"Putry...bangun nak sudah siang,kelakuanmu ya dari masih sekolah sampai sudah keluar sama saja susah bangun pagi." Gerutu mami Tiara.
"Apaan sih mam,masih ngantuk ini hoamm.." Ucap Putry sambil menguap karena masih ngantuk.
"Mandi dulu sana put,masih gadis ya malasnya kebangetan,astaga." Kata mami Tiara.
"Iya mam ini aku mau mandi." ujar putry.
Putry pun mandi yang berada di kamar mandi di lantai atas,sesudah mandi lalu Putry turun ke lantai bawah untuk menikmati sarapan pagi bersama keluarganya.
Di Meja makan sudah tersedia susu dan roti tawar selai blueberry kesukaan Putry.Pak Indrawan juga terlihat sedang menikmati nasi goreng buatan bi Laksmi.
Putry pun turun dari lantai atas dan segera menuju ke meja makan untuk sarapan.
"Selamat pagi mam,pap." Sapa Putry.
"Selamat pagi juga Putry." Kata mereka
"Sarapan dulu Put." Kata papinya.
"Iya pap ini juga Putry mau sarapan." Jawab Putry.
"Put,hari ini mau kemana?" Tanya mami Tiara.
"Gak kemana-mana sih mam,emang kenapa?" Putry bertanya balik.
"Memangnya engga nyari kampus gitu?" Tanya Mami Tiara.
"Putry sih pengennya kuliah di Thailand mam,pap boleh ya?" Tanya putry.
"Gimana pap?" Tanya mami ke papinya.
"Papi sih boleh-boleh saja,apa sih yang engga buat anak papi satu-satunya ini." Jawab Pak Indrawan papinya putry.
"Memangnya sudah punya planing Put mau masuk ke universitas mana dan ngambil jurusan apa?" Tanya mami Tiara.
"Kemarin Putry lihat-lihat di internet bagus-bagus mam universitasnya sama jurusannya lengkap." Jawab Putry.
"Boleh deh nanti kita Cek ya lihat-lihat dulu sekalian mami ada urusan bisnis sama teman mami di sana." Ucap mami.
"Bisnis apa mam?" Tanya Putry.
"Bisnis skincare Put,salon mami kan butuh produk baru." Jawab mami.
"Mam,Put, papi berangkat dulu ya di pool ada bus yang harus diperbaiki,papi mau ngecek dulu." Kata papi.
"Iya pap hati-hati dijalan ya,nanti kalau sudah nyampe kabarin." Kata mami sambil mencium tangan suaminya.
"Dah papi hati-hati." Kata Putry.
"Iya mam,pasti nanti papi kabarin kalau sudah sampai."
"Iya pasti Putry,papi akan selalu hati-hati kok."
Pak Indrawan pun mengeluarkan mobil berwarna silver itu dari garasinya lalu memanaskan dulu mesinnya dan langsung berangkat menuju Pool bus untuk mengecek ada kerusakan apa.
"Put,mami berangkat ke Salon dulu ya,itu customernya banyak,karyawan mami kewalahan katanya." Kata Mami Tiara.
"Iya mam." Ucap Putry singkat.
"Nanti kalau ada apa-apa ada Bi Laksmi." Tambahnya lagi.
Sarapan pun sudah selesai,bekas makanan dan piring pun dibawa ke dapur untuk dibereskan dan dicuci.
"Aduh non Putry sudah sama bi Laksmi saja di cucinya." Kata bi Laksmi.
"Iya bi ini,aku cuma bantu angkutin saja ke belakang." Kata Putry.
"Simpan di wastafel itu ya non,nanti bibi yang nyuci." Kata bi Laksmi.
"Iya bi,aku sudah simpan disana,aku mau ke kamar lagi ya bi." Ucap Putry.
"Silahkan non." Kata bi Laksmi.
"Papih berangkat ke Pool,mamih ke salon,begini ya jadi anak tunggal yang orangtuanya sibuk,di tinggal-tinggal terus." Gumam Putry dalam hati.
Putry kembali menuju kamar entah mau nonton film drakor kesayangannya atau mau rebahan karena Putry baru lulus sekolah jadi masih belum ada kegiatan masih seputar makan,tidur,mandi karena untuk keluar nongkrong di Cafe pun jarang kalau tidak ada yang mengajak.
Memang type anak rumahan si Putry ini.
Begitu sedang rebahan di kamar tiba-tiba ada pesan masuk dari Windy.
Windy
(Put,Ijazah sudah keluar katanya mau diambil kapan kesekolah?)
Putry
(Kapan ya? sekarang gimana?)
Windy
(Oke,aku siap-siap menuju rumahmu kalau gitu.)
Putry
(Iya ditunggu Win.)
Putry pun langsung ganti baju dan dandan karena akan mengambil ijazah ke sekolah.
Sesudah beres bersiap-siap lalu Putry pun turun dari lantai atas.Bi Laksmi yang lagi menyapu lantai bertanya ke Putry.
"Non,sudah rapi sudah wangi mau kemana?" Tanya Bi Laksmi.
"Bi,nanti kalau mami pulang nyariin Putry,Putry nya enggak ada bilangin ya lagi kesekolah ambil ijazah." Jawab Putry.
"Oke non,sama siapa ke sekolahnya?" Tanya Bi Laksmi.
"Sama si Windy gitu ya kalau mami nanyain." Jawab Putry.
"Siap non." Kata Bi Laksmi mengiyakan.
Setelah sepuluh menit menunggu,akhirnya Windy datang Juga.
Ting!!!
Ting!!!
Ting!!!
Bel pun berbunyi.
"Siapa?sebentar ya saya bukain dulu pintunya." Teriak Bi Laksmi.
Ceklek
Pintu pun dibuka,
"Bi,Putry nya ada?" Tanya Windy.
"Ada,ini non Windy ya temannya non Putry?" Tanya Bi Laksmi.
"Iya bi."
"Sebentar ya bibi panggilkan dulu non Putry nya,silahkan duduk dulu non." Bi Laksmi mempersilahkan tamunya duduk.
"Terimakasih bi." Kata Windy.
Putry pun bergegas menemui sahabatnya itu yang sedang menunggu diruang tamu.
"Hai Win,gimana sehat?sudah lama nunggunya?" Tanya Putry.
"Hai juga Put,kabarku baik,ah engga ko baru saja Put." Jawab Windy.
"Ya sudah yuk kita berangkat,kamu bawa motor kan Win?" Ajak Putry ke Windy.
"Iya bawa memang kenapa?" Tanya Windy.
"Boncengan saja kalau gitu Win gimana?aku lagi malas bawa." Tanya Putry.
"Oke deh Put siap." Jawab Windy mengiyakan.
***
Mereka pun bergegas menuju sekolah, Windy berboncengan dengan Putry karena Putry sedang malas bawa kendaraan.Lima belas menit kemudian,mereka pun telah sampai di gerbang sekolah.Hari itu Pak Eko seorang satpam yang sedang berjaga di pos dekat gerbang.
"Selamat siang,Pak Eko!" Sapa mereka berdua ketika telah masuk area sekolah.
"Selamat siang juga,eh Putry dan Windy! tumben ke sekolah ada keperluan apa ya?" Tanya Pak Eko.
"Kami mau mengambil Ijazah pak,gerbangnya boleh dibuka?" tanya mereka.
"Oh mau mengambil Ijazah ya?sebentar ya bapak bukain gerbangnya." kata pak Eko.
Ssrrrleeek...
Gerbang sekolah pun dibuka sama pak Eko,lalu mereka berdua pun masuk ke area sekolah,motor Windy pun diparkir di area khusus parkir motor.Rupanya semua guru sedang mengajar di kelasnya masing-masing,dilihat ke kantor pun nampak sepi hanya ada pegawai TU.
Putry dan Windy pun berjalan menuju kantin sekolah untuk membeli minuman dikarenakan mereka haus.
"Tunggu dulu Win disini,mungkin gurunya sedang sibuk." kata Putry.
"Oke deh Put,lagian aku haus ini pengen minum dulu." kata Windy.
"Bang,es Jeruknya dua gelas ya." kata Windy ke pedagang es jeruk.
"Siap neng ditunggu." jawabnya.
Melihat guru-gurunya sudah keluar kelas dan memasuki kantor lalu mereka pun segera membayar minuman tadi dan bergegas ke kantor untuk menemui wali kelasnya.
Setelah sampai di depan ruangan guru,mereka berdua pun masuk menuju ruangan.
Di ruangan itu ada Pak Dadi,Pak Eri,Bu Mirna dan Bu Nirma sedang duduk sambil memeriksa hasil tugas siswa tadi.
"Asalamualaikum" Sapa Putry memberikan salam.
"Waalaikumsalam" Salam Putry dijawab Pak Dadi.
"Put,Win, mau cari siapa ya?" Tanya Pak Dadi.
"Pak,Bu Nirma nya ada? Kita berdua mau bertemu dengan beliau ?" Tanya Windy.
"Oh cari bu Nirma,ada sebentar saya panggilkan ya." Jawab Pak Dadi.
"bu,ini ada yang nyari ibu." kata Pak Dadi memanggil bu Nirma.
Bu Nirma pun menoleh ke arah kami.
"Putry,Windy mau ambil Ijazah ya?" Tanya bu Nirma.
"Iya bu." Jawab kami berdua.
"Baik untuk administrasi iuran spp lunas,buku lks lunas,silahkan tandatangan dulu disini." kata bu Nirma.
"Lalu ijazahnya kalian photocopy lima lembar buat dilegalisir." Tambahnya lagi.
"Siap bu,kami mau Photocopy dulu."
"Silahkan." kata bu Nirma.
Sepuluh menit kemudian,mereka sudah kembali dari photocopyan seberang sekolah ke kantor guru dengan lembaran-lembaran photocopy ijazah.
"Ini bu sudah di photocopy." photocopyan ijazah pun mereka serahkan ke bu Nirma.
"Tunggu sebentar ya,ibu mau legalisir dulu silahkan tunggu." kata bu Nirma.
"Baik bu." jawab mereka berdua.
Proses legalisir ijazah pun telah selesai,Mereka berpamitan untuk segera pulang ke rumah.
"Ini ya ijazah Putry dan ijazah Windy telah selesai di legalisir lebih bagus lagi kalau ijazahnya di laminating supaya awet." kata bu Nirma sambil memberikan ijazah dan salinan legalisirnya kepada kami.
"baik bu nanti kita laminating." kata Windy.
"Ibu, saya dan Windy pamit ya mau pulang ke rumah." Kata Putry.
"Iya silahkan Put,Win oh iya,bagi yang belum diambil ijazahnya tolong informasikan ke yang lain ya." ucap bu Nirma.
"Iya bu siap." jawab Putry.
Mereka pun bersalaman dengan guru-guru yang ada dikantor tersebut lalu keluar dari kantor.Kini mereka sedang menuju tempat parkir motor dan bergegas untuk segera pulang.
Di dekat gerbang sekolah yang terkunci kembali lagi bertemu dengan pak Eko satpam sekolah yang sedang menyeruput secangkir kopi yang masih mengepul asap panas.
"Eh neng Putry,neng Windy sudah beres urusannya?" tanya Pak Eko.
"Sudah beres pak Eko." jawab keduanya.
"Sebentar ya bapak bukain dulu gerbangnya." kata pak Eko.
"Terimakasih pak Eko,kami pamit dulu." ucap Windy.
"iya neng." ucap pak Eko singkat.
Ssrrrleeek...
Pintu gerbang pun sudah terbuka lalu mereka berdua pun bergegas meninggalkan sekolah itu.
***
Di tengah perjalanan menuju rumah perut mereka kembali keroncongan minta diisi.
"Put,kamu lapar gak?" tanya Windy.
"Sama aku juga lapar Win." jawab Putry.
"Kita cari makan dulu yuk gimana?" tanya Windy.
"Boleh,memangnya kamu ingin makan apa?" tanya Putry.
"Siang-Siang gini makan seblak enak kali ya Put?" tanya Windy sambil membayangkan semangkok seblak yang mengepul panas ditambah kuah pedas.
"Ya sudah yuk kita mampir dulu ke warung seblak Fatina langgananmu." ucap Putry.
Lalu sepeda motor pun melaju dan berbelok ke arah utara tempat warung seblak itu berada.Sesampainya di warung seblak lalu mereka langsung memesan makanan,
Dari arah depan datanglah seorang pelayan.
"Selamat siang kakak,mau pesan apa?" pelayan itu menawarkan dengan ramah.
"Mbak,pesan seblaknya dua porsi ya." ucap Windy.
"Siap kakak pesanan akan segera dibuatkan,minumnya apa?" tanya nya.
"minumnya es jeruk saja dua gelas tapi gulanya sedikit saja." ucap Putry sambil menawar.
"Siap,ditunggu ya." ucap pelayan itu sambil berlalu pergi ke arah dapur.
Lima belas menit kemudian makanan yang mereka pesan pun datang.
"Permisi kak ini pesanan seblak dan es jeruknya sudah jadi." ucap pelayan itu sambil menyodorkan dua mangkuk seblak dan dua gelas es jeruk.
"Silahkan, selamat menikmati." tambahnya lagi.
Seblak pun disantap oleh mereka tak lupa es jeruknya yang pasti bikin segar di siang hari.
Sesudah seblak dan es jeruk nya habis lalu mereka segera membayar ke kasir.Saat Windy mau mengeluarkan uang dari dompetnya namun ditepis oleh tangan Putry.
"Dari aku saja Win bayarnya,aku yang teraktir." ucap Putry.
"Tidak apa-apa Put?kan aku yang ngajak kok kamu yang bayar?" tanya Windy.
"Ya tidak apa-apa Win kan aku tadi nebeng di motormu ya gantian dong sekarang aku yang bayar." ucap Putry.
"terimakasih ya Put." Ucap Windy.
"Iya"
"Mbak jadi total makanan sama minuman tadi berapa?" tanya Putry ke kasir.
"Jadi totalnya enampuluh ribu kak."
Putry mengeluarkan uang lembaran seratus ribuan.
"Uangnya seratus ribu ya jadi kembalian empat puluh ribu." ucap kasir.
Uang pun di sodorkan ke tangan Putry.
"Terima kasih sudah mampir di kedai kami,ditunggu kedatangannya kembali." ucap kasir lagi.
Setelah mampir dari warung seblak itu,Putry dan Windy lanjut bergegas tancap gas lagi untuk pulang karena hari sudah sore.Tapi sebelum pulang ke rumahnya,Windy mengantarkan dulu Putry pulang ke rumah.
"Sudah nyampe rumahmu ya Put." ucap Windy.
Putry pun turun dari motornya Windy.
"Win,mau mampir dulu ngga?" tanya Putry.
"Kapan-kapan aja deh ya Put,aku pulang dulu mau mandi." jawab Windy.
"Ya udah kalau gitu,hati-hati dijalan Win,terimakasih udah nganterin." ucap Putry.
"Iya put aku pulang ya." ucap Windy.
***
Begitu sampai rumah nampaknya mami sudah pulang dari salon dan sedang minum Teh manis hangat di balkon.
"Udah sore,baru pulang dari mana Put?" tanya Mami.
"Loh emang bi Laksmi engga ngasih tahu aku kemana?" tanya Putry.
"Engga tuh engga ngomong apa-apa,lupa kali." jawab mami.
"Ini aku habis ngambil ijazah mam dari sekolah." jawab Putry.
"Oh,ya sudah cepat mandi anak gadis mami,pamali kalau masih perawan mandi kemaleman." ucap mami.
"Iya mam,ini mau mandi kok." ucap Putry.
Langit sudah mulai gelap tandanya sebentar lagi akan masuk waktu malam,saat mami Tiara dan Putry lagi nongkrong di balkon lalu pulanglah papinya.
"Asalamualaikum,mam,Putry dipanggil dari dalam rumah tidak ada yang nyahut ternyata lagi ngumpul disini." ucap papi.
"Waalaikumsalam,eh Papi sudah pulang gimana pap di pool busnya ada yang rusak tidak?" tanya Mami.
"Ada lah itu bus yang suka dipakai Muklis jurusan Tangerang mogok." jawab Papi.
Dari arah dapur bi Laksmi datang,
"Nyonya,makanan buat makan malam nya sudah tersedia,apakah mau makan sekarang atau nanti nyonya?" tanya bi Laksmi.
"Sudah magrib saja bi,tanggung makanannya ditata dimeja saja dulu bi." perintah mami.
"Siap nyonya." ucap bi Laksmi.
Setelah melaksanakan Shalat maghrib berjamaah,mereka bertiga pun kemudian bergegas menuju meja makan yang sudah dipenuhi berbagai macam masakan,desert,dan buah-buahan yang sudah ditata rapi di atas meja makan oleh bi Laksmi asisten rumah tangga mereka yang telah ikut bekerja di lingkungan keluarga bapak Indrawan selama kurang lebih lima tahun.
Majikannya sangat loyal dan baik perlakuannya sama bi Laksmi.Ya asalkan cara kerja bi Laksmi itu disiplin,teliti dan jujur pasti majikannya pun akan menambah nilai plus terhadap bi Laksmi dan akan memperlakukan dengan baik pula.
Saat di meja makan sambil menyiuk nasi dan lauknya,Papi Indrawan bertanya pada Putry.
"Put,bagaimana rencana kuliah kamu ke Thailand apakah sudah yakin mau?" tanya Papi Indrawan.
Lalu Putry pun menjawab pertanyaan papi Indrawan itu dengan penuh keyakinan.
"Iya Pap,Putry mau kok!setidaknya meskipun jauh dengan keluarga juga Putry ingin belajar mandiri Pap." Ucap Putry dengan yakin.
"Ya sudah kalau serius mau nanti bisa survey dulu kesana,kalau tidak salah mami kan punya rekan bisnis ya disana benar kan mam?" tanya Papi.
"Iya pih,sahabat mami itu waktu masih jaman kuliah masih gadis,cuma nasib dia mujur akhirnya dia menikah dengan bule Thailand dan menetap jadi warga sana deh." jawab mami.
"Gitu ya mam?baiklah supaya lebih mudah berkomunikasi nanti saat sampai sana,bagaimana kalau papi menyewa penerjemah?biaya akomodasi biar Papi yang tanggung." papi menawarkan.
"Oke deh pap mami setuju tawaran papi." ucap mami.
Setelah banyak berdiskusi di ruang makan dan selesai makan lalu seperti biasa sisa makanan dan alat makan yang kotor itu dibereskan.
mami Tiara lupa kalau malam ini akan ada acara ngumpul-ngumpul emak-emak genk sosialita,enggak banyak sih ya cuma empat orang.Ada Evelyn, Devira, Manda dan mami Tiara sendiri sebagai tuan rumah.
Handphone pun berdering pertanda ada pesan masuk ke handphone nya mami Tiara.
Devira
(Jeng,ada dirumah tidak ? aku sama Manda dan Evelyn mampir kesana boleh?)
Tiara
(Aku ada dirumah kok say,sini aja mampir.)
Devira
(Bener nih?kita kesana ya?)
Tiara
(Beneran,aku tunggu loh sis ada yang mau aku obrolkan juga.)
Devira
(Baiklah,kita kesana ya sekarang!)
Tiara
(Oke,ditunggu say)
Mereka bertiga pun berangkat menuju kediamannya mami Tiara,biasalah mungkin mereka kaum emak-emak hal yang dibahas tidak jauh dari perghibahan.
Dikarenakan waktu siang hari tidak ada waktu buat nongki sembari ngopi jadinya ngumpul di malam hari.
Mereka meskipun sudah memasuki usia kepala lima tapi fisik dan otaknya masih aktif.
Contohnya saja mami Tiara punya usaha salon kecantikan, Evelyn jadi perancang busana, Devira jadi dosen di salah satu kampus negeri,dan Manda punya usaha laundry.Skillnya boleh diadu tapi begitu nyampe rumah ya tetap emak-emak dasteran.
Jiwa bisnis marketingnya mami Tiara meronta,bisa jadi kesempatan juga buat promosi produk kecantikan dan perawatan diri selain memperbincangkan sesuatu yang tidak penting.
Duapuluh menit berlalu,mereka pun telah sampai di kediamannya mami Tiara,Bel pun berbunyi.
Ting!!!
Ting!!!
Ting!!!
"Bi Laksmi,sepertinya didepan kedatangan tamu,tolong bukain pagar dan pintu nya." suruh mami Tiara.
"Baik nyonya laksanakan." ucap Bi Laksmi.
Bi Laksmi pun langsung bergegas menuju depan untuk membukakan pagar.Sebuah mobil Su*uki Ayla pun melaju dari jalan menuju halaman kediamannya mami Tiara.
Pintu mobil pun terbuka,tiga srikandi pun keluar dari mobil dengan memancarkan auranya.
" Selamat malam mpok,Nyonya Tiara nya ada?" tanya Devira.
"Ada nyonya di dalam,sudah di tunggu dari tadi mari saya antarkan ke dalam." ucap bi Laksmi.
Pintu pun dibuka.
Ceklek
"Hai jeng,apa kabar?" tanya Devira.
"Kabarku sehat selalu say." jawab mami Tiara.
"Maaf loh malam-malam ganggu yang lagi istirahat." ucap Evelyn.
"Tidak apa-apa kok say lagipula kita kan kalau siang sibuk,mana ada waktu." ucap mami Tiara.
"Mari silahkan duduk." ucap mami Tiara mempersilahkan tamunya duduk.
Papi Indrawan yang sedang duduk di sofa beranjak dari tempat duduknya.
"Ada tamu ya,ya sudah Papi tidur duluan ya mam." ucap Papi Indrawan.
"Ya sudah papi tidur duluan saja ya,mami ada urusan dulu nanti mami nyusul." ucap mami Tiara.
Setelah mempersilahkan tamu nya duduk lalu mami Tiara pun menawarkan kepada tamunya ingin minum apa.
"Mau pada minum apa nih kalian say? Cappucino,Coffe vietnam,Teh manis anget,wedang jahe atau apa?" tanya mami Tiara.
"Et dah malah ditawari wedang jahe,emang dikira kamu jeng kita ini nenek-nenek?"celetuk Manda.
"Iya barangkali mau yang anget di badan gitu loh say." ucap mami Tiara.
"Hampir mendekati lah cucumu sudah dua kan?" ucap Devira sembari meledek Manda.
"Gak usah buka kartu juga kali jeng Devira." gerutu Manda.
"Sudah-sudah kok jadi malah ribut,jadi mau pada minum apa nih?" tanya mami Tiara.
"Aku cappucino aja deh ya." ucap Devira.
"Kalau aku ingin nyoba coffe vietnam,seperti beberapa tahun silam pernah ada berita viral tentang coffe itu." ucap Manda.
"Kalau kamu mau minum apa say?" tanya mami Tiara.
"Aku gak usah yang neko-neko Teh manis anget aja." jawab Evelyn.
"Lah tumben jeng Evelyn kok cuma Teh anget." ucap Devira.
"Lagi pengen." jawabnya singkat.
"Ya sudah sebentar ya,aku panggilkan art ku untuk segera dibuatkan." ucap mami Tiara.
"Bi Laksmi kesini sebentar." panggil mami Tiara.
"Baik nyonya." ucap bi Laksmi.
"Bi tolong buatkan minuman cappucino satu,coffe vietnam satu dan Teh manis anget nya satu ya." perintah mami Tiara.
"Siap nyonya,nyonya sendiri minumnya apa?" tanya bi Laksmi.
"Saya cukup air putih saja bi,lagi seret tenggorokan." tambahnya lagi.
"Siap,ditunggu ya nyonya." ucap Bi Laksmi.
Lalu bi Laksmi pun bergegas untuk kedapur membuat minuman untuk tamu.
Beberapa menit kemudian,bi Laksmi muncul dari dapur dengan membawa beberapa cangkir minuman beserta beberapa toples kue.
"Silahkan Nyonya diminum dan dicicipi kue nya." bi Laksmi mempersilahkan kemudian berbalik arah lagi menuju dapur beserta membawa nampan kosong.
"Silahkan dinikmati ya say,kita ngopi dan ngobrol santai ada yang mau dibicarakan nih." mami Tiara membuka obrolan.
"Mau ngobrolin apa nih?" tanya Devira.
"Jadi gini say,anakku sebentar lagi mau ngelanjutin kuliah tapi inginnya kuliah di Thailand sana,kira-kira nih punya rekomendasi engga kampus mana yang bagus?" tanya mami Tiara.
"Aku sih Kurang tahu ya kalau soal kampus,coba deh tanya ke sohib kita yang sudah lama menetap disana." jawab Devira.
"Oke deh." jawab mami Tiara.
"Nah,kalau wisatanya yang aku tahu itu di Watpho,pusat perbelanjaan terbesar di Centralworld,dan di Siam Paragon." ucap Evelyn.
"Wah referensi nih." ucap mami Tiara.
"Kebetulan kamu mau kesana aku boleh nitip sesuatu engga?barangkali buka jasa titip?" tanya Manda.
"Nah ini yang ditunggu-tunggu." gumam mami Tiara dalam hati.
"Mau nitip apa say?" tanya mami Tiara dengan penuh penasaran.
"Aku nitip sabun beras itu loh jeng yang bisa cerahin kulit dan bisa ngilangin jerawat,lupa aku merk nya apa." jawab Manda.
"Oke siap say nanti dicari ya." ucap mami Tiara.
"Ada lagi yang mau nitip?biar sekalian." tanya mami Tiara.
"Aku juga nitip itu ya jeng Lingerie Disaya kalau ada tapi ya." ucap Evelyn.
"Kalau aku nitip cemilan Keripik durian saja." ucap Devira.
"Oke,nanti dicari ya barangnya pesanan kalian."ucap mami Tiara.
"Begitu ada barang nanti kabarin,kita-kita nanti langsung transfer." ucap ketiganya kompak.
"Asyiapp say." ucap mami Tiara.
"Duh jeng,sepertinya ini sudah larut malam nih kita pamit dulu ya." ucap Devira.
"Iya jeng ini juga suami dirumah nelepon terus." ucap Manda.
"Iya takut ganggu juga ini ya kita ngobrol nyerocos curcol tanpa ingat waktu." ucap Evelyn.
"Iya sudah kalau gitu,kapan-kapan lagi ya kita ngumpul." ucap mami Tiara.
"Oke bu Bos bisa dikondisikan,kita pamit ya." ucap Devira.
Setelah mereka berpamitan lalu mereka pun pulang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!