NovelToon NovelToon

Assassin'S Requiem

(VOLUME 1)Bab 1: The Contract

Requiem adalah seorang pembunuh bayaran legendaris yang selalu menyelesaikan tugas dengan profesionalisme dan tanpa emosi. Dia telah hidup dalam kesendirian selama bertahun-tahun, menghindari hubungan dekat dengan siapa pun, dan hanya fokus pada pekerjaannya.

Namun, segalanya berubah ketika Requiem menerima tugas baru yang mengubah hidupnya selamanya. Dia diberi tugas untuk membunuh seorang pangeran kerajaan yang berkuasa, yang dikenal karena kebijaksanaannya dan kemampuan militernya yang luar biasa.

Requiem menerima kontrak ini tanpa ragu-ragu, seperti yang selalu dilakukannya dengan tugas-tugas sebelumnya. Namun, ketika dia mulai mengejar targetnya, dia menemukan bahwa ada lebih banyak rahasia dan konspirasi yang tersembunyi di balik tindakan pangeran itu daripada yang terlihat.

Requiem tahu bahwa dia harus bertindak cepat dan hati-hati jika dia ingin bertahan hidup dan menyelesaikan tugasnya. Dia mempercepat langkahnya dan mengambil rute pintas melalui jalan-jalan kecil di sekitar istana, berusaha untuk tetap tidak terdeteksi oleh pasukan penjaga yang ketat.

Namun, ketika Requiem tiba di kamar pangeran, dia menemukan bahwa pangeran itu tidak sendirian. Ada seorang wanita cantik yang berdiri di sampingnya, yang tampaknya memiliki kekuatan magis yang luar biasa.

"Siapa kamu?" tanya Requiem, dengan pedangnya yang sudah siap di tangan.

"Saya adalah Elara, penasihat pangeran," jawab wanita itu dengan suara lembut.

"Tolong mundur dari sini, atau kamu akan menjadi korban," kata Requiem tegas, mengingatkan wanita itu bahwa dia tidak memiliki niat untuk membunuh orang yang tidak terlibat.

Namun, pangeran itu sendiri tampaknya tidak memiliki niat untuk mundur. Dia memandang Requiem dengan tatapan tajam, dan kemudian berkata dengan suara lembut, "Saya tahu mengapa kamu datang ke sini. Tugas itu tidak diberikan dengan alasan yang sederhana."

Requiem terkejut dengan kata-kata pangeran itu. Dia tidak mengharapkan bahwa targetnya akan memiliki pemahaman yang begitu dalam tentang situasinya.

Namun, Requiem tidak akan membiarkan emosinya mengganggu tugasnya. Dia mengambil posisi siap tempur dan melancarkan serangan cepat ke arah pangeran itu.

Namun, pada saat yang sama, Elara mengangkat tangannya dan melepaskan serangan sihir yang membalikkan situasi. Requiem terkejut oleh kekuatan Elara, dan sebelum dia bisa bereaksi, dia sudah terkena serangan sihir itu dan terlempar ke belakang.

Sekarang, Requiem berada dalam posisi yang sangat rentan, dan dia menyadari bahwa tugas ini tidak akan mudah dilakukan seperti yang dia pikirkan sebelumnya. Konspirasi yang tersembunyi di balik

Tindakan pangeran itu jauh lebih besar dan rumit daripada yang dia perkirakan. Meskipun begitu, Requiem memutuskan untuk melanjutkan tugasnya dengan profesionalisme dan kehati-hatian yang sama seperti biasanya.

Dia mulai mengumpulkan informasi tentang pangeran dan lingkungan sekitarnya dengan bantuan sekutu barunya. Mereka mengetahui bahwa pangeran itu terlibat dalam permainan politik yang kompleks dan bahwa ada banyak pihak yang ingin melihatnya jatuh dari kekuasaannya. Requiem juga menemukan bahwa ada beberapa orang di sekitar pangeran yang tampaknya tahu lebih banyak daripada yang mereka ungkapkan.

Sementara itu, pangeran itu sendiri mulai mengembangkan hubungan dengan Requiem yang tidak terduga. Dia menyadari bahwa pembunuh bayaran itu bukanlah orang yang biasa dia hadapi dalam hidupnya yang glamor dan berkuasa. Requiem memiliki keahlian yang luar biasa dan kematangan emosional yang sangat berbeda dengan pihak-pihak yang selama ini berada di sekitarnya.

Ketika Requiem dan sekutu barunya semakin dekat dengan kebenaran, mereka menyadari bahwa tugas ini bukan hanya tentang membunuh pangeran. Ada kekuatan gelap yang ingin mengambil alih dunia, dan pangeran itu memiliki peran penting dalam rencana jahat tersebut. Requiem dan sekutunya harus bekerja sama untuk mengungkap rahasia ini dan menghentikan konspirasi sebelum terlambat.

Namun, dalam prosesnya, Requiem dan pangeran itu harus menghadapi pengkhianatan, penebusan, dan pengorbanan yang sangat besar. Mereka juga harus mempertaruhkan segalanya untuk melawan kekuatan yang sangat kuat dan jahat. Akankah mereka berhasil mengalahkan musuh mereka dan membawa kedamaian kembali ke dunia yang mereka cintai?

Requiem merasa waspada saat berjalan menuju pintu gerbang istana. Dia memeriksa peralatannya dan memastikan semuanya berada di tempat yang tepat sebelum memasuki istana dengan tenang. Meskipun dia sudah siap untuk tugas ini, dia merasa semakin cemas saat berjalan melalui koridor istana yang mewah dan indah. Dia memperhatikan setiap sudut ruangan dan mendengarkan suara yang ada di sekitarnya, mencoba mencari tanda-tanda keberadaan penjaga atau bahkan musuh yang mungkin tersembunyi di tempat itu.

Setelah beberapa saat berjalan, Requiem akhirnya sampai di kamar pangeran. Dia membuka pintu dengan tenang dan masuk ke dalam. Pangeran itu tampak terkejut dan tidak siap untuk kehadirannya. Dia memandang Requiem dengan tatapan takut dan bingung, mencoba mencari tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Siapa kamu?" tanya pangeran dengan suara gemetar.

"Requiem," jawab pembunuh bayaran itu singkat.

"Sudah kuduga," kata pangeran itu. "Aku tahu kenapa kamu ada di sini. Tapi, haruskah kamu melakukan ini? Apa yang salah denganku?"

Requiem tetap diam dan melangkah mendekati pangeran dengan perlahan. Dia memandang pangeran dengan tatapan dingin dan tegas, mempersiapkan dirinya untuk melakukan tugasnya.

Namun, tiba-tiba terdengar suara ledakan dan guncangan yang kuat. Pangeran dan Requiem terkejut dan segera menyadari bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi di luar kamar. Mereka keluar dari kamar pangeran dan melihat pemandangan yang mengerikan di depan mereka.

Di luar istana, pasukan musuh telah menyerang dan menyebabkan kekacauan di mana-mana. Requiem merasa kesal dan bingung karena tiba-tiba tugasnya telah berubah drastis. Dia tidak tahu apakah dia harus tetap berada di samping pangeran atau melanjutkan tugasnya.

"Pangeran, ikuti aku!" Requiem berteriak pada pangeran itu dan menuntunnya ke ruangan yang lebih aman di dalam istana.

Di dalam ruangan itu, mereka menemukan seorang agen rahasia yang terluka dan membutuhkan pertolongan. Requiem segera memberikan pertolongan dan bertanya-tanya tentang penyebab serangan tersebut.

"Aku punya informasi penting tentang konspirasi yang sedang terjadi di antara kerajaan," kata agen itu. "Pangeran, kamu tidak bersalah. Kamu hanya digunakan sebagai alat oleh orang-orang yang ingin mengambil alih tahta. Kami harus segera mengungkap kebenaran dan menghentikan mereka."

Requiem dan agen rahasia itu berdiskusi dan mencari cara untuk mengungkap kebenaran. Mereka berusaha meminta bantuan dari sekutu-sekutu mereka di kerajaan lain dan merencanakan taktik untuk melawan musuh mereka.

Namun, terlepas dari segala rintangan yang dihadapinya, Requiem tetap berusaha keras untuk menyelesaikan tugasnya. Dia merencanakan serangkaian aksi yang cerdas dan hati-hati, dengan memanfaatkan semua keterampilan dan pengalaman yang dimilikinya sebagai seorang pembunuh bayaran legendaris.

Saat Requiem semakin mendekati pangeran, dia mulai merasakan adanya tekanan yang semakin besar. Dia tahu bahwa setiap kesalahan kecil yang dia buat dapat berakibat fatal, dan konsekuensinya sangat berat. Namun, dia tidak menyerah. Dia terus maju dan bertarung dengan gigih melawan siapa saja yang mencoba menghalangi jalannya.

Sementara itu, pangeran itu sendiri mulai merasa terganggu oleh pengejaran Requiem. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan tugas pembunuh bayaran tersebut, dan mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi. Dia berbicara dengan orang-orang terdekatnya dan mulai mengumpulkan bukti yang dapat membantunya mengungkap kebenaran.

Ketika Requiem dan pangeran itu akhirnya bertemu, keduanya terlibat dalam pertempuran yang sengit. Namun, pada akhirnya, keduanya berhasil menyelesaikan perbedaan mereka dan memutuskan untuk bekerja sama untuk mengungkap konspirasi yang tersembunyi. Mereka menemukan bahwa ada sekelompok orang yang ingin menggulingkan pemerintahan kerajaan, dan bahwa mereka telah memanipulasi banyak hal di belakang layar.

Dengan bantuan Requiem dan pangeran, konspirasi tersebut berhasil dihentikan, dan kebenaran akhirnya terungkap. Namun, Requiem menyadari bahwa dia telah terlalu jauh dalam mengambil tugas pembunuhan ini, dan merasa perlu melakukan penebusan atas tindakannya. Dia memutuskan untuk membantu pangeran dan kerajaan dalam perjuangan mereka melawan musuh-musuh mereka, dan melindungi keamanan dan kebahagiaan rakyat. Akhirnya, Requiem menemukan tujuan yang lebih mulia dalam hidupnya, dan mendapatkan persahabatan dan pengakuan dari orang-orang di sekitarnya.

Dengan tuntasnya tugas Requiem, kisah "Assassin's Requiem" berakhir dengan penuh aksi dan pengorbanan. Namun, siapa tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Mungkin saja, Requiem akan kembali terlibat dalam petualangan baru dan lebih berbahaya lagi di dunia yang dipenuhi kekuatan magis dan konflik ini.

Bab 2: The Prince's Secrets

Requiem berusaha mempertahankan kewaspadaannya saat dia terus memantau setiap gerakan Pangeran dan pasukannya. Setiap kali Pangeran melakukan sesuatu yang mencurigakan, Requiem mencatatnya dan mencoba mengaitkannya dengan rencana konspirasi yang terungkap.

Namun, semakin lama Requiem memantau Pangeran, semakin banyak rahasia gelap yang dia temukan. Dia menemukan bahwa Pangeran adalah orang yang sangat tertutup dan hanya sedikit orang yang tahu apa yang ada di dalam benaknya. Requiem merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan cara Pangeran berperilaku, dan dia memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut.

Dia mulai mengintip Pangeran dari kejauhan dan mengikuti gerak-geriknya di balik layar. Pada suatu malam, dia menemukan Pangeran sedang berbicara dengan seorang pria yang tidak dikenal. Requiem melihat ke dalam ruangan melalui jendela dan melihat Pangeran memberikan beberapa dokumen rahasia kepada pria tersebut. Requiem langsung mencatat detail wajah dan ciri-ciri pria itu, dan ia berencana untuk menginvestigasi lebih lanjut.

Keesokan harinya, Requiem memutuskan untuk menemui seorang agen rahasia yang dia kenal. Dia ingin meminta bantuan dari agen rahasia tersebut untuk membantunya mencari tahu siapa pria yang berbicara dengan Pangeran semalam.

Ketika Requiem tiba di markas agen rahasia, dia disambut dengan hangat oleh agen tersebut. Requiem menjelaskan situasinya dan menunjukkan gambar pria yang dia lihat semalam. Agen tersebut memeriksa database mereka dan menemukan bahwa pria itu adalah seorang agen rahasia dari kerajaan tetangga yang sedang mencari informasi rahasia tentang kerajaan Pangeran.

Requiem terkejut dengan temuan ini dan dia merasa semakin yakin bahwa Pangeran terlibat dalam konspirasi yang lebih besar. Namun, dia masih belum yakin siapa yang berada di balik semua ini dan apa tujuan sebenarnya. Dia memutuskan untuk melanjutkan penyelidikannya dan mengumpulkan lebih banyak bukti sebelum membuat keputusan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

Sementara itu, Pangeran mulai merasa curiga terhadap Requiem. Meskipun Requiem berusaha untuk terus bersikap profesional dan tidak menunjukkan emosinya, Pangeran merasa ada yang aneh dengan pembunuh bayaran tersebut. Dia mulai memperhatikan gerak-gerik Requiem dan memerintahkan pasukannya untuk memantau setiap gerakannya.

Requiem merasa bahwa dia harus lebih berhati-hati dan mulai mengubah strateginya. Dia menyadari bahwa dia harus menemukan cara untuk menyelesaikan tugasnya secepat mungkin sebelum terlambat, dan dia merasa semakin yakin bahwa dia harus melibatkan sekutu barunya, si penyihir muda, dalam rencananya.

Setelah berdiskusi dengan si penyihir, Requiem mulai mengatur rencana baru untuk menyelesaikan tugasnya. Mereka merencanakan untuk menyusup ke istana dan mencari bukti yang dapat membuktikan bahwa pangeran tidak bersalah. Namun, mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan lebih banyak lagi untuk berhasil.

Requiem mengingat kontak lamanya, seorang agen rahasia yang dikenal sebagai "The Ghost". The Ghost dikenal sebagai orang yang sangat ahli dalam menyusup dan membobol sistem keamanan yang ketat. Requiem berhasil menghubungi The Ghost dan meminta bantuannya dalam misi ini.

Setelah beberapa hari merencanakan, Requiem, si penyihir, dan The Ghost berhasil menyusup ke istana dengan cara yang sangat hati-hati. Mereka berhasil memasuki ruang gudang rahasia istana, di mana mereka menemukan bukti bahwa pangeran tidak bersalah. Mereka menemukan dokumen yang membuktikan bahwa pangeran sebenarnya sedang memperjuangkan keadilan dan kebenaran di balik konspirasi yang terjadi di kerajaan.

Requiem dan sekutunya merasa lega karena berhasil menemukan bukti yang mereka butuhkan. Namun, tiba-tiba mereka mendengar suara ribut dan teriakan dari luar ruangan. Mereka menyadari bahwa mereka telah terlambat dan mereka sudah ketahuan.

Requiem dan sekutunya segera melarikan diri dari istana dan berlari melalui jalan-jalan sempit yang membelah kota. Namun, mereka terus dikejar oleh pasukan penjaga kerajaan yang sangat kuat. Mereka harus berjuang habis-habisan untuk bisa keluar dari kota itu dengan selamat.

Setelah berhasil melarikan diri dari kejaran penjaga kerajaan, Requiem dan sekutunya menyadari bahwa mereka harus melanjutkan misi mereka untuk mengungkap kebenaran di balik konspirasi yang sedang terjadi di kerajaan. Mereka merasa bahwa mereka semakin dekat dengan jawaban yang mereka cari dan mereka siap menghadapi segala risiko dan bahaya untuk mencapai tujuan mereka.

Keesokan harinya, Requiem dan Lila memulai perjalanan mereka menuju istana tempat pangeran tinggal. Mereka menyamar sebagai pedagang yang hendak mengunjungi kerajaan itu, dengan tujuan mencari informasi lebih lanjut tentang pangeran dan konspirasi yang tersembunyi di baliknya.

Perjalanan mereka berjalan lancar, meskipun mereka harus menghindari patroli kerajaan yang terus-menerus memeriksa setiap orang yang melewati perbatasan. Setelah beberapa hari, mereka akhirnya tiba di istana dan diizinkan untuk masuk setelah melewati pemeriksaan ketat.

Setelah mereka masuk, Requiem dan Lila mulai mengamati keadaan sekitar. Mereka memperhatikan betapa tegangnya hubungan antara pangeran dan para pengikutnya. Requiem juga melihat bahwa ada banyak pengawal kerajaan yang berjaga-jaga di sekitar istana, membuatnya semakin yakin bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi.

Di malam hari, Requiem dan Lila memutuskan untuk berpisah dan mencari informasi sendiri-sendiri. Requiem bergerak dengan cepat dan terampil, menggunakan keahliannya sebagai seorang pembunuh untuk mencuri informasi dari para pengawal kerajaan dan menjalin hubungan dengan para pekerja istana.

Sementara itu, Lila berhasil mendapatkan akses ke perpustakaan kerajaan dan menemukan beberapa dokumen rahasia yang memperjelas plot yang sedang terjadi. Dia juga berhasil menemukan fakta baru tentang pangeran yang sangat mengejutkan, membuatnya semakin percaya bahwa Requiem harus melibatkannya dalam rencananya.

Setelah beberapa hari, Requiem dan Lila bertemu kembali dan membahas informasi yang mereka kumpulkan. Mereka menyimpulkan bahwa pangeran itu sebenarnya adalah korban dari konspirasi dan bahwa dia sedang dalam bahaya nyata. Mereka merencanakan untuk mengambil tindakan secepat mungkin untuk menyelamatkan pangeran dan menghentikan konspirasi.

Namun, sebelum mereka bisa mengambil tindakan, Requiem dan Lila ditangkap oleh pengawal kerajaan yang curiga pada aktivitas mereka. Keduanya diinterogasi dan diadili di depan pangeran, yang akhirnya memutuskan untuk mempercayai mereka dan bekerja sama untuk menghentikan konspirasi itu.

Dengan bantuan pangeran dan pasukan pengawalnya, Requiem dan Lila berhasil mengungkap konspirasi tersebut dan menghentikan para penjahat yang bertanggung jawab. Meskipun tugasnya sebagai pembunuh bayaran telah selesai, Requiem merasa bahwa dia telah menemukan tujuan baru dalam hidupnya dan memutuskan untuk terus membantu pangeran dan kerajaannya dalam menghadapi ancaman masa depan.

Requiem memasuki gedung istana dengan hati-hati, merayap melalui lorong-lorong yang gelap dan sempit. Dia tahu bahwa pangeran itu akan ada di ruangannya yang paling tersembunyi di sepanjang lorong itu, tetapi dia harus menghindari penjaga istana yang selalu mengawasi setiap gerakan yang mencurigakan.

Requiem merasa adrenalinnya meningkat ketika dia berjalan melewati penjaga dan berhasil masuk ke dalam ruangan pangeran itu. Dia merasa gugup dan tegang, tahu bahwa ia harus bergerak cepat sebelum ada yang menemukan kehadirannya.

Tapi ketika Requiem menemukan pangeran itu, dia merasa ada yang tidak beres. Pangeran itu tidak terlihat seperti yang ia bayangkan, dia terbaring lemah dan pucat di atas tempat tidur. Requiem segera menyadari bahwa ada yang salah dan mulai memeriksa tubuh pangeran itu. Dia menemukan luka-luka kecil di tubuh pangeran, bukti bahwa pangeran itu diracun.

Requiem merasa semakin yakin bahwa ada konspirasi yang lebih besar di balik semua ini dan dia harus segera mengungkapkannya. Dia tidak ingin menjadi pembunuh yang menewaskan orang yang tidak bersalah.

Requiem mencari-cari petunjuk yang dapat membantunya memahami kejadian yang terjadi. Dia menemukan beberapa surat rahasia dan dokumen yang menyatakan bahwa pangeran itu adalah korbannya dalam konspirasi yang lebih besar.

Requiem menyadari bahwa dia tidak hanya harus menyelamatkan nyawa pangeran itu, tetapi juga harus menghentikan konspirasi tersebut. Dia memutuskan untuk mencari sekutunya, si penyihir muda, dan memberitahunya tentang semua yang dia temukan.

Requiem merasa bahwa dia tidak bisa melakukannya sendiri dan butuh bantuan orang lain. Bersama dengan sekutunya, dia merencanakan strategi untuk menghentikan konspirasi dan menyelamatkan pangeran itu dari bahaya.

Mereka mulai melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menemukan bahwa ada kelompok jahat yang ingin mengambil alih tahta kerajaan dengan cara apapun. Mereka menggunakan racun dan intrik politik untuk mencapai tujuan mereka.

Requiem dan sekutunya bekerja sama dengan pihak yang baik dan mengembangkan rencana untuk mengalahkan kelompok jahat tersebut. Mereka berhasil memecahkan sandi-sandi rahasia dan menghentikan rencana jahat yang telah dipersiapkan dengan matang.

Dalam pertarungan terakhir, Requiem dan sekutunya berhasil mengalahkan kelompok jahat dan menyelamatkan pangeran serta kerajaannya. Mereka memperoleh pengakuan dan penghargaan atas jasanya dalam menyelamatkan kerajaan tersebut.

Requiem merasa lega dan puas bahwa dia telah memilih untuk mengambil jalur yang benar dan menyelamatkan nyawa yang tidak bersalah. Dia juga menyadari bahwa dia telah menemukan persahabatan yang tulus dan saling mempercayai dengan sekutunya.

Dalam perjalanan kembali ke markas mereka, Requiem berbicara dengan sekutunya, yang bernama Arin, tentang rencananya untuk melibatkan pangeran dalam rencananya. Arin merasa skeptis pada awalnya, tetapi setelah Requiem menjelaskan rincian rencananya, dia mulai mengerti dan merasa yakin bahwa itu adalah cara terbaik untuk menyelesaikan tugas mereka.

Setibanya di markas mereka, Requiem dan Arin segera mulai merencanakan tindakan selanjutnya. Mereka menyusun strategi untuk membawa pangeran ke dalam perangkap dan memastikan bahwa dia tidak dapat melarikan diri. Requiem memberikan Arin tugas untuk membuat ramuan yang akan memperlambat gerakan pangeran dan membuatnya mudah ditangkap.

Sementara itu, Requiem mempersiapkan perangkap dan mencari informasi lebih lanjut tentang pangeran dan konspirasi yang tersembunyi di balik tindakannya. Dia mengecek jaringan mata-mata yang telah dia buat dan berbicara dengan agen rahasia yang bekerja untuknya.

Setelah beberapa hari persiapan, Requiem dan Arin siap untuk melaksanakan rencana mereka. Mereka mengikuti pangeran dan menunggu saat yang tepat untuk memasang perangkap. Ketika pangeran memasuki jebakan, mereka segera menyerang dan berhasil menangkapnya.

Setelah menangkap pangeran, Requiem dan Arin membawa dia ke tempat yang aman dan memulai interogasi. Pangeran akhirnya mengungkapkan bahwa dia telah diancam oleh konspirator yang lebih kuat darinya untuk melakukan tindakan-tindakan jahat yang merugikan rakyatnya.

Requiem dan Arin akhirnya menyadari bahwa tugas mereka sebenarnya bukan hanya untuk membunuh pangeran, tetapi juga untuk membongkar konspirasi dan mengungkap kebenaran. Mereka merancang rencana baru untuk menghadapi konspirator dan membawa keadilan untuk rakyat.

Ketika mereka bersiap untuk tugas terakhir mereka, Requiem merasa bersyukur telah menemukan persahabatan dan hubungan yang tulus dengan Arin. Dia merasa lebih bersemangat dan percaya diri bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas mereka dan melindungi dunia dari kejahatan yang tersembunyi.

BAB 3: KEHANCURAN

Requiem dan temannya, ksatria muda bernama Alec, berhasil memasuki istana tempat Pangeran berada. Mereka melompati tembok, menyelinap di antara penjaga yang lengah, dan bersembunyi di balik pilar-pilar besar yang menghiasi aula besar di mana Pangeran biasanya berada.

Namun, Requiem merasa sesuatu yang aneh. Ia merasakan kehadiran seseorang yang lain di tempat itu. Dia melihat Alec sudah mempersiapkan pedangnya, tetapi Requiem menggelengkan kepala dan menunjuk ke atas. Alec mengikuti pandangannya dan melihat seorang pria yang tergantung di atas mereka. Pria itu tampaknya telah mati.

"Tidak boleh ada yang menghalangi kita," ucap Alec.

Requiem menggelengkan kepala. "Ada sesuatu yang tidak beres di sini."

"Kita harus terus maju," seru Alec.

Requiem terus merasa sesuatu yang aneh dan mengeluarkan pedangnya. Tiba-tiba, pria yang tergantung di atas mereka hidup kembali dan menerkam ke arah mereka. Requiem dan Alec berhasil menghindari serangan tersebut dan bertempur melawan pria itu.

"Sialan! Ini bukanlah bagian dari rencana kita," seru Alec.

"Mungkin inilah yang mereka sebut sebagai kejutan," kata Requiem.

Mereka berhasil membunuh pria itu, tetapi Requiem merasa kegelisahan yang semakin membesar. Ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar pembunuhan biasa yang terjadi di sini. Mereka bergerak menuju ruangan pangeran yang dijaga oleh beberapa penjaga.

Requiem dan Alec berhasil membunuh penjaga itu dengan mudah. Mereka mendengar Pangeran berbicara di dalam ruangan.

"Kamu harus mencarikan obat itu," ucap Pangeran kepada seseorang yang tidak diketahui.

"Tentu, Your Highness," balas seseorang.

Requiem mengintip dari balik pintu. Ada seorang wanita berdiri di hadapan Pangeran. Ia mengenakan pakaian serba hitam dan tertutup oleh jubah yang panjang. Wajahnya tertutup oleh topeng hitam.

"Wanita itu," bisik Requiem kepada Alec.

"Siapa dia?" tanya Alec.

"Kita harus mencarinya," jawab Requiem.

Mereka masuk ke ruangan dengan cepat dan membunuh semua penjaga yang berada di sana. Pangeran terkejut dan berteriak minta tolong. Requiem mengancam Pangeran dengan pedangnya.

"Sudah cukup," ucap Requiem. "Kamu harus menjawab pertanyaanku dengan jujur."

Pangeran diam dan melihat ke bawah.

"Siapa wanita itu?" tanya Requiem.

Pangeran tidak menjawab. Requiem menghentakkan pedangnya di atas meja.

"Jangan mencoba menghindari pertanyaanku," ucap Requiem.

Pangeran menghela nafas dan akhirnya menjawab, "Baiklah, aku akan memberitahumu semuanya. Aku sebenarnya adalah anak dari raja sebelumnya, tapi dia dikeluarkan dari tahta oleh saudaranya sendiri. Aku dan ibuku harus melarikan diri dan bersembunyi selama bertahun-tahun, tapi akhirnya kami berhasil kembali dan merebut tahta dari saudaraku."

Requiem mendengarkan dengan seksama, mencoba menghubung-hubungkan semua informasi yang telah dia dapatkan. "Jadi saudaramu, siapa dia?"

"Pangeran Aiden," jawab pangeran dengan suara pelan. "Dia selalu iri dengan posisiku sebagai pangeran mahkota dan mencoba untuk merebut tahta dariku. Tapi aku selalu berhasil mengalahkannya, sampai kali ini. Aku tidak tahu apa yang dia rencanakan, tapi aku merasa bahwa itu akan sangat berbahaya."

Requiem mengangguk, merenungkan semua yang telah dia dengar. "Baiklah, aku akan melindungimu dan membantumu mengungkapkan konspirasi ini. Tapi kamu harus berjanji bahwa kamu akan jujur dan terus memberikan informasi kepadaku."

Pangeran mengangguk, "Aku berjanji, aku tidak akan menyembunyikan apa-apa lagi dari kamu."

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka ke kota terdekat, di mana mereka bertemu dengan seorang agen rahasia yang bekerja untuk pangeran. Agen tersebut memberikan informasi tentang rencana Aiden untuk merebut tahta dan membunuh kakaknya.

Requiem dan sekutu barunya segera mengatur rencana untuk menghentikan Aiden dan mengungkapkan konspirasi ini. Mereka merencanakan serangan kecil ke tempat Aiden berada, yang diawasi oleh Requiem sendiri.

Saat mereka tiba di tempat itu, mereka disambut oleh sekelompok ksatria yang dipimpin oleh Aiden sendiri. Requiem memimpin serangan, menggunakan kemampuan tempur dan kecerdikannya untuk mengalahkan lawan-lawannya satu per satu.

Tetapi Aiden sendiri ternyata lebih tangguh dari yang mereka pikirkan, dan dia berhasil melarikan diri ke sebuah ruangan rahasia di bawah tanah. Requiem dan sekutu barunya mengejar dia, dan ketika mereka sampai di ruangan itu, mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Di depan mereka ada sebuah altar kuno, dengan batu hitam di tengah-tengahnya. Aiden berdiri di dekat altar itu, dengan tatapan kosong dan senjata di tangannya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya pangeran dengan nada khawatir.

Aiden hanya tersenyum kejam. "Aku melakukan yang terbaik untuk kerajaan ini," ucapnya. Lalu dia menekan sebuah tombol di altar itu, dan tiba-tiba sebuah lubang besar terbuka di lantai.

Requiem dan sekutu barunya terkejut dan hampir jatuh ke dalam lubang itu, tetapi mereka berhasil menahan diri tepat waktu. Aiden tertawa gembira, lalu melompat kelubang itu dengan lincah, diikuti oleh Requiem dan yang lainnya. Mereka menemukan diri mereka berada di dalam sebuah ruangan yang tersembunyi di bawah tanah.

"Tempat ini adalah bekas markas rahasia pangeran sebelum dia naik takhta," kata Aiden sambil mengamati sekeliling. "Aku tahu tempat ini karena pernah menjadi agen rahasia di sini."

Requiem dan yang lainnya mengangguk mengikuti Aiden yang memimpin mereka ke ruangan lain yang tersembunyi. Di sana, mereka menemukan sebuah meja besar yang dihiasi dengan banyak dokumen dan buku-buku yang tersusun rapi. Pangeran membuka salah satu buku dan mulai membaca isinya.

"Ini adalah buku harian pangeran," ucap pangeran sambil membaca buku itu dengan hati-hati. "Dia menulis tentang konspirasi dan pengkhianatan yang terjadi di dalam istana. Ada beberapa nama yang disebutkan di sini, termasuk nama beberapa anggota keluarga kerajaan."

"Apa yang harus kita lakukan dengan buku ini?" tanya Requiem.

"Pertama-tama, kita harus menemukan bukti lebih lanjut tentang kebenarannya," kata pangeran. "Kemudian, kita akan mengungkap konspirasi ini ke publik dan memberikan keadilan bagi mereka yang teraniaya."

Requiem mengangguk, merasa senang karena akhirnya menemukan bukti yang diperlukan untuk mengungkap konspirasi yang ada di istana. Dia merasa lega karena tugasnya untuk membunuh pangeran telah membuatnya menemukan kebenaran yang sebenarnya. Tugasnya yang awalnya hanya untuk membunuh seseorang, kini menjadi sebuah misi untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi mereka yang membutuhkannya.

Dengan semangat yang baru, Requiem dan sekutu barunya kembali ke atas tanah dan memulai langkah mereka untuk mengungkap konspirasi yang tersembunyi di dalam istana. Ada banyak rintangan dan bahaya yang menanti mereka, tetapi mereka siap menghadapinya dengan keberanian dan tekad yang kuat.

Perjalanan mereka menuju istana kerajaan. Mereka bergerak dengan cepat, terus waspada terhadap setiap kemungkinan ancaman. Namun, perjalanan mereka tidaklah mulus. Beberapa kali mereka hampir tertangkap oleh pasukan kerajaan, dan pada satu kesempatan mereka hampir terjebak dalam perangkap yang ditinggalkan oleh musuh.

Namun, mereka berhasil mengatasi semua rintangan dan akhirnya tiba di depan gerbang istana. Requiem dan Aiden menutupi diri mereka dengan mantel dan topeng untuk menyembunyikan identitas mereka, sementara Liana memasuki istana sebagai tamu dari kerajaan tetangga.

Setelah berhasil melewati penjaga dan pengamanan istana, Requiem dan Aiden melanjutkan perjalanan mereka menuju kamar pangeran. Namun, mereka terkejut saat melihat pangeran sedang berbicara dengan seorang wanita cantik yang sepertinya adalah mata-mata dari kerajaan tetangga.

Requiem dan Aiden merasa curiga, tetapi mereka tidak punya waktu untuk memeriksa identitas wanita itu. Mereka harus segera membawa pangeran ke tempat yang aman sebelum musuh mengetahui keberadaannya.

Mereka berhasil membawa pangeran keluar dari istana tanpa terdeteksi, tetapi saat mereka sedang melarikan diri, mereka diserang oleh pasukan kerajaan yang dipimpin oleh sang pangeran.

Requiem, Aiden, dan Liana berjuang dengan gigih untuk melawan pasukan kerajaan, tetapi mereka sangat terdesak dan hampir kalah. Namun, saat situasinya sudah semakin buruk, muncul sosok misterius yang datang untuk membantu mereka.

Sosok itu adalah seorang ksatria dengan kekuatan magis yang hebat, dan dia membantu Requiem, Aiden, dan Liana untuk melawan pasukan kerajaan. Dalam pertempuran yang sengit, mereka berhasil mengalahkan musuh dan membebaskan pangeran dari cengkeraman mereka.

Setelah berhasil melarikan diri dari kejaran musuh, Requiem, Aiden, Liana, dan pangeran menuju tempat yang aman untuk beristirahat dan merencanakan langkah selanjutnya. Mereka menyadari bahwa konspirasi yang tersembunyi di balik tindakan pangeran lebih besar dan lebih berbahaya daripada yang mereka pikirkan sebelumnya.

Requiem dan sekutu barunya harus segera mengungkap kebenaran dan menghentikan konspirasi sebelum terlambat. Namun, waktu mereka semakin berkurang dan musuh semakin kuat. Bisakah mereka berhasil menyelesaikan tugas mereka dan menghentikan kejahatan yang merajalela di kerajaan?

Aiden berada di depan pintu ruang tengah. Mereka menunggu beberapa saat sebelum pintu terbuka dan beberapa ksatria keluar, diikuti oleh pangeran.

"Apa yang kau lakukan di sini, Requiem?" tanya pangeran dengan suara keras.

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu," jawab Requiem.

Pangeran mengangguk singkat dan mereka masuk ke dalam ruang tengah. Mereka duduk di meja besar dan Requiem mulai menjelaskan tentang konspirasi yang terjadi di kerajaan.

"Aku sudah menyelidiki selama beberapa waktu dan menemukan bahwa ada pihak ketiga yang mencoba mengambil alih kekuasaanmu. Mereka mungkin mencoba membunuhmu atau menggunakanmu sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka," jelas Requiem.

Pangeran terdiam sejenak, kemudian berkata, "Aku tahu tentang konspirasi itu. Dan aku sudah mengambil tindakan untuk menghadapinya."

Requiem menatap pangeran dengan heran, "Apa yang kau maksud?"

"Aku sudah mengirim agen rahasia untuk menemukan siapa dalang di balik konspirasi itu dan mereka sudah berhasil menangkapnya. Tapi, mereka masih membutuhkan bukti yang lebih kuat untuk menghentikan pihak ketiga itu sepenuhnya," jawab pangeran.

Requiem merenung sejenak dan berkata, "Aku akan membantu kalian untuk mencari bukti yang lebih kuat itu. Tapi, aku ingin memperingatkanmu bahwa pihak ketiga itu mungkin tidak akan diam saja."

Pangeran mengangguk dan mereka bersama-sama merencanakan strategi untuk menghadapi pihak ketiga yang berbahaya itu.

Setelah rapat selesai, Requiem dan Aiden kembali ke penginapan mereka. Mereka duduk di ruangan kecil yang sederhana dan Requiem memperhatikan Aiden dengan tatapan tajam.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Requiem.

"Aku pikir kau benar-benar terlibat dalam masalah ini, bahkan lebih dari yang kau sebutkan," jawab Aiden.

Requiem terdiam sejenak, kemudian berkata, "Aku pernah membunuh seseorang yang tidak bersalah dan itu menghantuiku selama bertahun-tahun. Aku tidak ingin mengulanginya lagi."

"Aku mengerti. Tapi, apakah kau siap untuk menghadapi bahaya yang ada di depan?" tanya Aiden.

Requiem mengangguk, "Aku sudah terbiasa dengan bahaya. Dan aku tidak akan membiarkan orang-orang yang dekat denganku terluka."

Aiden tersenyum, "Itulah yang membuatmu berbeda dari pembunuh bayaran lainnya. Kau punya hati."

Requiem tidak berkata apa-apa, tetapi senyum kecil muncul di wajahnya. Dia merasa bahwa dia telah menemukan teman yang sejati dalam Aiden.

Mereka kembali ke kamar mereka dan bersiap untuk tidur, tetapi tiba-tiba suara ledakan mengguncang udara.Requiem dan Aiden langsung berdiri dan mengecek jendela. Mereka melihat bahwa ada sebuah bangunan yang sedang terbakar di kejauhan.

"Apa itu?" tanya Aiden.

"Tidak tahu," jawab Requiem. "Tetapi itu bisa menjadi kesempatan untuk kita keluar dari kota ini. Kita bisa bersembunyi di antara kerumunan orang yang menyelamatkan diri mereka dari kebakaran."

Aiden mengangguk setuju, lalu mereka segera keluar dari kamar dan menuju ke arah kebakaran. Setelah sampai di sana, mereka bergabung dengan kerumunan orang dan berusaha menyelamatkan diri dari api yang semakin menjalar. Requiem dan Aiden mencoba menemukan celah untuk melarikan diri dari kota itu.

Namun, ketika mereka berlari melewati jalan yang sepi, mereka dihadang oleh sekelompok prajurit dari kerajaan tetangga yang menduduki kota itu. Prajurit-prajurit itu memegang pedang dan memaksa Requiem dan Aiden untuk menyerahkan diri.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya seorang prajurit.

"Kami hanya berusaha menyelamatkan diri dari kebakaran," jawab Requiem dengan tenang.

"Tidak mungkin. Kalian pasti memiliki alasan lain untuk berada di sini."

"Apa yang kalian inginkan dari kami?"

"Pangeran kami hilang dan kami mencurigai bahwa kalian berada di balik hilangnya dia. Kami akan membawa kalian untuk diinterogasi."

Requiem dan Aiden saling pandang, lalu mereka mengambil tindakan. Requiem langsung menyerang prajurit yang memegang pedang, sedangkan Aiden melawan prajurit lainnya. Pertarungan sengit pun terjadi di tengah jalan yang sepi.

Setelah berhasil mengalahkan prajurit-prajurit itu, Requiem dan Aiden kembali melanjutkan pelariannya. Mereka berusaha mencari jalan keluar dari kota itu, sambil terus berjalan dan berlari tanpa henti. Namun, mereka tahu bahwa tugas mereka belum selesai. Mereka masih harus menemukan cara untuk menghentikan konspirasi yang sedang terjadi dan membawa keadilan bagi pangeran yang tidak bersalah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!