NovelToon NovelToon

The Rose

awal perjalanan hidup yang keras

Seorang gadis sedang menangis tersedu sedu sambil menggenggam sepucuk surat yang di tinggal kan ibunya di atas meja

" Ibu mau pergi, jangan cari ibu ! Jaga diri kalian baik baik !" isi singkat dari surat itu membuat Zakira merasa sakit hati karena sang ibu tega meninggal kan dia dan adiknya begitu saja.

Zakira yang masih berumur 18 tahun dan adiknya Zahir berusia 15 tahun terpaksa harus hidup sebatang kara, di usia yang masih memerlukan kasih sayang orang tua tetapi mereka harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka telah di telantarkan oleh orang tua mereka, tak ada yang bisa mereka andalkan sekarang kecuali diri mereka sendiri.

***

Zakira di panggil oleh wali kelas nya untuk menghadap nya di ruang guru.

" Zakira kamu sudah menunggak uang sekolah hampir 1 tahun, bagaimana ini ? Kalau kamu terus menunggak seperti ini nanti kamu bisa di DO dari sekolah." Ujar wali kelas, allura tertunduk malu dan bingung harus berbuat apa sedangkan ibu nya malah kabur meninggal kan mereka tanpa sepeserpun uang.

" Maaf Bu tapi ibu saya masih belum punya uang ."

" Ibu kamu kerja apa ? Kok bayar uang sekolah yang sudah di potong bantuan pun masih tidak mampu. !" Ujar ibu wali kelas sedikit kesal, Zakira jadi menangis mendengar ucapan nya itu.

" Maaf ibu tidak bermaksud begitu. " Wali kelas itu jadi merasa bersalah karena membuat Zakira menangis.

" Yaudah kamu balik lagi ke kelas kamu aja. " Suruh nya.

" Saya permisi Bu." Jawab allura terbata karena menahan air mata nya yang enggan berhenti.

Zakira tidak masuk ke kelas nya, dia pergi menuju ke atap sekolah lalu dia menangis lagi sejadi jadinya di sana, sungguh berat baginya menanggung semua nya sendirian, mulai sekarang Zakira di tuntut untuk menjadi mandiri dan kuat, mau tidak mau karena keadaan memaksa nya harus begitu.

Sepulang sekolah Zakira mencoba mencari lowongan kerja paruh waktu, namun sampai hari menjelang malam tak kunjung dapat juga, Zakira sudah hampir menyerah namun jika tidak bekerja dia akan dapat uang dari mana sedangkan dia dan adik nya harus makan dan biaya sekolah yang harus segera di lunasi.

Zakira pulang tanpa hasil, alhasil mereka makan makanan yang ada di kulkas saja, tapi ternyata tidak ada apa apa di dalam kulkas, Zakira menghela nafas berat

" Sekarang bagaimana. ?" Gumam nya

" apa kamu punya tabungan,?" Tanya Zakira kepada Zahir, Zahir pergi ke kamar nya untuk membawa celengan nya, mereka pun membongkar celengan ayam milik Zahir yang cukup berisi

" Bruk " celengan itu pun pecah dan isinya berhamburan, uang pecahan 2 ribu, 5 rbu dan seribuan nampak cukup banyak.

" Wah, banyak juga isinya." sorak gembira Zakira melihat uang receh itu.

" Aku menabung nya untuk membeli sepatu baru," Ucap Zahir tidak rela tabungan nya selama ini harus raip.

" Kamu mau kelaparan,?" Ancam Zakira, Zahir menggelengkan kepalanya.

" Ya udah jangan banyak protes sementara kita makan pake uang kamu dulu nanti kalau Kaka sudah kerja Kaka ganti," Ujar Zakira.

" Emang kaka mau kerja di mana ? Sekolah aja belum lulus ." Jawab Zahir datar.

" Nah itu dia Kaka juga bingung ." Zakira dan Zahir saling menatap.

" Kita makan aja dulu," Ucap Zahir.

" Iyah ayo kita cari makan !" Zakira memasukan semua uang receh itu ke kantong Hoodie nya

setelah selesai mencari makan, mereka pergi ke kamar masing masing, Zakira mencoba mencari lagi lowongan pekerjaan paruh waktu di situs pencarian kerja, dia menemukan beberapa lowongan, tapi tempat nya cukup jauh dari rumah nya, jika harus ongkosan uang nya sayang pikir Zakira.

Tak mau berdiam diri Zahir pun ikut memikirkan cara supaya dia bisa dapat uang, tapi di usia nya yang masih remaja pekerjaan apa yang bisa di lakukan nya,

" Aaah aku harus gimana !" Zahir mengacak ngacak rambut nya karena merasa kesal, lalu menjatuhkan badan nya di kasur, sedang Zakira sudah ketiduran di atas buku buku yang berserakan di meja belajar nya sambil memegang handphone nya.

Pagi pun menjelang terasa begitu cepat bagi zakira

" Baguslah aku masih hidup," Gumamnya saat terbangun dari tidurnya.

" ya ampun aku malas sekali bangun ." Seperti remaja pada umumnya saat hari libur selalu bermalas malasan, namun saat dia teringat bahwa sekarang dia tidak punya siapapun zakira jadi termenung memandang kosong ke arah jendela yang tertembus cahaya matahari pagi hari.

" Kenapa kau tega sekali ibu jika harus hidup susah kita gak apa apa asal kan ibu ada di sisi kita ." Tak terasa air matanya jatuh, namun terhenti saat Zahir mengetuk pintu kamar nya.

" Ka aku pergi dulu .!" Pamit nya.

" Mau kemana, ?" Tanya zakira

" Ke rumah temen ,!" Jawab nya sambil membuka pintu keluar.

" apa dia tidak merasa sedih.? " Zakira heran dengan Zahir karena tetap terlihat baik baik saja walau sudah di telantarkan oleh ibunya.

" dasar kulkas, !" gumam nya sambil beranjak ke kamar mandi.

Zahir memang anak nya cuek dan selalu bersikap dingin, tapi sebenarnya dia pun merasa sedih tapi Zahir tidak mau menunjukan nya saja.

Zakira kembali menyusuri setiap tempat di kota besar itu, berharap ada yang mau mempekerjakan nya hingga akhirnya dia mendapatkan pekerjaan di sebuah toko yang baru buka, zakira di beri tugas untuk menjadi badut berkostum binatang, walaupun melukai harga diri nya zakira tetap melakukan nya karena dia butuh uang.

zakira merasa sangat kepanasan saat memakai kostum itu, tapi dia harus bertahan supaya dia dapat uang, hampir 6 jam zakira memakai kostum sambil bertingkah lucu biar menarik perhatian, sesekali di buka untuk makan dan minum itu pun zakira mencari tempat yang sepi karena dia takut ada yang mengenalinya, habislah harga dirinya jika sampai ada teman nya yang melihat zakira seperti itu.

Pekerjaan pertama berhasil dia selesaikan dengan baik, walaupun bajunya basah dengan keringat dan badan nya pegal pegal semua, tapi uang yang di dapat dari hasil usaha nya sendiri membuat hati nya senang, meski hanya mendapat 100 ribu saja.

Zakira pulang dengan langkah yang berat, saat dia pulang sang adik sudah menghidangkan makanan di atas meja makan.

" waaah punya uang dari mana kamu ,?" Tanya zakira sambil segara memakan makanan yang sudah terhidang.

" Emmm anu ." Zahir ragu ragu untuk memberitahu kakak nya dari mana dia mendapatkan uang, zakira berhenti mengunyah melihat Zahir merasa ragu.

" Kau mencuri,?" Tuduh nya.

" tidak. !" Zahir langsung menyanggah nya.

" trus dari mana kamu punya uang. ?"

" Aku jual tv sama mesin cuci," Ucap Zahir santai.

" apa.? " Makanan yang masih ada di mulut zakira berhamburan keluar.

" Kita jarang memakai tv, jadi aku menjual nya saja lagian juga kita harus menghemat biaya listrik," Dalih Zahir.

" Aku masih bisa terima kalau tidak punya tv, tapi mesin cuci ! Tangan ku bisa kasar kalau nyuci pake tangan .!!" Zakira terus mengoceh ke Zahir.

" yaudah sih, jangan lebay ketimbang nyuci juga ,!" Bentak Zahir.

" kau bilang lebay hah ! Plak ! ." Zakira menampol punggung Zahir.

" Aaah sakit .!!" erang Zahir kesakitan, satu hari lagi yang berat bagi mereka namun bisa mereka lalui dengan baik, hingga akhirnya mereka terbiasa untuk hidup mandiri di dunia yang kejam tanpa orang tua.

*** Enam bulan kemudian

Hari ini adalah hari kelulusan zakira, namun zakira malah tidak hadir di sekolah, dia merasa dia akan merindukan ibu nya jika pergi ke acara kelulusan SMA nya itu karena semua teman teman nya di antar dan di beri hadiah oleh kedua orang tuanya.

Sedang allura yang malang hanya bisa menyaksikan dengan perasaan sedih dan iri, untuk itu allura sekalian saja tidak hadir toh ijazahnya bakalan di tahan karena dia masih punya tunggakan.

Pihak sekolah sempat mau menghubungi wali zakira mengenai urusan administrasi nya namun tak ada yang bisa di hubungi. Lulus dari bangku sekolah bukan lah akhir dari perjuangan nya karena kehidupan keras yang sesungguh nya akan Dia jalani setelah lulus sekolah.

Sekarang zakira harus menanggung biaya sekolah adik nya yang akan segera masuk SMA lalu biaya hidup nya pun tak cukup dengan hanya bekerja full time di satu tempat saja.

Zakira rela bekerja apa saja asal kan dia bisa dapat uang, zakira merasa bertanggung jawab atas semua kebutuhan adik nya.

" aduh aduh ! badan ku pegal semua ,!" Keluh zakira sambil membaringkan badan nya di atas sofa lusuh.

" sini aku pijitin .! " Zahir yang merasa kasihan melihat kakanya sudah bekerja keras banting tulang untuk membiayainya.

Dia berinisiatif membantu menghilangkan pegal pegal kakanya tapi Sambil memijat kaki kakanya tiba tiba Zahir mulai terisak saat melihat kaki kakanya lecet lecet, zakira langsung terperanjat mendengar untuk pertama kalinya adiknya menangis.

" kamu Kenapa ,?" Tanya zakira menarik kakinya lalu duduk menghadap Zahir yang sedang tertunduk sambil menangis.

" ada apa ,?" Tanya zakira sekali lagi sambil mengangkat kepala Zahir yang terus tertunduk, Zahir masih tidak menjawab.

" kamu sakit ,?" Zakira malah jadi khawatir dengan keadaan Zahir, lalu Zahir menyeka air matanya

" maaf kan aku Kaka, aku malah jadi beban buat Kaka, !" Zahir mencoba bicara walau dengan suara yang bergetar, zakira terdiam sejenak mendengar ucapan adik nya itu, mata nya mulai berkaca kaca lalu dia memeluk adiknya

" Jangan berpikir begitu kamu bukan beban kamu tanggung jawab Kaka,!" Ucap zakira sambil menguatkan diri supaya tidak menangis padahal air matanya sudah hampir keluar.

" dengar kan Kaka. !" Zakira melepaskan pelukannya sambil mengusap air matanya lalu mereka berdua saling menatap.

" kamu tidak perlu memikirkan keadaan Kaka, Kaka baik baik saja kok, Kamu hanya perlu belajar yang rajin, Kaka melakukan nya semua nya dengan tulus untuk kamu, jadi kamu jangan merasa jadi beban Itulah gunanya saudara kita harus saling membantu."

Ujar nya menenangkan Zahir." kamu dengar Kaka ?" Zahir mengangguk." bagus, kamu jangan berpikir seperti itu lagi yah, nanti Kaka ikut sedih ." Zakira mengelus dan membelai wajah dan rambut Zahir.

" Terima kasih Kak Kamu lebih baik dari ibu." Zahir memeluk lagi zakira, dia merasa sangat bersyukur mereka saling memiliki di saat mereka tak punya siapa siapa lagi untuk tempat bersandar.

****

Matahari mulai terbit, zakira bersiap untuk bertarung dengan hari hari yang melelahkan yang terkadang juga menyebalkan baginya, zakira menghela nafas panjang untuk menguatkan mental dan mewaraskan pikiran nya lalu dia mulai melangkah ke dunia yang cukup gila ini.

Di tempat kerja nya zakira tidak melulu mendapatkan perlakuan baik bahkan dia beberapa kali harus ganti tempat kerja karena dia selalu mendapatkan masalah mulai dari berseteru dengan pegawai lain, tindakan semena mena dari bos nya bahkan sering mendapatkan pelecehan dari karyawan pria, customer pria dan juga bos nya yang rata rata seorang pria juga, kesabaran dan mental yang kuat memang wajib di utamakan bagi seseorang seperti zakira, punya wajah cantik dan badan ideal tapi tak punya sesuatu yang bisa membuat orang segan dan menghargai dirinya.

mental aman ?

*** 1 tahun kemudian

Petir terdengar menggelegar di luar, hujan mulai turun dari langit yang nampak mulai menggelap, hari sudah menjelang malam lagi

" Syukurlah aku ingin segera pulang," gumam zakira sambil melihat jam di tangan nya, tinggal beberapa menit lagi jam kerja nya di sebuah minimarket habis, tapi tiba tiba dia di panggil oleh pemilik toko untuk menghadap nya.

" Braak. " semua isi tas milik zakira di keluar kan dengan kasar.

" Tuh kan dugaan kita benar,!" Ucap salah satu rekan kerja zakira, zakira yang masih bingung tidak mengerti apa maksud nya.

" Ini tas punya kamu kan,?" Tanya pemilik toko.

" Iyah, tapi isi nya bukan punya aku ," Jawab zakira polos.

" Ya berarti kamu mencurinya kalau itu bukan punya kamu ,!" Tuduh rekan kerja zakira.

" Aku tidak mencuri.!" Zakira langsung menyangkal tuduhan itu, karena memang dia tidak melakukan nya.

" Trus ini apa ? Semua ini barang dari toko ini ! Kamu masih mau ngelak.?!" Pemilik toko mulai menaikan nada bicaranya.

" Sumpah Bu, aku tidak mencuri ! Aku juga baru tahu kalau ada barang barang itu di tas aku.!" Zakira mencoba meyakinkan pemilik toko kalau yang dia katakan benar.

" Tadi aku lihat dia berlagak mencurigakan Bu, jadi aku ikutin dia eh pas saya periksa ternyata dia nyolong, untung aku curiga kalau tidak bisa rugi kita Bu.!"salah satu Rekan kerja zakira itu terus mengompori keadaan dengan terus memojokan zakira.

" Kamu lihat aku ngambil semua barang itu dimana ? Sedari tadi siang aku ada di depan kasir kok .!" Zakira terus menyangkal tuduhan itu.

" Alah udah ketahuan masih nyangkal.!!" Zakira mulai tidak tahan dengan tudingan yang terus memojokan nya.

" Aku sudah bilang aku tidak mencuri.!" Bentak allura ke rekan kerjanya.

" Sudah sudah ! Kamu aku pecat, kerja mu juga hanya menggoda cowok aja, gedek aku lihat nya.!" Tanpa bertanya lebih lanjut si pemilik toko langsung saja mengambil keputusan sebelah pihak.

" Apa ? Bu jangan dong, aku tidak mencuri ! aku juga gak bermaksud menggoda mereka aku hanya bersikap ramah.!!" Zakira memohon agar dia tidak di pecat tapi si pemilik toko tidak mau memberi kesempatan sekalipun kepada zakira.

Akhirnya zakira pasrah kehilangan pekerjaan nya yang terakhir ini, karena dari tempat kerja yang lain zakira sudah berhenti beberapa hari lalu karena di dua tempat yang lain itu dia di tuduh menggoda bos nya dan juga selalu mendapatkan pelecehan fisik dan verbal yang membuat nya merasa tidak nyaman akhirnya dia memutuskan resign.

Padahal tadi Zakira tahu kalau dia di fitnah oleh rekan kerja nya tapi dia tidak mau melawan nya karena di rasa percuma dan dia sudah tidak punya tenaga untuk berurusan dengan orang toxic seperti dia.

Zakira pun berjalan menyusuri jalan trotoar dengan kaki yang hampir mati rasa, hujan mulai rintik rintik membasahi rambut nya yang di biarkan tergerai, sesekali dia mengumpat karena saking kesal nya dengan apa yang menimpanya tadi.

Hujan nampak semakin deras zakira pun mencari tempat untuk berteduh ,Sambil memandangi hujan zakira mulai merasa putus asa kali ini, zakira menarik nafas panjang dia sudah sangat lelah menghadapi semua masalah yang seakan silih berganti menghampirinya.

Sebuah taksi berhenti di depan halte tempat allura berteduh, dari mobil itu turun seorang wanita yang sepertinya mabuk, karena langkah nya terlihat sempoyongan zakira langsung refleks menolong menahan badan wanita itu agar dia tidak jatuh.

" Anda tidak apa apa,?" Tanya zakira sambil menuntunnya ke tempat duduk, tapi tiba tiba dia muntah zakira merasa jijik tapi dia tetap membantunya menyadarkan dirinya, lalu zakira memberinya minum, setelah beberapa saat si wanita itu kembali mendapati kesadarannya.

" Sudah baikan Tante,?" Tanya zakira lagi, tapi si wanita itu malah menatap zakira dari kepala sampai ke ujung kaki, zakira jadi heran melihat tingkah wanita itu. " apa dia stres,?" Benak zakira, si wanita itu malah tersenyum ke zakira, zakira makin heran.

" Kamu barang bagus," Ucap nya sambil mengangkat kedua jempol nya.

" Maksudnya.?" Zakira semakin di buat bingung dengan wanita asing itu, si wanita itu lalu berdiri mendekati zakira, membuat zakira jadi takut.

" Apa yang anda lakukan.?" Si wanita itu malah meraba raba rambut zakira, lalu melihat dengan sangat dekat wajah nya." dia benar benar stres." ucap zakira dalam hati.

" Maaf Tante aku harus pergi," Merasa tak nyaman zakira mencoba menjauhinya tapi, dengan lancangnya wanita itu malah meraba kedua payu dara zakira membuat zakira kaget.

" Apa yang kau lakukan,!!" Bentak zakira, si wanita itu malah tersenyum, zakira semakin takut dan mencoba kabur.

" Kamu mau dapat uang banyak,?" Tanya si wanita menghentikan langkah zakira, zakira mengkerut kan keningnya lalu si wanita itu berjalan mendekati zakira lagi dengan langkah yang masih sedikit sempoyongan.

" Kamu punya daya tarik yang super ok ! Dan juga " plak " ( si wanita tadi memukul bokong zakira ) kamu masih press, kamu cocok jadi VVIP, " Ujar si wanita.

" Kamu masih tidak mengerti maksud ku,?" Tanya si wanita melihat zakira masih planga plongo, lalu kemudian si wanita tadi membisikan sesuatu yang membuat zakira bergidik.

" Hah ? Nggak nggak," Jawab zakira spontan

" Kamu kerja dimana.?"

" Euh ... aku ."

" Kamu pengangguran? Sudah aku duga ! Ayo ikut Tante saja nanti kamu di bayar mahal loh trus juga nanti kamu bakalan dapat hadiah hadiah mahal kaya handphone iPhone terbaru , kamu mau gak.?" Wanita tadi terus membujuk zakira dengan mengiming-imingi nya dengan barang mewah.

" kalau kamu ikut aku, nanti kamu gak cuma dapat uang banyak tapi juga dapat enak." Bisik nya lagi.

" Kalau dapat uang banyak ya mau, tapi kalau " open BO" aku gak mau ah." ucap zakira.

Ternyata zakira di ajak untuk jadi seorang psk, walau sempat tergiur dengan uang yang akan dia dapat tapi jika dia harus menjadi wanita seperti itu zakira pikir pikir lagi.

" Yaelah, ya udah ini nomor aku nanti kalau kamu berubah pikiran tinggal hubungi aku ajah." Si wanita menuliskan nomor telepon nya di tangan zakira.

****

Saat tiba di rumah zakira melihat banyak kertas memadati pintu rumah nya, lalu dia ambil semuanya, isinya berbagai tagihan mulai dari listrik, air, sewa rumah bahkan cicilan handphone milik Zahir.

Setelah hari yang cukup melelahkan pas pulang zakira malah di sambut dengan seabrek tagihan yang membuat kepalanya semakin puyeng, belum cukup sampai di situ saat zakira masuk rumah dan hendak mengambil minum dia melihat lagi selembar kertas yang berisi nominal cukup besar.

" Oh tuhan! Lengkap sekali penderitaan ku ini," keluhnya sambil menarik kursi di dekatnya, lalu zakira menjumlahkan semua tagihan itu dan jumlah nya membuat nya hampir kena serangan jantung.

" sembilan juta !! uang sebanyak itu dapat dari mana,!" Keluh nya lagi sambil memijat kepalanya yang terasa hampir meledak saat melihat nominal tertulis di layar kalkulator ponsel nya, sedang sekarang ini dia menganggur.

Zakira tidak tahu harus gimana lagi sekarang, tak ada seorang pun yang bisa menolongnya meminjam kan uang sebesar itu, tapi zakira terpikirkan satu jalan yang tiba tiba terlintas di pikiran nya, meskipun awalnya dia tidak mau tapi zakira kepepet karena semua tagihan nya telah jatuh tempo jadi terpaksa zakira harus melakukan nya.

bukan mau, tapi terpaksa !

" ceklek."

Terdengar suara seseorang membuka pintu, zakira segera membereskan semua kertas yang berserakan di atas meja.

" Apa yang sedang Kaka lakukan,?" Tanya Zahir saat melihat zakira berada di depan meja makan dengan wajah tegang, sambil menyembunyikan semua kertas tagihan di belakang punggung nya.

" Ng - gak ! Kaka cuma .... " Belum sempat menjawab Zahir langsung tahu kalau kakak nya menyembunyikan sesuatu, dia langsung meraih semua kertas dari tangan zakira.

" Apa ini.?"

" Itu ... !"

" Kenapa Kaka menyembunyikannya,!" Tanya Zahir lalu dia tidak sengaja melihat layar ponsel milik zakira yang menyala, lalu Zahir mengambil nya saat melihat tampilan di ponsel zakira yang menampilkan mengajuan pinjaman online.

" Kakak mau pinjam uang buat bayar semua ini,?" Tanya Zahir.

" Ih kamu gak sopan lihat isi ponsel orang ,!" Protes zakira, dia merasa canggung karena tadinya dia mau merahasiakan nya dari Zahir, tapi Zahir malah sudah tahu.

" Nanti bayar nya gimana ? Jangan main main sama pinjol kalau gak sanggup bayar.!"

" Iya trus Kaka harus gimana, semua tagihan itu bentar lagi jatuh tempo ! Memang Kamu punya uang,?" Ucap zakira, Zahir langsung terdiam saat dia sadar kalau dia tidak bisa membantu apa apa, Zahir pun menghela nafas panjang lalu menjatuhkan diri di atas sofa lusuh di dekat nya.

" Apa aku berhenti sekolah aja kak,?" Ujar Zahir.

" Apa ? Jangan dong, kamu mau jadi apa masih kecil udah mau berhenti sekolah.!"

" Aku mau kerja serabutan ajah, biar bisa bantu kakak melunasi semua tagihan itu.!"

" Gak boleh ,!! " Bentak zakira. " kamu harus tetap sekolah, kamu jangan mikirin soal uang, kakak akan mengurus nya ! Lulusan SMA ajah udah susah cari kerja apa lagi kamu yang baru punya ijazah SMP.! Lanjut nya jadi mengomeli Zahir.

Zakira pun melanjutkan mengisi semua persyaratan untuk meminjam uang di aplikasi pinjol, dengan keyakinan yang sudah penuh zakira memutuskan untuk meminjam uang online sebagai harapan terakhirnya.

Namun kemalangan masih mengikutinya dia hanya dapat pinjaman sampai 3 juta saja karena dia nasabah baru dan tidak punya pekerjaan tetap, akhirnya zakira kembali puyeng. Di dalam kamar mandi zakira melihat dirinya sendiri di depan cermin.

" Kenapa nasib mu seperti ini ,?" Ujar nya pada diri sendiri.

" kau sangat menyedihkan dan payah.!" Dia mengatai dirinya sendiri.

" kau punya wajah dan badan bagus tapi gak punya kemampuan apapun dasar bodoh .!!" Lanjut nya mencemooh dirinya.

Lalu zakira terdiam cukup lama memandangi pantulan dirinya yang hanya memakai singlet dan celana pendek, lalu dia menyalakan kran untuk segara membilas wajah, saat hendak meraih air yang mengalir itu zakira melihat sebuah tulisan angka di telapak tangan nya.

zakira langsung mematikan kran air lalu kemudian melihat semua angka yang hampir memudar dia ingat nomor siapa itu, seketika pikiran gila merasuki otak nya lalu dia melihat kembali pantulan wajah nya di cermin.

" Haruskah aku mengorbankan tubuh ku.?" Tanya nya pada dirinya sendiri, dengan mata yang berkaca kaca otak dan hati nya berdebat mengenai pikiran nya itu, namun dalam situasi yang membuat tertekan seperti itu hal nekad biasanya sering terjadi.

Zakira kembali ke kamar nya lalu meraih ponsel yang sedang di charger, dia menyalin nomor yang ada di tangan lalu saat ingin menekan tombol memanggil tangan nya berhenti.

zakira kembali berpikir bolak balik apakah yang di lakukan nya itu hal yang benar ? Zakira masih tidak yakin dengan niat nya, dia menyimpan kembali ponsel nya lalu dia masuk kembali ke kamar mandi untuk membersihkan wajah nya.

Beberapa saat kemudian saat dia hendak tidur dia kembali teringat akan tawaran si wanita yang tadi dia temui

" Dapat uang banyak dengan cepat,!" Gumam nya, keyakinan atas tindakan nekad nya tadi kembali terbersit di pikirannya.

zakira kali ini tidak punya jalan lain lagi dia sudah putus harapan atas kehidupan baik nya, kini allura selangkah lagi menuju jurang kegelapan yang mengiming-imingi nya dengan berbagai hal yang menggiurkan.

Wanita yang dia temui tadi seperti penolong yang menjerumuskan zakira ke dalam dunia yang lebih menyedihkan lagi, tapi zakira yang sudah nekad tidak memikirkan hal hal buruk yang akan terjadi kepadanya kedepannya yang dia pikirkan saat ini adalah mendapatkan uang yang banyak dan cepat.

Zakira telah menghubungi nomor si wanita tadi, tanpa banyak basa basi si wanita tadi mengajak zakira bertemu besok untuk membahas keseriusan zakira.

" Baiklah sekarang aku tidak peduli lagi dengan uang yang aku dapat halal atau haram, yang penting aku bisa hidup.!" Seperti kerasukan setan zakira membenarkan tindakannya padahal pada awal nya dia merasa pekerjaan itu sangat merendahkan harga dirinya sebagai wanita, namun sekali lagi keadaan memaksakan dirinya untuk melakukan tindakan itu.

***

Siang hari itu zakira bersiap siap untuk bertemu dengan si wanita kemarin, mereka sudah janjian di halte tempat kemarin mereka bertemu, zakira sudah sampai di tempat yang di janjikan lalu tak berapa lama si wanita kemarin sudah datang.

Penampilan nya berbeda dari kemarin malam, hari ini dia terlihat berdandan lebih natural dan baju nya juga lebih sopan.

" Kan apa gue, akhirnya lo mau juga, ayo masuk ,!" Ucap si wanita, zakira hanya bisa menggaruk kepalanya yang gak gatal lalu masuk ke dalam mobil yang wanita itu bawa.

" Makasih yah buat yang semalam, gue Nanda ! Siapa nama Lo.? "

" Zakira.!"

" Ok, Lo harus yakin jangan setengah setengah kalau mau dapat banyak duit," Ucap si wanita zakira pun mengangguk tanpa tahu apa yang akan dia hadapi nanti.

" Kita mau kemana,?" Tanya zakira agak takut

" Udah ikut ajah, gue gak bakalan bunuh lo !" Jawab Nanda enteng.

Dia adalah seorang mucikari usianya 32 tahun, dia sudah hampir 15 tahun berkecimpung di dunia malam seperti itu, awalnya dia juga seorang psk, namun seiring usia kesehatannya mulai terganggu, tapi melihat peluang di dunia malam sangat bagus dia dan seorang teman lagi memilih menjadi mucikari.

Mereka pun sampai di sebuah tempat yang jika di lihat dari luar seperti bangunan biasa namun ketika masuk kedalam suasana nya sangat beda, dari dalam terdengar musik yang sangat memekakkan telinga.

Zakira yang baru pertama kali masuk ke tempat seperti itu merasa sangat tidak nyaman, banyak wanita yang berdandan mencolok dan berpakaian minim disana, saat zakira masuk dia langsung menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sana.

" Selamat datang di basecamp kita,!" Teriak nanda, zakira terlihat canggung dan gak nyaman berada di dalam sana.

" Anjir, barang bagus.!" Celetuk seorang wanita yang kagum dengan kecantikan zakira.

" Spek bidadari, kerja nya l***e !" Sahut yang lain

" Lihat nih calon VVIP ! Lu pada yang mirip remahan cireng mah lewat,!" Ujar Nanda menyombongkan zakira.

" Cantik sih, tapi bisa " ngemut " gak.?" Celetuk yang lain lagi di barengi sorak tawa semua orang di sana.

" Jangan sembarangan Lo ! Kayak yang gak tahu ajah anak anak jaman sekarang, lebih pro bro !" Ujar Nanda sambil melirik ka zakira, zakira hanya mengkerut kan keningnya gak ngerti.

" Udah lah, ayo.!" Nanda menarik tangan zakira kemudian Nanda membawa zakira ke sebuah ruangan pribadi yang terlihat sangat mewah.

" Mih, gue bawa barang baru nih.!" Nanda mengenalkan zakira kepada seorang wanita yang sedang di pijat.

" Apaan sih lu , ganggu gue aja.!" Protes si wanita, tanpa mempedulikan mereka berdua.

" Lihat dulu, Lo pasti suka ! Dia cocok jadi VVIP kita, cuan gede bro ,!" Ucap Nanda berbisik di dekat telinga si wanita, wanita itu langsung membuka matanya.

" Yakin Lo.?" Si wanita masih tidak percaya ada wanita spek VVIP mau jadi psk, Nanda mengisyaratkan si wanita untuk melihat zakira yang masih berdiri di depan pintu, saat wanita itu melihat visual zakira yang benar benar good looking langsung terperangah, lalu dia bergegas menghampiri zakira dengan senyum yang merekah di bibir nya.

" Siapa nama kamu sayang ,?" Tanya nya sambil mengelus wajah dan rambut zakira.

" Za - zakira Tante !" Jawab zakira canggung.

" Aaah...berapa umur kamu sayang.?"

" 19. " zakira mulai merasa tidak nyaman karena wanita itu terus meraba raba semua bagian badannya.

" Perfect sekali ... !" Teriak wanita itu membuat zakira terkejut + bingung.

" Selamat lo di terima ! Dia bos disini, panggil dia mamih ajah," Ucap Nanda, zakira bingung harus senang atau gimana sekarang ini.

Mamih adalah sebutan dia, si penyedia layanan psk terbaik di kota itu, nama aslinya Karin usianya 37 tahun, Awalnya dia juga seorang psk namun 7 tahun lalu di terkena HIV, sehingga dia memutuskan pensiun.

Namun dia tidak mau meninggalkan dunia malam itu sampai akhirnya dia dan Nanda sama sama melihat peluang yang besar dari bisnis haram dan rendahan itu.

Dia pun memutuskan menjadi penyedia layanan wanita penghibur, karena dia sudah mengenal baik dunia malam jadi dia tahu cara menggaet para pria hidung belang kelas menengah ke atas agar uang yang di dapat nya banyak.

Makanya dia juga mencari wanita yang spek nya tinggi agar terkesan berkualitas bahkan banyak pelanggan tetap nya menjuluki nya sebagai penjual bidadari.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!