NovelToon NovelToon

Are You A Werewolf?

Labotorium

Akhir-akhir ini manusia serigala tengah menjadi perbincangan hangat. 

Film yang di angkat dari novel yang berjudul "Werewolf" itu semakin populer, bagaimana tidak? Dengan kisah romantis penuh drama yang dapat menyentuh hati siapapun berpadu dengan kisah misteri yang menegangkan. Menjadikannya sebagai novel best seller dan film terpopuler, terlebih lagi diperankan oleh aktor aktor tampan dan cantik sehingga semakin meningkatkan daya tarik.

        Kisah Werewolf semakin populer, karena itu banyak juga orang orang yang ingin menjadi manusia serigala. Walaupun akal sehat mereka sudah mengetahui bahwa hal itu mustahil,akan tetapi tak ada salahnya berkhayal kan?.

       Diluar dugaan, ternyata ada sebuah laboratorium yang melakukan percobaan untuk merubah mereka menjadi manusia serigala. Banyak orang yang ingin menjadi relawan, orang-orang itu ingin sekali merealisasikan khayalan mereka, sehingga mereka tak lagi berpikir panjang. Termasuk beberapa anak kecil, salah satunya ialah William, ia sudah tak sabar menantikan wujud serigalanya terpampang di kaca cermin.

        Hari yang telah ditunggu-tunggu pun tiba.  Laboratorium itu dipenuhi banyak orang, namun ketika salah seorang ilmuwan mengatakan bahwa mereka membutuhkan seseorang yang rela menjadi percobaan pertama, tak ada seorangpun yang mengajukan diri. Seketika suasana menjadi hening. memangnya siapa  yang mau menerima resiko?.

        Tak disangka tiba-tiba seorang anak bersurai merah api, yang tertulis di name tag nya bernama William mengacungkan tangannya dengan senyumannya yang khas. Semua yang ada di sana merasa terkejut sekaligus bahagia karena ada saja ternyata yang mau merelakan diri. Maklumlah, anak kecil yang masih polos dan dibutakan oleh angan-angan itu tak mengerti arti kata bahaya. Sehingga dia tak dapat berpikir lebih jauh lagi. Walaupun begitu Sepertinya dia sudah mengerti apa itu sakit.

          "Ngak sakit kan kak??" Tanya William

         Dengan wajah manisnya yang penuh tipu daya itu Shopia menjawab "Tentu tidak adik manis, bahkan aku berjanji setelah ini aku akan membelikanmu es krim yang enak, kau pasti suka".

       Jika dia adalah orang yang cukup umur tentu dia akan menolaknya. Sebuah es krim tak ada bandingannya dengan nyawa seseorang bukan?, terlebih lagi jika itu ialah nyawamu sendiri. Berbeda dengan anak kecil yang hanya memikirkan kesenangan. Ahh.. betala polosnya dia.

          Setelah beberapa saat, orang-orang kembali ke kediamannya, kemudian percobaan pun dimulai. Mula-mula para ilmuwan itu memberikan suntikan anestesi berupa anestesi total, sehingga ia tertidur pulas.

          Ketika William larut dalam mimpinya, para ilmuwan itu mulai menggeledah isi tubuhnya. Mereka mengotak-atik tubuhnya, menukar beberapa organ tubuhnya yang sudah ditukar dengan organ tubuh serigala yang sudah dimodifikasi sehingga bagian-bagian itu mungkin dapat bekerja dalam tubuhnya walaupun tidak dapat dipastikan berhasil 100%.

          Akan tetapi di antara semua itu ada satu hal yang paling penting dan tak boleh dilupakan. Ya!!! Itu ialah DNA senyawa pewaris sifat yang dapat menciptakan keturunan baru berdasarkan sifatnya. Berbeda dengan persilangan yang umumnya hanya menyilangkan manusia dengan manusia binatang dengan binatang lainnya yang sejenis. Kali ini 5 ilmuwan gila itu melakukan eksperimen di luar nalar dengan menyilangkan manusia dengan serigala. Sebenarnya mereka lebih berminat untuk melakukan Persilangan antara manusia dengan simpanse, monyet dan sejenisnya karena persamaan genetik yang cukup tinggi. Akan tetapi sepertinya tak ada seorang pun yang ingin menjadi manusia monyet. Mereka tak memiliki daya tarik di kalangan umat manusia. Sehingga kelima ilmuwan itu tak mampu mencari seorang relawan.

            Kebetulan pada saat itu, orang-orang mulai menggemari manusia serigala. Sehingga mereka tak punya pilihan lain lagi. Jadi mereka memutuskan untuk melakukan Persilangan antara manusia dengan serigala. Mereka memanfaatkan kesempatan besar ini, apalagi jika penemuan mereka ini berhasil menggemparkan dunia, tentu mereka akan dikenal di seluruh masyarakat dan menjadi perbincangan hangat. Ahh.. membayangkannya saja serasa ingin melayang .

           Melakukan percobaan di luar etika ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu lima ilmuwan itu. Mereka melakukan percobaan itu sebanyak 2 kali, pada percobaan pertama mereka pernah menyuntikkan ****** manusia ke dalam rahim Serigala betina. Serigala betina itu pun mengandung, kandungannya itu sudah 2 bulan, saat yang tepat untuk melahirkan anak serigala. Hanya saja, karena serigala itu tengah mengandung anak setengah manusia jadi kemungkinan besar dia membutuhkan lebih banyak waktu. Sehingga tangan gatal para ilmuwan yang tak sabaran itu kembali melakukan percobaan kedua. Sebenarnya percobaan kedua ini sedikit lebih beresiko. Karena harus mengotak-atik tubuh seorang anak kecil dengan seekor serigala bagaikan permainan puzzle. Rasanya seperti akan mendekati liang lahat. Itulah mengapa banyak orang yang tak berani mengajukan diri untuk menjadi relawan sebagai percobaan kedua kali ini.

         Percobaan kedua pun selesai, para ilmuwan yang telah membedahnya itu kemudian menjahit tubuhnya yang telah dibedah. Kemudian membiarkan William tertidur pulas dialam mimpinya yang indah.

         Setelah beberapa saat William pun terbangun. Lalu mendapati dirinya yang tengah berada di ruang perawatan dengan baju yang cukup lebar serta kain besar dan tebal tengan menyelimuti dirinya. Ruang itu bertembok putih tulang. Dengan sebuah kasur yang luas, di sana tak ada banyak barang , ruangan itu hanya berisikan kasur dan meja kecil di sana juga tak ada jendela. Di atas meja terdapat beberapa makanan manis. Sesuatu yang tentunya sangat disukai oleh anak kecil.

         "Dik William sudah bangun ya?, gimana? Ngak sakit kan?, ini.. kakak belikan es krim yang sudah kakak janjikan." Sophia mendatanginya kemudian menyodorkan sebuah es krim cone rasa vanila dengan taburan kepingan coklat yang sangat menggiurkan. William pun berterimakasih ala anak kecil kemudian memakan es krim itu dengan lahap.

         "Kak Shopia... kapan ya aku bisa jadi manusia serigala....." tanya William

       Sophia  bingung bagaimana dia harus menjawab. Percobaan itu belum tentu berhasil 100%. Bisa jadi percobaan itu berakhir dengan adanya William yang akan tertanam di bawah tanah. Paling beruntung mungkin William harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Jika ada keajaiban maka percobaan itu akan berhasil.

           Sophia memeras otaknya, dia mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan anak polos di depannya ini. Tak mungkin dia mengatakan hal yang sebenarnya bukan?.

       "Kalau tanggal pastinya sih.., kakak juga ngak tau.. tapi yang jelas William harus beristirahat dahulu. William tetap di sini ya... kamu perlu istirahat yang cukup setelah percobaan, kalau kamu istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi kamu pasti bisa jadi manusia serigala impianmu." Hanya itu yang dapat dikatakannya saat ini. Dia tak ada kata-kata lain lagi. Pantaskah ia disebut sebagai pemberi harapan palsu? Mungkin saja, karena kebenaran dari perkataannya itu hanya berkisar 20%.

          "Ta.. tapi kak... aku bosan kalau ngak main bola sama teman teman... , besok.. aku juga sekolah.. mama papa pasti juga cemas.." Ucap William Yang sepertinya sedang mencemaskan keadaan di luar.

         Mendengar itu Sophia menjawab "ahh.. tenang saja mengenai urusan sekolah aku sudah meminta izin pada gurumu, dia juga memberikan cuti selama 1 semester, jadi tenang saja, mengenai orang tuamu, kami juga sudah mengatakan pada mereka bahwa kau berada di sini sebagai bahan percobaan kami. Jikalau kau bosan, Arthur pernah membuat permainan game. Itu sangat menyenangkan!!, Mengapa kau tak mencobanya?. Tenang saja, kau dapat memainkannya di sini. Permainan itu juga tak memaksa tubuhmu untuk terlalu banyak bergerak."

 

          Kini William kembali tenang, kemudian dia kembali beristirahat menunggu wujud impiannya itu.

      

      

Makhluk Baru

       Beberapa hari semenjak operasi. William tak lagi terbangun, detak jantungnya melemah, matanya tak  lagi terbuka, denyut nadinya juga semakin melambat. Menandakan bahwa anak itu berada di antara kehidupan dan kematian. Ya.. dia tengah mengalami koma, sehingga kelima ilmuwan itu merasa bahwa mereka berada di ambang kegagalan. Mereka tak mempedulikan jiwa anak itu, mati atau tidak bukan urusan mereka. Mereka hanya ingin melihat percobaan mereka berhasil. Walaupun mereka berpikir bahwa hal itu sedikit mustahil.

       Waktu berlalu dengan cepat, hari berganti hari ,minggu berganti minggu, bulan berganti bulan.  Tak terasa setengah tahun telah berlalu. Serigala betina itu akhirnya melahirkan bayinya. Wujud bayinya sangat aneh. Itu tidak terlihat seperti manusia serigala yang dikagumi banyak orang. Makhluk itu memiliki bentuk tubuh seperti serigala, hanya saja ia tak memiliki banyak bulu dan kuku-kuku yang tajam, wajahnya juga seperti manusia pada umumnya. Namun di bagian tepi wajahnya terdapat beberapa bulu-bulu halus, bayi itu juga memiliki ekor mengenai gigi, kemudian besar dia tak akan memiliki gigi taring seperti serigala pada umumnya. Sepertinya sifat genetik yang diturunkan dari ayahnya  lebih dominan daripada ibunya.  Setelah diteliti organ tubuhnya, ternyata dia memiliki otak seperti serigala sehingga bayi itu tak memiliki akal hingga dia dewasa sekalipun. Diperkirakan makhluk itu akan tumbuh sebagai hewan tak buas, yang tak akan memakan daging manusia,lagipula hasil penelitian organ pencernaannya telah menyimpulkan bahwa dia akan memakan makanan yang biasa dimakan oleh manusia. Walaupun tak sesuai ekspektasi namun setidaknya percobaan itu dapat dikatakan berhasil.

        Kelima ilmuwan itu sibuk mengurus bayi yang baru lahir itu. Sehingga keberadaan William seolah-olah tak dianggap lagi.

       Dilain tempat, Willliam terbangun dari komanya. Dia merasakan ada sesuatu yang aneh di tubuhnya.

         "Bu.. bulu??...bulu apa ini? Apa jangan jangan aku sudah menjadi manusia serigala?, akhirnyaaa!! Aku harus segera melihat cermin sekarang juga!!!" William seperti orang yang baru bangun pagi dengan penuh keceriaan. Dia berlari menuju kamar mandi, sesekali dia mencubit pipinya untuk membuktikan bahwa ini bukanlah mimpi. Rasa sakit di wajahnya sudah memberi bukti bahwa impiannya telah menjadi kenyataan. Dan benar saja, setelah dia mengaca dicermin, ia menemui bayangan dirinya yang telah berubah menjadi manusia serigala.

             "Oh ya tuhan!!! Apa ini mimpi??!! Benarkah aku telah menjadi manusia serigala??. Wahhh rasanya benar benar seperti mimpi!!!, ah tidak.. di alam mimpi aku tak bisa merasakan rasa sakit.. jadi ini semua.. benar benar nyataaaa!!!! Ahhh senangnya akuu!!" William berteriak kegirangan. Dia berlari tak menentu arah, hingga akhirnya dia menemukan pintu keluar. Tanpa berpamitan dengan para ilmuwan itu, dia pergi meninggalkan gedung yang telah ditinggalinya selama setengah tahun.

          Tak banyak hal yang berubah setelah setengah tahun lamanya. Werewolf tak henti-hentinya menjadi perbincangan hangat. Keadaan di perkotaan itu juga tak berubah. Gedung gedung masih berada pada tempatnya, rasanya masih seperti sehari yang lalu, sehingga William juga tak sadar bahwa dia telah koma selama setengah tahun.

       William pun berjalan dengan wajah serigalanya itu. Orang-orang di sekitar mulai memperhatikannya, awalnya mereka mengira bahwa orang itu hanyalah seorang cosplayer yang sedang memerankan sosok Werewolf.  Suasana terdengar sangat meriah, ada yang mau minta berfoto, ada yang meminta tanda tangan dan lain sebagainya, orang-orang memuji cosplay nya yang terlihat sangat sempurna. Mereka juga memuji cara dia memerankan karakter dengan baik. Air liur menetes dari mulutnya, matanya juga menatap tajam pada salah satu lelaki yang ada di sana. Semuanya semakin terkagum kagum, termasuk pria tersebut.

          "Danau yang tenang jangan disangka tak berbuaya". William yang terlihat sebagai cosplayer itu rupa-rupa nya, tidak sedang memainkan peran, melainkan mencari mangsa untuk mengisi perutnya yang mulai keroncongan. Tanpa banyak tingkah william langsung melompat kearah pria tersebut, kemudian menggigit lengannya. Pria itu pun terlihat sangat kesakitan, darah segar mulai mengucur dari lengannya. , semua tak percaya dengan kejadian itu. Semuanya ada disana pun kalang kabut pergi meninggalkan tempat itu, adapun orang-orang yang masih memiliki rasa kemanusiaan, langsung membawa pria itu ke rumah sakit.

        Suasana benar-benar kacau, orang-orang berlarian tak karuan, ada yang panik bahkan pingsan di tempat. Kekacauan itu menyebabkan lalu lintas menjadi macet. Sirine ambulan dan mobil patroli terdengar dari kejauhan. Semua orang panik, mereka mencari sosok serigala manusia yang sudah kabur entah ke mana. Sedangkan yang lainnya berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pertolongan pertama kepada pria itu.

        William berlari menuju tempat yang lebih sepi, tak ada seorang pun disana. Kini ia sendirian berada di sana. Ia tak tahu lagi Jalan pulang berjalan tak tahu arah, mengikuti nalurinya. Dia juga bertanya-tanya mengenai hal yang telah ia lakukan.

       "Mengapa aku melakukannya?, mengapa darah tadi terasa enak?, apa aku mulai menyukai hal hal itu?, ahh.. jadi begini ya rasanya menjadi manusia serigala.... seperti orang jahat saja" Batin William.

       Entah bagaimana, William kembali ke wujud aslinya, dia kembali meneruskan perjalanan tanpa tujuan. Kemudian dia melihat para polisi yang sedang melakukan pencarian terhadap manusia serigala yang telah dikabarkan warga sekitar. Melihat ada seorang anak kecil di sana, para polisi pun langsung mengamankannya, lalu salah satu di antara mereka bertanya. "Dik.. sedang apa kau sendirian disini?, hati hati loh.. tempat ini rawan kejahatan, apalagi kata para warga disini ada manusia serigala. Apa kau tidak takut?"

        William tak menjawab, kemudian ia menangis seperti anak kecil. "Huaaaaa.. pamann.. aku.. aku takut.. aku tersesat dan tak tahu jalan pulang.. huaa"

       Para polisi itu merasa prihatin, mereka menunda penyelidikan terhadap manusia serigala, apalagi mereka juga masih meragukan keberadaan manusia serigala, Bukankah itu hanya karangan fiksi belaka? Mereka berpikir bahwa orang-orang itu hanya ditakut-takuti oleh imajinasi mereka sendiri. Terkadang mereka juga bingung Mengapa masyarakat begitu mengidolakannya, namun saat bertemu dengan sosok aslinya mereka akan ketakutan. Pemikiran itu benar-benar menggelitik perut mereka hingga ingin tertawa lepas.

...☆☆☆...

         Para perawat memeriksa keadaan pria itu di tempat sebelum membawanya pergi ke rumah sakit. Namun mereka mengurungkan niatnya, ketika mengetahui bahwa orang itu baik- baik saja, cukup dihentikan pendarahan nya , kemudian menyarankan orang itu untuk menerima transfusi darah di lain hari. Semua orang yang ada di sana lega mendengarnya. Walaupun begitu mereka masih cemas, karena keberadaan manusia serigala itu ternyata bukankah fiksi belaka, mereka juga mengkhawatirkan bila sewaktu-waktu manusia serigala itu mendatangi mereka lalu bernasib sama dengan pria itu atau mungkin lebih buruk lagi.

Fict or Fact?

Berita mengenai munculnya seekor werewolf yang menggigit seorang pria itu tiba-tiba menjadi berita hangat. Semakin lama semakin banyak juga berita-berita mengenai Werewolf yang menyerang manusia. Agaknya populasi mereka semakin meningkat, hal itu meresahkan sebagian warga. Orang-orang menjadi semakin berhati-hati juga menghindari jalan sepi ataupun berkeliaran di malam hari. Walaupun begitu beberapa orang juga tak mempercayai hal-hal tersebut, mereka berpikir bahwa hal itu hanyalah berita bohong.

☆☆☆

        Awan terlihat hitam pekat, disertai tangisan dari langit, yang mulai membasahi bumi. Membuat hitamnya aspal menjadi semakin hitam. Rintik intip air hujan menimpa atap tenda plastik para pedagang kaki lima di pinggir jalan. Alunannya merdu dengan ritme yang teratur. Disertai dengan hawa dingin pagi yang dapat menusuk tulang. Rasanya seperti unta yang baru pertama kali pergi ke antartika.

         Semakin lama, rintik-rintik hujan itu semakin nyaring bunyinya. Butiran butiran air semakin membesar juga semakin banyak, angin kencang pun mulai berhembus. Dinginnya pagi hari, yang disertai dengan cuaca yang tak mendukung itu benar benar menyebalkan bagi seorang gadis SMA yang sedang mengejar keterlambatan nya. Dia berlari melawan derasnya air hujan, tanpa diteduhi payung.  Tak ada pilihan lain lagi, dia terpaksa mengambil jalan belakang yang menurutnya lebih cepat mengantarkan nya ke sekolah, walaupun dia mengetahui bahwa tempat itu cukup sepi,selain itu juga rawan akan kejahatan. Namun sepertinya dia tak mempedulikan bahaya, prioritas utamanya saat ini adalah ketepatan waktu.

          Lily terus berlari, bagai dikejar waktu, akan tetapi tiba-tiba langkahnya terhenti ketika dia melihat mayat yang tubuhnya sudah terpisah semua, tangan, kaki, perut, kepala tak lagi menyatu menjadi suatu kesatuan, melainkan menjadi berbagai bagian-bagian kecil, yang tidak beraturan. Hal itu tentu membuatnya syok, rasanya seperti ingin pingsan ditempat, tiba tiba dia mendengar derap kaki dari arah belakang disertai dengan suara aungan yang terdengar seperti suara serigala.

            "Aa.. apa ini??.. apa yang telah terjadi, apa yang akan terjadi??.. siapa orang yang melakukan ini?? Siapa yang mengaung disana??." Merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres, Lily langsung mencari tempat persembunyian. Setidaknya dia harus bersembunyi sampai tempat itu aman. Ya bersembunyi di balik ke lemari bekas yang kelihatannya sudah tak layak pakai, namun setidaknya benda itu akan sangat berguna di saat-saat seperti ini.

          Lily mengintip dari balik pintu lemari. Dia memperhatikan mayat tersebut, mungkin saja dia dapat mengetahui pelakunya, namun manusia macam apa yang mungkin melakukan pembunuhan sebrutal ini? Apakah wanita itu dikeroyok banyak orang? Tidak!, tak ada bekas pukulan disana. Disana juga tak ada luka tusuk seperti bekas pisau ataupun lainnya, luka bakar juga tak ditemukan disekujur tubuh wanita itu. Seketika dia berpikir, dengan cara seperti apa orang ini bisa terbunuh?. Tak lama dia memeras otak, tiba-tiba jawabannya terlihat jelas di depan matanya sendiri. Lily melihat sesosok manusia dengan wajah berbulu dengan ekspresi penuh nafsu seperti serigala mulai mendekati mayat yang baru saja di obrak abrik.

     Lily tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Matanya terbelalak hingga pupilnya mengecil. Sekujur tubuh nya bergetar, dari dahinya juga mengucur keringat dingin, Ingin rasanya berteriak, Akan tetapi jika dia berteriak, maka malaikat maut akan segera menjemputnya. Jadi dia tak ada pilihan lain selain berusaha membungkam mulutnya agar tak keluar suara sedikitpun. Tenggorokannya berusaha menahan kata-kata, hingga tenggorokannya terasa sakit. Ohh!! Apa yang terjadi!! Sekarang dia melihat sosok manusia serigala yang diidolakannya itu sedang melahap habis tubuh seseorang. Tak dapat dipercaya!, ia menyaksikan kejadian tragis itu dengan mata kepalanya sendiri. Perasaan kagum dan takut berkecamuk dalam jiwanya. Dua perasaan berbeda itu ingin mengekspresikan rasa itu dengan ekspresi yang sama. Ya!! Teriakan!! . Sayang sekali, saat ini nyawanya tengah berada dikerongkongan, jikalau keluar suaranya, maka keluar jugalah nyawanya.

        Acara sarapan pun selesai. Manusia serigala itu memakan makanannya hingga bersih tak bersisa. Bahkan di sana tak lagi terlihat bercak-bercak darah. Seolah-olah tak terjadi apapun di sana. Kemudian sesosok manusia serigala itu pergi meninggalkan tempat. Terdengar derap langkah kakinya yang semakin mengecil hingga akhirnya tak terdengar lagi. Hal itu berhasil melegakan nafas Lily, dia juga berusaha menenangkan diri Atas kejadian yang baru saja ia lihat.

         "Ahh.. tenanglah Lily..tenanglah.. ayoo.. tenang tenang... manusia serigala itu mungkin saja masih berada di sekitar sini.. oh ya tuhan?! Jam telah menunjukkan pukul 09.00?!! Ahh.. haruskah aku membolos?.. ahh tak mungkin aku harus melaporkan kejadian ini pada Pak Guru, kuharap beliau sudi membantuku." Lily ber monolog dengan dirinya sendiri, mengetahui dirinya yang benar-benar terlambat melebihi standar terlambat pada umumnya itu mulai berlari secepat kilat seperti anak kecil yang dikejar hantu. Namun di luar dugaan, sosok yang ditakutinya itu tiba-tiba mengejar dari belakang.

       Lily berlari semakin cepat, selain waktu ternyata manusia serigala itu juga mengejarnya. Seketika amygdala aktif , sehingga wajahnya terlihat pucat seperti vampir tak makan 3 hari. "Sial!! Sekarang dia mengejarku!! Ah tidak! Bahkan larinya lebih cepat dariku!!, siapapun!! Tolong akuu!!" Lily berteriak ketakutan meminta tolong, beruntungnya dia menemukan sebuah jalan membelok nan cerah, jalan itu adalah jalan menuju pintu gerbang sekolahnya, Jika dia sudah berada di sana akan sangat mustahil bagi manusia serigala itu menangkapnya, kecuali jika dia hanya memiliki otak binatang. Dengan terburu-buru ia pun kemudian berlari menuju secercah harapannya. Fyuh.. hampir saja Lily menjadi santapan kedua, dengan perasaan tegang, Lily berlari lebih cepat lagi menuju pintu gerbang sekolahnya. Seorang security melihatnya dengan tatapan penuh keheranan. Melihat dirinya yang bermandikan keringat dingin serta wajahnya yang putih pucat dengan nafas terengah-engah. Kemudian minta maaf dengan membungkuk berkali-kali pada security tersebut. Security itu semakin heran dengan tingkah lakunya. Kemudian dia menanyakan apa yang telah terjadi. Lily tak menjawab, dia hanya mendesak security itu untuk membukakan pintu gerbang untuknya. Pintu gerbang pun terbuka lalu dia dibiarkan masuk.

         "Maaf pak guru.. saya terlambat.." Lily mengulangi kalimat itu sebanyak beberapa kali, hingga membuat wali kelasnya itu merasa bosan. Lily juga membungkukkan badannya serta menundukkan kepalanya kemudian meminta maaf sebesar-besarnya pada wali kelasnya tersebut.

        Para murid hafal betul dengan kelakuan wali kelasnya ini. Dia adalah guru killer di sekolah itu, jangan ekspresi wajahnya yang cukup membuat bulu Kuduk berdiri, sekali melakukan kesalahan kecil saja maka orang itu akan mendapatkan tugas yang dapat membuat otak pecah saat mengerjakannya. Belum lagi gaya bicaranya saat kemarahannya menggebu-gebu. Ahh.. itulah alasan mengapa para murid selalu berusaha menghindari kesalahan saat berurusan dengan guru mereka yang satu ini. Sekali buat masalah, tamatlah riwayatmu. Namun kali ini Lily benar-benar melakukan kesalahan besar. Kegugupan yang tercermin diwajahnya itu tertular pada teman-temannya yang menatap mata sayu itu. Mereka tengah menebak-nebak apa yang akan terjadi pada dirinya.

         Mr. Kyler membenarkan posisi kacamata minusnya, kemudian berdiri menghadap wajah Lily dengan tatapan tajam. Lily yang merasa diperhatikan dengan tatapan itu merasa ketakutan, walaupun ketakutannya pada saat itu tak sebanding dengan ketakutannya ketika dikejar manusia serigala tadi.

           Dengan tatapan mengintimidasi Mr. Kyler bertanya pada Lily. "Terlambat ya? Atas dasar apa kau terlambat? Haruskah aku membelikanmu jam tangan baru? Huh.. jam tanganmu yang masih berfungsi saja tak kau gunakan dengan baik, habis bolos kemana kau hah?!" Tanyanya dengan nada tinggi.

            Lily tak berani menjawab, melihat guru killernya itu mulai menunjukkan amarahnya, Selain itu dia sangat ingin melupakan tragedi yang telah dilihatnya. Akan tetapi mau tak mau Lily harus mengatakan semuanya, jika ia tak mau memperparah keadaan. Dengan tanggannya yang gemetar sambil menggenggam satu sama lain juga dengan lisannya keluarlah kata kata yang terpenggal, terdengar seperti orang latah.

       "Aa.. anu.. sa.. saya.. sa.. saya sungguh minta maaf.. sa.. saya terlambat... ka.. karenaa...." Lily tak mampu meneruskan kata katanya. Keringat dingin kembali mengucur dari dahinya, membasahi wajah putih pucatnya yang indah.

      Melihat keadaan muridnya itu. Mr. Kyler berusaha menenangkannya, Walaupun dia dikenal sebagai guru bermulut api, namun dia masih dapat memahami perasaan orang lain. Mengetahui Lily yang terlihat sangat ketakutan. Ia pun lansung merangkul tubuh dingin itu.

       " Tenangkan dirimu, Ceritakanlah apa yang telah terjadi. Tarik Nafasmu kemudian hembuskan pelan-pelan, dengan itu mungkin kau dapat mengeluarkan kata-kata yang tertahan di tenggorokanmu." Ucap Mr. Kyler seraya menenangkannya.

         Lily langsung menuruti perintah itu. Setelah merasa tenggorokannya tak lagi terkunci. Ia pun kembali melanjutkan kisahnya. "Ta.. tadi.. karena.. sa.. saya hampir saja menjadi sarapan pagi Werewolf tadi pagi.. ja jadi..sa.. saya bersembunyi.."

       Bila ini adalah jam pelajaran sastra, mungkin wali kelasnya itu akan memberikan nilai sempurna walaupun dengan retorika yang sedikit belepotan. Dongeng itu sangat menarik untuk diceritakan kepada orang lain bukan? Apalagi dengan menggunakan sudut pandang orang pertama.

        Namun sayang sekali, ini adalah kenyataan, walaupun para murid dapat melihat wajah wali kelasnya yang terlihat sedikit melebar sambil memegangi perutnya menahan tawa. Juga dengan ekspresi yang tak biasa mereka jumpai. Wali kelas mereka itu tertawa terbahak-bahak. "Hei nak.. cerpen macam apa ini? Huh.. kau sedang tidak beruntung karena ini jam pelajaran fisika, bukan jam pelajaran sastra, jika kau berkisah di waktu itu, mungkin kau akan masuk 3 besar. Lumayan untuk menebus kebodohanmu selama ini."

         Lily sudah dapat menduga ekspresi gurunya itu. Jadi dia menunjukkan sebuah telapak tangan wanita, yang sudah terputus dari lengannya. Darah segar masih mengalir dari bagian pergelangan tangan, darah-darah itu memenuhi isi tasnya juga mengotori beberapa buku. Kepercayaan adalah emas, jadi dia tak mempedulikan tasnya yang sudah dipenuhi darah. Lily langsung menyodorkan apa yang telah ditemukannya pada Mr. Kyler.

        Mr. Kyler terkejut melihatnya, sangat tak mungkin melihat anak muridnya sendiri melakukan pembunuhan, Benarkah apa yang diceritakan Anak muridnya itu?. Ahh bukti ini terlalu jelas. Mr. Kyler juga melihat bekas gigitan Serigala di bagian pergelangan tangan. Tak hanya itu, Lily juga memperlihatkan pundaknya yang mengalami sedikit luka akibat dicakar oleh manusia serigala itu ketika berlari.

       Sekarang semuanya semakin jelas. Kejadian itu berhasil merubah suasana kelas itu menjadi sangat bising. Seperti jalanan macet perkotaan di siang hari. Suara ribut yang benar-benar mengganggu. Begitu juga dengan suasana hati Mr. Kyler. Berbagai macam rasa yang tak dapat dilukiskan berkecamuk dalam kepalanya. Walaupun begitu dia masih tetap berusaha menahan emosinya juga memasang wajah tenangnya yang khas.

         "Segaralah duduk!, waktuku ini mahal, pelajaran akan kembali dilanjutkan." Di luar dugaan, gurunya itu tak memberikan hukuman apapun padanya, setidak-tidaknya dia harus dipukuli dengan rotan atas kesalahannya itu. Namun tak disangkanya rupa-rupanya, guru killernya itu tiba-tiba saja dirasuki oleh malaikat yang entah dari mana asalnya.

            Pelajaran kembali dilanjutkan dengan perasaan tak biasa, berbagai macam perasaan aneh yang tak dapat dilukiskan berkecamuk dalam jiwa masing-masing individu yang berada dalam ruang kelas mereka. Beberapa di antara mereka tak dapat mencerna berbagai macam rumus-rumus rumit yang tertoreh di papan tulis. Daripada rumus ,itu lebih terlihat seperti tulisan acak anak kecil yang baru belajar baca tulis. Oh!.. buntu sudah otak ini, tak ada lagi yang dapat dilakukan selain melayangkan pikiran entah ke mana sambil memainkan pena tak karuan.

Kringg!! kring!! Kring!!

        Akhirnyaa!! Bunyi yang telah dinanti-nanti oleh anak kelas 11-D itu berbunyi juga. Mereka ingin menyegarkan kembali otak mereka yang dijejali dengan berbagai rumus yang meremas otak. Eh.. bukan, lebih tepatnya mencuci otak. Otak mereka yang sepertinya sudah lelah itu, mereka istirahatkan hanya dengan tiduran. Tidak ada satupun diantara mereka yang memakan bekal mereka atau pun bermain bersama teman-temannya yang lain.

           Sama halnya seperti Lily, dia juga tak banyak tingkah. Dia hanya melamunkan hal yang tak jelas. Kalaupun dia keluar kelas, paling-paling hanya pergi ke toilet, Setibanya dia di luar kelas, tiba-tiba Mr. Kyler memanggilnya. Sialnya! Baru saja ingin kembali menemui mimpi indahnya, ia malah harus berhadapan dengan sosok paling mengerikan disekolahnya itu. Jika panggilan dari Mr. Kyler itu adalah teka-teki, maka sudah jelas jawabannya adalah interogasi. Huh.. baru saja ingin menyegarkan kembali pikiran, tiba-tiba saja sudah ingin kembali diremas. Ohh.. setelah ini sepertinya ia harus meminum paracetamol.

         Kini dia duduk berhadapan dengan wali kelasnya, dengan sebuah meja panjang yang tak terlalu besar disertai dengan 2 buah kursi untuk menopang tubuh mereka berdua agar tak terlalu banyak menanggung beban, juga dengan sebuah lampu kecil yang redup untuk menerangi ruangan kecil berdebu itu. Sepertinya ruangan itu jarang dimasuki seseorang apalagi dibersihkan.

         Tanpa banyak basa-basi, Mr. Kyler langsung ke inti utama. "Benarkah apa yang kau ceritakan tadi?"

          "Apa untungnya saya berbohong? Bila saya mau saya dapat mengarang cerita lain yang lebih menarik. Mengapa tidak? Nilai sastra saya adalah yang paling sempurna di kelas 11-D. Lagipula anda juga sudah melihat barang bukti itu dengan mata kepala anda sendiri, jadi apa yang masih ada ragukan?. Terlebih lagi rumor rumor mengenai keberadaan werewolf itu juga mulai bermunculan di berbagai media. Jadi apa lagi yang masih anda ragukan?." Menuruti gaya dan cara bicara wali kelasnya itu. Dia menjawab tanpa getaran tanda yang terdengar dari suaranya.

         "Bisa kau ceritakan apa yang telah terjadi?" Rasa penasaran Mr. Kyler semakin bertambah, sehingga mendorong kalimat itu keluar dari mulutnya.

           Mendengar pertanyaan itu, Lily kemudian menceritakan segalanya dengan detail. Mulai dari ketika dirinya lihat sesosok mayat, hingga ketika dia berusaha kabur dari manusia serigala tersebut.

          Kali ini Mr. Kyler hanya termangut mangut. Diam membatu mendengarnya. Apalagi,  Lily mengatakan bahwa manusia serigala itu berkeliaran di sekitar area sekolah. Sehingga menimbulkan rasa was-was dari batin Mr. Kyler. Walaupun dikenal galak dan menyeramkan, namun hatinya masih mempedulikan keadaan anak muridnya. Dia tak ingin salah satu murid di sekolah itu menjadi korban.

         Usai terbatu sambil melawan konflik internal nya, Mr. Kyler kemudian memperbolehkan Lily untuk kembali ke kelas.

           "Huhh.. akhirnya.. pegal punggungku dibuatnya.." Lily mengeluh, kemudian tiduran di UKS dengan alasan sakit. Sakit kepala tentunya. Sedangkan Mr. Kyler sedang meremas otaknya sendirian di ruangan kecil itu.

...  Tak dapat dipercaya.. benar benar tak dapat dipercaya.....

...         ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!