NovelToon NovelToon

Andai Aku Lebih Dulu

1.Berusaha

“Kak,ini uang sekolah aku belum di bayar dua bulan.” ucap adiku Selly dengan muka melasnya.

“Maaf ya sayang,kakak belum ada uang,nanti kakak ke sekolah kamu ya.”

“Baik ka,maaf ya kak Selly ngerepotin kakak pasti kakak kesal dengan Selly.”

Regina hanya tersenyum sambil menghelus kepala adiknya yang imut itu,gak lama Regina peluk Selly sambil menahan menanggis,agar Selly gak kepikiran soal dirinya.

“Enggak sayang,kakak sayang sama kamu kok dan kakak akan cari uang buat bayar uang sekolah kamu,kakak janji tapi kamu harus sabar kakak minta,kamu tetap berusaha belajar sampai kamu lulus sekolah ya dan doain kakak,semoga kakak banyak uang dan bisa sekolahin kamu tanpa harus diminta uang sekolah,iya sayang.”

“Iya ka,itu pasti aku sayang kakak.”

“Sayang Selly juga.”

Tiara datang dengan muka sinisnya dan menghela nafas,setelah itu Tiara berkata kepada kakaknya sambil mengambil minum untuk dirinya.

“Duh,drama pagi-pagi udah drama lagian ya kak,kalau kakak enggak mampu enggak apa-apa kali,aku kerja aja dan gak usah sekolah lagian setiap hari aku udah di hina,sama teman-teman sekolah aku karena ulah kakak yang gak benar jadi kakak.”

“Tiara! Kamu jangan bicara seperti itu kepada kakak kamu,dia udah berusaha cari uang,kamu harus bersyukur bisa makan dan sekolah karena kakak kamu.”

Regina hanya tersenyum dan melepas pelukanya dari Selly dan menghampiri Tiara sambil menghelus kepala Tiara yang di tepis oleh Tiara.

“Tiara,maafin kakak ya kalau kakak belum bisa jadi kakak yang kamu bangain,tapi suatu saat nanti kakak akan bisa buat kamu bangga kok sama kakak.”

“Iya,terserah deh kakak selalu bicara itu tapi cuman sekedar bicara aja kan bukan tindakan,bye kak aku ke sekolah dulu,malas buang-buang waktu gak guna juga.”

Regina hanya diam dan tersenyum setelah itu Regina menghampiri kedua orangtuanya dan orangtuanya berkata kepada Regina.

“Regina,maafin Tiara adikmu ya nak,dia gak sengaja bicara seperti itu dan dia juga enggak tau,maksud dari ucapannya karena dia masih kecil dan perlu banyak bimbingan lagi.”

“Iya ma,enggak apa Regina mengerti lagian itu semangat dari Tiara yang diberikan ke Regina,biar Regina lebih bisa lagi bahagiain mama dan juga papa,yaudah kalau gitu Regina antarin Selly terus pergi kerja ya ma dan pa,kalau ada apa-apa bisa telepon Regina bye ma dan pa. Doain Regina ya.”

“Iya sayang,itu pasti tanpa kamu minta juga pasti mama dan papa doain kamu kok tenang aja sayang.”

Regina memeluk kedua orangtuanya dengan menahan menanggis yang sudah di tahan dari semua perkataan orang,setelah itu Regina menghapus air matanya dan pergi sambil mengandeng tangan Selly. Sepanjang di perjalanan Regina hanya melamun sampai gak sadar ada motor dan di dorong oleh Selly.

“Ka,kakak enggak apa-apa?”

“Enggak apa-apa sayang,makasih ya udah bantuin kakak.”

“Hmm,kakak kenapa gara-gara ucapan kak Tiara tadi pagi ya? Pasti kakak kepikiran udah kak,enggak usah di pikirin kak Tiara kan emang gitu kak.”

Regina tersenyum dan langsung tersenyum ke arah adiknya sambil merapikan rambut adiknya dan berkata kepada adiknya.

“Enggak kok,adik kakak yang cantik kakak lagi mikir kenapa Selly cantik banget hari ini,kakak sampai kalah cantiknya sama Selly.”

“Ih,kakak bisa aja mana ada yah cantikan kakak dong cantiknya Selly kan nular dari kakak.”

“Haha ayo sayang ke sekolah nanti kamu telat.”

“Siap kakak aku sayang.”

Regina dan Tiara sampai di sekolahnya,setelah itu guru-guru olahrga bernama Pak Benny,menyukai Regina dari lama dan berkata kepada Regina.

“Pagi Regina.”

“Pagi Pak Benny,saya titip adik saya ya pak kalau dia kenapa-kenapa boleh telepon saya.”

“Itu pasti Regina.”

Regina melihat Selly sampai masuk ke kelas dan melambai ke arah Selly,setelah itu Regina melanjutkan cari perkejaan untuk dirinya dan gak lama Regina merasa lelah dan ada nenek-nenek yang membutuhkan tempat duduk,Regina senyum dan berkata.

“Nek,silahkan duduk aku enggak apa-apa kok.”

“Jangan dong,nanti kamu capek gimana nak?”

“Enggak kok nek,aku kuat tenang aja nenek duduk aja ya,kalau gitu aku pergi dulu bye nek.”

“Iya nak bye,semoga nak cantik mendapat kerjaan yang baik ya.”

Regina kaget dan gak bisa berkata apa-apa dan bingung kenapa nenek ini tau,kalau Regina sedang mencari perkerjaan untuk dirinya sendiri,setelah itu gak lama ada Restaurant yang butuh perkeja tetap dan cepat,tanpa pengalaman dengan terburu-buru Regina langsung masuk dan melamar saat wawancara.

“Baik Regina,sekian dari wawancara hari ini,2 hari lagi akan saya kabarin kamu melalui telepon ya,ada pertanyaan mungkin yang ingin kamu tanya?”

Regina hanya tersenyum sambil mengeleng kepala,setelah itu ibu pemilik Restaurant juga tersenyum melihat senyum manis Regina,Regina langsung menjabat tangan sambil berkata.

“Baik ibu,makasih ya kalau begitu saya permisi ibu.”

Regina keluar dari Restaurant sambil menghela nafas dan melihat Restaurant itu dari jauh,sambil menutup mata dan berkata dalam hatinya.

“Semoga,aku keterima di sini dan aku bisa bikin orangtua aku hidup enak.”

Regina dalam perjalanan pulang kerumah,enggak lupa membeli makan untuk adik-adiknya,setelah itu sampai dirumah Selly menghampiri kakaknya yang sedang lelah dan meminta peluk.

“Sayang,kamu kenapa?”

“Enggak apa-apa kak,aku cuman mau peluk kakak,kakak pasti capek.”

“Iya ini,capek banget kamu sama yang lain makan ya kakak udah makan kakak,mau mandi dulu biar capeknya hilang.”

“Ok ka.”

Regina pergi dari hadapan Selly,setelah itu masuk ke dalam toilet langsung mandi,langsung menanggis karena menahan rasa lapar,demi mencukupi keluarganya,saat keluar mama memanggil Regina dan Regina menghampiri mama dengan senyum.

“Iya ma,ada apa?”

“Sayang,ini makan sama mama ya.”

“Loh? Kenapa ma,mama makan aja aku udah makan kok benaran ma.”

“Udah enggak apa-apa,mama juga kenyang ayo makan bersama sayang.”

Akhirnya Regina dan mama makan bersama,sambil menahan menanggis,Regina janji akan memberi hidup yang layak untuk kedua orangtuanya dan juga kedua adiknya,setelah selesai makan Tiara keliatan sibuk mengerjakan pr.

“Tiara,kamu lagi apa sayang? Sekolah kamu gimana hari ini? Kakak ganggu ya?”

Tiara hanya memasang muka kesal kepada kakaknya,setelah itu Regina hanya diam dan pergi dari situ,Tiara menghampiri kakaknya dan memberi es coklat yang di beli dirinya untuk kakanya,sambil menyodorkan gelas berisi es coklat.

2.Tersenyum

“Ini apa sayang?”

“Buat kakak,aku tau kakak haus dan butuh minum.”

“Makasih sayang.”

Regina tau bahwa Tiara hanya mulutnya saja yang ketus,tapi hatinya baik dan selalu memikirkan kakaknya.

“Kakak jangan ke-PDan ya aku ngelakuin ini,karena menghargai mama dan papa.”

Regina hanya tersenyum dan peluk Tiara,Tiara hanya diam dan Regina menghelus kepala Tiara sambil mencium kening Tiara.

“Makasih ya sayang,kamu udah peduli sama kakak,kakak enggak nyangka kamu sayang banget sama kakak,kakak juga sayang banget sama Tiara,maaf ya kalau kakak belum bisa jadi kakak yang baik buat kamu dan juga Selly sayang.”

“Kakak udah jadi kakak yang baik kok,aku aja yang kurang bersyukur punya kakak yang baik,kuat dan hebat kayak kakak.”

Regina yang mendengar itu tidak bisa berhenti menanggis,setelah itu Tiara melap air mata kakaknya dengan menggunakan tangan munggilnya sambil melihat kakaknya.

“Kak,jangan nangis dong,kan aku jadi sedih kalau kakak nangis.”

Regina langsung sontak memeluk Tiara,di liat oleh Selly dari luar dan ikutan memeluk kakaknya sambil menguatkan kakaknya. Mengusap air mata kakaknya.

“Kakak janji sama kalian gak bakal kecewain kalian,maaf ya kalau kakak belum bisa menjadi kakak idaman kalian.”

Selly dan Tiara langsung menanggis mendengar kakaknya bicara seperti itu,setelah itu akhirnya mereka tidur,kebesokan paginya di meja makan,Tiara menyiapkan sarapan begitu juga Selly,Regina yang bangun kaget dan melihat ke arah mereka.

“Loh? Adek kakak ngapain ini rajin banget.”

Regina menghampiri kedua adiknya,setelah itu kedua adiknya senyum dan menyuapin kakaknya makan yang lagi belum beberes.

“Hmm,enak kalian belajar dimana? Kok tau kakak suka nasi goreng.”

“Iya ka,kita tau kakak capek dan kakak sering banget,lewatin makan kita gamau kalau kakak kenapa-kenapa.”

Regina menanggis mendengar itu setelah itu langsung peluk kedua adiknya sambil melihat ke arah adik-adiknya.

“Hmm,kakak bangga banget sama sifat kalian,gak ngerti lagi kenapa bisa ada orang sebaik kalian,keren banget hebat.”

Regina langsung bergegas mandi tanpa memikirkan yang aneh-aneh,kedua orangtuanya bangga akan Regina yang sudah mengurus adiknya dengan benar.

“Ka,mau kemana?”

Selly yang menghampiri kakaknya dengan makanan buatanya dan porsi untuk kakanya sebelum kerja,sedangkan Tiara sudah berangkat duluan dan memberi pesan kecil.

“Ka,maafin Tiara yang selalu merendahkan kakak,enggak maksud Tiara seperti itu,Tiara cuman gamau kalau kakak di hina orang karena,Tiara kesal melihat kakak di hina sama teman-teman Tiara dan menanggis di sekolah.”

Regina yang membaca pesan itu menanggis dan Selly langsung peluk kakaknya sambil mengusap air matanya dengan lembut.

“Ka,udah dong jangan nangis terus Selly gak kuat kalau liat kakak nangis terus,Selly gatau masalah kakak apa,tapi kakak harus tau kalau Selly sayang kakak banget.”

“Enggak sayang,kakak bahagia punya adik-adik kayak kalian yang pengerti dan kakak bingung kenapa kalian pengertian banget,kakak jadi malu sama kalian.”

“Enggak usah malu kak,kenapa harus malu justru kita bangga sama kakak,kita mau kakak tetap sehat dan juga kakak tetap kerja.”

Regina tersenyum dan hpnya bunyi dari Restaurant kemarin,Regina senang dan langsung mengantar Selly ke sekolah,serta berpamitan dengan kedua orangtuanya,setelah sampai sekolah,Regina langsung buru-buru pergi.

“Selamat pagi ibu.”

“Pagi Regina,kamu datang pagi banget belum buka tau,ada apa?”

“Gimana hasilnya ibu?”

“Kamu keterima dan kamu udah boleh kerja ya di sini.”

“Baik ibu,makasih ya ibu.”

Regina langsung menganti seragam kerja dan memulai kerja,hari demi hari di lewatinya untuk mencari nafkah demi membahagiakan keluarganya,setelah selesai Selly dan Tiara sudah tidur dan meninggalkan makanan untuk regina.

Tak terasa sudah mau 4 bulan bekerja di Restaurant ini dan semua ekonomi Regina,sedikit demi sedikit terbantu berkat kerja kerasanya.

“Halo ibu,mau pesan apa?”

“Ibu-ibu emang muka saya kayak orangtua sampai kamu panggil saya ibu?”

Regina diam dan kaget apa dia salah bicara kepada ibu-ibu ini,setelah itu Regina tersenyum sambil memperbaiki bahasa bicaranya.

“Maaf kak,saya enggak tau mau manggil apa.”

“Kakak,sejak kapan saya punya adik kayak kamu,panggil saya putri.”

“I-iya baik,Putri mau pesan apa? Ada yang bisa saya bantu?”

Putri melihat menu sambil menahan kesal dengan Regina,Regina yang enggak tau apa-apa,Putri sengaja mau jatuhin minum agar mengenai Regina,Regina Reflek dan langsung mengambil air itu.

“Putri,enggak apa-apa?”

Putri merasa kesal dengan Regina,setelah selesai pesan Putri terus mencari alasan Regina,Ibu pemilik Restaurant bingung ada apa,setelah itu menghampiri Putri dan juga Regina.

“Putri! Kamu kenapa sih? Gangguin pegawai mama,kamu mau bantuin mama kerja,jangan egois bisa gak! Capek mama sama kamu.”

Putri menanggis,karena di marahin oleh mamanya setelah itu Regina hanya diam,sambil senyum kepada Ibu pemilik Restauran.

“Itu anak ibu?”

“Iya anak saya,emang manja dia makannya saya capek sama dia,makasih ya kamu udah pengertian.”

“Sama-sama ibu.”

Regina balik ke belakang dan gak lama Heri datang pria dingin nan ganteng,yang mau makan di Restauran yang jauh dari kantor dan juga menunggu pasanganya.

“Selamat siang kak,ada yang bisa di bantu? Mau pesan apa.”

Heri pesan makan tanpa melihat ke arah Regina,Regina tetap ramah walau dirinya tidak di liat dan Heri merasa ada yang aneh dengan suara ini,seperti kenal namun takut untuk melihat dan memutuskan untuk tidak melihat.

Sampai makanan Heri tiba,Heri memberanikan diri melihat Regina,namun keadaan berkata lain,Regina pergi lebih dulu dan tidak sempat untuk saling melihat and bertatap,sampai Heri mau baya dan melihat Regina dengan tutup topinya.

“Regina.”

“Iya ibu.”

Heri yang mendengar itu membautnya mengingat akan masa lalunya,dengan wanita yang bernama Regina juga,Heri masuk kembali untuk memastikan apa Regina di maksud,Regina dari masa lalunya hanya ilusinya yang rindu akan Regina.

“Maaf pak,ada yang bisa saya bantu?”

Perkerja yang mengantikan posisi Regina,setelah itu Heri hanya diam sambil celingak-celinguk menunggu Regina keluar dari ruanga.

Sedangkan Regina sedang membuat pembukuan Restauran karena,ibu pemilik Restauran sudah percaya penuh dengan Regina,Regina juga senang di beri kepercayaan seperti itu.

Heri merasa usahanya sia-sia dan keluar dari Restauran,ke kantornya dan merenung sambil melihat ke arah jendela dengan pemandangan gedung tinggi,sambil memikirkan Regina dimana dana pa kabarnya.

“Regina,duluan ya.”

“Iya hati-hati ya.”

Regina merapikan Restauran dan menghitung semua uang untuk di transfer ke ibu,Restauran sampai dirumah sambil meregangkan badan,adik-adiknya langsung peluk Regina.

3.Rese

“Kakak.”

“Sayang,hayo udah pada makan belum?”

“Belum kak.”

“Wah,kebetulan banget ini kakak bawa makanan enak,dari tempat kerja kakak makan bersama ayo.”

“Ayo kak.”

Adik-adiknya membantu untuk merapikan piring,Regina yang melihat itu senang membawa dua piring,untuk kedua orangtuanya sambil berkata.

“Ma,Pa ini untuk Mama dan juga Papa ya maaf ya,hanya sederhana belum bisa yang mewah nanti ya suatu saat.”

“Apaan sih sayang,di kasih begini aja Mama dan Papa udah senang kok,gimana kerjaan kamu sayang?”

“Lancar Ma dan aku juga nyaman di sana.”

“Baguslah Mama ikut senang,kalau ada yang mau di bantu kasih tau Mama ya sayang.”

Regina langsung mengoda mamanya sambil melihat ke arah mamanya,dengan senyum manisnya serta tengil.

“Emang Mama mau bantu apa sih Ma?”

“Apa aja yang bisa bantu kamu.”

“Mama enggak usah repot-repot,aku enggak apa-apa kok,I love you ma.”

Regina peluk mamanya dan papanya menghelus kepala Regina,semua bersiap-siap untuk makan,setelah selesai makan Regina tersenyum kepada kedua adiknya.

“Dek.”

“Iya ka.”

“Kamu lagi ngapain?”

“Lagi bikin tugas kak,ada apa ka?”

Regina melihat tugas adik-adiknya setelah itu hanya tersenyum dengan adik-adiknya sambil menghelus kedua kepala adiknya.

“Mau kakak bantu gak?”

“Enggak usah kak,kakak tidur aja bentar lagi juga selesai kok,kita gamau kakak bantu kasian kakak udah capek.”

“Hmm yaudah kalau gitu,tapi kalau butuh bantuan,kasih tau kakak ya.”

“Baik ka.”

Akirnya Regina tidur di kasurnya sambil meluruskan kaki,Regina tersenyum karena sekarang hidupnya udah lebih enak,walau perjuanganya panjang dia tetap mengambil resiko serta langkah yang baik.

.

.

“Pagi kak.”

“Pagi sayang.”

“Kakak mau kerja ya?”

“Iya ini sayang,kamu sendiri mau kemana pagi-pagi amat rajin loh,kamu ke sekolah sama kakak kan.”

“Iya kak.”

“Ok kakak mandi dulu ya.”

Regina langsung pergi mandi,sarapan dan membawa bekal untuk adik-adiknya termasuk dirinya,setelah sampai di sekolah Selly langsung membayar uang sekolah sampai lunas dan setelah itu Regina hanya tersenyum.

Sampai di tempat kerja Regina langsung membersihkan Restauran sebelum di buka,gak lama pelanggan kemarin datang lagi,siapa lagi kalau bukan Heri.

“Halo kak,pagi tapi kita belum buka.”

“Bukannya jam berapa ya?”

“Sebentar lagi si kak,lima menit lagi,kakak mau tunggu?”

“Iyaudah kalau gitu.”

“Baik ka,makasih ya ka.”

Sambil di layani oleh Regina,Heri merasa deg-degan kepada Regina yang sekarang mangkin cantik dan banyak berubah.

Heri jadi keingat dulu saat pertama kali ketemu Regina,dimana Regina mengangap dirinya gak culun dan mengangap semuanya sama,Heri tersenyum saat mengingat kejadian itu.

“Kak.”

Regina merasa di cuekan karena Heri yang lagi melamun soal masa lalu bersama Regina,setelah itu Regina merasa di cuekan oleh Heri dan gak lama Heri sadar.

“A-ah ya ada apa? Maaf.”

“Mau pesan apa kak?

Regina yang lagi bete aja lucu anggapan Heri,gimana jadi pacarnya eh mikir apa sih gua,akhirnya Heri memutuskan untuk pesan makanan.

“Iya saya pesan nasi goreng spesial aja sama kopi hitam panas satu.”

“Baik pak,makasih mohon ditunggu pesananya ya.”

“Regina!”

Panggilan dari suara jauh di sana,Regina langsung menghampiri dan tersenyum kepada anak pemilik Ibu Restauran.

“Putri,ada apa?”

“Oh,untung lu ingat ya panggilan gua kalau enggak ingat,marah besar gua sama lu.”

“Iya,ada apa putri?”

“Pesanan gua mana? Duh lu gimana sih? Kan gua udah bilang gua mau pergi kuliah.”

“Baik,sebentar ya putri.”

Regina balik badan sambil mengambil pesanan putri,sambil melihat ke arah Heri,Heri hanya fokus pada handphoneya dan gak lama pesanan Putri datang.

“Ini Putri,pesananya.”

“Makasih ya.”

“Baik.”

Regina balik ke tempat kerjanya sambil menunggu,makanan untuk meja no 8 yang diduduki oleh Heri,enggak lama makananya keluar Regina mengantar langsung.

“Ini makanan nya kak,selamat di nikmati.”

Dengan senyum manis Regina yang membuat Heri merasa pagi ini,hari keberutunganya selain ketemu Regina,dirinya juga mendapat projek besar apa ini yang tandanya masa depan.

“Ini saya mau bayar jadi berapa?”

“Total semuanya dua ratus ribu ya ka.”

“Baik,ini uangnya makasih ya sekali lagi makananya enak.”

“Makasih kak,kita tunggu kedatanganya kembali.”

Regina tersenyum dengan Heri,Heri langsung menutup mulutnya dan pergi sambil dari luar Restauran merasa kalau jatungnya berdegub kencang karena Regina.

“Regina.”

“Iya ibu.”

“Tadi Putri ke sini ya?”

“Iya Ibu,ada apa Ibu?”

Ibu curiga apa yang di lakukan Putri terhadap Regina,selain karyawan Regina udah di anggap anak oleh Ibu pemilik Restauran,selain gigih dalam kerja Regina selalu berhati-hati dan gak pernah ada salah.

“Hmm yaudah kalau dia ke sini lagi,kasih tau ibu ya.”

“Baik Ibu.”

Regina langsung ke belakang lagi mengerjakan pekerjaannya,sampai di kantor Heri diam termenung sambil berpikir bagaimana cara ajak Regina jalan.

“Sayang.”

Panggilan dari wanita cantik yang bernama Ella,siapa lagi kalau bukan calon tunangan Heri yang langsung mengecup pipi Heri.

“Sayang.”

“Hmm,apa?”

Heri dengan nada ketusnya menjawab lawan bicaranya Ella,dengan enggan. Ella langsung duduk di pangkuan Heri.

“Makan ayo.”

“Hmm,udah makan.”

“Loh? Kenapa enggak tunggu aku?”

“Kamu lama sih,jadi aku duluan lain kali cepat makanya,kalau tidur tau waktu,semalam tidur jam berapa?”

“Kamu perhatian banget si,jadi senang aku kalau kamu perhatian jam 10 malam sayang.”

Heri bingung dan langsung berhenti untuk peduli dengan Ella. Meninggalkan Ella di ruanganya sendiri,di kejar oleh Ella.

“Sayang,mau kemana? Kenapa aku di tinggal kebiasaan banget si kamu,dasar lucu,ini dia alasanya kenapa aku sayang sama kamu,kamu itu lucu dan selalu buat aku kangen sayang.”

Heri terpaksa menamani Ella makan siang,bersama kedua orangtua mereka lalu papa Heri melihat ke arah Heri.

“Her,kapan rencana kamu mau tunangan dengan Ella.”

Heri hanya diam dan tetap fokus pada makananya,walau papanya sudah memberi kode kepada dirinya,Ella melihat ke arah Heri sambil menghelus kepalanya.

“Sayang,itu papa kamu ajak bicara kok kamu gak jawab sih.”

"Diam! jangan panggil gua sayang,gua udah cukup muak sama lu! lu sadar gak sih kalau gua enggak suka sama lu,asli gak ada malunya."

Ella yang pengertian langsung tersenyum kepada papa Heri,Heri tetap diam dan gamau menjawab selesai makan papa langsung menengking kepada Heri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!