NovelToon NovelToon

Pernikahan Dengan Tuan Kenzo

Dijual sang ayah

Pernikahan tentunya menjadi momen yang paling membahagiakan dalam hidup.

Namun berbeda dengan pernikahan yang akan diterima oleh Alena Cassandra. Ia dipaksa menikah oleh ayahnya dengan pria yang tak dikenal, ini semua demi sang ayah yang terlalu gila harta sampai ia merelakan anak gadisnya untuk keinginan dalam hidupnya.

"Kau harus menikah dengannya tanpa penolakan." air mata Alena mengalir deras setelah mendengar ucapan sang ayah, ini bukan keinginannya untuk menikah. Ia masih ingin melanjutkan kuliahnya demi masa depan, namun kenyataanya ia harus menerima keinginan sang ayah demi mendapatkan rumah mewah serta tanah yang luas.

"Ayah apa kau tega melakukan ini semua padaku." dengan berani ia bertanya pada ayahnya, ia sudah siap menerima tamparan dari sang ayah karena ia sudah tahu dengan sikap ayahnya yang tak bisa dibantah.

Plak! benar saja sang ayah melayangkan tamparannya pada Alena membuat alena menahan panas di pipinya.

"Kau berani membantahku, maka kau harus siap dengan tamparan ku." seharusnya seorang ayah menjaga anak gadisnya dan menyayanginya namun tidak dengan Alena, ia harus menerima kekerasan dari sang ayah. Dulu ayahnya pria yang sangat penyayang semenjak ibunya masih ada namun setelah menikah dengan orang lain semuanya berubah bahkan sikap ayahnya yang lembut seketika hilang ditelan bumi.

"Kau harus menuruti keinginan ayah mu Alena, dia sudah membesarkan mu dengan tenaganya, sekarang saatnya kau harus membayar itu semua." ujar Mirna ibu tiri Alena, kemudian mereka berdua meninggalkan Alena yang masih berdiri dengan memegang pipinya yang terasa sakit dan panas.

***

"Tuan ini foto wanita yang akan dijual pada anda oleh pak Bagas."

"Lumayan, ternyata mainanku cantik juga." Kenzo Alvaro pria dingin dan kejam yang ditakuti semua orang, dia adalah pria yang akan menikahi Alena.

Bagas sudah menyerahkan Alena pada Kenzo dan ia juga sudah menerima uang sebesar 1 milyar dari Kenzo, jika ia tak menyerahkan anak gadisnya maka bersiaplah Bagas harus menerima konsekuensinya.

"Bram cepat bawa gadis itu kesini." Bram ialah seorang asisten kepercayaan Kenzo ia sudah bekerja dengannya selama 12 tahun, kemudian Bram mengendarai mobilnya bersama pengawal menuju ke rumah Bagas.

"Alena mulai malam ini akan ku serahkan kau pada tuan Kenzo, kau harus patuh padanya." Alena semakin menangis memikirkan nasibnya yang malang. Mirna dengan bahagianya ia membereskan baju Alena kedalam tas dan melemparnya pada Alena.

"Bersenang senanglah dengan suamimu Alena."

Ayah kenapa kau tega sekali padaku, kemana sikap ayah yang lembut seperti dulu kenapa ayah harus memaksaku untuk menikahi pria yang tak ku kenal.Dulu ayah berjanji akan menyayangiku dan menjagaku di hadapan ibu tapi setelah ibu tiada ternyata ayah mengingkari janjinya.

Ini semua karena ibu tiriku yang berhasil menguasai sikap ayah, aku akan pergi dari hadapan kalian sekarang juga. Semoga kalian bahagia tanpa aku.

Tak ada harapan lagi untuk Alena memohon pada ayahnya, ia pasrah dengan takdir yang akan dijalaninya.

Bram dan juga pengawal sudah sampai dirumah Bagas, lalu mereka masuk tanpa permisi. Baju yang serba hitam serta tampang yang menyeramkan membuat Alena takut.

siapa mereka, kenapa mereka berpakaian serba hitam. Aku mau dibawa kemana?

Air mata Alena kembali deras, membayangkannya saja membuat dirinya takut.

"Mari nona ikut saya." Dengan keberaniannya Alena mengikuti Bram tanpa paksaan lalu ia memasuki mobil Bram dengan tenang padahal hati dan perasaannya tidak tenang, ia sangat takut pada Bram yang berada di sampingnya.

Setelah kepergian Alena, Bagas dan juga Mirna tersenyum bahagia, mereka mengeluarkan uang yang sudah diberikan oleh Kenzo lalu membaurkan uang itu dengan ketawa yang penuh kebahagiaan.

"Akhirnya kita kaya haha."

Setelah sampai di Mansion, Alena dipaksa turun oleh Bram. Sebelumnya Alena melawan tidak ingin turun dari mobil lalu setelah dipaksa akhirnya Alena patuh pada Bram.

Pengawal yang serba hitam berdiri di belakang Alena dan juga menyambut Alena dengan tertib begitupun pelayan di Mansion berbaris tertib seperti disebuah kerajaan.

"Silahkan nona ikuti saya."

Kenapa sangat mewah sekali, ini seperti di sebuah kerajaan yang ada di dongeng. Apa aku sedang bermimpi.

Alena mencubit tangannya sendiri untuk memastikan ini bukan mimpi "aw"

Sakit sekali, ternyata ini bukan mimpi. Bagaimana bisa aku menginjakkan kaki di Mansion mewah ini.

"Nona anda tidak apa apa?"

"Tidak Tuan."

Bram membawa Alena ke ruang kamar Kenzo.

"Nona kau istirahat disini, saya akan memanggil Tuan." Bram melangkahkan kakinya namun Alena menahannya.

"Tunggu."

"Ada apa nona?"

"Bukankah kau calon suamiku, tapi kenapa kau memanggil seseorang dengan sebutan Tuan, sebenarnya kau siapa?"

"Saya bukan calon suamimu nona, Saya asisten tuan Kenzo. Panggil saya Bram jika nanti anda membutuhkan saya."

"Baik, maaf saya salah paham padamu." kemudian Bram pergi meninggalkan Alena untuk keruangan Kenzo.

Ku kira dia calon suamiku, ternyata bukan dia. Apakah calon suamiku sudah tua.

Alena terus saja berkata kata dengan hati dan pikirannya, ia tak ingin jika harus menikahi kakek tua. Lebih baik ia kabur jika semua itu benar.

Ya aku harus mencari cara untuk kabur dari sini, aku tak ingin menikah dengan siapapun. Tua ataupun muda calon suamiku, aku akan berusaha untuk kabur, semoga aku berhasil.

Pintu dibuka membuat Alena terkejut dengan kedatangan Bram dan juga Kenzo.

Rupanya mainanku sangat cantik dan manis, ini akan membuatku betah bersama dengannya, akan ku buat dia bertekuk lutut padaku.

"Ini Tuan wanita yang kau inginkan."

"Pergilah Bram, aku akan bermain main dengannya." ucapannya membuat Alena takut begitupun dengan tatapan Kenzo yang tajam. Walaupun wajahnya sangat tampan seperti pangeran namun tatapannya membuat Alena takut.

"Hai gadis, rupanya kau masih muda."

"Jangan sentuh aku."

"Haha kau semakin membuatku ingin menyentuhmu."

"Tolong Tuan jangan sentuh aku, kasihani aku Tuan." Alena mulai takut dengan tangan Kenzo yang menyentuh tengkuknya dengan lembut.

"Kau sangat manis sekali, membuat jiwa priaku bangun."

"Tolong Tuan jangan sakiti saya, saya berjanji akan menuruti keinginan Tuan, asal jangan menyentuhku."

"Baiklah kali ini aku mengalah padamu, jangan mencoba untuk kabur dari Mansion ini, dan kau harus menjadi pelayanku disini."

"Jadi aku tak akan menikah dengan mu Tuan."

"Rupanya kau sangat berharap menikah denganku, aku ingin bermain main dulu sebelum kau menikah denganku."

Alena semakin takut dengan sikap Kenzo yang terus merayunya.

"Lepaskan tanganmu Tuan."

Plak Kenzo menampar Alena, membuat Alena merasakan panas di pipinya.

"Kecilkan suaramu, jangan berani membantahku gadis kecil. Kau hanya mainanku jadi kau harus menuruti keinginanku karena aku sudah membeli mu dengan harga 1 milyar."

Apa? ayah menjual ku, kenapa ayah tega menjual ku pada pria ini. Apa salah ku ayah hiks hiks aku takut disini, aku ingin pulang.

Alena menangis meratapi nasibnya.

Pria kejam

Kenzo sangat membenci tangisan seorang wanita, lalu ia meninggalkan Alena yang masih menangis.

"Bram siapkan pernikahanku besok di Mansion ini, jangan sampai keluarga ku tahu."

"Baik Tuan."

Kenzo Alvaro pria dingin dan kejam yang ditakuti semua orang kecuali ayahnya yang bisa menguasai sikap seorang Kenzo.

Kenzo tidak ingin pernikahannya diketahui Tuan Albert karena ini akan membuat rencananya hancur.

Kekasih Kenzo bernama Aurora telah pergi meninggalkannya itu karena Tuan Albert yang tak merestui hubungan dengan Aurora. Entah kemana Aurora pergi, sudah dua tahun Kenzo masih belum mengetahui keberadaannya.

Tujuannya menikahi Alena hanya untuk bermain main saja, meluapkan kemarahannya pada sang ayah. Sebenarnya Kenzo tidak ada niat untuk menikah, akan tetapi Bagas menjual seorang gadis padanya dan ini membuat pikirannya seolah dikuasai iblis.

Kenzo mengendarai mobilnya ke sebuah rumah di pinggir hutan, ia menghabiskan waktunya di sana dengan minuman alkohol yang sudah kecanduan bagi tubuhnya.

"Mainanku gadis belia haha." suara tertawa Kenzo yang membuat semua orang takut tapi tidak dengan Bram yang setia menunggu sampai tuannya mabuk.

Bruk Kenzo terjatuh kelantai, ia sudah menghabiskan beberapa botol alkohol membuat tubuhnya melemah. Jika ia sedang tidak baik baik saja maka alkohol lah teman hidupnya, kemudian dengan sigap Bram mengangkat tubuhnya lalu membawa ke tempat tidur tuannya.

"Aku harap anda akan berubah setelah menikah dengan nona muda." ujarnya.

***

Alena yang berada di dalam kamar, ia sedang mencari ide untuk kabur dari Mansion ini. Pelan pelan ia membuka pintu lalu berjalan ke arah tangga untuk mencari pintu keluar, akan tetapi ia tidak menemukan pintunya. Sudah setengah jam Alena berjalan jalan di dalam Mansion namun belum berhasil untuk keluar.

Dimana pintu keluarnya, kenapa sangat luas sekali.

"Anda mau kemana nona."

"Tuan Bram, saya mau ke toilet." gugupnya.

"Toiletnya ada didalam kamar anda nona, jangan berbohong pada saya. Saya tahu kau ingin mencoba untuk kabur."

Alena pun kembali lagi ke kamar yang di tempati nya, rencananya kali ini gagal karena Bram memang selalu mengawasi Alena dari pantauan cctv.

Kenapa dia selalu ada dimana mana, bukannya tadi ia pergi dari sini dengan tuannya.

Alena terpaksa berdiam diri lagi di kamarnya.

"Permisi nona, ini makan malam mu."

"Tunggu." Alena menghentikan langkah pelayan lalu ia memohon pada pelayan itu.

"Mbak tolong saya, dimana pintu keluarnya. Saya nggak betah disini."

"Maaf nona saya juga hanya bekerja disini untuk tuan Kenzo, maaf saya tak bisa membantu anda."

kenzo sudah terbangun dari mabuknya, lalu ia kembali ke Mansion dijemput oleh Bram.

"Bram bagaimana dengan gadis itu?"

"Dia mencoba untuk kabur tuan."

"Apa? berani beraninya dia mempermainkan ku."

Dengan dikuasai amarah Kenzo ingin segera menemui Alena.

Pintu kamar dibuka dengan kasar membuat Alena teronjak kaget.

"Tuan?" Kenzo mencengkram dagu Alena dengan keras membuat Alena kesakitan.

"Sakit tuan, kenapa dengan anda."

"Berani beraninya kau berniat kabur dari sini hah, kau sudah ku beli dengan harga yang tinggi. Seharusnya kau melayaniku dengan baik."

"Maafkan saya tuan,"

"Jangan menangis, aku tak ingin melihat air mata buaya mu itu." Kenzo melepaskan tangannya dari dagu Alena lalu ia mendekatkan wajahnya

Cup

Kecupan pertama untuk Alena, sebelumnya Kenzo tak pernah melakukan ini dengan wanita lain walaupun banyak yang menginginkannya akan tetapi Kenzo selalu menolak wanita entah itu dari kalangan Atas atau bawah.

Plak Alena dengan berani menampar Kenzo.

"Beraninya kau mengecup bibirku yang masih suci hah." namun Kenzo malah tersenyum sinis dengan aura yang menakutkan bagi Alena.

"Berani sekali kau menamparku gadis, tapi ini tamparan lembut bagiku. Kau akan menjadi istriku besok lalu aku akan melakukannya lebih dari ini." seketika itu juga seluruh tubuh Alena bergetar, ia sangat takut dengan ucapan Kenzo. Haruskah ia menikah dengan pria dingin dan kejam.

Berani sekali gadis itu menamparku, ini membuatku semakin tertarik dengannya. Tak pernah ada yang menolak ku seperti ini, aku semakin penasaran dengan gadis yang akan ku nikahi besok.

"Bram kenapa wanita itu menolak ku."

"Apa maksudmu tuan."

"Gadis itu menamparku setelah ku kecup bibir nya."

"Kenapa dia berani sekali Tuan."

"Itulah yang membuatku semakin tertarik padanya."

Baru kali ini aku mendengar tuan Kenzo mengecup seorang wanita, apakah ini pertanda tuan kenzo akan membuka hatinya untuk wanita lagi.

Sudah lama tuan Kenzo seperti ini , semoga ini awal yang baik untuknya.

Bram sangat berharap tuannya untuk kembali seperti dulu, pria yang lembut dan penyayang itulah sikap asli dari pria bernama Kenzo.

Malam ini Alena pertama kali makan malam dengan pria yang akan jadi suaminya.

Tak ada suara di antara mereka berdua hanya dentingan sendok yang terdengar.

"Tuan saya sudah selesai."

"Kalau begitu, suapi aku dengan mulutmu."

"Apa maksud mu tuan."

"Kau tak boleh membantahku, cepat lakukan."

"Aku tak bisa tuan."

"Baiklah akan ku praktikan, biar kau bisa." kemudian Kenzo menyuapkan nasi ke mulutnya lalu ia mendekatkan ke mulut Alena dengan membuka paksa mulut Alena.

Makanan dari mulut Kenzo berhasil masuk ke mulut Alena membuat Alena mual lalu ia berlari ke wastafel dan memuntahkan nya.

"Berani sekali kau memuntahkan makananku." teriaknya, Kenzo langsung menghampiri Alena lalu ia menarik paksa tangan nya.

"Lepaskan aku tuan," Alena terus saja berontak membuat Kenzo semakin marah.

Diseretnya Alena dengan kasar menuju kamarnya.

Bruk,, Kenzo mendorong Alena dengan kasar.

"Sakit tuan."

"Berani sekali kau membantahku hah." dengan marahnya Kenzo manarik rambut Alena kebelakang.

"Ampun tuan, ini sakit."

"Kau pantas mendapatkannya gadis kecil."

"Hiks hiks ampun tuan." kemudian Kenzo melepaskannya, ia tak ingin melihat air mata Alena.

"Pelayan." Panggilnya.

"Ya tuan ada apa?"

"Cepat ambil nasi tadi dan bawa kesini."

Apa dia gila! kenapa dia melakukan ini padaku, ini membuatku mual.

"Ayo cepat kunyah makanan ini dan masukkan ke mulutku lewat mulutmu!" Alena menggelengkan kepalanya, ia tak mengerti dengan pikiran pria yang ada dihadapannya.

"Cepat, atau kau akan ku jual pada pria hidung belang."

Alena menuruti keinginan Kenzo, ia sangat takut jika harus di jual pada pria hidung belang.

Lalu Alena mendekatkan bibirnya ke mulut Kenzo, lagi lagi ia merasa mual kemudian ia berlari ke kamar mandi dan memuntahkan kembali makanan yang ada di mulutnya.

"Sial, beraninya kau." Kenzo menarik Alena kembali dengan kasar.

"Malam ini aku mengampuni mu, tapi tidak dengan besok kau akan menjadi istri ku. Kau harus menuruti keinginanku, ingat itu."

Alena menangis kembali setelah kepergian Kenzo.

Hari Pernikahan

Tiga orang pelayan datang ke kamar Alena yang diperintahkan oleh tuan Kenzo untuk mengubah penampilan Alena.

"Nona mari mandi dulu "

"Saya bisa sendiri, jangan paksa saya."

"Ini perintah tuan, jangan membuatnya marah."

Alena pasrah dengan pelayang itu, ia tidak bisa berontak lagi. Untuk mandi pun ia harus dimandikan oleh pelayan.

Ini sangat memalukan, perkara mandi pun harus dengan orang lain. Aku sudah tidak sanggup lagi tinggal di Mansion terkutuk ini.

"Sekarang tinggal di make up nona, ini pasti membuat suami anda terpesona."

Rasanya aku ingin muntah mendengar kata kata suami, apakah kehidupanku hanya sampai sini. Selanjutnya aku akan tersiksa di sini.

"Nona jangan menangis, hapus air mata mu nona. Ini membuat makeup nya jadi berantakkan.

Aku tak peduli dengan pelayan ini, aku tak ingin bicara. Semua yang ada di Mansion ini sangat menyebalkan.

"Sudah selesai nona, kami pergi dulu."

Setelah pelayan tidak ada dihadapannya lagi lalu datanglah tuan dingin dan kejam, namun Alena juga mengakui bahwa calon suaminya sangatlah tampan jika pria itu bersikap baik mungkin Alena akan terpesona dengan ketampanan nya.

"Mari menikah denganku." Kenzo mengulurkan tangannya, begitupun dengan Alena, ia menerima uluran itu.

"Kau sangat cantik sekali istri ku." Walaupun di puji oleh calon suami, Alena tetap biasa saja. Ia bukan wanita yang haus akan ujian, dan ini membuat Kenzo bertanya tanya. Bari kali ini ia menemukan wanita yang tidak tergoda padanya.

Sangat menarik gadis ini.

Pak penghulu sudah datang, Kenzo maupun Alena duduk berdampingan. Tidak ada tamu yang datang, hanya ada para pelayang di mansion ini.

Sekarang Alena sudah menjadi istri sah tuan Kenzo, ia sudah mempersiapkan diri dengan sikap kejamnya Kenzo.

"Brak bawa istriku ke kamarku, aku sedang ada urusan."

"Baik tuan."

Kemudian Alena mengikuti Bram dari belakang.

"Bram."

"Ya nona ada apa?"

"Aku lebih baik menikah dengan mu daripada dengan dia."

"Nona jaga ucapan mu,"

"Haha kau lucu sekali Bram, aku semakin menginginkan mu." Alena mencoba merayu Bram, ia punya rencana untuk mendekati Bram.

"Nona tolong jaga ucapanmu, kau jangan macam macam dengan tuan ku."

Alena tertawa mendengar ucapan Bram yang seperti ketakutan pada tuannya.

Kemudian Bram kembali ke bawah untuk menemui Kenzo.

"Tuan kenapa?"

"Kita sedang ada urusan dengan tuan Alex, kau harus ikut denganku."

"Baik tuan."

"Tolong siapkan senjataku Bram, kita datangi mereka."

Bram mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, mereka menuju villa yang lumayan jauh dari kotanya.

Brak pintu dibuka dengan kasar.

"Dimana tuan mu, panggil dia sekarang juga,"

Alex adalah bawahan Kenzo, namun ia malah mengingkari janjinya dan membuat Kenzo marah besar.

"Ada apa tuan."

"Cih rupanya kau pura pura polos Alex, aku sudah memberitahumu jangan pernah membongkar rahasiaku pada ayah, kau malah menghancurkan semuanya."

"Tapi ayahmu mengancam ku tuan."

"Rupanya kau lebih memilih ayahku, kau membuat kekasih ku semakin jauh dariku, itu semua karena kau yang selalu memberi tahu ayah ku."

"Ampun tuan, saya hanya terpaksa.:

"Baiklah kalau begitu kau harus memilih, mati atau pergi dari kota ini dan jangan pernah menampakan hidung mu."

"Saya lebih baik pergi tuan, saya belum siap untuk mati."

"Pergilah dan jangan pernah kembali lagi." lalu alex pergi dari hadapan Kenzo, siapa yang tak takut pada Kenzo anak dari mantan seorang mafia.

Semoga saja tuan Kenzo tidak pulang, aku sangat takut padanya.

Baru saja Alena berharap dalam hatinya, namun tiba tiba Kenzo datang tanpa mengetuk pintu.

"Tu tuan, anda sudah kembali." Kenzo tidak menjawab pertanyaan Alena, ia langsung melemparkan jaketnya kesembarang arah.

"Tolong pijit kepalaku."

"Baik tuan."

"Ah sialan, kau ingin membunuhku ya."

"Tapi ini sudah pelan tuan."

"Cih, pelan kan lagi." Alena tidak mengerti dengan sikap suaminya ini, menurutnya ia sudah melakukannya dengan benar.

"Pijitan mu tidak enak, kau malah membuat kepalaku sakit." bentaknya.

"Tapi saya sudah melakukannya dengan benar tuan."

"Kau berani membantahku hah, sekarang cuci kaki ku pakai air hangat."

"Baik tuan," Alena langsung buru buru menyiapkan air hangat, ia tak ingin membuatnya marah lagi.

Satu persatu sepatu Kenzo telah dibuka dengan hati hati lalu ia membersihkan nya dengan air hangat.

"argh sialan ini terlalu panas." lagi lagi Alena membuat kesalahan.

"Tapi ini air nya hangat tuan, tuan bisa mencobanya menggunakan tangan tuan."

"DIAM."

"Maafkan saya tuan."

"Kau sudah ku beli seharga 1 milyar, tapi melakukan ini saja kau tidak becus Alena." Kenzo memang selalu marah marah jika sedang ada masalah apalagi masalah itu ada sangkut pautnya dengan sang kekasih maka ia akan marah kepada siapapun yang ada disana. Akan tetapi mulai hari ini kemarahannya ia lampiaskan pada Alena.

Kemudian Alena mengganti air hangatnya.

"Cepat lakukan lagi, bersihkan kaki ku sampai bersih." lagi lagi Kenzo marah pada Alena namun kali ini ia menumpahkan airnya pada kepala Alena.

"Ini terlalu dingin sialan." Alena hanya bisa sabar dengan mengusap dadanya.

Tuhan berikanlah aku kesabaran yang lebih untuk menghadapi harimau tanpa taring.

"Sekarang kau harus mencium kaki ku, kalau bisa kau harus menjilatnya."

"Apa maksud mu tuan?"

"Jangan membantah, cepat lakukan."

"Saya tidak mau tuan."

"Beraninya kau membantahku, cepat lakukan atau aku akan membuatmu kesakitan."

Alena dengan pasrahnya menuruti keinginan Kenzo, ia mencium kaki Kenzo dengan perasaan perih dihatinya.

"Bagus, kau harus nurut padaku. Kau bukan istri ku tapi kau hanya budak ku, ingat itu."

Air mata Alena menetes, ia sangat terluka dengan perkataan suaminya itu.

"Dan kau harus ingat, aku tidak akan pernah meniduri mu jadi kau jangan berharap di sentuh oleh ku."

"Aku tak ingin di sentuh oleh mu tuan, aku tak terpesona dengan ketampanan mu jadi tenang saja, aku tak akan berharap di sentuh oleh mu."

Sialan, wanita ini menolak ku mentah mentah. Dia bilang tak terpesona olehku, awas saja kau Alena. Aku akan membuatmu semakin menderita disini.

"Jangan terlalu jual mahal gadis, aku tahu kau hanya wanita murahan."

"Saya tidak seperti itu, saya tidak pernah bermain dengan pria lain dan saya tegaskan, saya masih suci tuan."

"Aku tak percaya, kau rela menikah dengan ku hanya dengan uang satu milyar." ujarnya dengan senyum sinis.

Alena tidak bisa berkata kata lagi, ia tak tahu kenapa ayahnya bisa menjual ia dengan harga yang sangat mahal, sedangkan Alena tidak tahu dengan uang itu. Akan tetapi Kenzo menganggapnya Alena lah yang terlalu cinta harta dan ia rela menyerahkan diri padanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!