NovelToon NovelToon

Kelabu Di Putih Abu Abu

Bab 1

Alandra Argantara seorang pria remaja yang bersekolah di SMA Scarlet, dia berumur 17 tahun menempati kelas 11 IPA. Alandra memiliki sikap cuek dan dingin pada siapapun karena suatu alasan. Dia terlahir dari keluarga sederhana hingga saat usianya menginjak 5 tahun. Alandra menjadi yatim piatu karena harus kehilangan kedua orang tuanya akibat sebuah insiden kecelakaan yang bahkan membuat dia trauma.

Alandra hidup mandiri hingga bisa bersekolah sampai sejauh ini karena mendapatkan beasiswa berkat kecerdasannya. Namun siapa yang menyangka di balik kecerdasannya dia juga seorang pria indigo, yang menutup mata untuk membantu makhluk tak kasat mata yang sering datang meminta tolong atau bahkan sekedar hanya ingin membantunya.

Suatu hari dia terpilih untuk menjadi salah satu dari perwakilan kelas untuk ikut acara MOS di sekolahnya. Dia akan ditugaskan untuk membantu segala hal dalam acara pengenalan siswa baru terhadap lingkungan sekolahnya.

Gisella Alarica, seorang murid cantik yang baru akan masuk ke sekolah SMA Scarlett bersama saudara kembarnya. Kedua orang tua Gisella adalah pemilik sekaligus pendiri sekolah yang nanti akan di tempati nya itu. Gisella memiliki sikap yang periang, walau kadang juga ngeselin. Sangat berbeda jauh dengan saudara kembarnya. Gisella dan kembarannya berumur 16 tahun.

Rosella Alarica adalah kembaran dari Gisella. Dia lebih pendiam di bandingkan dengan Gisella yang mudah bergaul. Rosella sedikit tertutup karena memang dia dari kecil hanya ceria pada satu orang yang dia kenal. Namun dia harus berpisah dengan teman masa kecilnya karena harus meneruskan bersekolah di luar negeri.

Bryan Alexandra seorang pemuda berdarah Korea Indonesia yang kini berusia 16 tahun. Memiliki sikap yang periang sama seperti Gisella. Sikapnya yang humble dalam bergaul membuat dia gampang berbaur dengan teman-teman barunya. Namun dia juga bisa menjadi dingin pada siapapun yang tidak dia sukai dari awal pertemuannya. Bryan memiliki indentitas tersembunyi yang menurun langsung dari orang tuanya.

Pagi itu seperti biasa, Alandra bersiap akan berangkat ke sekolah. Dia sengaja berangkat lebih pagi karena memang dia harus menjadi perwakilan kelas untuk mengikuti acara MOS para murid baru di SMA Scarlett. Sebenarnya Alandra ingin menolak, namun dia harus pasrah karena memang dia tidak ingin nama baiknya do sekolah tercoreng hanya karena dia tidak ingin menjadi perwakilan senior pada acara MOS itu.

Akan tetapi Alandra sudah menyusun rencana kalau dia hanya akan berada di balik layar dalam membantu acara MOS. Tentunya itu karena dia tidak ingin terlihat mencolok.

Mengambil tas ranselnya dan menyampirkan nya di pundak kirinya dengan berdiri di depan cermin ,"Gue harap nggak akan ada kejadian seperti tahun lalu!" Katanya saat berada di depan cermin kamarnya.

Alandra pun bergegas menuju sekolah saat itu juga dengan mengendarai sepeda gunung miliknya. Dia terpikirkan akan kejadian tahun lalu pada saat dia menjalani MOS dulu. Saat itu di hari terakhir MOS ada suatu kejadian yang membuat semua murid kerasukan masal.

Tidak ada yang tahu apa sebab kerasukan masal itu. Namun para senior bahkan guru yang ada pun mengira kalau memang itu biasa terjadi dan tak perlu terlalu di pikirkan.

Alandra sebenarnya bisa saja mencari tahu apa penyebabnya. Akan tetapi dia memilih bungkam ketika dia di datangi oleh seorang wanita cantik memakai kebaya putih dengan senyum menawan nya mendekati Alandra. Sekilas wanita itu seperti seorang bidadari karena kecantikannya, namun Alandra juga bisa melihat kalau sosok itu hanyalah seorang nenek tua renta yang berjalan membungkuk dengan membawa tongkat kayu berbentuk ular.

Bab 2

Pagi itu Alandra sudah sampai di sekolahnya. Tentu saja dengan mengendarai sepeda gunung kesayangannya.

Seperti biasa Alandra masuk ke kelasnya tanpa menghiraukan tatapan para siswi baru di sekolah itu.

"Lihat deh cowok itu ganteng banget! gue mau dong jadi pacarnya!" kata salah satu siswi yang tak sengaja berpapasan dengan Alandra ketika di jalan tadi.

Kebetulan salah satu temannya yang ada di dekatnya pun menjawab, "Mimpi aja ya lo bisa deket sama dia! dia itu kakel yang katanya dinginnya minta ampun, gue di kasih tau sama sepupu gue yang sekelas sama dia,"

Tampak wajah cemberut dari siswi yang sedang memperhatikan Alandra berjalan menuju kelasnya itu. Lalu kedua siswi baru itu pun akhirnya menuju ke aula untuk mengikuti acara pengenalan siswa yang biasa di sebut MOS.

Di sisi lain tampak sebuah mobil berwarna hitam yang berhenti tepat di depan gerbang SMA Scarlett. Tak lama kemudian keluarlah dua siswi kembar dari dalam mobil itu.

Ya, mereka adalah Gisella dan Rosella, yang memang di antar oleh supir karena kedua orang tua mereka tidak mengijinkan untuk mengendari mobil sendiri.

"Gisel, badan gue kok kayaknya nggak enak ya!" kata Rosella yang tiba-tiba merasa tidak enak badan.

Gisel yang mendengarnya langsung memutar bola mata malasnya, "Lo gimana sih, baru juga mau masuk ikut MOS! Udah ada-ada aja sih lo!" ucap Gisella.

Gisel langsung merengkuh pundak Rose "Udah lo tenang aja, itu cuma demam panggung doang!", hibur Gisel yang ingin menenangkan Rose.

Dengan menghela nafas Rose pun menjawab, "Emangnya gue mau tampil di pentas apa? pake bilang demam panggung segala!" kesal Rose pada saudara kembarnya itu.

Setelah perdebatan kecil itu mereka akhirnya masuk ke dalam aula sekolah untuk mengikuti MOS.

Karena Gisel dan Rose yang datang agak terlambat, jadi mereka duduk di bagian belakang. Namun itu tidak masalah bagi mereka. Bahkan Gisel yang memang humble langsung akrab dengan seorang siswi yang duduk di sebelahnya.

"Eh boleh kenalan nggak?!" tanya Gisel sok kenal pada siswi itu. Sedangkan Rose memilih mendengarkan arahan dari para kakak senior yang sedang memberi arahan di podium aula.

Siswi yang tampak pendiam itu langsung menoleh saat di ajak bicara oleh Gisel, "Lo bicara sama gue?!" Tanyanya dengan ragu karena dia takut kalau Gisel ternyata tidak menyapa dirinya.

Gisel yang mendengar jawaban siswi itu pun menghela nafas, "Ya kan lo yang ada di sebelah gue, masak gue tanya orang yang duduknya di sana itu sih? kan nggak nyampe!" canda Gisel pada siswi itu. Namun siswi itu tersenyum mendengar ucapan Gisel dan menjawab, "Kenalin gue Windi!" Singkatnya berkenalan.

"Oh nama lo Windi, kalo gitu kenalin gue Gisel dan ini saudara kembar gue Rose," Ucap Gisel memberi tahu. Windi pun menganggukkan kepalanya mengerti.

"Oh iya lo masuk ke kelas apa?" tanya Gisel.

"Gue ambil IPA," Jawab Windi.

Gisel tampak senang mendengar penuturan Windi. Karena ternyata Windi juga mengambil jurusan IPA sama seperti Gisel dan Rose.

"Wah kebetulan dong! gue sama saudara gue juga ambil IPA, Semoga aja nanti kita satu kelas!!" Ucap Gisel antusias.

Namun Rose yang mendengarnya tampak risih karena Gisel tidak mau diam. Selalu mengoceh padahal mereka sebenarnya di larang berbicara ketika kakak senior sedang memberi arahan.

Bab 3

Alandra yang saat itu tengah berada di kelas dengan mendengarkan earphone nya tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Sontak saja Alandra langsung melepaskan earphone nya dan menatap orang yang sudah menganggu ketenangannya.

"Ada apa?" Ucapnya dingin pada siswa yang tidak lain dan tak bukan adalah ketua kelas.

"Lo besok jadi perwakilan senior buat jadi salah satu pengawas MOS," Kata ketua kelas memberi tahu.

Alandra yang mendengarnya pun tampak bingung sebenarnya, mengapa besok?

Bukankah hari ini MOS sudah di mulai?

Karena penasaran Alandra pun bertanya, "Kenapa besok? Kalau emang jadi perwakilan bukannya di mulai hari ini?!".

"Hari ini cuma perkenalan para organisasi doang, kalau besok udah mulai pengenalan tempat! Lo nanti bakal ikut sampai puncak acara MOS, termasuk persami! Lo juga udah pernah ngalamin dulu jadi pasti masih ingatkan?" Jelas ketua kelas panjang lebar pada Alandra.

'Gue sebenernya nggak mau ikut jadi perwakilan, pasti banyak makhluk yang bakal dateng di acara puncak nanti! Tapi gue bis apa? Kalau gue nolak pasti beasiswa gue dipertaruhkan!' batin Alandra.

"Alandra!" panggil ketua kelas yang mengejutkan Alandra.

Menghela nafas dengan sikap dinginnya Alandra menjawab, "Ya, gue paham!"

Setelah itu ketua kelas pergi menuju mejanya. Sedangkan Alandra sempat menatap keluar jendela sekilas. Dirinya melihat seorang siswa yang memakai pakaian lusuhnya tengah berdiri di dekat pohon, dengan pandangan menatap Alandra seakan meminta pertolongan. Akan tetapi Alandra tentunya tidak akan peduli karena dia memang tidak ingin berurusan dengan mereka para makhluk tak kasat mata.

Jam istirahat,,

Semua siswa siswi SMA Scarlett tengah menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan minta diisi. Begitu juga dengan Gisel, Rose dan tentunya dengan teman baru mereka yang bernama Windi.

"Laper banget nih gue!" Ucap Gisel sambil mengusap perutnya yang lapar.

"Nggak cuma lo doang yang laper Gisel! Gue juga!" Rose tampak cerewet hari ini. Padahal biasanya dirinya sering diam ketika mendengar Gisel bicara. Entahlah, mungkin Rose sedang dalam masa menstru*sinya.

Mereka yang sudah mendapatkan tempat duduk, segera memesan beberapa makanan untuk mengisi perut mereka. Namun ketika sedang menunggu makanan datang, tiba-tiba datang 2 orang siswa yang tampaknya seangkatan dengan Gisel dan Rose. Terlihat dari pakaian yang mereka kenakan sedikit berbeda, karena memang para murid baru harus menggunakan pakaian khusus yang di berikan saat pendaftaran kemarin.

Akan tetapi saat dilihat dari dekat, Gisel tampaknya mengenali kedua siswa itu. Ya, mereka adalah temannya sewaktu di SMP dulu. Jadi tentu saja Gisel mengenalinya, namun berbeda dengan Rose yang tidak begitu akrab dengan mereka karena memang dulu berbeda kelas. Gisel kenal dengan mereka karena sikapnya yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman.

Mereka adalah Reyhan dan Mark. Tentunya mereka sangat akrab dengan Gisel. Reyhan dan Mark sebenarnya tidak mengetahui kalau Gisel dan Rose bersekolah di SMA Scarlett ,bahkan jurusan yang mereka ambil juga sama yaitu IPA.

Reyhan mengetahui itu karena melihat papan pengumuman yang berisi nama-nama siswa dengan kelasnya masing-masing. Dan mendapati nama si kembar juga ada di sana. Sontak saja Reyhan mengajak Mark untuk mencari keberadaan Gisel dan Rose.

"MARK? REY? kok kalian ada di sini?" ucap Gisel yang terkejut melihat kedua temannya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!