Anisa Humaira,adalah seorang gadis berhijab yang menggeluti dunia Fashion desainer yang khusus membuat gaun pengantin, terutama gaun pengantin muslimah. Anisa yang biasa disapa Nisa adalah anak kedua dari seorang pengusaha restoran terkenal di Jakarta dan Indonesia, karena cabang restorannya sudah berjamur di seluruh pelosok negeri.
Walaupun begitu, Nisa tidak pernah manja akan kekayaan dan fasilitas yang diberikan keluarga kepadanya. Nisa adalah seorang wanita karir yang mandiri, yang berusaha dengan kemampuannya sendiri.Terbukti saat ini usaha yang dirintisnya sebagai fashion desainer bisa berkembang dengan pesat.
Banyak kalangan papan atas yang memesan gaun pengantin kepadanya.Seperti saat ini Nisa sedang menggarap desain gaun pengantin pesanan dari seorang anak pengusaha terkenal di Jakarta.
"Bagaimana menurut kakak, apakah ini sudah sesuai dengan keinginan kakak? " ujar Nisa dengan menunjukkan gambar desain gaun yang dipesan.
"Iya seperti ini, aku suka. " kata sang pemesan.
"Baiklah kalau begitu, akan segera saya kerjakan. " Kata Nisa dengan menunjukkan senyum di bibirnya.
"Baiklah, kalau bisa dalam waktu satu bulan harus sudah selesai. karena pertengahan bulan depan pesta pernikahan akan kami langsungkan. "
"Tentu saja kakak, akan saya usahakan secepatnya. Terimakasih atas kepercayaan nya kepada kami. " ujar Nisa, mengantar tamunya keluar dari butik.
"Alhamdulillah, ada pelanggan lagi hari ini. " gumamnya setelah sampai di ruanganya.
"Iya Nis, Alhamdulillah bulan ini kita Terima banyak pesanan gaun pengantin. " kata Alimah sang asisten sekaligus sahabat Nisa.
"Iya, untuk desain ini segera kau serahkan kepada Susi, agar segera mengerjakannya. "
"Baiklah." Ima mengambil desain baru dari Nisa agar segera di proses.
"Aku akan istirahat dulu,lelah rasanya. Tapi kita harus terus bersyukur mendapat rejeki ini setiap hari. " ujar Nisa yang sudah Membaringakan tubuhnya di atas kursi.
"Istirahat lah, aku akan berjaga di depan bersama anak-anak. "
Alimah keluar dari ruang kerja Nisa, memberikan waktu istirahat kepada sahabatnya itu yang sudah bekerja keras selama beberapa hari ini.
Sedangkan Nisa sudah langsung tertidur setelah kepergian Alimah.
Sore harinya,
Nisa memarkirkan mobilnya di garasi, lalu dia masuk ke dalam rumah.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam. " jawab seorang wanita paruh baya menyambut kedatangan putrinya.
Nisa duduk di sebelah ibunya, yang sedang duduk diruang keluarga. Lalu membaringkan kepalanya di pangkuan sang ibu.
"Sudah pulang nak? " tanya ibu Aisyah membelai sayang rambut anaknya.
"Sudah bu, hari ini Nisa lelah sekali. Banyak pesanan gaun pengantin yang masuk. " Anisa biasa mengadu kepada ibunya tentang apa saja terjadi di tempat kerjanya.
"Bersyukurlah nak, karena itu semua rejeki yang Allah berikan kepada kita. Bukankah kamu sendiri yang memilih bidang itu. Jadi kalau ramai berarti rejekimu sudah ada di sana, jangan pernah mengeluh. Karena Allah akan menarik nikmat itu dari kita. " ibu Aisyah memberikan nasehat kepada anak perempuannya itu.
"Iya bu, Nisa selalu bersyukur. Karena dengan bersyukur kita akan mendapat kekuatan untuk mengerjakannya. "
"Kau benar. Sekarang, pergilah mandi, bersihkan badanmu. Nih, bau acem. " kata ibu sambil menutup hidungnya dengan dua jari.
"Ibu... " rengek Nisa, "Mana ada bau acem, nih coba ibu bau. " kemudian memeluk ibunya.
Dan mereka berdua pun tertawa lepas. Begitulah kedekatan Nisa dengan sang ibu.
Setelah membersihkan diri, Nisa ikut bergabung dengan keluarganya untuk makan malam. Menu Makan malam sederhana, hanya dengan sayur sop, ayam goreng,tahu tempe dan telur dadar, tidak lupa sambal sebagai pelengkap. Meskipun memiliki harta berlimpah, tak membuat keluarga itu hidup mewah. Pak Ibnu dan ibu Aisyah selalu mengajarkan kehidupan sederhana kepada anak-anak nya.
"Abang tidak kesini bu? Nisa sudah kangen banget sama Alan. " tanya Nisa di sela-sela makannya.
"Hari ini abang, ayah tugaskan melihat resto di Bandung, katanya disana ada sedikit masalah. " ujar pak Ibnu menimpali.
"Oohh, harusnya kalau keluar kota Alan di tinggal di sini saja biar bisa nemenin ibu. " kata Nisa sambil memakan tempe goreng kesukaannya.
"Abangmu, tidak mau merepotkan ayah dan ibu. Takut di cap durhaka katanya. " kekeh ibu Aisyah.
Nisa manggut-manggut.
"Sudah, habiskan dulu makannya. Setelah itu kita ngobrol sambil nonton TV. " kata Pak Ibnu.
Setelah selesai makan malam, mereka bertiga berkumpul di ruang tengah, sambil nonton acara kesukaan ibu. Apalagi kalau bukan sinetron ikan terbang.
"Nis, ibu mau tanya. Usiamu sudah berapa? " tanya ibu aisya sambil membelai rambut anaknya.
"Hampir dua puluh lima tahun. Emangnya kenapa bu? " tanya Nisa tidak mengerti.
"Kamu sudah dewasa nak, apa ga pengen nikah gitu? " ibu Aisyah mencoba memancing anaknya.
"Masih belum kepikiran bu. Nanti kalau ada jodoh pasti datang sendiri. " ucap Nisa santai.
"Gimana mau datang nak, kalau kamu cuma begelut dengan kertas-kertas desain dari pagi sampe sore, trus pulang ke rumah tidur sampai pagi. Berangkat kerja lagi. " kata Ibu Aisyah, dengan sedikit kesal dengan jawaban anaknya.
"Ya gimana lagi bu. Nisa memang sibuk, masih belum kepikiran nyari jodoh. Nisa percaya Allah sudah memberikan jodoh terbaik buat Nisa nanti. Bukankah, manusia diciptakan berpasang-pasangan? Itu pedoman Nisa." ujar Nisa sambil memakan buah yang disiapkan untuk camilan.
Pak Ibnu hanya geleng-geleng kepala mendengar perkataan anaknya ini.
"Jodoh memang pasti datang, nak. Tapi kenapa kamu tidak mencoba menjemput jodohmu? " kata ibu Aisyah makin kesal mendengar ocehan anaknya itu.
"Di jemput pake apa, bu? Pake angkot apa bis? " jawabam Nisa menggoda ibunya.
"Astaghfirullahalazim... ibu nyerah. " saking kesalnya ibu mengalihkan tubuhnya dari Nisa.
"Ya, Allah ibu... jangan marah-marah donk. Nanti cepat tua. Kalau ibu keburu tua, nanti ga bisa ketemu cucu ibu dari Nisa. " Nisa semakin menggoda ibunya.
"Mangkanya buruan nikah Nisaaaa... " kata ibu semakin kesal.
Nisa akhirnya memeluk ibunya dari belakang.
"Insyaa'Allah bu, jika sudah Jodohnya nanti juga pasti datang. Nisa tidak mau terburu-buru, daripada nanti Nisa salah milih jodoh, itu akan menyusahkan ayah dan ibu nantinya. Sabar ya? " Nisa akhirnya merayu ibunya agar tidak kesal lagi kepadanya.
"Ibu hanya ingin melihatmu menikah, nak biar ada yang menjagamu. Umur manusia tidak ada yang tahu. " ujar ibu, dengan membalas pelukan anaknya itu.
"Jangan bicara seperti itu, bu. Ibu akan panjang umur dan nanti bisa melihat Nisa menikah sampai memiliki anak. Semua itu sudah ada waktunya. Kalau sampai hari ini Nisa masih sendiri, mungkin jodoh Nisa masih jagain jodoh orang bu. " Kekeh Nisa merasa konyol dengan kata-kata nya barusan.
"Kamu ini. " Ibu melepaskan pelukannya dan mencubit hidung Nisa yang bangir.
Pak Ibnu yang dari tadi mendengarkan perdebatan anak dan istrinya hanya terkekeh, baginya itu sudah hal biasa. Kedua wanitanya itu selalu mempunyai cara untuk menghangatkan suasana.
"Sudah nis, Ini sudah malam. Cepat tidur, jangan tidur malam-malam, Ga baik untuk kesehatanmu. " Pak Ibnu selalu memberikan nasehat itu kepada Nisa.
"Iya yah. Nisa, tidur dulu ya bu. " pamit Nisa kepada ibunya lalu mencium pipi Ibu kemudian Ayahnya. Dan masuk kedalam kamarnya.
Di dalam kamar, Nisa tidak langsung tidur. Dia terngiang-ngiang permintaan sang ibu yang menginginkannya untuk segera menikah.
"Gimana mau nikah, cowok aja ga punya. Jangankan cowok, teman laki-laki aja bisa dihitung jari. " gumam Nisa di atas ranjangnya, sambil menghitung jarinya.
"Bodo amat lah, aku nikmati hari-hari masa mudaku dulu, cari cuan yang banyak buat modal nikah." Nisa terkekeh sendiri dengan pikirannya.
Menikmati masa jomblo, sebelum nanti aku disibukkan dengan suami dan Anak. " kekehnya lagi, sambil membayangkan kalau dia punya suami dan anak.
Bersambung
Terimakasih sudah membaca
Keesokan harinya,
Nisa sudah berada di Queen butik, tempatnya mengais rejeki. Hari ini dia sama sekali tidak konsentrasi dalam bekerja, karena memikirkan keinginan sang ibu yang ingin agar dirinya segera menikah.
"Haah... " Nisa menyandarkan tubuhnya bersandar di kursi kerjanya sambil menghembuskan nafas kasar.
"Kemana aku harus mencari jodohku. " gumam Nisa sambil mengetuk-ngetukkan pena di keningnya.
tok... tok... tok..
"Masuk."
Alima masuk bersama dengan seorang wanita cantik bersama dengan seorang anak kecil.
"Assalamu'alaikum aunty." sapa anak kecil tadi
"Wa'alaikum salam" jawab Nisa sambil beranjak dari kursinya, lalu memeluk bocan kecil itu.
"Cantik... apa kabar. " Nisa langsung memeluk anak sahabatnya itu dan bercipika - cipiki.
"Alhamdulillah baik,aunty." balas Nayra menirukan suara anak kecil.
Nisa lalu berdiri, dan memeluk sahabatnya itu.
"Kamu apa kabar, Nay. "
"Alhamdulillah, aku juga baik. " ucap Nayra, "Kamu sendiri."
"Ya, seperti yang kamu lihat sekarang. " ujar Nisa setelah melepas pelukannya.
"Lama kita tidak bertemu." ujar mereka bersamaan, lalu terkekeh. Dan duduk di kursi tamu yang ada diruangan Nisa.
"Ima, tolong siapkan minuman untuk kami. " Nisa meminta tolong kepada Alima.
"Baiklah, tunggu sebentar. " jawab Ima melenggang pergi meninggalkan mereka berdua.
"Bagaimana temanku yang cantik ini apa sudah punya kekasih, atau masih jomblo aja nih. " goda Nayra.
"Ya... masih gini-gini aja. masih sibuk dengan kerjaan. " jawab Nisa santai.
"Kau ini, lihatlah aku. Aku sampai sudah punya anak, kamu masih bahagia dengan kesendirian mu. "
"Ya, mau bagaimana lagi... jodohnya belum datang. "
"Kalau belum datang, kenapa tidak kau jemput jodohmu, Nisa? "
"Ih, omonganmu sama seperti ibu semalam. "
"Kenapa? "
"Ibu ingin aku segera menikah, Nay. Dan aku bingung, siapa yang mau aku nikahi. Aku aja masih jomblo gini. " ujar Nisa dengan mengerucutkan bibirnya.
"Hahahahahah... "
Nayra tertawa terbahak-bahak mendengar ocehan sahabatnya itu. Alima yang baru saja masuk juga ikut tertawa.
"Makanya, kamu harus mengembangkan sayap pergaulanmu, jangan hanya berjibaku dengan pekerjaan saja. " nasehat Nayra.
"Cih, kalian sama saja. " Nisa berdecih mendengar ejekan sahabatnya itu.
"Eh, sekarang kan jamannya teknologi. Bagaimana kalau kau coba kencan online saja, di situs pencarian jodoh. Barangkali ada yang nyangkut di hatimu. " usul Nayra.
"Mana mungkin, aku melakukannya. " kata Nisa dengan cuek.
"Eh, di coba dulu. Ada teman suamiku yang nyari jodoh lewat situs pencarian jodoh. Dan mereka berhasil, dapat cewek bule pula. Barangkali kau bisa mendapat jodoh Sultan dari Timur Tengah, Nis. " kata Nayra dengan semangat.
"Aamiiin." Ima mengamini kata-kata sahabatnya itu.
"Terserah lah. " ucap Nisa pasrah.
"Baiklah, Kalau kau bilang terserah itu artinya iya. Nanti akan aku tanyakan kepada suamiku, bagaimana cara mendaftar kencan online itu. " ujar Nayra lagi masih dengan semangatnya.
Istambul, Turki
Seorang pria berparas tampan dengan karisma dan wibawanya tengah berjibaku dengan berkas-berkas di mejanya. Didampingi asistennya yang selalu setia membantu sang tuan.
Erhan melonggarkan dasi yang melilit lehernya, dan menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya.
Erhan Farhat seorang CEO muda dan satu-satunya pewaris tahta dari perusahaan keluarganya Khan Corp dan owner dari Farhat Fashion. Perusahaan fashion yang didirikannya sendiri untuk mengembangkan hobbynya di bidang fashion dan model. Bahkan Erhan sering menjadi model untuk produk fashionnya.
Wajah tampan yang dihiasi bulu-bulu halus, menambah ketampan dan karismanya sebagai seorang pemimpin. Ditambah lagi warna mata biru cerah yang tajam dan bentuk tubuh yang proporsional dan pelukable, membuat banyak wanita yang terpesona kepadanya.
Erhan Adalah sosok pria normal yang juga membutuhkan wanita di sisi nya. Namun setiap wanita yang dekat dengannya selalu memanfaatkan kekayaannya hanya untuk berfoya-foya, tanpa menginginkan hubungan yang lebih serius dengannya.
Terakhir kali, Erhan berhubungan dengan Benazir, seorang model yang bekerja di perusahaannya. Erhan mencoba serius dengannya, Dengan memberikan apapun yang diinginkan Benazir. Mulai dari tas brended, sepatu, pakaian dan apapun yang di minta Benazir, Erhan pasti mengabulkannya. Hingga suatu hari, Erhan memergoki Benazir sedang bercumbu dengan seorang model pendatang baru di perusahaannya. Dan mengatakan kepada pria itu, kalau dia akan meminta uang lebih banyak lagi kepada Erhan untuk bersenang-senang dengannya. Setelah melihat dan mendengar itu, Erhan langsung memutuskan hubungan dan kontrak kerja samanya dengan Benazir.
Hingga akhirnya Erhan tidak berminat lagi mengencani seorang wanita, apalagi wanita yang berasal dari negaranya. Karena semua penduduk kota Istambul, pasti mengenal siapa itu Erhan Farhat. Dikarena foto, poster dan iklan sering menayangkan wajahnya di media elektronik ataupun media massa.
🥧🥧🥧🥧🥧🥧
Saat ini Erhan sedang berada di privat room sebuah restoran bersama dengan asistennya Kemal. Setelah melakukan perjamuan makan dengan relasi bisnisnya Erhan tidak langsung pulang, karena dia ingin bersantai dulu di sana.
"Sejak kau putus dengar Benazir, kau seperti pria yang tidak terawat, Han. " Kata Kemal sambil memperhatikan wajah sahabat sekaligus bosnya itu. Jika diluar jam kerja, Kemal selalu bersikap santai terhadap Erhan. Apalagi Erhan sendiri yang memintanya.
"Bukankah aku terlihat semakin tampan dengan bulu-bulu halus ini. " Ujar Erhan dengan memegangi dagunya yang dipenuhi bulu halus.
"Cih, dulu saja kau selalu memperhatikan penampilanmu, Tapi kenapa sekarang kau jadi seperti orang yang tidak terurus. " Kemal berdecih mendengar kenarsisan Erhan.
"Terserah kau saja. " pasrah Erhan.
"Mal, bisa kau carikan aku seorang ahli IT yang handal, yang bisa menghapus semua data diriku yang sudah tersebar. " ujar Erhan tiba-tiba.
Kemal tekejut. "Untuk apa? "
"Aku punya sebuah rencana. Tapi aku harus menghapus semua data dan informasi tentang diriku, sehingga tidak ada yang bisa melacaknya."
"Aku punya teman di bidang itu. Tapi, katakan dulu padaku apa yang akan kau lakukan dengan itu. " tanya Kemal dengan rasa penasaran nya.
Erhan menegak minuman di gelasnya lalu bersandar di sandaran kursi.
"Aku ingin mencari jodohku. "
"Caranya? "
"Aku akan mendaftarkan diri, di situs kencan Online. "
"What, are you kidding me? " Kemal terkejut dengan ide gila sahabatnya itu.
"Kenapa, apa yang salah? "
"Apa kau sudah gila atau depresi setelah putus dengan Benazir. Kenapa sampai mencari jodoh di situs kencan segala. Kau hanya perlu menunjuk wanita yang kau suka, lalu kencani, maka mereka akan dengan senang hati menerimamu. "
"Aku tidak mau berhubungan dengan mereka yang hanya memanfaatkan kekayaanku. Dan mau denganku hanya karena aku seorang Erhan. Aku ingin bersama dengan seseorang yang bisa menerimaku apa adanya, tanpa peduli dengan asal usul keluarga ku. " ujar Erhan menjelaskan maksudnya.
Kemal manggut-manggut.
"Aku tidak sabar ingin bermain-main di dunia maya, dan tidak sabar segera mendaftar. Aku pikir, itu patut di coba, tidak ada salahnya. Barangkali jodohku juga bukan berada di negara ini, tapi berada di negara bagian lain. Aku ingin menjemput jodohku." Ujar Erhan dengan segala bayangan yang berseliweran di pikirannya.
Kemal menggeleng kan kepalanya mendengar pemikiran sahabatnya itu. Bagaimana Sahabatnya itu punya ide gila untuk menjemput jodohnya.
"Apa kau yakin dengan ide gilamu itu. " tanya kemal memastikan.
"Ya... aku yakin, sangat yakin. Aku lihat banyak orang yang berhasil dengan kencan online itu, hingga mereka menikah, bisa mendapat keturunan dan mereka langgeng sampai sekarang." ucap Erhan penuh semangat.
"Jika hanya mencari wanita matre atau murahan aku hanya perlu menjentikkan jariku, mereka akan dengan senang hati menyerahkan tubuhnya padaku." ujar Erhan lagi.
"Tapi yang aku inginkan adalah wanita yang mau menerima Erhan, pria biasa dengan banyak kekurangan, seorang pegawai negeri dengan gaji sedikit" ujarnya lagi dengan senyum simpul di bibirnya, dan membayangkan apa yang akan terjadi nanti jika Erhan sang CEO berubah menjadi seorang pegawai negeri.
"Terserah, lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Jika itu baik menurutmu. " Kemal masih tak habis pikir dengan keinginan sahabatnya itu, namun dia berusaha menghargai apa yang sahabat nya itu inginkan.
"Lakukan saja apa yang aku perintahkan, Mal. Aku akan membayar mahal orang itu. Dan lakukan dengan cepat, karena aku ingin segera menjemput jodohku. " ujar Erhan dengan mata berbinar.
"Baiklah.... baiklah tuan muda... Apapun untukmu." Ejek Kemal.
Bersambung.
Terimakasih sudah membaca.
Dukung terus karya ini ya.
Beberapa hari telah berlalu,Nayra yang katanya akan menemui Nisa sehari setelah pertemuan mereka tidak jadi datang. Karena harus menemani suaminya ke luar kota selama beberapa hari. Sedangkan Nisa sendiri sudah tidak memikirkan tentang jodoh atau pun pernikahan. Toh, ibunya juga sudah melupakan hal itu.
Nisa berjalan lunglai menuju kursi panjang dan melemparkan tasnya asal, karena dia baru saja mengantarkan dua pesanan baju pengantin di dua tempat berbeda bersama asistennya Alima.
"Lelahnya... " keluhnya sambil merebahkan dirinya di atas kursi.
" Istirahatlah, Aku keluar dulu Nis. " pamit Alima lalu keluar meninggal kan sahabatnya yang sedang kelelahan itu.
Tak lama pintu kembali terbuka, diliriknya Nayra masuk ke dalam ruangannya bersama gadis kecil yang masih memakai seragam TK. Nisa tak bergeming dari tempatnya rebahan.
"Kau kenapa? lemes amat. " tanya Nayra yang melihat temannya itu dalam keadaan kusut.
"Aku lelah Nay... baru pulang nganter baju tadi sama Alima. " keluhnya.
"Oohh... " Nayra cuma membulatkan mulutnya.
"Ngomong-ngomong, ada apa tumben mampir. "
"Aku mau nepati janjiku sama kamu, Nis. "
"Janji... janji apa? " tanya Nisa tak mengerti
"Aku kan janji mau daftarin kamu ikut perjodohan online. " kekeh Nayra.
Nisa memutar bola matanya malas.
"Kirain udah lupa. Ibu udah ga nanyain lagi tuh. Jadi ga usah repot-repot" jawab Nisa enteng.
"Ck... dicoba aja dulu Nis. Barangkali jodohmu bukan orang Indonesia, tapi orang Eropa atau Amerika,Afrika atau Asia bagian lain. " Nayra terkekeh membayangkan temannya itu mendapat jodoh orang Afrika.
"Ga usah mikir macem-macem. " kata Nisa yang melihat temannya terkekeh.
"Habisnya, kamu susah di atur. Coba aja ini dulu ya. Kalau ga cocok nanti tinggal halus aja Nisaaa."
Kesal Nayra.
"Terserahlah." kata Nisa cuek sambil mengajak anak Nayra main.
"Nah gitu donk. Sini'in HPmu, biar aku download dulu aplikasinya. Aku sudah les privat sama suamiku kemarin, sekarang mau praktekin ke kamu." Ujar Nayra penuh semangat,
Berbanding terbalik dengan Nisa yang ogah-ogahan. Lalu Nisa memberikan ponselnya pada Nayra. Dengan mudah Nayra membuka ponsel milik Nisa.
"Gila HP secanggih dan semahal ini ga kamu kunci? Nggak takut di ambil orang. " heran Nayra kepada temannya itu.
"Siapa juga yang mau ambil. orang HP juga di dalam tas terus. " jawab Nisa cuek.
Nayra geleng-geleng tak habis pikir dengan sahabatnya itu. Lalu dia mulai mengutak-atik ponsel milik Nisa, mendownload Aplikasi jodoh online yang lagi hot dan mendaftarkan sahabatnya. Tanpa menanyakan apapun pada Nisa, Nayra sudah hafal seluk beluk kehidupan Nisa. Jadi dia dengan mudah mengisi biodata sahabat nya itu. Beserta profil pekerjaan juga dicantumkan, biar keren kekeh Nayra sendiri. Lalu mengambil foto Nisa yang paling cantik, dan menarik. Dengan gaun muslim yang elegan.
Name : Anisa Humaira
Age : 25 years old
Country : Indonesia
Jobs : Fashion Designer
Account : Nisa@yahoo.com
I'm single but I'm Happy
"menjemput jodoh"
Sengaja Nayra menulis dalam bahasa Indonesia, agar mereka mau mencari tahu arti tulisannya dalam bahasa Inggris atau bahasa mereka.
"Done... selesai sudah. semoga kau bisa cepat dapat jodoh. " gumam Nayra dengan penuh harapan.
"Nih udah jadi Nis. Nanti pilih cowok yang ganteng ya? kalau bisa yang kebule-bulean biar bisa memperbaiki keturunan. " goda Nayra.
"Enak aja, aku juga keturunan kaleee... Bokap aja orang Pakistan yang nikah sama nyokap yang orang Sunda. Jadinya kayak gini, makhluk cantik jelita." ujar Nisa membanggakan dirinya sendiri.
"Iya... iya... percaya. Anaknya pak Ibnu memang tidak ada duanya. " ujar Nayra.
Lalu mereka tertawa bersama.
"Nis, aku pulang dulu ya. Mau ke kantor suami, aku mampir cuma mau nepati janjiku padamu aja, biar kamu cepet dapat jodoh. Dan segera menyusulku." kata Nayra berpamitan.
"Iya, Nay. Makasih yah, udah mampir. Seneng banget didatangi temen kayak gini. Capeknya jadi hilang, setelah ketemu cewek cantik ini. " kata Nisa menoel pipi anak sahabatnya itu, dan mengantarkan mereka sampai di luar.
"Makanya buruan nikah, biar ada yang di towel-towel kayak gini. " kata Nayra sambil memainkan pipi anaknya.
"Insya'Allah segera menyusul. Do'a in ya? "
"Selalu sayang, Do'a terbaik untuk sahabat terbaikku. " kata Nayra memeluk sahabatnya itu ketika sudah berada di luar butik.
"Hati-hati ya... sering-sering mampir" kata Nisa melambaikan tangannya.
Dan dibalas lambaian tangan Nayra dari dalam mobil.
Saat sudah masuk ke dalam ruangannya, Nisa lagi-lagi dikejutkan dengan kedatangan Alima.
"Ada apa, Ma?
" Ini nis, ada undangan Fashion show di Dubai. Apa kau mau ikut? "
Nisa kemudian membaca undangan yang ditunjukkan Alima. Sudut bibirnya tertarik ke atas.
"Ini adalah kesempatan buat kita mengepakkan sayap di dunia internasional, Ma. Tentu saja kita harus ikut. Kapan aCaranya? "
"Kalau ga salah satu minggu lagi. "
"Baiklah kita akan segera menyiapkan segalanya. Kau akan ikut denganku, sekalian kita liburan di Dubai. " Nisa tersenyum bahagia.
"Baiklah, Aku akan menyiapkan beberapa gaun terbaik kita. "
"hmmm, " Nisa mengangguk.
*************
Istambul Turkey
Seorang pria dengan setelan jasnya sedang duduk di kursi kebesarannya. Dia memandang ponsel mahal yang dari tadi ditangannya. Kemal sudah memberitahu semalam, bahwa pekerjaannya berhasil, semua data dan informasi tentang dirinya sudah berhasil di hapus dari dunia maya.
Rehan sangat bangga pada Kemal yang telah berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Tak sia-sia dia menggelontorkan jangan banyak untuk semua ini, termasuk bonus untuk Kemal.
Akhirnya dengan yakin Erhan mengisi profil pada situs online itu.
Name : Erhan F.
Age : 28 years old
Country : Turkey
Account: erhanf@yahoo.com
Jobs : officer
I'll make you Happy

Erhan terkekeh geli melihat profilnya, yang terpajang pada situs pencarian jodoh tersebut. Sungguh dia seperti pria yang tidak laku, sampai harus mengikuti perjodohan online seperti ini.
Kemudian Dia mulai menscroll dan melihat satu persatu biodata yang sudah masuk dalam situs perjodohan tersebut. Ribuan foto para pria dan wanita terpampang di sana dari berbagai negara.
Erhan memilih beberapa foto dari wanita yang mencuri perhatiannya dan mengirimkan undangan pertemanan kepada mereka yang Erhan Anggap menarik.
Kemal masuk kedalam ruangan Erhan, dan melihat bosnya itu sedang tersenyum sendiri sambil melihat ponselnya. Kemal menggeleng kan kepalanya melihat tingkah bosnya itu.
"Ehm.. " Kemal mencoba menyadarkan Erhan dari dunianya.
"Kenapa kau masuk tidak ketuk pintu dulu, dimana sopan santun mu. " Erhan merasa kesal karena Kemal mengganggu kesenangannya.
"Ck, aku sudah mengeruk pintu dari tadi. tapi kau tidak dengar karena senang asik dengan duniamu." Kemal lalu duduk di hadapan Erhan.
"Ada apa, " tanya Erhan ketus
"Aku mau mengantarkan berkas ini untuk kau periksa. " Kemal menyerahkan berkas yang dibawanya, dan Erhan menerimanya.
"So... apakah kau sudah menemukan wanita yang kau cari? "
Erhan menggelengkan kepalanya.
"Belum. Aku baru berkenalan dengan beberapa wanita, beberapa di antaranya sudah membalas pertemanan dan memberikan media sosilnya untuk berkomunikasi. Tapi, mereka ingin segera bertemu. " ujar Erhan lesu.
"Terus... apa yang kau tunggu? Kau akan menemui mereka" kemal merasa tertarik .
"No... mereka sangat agresif, belum-belum sudah mengajak bertemu, aku tidak suka. Aku mencari wanita yang bisa membuat ku penasaran." kata Erhan.
Lalu Erhan menujukkan ponselnya pada kemal, dan memperlihatkan ratusan e-mail yang masuk meminta perkenalan padanya. Kemal bertepuk tangan melihatnya.
"Hebat... meski kau sudah mengubah data dirimu, menjadi seorang pegawai kantor. Tapi pesonamu tidak ada matinya. Wajah tampanmu itu bisa menghipnotis dan menarik perhatian wanita-wanita di seluruh dunia." Kata Kemal dengan bangga.
Erhan Hanya tertawa mendengar perkataan sahabatnya itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!