di lantai dua
Jingga membuka Pintu kamarnya dan speechless Jingga tidak bisa berkata apa-apa lagi dengan apa yang ia lihat kini di depan matanya
kamarnya telah di sulap dengan sangat romantis. penuh dengan balon gas di setiap talinya di tempel foto Cahaya dan Al
dan ada juga foto besar di langit-langit kamar Cahaya dengan foto mesra mereka berdua
Regan menghampiri Jingga
Jingga Tak Percaya Regan bisa seromantis Jingga saking Romantis nya Regan Jingga sampai meneteskan air mata ini bukan air mata kesedihan tapi air mata kebahagiaan
Regan mengambil sebuket bunga mawar merah dan kue tart
" happy birthday. happy birthday happy birthday to you Jingga,"
" Happy 2nd month anniversary and I want to say thank you to you all this time because you have given a new color to your life I'm sorry because I often make you sad so long as you know and make you happy seventeenth birthday hopefully your dreams are all achieved yes i love you,"
Jingga langsung memeluk Regan begitu erat dengan Penuh kasih sayang
" Udah dong Nangis nya " sahut Regan mengusap air mata Cahaya
" YaUdah sekarang kamu tiup lilin nya dan jangan lupa mekuis dulu ya "
" iya "
Jingga pun meniup lilin nya dan mekuis di dalam hati harapan nya di hari ulang tahun ini
" Semoga aku sama Regan bisa terus bersama Amin...."
" Sekali lagi makasih iya Kak "
Perekat itu, tapi hanya ada foto mereka berdua kilasan bayangan foto itu mulai mencuat di Pikirannya ia masih ingat Senja kala itu ia senang foto bersamanya
Raga mengecek Ponselnya Ada notifikasi chat masuk di Ponselnyaku Cuma mau bilang, makasih banyak udah kenal aku. semoga kamu Cepet dapet yang lebih dari aku. hari ini jadwal keberangkatan aku ke kampung halaman aku, aku mau tinggal di Rumah Nenek untuk seterusnya. Aku juga Udah ngurus surat pindahku tadi pagi di sekolah, jadi kamu nggak bakalan ketemu aku lagi kedepannya. semoga dengan nggak adanya aku di deket kamu,kamu nggak masang jutek kamu ke Orang-oranku tau kamu Udah nggak peduli lagi sama aku Tapi Baguslah, aku jadi bisa pulang dengan tenang Aku sayang banget sama kamu Ragapapun yang Udah terjadi aku nggak bakalan bisa ngelupain kamu. semoga kamu bisa Cepat move on dari kam" Senja " jantung Raga bergemuruh hebat, kepalanya terasa Pening memikirkannya. Tapi bukankan ini kan dinginkan Raga ? Tapi kenapa rasanya tidak rela
^^^Raga memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket. Tanpa berpikir panjang, Raga mengambil kunci motornya untuk menyusul Senjaau sendiri kan mulutnya dia kalau ngomong Kayak nggak ada saringan di tenggorokannya "^^^
^^^" iya Gue tau Udah ah gue mau ke kantin Laper Lo ikut nggak " tanya Senja sambil memasukkan kotak makanan yang ia Glen namun Pembahasan Tentang Senja selalu membuatnya naik darah karena Raga sekalinya tidak suka pada Orang itu akan terus berlanjut sampai waktu yang tidak di tentukan samping Lo Teman-teman Lo aja nggak protes kok gue Duduk di sini " kilah Senja Eh Glen,Niko gue boleh kan duduk di sini^^^
^^^Di tentukansamping Lo Teman-teman Lo aja nggak protes kok gue Duduk di sini " kilah Senja Eh Glen,Niko gue boleh kan duduk di si^^^
^^^m Cewek barbar kelas X IPA 2 di samping Lo Teman-teman Lo aja nggak protes kok gue Duduk di sini " kilah Senja Eh Glen,Niko gue boleh kan duduk di sini^^^
^^^Ketika kamu merasa ingin sesuatu. Berusahalah. sebab hidupmu tidak akan berubah kalau kamu tidak berusaha^^^
^^^" itu membuat Raga yang sedang berdiri di koridor sekolah sambil bersandar di pintu besi Tersentak kaget ia menoleh mendapati seorang Cewek berkacamata dengan rambut yang diikat dua Polos dengan sentuhan Pita berwarna Pink langsung menoleh^^^
^^^Raga membuang muka seperti malas bertatap muka dengannya^^^
^^^Raga Buwana berambut Cokelat tinggi l kakak kelas yang gayanya Songong di mata Cowok itu karena Raga nggak mau di tindas sebagai Cowok gentle Raga tidak bisa diam aja di Perlakuan semena-mena^^^
^^^" Ragaaa ih liat Senja dulu dong "^^^
^^^" apa " balas Raga jutek hingga membuat Senja Cengengesan di sebelahnya^^^
^^^" jutek banget sih " Senja mendekat Padanya namun Raga langsung Bergeser ke samping " sama gue aja jutek coba sama Cewek lain nggak akan kayak begitu "^^^
^^^Raga mengembuskan napas seperti malas berurusan dengannya^^^
^^^" Eh iya makanan yang gue titip ke Glen udah Lo makan nggak tadi Pagi ? kalau belum makan bareng gue yuk ! katanya membuat Raga menoleh dengan Pandangan risi^^^
^^^" Dan mulutnya itu loh tau sendiri kan mulutnya dia kalau ngomong Kayak nggak ada saringan di tenggorokannya "^^^
^^^" iya Gue tau Udah ah gue mau ke kantin Laper Lo ikut nggak " tanya Senja sambil memasukkan kotak makanan yang ia Glen namun Pembahasan Tentang Senja selalu membuatnya naik darah karena Raga sekalinya tidak suka pada Orang itu akan terus berlanjut sampai waktu yang tidak di tentukansamping Lo Teman-teman Lo aja nggak protes kok gue Duduk di sini " kilah Senja Eh Glen,Niko gue boleh kan duduk di sini^^^
^^^Di tentukan samping Lo Teman-teman Lo aja nggak protes kok gue Duduk di sini " kilah Senja Eh Glen,Niko gue boleh kan duduk di sini^^^
^^^" Auroraenja Mentari di sini^^^
mengalah, tak ingin menjadi sasaran tinjuan Karina lagi.
Katanya dia naksir deh sama lo,” cerita Desandra semangat.
Ara tertawa Penuh Penekanan sambil memutar bola matanya malas.
" Jadi selama ini lo belum Pernah Pacaran sama sekali,” tanya Desandra.
" .
“ Perasaan semakin tidak enak ketika Senja hanya diam. setelah membuka tutup makanannya, Raga melihat nasi goreng beserta telur mata sapi buatan meminum air mineral dari botolnya, sedangkan Raga mengamatinya dari samping
" Perasaan semakin tidak enak ketika Senja hanya diam. setelah membuka tutup makanannya, Raga melihat nasi goreng beserta telur mata sapi buatan meminum air mineral dari botolnya, sedangkan Raga mengamatinya dari samping
" Mau ikut makan " tawar Senja tanpa menatap Cowok itu Raga kembali merasa diabaikan oleh Senja, waluapun ia bertanya padanya tapi senja lebih banyak diam tidak seperti biasany bertanya-tanya dalam hati ia tahu, ada yang tidak beres pada Senja terbukti ketika ia menatap matanya, Senja selalu menghindar dance
Perasaan semakin tidak enak ketika Senja hanya diam. setelah membuka tutup makanannya, Raga melihat nasi goreng beserta telur mata sapi buatan meminum air mineral dari botolnya, sedangkan Raga mengamatinya dari samping
" Mau ikut makan " tawar Senja tanpa menatap Cowok itu Raga kembali merasa diabaikan oleh Senja, waluapun ia bertanya padanya tapi senja lebih banyak diam tidak seperti biasany bertanya-tanya dalam hati ia tahu, ada yang tidak beres pada Senja terbukti ketika ia menatap matanya, Senja selalu menghindar dance
Katanya dia naksir deh sama lo,” cerita Desandra semangat.
Ara tertawa Penuh Penekanan sambil memutar bola matanya malas.
" Jadi selama ini lo belum Pernah Pacaran sama sekali,” tanya Desandra.
" .
“ Perasaan semakin tidak enak ketika Senja hanya diam. setelah membuka tutup makanannya, Raga melihat nasi goreng beserta telur mata sapi buatan meminum air mineral dari botolnya, sedangkan Raga mengamatinya dari samping
" Perasaan semakin tidak enak ketika Senja hanya diam. setelah membuka tutup makanannya, Raga melihat nasi goreng beserta telur mata sapi buatan meminum air mineral dari botolnya, sedangkan Raga mengamatinya dari samping
" Mau ikut makan " tawar Senja tanpa menatap Cowok itu Raga kembali merasa diabaikan oleh Senja, waluapun ia bertanya padanya tapi senja lebih banyak diam tidak seperti biasany bertanya-tanya dalam hati ia tahu, ada yang tidak beres pada Senja terbukti ketika ia menatap matanya, Senja selalu menghindar dance
Perasaan semakin tidak enak ketika Senja hanya diam. setelah membuka tutup makanannya, Raga melihat nasi goreng beserta telur mata sapi buatan meminum air mineral dari botolnya, sedangkan Raga mengamatinya dari samping
" Mau ikut makan " tawar Senja tanpa menatap Cowok itu Raga kembali merasa diabaikan oleh Senja, waluapun ia bertanya padanya tapi senja lebih banyak diam tidak seperti biasany bertanya-tanya dalam hati ia tahu, ada yang tidak beres pada Senja terbukti ketika ia menatap matanya, Senja selalu menghindar danceKatanya dia naksir deh sama lo,” cerita Desandra semangat.
Ara tertawa Penuh Penekanan sambil memutar bola matanya malas.
" Jadi selama ini lo belum Pernah Pacaran sama sekali,” tanya Desandra.erasaan semakin tidak enak ketika Senja hanya diam. setelah membuka tutup makanannya, Raga melihat nasi goreng beserta telur mata sapi buatan meminum air mineral dari botolnya, sedangkan Raga mengamatinya dari samping
" m kamarnya.
Setelah memastikan Ara masuk ke kamar m
" Iqbal ....” suara manja Ara Tanpa sadar Iqbal tersenyum saat tangan mungil Ara melingkar di Perut datarnya. Begitulah Ara sikapnya bisa berubah dalam sekejap mata Dari singa ke kucing, kadang dari kucing ke singa.
" Hei Princess. Ayo duduk.” Iqbal mempersilakan Ara
" Wah ini Pasti nasi goreng buatan Bunda Arin,” seloroh Ara heboh.
" iya dong. Ayo makan,”
" Lo Nggak makan ? Ayo, bareng gue makannya.”
" Gue udah makan kok, tadi sebelum ke sini. Lo makan aja, lo makan aja bisa menambah kadar kekenyangan di Perut gue,” kata Iqbal sambil membelai rambut Ara lembut.
" Norak lo, Bal,” kata Ara seraya duduk dan mulai melahap nasi goreng buatan tantenya. Iqbal tersenyum ketika menatap wajah teduh Ara yang sedang menyantap sarapannya. Iqbal tak Pernah mau jauh dari Ara karena Iqbal tahu Ara tak suka kesepian, Ara tak suka kesendirian, Ara sangat membutuhkannya. Iqbal sudah berjanji untuk menjaga Ara dengan segenap jiwa dan raganya, tak Peduli sekalipun dia harus mengorbankan nyawanya sendiri demi Ara
" Lahap amat Neng,” goda Iqbal dengan suara seraknya. Ara menatapnya sambil tersenyum simpul.
“ Laper, Bal.”
Iqbal ikut tersenyum ketika melihat Ara tersenyum sangat manis.
" Lo Nggak makan, ya tadi malam,” tanya Iqbal sambil menatap lekat manik mata Ara
Ara menggeleng dengan mulut Penuh nasi goreng yang baru saja ia suap ke dalam mulut.
" Kenapa Nggak telepon gue ? Ya udah entar lo ikut gue ke supermarket. Kulkas lo kosong melompong, dapur lo berantakan. Pembokat lo Pada ke mana, sih Kok Pada nggak becus semua,” Iqbal mengomel sambil tangannya merapikan rambut hitamnya.
" Hmm .... Bal, gue boleh numpang di rumah lo nggak ? Gue nggak tahan di sini. Gue kayak nggak Pernah dianggap ada.” Ara mengaduk aduk nasi goreng di Piringnya menggunakan sendok yang ia genggam. Wajahnya tiba-tiba berubah sendu, air matanya mengalir membentuk sungai kecil di Pipi tanpa bisa ditahan tahan.
" Bolehlah Ara,” Iqbal memberikan jeda seketika, mendekati Ara dan membenamkan wajah Ara di dada bidangnya.
“ Pintu rumah gue selalu terbuka lebar buat lo. Gue dan Bunda Pasti dan akan selalu jagain lo. Udah sekarang lo kalau mau nangis nangis aja dulu sepuas lo tapi abis itu jangan nangis lagi ya,” kata Iqbal sambil membelai lembut rambut Ara yang tergerai bebas.
Ara mengangguk sambil tangannya memeluk tubuh jangkung Iqbal ia langsung mengecup lembut kening Ara
" Abisin tuh nasi goreng, entar nasinya nangis, lho. Selesai makan kita tetap ke supermarket. Lo tahu sendiri Porsi makan lo kayak apa kan Kayak raksasa,” Iqbal melawak mencairkan suasana.
" Sialan lo,” Ara memukul lengan Iqbal keras, Kemudian melanjutkan makannya.
Iqbal terkekeh melihat Ara kembali menyantap makanannya dengan lahap Seusai makan Ara merebut segelas jus jeruk yang hendak ditenggak Iqbal.
" Eh itu kan jus gue Bikin sendiri sono," dumel Iqbal kesal.
" Nggak mau Gue maunya Punya lo,” rengek Ara yang langsung menenggak habis tak bersisa segelas jus jeruk itu.
“ Dasar lo raksasa,” Iqbal mencibir kesal.
“ Bodo amat,” Ara memeletkan lidah, mengejek Iqbal.
" Untung saudara lo. Kalau bukan ....”
" Kalau bukan kenapa,” tanya Ara sengit.
“ Kalau bukan udah gue cium lo di sini,” jawab Iqbal dengan seringai mesumnya.
" Dasar sepupu mesum,” kata Ara setengah berteriak sambil berlari menuju ke mobil Iqbal.
" Ayo Iqbal Katanya mau ke supermarket,” tambah Ara dari depan Pintu.
" lya, iya, Bawel, lo,” sahut Iqbal sambil mendengus kesal. Dengan gerakan lambat ia mengikuti Ara
...•••••...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!