NovelToon NovelToon

One Love, One Heart

1. Daffania cahaya Prameswari

"Bangun anak gadis kebiasaan jam segini masih ileran" ucap ibu sambil menarik paksa selimutku dan mematikan AC di kamarku ,membuka jendela kamar lebar-lebar supaya sinar matahari langsung masuk ke dalam kamarku. Seperti Vampir yang takut akan matahari aku langsung menutup mukaku dengan bantal.

" Jam berapa sih Bu, masih ngantuk " ucapku masih dengan muka tertutup bantal.

"Jam 08.00 pagi itu kamu di cari kak Ari dia mau ambil laptopnya,yang rusak kemarin" kata ibu sambil melipat selimut yang tadi di tariknya. Denga malas aku bangun menuju meja belajar sekaligus meja kerjaku,aku mengambil laptop yang ada stiker Spiderman Nya, "ibu kasih ini suruh ngecek, udah betul belum kalau udah ibu kasih nota bon nya " ucapku sambil menyerahkan laptop beserta kwitansi pembelian perangkat yang rusak.

"Ko gak kamu aja yang kasih?" ucap ibu tapi tetep menerimanya.

"Aku baru tidur habis sholat subuh masih ngantuk tar bangunin jam 10.00 ada janji sama orang" ucapku sambil berjalan ke tempat tidur dan menutup mukaku pakai bantal.

"Ibu bilang apa enakkan kerja di kantor tidur teratur,orang tidak membicarakan mu sebagai pengangguran" ucap ibu sebelum meninggalkan kamarku.

Daffania cahaya Prameswari 25 tahun wanita sederhana anak bapak Rahmat dan ibu Rani dari keluarga sederhana itulah aku. Sudah setahun ini aku menjadi pengangguran itu kata tetanggaku setelah memutuskan risen dari pekerjaanku yang memberikan pengalaman kerja selama 3,5 tahun, bekerja di perusahaan smartphone tablet di kawasan industri Jababeka, Cikarang, bekerja sebagai mobile application developer. Disana aku dituntut harus punya kreativitas dan kemampuan melakukan inovasi aplikasi kekinian. Sebagai mobile application developer kami bisa mengambil peluang kerja sebagai pembuat, penguji dan memprogram aplikasi di ponsel. Biasanya developer indentik dengan sebuah instansi bisa berupa perusahaan atau perorangan yang membuat perumahan, yang memiliki tugas untuk melakukan segala aktivitas pembangunan perumahan,dari pembelian tanah, pembangunan, hingga pemasaran.

Sedangkan Developer disini adalah seseorang yang bertugas untuk mewujudkan desain sebuah produk atau layanan, biasanya berupa software dan website. Developer membuat produk dengan cara menulis baris-baris kode yang rumit dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman seperti Phyton atau HTML.

"Itu uang dari Ari ibu letakkan di tempat biasa katanya lebihnya buat beli kamu skin care " ucap ibu padaku yang baru duduk di kursi makan. Tempat biasa yang ibu maksud adalah kaleng bekas biskuit tempat aku menaruh uang jasa dari para tetanggaku yang minta tolong suruh betulin laptop atau ponselnya yang rusak yang aku taruh di dapur. Karena para tetangga tahu Aku adalah seorang sarjana teknik informatika mereka sering minta bantuanku untuk membetulkan laptopnya yang rusak dan karena mereka tahu aku pernah kerja di pabrik ponsel padahal tidak ada hubungannya dengan kerjaan ku.

" kamu gak mau nyoba mencari lowongan kerja gitu ?" tanya ibu yang sudah duduk di depanku.

"Nggak aku nyaman dengan pekerjaan ku sekarang " ucapku sambil makan nasi goreng seafood yang sudah dingin.

" Sudah biarkan saja Bu toh meskipun orang berkata anak kita pengaguran,dia tidak pernah merepotkan kita. Coba ibu ingat setelah Aya berhenti kerja pernah gak ibu di mintai uang sama dia ?" tanya Ayah yang baru keluar dari kamar bergabung di meja makan menikmati secangkir kopi hitam kesukaannya.

"Tidak sih yah, bahkan jika ada kegiatan kampus adiknya saat bapak belum gajian,ibu suka ketolongan dengan uang kaleng Aya" ucap ibu.

" Selama Aya senang menjalaninya dan yang di lakukan juga tidak merugikan orang, kita dukung saja asalkan positif " ucap ayah .

"Tapi ibu-ibu selalu gosip' masak punya anak gadis 25 tahun jadi pengaguran dibiarin aja ,apa gak kasihan ayahnya kerja seorang diri menghidupi seluruh keluarga udah nikah kan aja' begitu " ucap ibu menirukan ibu-ibu komplek yang suka gosipin aku. Sebenarnya aku tidak tinggal di desa tapi karena ibu-ibu komplek perumahan subsidi julid, ya beginilah nasibku berbeda kalau aku tinggal di apartemen,aku sebenarnya memiliki apartemen studio di dekat tempat kerjaku dulu tapi sejak aku risen ayah menyuruhku untuk tinggal di rumah saja, jadi sekarang aku kontrakan lumayan buat bayar cicilan apartemen yang masih kurang 7 tahun lagi hahaha masih lama.

"Mereka gak tahu yang sebenarnya udah biarkan saja,gak usah di dengerin. Kamu juga kalau terganggu dengan omongan mereka karena kerjamu ga di hargai bisa nyari kerja,tapi kalau gak mau ambil pusing ya jalani saja yang penting kamu bahagia " ucap ayah.

Sudah setahun ini atau tepatnya setelah berhenti kerja karena selisih paham dengan atasanku,aku membuka Freelancer di bidang IT. Aku mempunyai 2 adik laki-laki kembar Daffa dan Daffi ,Daffa sang kakak lebih tua 7 menit seorang mahasiswa teknik industri, di universitas Indonesia dan adik nya Daffi menjadi taruna di Akpol Semarang, usianya di bawahku 5 tahun.

Itulah yang membuat para tetangga selalu iri dengan pencapaian orang tuaku membesarkan anak-anaknya, kedua orang tuaku PNS ayahku hanya seorang guru SMA dan ibu hanya perawat di puskesmas.

"Ayah gak ngajar ?" tanyaku.

"Tidak hari ini ada kegiatan anak-anak jadi ayah berangkat siang".

"Kamu sudah rapi mau kemana, bukannya tadi suruh bangun ni jam 10.00?" tanya ibu.

"Mau janji ketemu orang di kawasan Slipi janjinya jam makan siang,barusan Santi menghubungi temanya minta di majukan jadwal ketemunya jam 11.00 sebelum makan siang" ucapku.

Santi teman SMA ku yang masih sering kontak dengan ku sampai sekarang, karena kami sama-sama melanjutkan ke kampus yang sama di Bandung dan tinggal dalam satu rumah kost yang sama meski kami Berbeda kamar dan berbeda jurusan.

"Mau bawa mobil ?" tanya ayah.

"Motor aja taku macet " jawabku .

"Motor yang mana ? kalau yang biasa di pakai adikmu ban nya kempes" ucap ibu .

"Ya udah kamu pakai yang biasanya bapak pakai aja,tar bapak bawa mobil ga apa-apa" ucap ayah. Dirumh tidak ada istilah ini motorku ini motormu semua yang ada dimiliki bersama-sama kata ayah,sebuah mobil keluarga Xpander dimana dulu aku yang menggunakan uang dari pesangon ku saat berhenti bekerja untuk DP dan ayah yang mengangsur tiap bulan. Sebuah motor matic lama dan sebua montor Kawasaki Ninja 250SL yang sengaja aku beli saat masih awal berkerja buat si kembar ke sekolah.

"Sorry lama macet " ucap ku saat sampai di tempat yang sudah di share lokasinya sama Santi.

"Santai orangnya gak bisa datang diwakili temannya,lagi ke toilet " ucap Santi.

"Syukur deh takut aja batalin tau sendiri sudah sebulan gw gak dapet job kakap" ucapku.

"Halah kelas teri juga kalau tiap bulan

dapat proyek juga lumayan belum harian yang Lo dapat dengan gajiku yang seorang HRD kalah kalau semua ditotal " cibir Santi.

"ekhm ekhm " deheman lelaki yang baru datang menghentikan sesi obrolan kami. Nampak lelaki yang berwajah lumayan oke bisa di bilang kalau menurut selera ku nilai 7 lah , langsung duduk di antara aku dan Santi.

"Ini mas Eki kakak sepupuku,mas Eki ini seorang dokter di RS polri loo " ucap Santi.

"Salam kenal mas,aku Daffania " ucapku sopan.

"Eki seperti Kata Santi tadi" ucapnya sambil tersenyum manis, tipe senyum menggoda lawan jenis. Jangan salahkan aku yang suka menilai orang lama bergaul dengan Santi yang seorang mahasiswi psikolog membuatku belajar menilai karakter dan gerak wajah orang dari buku-buku pelajaran Santi.

" Teman saya memiliki rumah kontrakkan yang lumayan banyak, di malang punya 2 bangunan,1 bangunan 20 pintu,di Solo 2 bangunan 1 bangunan 8 kamar, juga masih punya di Jogja dan Semarang semuanya milik keluarganya dan sasarannya para pelajar,dia pengen membuat sebuah website yang menyediakan jasa informasi tentang kost-kosan nya bisa di akses oleh semua penghuni kos-kosan juga para pencari kost dan juga keluarganya" ucap mas Eki.

"Kalau boleh saya tangkap sejenis promosi kos-kosan ya, biar banyak peminatnya dan kalau kamarnya kosong orang pada berminat segera mengisi kekosongan apa begitu " ucapku.

"Iya tapi di website nanti para penghuni juga bisa menyampaikan keluh kesahnya, yang akan di bisa di baca langsung sama pihak pengelola. Karena dari pengalaman teman saya mengunakan Grop wa ,malah pada asik japri teman saya langsung yang berisi rayuan pada teman saya maklum wajah teman saya di atas rata-rata " ucap Eki.

"Terus orangnya mana?"tanya Santi.

"Lagi ujian akhir tesis" jawab Eki.

"Saya akan coba kerjakan, secepatnya akan saya kabari " ucapku.

"Baiklah saya tunggu info selanjutnya " ucapnya sambil menjabat tanganku.

"Kalau begitu saya pamit mau pergi dulu" ucap ku setelah menghabiskan air minum yang telah tersedia.

"Tidak makan siang dulu kenapa buru-buru pulang?" tanya Santi.

" Lain kali aja aku ada janji denganmu salah satu tempat Bimbel" ucapku.

"Lo mau ngajar ?" tanya Santi.

"Doakan aja biar tidak di bilang pengaguran ok gw pergi dulu mari mas Eki,Assalamualaikum" ucapku sambil berdiri dan berjalan keluar kafe.

2. Tetangga julid

"Kamu bener kak mau ngajar Bimbel?"tanya ibu saat kami menikmati malam dengan duduk di depan televisi, setelah makan malam yang tentunya cuma bertiga karena adik-adikku yang tidak bisa pulang setiap saat.

"Katanya ibu malu punya anak pengaguran ini kok anaknya mau kerja masih gak yakin sih?" tanyaku.

"Kakak tau ngajar bimbel gajinya kecil emang gak apa-apa ?" tanya ibu.

"Ya ga apa-apa yang penting halal " ucapku.

"Terserah kakak kalau begitu" ucap ibu sebelum fokus ke televisi,sedang ayah fokus mengisi TTS aku sendiri sibu menganti kerusakan ponsel tetangga yang rusak bagian touchscree, dan LCd.

" kakak Widya mau nikah Lo kak Sabtu ini lamarannya kita sekeluarga di suruh kesana ,bapak di minta menjadi juru bicara perwakilan keluarga Widya dan ibu disuruh bantu masak kamu juga di suruh kesana " ucap ibu melihatku.

"Kalau kamu gak nyaman gak usah kesana ga usah di paksakan untuk datang " ucap ayah saat melihatku hanya diam.

" Lebih baik datang siapa tau kamu dapat jodoh" ucap ibu. Widya rumahnya 3 rumah dari rumahku, putrinya berumur 23 tahun baru kerja 2 tahun sebagai staf kantor administrasi rumah sakit, katanya pacarnya seorang dokter muda di Wira hospital.

"Lihat aja nanti takutnya pas aku ngajar" ucapku.

" Belum mulai ngajar sok sibuk kamu kak, emang ngajar kelas berapa sih?" tanya ibu.

" Hehe ngajar anak SD kelas 5 dan 6, soalnya kakak ga punya pengalaman jadi guru hehe " jawab ku sambil nyengir.

"Udah gak apa-apa biar nyari pengalaman biar tidak di kira pengaguran, seperti kata teman-teman ibu gosip " ucap ayah, yang di tanggapi ibu dengan muka masam.

"Kamu dapat lowongan dari mana sih, kenapa gak ikut tes CPNS"ucap ibu .

"Dari Riri teman SMP ku Bu dia kalau pagi jadi guru honorer di SMP sorenya ngajar Bimbel. Riri ngajak aku ikut CPNS tar aku coba sama dia deh" ucapku asal,karena membantah ibu negara bisa ceramah semalam mending di iyakan dulu.

"Riri anaknya pak RT waktu kita masih tinggal di malang bukan ?" tanya ibu. Sebelum ngajar di sini ibu dan bapak sempat mengajar di daerah Malang, jangan salah meski hanya seorang guru bapak bilang pernah keliling Lo. Bapak dan ibu kenal waktu sama-sama jadi guru mengabdi di pedalaman Kalimantan di sana mereka berkenalan bapak asli Jawa timur ibu Jawa tengah ,sampai aku umur 4 tahun ibu mengikuti bapak pindah ke daerah Malang disana sampai aku SMP,kelas 10 SMA saat umurku baru 15 tahun pindah kesini sampai sekarang.

" Iya, ibu masih ingat Riri ?" tanyaku .

"Ingatlah mamanya kan sayang banget sama adikmu sampai pernah minta mau mengadopsi salah satu dari adikmu " ucap ibu tak suka, adik kembarku susah di bedakan kalau cuma melihat sekilas tetapi kalau di perhatikan berbeda dari bentuk mata dan alis mereka. Daffa memiliki mata sipit dan rambut alis tipis, sedang Daffin memiliki mata tidak sipit seperti umumnya orang tetapi alisnya hitam tebal.

"Haha ibu-ibu masih aja keselnya sampai sekarang " ucap ayah sambil tertawa lepas.

"Emang ada apa sih yah ko ibu sampai kesel"ucapku penasaran.

"Bu RT pingin anak kembar makanya obsesi banget sama adik mu" ucap ayah.

"Halah modus dia aja yang ganjen sama ayahmu,ko bisa dia ngajar honor disini ?tanya ibu.

"Kakaknya nikah sama sama orang Jakarta,dari sana dia dapat lowongan guru honorer "ucapku. " Terus ketemu di mana kamu ?" tanya ibu.

"Waktu aku masih kerja dulu aku pernah main kerumah rekan kerjaku yang kebetulan rumahnya bertetangga dengan kakak Riri" ucapku." Suami kakaknya guru?" tanya ibu.

"Bukan marketing di perusahaan makanan anak sejenis Chiki , sosis gitu " ucapku.

"Bu ini punya Bu Arimbi yang rusak LCD,ini punya Pak. Heri yang rusak touchscreen seperti biasa kwitansi aku taruh jadi satu " ucapku sambil membereskan alat tempurku."Aku mau tidur dulu,"ucap ku meninggalkan kedua orang tuaku berjalan ke kamar di lantai 2 tempat kamarku dan kamar adik-adikku.

" Gimana hari pertama jadi guru meski cuma guru bimbel sih? hehehe "ucap Riri , yang baru datang dan aku berkemas untuk pulang.

"Lumayan menyenangkan penuh menguras emosi juga " kelekar ku." semoga tidak kapok ngajar" ucapnya.

"Doakan aja betah,gw balik duluan ya,see you . Assalamualaikum " ucapku melenggang pergi meninggalkan tempat kerja baruku, menurut cerita Riri bimbel baru berdiri sekitar 5 tahun dari iseng menyalurkan bakat mengajar jadilah bimbel ini. Dasar orang kaya iseng aja jadi lahan bisnis aku sendiri belum mengenal siapa pemilik bimbel tersebut, yang aku denger perempuan single umur masih 26 tahun seorang dosen teman kuliah Kakak Riri.

"Nak Aya udah kerja ya?" tanya ibu Widya." Allhamdullilah udah bu" jawabku sambil tersenyum padahal males,kalau bukan rasa sopan aku males menanggapi ibu-ibu julid kompleks ini.

"Kerja dimana ?"tanya Bu Eko." Ngajar di Bimbel di daerah Serpong bu" jawabku sambil berjalan meninggalkan mereka.

"Padahal sudah enak kerja malah keluar, enggak kasihan sama orang tuanya"ucap Bu Eko. "Emang ibu gak tahu dia keluar karena Bu Rani minta mobil baru dia iri sama saya yang waktu itu beli mobil baru" ucap Bu Widya membuatku rasanya mau masukin cabe sekilo ke mulutnya.

"Masak sih ?"tanya Bu Fia. "Lah buktinya tidak lama berhenti kerja langsung beli mobil diatas saya yang mobil sejuta umat" ucap Bu Widya.

"Ayo kakak masuk ga usah di dengarkan" ucap ibu yang sudah berdiri di depan pintu, segera ku tutup gerbang rumah dengan sedikit aku banting melepaskan emosi ku.

"Ibu tadi di kasih jeruk Bali sama wali murid yang baru mudik,ibu olah buat jadi minum rujak seger asem manis pedas jadi satu di tambah dinginnya bikin pikiran dan hati adem,"ucap ibu sambil menyodorkan satu gelas padaku.

"Ibu tau gosip yang Bu Widya sebarkan" ucapku setelah menghabiskan minumanku."Tau " jawab ibu cuek.

"Dan ibu diam aja! kalau di diamkan tar tambah ngelunjak ibu!" ucapku sambil menahan emosi.

"Orang yang gak suka akan terus mencari celah untuk membuat kita jatuh, jadi biarkan saja kalau dengan membahas keluarga kita dia bahagia hitung-hitung bikin orang bahagiakan pahala " ucap ibu.

" Nggak capek apa dulu nyebarin gosip Daffa keterima di UI karena ayah nyogok kenalan disana, Daffi keterima di Akpol menyuap salah satu pejabat kepolisian. Apa mereka tidak tahu temannya ayah tidak pernah jauh dari seorang guru dan guru " ucapku sambil berjalan menaiki tangga menuju lantai 2 kamarku berada.

Bu Widya punya 2 anak satu laki-laki seumuran denganku menjadi seorang perawat rumah sakit swasta,anak ke2 perempuan 2 tahun di bawahku katanya kerja jadi staf kantor administrasi rumah sakit tempat kakaknya menjadi perawat,suaminya seorang marketing di perusahaan properti yang lumayan besar katanya.

Jadi selama ini keluarga aku digosipin beli mobil karena tidak mau kalah sama keluarganya. Aku dapat pesangon lumayan hampir 100Jt saat itu tapi belum sampai hehe tadinya sama ayah suruh di gunakan buat melunasi apartemen studioku, ternyata masih kurang 150 juta karena tidak ada dana sebanyak itu aku berniat membelikan motor buat ibu mengajar,tapi ibu menolak dengan alasan lebih suka naik sepeda selain ramah lingkungan juga menyehatkan. Ahkirnya setelah berunding terpikirkan untuk membeli mobil jika berpergian sekeluarga bisa ke angkut semua,bisa juga buat mudik lebaran.

Saat ibu membuka bimbel di rumah karena permintaan para wali murid tersebar gosip gaji ibu dan ayah kecil tidak cukup untuk membiayai kuliah ku yang mahal, padahal aku kuliah juga dapat beasiswa juga bekerja part time jadi seberapa uang yang dikirim ibu aku tak pernah komplain.

Inilah sensasinya tinggal di komplek perumahan subsidi yang penghuninya bukan orang-orang yang sibuk bekerja, mayoritas ibu-ibu menjadi ibu rumah tangga kata ayah di manapun kita berada orang-orang iri sama kita pasti ada, ya nikmat saja anggap aja hiburan jangan jadikan beban.

3. Bertemu klien

"Gimana seru tidak mengajar, kalau merasa cocok mau gak jadi guru honorer di sekolah ayah " ucap ayah sambil memainkan bidak caturnya,ayah hobi main catur tapi anaknya tidak ada yang sehobi ayah main caturnya, apalagi aku yang tidak paham sama sekali berbeda dengan Daffin yang jago tapi tidak suka main, kalau Daffa hanya sebatas bisa tapi tidak pernah bisa mengalahkan ayah.

"Belum bisa komentar yah masih seminggu belum ada masalah yang berarti gak tau kalau sudah lama mungkin baru bisa menyimpulkan cocok gak " ucapku.

"Ayo yah kita berangkat ke rumah Bu Widya" ucap ibu yang baru datang dengan membawa 2 mika kue.

"Ibu buat dirumah ada gak kue buatku?" tanyaku.

"Ada tadi ibu beli bikang Ambon buat kamu,kamu tidak ikut ?" tanya ibu.

"Tidak aku lagi ada kerjaan "jawabku tapi masih tiduran di sofa ruang tamu.

"Ada kerjaan tapi masih tiduran aja kamu, orang gak bakal percaya dengan omonganmu" ucap ibu sambil mematikan lampu rumah.

"kok dimatiin sih lampunya bu" ucapku kesal.

"Kan biar menyakinkan bilang ada kerjaan kalau dilihat orang kamu rebahan ibu dikira bohong "ucap ibu sebelum pergi ayah yang mendengarkan hanya bisa geleng kepala melihat tingkah istrinya.

Setelah ibu dan ayah pergi aku kembali ke kamarku dan meneruskan pekerjaanku yang masih belum selesai mengerjakan proyek dari teman Eki si bos kontrakkan. Kaya juga ini orang tanpa perlu kerja ini mah duit mengalir dengan sendirinya, di Malang 20 kamar di Solo 16 kamar,di Semarang 20 kamar dan di Jogja 24 kamar dan semua terletak di area dekat kampus ternama. Kalau gue jadi istrinya nggak perlu gw bekerja keras kayak begini ucapkan dalam hati, jadi penasaran pingin kenal tapi kalau mendengar ceritanya perkiraanku dia berumur sekitar 30 tahun ke atas hihi tawaku dalam hati membayangkan yang tidak-tidak.

" Kakak belum tidur" ucap ibu sambil masuk ke dalam kamarku sambil membawa sekotak kue yang aku yakin pasti dari acara rumah bu Widya.

"Belum Bu masih belum ngantuk " ucapku sambil mencomot sepotong keu yang di bawa ibu.

"Calon Widya Dokter tapi sayang duda anak satu usianya beda sekitar 9 tahun kayaknya" ucap ibu.

"Ibu ternyata suka gosip juga ya haha "ucapku sambil tertawa.

"Ya gantian lah biasanya dia selalu gosipin keluarga kita sekarang keluarganya yang jadi bahan gosip ibu-ibu hihi" ucap ibu sambil memakan sepotong roti gulung.

"Kata Ayah tidak boleh balas dendam ibu hahaha,tapi ga papa kayaknya seru juga kalau tukang gosip jadi bahan gosip" ucapku.

"Ibu sih tidak gosip Ibu cuma jadi pendengar mereka yang bergosip"kilah ibu.

"Mereka ngomongin apa emang?" tanyaku.

"Calonnya Widya emang dokter tapi usianya sudah 31 tahun sedangkan Widya baru 23 tahun, wajahnya juga biasa saja tidak seperti yang Ibu Widya ceritakan selama ini" ucap Ibu.

"Ga usah gosip kita gak tahu kedepannya anak ibu dapat jodoh kaya apa,ya kalau di atasnya ga apa-apa kalau sama-sama biasa aja gimana " ucap ayah yang sudah berdiri di pintu kamarku.

"Eh ayah"ucap ibu sambil tersenyum canggung ketahuan gosip , aku cuma bisa tersenyum melihat kedua orang tuaku yang saling menegur bila salah satu berbuat salah.

" Ayo ibu tidur jangan mengganggu Aya yang lagi bekerja" ucap ayah, sebagai istri yang patuh Ibu langsung berdiri tanpa protes dan meninggalkanku di kamar sendirian meneruskan pekerjaanku.

"Lo langsung pulang ?" tanya Riri, saat melihatku sudah merapikan mejaku.

" Iya gue ada janji dengan teman SMA" jawab ku.

"Disuruh kumpul dulu di kelas Elang owner mau ngasi pinjam buku parenting, mengatasi masalah anak " ucapnya, kelas Elang adalah ruang kelas yang paling luas di antara ruang-ruang kelas lainnya. Nama kelas di sini diambil dari nama binatang ada kelas Elang, kelas Dino, kelas Merpati dan masih banyak lagi.

"Keren ya owner nya kepikiran buat kesana" ucapku.

"Mendidik juga sama dengan mengasuh jadi kita guru harus paham dengan baik dan optimal, serta memahami apa yang menjadi kebutuhan anak didik kita. Oleh karena itu kita tentu membutuhkan ilmu parenting. Selain bisa belajar dari pengalaman langsung kita juga dapat belajar soal pengasuhan anak melalui rekomendasi buku parenting" ucap Riri.

"Woo hebat gw ga nyangka owner punya pemikiran sedemikian padahal masih muda, emang udah berkeluarga ?"tanyaku.

"Masih Single umur 26 tahun setahun di atas kita"ucap Riri sambil mengajakku berjalan menuju ke ruang kelas Elang.

"Mbak Risa kenalkan temanku guru baru" ucap Riri, wanita itu lantas menoleh ke arahku dan tersenyum ramah sambil mengulurkan tangannya buat pejabat tangan denganku.

"Farisa" ucapnya. "Aya, mbak " ucapku sambil mengulurkan tangan menyambut uluran tangannya.

"Semoga betah disini, kalau boleh tahu kemarin lulusan apa ya?" tanyanya padaku.

"Saya sarjana teknik informatika mbak, mohon bimbingannya", Ucapku sambil tersenyum.

"Wah berarti kalau ada kerusakan sistem komputer atau masalah komputer bisa dong dimintain tolong" ucapnya.

"Bisa mbak dengan senang hati aku bantu sebisaku " ucapku.

" Ayo duduk dulu aku siapkan bukunya dulu sambil menunggu yang lain", ucapnya ramah sebelum pergi meninggalkan kami.

" Gila tangannya halus anak sultan kayanya" bisikku pada Riri.

" Iyalah Bunda nya salah satu pemegang saham Wira hospital dan kakeknya pemilik perkebunan teh, Ayahnya pejabat polri jenderal juga anak sambung dari RR GROP " ucapnya.

"Wuiiih mantap ga perlu kerja gw kalau jadi dia"ucapku.

"Masalahnya elu bukan dia elu yang malas kerja dia rajin kerja, jujur gw bertahan disini itu karena saudara laki-lakinya hihi" bisiknya Riri padaku.

" Emang saudara laki-lakinya ngajar sini juga?" tanyaku.

"Kakak ke dua 28 tahun sudah tunangan mau nikah dokter polisi ganteng maksimal kaya opa Korea Lee Jong suk, tetapi selama belum ijab Kabul masih ada kemungkinan gagal" ucapnya sambil tertawa kecil aku cuma bisa melotot mendengarnya. " Kakak pertama 37 tahun DUREN SAWIT punya anak satu,menjadi salah satu pemegang kekuasaan setelah CEO dan pemegang saham di RR Grop wajahnya tak kalah sama yang pertama tapi lebih maco kaya Ji Chang-wook" ucapnya.

" Gilla dasar KEJORA menghayal mulu"ucapku sambil geleng-geleng kepala. " Apa Kejora?" tanyanya.

"Kelompok jomblo ceria" ucapku sambil terkekeh kecil,sampai mbak Farisa datang baru kami berhenti membahas keluarganya.

" Gw balik dulu udah di tunggu teman soalnya" pamit ku pada Riri.

"Hati-hati di jalan, jangan lupa bukunya dibaca jangan dibuat bantal buat tidur", ucap Riri sambil teriak membuatku jadi malu.

"Sorry menunggu lama maklum owner nya bagi-bagi buku parenting" ucap ku saat sudah duduk di dalam mobilnya Santi.

"Santai aja gw baru 5 menit kok, kita langsung aja ya ke tempat janjian" ucap Santi. Kami berjanji bertemu di kafe kawasan Kramat jati , kali ini Mas Eki ditemani temannya langsung jika dia cocok maka kami tinggal nego harga sehabis itu aku akan sempurnakan websitenya biar bisa digunakan nantinya sesuai rencana klien.

" Lo sudah pernah ketemu teman Mas Eki yang membuat website ini?" tanyaku.

" Sudah dia temen kuliah kedokterannya Mas Eki, hebat loh orangnya baru berumur 28 tahun sedang menjalani residen jantung sih" ucapnya.

"Wah hebat berati dia habis jadi dokter umum langsung lanjut spesialis" ucapku.

"Iyalah Mas Eki dulu aja mau ambil spesialis masih pusing,eh sekarang malah keenakan jadi dokter umum " ucapnya.

"Tu orangnya " tunjuk Santi pada 2 laki-laki yang duduk membelakangi pintu masuk, hingga kami hanya bisa melihat punggungnya.

"Hallo mas, maaf telat biasa Jakarta macet" ucap Santi langsung duduk di samping temennya Eki.

"Tidak apa-apa santai aja "jawab laki-laki itu.

"Sini dudu Nia"ucap Eki menyuruh ku duduk disampingnya dan teman Eki menata tajam ke arahku.

"Bro kenalkan ini Daffania dan Daffania kenalkan ini teman mas" ucap mas Eki, sebagian tanda sopan santun perkenalan ku ulurkan tanganku padanya, tetapi karena dia tidak merespon akhirnya ku turunkan kembali tanganku.

"Mau pesan apa ?" tanya mas Eki , setelah mas Eki memesankan minuman, aku segera membuka laptopku jujur aku tidak nyaman dengan cara dia memandangku.

Setelah aku jelaskan tentang website yang ku buat selama 30 menit dia tetap tidak merespon hanya memandang tajam ke arahku.

Sial apa sih maunya ni cowok playboy satu ini, memandang terus bukannya salah tingkah dibuatnya rasanya aku ingin sekali menonjok mukanya, yang sok ganteng itu.

"Gimana mas oke gak temanku" ucap Santi sambil memegang lengan Nanda,iya aku mengenalnya sebagai mas Nanda cinta pertamaku yang ternyata seorang playboy dan penjahat kelamin.

"Bagaimana Bro oke kan ternyata nggak salah Santi mengenalkannya pada kita selain cantik jago juga dia" ucap mas Eki.

"Kurang menarik masih ada kurangnya " ucapnya sambil tetap menatap tajam kearah ku.

"Kurangnya di mana biar di perbaiki sama Nia " ucap mas Eki.

"Jika anda tidak minat atau mau yang lebih cari saja yang kompeten dari saya " ucapku sambil merapikan peralatanku.

" Ehh bukan begitu Nia,broo loo ko gitu sih " ucap mas Eki tak enak hati padaku.

"Jika lo menuruti permintaanku untuk memperbaiki aku bayar 50 dimuka, catatan no ponsel dan rekening mu di sini " ucapnya sambil mendorong ponsel mahalnya padaku.

"Gw gak mau perbaiki Lo nolak,gw dengan senang menerima bahkan gw bersyukur Lo ga jadi Makai jasa gw" kataku sambil berdiri.

"San gw balik dulu,gak perlu Lo anter gw bisa balik sendiri " ucapku dan langsung berjalan menjauh.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!