup udara segar.
" ini tempat favorit ku, ketika aku punya masalah aku akan datang kesini, dan mencurahkan keluh kesah ku disini " Ucap Bayu.
" Dan sekarang, ucapkanlah apa pun yang ada di benak mu, keluarkan semua yang menggangu pikiran mu, lakukan apa saja yang bisa membuat mu tenang "
" Aku tidak akan menggangu mu, aku akan menunggu mu di mobil. jika kamu membutuhkan sesuatu panggil aku. Dan selamat menenangkan pikiran mu. "
Ayu terpukau mendengar semua yang di ucapkan Bayu, ternyata apa yang di pikirkan selama ini salah, Bayu yang sekarang ada di hadapannya ini seperti berbanding terbalik dengan apa yang ia pikirkan.
" Terimakasih" ucap ayu, Bayu tersenyum lalu pergi menuju mobil, karena ia ingin memberikan waktu untuk ayu sendiri.
***
" Bagaimana, Apa kamu sekarang sudah tenang?" tanya Bayu ikut duduk di samping ayu.
" Iya, sekarang aku merasa lebih baik "
" Baguslah kalau begitu, Tak sia sia aku membawa mu kesini. "
Ayu melirik ke arah Bayu, ia mantap laki laki yang sering ia semprot dengan kata kata yang Begitu pedas, dan sekarang laki laki ini membantu nya untuk menenangkan dirinya.
" Kenapa kamu membantu ku ?" Tanya ayu.
" Sudah sewajarnya kita sesama manusia saling membantu"
" apa kamu tidak kesal, atau marah dengan apa yang terjadi selama ini? "
" Ya, kalau jujur awalnya kesal, tapi lama kelamaan tidak, dan berkat dirimu aku jadi sadar apa yang aku lakukan itu tidak baik, Terimakasih"
" Terimakasih untuk apa ?"
" Terimakasih Kerena telah menyadarkan ku "
ucapan terimakasih itu keluar dari mulut bayu, ia tulus untuk mengucapkan itu semua.
Ayu tersenyum tipis " Aku juga Terimakasih untuk hari ini, Karena dengan mengajak aku kesini, aku bisa berdamai dengan masalah ku. "
Dari kejauhan terlihat seorang pemuda dengan muka datar, mata tajam melihat ke arah ayu dan Bayu. ia terbakar, amarahnya seperti di Unjung tanduk.
" AYU LESTARI!!!" teriak nya penuh amarah dan seketika itu membuat ayu pucat seketika.
Di rumah Ayu.
Ayu tertunduk tidak berani mengangkat kepalanya, sedang Bayu duduk santai karena ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun.
" Ada apa ini Tama?" tanya Miranda penuh keheranan.
" Kita tunggu papa dulu mah, baru aku mengatakan apa yang sebenernya terjadi!!" Tama melihat ayu dengan tajam.
" Maaf sebelumnya tante, disini Sebenarnya tidak tidak terjadi apa-apa seperti yang di pikirkan anak Tante!" ucap Bayu yang hanya diam saja dari tadi.
" Menurutmu berduaan di tempat yang sepi itu hal wajar?"
" Bukan seperti itu, tapi kami tidak melakukan apapun yang seperti yang ada di pikiran anda!"
" Lalu apa yang kalian lakukan di sana, di danau yang jauh dari permukiman!"
" Saya hanya ingin mem..."
" Bayu !!" Ayu menggelengkan kepalannya agar Bayu tidak mengatakan apa yang sebenernya.
" Lihatlah mah, anak perempuan mama yang selalu manjadi kebanggaan kita sekarang menjadi seperti ini, memotong pembicaraan orang lain"
Ayu kembali tertunduk, air matanya terjatuh. Bayu yang baru melihat sisi lain ayu tercengang, dan mengasihani wanita ini.
Setelah kedatangan Ibnu, papa ayu. Tama menceritakan dimana ia melihat ayu sedang duduk berduaan dengan Bayu dipinggir danau.
" Apa bener yang di katakan kakak mu nak?" Tanya Ibnu pada ayu dan ayu membenarkan apa yang di katakan sang kakak.
" Apa yang kalain lakukan di tempat sepi seperti itu nak?"
"Begini om.. Saya bersama ayu tidak melakukan apa disana, kami hanya duduk dan mengobrol tidak lebih!!"
" Tapi kenapa di tempat sepi nak? apa kalian tahu kalau setan menjadi orang ketiga di antara kalian, dan akan menjerumuskan kalian ke hal-hal yang tidak di inginkan "
" Dan Alhamdulillahnya tidak terjadi apa om di antara saya dan ayu"
" Lalu apa menurutmu aku akan percaya begitu saja!!" Tama menatap Bayu dengan tajam.
***
Bayu pulang ke rumah dengan keadaan berantakan, ia tidak habis pikir dengan apa yang di katakan Tama pada dirinya dan membuat semua orang yang ada disana tercengang.
" Saya tidak melakukan apapun pada saudara perempuan anda, jika anda tidak percaya tanyakan langsung padanya" Bayu melihat ayu yang tertunduk dan menagis.
" Aku tidak ingin tahu, kamu harus menikahi adik ku!!"
" Ayu bicaralah, seperti kamu memarahi aku. jangan diam seperti ini!" Bayu geram dengan ayu yang dari tadi hanya menunduk menagis dan tidak berani mengangkat kepalanya.
" Ayu masuk kamar!!" Ucap Tama.
" Nak biarkan ayu disini, kita selesai kan dengan kepala dingin. " Miranda mendekati ayu dan mencoba menanyakannya dengan cara memeluknya.
" Lalu apa mau kamu sekarang?" Tanya Ibnu melihat anak laki-lakinya, dia kenal betul dengan watak anaknya yang satunya ini.
" Aku ingin mereka menikah pah, aku tidak ingin sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi"
" Hah? menikah? apa anda gila?!!" sentak Bayu tidak terima. Sama halnya dengan Ayu, dia langsung melihat Tama dengan gelengan kepala, pertanda dia tidak menyetujui apa yang kakaknya katakan.
" Pernikahan bukan main-main Tama!! Apa yang membuat kamu berpikir sampai sejauh itu?!"
" Pah mereka berduaan di tepi danau yang sangat sepi, apa kata orang yang melihat itu semua pah, apa pah tidak berpikir tentang apa saja yang mereka lakukan disana?"
" Saya sudah bilang tidak melakukan apapun dengan ayu"
" kamu harus tetap menikahinya"
" Kak Tama cukup!! Aku dan Bayu tidak melakukan apapun disana kak, apa Kakak tidak percaya pada ku!!"
" Pernikahan kalain akan tetap berlangsung!!" tama pergi meninggalkan mereka semua.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!