NovelToon NovelToon

Tumbal Pocong

Ngeluh

Sumarmi
Sumarmi
Hhhh, sebel banget😤😤
Sumarmi menaruh belanjaan dilantai dengan kasar, hingga ada beberapa yang keluar akibat kantong kresek sobek.
Jarwo
Jarwo
Datang-datang main marah saja. Ada apa sih?
Jarwo yang sedang santai menyruput kopi, dibuat heran sama tingkah istrinya yang baru datang dari warung sebelah rumahnya.
Sumarmi
Sumarmi
Itu, Pak. Kesel banget sama para tetangga. Mulut mereka tuh ngak bisa dijaga. Katanya Ibu kok ngutang terus. Padahal tiap ada uang langsung bisa bayar😔
Jarwo
Jarwo
Halah, jangan dengarkan ucapan mereka.
Sumarmi
Sumarmi
Bapak ini bisanya cuma ngomong saja. Dari pada makan tidur terus, lebih baik cari kerjaan yang lebih banyak duitnya. Jangan kerja jadi kuli disawah melulu. Ya, kalau lagi musin kerjaan. Kalau enggak, mau tiap hari makan batu😏
Jarwo
Jarwo
Mulut kamu lama-lama bawel, ya. Masih untung kamu hidup aku kasih jatah uang. Kalau enggak, ikut orantuamu sono. Rumah sudah reyot, belagu sok mau tinggal disana.
Sumarmi
Sumarmi
Lha, terus gimana, Pak. Pusing rasanya mikirin hidup. Semua serba ngutang. Mau makan sehari saja ngutang melulu😪 'Kan malu sama tentangga.
Jarwo
Jarwo
Masih berani banyak b*cot kamu.
Prang ... klunting, cangkir dilempar ditembok, membuat Sumarmi seketika terdiam. Kepala tertunduk, tidak berani menatap sang suami yang wajah memerah akibat emosi.
Jarwo
Jarwo
Aah, lebih baik aku ngadem pikiran, dari pada ada keluarga tapi ngak guna semua.
NovelToon
Pasangan Sumarmi, Jarwo, dikarunia anak satu yaitu perempuan. Walau serba miskin, tapi bisa menyekolahkan sampai tamat SMA. Banyak bantuan dana dari pihak desa yang diberikan, hingga si anak bisa sekolah tanpa perlu pusing uang. Si anak pintar, jadi bisa dapat beasiswa juga dari sekolah. Kehidupan sangat mengenaskan, mau makan lauk sayur harus mengais tanaman dari sawah atau minta ke tetangga. Masalah beras kalau ada uang beli, kalau tidak jalan satunya adalah ngutang. Jika suami dapat ubi, maka si istri tak kehabisan akal dengan mengeringnya dan dibuat nasi tiwul.
Rumah dari kata miskin, dibandingkan dengan para tetangga yang sudah mewah semua. Jangankan mau membangun rumah lebih layak, mau mengisi perut saja masih kesusahan. Mau masak harus makai api tungku. Sumarmi harus disibukkan mencari kayu, kalau dapat besar-besar bisa dijual dan ditukarkan sama beras secanting (ukuran satu kaleng susu)

Nasi Jangung Campur Nasi Putih

Sumarmi
Sumarmi
😭kenapa hidupku jadi nelangsa begini. Kenapa punya suami tidak bisa mengerti, apa yang jadi keinginan istrinya. 'Kan mau juga kayak orang-orang bisa enak hidupnya.
Belajaan yang habis ngutang diwarung mulai diambil. Ngutang garam, cabe, bawang merah, micin gopek, kecap rentengan, tempe. Dengan hati-hati mulai Sumarmi tata rapi diwadah bekas sosis yang dikasih tetangga.
Rahma
Rahma
Mak, kenapa? Kok nangis?
Sumarmi
Sumarmi
Eeh, kamu Nak?
Airmata itu langsung dihapus, agar si anak tidak tahu kesedihannya.
Sumarmi
Sumarmi
Mana ada Emak nangis😊
Rahma
Rahma
Itu, mata merah😁
Sumarmi
Sumarmi
Oh, ini. Bukan nangislah ini. Emak habis pegang bawang merah saja, ngak sengaja ada yang terkelupas dan nyaut ke mata.
Rahma
Rahma
Oh, gitu. Baru tahu. Bukannya kalau mengiris bawang ya bisa nangis.
Sumarmi
Sumarmi
Hehe😅mana ada gitu, Nak. Ada juga ya mengelupas nyaut, Emakmu ini 'kan ngak tahan natap bawang.
Sang anak sempat curiga, namun Sumarmi bisa menutupi dengan berbagai alasan.
Rahma
Rahma
Ya sudah, ngak usah dipikirin lagi masalah bawang. Masak apa Mak, hari ini?
Sumarmi
Sumarmi
Ini ada tempe. Kita buat sambal ulek saja.
Rahma
Rahma
Baiklah. Biar Rahma yang bantu. Nasi hari ini beras 'kan, Mak?
Sumarmi
Sumarmi
Hhh, maaf ya Nak. Kita hari makai nasi jagung saja, tapi dicampur sedikit beras sedikit. Masih ada sekitar seperempat kilo. Kalau kita makan pakai beras saja nanti tidak cukup, jadi dicampur saja ya, biar nanti semua bisa memakannya.
Rahma
Rahma
Hhh, iya Mak. Tidak apa-apa, yang penting hari ini kita bisa makan.
Sumarmi
Sumarmi
Iya, Nak. Syukuri saja apa yang ada hari ini.
Tempe mulai dipotong-potong memanjang. Rahma menyiapkan minyak gorengnya. Wajan mulai ditaruh ditungku. Api sudah dinyalakan. Wajah cantiknya tidak dipedulikan, saat asap terus menerpa wajahnya. Mulut tak henti-henti meniup, agar api cepat menyebar untuk menyala. Sumarmi menyiapkan beberapa bahan untuk sambal seperti cabe adalah bahan utamanya.
Rahma
Rahma
Sabar, Mak. Kalau Rahma sudah kerja, suatu saat pasti kita tidak akan makan kayak beginian. Semoga saja lamaran cepat diterima.
Sumarmi
Sumarmi
Iya, Nak. Emak cuma bisa doain, agar kamu bisa sukses dan mengangkat derajat kedua orangtuamu yang miskin ini.
Rahma
Rahma
Iya, Mak. Tentu saja😊

Pusing Mikirin Hidup

Jarwo
Jarwo
Haisst, punya istri ngak becus.
Jarwo
Jarwo
Yang ada hanya ngeluh melulu😤
Jarwo berjalan sendirian ditepi jalanan. Kaki berkali-kali menendang batu kerikil. Rasanya hatinya begitu kesal. Rambut sudah acak-acakkan, akibat pusing tiap hari dapat keluhan uang dan uang.
Lelah sudah lama berjalan, akhirnya duduk ditepian bawah pohon beringin yang besar dan menjulang tinggi. Banyak orang berkata, kalau pohon yang dia dudukki itu tidak bisa ditebang. Bekali-kali ingin ditumbangkan, tapi belum sempat benda-benda tajam itu mengenai kulit pohon itu telah rusak duluan. Kalau tidak begitu, ada saja gangguannya seperti tiba-tiba terputus kapak, clurit dari kayunya. Banyak yang bilang, penghuni pohon tidak rela tempat tinggalnya diobrak abrik.
Jarwo
Jarwo
Ahh, gimana aku bisa dapat uang banyak?
Jarwo
Jarwo
Mau kerja? Kerja apaan? Hanya lulusan SD sepertiku, dapat kerjaan apaan dizaman sekarang?
Jarwo
Jarwo
Haaaaah, pusing banget dah nih kepala?😑
Paidi
Paidi
Wooi, bro. Lagi ngapain? Aku lihat, bengong aja dari tadi? Awas kesambet nanti😅😁
Jarwo
Jarwo
Hhh, ada sesuatu yang bikin aku pusing😞
Paidi
Paidi
Pusing mikirin apaan?
Jarwo
Jarwo
Tentang hidupku😁
Paidi
Paidi
Haduh, hidup saja dipikirin. Gampang itu.
Jarwo
Jarwo
Hah, gampang gimana maksudnya😮?
Paidi
Paidi
Ya gampanglah. Aku bisa bantu. Apa kamu tidak lihat sama kehidupanku. Sudah kaya, istri tiga mah😎
Jarwo
Jarwo
Wah, iya aku lupa. Banyak perubahan drastis yang terjadi padamu. Sangat beruntung kamu. Ngak seperti kehidupanku yang makin lama makin nyungsep, serba banyak hutang dimana-mana.
Paidi
Paidi
Hadeh, hidup itu enak. Kenapa harus dipikirin sampai pusing begitu. Mau ngak aku kasih tahu caranya.
Jarwo
Jarwo
Emang bisa. Terus gimana caranya?
Paidi
Paidi
Masalah itu gampang. Kamu entar malam sekitar jam dua belas datang ke sini. Kita akan janjian disini. Nanti akan aku tunjukkan caranya, gimana?
Jarwo
Jarwo
Segampang itu?
Paidi
Paidi
Iya. Pokoknya kamu datang saja nanti malam. Nanti akan tahu, gimana caranya dapat uang cepat, tidak perlu kita bersusah payah kerja keras.
Jarwo
Jarwo
Hah😱😱masak sih. Kok bisa sih? Duh, ngapain itu?
Paidi
Paidi
Tidak usah banyak tanya. Entar akan aku kasih tahu caranya. Tinggal ikuti apa yang aku suruh saja nanti.
Jarwo
Jarwo
Oke😆Wah, aku bakalan kaya nih.
Paidi
Paidi
Tentu saja dong, Bos. Semua masalah serba diatasi 'kan? Termasuk uang.
Jarwo
Jarwo
Iya, nih. Terima kasih, Paidi.
Paidi
Paidi
Ok, santai saja. Kayak kita bukan teman saja. Semua teman harus saling tolong menolong.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!