NovelToon NovelToon

Suamiku Buruk Rupa Dan Lumpuh

Awal Mula

"Kimberly." Panggil ke dua orang tuanya bersamaan ketika mereka berada di ruang keluarga.

"Ya." Jawab Kimberly singkat.

"Apakah kamu menyayangi kami?" Tanya Daddy Kevin dengan wajah serius begitu pula dengan istri dan adiknya.

"Tentu saja Dad, memang ada apa Dad?" Tanya Kimberly dengan perasaan tidak enak karena tidak biasanya keluarganya bicara serius ini.

"Daddy mempunyai hutang yang sangat besar dengan Tuan Besar Reyhan? jadi Daddy minta kamu bersedia menikah dengan Tuan muda Raynaud." ucap Daddy Kevin.

"Tuan Muda Raynaud?" Tanya Kimberly dengan wajah terkejut.

Semua orang tahu siapa Tuan Muda Raynaud dia adalah tuan Muda Pertama. Di mana Tuan Raynaud adalah pria buruk rupa akibat wajahnya terbakar ketika salah satu mansion milik orang tuanya terbakar.

Bukan itu saja akibat dari kebakaran tersebut salah satu kakinya terkena hantaman balok membuat Tuan Raynaud menjadi lumpuh.

"Tapi Daddy, Kimberly sudah mempunyai kekasih dan kami berencana bulan depan menikah. Jadi lebih baik Bela saja yang menikah dengan Tuan Raynaud." Ucap Kimberly berusaha menolak permintaan orang tuanya.

"Bela masih kuliah jadi kamu saja yang menikah dan mengenai kekasihmu biarkan saja adikmu yang menggantikan posisimu untuk menikahi calon suamimu." Jawab Mommy Valen.

"Tapi Mom ..." Ucapan Kimberly terpotong oleh Mommy Valen.

"Tidak ada penolakan." Ucap Mommy Valen.

"Apa yang dikatakan oleh Mommy mu benar jadi lebih baik kamu menikahlah dengan Tuan Raynaud." Ucap Daddy Kevin.

"Kakak tenang saja, kekasih Kakak akan aku jaga supaya tidak ada yang berani gadis yang mendekatinya. Terlebih aku sangat mencintai Tio jadi Kakak menikahlah dengan Tuan Raynaud ." Sambung Bela.

Kimberly tidak menyangka kalau keluarganya tega dan sangat jahat karena menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang sedangkan dirinya yang mempunyai kekasih di suruh menikah dengan adik tirinya.

Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui kalau suaminya buruk rupa dan lumpuh di tambah ternyata calon suaminya sangat Arogant dan sangat kejam tidak membedakan apakah itu pria ataupun wanita semua ma x ti mengenaskan.

Sifatnya yang sangat Arogant dan sangat kejam membuat Kimberly tidak suka karena Kimberly mempunyai hati yang sangat lembut, baik hati dan suka menolong orang yang membutuhkan.

Kimberly tidak pernah menghina atau menjauhi orang yang cacat seperti kebanyakan orang. Hanya saja Kimberly tidak menyangka dirinya akan menikah dengan pria cacat.

Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan atau dibayangkan sama sekali. Selama ini dirinya membayangkan menikah dengan pria tampan seperti Tio tapi sepertinya kandas di tengah jalan akibat keluarganya yang egois dimana lebih menyayangi Bela dari pada dirinya.

"Aku ini anak Daddy dan Mommy tapi kenapa Mommy dan Daddy memperlakukan aku seperti anak tiri?" Tanya Kimberly dengan mata berkaca-kaca.

Plak

"Tutup mulutmu! Selama ini kami tidak pernah memintamu tapi kenapa kamu menganggap dirimu sebagai anak tiri?" Tanya Mommy Valen kemudian menampar pipi Kimberly dengan keras.

Kimberly memalingkan wajahnya ke arah samping sambil memegang pipinya yang terasa perih akibat tamparan Mommy Valen.

"Kalau memang bukan lalu kenapa aku merasakan perbedaan kasih sayang antara aku dengan Bela?" Tanya Kimberly.

"Kimberly! Kamu ada dua pilihan menikah dengan Tuan Raynaud atau Daddy jual ke pelelangan dan hasilnya untuk melunasi hutang Daddy, mana yang kamu pilih?" tanya Daddy Kevin menyuruhnya memilih.

Duar

Duar

Bagai petir di siang hari itu yang dirasakan oleh Kimberly, bagaimana tidak ayah kandungnya sangat tega mengatakan itu menjual dirinya untuk membayar hutang.

Tes

Tes

Hati Kimberly sangat hancur hingga tidak berapa lama air mata menetes yang sejak tadi di tahannya. Kimberly hanya tersenyum namun terlihat jelas hatinya sangat terluka tapi keluarganya tidak perduli dengan perasaan Kimberly. Sepertinya perasaan mereka sudah ma x ti membuat Kimberly sangat kecewa dengan keluarganya.

"Baiklah aku akan menikah dengan Tuan Raynaud tapi dengan satu syarat." Pinta Kimberly.

"Apa itu syaratnya? Kamu jangan meminta uang Daddy karena Daddy tidak punya uang." Ucap Daddy Kevin.

"Mommy punya uang dan perhiasan tapi semuanya untuk biaya hidup kami dan biaya pernikahan adikmu dengan Tio. Untukmu Mommy tidak bisa memberikannya walau satu sen pun." Sambung Mommy Valen.

"Daddy dan Mommy tenang saja, Kimberly tidak akan meminta uang satu sen pun. Kimberly hanya minta setelah Kimberly menikah hubungan keluarga kita putus karena Kimberly tidak mau dijadikan pelunas hutang yang ke dua." Ucap Kimberly.

"Apa maksudmu?" Tanya Daddy Kevin dengan wajah terkejut.

"Maksudku jika suatu saat nanti Tuan Raynaud menceraikan aku maka aku akan pergi dari kehidupan kalian dan juga kehidupan Tuan Raynaud. Aku tidak mau lagi menjadi wanita pelunas hutang untuk yang ke dua kalinya." Jawab Kimberly.

"Baik kami setuju." Jawab Daddy Kevin.

"Tapi Dad ..." Ucapan Mommy Valen terpotong oleh Daddy Kevin.

"Daddy sudah setuju dan tidak boleh ada penolakan." Ucap Daddy Kevin.

"Apa yang dikatakan Daddy benar Mom, kita harus menerima permintaan Kimberly." Sambung Bela sambil mengusap punggung Mommy Valen.

Mommy Valen hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar ketika mendapatkan tatapan tajam suaminya terlebih putri kesayangannya menyetujui permintaan Kimberly sedangkan Kimberly pergi meninggalkan mereka menuju ke arah kamarnya.

"Mau kemana kamu?" Tanya Mommy Valen dengan nada kesal ketika melihat Kimberly main pergi saja.

"Kimberly ingin istirahat." Jawab Kimberly sambil melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga menuju ke kamarnya yang berada di lantai tiga.

Sebenarnya di mansion tersebut ada lift tapi Kimberly lebih suka menggunakan tangga sekalian berolahraga. Kini tinggal Daddy Kevin, Mommy Valen dan Bela di ruang keluarga.

"Daddy, kenapa menyetujui Kimberly memutuskan hubungan dengan kita?" Tanya Mommy Valen.

"Kamu juga sama, kenapa menyetujui permintaan Kimberly?" Tanya Mommy Valen dengan nada kesal.

"Mommy sayang, kalau kita tidak setuju permintaan Kimberly yang ada Kimberly tidak akan mau menikah dengan Tuan Raynaud." Jawab Daddy Kevin sambil tersenyum menyeringai.

"Jadi maksud Daddy, sebenarnya Daddy tidak setuju sama seperti Mommy tapi Daddy pura-pura setuju dengan permintaan Kimberly?" Tanya Mommy Valen memastikan.

"Tepat sekali." Jawab Daddy Kevin.

"Kalau kamu Bela?" Tanya Mommy Valen.

"Bela sudah ada rencana agar Tio mau menikah dengan Bela yaitu Kak Kimberly menikah dengan pria yang lebih kaya dan ingin menguasai hartanya. Demi menguasai harta milik Tuan Raynaud, Kak Kimberly memutuskan hubungan keluarga." Jawab Bela sambil tersenyum devil.

"Bagus juga idemu, Mommy sangat suka dengan ide Daddy dan Bela." Ucap Mommy Valen sambil tersenyum devil.

"Seandainya saja Tuan Muda Raynaud wajahnya tidak cacat dan lumpuh, Bela mau dijodohkan karena Tuan Muda Raynaud sangat kaya raya dan hartanya tidak akan pernah habis tujuh keturunan." Keluh Bela.

"Sayang, kamu tidak mungkin menikah dengan pria buruk rupa bukan? Kamu akan di hina dan direndahkan oleh orang lain di tambah setiap hari memandangi suami yang buruk rupa." Ucap Mommy Valen memberikan nasehat.

"Tentu tidak mau Mom, lebih baik Kak Kimberly yang di hina dan direndahkan oleh orang lain di tambah setiap hari memandangi suaminya yang buruk rupa." Ucap Bela.

"Anak pintar." Ucap Mommy Valen sambil mengusap rambut putrinya yang sangat disayanginya.

"Kalau begitu kita istirahat karena besok pagi Daddy akan menemui Tuan Besar Reyhan untuk membicarakan pernikahan Kimberly dengan Tuan Muda Raynaud." Ucap Daddy Kevin.

"Baik Dad." Jawab Mommy Valen dan Bela bersamaan.

Mereka bertiga berjalan ke arah lift karena kamar mereka berada di lantai dua. Lantai dua dan lantai tiga kamarnya sangat luas sedangkan di lantai satu kamarnya tidak begitu luas.

Kimberly

Malam menjelang pagi seperti biasa Kimberly sudah bangun pagi dan kini dirinya sedang memasak dengan di bantu beberapa pelayan.

Hingga setengah jam kemudian Kimberly sudah selesai memasak dan sudah diletakkan di meja makan.

Kimberly membalikkan badannya dan meninggalkan ruangan dapur menuju ke arah tangga sambil memikirkan sesuatu.

'Dari yang aku dengar wajah Tuan Muda Raynaud sangat menjijikkan dan orang menyebutnya dengan sebutan monster. Tidak pernah keluar karena semua orang langsung memandang jijik. Aku jadi merasakan kesedihan dan keputusasaan jika aku menjadi Tuan Muda Raynaud karena tidak bisa pergi kemana-mana.' Ucap Kimberly dalam hati.

'Jika aku menikah dengan Tuan Muda Raynaud, aku harus membayangkan pria yang sangat tampan agar Tuan Muda Raynaud tidak sedih jika aku bersikap biasa saja dan tidak takut dekat dengan dirinya.' Sambung Kimberly.

"Kimberly." Panggil Daddy Kevin ketika melihat Kimberly berjalan ke lantai tiga.

"Iya Dad." Jawab Kimberly sambil menghentikan langkahnya.

"Kamu dandan yang cantik." Ucap Daddy Kevin.

"Memang kenapa Dad?" Tanya Kimberly dengan wajah bingung.

"Karena Daddy akan membawamu ke mansion milik Tuan Besar Reyhan." Jawab Daddy Kevin.

"Baik Dad." Jawah Kimberly patuh.

'Menolak atau membantah ujung-ujungnya pasti aku dimarahin. Semoga saja Tuan Muda Raynaud menikah denganku sekali seumur hidup karena akh ingin menikah sekali seumur hidup.' Sambung Kimberly dalam hati.

Selesai mengatakan hal itu Daddy Kevin kembali masuk ke dalam kamarnya sedangkan Kimberly melanjutkan langkahnya ke lantai tiga menuju ke arah kamarnya.

Ceklek

Kimberly membuka pintu kamarnya kemudian masuk ke dalam menuju ke kamar mandi. Hingga lima belas menit kemudian Kimberly sudah selesai mandi dan sudah memakai dress yang tidak terlalu mahal seperti adiknya yang bernama Bela.

Orang tuanya selalu memanjakan Bela dengan membelikan semua barang mewah seperti pakaian, tas, sepatu dan barang-barang lainnya. Selain itu apapun yang di minta Bela langsung dituruti tanpa banyak berpikir.

Berbeda dengan Kimberly selalu diberikan barang biasa saja dan tidak terlalu mahal namun tidak terlalu murahan. Kimberly tidak pernah mengeluh ketika ke dua orang tuanya membeda - bedakan dirinya dengan Bela.

Kimberly hanya bersyukur dirinya bisa makan dan diberikan tempat untuk berlindung terlebih dirinya selalu sehat, itu sudah lebih dari cukup.

Selesai memakai dress Kimberly memakai bedak dan lipstik kemudian Kimberly keluar dari kamar menuju ke ruang makan yang berada di lantai satu.

Sampai di lantai satu Kimberly bersama keluarganya makan bersama tanpa ada yang mengeluarkan suara sedikitpun hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum.

"Ayo Kimberly kita berangkat." Ajak Daddy Kevin.

"Baik Dad." Jawab Kimberly pasrah.

'Maafkan aku Kak Tio karena aku telah mengkhianatimu. Aku terpaksa melakukan ini karena aku tidak ingin Daddy mendapatkan hukuman dari Tuan Besar Reyhan sebab tidak bisa membayar uang yang dibayarnya.' Ucap Kimberly dalam hati.

'Akhirnya Kak Tio menjadi milikku, untung Mommy rencananya sangat pintar jadi Kak Kimberly menikah dengan pria buruk rupa dan juga lumpuh. Ckckck ... Kasihan cantik-cantik dapat pria yang tidak sempurna.' Ucap Bela dalam hati sambil tersenyum bahagia melihat Kakaknya menderita.

Walau Bela diberikan limpahan kasih sayang tapi Bela mempunyai sifat iri hati. Di mana Kimberly lebih cantik walau Kimberly tidak memakai riasan apapun sedangkan Bela akan terlihat cantik ketika memakai riasan itupun cantik biasa tidak seperti Kimberly.

Selain itu Kimberly selalu mendapatkan pujian dari teman-temannya dan para guru karena Kimberly sangat pintar dan juara pertama di bidang akademi sedangkan dirinya juga sama juara pertama hanya saja dari belakang.

Di dunia percintaan Kimberly mendapatkan pria yang tampan dan kaya sedangkan Bela tidak ada yang suka karena sifatnya yang sombong. Ada beberapa pria yang mendekati Bela itu juga karena ingin numpang hidup mewah karena Bela tidak segan-segan memberikan uang ke pria yang disukainya.

Bela berusaha mendekati Tio namun Tio sulit di dekati hanya Kimberly yang bisa meluruhkan hati Tio.

xxxxxxx

Kini Kimberly dan Daddy Kevin sudah sampai di mansion milik Tuan Besar Reyhan. Mereka berdua turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu utama di mana dua bodyguard menunduk hormat sambil membuka pintu utama.

Kimberly dan Daddy Kevin masuk ke dalam mansion dengan di sambut kepala pelayan. Mereka bertiga berjalan ke arah ruang keluarga di mana Tuan Besar Reyhan bersama istrinya duduk di sofa menanti kehadiran mereka.

"Selamat pagi Nyonya Besar dan Tuan Besar." Ucap Kimberly dan Daddy Kevin bersamaan sambil menundukkan tubuhnya setengah sebagai tanda hormat.

Tuan Besar Reyhan dan istrinya hanya menganggukkan kepalanya kemudian Tuan Besar Reyhan memerintahkan untuk duduk. Daddy Kevin dan Kimberly langsung duduk di sofa masing-masing dan saling berhadapan hanya saja dibatasi oleh meja.

"Jadi ini putrimu yang akan kamu nikahkan dengan putra kami?" Tanya Tuan Besar Reyhan.

"Benar Tuan." Jawab Daddy Kevin.

"Baiklah kalau begitu putrimu pergi ke mansion milik putra kami dengan di antar oleh bodyguardku." Ucap Tuan Besar Reyhan.

"Silahkan Tuan." Jawab Daddy Kevin.

Tuan Besar Reyhan menjentikkan jarinya dan tidak berapa lama datang satu bodyguard membuat Kimberly turun dari sofa kemudian mencium punggung tangan Daddy Kevin kemudian berlanjut ke Tuan Besar Reyhan lalu berlanjut ke istrinya.

Setelah selesai mencium punggung tangan mereka bertiga barulah Kimberly pergi meninggalkan mansion tersebut sambil terus membayangkan pemuda yang sangat tampan di mana sebentar lagi dirinya akan bertemu.

'Cepat atau lambat pasti aku akan bertemu dengan Tuan Muda Raynaud. Mau hari ini, esok, lusa atau entah kapan pasti kami akan bertemu. Aku harus membayangkan Tuan Muda Raynaud adalah pria yang sangat tampan agar Tuan Muda Raynaud tidak merasa rendah diri.' Ucap Kimberly dalam hati sambil masuk ke dalam mobil.

'Maaf Kak Tio, aku dijodohkan oleh ke dua orang tuaku jadi mulai sekarang dan seterusnya hatiku akan aku berikan ke calon suamiku karena aku pernah berjanji pada diriku sendiri jika aku menikah maka aku akan setia dengan suamiku apapun itu aku akan terima apa adanya.' sambung Kimberly dalam hati sambil melihat pemandangan dari jendela mobil.

Lima belas menit kemudian mobil tersebut berhenti di sebuah mansion yang berwarna serba hitam di mana dinding, pintu dan jendela berwarna hitam.

Glek

'Ya Tuhan, rumah sebesar ini seperti rumah angker.' Ucap Kimberly dalam hati sambil menelan salivanya dengan kasar.

Kimberly turun dari mobil ketika bodyguard yang merangkap sebagai sopir membuka pintu mobil.

"Terima kasih Paman." Ucap Kimberly.

"Sama - sama Nona." Jawab bodyguard tersebut yang merangkap sebagai sopir dengan wajah terkejut karena baru kali ini ada seorang gadis mengatakan terima kasih.

'Semoga saja Nona Kimberly bisa membuat Tuan Muda Raynaud bahagia dan tidak bersedih lagi.' Ucap sopir tersebut dalam hati.

Kimberly berjalan sambil diikuti si sopir yang kemudian membukakan pintu utama untuknya.

Ceklek

Mata Kimberly membulat sempurna melihat semua serba hitam baik dinding dan interior rumah namun Kimberly berusaha bersikap biasa saja.

'Suatu saat semoga Tuan Muda Raynaud jatuh cinta padaku lalu memperbolehkan aku untuk merubah semua dekorasi dan mencat warna putih.' Ucap Kimberly dalam hati.

"Tuan Muda Raynaud ada di lantai dua jadi silahkan Nona naik ke lantai dua menuju ke kamarnya." Ucap bodyguard tersebut.

"Haruskah aku masuk ke dalam kamar Tuan Muda Raynaud?" Tanya Kimberly penuh harap.

"Maaf bukan aku menolaknya tapi aku tidak terbiasa satu kamar dengan seorang pria." Sambung Kimberly.

Ciuman Pertama

"Maaf Nona, Tuan Muda Raynaud meminta Nona Kimberly masuk ke ruangannya dan kamarnya di lantai dua sebelah kanan." Ucap bodyguard tersebut.

Kimberly menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian berjalan ke arah tangga menuju ke lantai dua.

'Tenang Kimberly, Tuan Muda Raynaud lumpuh jadi tidak mungkin berbuat macam-macam denganmu. Sekarang yang ada dipikiranmu kalau kamu membayangkan kalau kamu akan bertemu dengan pangeran yang sangat tampan bukan pria monster seperti apa yang dikatakan oleh orang-orang.' Ucap Kimberly dalam hati.

Kimberly menaiki anak tangga satu demi satu hingga di depan pintu Kimberly berhenti sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan.

Tok tok tok

Kimberly memberanikan diri mengetuk pintu sebanyak tiga kali hingga terdengar suara berat dari dalam kamar tersebut.

"Masuk." Ucap Tuan Muda Raynaud.

Ceklek

Kimberly membuka pintu kamar milik Tuan Muda Raynaud dan melihat Tuan Muda Raynaud sedang duduk di kursi roda sambil menatap ke arah jendela.

Kimberly memberanikan diri masuk ke dalam dan berjalan ke arah Tuan Muda Raynaud dengan jantung berdebar kencang karena baru kali ini dirinya masuk ke dalam kamar seorang pria.

Selama ini Kimberly bertemu dengan kekasihnya yang bernama Tio di kampus, di cafe ketika mereka pulang kuliah dan di mansion milik orang tua Kimberly.

Selama menjadi kekasihnya Tio, Kimberly belum pernah ke rumah Tio dan setiap di tanya selalu di jawab orang tuanya pergi ke luar negri. Tidak enak dan takut terjadi apa-apa jika mereka berdua berada di satu kamar.

Tanpa curiga Kimberly membenarkan apa yang dikatakan oleh Tio. Tio juga mengatakan dirinya akan melakukan hubungan suami istri jika mereka resmi menikah karena itulah Tio tidak pernah mencium ataupun melakukan yang lainnya hanya berpegangan tangan.

Itulah mengapa Kimberly mencintai Tio, pria yang bisa menjaga kehormatannya dan tidak seperti pria-pria di luaran sana.

"Tuan Muda Raynaud." Panggil Kimberly sambil berdiri di belakangnya.

"Panggil namaku tanpa menggunakan Tuan Muda." Pinta Tuan Muda Raynaud.

"Tidak sopan kalau memanggil nama, bagaimana kalau Kak Ray?" Tanya Kimberly dengan suara masih merdu.

"Kak Ray ... Aku suka." Jawab Ray.

"Terima kasih." Jawab Kimberly.

"Kenapa terima kasih?" Tanya Ray.

"Karena Kak Ray suka, aku panggil Kak Ray." Jawab Kimberly.

Ray hanya tersenyum mendengar ucapan Kimberly. Selama ini Ray tidak pernah tersenyum karena selama ini dirinya selalu bersikap kejam terhadap orang-orang yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Hal itu dikarenakan dirinya sangat kecewa dengan sikap ke dua orang tuanya yang tidak pernah memperdulikan dirinya sejak kejadian kebakaran mansion di mana wajahnya menjadi cacat dan juga lumpuh.

"Aku ingin berbaring, bisakah kamu membantuku berbaring?" Tanya Ray.

"Tentu saja bisa." Jawab Kimberly sambil mengarahkan tangannya ke arah pegangan kursi roda.

"Siapa namamu?" Tanya Ray pura-pura tidak tahu.

"Kimberly." Jawab Kimberly singkat sambil mendorong kursi roda ke arah ranjang.

Kimberly melihat sekeliling ruangan kamar Ray serba hitam termasuk ranjangnya, tidak ada warna lain selain warna hitam.

'Kenapa semua serba hitam? Serem banget karena seperti rumah angker.' Ucap Kimberly dalam hati.

"Apakah Kak Ray bisa berbaring di ranjang?" Tanya Kimberly ketika mereka tepat di depan ranjang.

"Kakak tidak bisa, bisakah kamu membantu Kakak berbaring?" Tanya Ray berbohong.

"Tentu saja bisa." Jawab Kimberly yang tidak bisa menolak permintaan seseorang yang meminta bantuan terlebih di depannya adalah calon suaminya.

Kimberly melepaskan pegangan kursi roda kemudian berjalan ke arah depan untuk mengangkat Ray.

"Tunggu." Ucap Ray.

"Ada apa?" Tanya Kimberly dengan wajah bingung sambil menghentikan langkahnya.

"Apakah kamu tidak takut dengan wajahku?" Tanya Ray.

"Tidak." Jawab Kimberly singkat sambil membalikkan badannya.

Kimberly sangat terkejut ketika melihat wajah Ray yang sangat menyeramkan seperti monster. Pipi sebelah kanan terlihat sekali tulang tengkorak sedangkan pipi sebelah kiri hitam seperti daging gosong.

Rambutnya nyaris habis di tambah kening, bibir semua serba hitam dan banyak daging tumbuh di sekitar wajahnya, seperti tengkorak hidup.

Kimberly memejamkan matanya sambil membayangkan di depannya adalah pria tampan bukan pria buruk rupa. Sedangkan Ray hanya tersenyum miring melihat wajah Kimberly yang pucat karena ketakutan melihat wajahnya yang seperti monster.

Perlahan Kimberly membuka matanya kemudian tersenyum menatap Ray membuat Ray terkejut melihat Kimberly tidak takut dengan wajahnya yang buruk rupa.

"Apakah ke dua kaki Kak Ray sama sekali tidak bisa digerakkan sama sekali?" Tanya Kimberly.

"Apakah menurutmu aku berpura-pura?" Tanya Ray balik bertanya.

"Maaf maksudku kalau ke dua kaki Kak Ray tidak bisa digerakkan sama sekali aku gendong tapi kalau bisa digerakkan aku akan memapah Kak Rey." Jawab Kimberly.

"Pffftttt... Hahahaha..." Tawa Lepas Ray untuk pertama kali.

"Kenapa Kak Ray tertawa?" Tanya Kimberly dengan wajah cemberut.

"Bagaimana tidak tertawa aku besar dan tinggi sedangkan kamu pendek, mana bisa menggendongku." Jawab Ray dengan nada meledek sambil masih tertawa.

"Kata siapa aku tidak bisa gendong?" tanya Kimberly.

"Kataku lah, kan aku yang bilang." Jawab Ray dengan nada kesal tapi dalam hatinya sangat bahagia karena baru kali ini dirinya bisa mengobrol dan tertawa lepas seperti ini..

"Oh iya hehehehe..." ucap Kimberly sambil tertawa terkekeh-kekeh.

"Pffftttt... Hahahaha..." Tawa lepas Ray untuk ke dua kalinya.

"Fiuhhh..."

'Setidaknya mengurangi rasa tegang dan canggung ketika kami berduaan di kamar.' Ucap Kimberly dalam hati.

"Memang kamu bisa menggendongku?" Tanya Ray dengan nada meremehkan Kimberly.

"Bisa dong, mau bukti?" Tanya Kimberly balik bertanya.

"Ya." Jawab Ray singkat.

Tanpa menjawab Kimberly mendekati Ray kemudian mendekatkan tubuhnya ke tubuh Ray sedangkan ke dua tangannya diulurkan ke leher dan ke dua kaki Ray.

Untuk pertama kalinya tubuh Ray di sentuh oleh seorang wanita dan untuk pertama kalinya pula tubuh serta wajah Rey dekat dengan seorang gadis.

Kimberly yang terbiasa suka berolahraga barbel hingga seratus kilo di tambah Kimberly bisa bela diri membuat Kimberly tidak mengalami kesulitan.

Kimberly menggendong Ray seperti menggendong bayi membuat Ray sangat terkejut karena baru kali ini dirinya di gendong oleh seorang gadis dan gadis itu bernama Kimberly.

'Apa kata orang jika melihat seorang Tuan Muda Raynaud di gendong oleh seorang gadis, sungguh memalukan.' Ucap Ray dalam hati.

Kimberly meletakkan perlahan tubuh Rey ke arah ranjang kemudian melepaskan tangan kirinya yang memegang ke dua kaki milik Ray kemudian mengangkat kepala Ray dengan di bantu tangan kirinya untuk menarik tangan kanannya.

Grep

Bruk

Tanpa di duga oleh Kimberly kalau Rey memeluk pinggang Kimberly kemudian membalikkan tubuhnya. Kini posisi Kimberly berada di bawah sedangkan Ray berada di atas.

"Apa yang Kak Ray lakukan?" Tanya Kimberly dengan wajah terkejut dan panik.

"Hanya melihat wajahmu dari dekat." Jawab Ray sambil memandangi wajah cantik Kimberly hingga dirinya menatap bibir mungil milik Kimberly.

Ray yang ingin merasakan bagaimana rasanya ciuman membuat Ray mendekati wajah Kimberly membuat Kimberly memejamkan matanya.

Cup

Untuk pertama kalinya Ray mencium seorang gadis sekaligus merupakan ciuman pertama nya begitu pula dengan Kimberly.

"Ciuman pertamaku." Pekik Kimberly sambil membuka ke dua matanya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!