Gibran yang baru saja pulang dari club dengan keadaan mabuk berat, Abraham yang melihat Gibran yang baru saja pulang dan masuk ke dalam mension-nya sontak saat itu juga langsung, melemparkan sebuah asbak emas yang sedang ada di atas meja, dan itu berhasil mengenakan kepala Gibran.
Bugh!
Ahh
Brug!
Gibran yang sudah jatuh di atas lantai karna pukulan asbak yang begitu sangat sakit dan juga berhasil mengeluarkan darah segar.
"Bagus ya kau Gibran, cepat kau bangun" hardik Abraham yang sudah tersulut emosi karna Gibran ini yang sudah menjadi dungu dalam waktu satu malam saja.
Ehhhh
"Apa salahku Dady" rintih Gibran kepada Abraham sambil terus menahan rasa sakit di kepalanya yang begitu sungguh nyeri akibat pukulan asbak emas.
Abraham yang sudah tidak bisa sabar lagi menahan rasa Amarahnya, sontak saat itu juga langsung bangun dari duduknya "Kauuu, kau memang anak pembawa sial Gibran" hentak suara Abraham kepada Gibran yang sudah terjatuh di atas lantai karna pukulan sang Dady
"Kenapa, Kenapa kau memukulku Dady, apa salah ku" gumam Gibran yang masih terlentang di atas lantai menahan rasa sakit yang sangat kuat di atas kepalanya. Karna Gibran tidak tau apa yang telah terjadi pada dirinya yang sudah di jebak oleh Lucky sang kaka angkatnya.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
"Kauuu" Abraham yang akan memukul Gibran yang ntah keberapa kalinya sontak itu langsung di cegah oleh Luche sang istri Abraham.
"Stop Mas, ada apa ini, kenapa kau memukul anaku" lirih Luche yang sudah berderai air mata karena melihat Gibran yang sudah terlentang di atas lantai dengan berceceran darah yang di kenakan dalam kepalanya.
"Diam kau, Luche, kau tidak tau apa-apa tentang anak pembawa sial ini" Abraham semakin murka kepada Gibran.
karna Gibran dengan bodohnya dia menghabiskan uang bermiliar-miliar ntah buat apa, padahal itu semua bukan Gibran yang menghabiskan, melainkan itu semua salah Lucky yang sudah menyabotase keadaan dengan mempitnah Gibran yang seolah-olah Gibran lah yang menghabiskan uang 1 milyar itu, padahal uang 1 milyar ada pada lucky, karna lucky pas di saat Gibran mabuk berat diam-diam dia ini mengambil semua indentitas dan ATM milik Gibran tanpa meninggalkan jejak, tanpa Gibran dan juga Abraham ini mengetahuiya.
Uang satu milyar bukan apa-apa bagi keluarga Lazurdy, namun hanya saja Lazurdy ini marah besar kepada anaknya itu yang sudah menghamburkan uang satu milyar. Karna dugaan Lazurdy ini Gibran menghabiskan uang satu milyar hanyalaah untuk bersenang-senang saja bersama *****-***** di luar sana.
Padahal semua itu salah, Gibran tidak sama sekali melakukan hal itu melainkan dia ini di jebak oleh Lucky yang merasa iri kepada Gibran yang selalu di puji oleh Oppa Jonathan dan selalu unggul di keluarga Lazurdy, maka dari itu lucky ingin menyingkirkan Gibran dengan menjebak Gibran. Agar dia lah yang menjadi pewaris harta keluarga Lazurdy.
Dengan mempoto Gibran dan juga Zane sang ***** untuk menyingkirkan Gibran agar Gibran tidak menjadi pewaris harta kekayaan keluraga Lazurdy. dan itu membuat Abraham sangat marah besar, dan di luar dugaan Gibran, karna Abraham ini sungguh benci sekali kepada seseorang *****.
"Bangun kau, apa kau ingin saya pukul lagi, Gibran" Abraham yang sudah ingin rasanya mengumbang-ngmbing Gibran yang sedang terlentang di atas lantai.
"Mas, sudah Mas, aku mohon, jagan sakiti Gibran Mas" Luche yang terus memohon kepada suaminya itu agar dia tidak terus meyakiti Gibran yang sudah tidak sadarkan diri.
"ARGHHH, SIALAN KAU GIBRAN" gumam Abraham yang terus emosi layaknya ingin memakan Gibran hidup-hidup.
Namun di ambang pintu, Lucky, sedang menyeringai, keberhasilannya yang melihat Gibran yang terus di marahi oleh Abraham.
"Mampus kau Gibran, dan aku sangat yakin Dady Abraham akan sangat marah besar padamu" gumam Lucky yang menyeringai Gibran dengan sengat sengit.
Lucky pun langsung pergi untuk segera masuk ke dalam kamarnya.
Dret...
"Halo Zane, ada apa kau menelponku?" Tanya lucky kepada Zane yang masih di club, karna Zane ini adalah seotang ***** yang baru saja di suruh oleh Lucky untuk menghancurkan Gibran dengan dia ini mencumbu Gibran.
"Mana bayaranku" pintanya kepada Lucky "Bukanlah rencana kita untuk menjebak Gibran ini berhasil, dan kau juga sudah mendapatkan yang kau mau, yaitu uang 1 milyar?" ungkap Zane kepada Lucky yang memintanya untuk meminta bayaranya.
Ashhh...
"Ya sudah nanti ku terasper" jawabnya dan langsung mematikan sambungan teleponnya.
Arghhh...
Lucky yang sudah menterasper bayaran untuk Zane ini karna dia sudah mau mencumbu Gibran waktu di club.
Jadi Gibran Pamana Lazurdy Comporation, putra tunggal dari Abraham keili Lazurdy, dan juga Luche Venomicha Lazurdi dan Lucky Cuckhrkey adalah anak pungut Abraham dan juga Luche sebelum dia memiliki putra bernama Gibran, Lucky merasa iri kepada Gibran karna Gibran lah yang akan jadi penerus keluarga Lazurdy Comporation. Yang berada di kota Australia dan juga Asia.
*"*
Gibran yang sudah tidak sadarkan diri itu dia langsung di bawa ke dalam kamarnya oleh Mommy Luche karna Gibran yang sedang mabuk berat saat ini.
Darah Gibran yang tadi itu terus mengerucut di atas kepalanya sontak saat ini juga sudah mengering karna terlalau lama tidak di obati, Luche pun tak tinggal diam dia itu langsung menseka darah Gibran yang terus masih ada sisi-sisi yang mengalir deras karna pukulan yang sungguh kuat itu oleh Abraham, memang Abraham ini sungguh sangat kejam sekali.
Luche pun tak hanya menseka darah Gibran saja, melainkan dia juga mengobati luka yang sudah di tumbuhkan oleh suaminya itu Abraham.
***
Keesokan paginya Gibran yang sudah bangun dari atas ranjangnya sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing, akibat pukulan keras asbak yang tadi malam itu sempat di lemparkan ke kepala Gibran oleh Abraham, dan itu mengakibatkan kepala Gibran ini sungguh pusing rasanya.
"Kenapa kepalaku rasanya sesakit ini" gumam Gibran sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit saat ini.
"Apa yang terjadi semalam" Gibran yang berusaha mengingat-ingat kejadian semalam di club, bersama Lucky, dan pulang dalam sudah keadaan mabuk berat.
"Apa yang terjadi padaku sebenarnya kenapa aku tidak ingat sama sekali" gerutu Gibran terus menerus sambil mengingat-ngingat kejadian semalam.
"Bodoh sekali Aku, jika Lucky menjebaku seperti ini" gumam Gibran sambil mengontaikan langkahnya untuk segera masuk ke dalam kamar mandi. Namun di saat Gibran ingin segera masuk ke dalam kamar mandi pintu kamar Gibran di buka dengan sangat keras.
Brugggg!
Abraham yang masuk ke dalam kamar Gibran dengan wajah yang sudah penuh emosi, namun Lucky dia hanya menyeringai penuh dengan kemenangan.
Gibran hanya melongo di saat Lucky dan juga Abraham masuk ke dalam kamarnya, dan betapa syoknya Gibran ketika Abraham langsung baku hantam dengannya.
Bug!
Bug!
Bug!
Abraham yang sudah memukul Gibran hingga jatuh ke atas lantai.
Plak!
Plak!
Di saat Abraham sedang mendudukinya di perut Gibran yang sudah terlentang, Gibran pun langsung mendorong sang Dady hingga jatuh tersungkur ke lantai.
"APA MAKSUDMU DADY, KENAPA KAU MEMUKULKU TANPA SEBAB" gumam Gibran kepada Abraham yang sudah tersulut emosi.
"KAUUU, APA KAH KAU TIDAK MAU MENGAKU, GIBRAN" tanya Abraham sambil menyeringai Gibran dengan sengit. Gibran pun bingung apa yang telah terjadi sebenarnya tadi malam di club bersama Lucky.
"SIALAN KAU LUCKY, APA YANG SEBENARYA KAU RENCANA KAN PADAKU" gumam hati Gibran yang terus bingung apa yang sebenarnya ia perbuat.
"SUDAH LAH KAU GIBRAN, KAU MEMANG ANAK PEMBAWA SIAL" Abraham yang semakin murka kepada Gibran.
Plak!
Plak!
Plak!
Tamparan itu melayang lagi dari tangan Abraham kepada Gibran. Namun tiba-tiba saja Luche datang dari bilik kamar.
"Mas, sudah ku bilang tolong bicarakanlah ini dengan baik-baik, bukan" lirih Luche kepada Abraham saat ini, tapi Abraham pun menuruti sang istri karna dia juga harus tau apa yang sebenarnya terjadi.
"Gibran, kau tidak papa" lirih Luche kepada Gibran yang terus meringis kesakitan, karna beberapa pukulan yang di dapatkan dari Dady-nya.
Dan tanpa berbicara sepatah kata pun Abraham, langsung meninggalkan Luche dan Gibran di dalam kamarnya Gibran.
Bruggggggg.....
Abraham yang keluar dari kamar Gibran, sambil di ikuti oleh Lucky, di belakang. Lucky pun terus memojok-mojokan Dady angkatnya itu.
"Dady, aku yakin Koh Gibran, dia melakukanya dengan sengaja, untuk membuat kelurga kita menuju bangkurut" Lucky yang terus memanas-manasi Abraham saat ini, dalam keadaan yang sangat emosi. Padahal apa gunanya Gibran menghabiskan uang bermiliar-miliar untuk membuat keluraga Lazurdy Comporation bangkrut.
"Diam, kau Lucky, kau tidak boleh menuduh Adikmu sendiri bukan" lirih Abraham yang langsung duduk di ruangan keluarga yang begitu sangat mewah dihiasi beling-beling berlian.
"SIALAN, jika ini semua gagal, apa yang harus aku lakukan, dan jika Dady tau aku yang merencanakan semua ini untuk menjebak Gibran, apa yang harus ku katakan kepada Dady, ahh sudah lah aku harus bisa lebih hati-hati untuk menghadapi Gibran" lirih Lucky dalam hatinya.
*"*
Sedangkan di sisi lain Luche yang sedang mengobati luka Gibran itu di dalam kamarnya Gibran hanya hening, lalu Gibran menayakan kepada Luche.
"Momy, sebernya apa yang telah terjadi, kenapa Dady bisa marah sebesar ini pada ku" lirih Gibran yang terus bertanya-tanya, kepada Luche.
"Apa kah kau tidak tau, dan kau tidak ingat sama sekali kalau kau mabuk, dan menghabiskan uang bermiliar-miliar Gibran, dan itu membuat Dady marah besar padamu, bukan hanya itu Dady juga melihat Poto kau bersama Zane sang ***** club itu" lirih Luche menjelaskan itu kepada Gibran anaknya.
"Sialan, benar saja bukan, Aku di jebak oleh biang keledi Lucky, awas kau Lucky, akan ku balas kau" gumam hati Gibran yang ingin segera mengamuk dan memukuli Lucky.
"Ya sudah Gibran, ayok kita temui Dady, karna Dady ingin berbicara padamu" Luche yang berbicara kepada Gibran, dan menarik Gibran untuk menemui Abraham dan Lucky.
Gibran dan Luche langsung melajukan langkahnya ke ruangan Abraham yang sedang duduk di sofa bersama Lucky.
Tapi saat Gibran melihat Lucky yang sedang duduk di atas sofa Gibran langsung menghantam Lucky habis-habisan di depan Dady dan Momy.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Pukulan itu melayang di tubuh Lucky yang sudah di lempar oleh Gibran di balik dingding.
"Daim" Sura teriakan itu yang terdengar di sudut telinga Gibran, yang sedang memukul Lucky habis-habisan.
"SIALAN" gumam Gibran yang merasa sangat kesal karena dia gagal menghabisi Lucky hari ini.
Gibran pun langsung diam seketika teriakan sang Dady mengacung di telinga Gibran yang sangat jelas.
"Sekarang kau jelaskan padaku, apa yang kau lakukan Gibran, kenapa kau menghabiskan uang sebanyak itu, hah, untuk apa kamu, harusnya kamu tau, kamu itu tidak becus dalam mengurusi apapun" Abraham yang terus marah kepada Gibran, namun Gibran hanya diam.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!