"assalamu'alaikum umi, alhamdulillah indah sudah sampai dengn selamat"
"alhamdulillah nak, indah hati² di sana, jangan buat umi khawatir di sini, klau ada apa² kabarin.. klau gk betah pulang.. ya nak."
"iya umi, tenang aja umi, indah pasti betah disini... disini indah banget umi.. rasanya indah mau jalan² hehe... "
"gk udah, pasti disana sudah malam, istirahat aja.. "
"hmm.. baiklah"
indah mematikan telpon nya dan dengn cepat dia mengambil koper yg tergeletak di dekatnya, dan langsung membereskan baju baju nya.
"oky.. beres² sudah siap... jadi mari kita ti.."perkataan indah yg ingin tidur berhenti saat tiba-tiba perutnya berbunyi nyaring.
kriukkkk...
"duh ni perut ternyata lapar, gk ada makanan sama sekali lgi, hmm.. klau keluar sebentar gak papa lh ya.. hehe... maaf umi" indah memutuskan keluar dari kontrakan yg tidak terlalu besar yg di huni oleh dirinya sendiri.
indah sengaja tidak membeli apartemen atau tinggal di hotel rencananya hanya ingin hidup mandiri dan tidak ingin bnyk menghabiskan uang.
saat ini indah jalan sendiri dengn jaket nya karna cuaca sangat dingin dan tak lupa hijab dan cadar nya, karna umi nya berpesan untuk memakai cadar agar tidak mengundang lelaki hidup belang di luar sana.
indah sengaja tidak memesan ojek atau kendaraan lainnya karna supermarket tidak jauh dari kontrakannya yg buka 24 jam.
"ini mbak.. " indah memberi kan barang yg dia pilih dengn dua plastik besar full isinya, mungkin karna dia baru datang kesini jadi bnyk yg di beli untuk stok seminggu.
"totalnya 1.350,000 kak.. " ucap kasir dengn senyum ramah.
"nih kak, terimakasih... "
"kembaliannya kak.. "
"ambil aja untuk kakanya, mungkin rezeki kaka.. "
"makasih kak" setelah mengatakan itu indah langsung berlalu dengn dua kantung plastik di tangan kiri dan kanannya.
"hmm.. kita masak apa ya?... mie instan aja lh..praktis cepat dan enak haha.. " indah tertawa pelan dengn kelakuannya sendiri.
"akkhhh..!!.. "
langkah indah langsung berhenti saat mendengar suara teriakan namun tidak kuat tpi terdengar sangat menyakitkan.
keadaan sangat sepi kontrakannya masih lumayan jauh namun tidak terlihat jauh, emang dari kontrakannya ke supermarket lumayan sunyi namun masih ada penerangan.
entah keberanian dari mana indah melangkah pelan menuju ke arah suara tsb, indah mengintip sedikit di balik pohon besar yg emang ada di sana, dan indah juga melihat sebuah gubuk yg lumayan jauh dari jalan, terlihat gelap dan menakutkan.
"to.. tolong..ja..jangn.. akkhhh."
suara yg sangat menyakitkan terdengar oleh indah, dengn hati yg memang baik dan tak tega.. ia pun berjalan dengn pelan ke arah gubuk itu, tampa memikirkan keselamatan diri sendiri.
indah sudah sampai di gubuk itu, di mengintip di salah satu dinding yg sedikit berlubang, dengn mata yg membulat dan mulut yg terbuka tak percaya, bahkan dia sampai memundurkan langkahnya.
"di..di.. dia.. psikopat" dengn tergagap dan badan sudah bergetar hebat, indah tak sanggup melihat itu dia ingin pergi dari situ namun tampa sengaja dia memijak sebuah ranting yg membuat suara yg cukup besar.
kretekkkkk...
"siapa di sana!!!.. " teriak dari dalam gubuk itu, tubuh indah semakin gemetaran bahkan ia ingin lari dari situasi seperti ini saja dia tidak sanggup.
"ya Allah selamat kan hamba mu ini"dalam hati sudah sangat ketakutan.
brakkkk...
dengn kasar pria dengn wajah yg di tutupi oleh masker hitam namun banyak bercak darah di tubuhnya.
indah sudah Terlanjur kaget saat tiba-tiba pintu itu sudah ambruk bahkan kantung plastik yg ia pegang sudah jatuh begitu saja dan dia juga melihat gimana kondisi pria paruh baya yg sudah tak berdaya dengn bnyk berkas irisan hampir di seluruh tubuhnya, tak lupa jarinya sudah tak ada di tempat nya.
indah sudah mengeluarkan butiran air matanya namun tidak terlalu jelas terlihat karna di tutupi oleh cadar nya dan karna penerangan yg kurang.
"to.. tolong, maafkan saya" dengn bibir sudah bergetar ketakutan.
"umi, abi indah takut..."
"kau akan mati!... karna kau telah melihat nya" sambil mengarahkan pisau itu pada indah dengn berjalan pelan kearah indah jelas indah akan mundur melihat pria ber masker itu maju.
"akhhhhh!!.. "
teriakan dari dalam itu membuat pria ber masker itu berhenti dan langsung masuk ke dalam gubuk itu.
"sial.. " umpat pria itu saat melihat ternyata pria paruh baya yg ia siksa mati karna bunuh diri dengn gunting yg entah dapat dari mana.
"ini semua gara² wanita itu.. " tatapan marahnya jelas di balik masker itu, lalu ia keluar namun tak mendapati wanita itu.
brak...
"kmn dia! .. setelah membuat mangsa ku pergi begitu saja.. dia pun ikut pergi!.. cih.. jangan mimpi, sampai di ujung dunia pun aku akan menemukan mu" dengn emosi yg sudah di ubun² bahkan membuat gubuk itu seketika roboh karna tendang kuat dari dirinya, lalu pergi begitu saja meninggalkan pria itu masih di sana.
"umi, abi.. to.. tolong indah... indah sudah mendapatkan masalah disini"batin indah dengn berjongkok di balik pepohonan dengn meringkuk ketakutan.
...*************...
saat kejadian malam yg membuat mental dan ketenangan indah terganggu membuat nya selalu mengonsumsi obat agar bisa tidur dengn nyenyak.
hari ini adalah hari 1 minggu setelah kejadian itu, indah sama sekali tidak keluar karna dia masih sangat takut klau pria itu menemukannya apalgi mendengar saat pria itu bilang tidak melepaskannya dengn mudah semakin dirinya tidak berani untuk keluar kontrakannya.
umi atau abi selalu menanyakan tentang kabar nya, indah hanya bilang bila dia baik² saja disini, dia tidak mau membuat keluarga nya di sana khawatir sama dirinya.
"aku tak mungkin hanya berdiam saja di sini, lebih baik aku mencari kerjaan, mungkin dengn begitu aku tak akan berjumpa dengan pria itu " indah meyakinkan dirinya sendiri dan lalu mengambil obat nya lalu memasukkan ke mulutnya beberapa butir dan langsung menuju ranjangnya yg tidak terlalu besar.
"haruskah hidup ku selalu di sertai obat ini seumur hidup ku" lirih nya perlahan² memejamkan kedua matanya.
...************...
"gimana?" seorang pria dengn perkiraan umurnya sudah 33 tahun itu namun cukup tampan dengn mata yg tajam dan otot otot yg terlihat sangat bagus yg sedang duduk di ruang kerjanya dengn di depannya anak buahnya.
"saya sudah mendapatkan nya tuan, dia seorang wanita dari Indonesia yg lulusan dari Spanyol cukup pintar, baik.. sholeh...dan bernama in...“
" cukup²!!!.."membuat anak buahnya menghentikan ucapannya yang tak lain adalah bayu.
"kau boleh keluar.. " dengn tatapan datarnya dian langsung mengusir bayu begitu saja.
"baik saya permisi.. "bayu pun berlalu begitu saja meninggalkan tuanya sendirian di sana.
" oky.. kau selanjutnya yg menjadi santapan pisau kesayangan ku"pria itu mengucapkan dengn nada yg sangat menyeramkan.
di luar ruangan...
"kenapa tuan memberhentikan ucapanku.. padahal kalau dari hasil penyelidikan wanita itu mirip sekali dengn ciri ciri sepupu suami nona Calista, klau itu benar tuan akan nyesel telah melakukan sesuatu dengn wanita itu" setelah bergumam itu bayu pun pergi dari ruangan itu.
pagi...
hari ini adalah hari indah akan melamar pekerjaan di perusahaan yg di impian nya selama ini, dia sudah bangun subuh hanya karna tidak sabar untuk ngelamar pekerjaan,dan kini dia lagi makan sepotong roti saja karna mungkin siap ngelamar pekerjaan dia akan ke restoran.
"Bismillah, semoga hari ini lancar sesuai yang aku ingin kan" setelah mengatakan itu indah pun pergi dari kontrakannya dan tak lupa pakaian yg sangat tertutup.
"MasyaAllah besar banget!.. ternyata aslinya lebih bagus dan menakjubkan dari pada yg ku lihat di Hpku" dengn mata yg masih melihat sekeliling perusahaan yg amat besar.
indah berjalan pelan masuk, ternyata bukan dia saja yg mau melamar pekerjaan tpi bnyk, apalagi dengn berbagai penampilan yg menurut nya tak pantas dan mencolok, tpi dia tau ini bukan Indonesia jadi dia harus bisa menyesuaikan diri.
indah hanya berdiam diri disana dengn keributan yg para pelamar lakukan bahkan byk celoteh²han yg menurut nya tidak penting.
"aku gk sabar ketemu sama calon suami ku"
"hei.. aku yg bakal jadi calon istrinya karna aku yg akan jadi sekertaris nya di manapun dia berada haha"
"enak aja.. dia itu bos akunya nanti, dan pastinya dia akan tertarik dengn ku lalu menikah deh.. " dengn menunjukkan badan aduhai bodynya.
"eleh... paling dah lolosnya, mana mau bos sama mu"
"kurang ajar... kau!!.. mau mati! "
"sebenarnya mereka disini mau bekerja atau hanya ingin menggoda ceo disini" batin indah heran bahkan tak mengerti jalan pikiran mereka.
"emang setampan apa ceo di sini?.."indah merasa tak mendapatkan jawaban hanya bisa diam tanpa bertanya, namun tiba-tiba ada yg menepuk bahunya pelan membuat nya membalikkan badan dan memperlihatkan seorang yg hampir sebaya dengannya menatap dirinya dengn senyuman manis.
"hello, salam kenal namaku karen " dengn mengulurkan tangannya.
"salam kenal juga, nama ku sari " ucap indah pada karen yg menurut indah yg paling sopan pakaian nya dari pada wanita yg lain, dan indah sengaja mengunakan nama sari yg dia ambil dari nama ujung nya 'indah permata sari'
indah sengaja mengganti namanya karna ingin membuat nama baru yg menurut bagus juga lah.
"Hai.. sari seperti nya kamu orang indo ya?.. " tanya karen sambil menuntun indah untuk duduk di pojok agar lebih nyaman mengobrol nya sambil menunggu arahan dari bawahan ceo perusahaan ini.
"iya, klau kamu?.. apakah asli orang sini?.. "
"hmm.. iy.. aku emang orang asli disini, aku berencana ingin melamar pekerjaan disini sebagai apa aja yg akan di tentukan oleh bos di sini.. "
"kok apa aja?.. jadi apa kamu gk berminat menjadi sekertaris seperti wanita yg ada di sana? " tanya indah yg merasa bingung.
"ayolah sari.. aku tau diri juga lah, untuk mencapai posisi itu sangat lah sulit aku tau ceo disini seperti apa bila memilih sekertaris.. "
"emang seperti apa?.. " jiwa kepo indah sudah meng gejolak tiba-tiba.
"kamu gk tau?.. " karen sampai mendekap mulutnya tak percaya.
"enggak." singkat indah yg sebenarnya tidak ingin mencari tau siapa pemegang perusahaan sebesar ini.
"yang bener saja!!!.. " lagi lagi karen mendekap mulutnya saat ia tampa sengaja membesarkan volume suara nya, membuat hampir seluruh mata memandang nya dengn berbagai tatapan.
" l'm sorry.. saya tidak sengaja. hehe.. " karen hanya bisa minta maaf dengn senyum paksa nya, sesungguhnya ia malu jadi pusat perhatian tdi nya.
"tu lah.. ngapain teriak, apa coba yg di kagetkan"indah menggeleng gelengkan Kepala sambil tersenyum di balik cadarnya.
" ya gara² kamu tdi sari.. "tiba-tiba karen jadi kesel.
" lah kok aku, apa salah aku"sambil menunjukkan dirinya sendiri dengn tak percaya.
"ya gara² kamu" kekeh karen.
"mana pula.. ak.. "
suara ribut² semakin terdengar saat pintu ruangan itu terbuka dengn memperlihatkan seseorang yg lumayan tampan dengn setelan jas nya.
"perhatian semuanya!!.. " mendengar suara tegas itu membuat seketika ruangan itu sepi seperti kuburan, bahkan indah dan karen pun langsung berdiri dengan melihat siapa orang di depan.
"knp mirip si bayu ya?.. anak buah si menjengkelkan itu" saat melihat pria itu seperti mirip dengn bayu saat dia berada di rumah bastian dulu.
"tpi tidak mungkin lh, mana mungkin dia sampai ke sini, dan trus bayu enggak sekeren ini pun" indah menepis pikiran nya dan fokus apa yg di sampaikan pria itu.
"baik lh saya sendiri yg akan menguji kalian semua, karna coe kita ada urusan jadi dia menyerah tugas ini pada saya"
"oh ya.. perkenalkan nama saya sandri ko bisa panggil pak riko.. apakah kalian semua paham?!.. "
"paham pak!!.. "
"*kan bukan bayu!.. namanya aja udh beda mungkin mirip aja"
"bukankah itu wanita yg bos cari?.. hah kasian sekali wanita itu.. yg pastinya akan terjebak dengn bos ku yg kejam itu namun juga menjengkelkan*"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!