NovelToon NovelToon

Aku Yang Gemuk

Bab 1

namaku nara, aku di besarkan dengan keluarga yang penuh dengan kasih sayang dan bergelimang harta, aku dua bersaudara dengan kakak laki laki yang bernama Jodi kakakku sekarang sedang kuliah di luar negri..

Hari ini pertama aku masuk sekolah setelah liburan tengah semester, udah rindu masuk sekolah, karena aku memiliki badan yang gemuk aku memiliki sedikit teman..

"nona Nara udah siap belum? mang bejo udah nunggu di luar" seru bibik di luar kamarku

"iya bik siap, lagi make sepatu" lantangku

kuraih ponselku kedalam tas, ak cek kembali buku sekolah dan teman temanya, semua udah kumplit waktunya aku berangkat..

"pagii anak mamak yang gendut" mencubit gemas pipiku

"tumben mamah belum berangkat" ucapku sambil mengambil roti yang udah si siapkan untuk bibik

"sebentar lagi, nunggu anak mamah berangkat dulu" mengelus rambutku

"yaudah Nara berangkat dulu ya??"

"iya nak, hati hati sayang semangat sekolahnya" mamah menyemangati aku

"siap mamah"

aku berjalan menuju ruang tamu, membuka pintu karena badanku yang gemuk baru melangkah beberapa langkah saja udah capek..

"widiihh, si non makin gembul aja tuh pipi? gak mau apa non kurusan dikit??" goda mang bejo

"besok mang, nunggu tahun depan" hahhaha

"terserah non dah, yang penting sehat non"

"iya dong mang, yaudah ayok berangkat"

mobilku melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibu kota yang sangat ramai , aku mengirimkan pesan ke hani temanku satu satunya, yang mau berteman denganku..

kebanyakan mereka kira aku anak orang miskin karena penampilanku yang ala kadarnya, mau pake pakian yang aneh aneh juga mana ada size-nya, yang ada aku sehari hari kalo habis pulang sekolah hanya memakai kaos sama celana boxer..

kerja kelompok juga pakenya yang kaos kaos sama celana molor, itu yang mereka kira aku anak miskin, jadi di sekolahan yang elit gak ada yang percaya aku anak orang kaya..

tapi tak masalah bagiku, tidak pernah aku masukan ke hati omongan mereka udah kebal juga, dari dulu di ejek karena aku memiliki tubuh yang gendut..

Aku [ Hani tunggu ada di gerbang sekolah ]

Hani [ siap ]

Aku [ trimakasih Hani yang comel ]

Hani [ aku emang comel ]

mobil berhenti di depan gerbang sekolah sudah banyak para murid yang berdatangan, ku tutup pintu mobilku, Hani menantiku di depan gerbang ia melambaikan tanganya kearahku..

"Hahhahaha, sii gemul datang nih"

"awas woy, gajah datang"

"awas semua gajah mau nginjak para semut" lantangku

"kabuuurr" teriak mereka

Hani menggelengkan kepalanya, aku dan Hani masuk kedalam halaman sekolah ketua osis dan para jajarannya nampak sedang bersiap siap untuk upacara yang akan segera di laksanakan..

"woy gembrot sini" ucap Kaka kelas

"aku??" seruku

"iya kamu !! emang siapa lagi di sekolah ini yang gendut kek gajah kaya kamu"

"gak usah di perjelas juga kali" kesalku

"ya maaf" hehhe

Hani mengandeng tanganku ia menggeleng kepalanya, mungkin takut aku di kerjai para Kaka kelas yang tidak punya akhlak itu..

"apa??" ketusku

"cuma mau lihat pipi kamu yang kaya bakpao itu??" Hahahhaha semua tertawa

yang tidak tertawa cuman satu yaitu kevin ketua osis di sekolahan ini, dia juga idola di sekolah, selain mempunyai wajah yang tampan dan tinggi semampai dia sangat cerdas, berprestasi dan juga tegas..

"Nara udah ayo masuk kelas, gak ada gunanya juga ngurus mereka" bisik Hani di telingaku

"dari pada kalian, kurus kering kaya mayat" hahahahhaha

"apa !! katamu !! " seru mereka

"wleeekk !! " aku di seret paksa oleh Hani

"busyet dah !! " keluh Hani

"kenapa? aku meringis

"berat" mengambil minum mineral di tasnya

"Hahahaha, udah tau aku gendut asal nyeret aja"

"hehhehe, kirain kamu gak seberat ini"

masuk kedalam kelas, aku tersenyum melihat adit sedang duduk ia sedang memakai topi, pria yang aku sukai semenjak pandangan pertama pada waktu pertama kali masuk sekolah..

"ehem !! bengong liatin siapa siih??"

"gak kok" aku berjalan menuju kursi

Adit tidak menoleh kearahku, aku sadar mana mau Adit menoleh perempuan yang gendut seperti ini..

"pagi Adit" sapaku

"pagi juga" jawab santai Adit

Hani duduk di sebelah adit, aku bisa melihat adit menatap Hani sejak tadi, ya jelaslah Hani kan cantik dan juga bertubuh ideal..

ku taruh tas sekolahku bersiap siap untuk ke halaman sekolah, aku terus melirik kearah adit, ia berdiri nyamperin Hani..

"Hani " sapa Adit

"Hay dit" senyum Hani

"bareng yuk??"

"hayuk, Nara ayok !! " seru Hani

"ayo bareng bareng" ucap adit

"siap" jawapku

Nara menggandeng tanganku berjalan keluar kelas, para Kaka kelas pun berjalan kearah halaman sekolahan pak guru dan Bu gurupun sudah siap siap di halaman sana..

"awas !! beri jalan ada tong mau lewat" seru Kaka kelas

"Nara Nara gak pengen apa di kecilin badan kamu itu??"

"nanti kalo aku langsing kamu kalian salah saing lagi" hahhaha

"Hahhaha, ke pd'an tuh bocah" teriak mereka

membuang mukaku, melanjutkan lagi jalanku kearah halaman sekolah, sesekali aku curi pandang ke adit..

upacarapun di mulai aku melihat pesona ketua osis memang sangat karismatik dan juga tampan, pantesan menjadi idola di sekolah..

"Nara kamu pasti sedang memandang kak kevin ya?? hayo ngaku !! " memainkan alisku

"tau aja, dia sangat tampan"

"apa kamu menyukainya??"

"tidak lah, aku sama dia bagi langit dan bumi, kak Kevin tau aku hidup aja enggak" hahhha

"wadoh !! tapi ada benarnya juga kata kamu Hani"

"jangan Jagan !! " menatapku dengan penuh selidik

"apa ?? "

"kamu menyukainya??"

"loh, kok jadi aku?? ya enggak lah mana berani aku menyukai orang setampan dia sadar diri kok aku han" hehehe

"jodoh siapa yang tau"

"sssstt, udah ngrumpi pak kepala sekolah sebagai berpidato" ucapku

setelah selesai upacara semua murid masuk kedalam kelas, setiap murid yang melihatku pasti mereka berbisik bisik, kalo aku sii bodo amat..

pelajaran dimulai semua anak nampak serius aku pun sangat serius sesekali melihat adit dari samping..

rasa ini hanya aku dan tuhan yang tau, biarkan rasa ini aku pendam sendiri aku takut mengungkapkan perasaanku..

teng teng teng ..

waktunya jam istirahat, Adit dan teman temannya keluar dari kelas, aku dan hanipun berjalan ke kantin..

memesan beberapa makan dan minum, Hani sudah hafal betul pasti dia memesan dua porsi untukku..

"uduh busyet, dua porsi" ledek silfi in the gengteman sekelasku

"iya, masalah buat kalian??" sinisku

"gak masalah sii, cuman gak jadi lapar gegara lihat kamu makan banyak kek gitu" ucapnya mukanya sangat julit

"yaudah sana pergi, ganggu aja aku mau makan juga" gerutuku

yang tadi sepi kini berubah menjadi sangat ramai, dengan teriakan para murid yang melihat kehadiran Kevin..

******

Bab 2

ku lihat Kevin in the geng berjalan menuju kursi kantin, semua minggir saat Kevin berjalan, aku menatap Kevin dari kejauhan..

"Nara, kedip" ledek Hani

"apa sii Hani ihh" aku langsung melanjutkan lagi makan baksonya

Hani meminum jusnya adit nyamperin Hani duduk si sebelahnya, hatiku terasa deg degan setiap bertemu Adit..

"Heh, gendut mau nambah gak?? nanti aku yang bayar" ucap adit kepadaku

"enggak udah kenyang" jawabku

"kirain Masih lapar" hehhe

Hani cekikikan mendengar pertanyaan Adit, mereka saling beradu pandang, aku lihat Adit dan Hani mereka saling menyukai satu sama lain, semoga saja itu cuman perasaanku saja..

"Han, nanti pulang sekolah kita foto foto yuk??"

"aku ajak Nara ya dit??"

"gak usah, nanti mengganggu pemandangan"

"jelek banget ya aku ini, sampe mengganggu pemandangan segala" lirihku

"gak kok ra, Adit tuh bercanda doang, iya kan dit??

"i-iya" seyum kecut Adit

"nanti aku jemput kamu" seru Hani menatapku

"Oke, aku tunggu"

"yaudah aku sama teman teman dulu, nanti kita ketemuan di taman" ucap adit mengacak rambut Hani

"Oke" jawap Hani

sejujurnya aku sangat cemburu melihat adit begitu manis memperlakukan Hani, apa karena aku gemuk gak secantik Hani?? jadi Adit begitu denganku??..

"kita ke kelas yuk Ra??"

"ayok !! "

saat aku berjalan di samping Kevin in the geng tiba tiba ada kaki yang menghalangi jalanku, aku tersandung kaki tersebut akhirnya aku terjatuh di samping kevin..

Bug !!

semua menertawaiku, Nara membantuku tapi badan ku yang sangat gemuk ini membuat Nara kesusahan membantuku untuk berdiri..

"Hahahha, gajah jatuh !! "

"yeah, sekali jatuh gajah mana bisa berdiri" hahahha

"gak ada yang bisa juga membantu gajah untuk berdiri" hahahha

"bisa diam gak kalian" geram Hani

"gak bisa diam" haahhha

"lagian udah tau tubuh gendut, miskin masuk ke sekolah ini"

"betul" hahhahaha

ingin aku membalas ucapan mereka tapi apa dayuku mau mengangkat tubuhku saja sangat susah, hanya bisa menangis mendengarkan hinaan mereka..

ada tangan seorang pria yang hendak menolongku, Hani dan pria tesebut membantuku untuk berdiri, saat aku sudah berdiri aku menatap wajah pria tesebut..

Kevin?? dia membantuku??

"hapus air matamu" lirih Kevin berlalu meninggalkan aku

"trimakasih kak" lantangku

meskipun Kevin tidak menoleh kearahku tapi dia begitu baik kepadaku, Hani memelukku semua murid masih cekikikan..

"heh Hani gak pingsan tuh??"

"Nara kan bau banget badannya" hahahha

"Diam bisa gak siih?? bisanya cuman menghinaku belajar kalian yang benar !! " lantangku

aku dan nara keluar dari kantin tersebut, hatiku masih sakit sekali setiap hari pasti di ejek karena tubuhku yang gendut..

"tunggu gendut !! " seru helena

"apa kak??"

"jangan coba coba carmuk ke Kevin" ia melototiku

"aku gak carmuk kak, tadi aku jatoh pas di samping kak Kevin"

"alasan !! bilang saja kamu mau carmuk supaya Kevin kasian kepadamu"

"dengar !! aku gak kenal sama kak kevin, ngepasin saja pas aku jatoh dia nolongin aku!! lagian mana mungkin dia melirik aku lihat bodyku saja dia udah e'neg.. kesalku

"baguslah kalo kamu sadar diri !! " ucap Helena mengibaskan rambut panjangnya ke wajahku

Bell masuk berbunyi Hani mengelus lembut punggungku, aku tersenyum kearahnya Hani memang paling mengerti aku..

pelajaran kedua di mulai semua murid mengerjakan soal yang di berikan oleh pak guru, meskipun aku gendut dan jelek tapi aku termasuk murid yang selalu berprestasi memiliki nilai yang paling bagus..

"baik anak anak pelajaran sudah selesai, yang sudah mengerjakan boleh pulang" ucap pak guru

"oke pak" seru semua murid

akhirnya selesai juga, segara aku membereskan buku ku sebelum berjalan kedepan mengumpulkan soal..

"Hani kamu udah??" tanyaku lirih

"belum"

"aku tunggu kamu di depan??"

"Oke" lirinya

berdiri dari kursi, berjalan menuju depan meletakkan soal di atas meja, pak guru melihat jawabanku..

"Hebat kamu Nara" ucapnya senyum kepadaku

"hehehe, iya pak trimakasih"

"kamu boleh pulang"

"trimakasih pak"

melangkahkan kakiku keluar kelas, duduk di kursi samping pintu kelasku, ku ambil roti kering di dalam tasku, aku gak bisa menahan lapar, dasar aku..

Kevin keluar dari ruangan osis, saat berjalan ia sangat tampan,aku menundukkan kepalaku gak mau terlalu lama menatap kevin..

saat dia berjalan pas di depanku, aku masih menunduk tidak berani menatapnya, saat bau parfum Kevin hilang baru aku mengangkat kepalaku..

"astaghfirullah, Hani" kagetku terlihat Hani berada di depanku saat ini

"hahahaha, kamu ngapain makan sambil nunduk seperti itu??"

"sssstttt, tadi ada kak Kevin aku malu jadi aku nunduk aja" hehhehe

"ngapain malu segala??"

"gak usah di habas, ayok pulang" aku terbangun dari tempat dudukku tadi mengandeng tangan Hani yang sangat minim di bandingkan dengan tanganku..

hani masuk ke dalam mobilnya, aku juga masuk kedalam mobil jemputanku, mang bejo segera melajukan mobilnya..

"mang berhenti di depan sana ya?? aku mau beli kebab"

"beres non, mang bejo beliin juga ya??"

"siap deh mang"

mobil berhenti di depan pedagang kebab, segara aku turun dari mobil, banyak orang yang ternganga melihatku, pasti karena aku memiliki tubuh yang gendut ini..

"mbak kebab lima" ucapku

"siap dek, tungguin ya"

"iya"

kebetulan pembelian hanya satu atau dua orang saja, jadi gak terlalu lama aku menunggu..

"ini Mbak, lima ya??"

"oke, ini uangnya kembalinya untuk mbaknya aja"

"trimakasih banyak" ucapnya

"sama sama"

begegas masuk kedalam mobil, mang bejo melajukkan kembali mobilnya, sampai rumah juga..

"siang non" sapa bibik

"siang juga bik, aku Langung ke kamar ya bik?? nanti kalo Hani ke sini suruh saja ke kamarku"

"siap non"

Ceklek ..

kubuka pintu kamar, pemandangan yang sangat aku rindukan kamar rapi, wangie, dan juga bersih..

meskipun aku gendut kata teman temanku aku buluk, tapi aku suka kebersihan mungkin karena aku gendut jadi penampilan buluk padahal sama mamah suka di ajak ke salon satu Minggu sekali..

satu jam lebih aku masih rebahan memainkan ponselku, aku pun belum ganti seragamku..

"Nara" seru Hani

Hani??

"masuk Han, gak di kunci kok" lantangku

Ceklek..

Hani membuka pintu..

"belum ganti baju !! astaga !! "

"Hehehehe, males"

"buruan ih, Adit udah sampai loh dia udah menelfonku"

"Oke, aku ganti pakian dulu"

terbangun dari tidurku, Hani memilihkan baju terbaik untukku..

"ini saja Nara, aku yakin kamu tampil beda kalo pake dres ini"

"gak aah, malu aku Han"

"ya kali kita akan foto foto, kamunya pake kaos oblong sama boxer"

"iya deh iya"

aku memakinya, Hani menuntunku kemeja riasku,

"duduk" surunya

"gak mau kalo di make up kaya kamu"

"gak kok, cuman di poles sedikit saja supaya gak terlalu kusam"

"ta-tapi ...... "

*******

Bab 3

Hani merapikan rambutku di buat secantik mungkin, wajahku di makeup oleh Hani entah seperti apa jadinya aku masih menutup mata takut kalo bercermin jadinya jelek kek ondel ondel..

"Nah gini kan cantik" ucap Hani

aku belum siap untuk membuka mata, karena Hani masih memberikan entah apa di bibirku??

"buka matamu Nara" suruh Hani

"gak aah, aku gak mau !! "

"buruan !! kamu gak seburuk yang kamu fikirkan saat ini"

saat ku membuka mata kulihat wajahku embah sedikit fres, gak terlalu menor juga hani sangat pintar make over wajahku..

"ini aku Han??"

"iya dong, emang siapa lagi aneh aneh aja kamu" kesal Hani

"hehehehe"

"besok besoknya aku mengacari kamu make up, yang natural aja biar gak kelihatan kalo make make up" ucap Hani

"siap, laksanakan"

"meskipun kamu gendut kalo cantik kan gak terlalu di bully"

"tetap saja kena bully" kesalku

"yaudah ayok berangkat" semangat Hani

"ayookk !! "

aku dan Hani keluar dari kamar para asisten di rumahku menatap aku, aku di buat salting dengan tatapan mereka..

"nona mau kemana??" tanya bibik

"mau foto foto bik, sama Hani"

"Oo, pantesan nona cantik sekali" puji bibik

"tuh kan apa yang aku bilang" sombong Hani

"iya iya, kamu emang selalu benar Han" mencubit lengan Hani

"kita berangkat dulu ya bik"

"saip non, hati hati" seru bibik

aku dan Hani keluar dari rumahku, Hani udah bisa mengendarai mobil meskipun masih terbilang muda tapi hani sudah sangat lihat dalam berkendara..

masuk kedalam mobil duduk di samping Hani, aku suka sekali dengan make up Hani beberapa kali aku bercermin yang Hani bawa kemana mana..

"Nara aku boleh tanya sesuatu gak??"

"apa??" menoleh ke arah Hani yang fokus menyetir

"apa kamu menyukai Adit??"

"kenapa kamu tanya seperti itu??

"gak papa kok, tanya aja"

"aku mana berani menyukai Adit, dia terlalu tampan" bohongku

"tampanan kak Kevin menurutku" senyam senyum

"idiiih, lama lama kamu terkena sekte Kevin marry me" hahahahha

"bisa jadi ini" hahahhha

"Hiih, aku paling anti kaya gituan Han?? apalagi pas kak Kevin main basket pada lebay semua, nulis kevin marry me, emang Kevin mau apa menikah semua yang nulis itu??"

"Hahahhaha, namanya juga orang ngefens, sama sepertiku"

"aiisshh, terserah lah"

mobil hani berhenti di pinggir jalan yang baru, aku menatap Hani,

"kenapa kita berhenti di sini Han??"

"tadi Adit bilang bagus di sini, viewnya dapat" ucap Hani

"baiklah, mana Adit??" aku mentap sekeliling

"itu dia di sana"

"iya, ayok turun"

aku udah gak sabar menghampiri adit, siapa tau dia melihatku berdandan seperti ini dia bisa menyukai aku..

Hani mengandeng tanganku, berjalan menghampiri adit dan salah satu temannya entah siapa, aku baru melihatnya..

"nunggu lama ya?? ucap Hani

"gak juga, aku sama temanku juga baru datang"

"kirain" seru Hani

"Oh iya kenalin ini temanku, Doni" ucap adit

"Doni"

"Hani"

"Nara"

Adit menatapku ia cekikikan..

"ada apa??" sinisku

"kamu mau kondangan??" Hahahhaha ledek Adit

"iya gak lah" kesalku

"Cantik kok" ucap doni yang membuat adit berhenti tertawa

"mata Kevin yang gak waras itu" kesal Hani

"iya maaf" lirih adit

"yaudah kita mulai fotonya" seru Hani

Doni jadi fotografer aku, Hani dan juga Adit saling berpose, dengan sabar Doni mengarahkan aku berpose yang bagus..

sesudah selesai aku yang sekarang menjadi fotografernya, saat aku mau mencuri foto Adit aku mendapati Adit juga sedang memegang camera ia juga diam diam sedang mencuri memfoto Hani..

aku tidak jadi memfoto Adit, ku tatap Adit dari kejauhan bibirnya mengulum senyum yang begitu manis kearah Hani, padahal Hani tidak menyadari itu..

apakah ini yang namakan cinta segitiga?? apa benar dugaanku, Adit menyukai Hani selama ini??

"Nara foto'in aku sama Adit ya??" seru Hani Adit begegas meletakkan kembali kameranya kedalam mobil

"Adit cepat" seru Doni

mereka saling berpose tidak cuman tadi sekarang Adit bahkan menatap Hani di depan Doni dan juga aku..

"dit, kamu suka Hani??" ucap doni

"gak lah, kita sahabatan" merangkul Hani

"iya dong" Hani membalas rangkulan Adit

apa ini?? nyesek banget di hati padahal Adit sama Hani bilang mereka hanya sebatas sahabat,harusnya aku senang dong tau hubungan mereka sebatas sahabat tapi kenapa tetap aja nyesek..

"woy, Ndut !! sini" teriak Adit

"udah yang foto foto??" teriaku

"sudah, kita cari tongkrongan yuks??" usul Hani

"aku setuju" jawab Adit menatap Hani

aku berjalan menghampiri Mereka yang masih asyik mengobrol, ku berikan camera ke doni..

"Han kita ke sana yuk?? bagus banget loh" usul Adit

"ayookkk, Nara kamu mau ikut gak??"

"gak aku di sini saja" ucapku

"Don, kamu mau ikut gak??"

"mau di sini saja, liat liat foto yang tadi, kamu bawa kamera sendiri kan??"

"iya"

"pake punya kamu"

"yaelah, pelit"

Hani dan adit asyik berfoto foto, aku menatap mereka berdua dari kejauhan, berjalan mengambil makanan ringan di dalam mobil Hani..

"mau??" nawarin makanan ringan ke doni

"trimakasih" seru Doni

Doni memakan makanan ringan begitu pula denganku, angin yang kencang membuat rambutku berkibar tak tentu, aku merapikan rambutku menghalangi pandanganku..

"kamu satu kelas dengan Adit??" tanyanya

"iya"

"dia pria yang di gemari banyak perempuan sebayanya"

"iya, kamu teman mainnya Adit?"

"aku sama Adit berteman sudah sangat lama, dari kecil rumah aku dan dia cuman terhalang tiga rumah"

"Oo, kenapa gak sekolah bareng sama Adit??"

"gak, nilaiku rendah" jujur Doni

aku tersenyum ke arah Doni, ia pun tersenyum kearahku..

"kamu gak ilfiel melihatku??"

"gak lah, Ngapain juga ilfiel?"

"dengan tubuhku yang gendut ini"

"Hahahha, emang kenapa dengan badan gendut"

"banyak yang ilfiel melihatku"

"aku gak pernah memilih milih teman kok Nara" mengukir senyum yang begitu indah

"makasih ya Don"

ternyata masih ada pria yang begitu baik, tidak ilfiel terhadapku, Doni pria yang baik beda sekali dengan Adit, tapi kenapa aku bisa menyukainya, Dasar aku..

Adit dan Hani sudah puas berfoto ria, mereka berdua menghampiri aku dan juga Doni, Doni dan Adit masuk kedalam mobil mereka sedangkan aku masuk dalam mobil Hani..

mobil Hani dan juga Adit berhenti di sebuah warung lesehan, seperti biasa Nara menggandeng tanganku masuk kedalam warung lesehan tersebut..

"nara kamu pesan begini banyaknya??" ucap adit menggelengkan kepalanya

"iya dong, apalagi ada nila bakar" ucapku

"gak malu?? lagi makan sama kita loh" seru Adit

"Ngapain malu, ini aku apa adanya gak perlu jadi orang lain" bodo amat dengan perkataan Adit

******

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!