💝.....
💝.....
💝.....
"Namamu siapa?" Tanya nyonya Anderson.
"Nama saya A..Azkia Andita nyonya" Azkia menundukkan kepala sambil gugup dan takut karena melihat nyonya besarnya yang seperti mengintimidasi nya.
"Azkia bagus juga namamu , usiamu berapa sekarang" Nyonya besar terus melihat Azkia dari atas sampai bawah.
"Umurku baru 19 tahun bulan kemarin nyonya" Azkia tetap menundukkan kepalanya seraya meremat kedua tangannya yang gemetar sedari tadi.
"Hmmm... masih muda kenapa kamu ingin bekerja jadi pembatu apa kamu tidak punya cita-cita sedikit pun" Nyonya besar Anderson masih bertanya tentang Azkia.
"A - ada nyonya ta - tapi kebentur biaya maka itu saya bekerja kekota buat merubah perekonomian keluarga saya nyonya" Semakin dalam kepala azkia menunduk karena malu di tanya tentang pribadinya"
"Kamu anak yang berbakti juga ya Azkia umur kamu masih muda udah mau membantu perekonomian keluarga kamu, kalau boleh tau apa cita-citamu?" Nyonya besar mengangguk-anggukan kepalanya karena kagum dengan penuturan Azkia yang mau mengorbankan masa mudanya untuk bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Eem.. sa - saya ingin menjadi dokter kandungan nyonya karena di kampung saya belum ada, karena pengetahuannya yang minim, juga aksesnya yg susah kasihan warga yang mau melahirkan harus ke kampung sebelah yang hanya ada dukun beranak" Hanya sebentar Azkia mengatakan kepalanya lalu menundukan kembali kepalanya lagi setelah berbicara panjang lebar mengutarakan tentang keinginan cita-citanya.
"Wah mulia sekali kamu cita-citanya semoga kelak kau bisa mewujudkan nya ya, Okeh saya udah selesai dengan interview kamu, dan sekarang kamu bekerja menjadi maid pribadi anak saya karena mulai hari ini kamu bekerja dan kamu nanti akan di ajari tugas apa saja yg harus kamu lakukan oleh Bi Inah kepala maid di sini, Bi Inah jangan lupa Azkia ajarin jangan sampai ada yang salah karena Adrian akan marah kalau ada kesalahan sedikit pun" Setelah itu nyonya besar yang bernama Andini Amera Anderson keluar dari ruangan kerjanya meninggalkan Azkia dan Bi Inah.
"Baik nyonya besar laksanakan" Seru Bi Inah sambil memberikan hormat pada nyonya besarnya seperti menghormat pada tiang bendera.
"Ayo Azkia kamu ikuti saya, saya akan mengajarkan apa yang harus dilakukan dan yang gak boleh di lakukan" Kemudian Azkia pun mengikuti kepergian Bi Inah.
➖
➖
Flashback On
Sebelum Azkia pergi meninggalkan kampung halaman yang sejak dari lahir iya di besarkan dari keluarga yang keuangannya pas-pasan tapi Azkia tetap bersyukur bisa hidup di tengah-tengah keluarga yang benar-benar menyayangi nya, Ayah nya yang hanya buruh tani dan pekerjaan serabutan apa pun di jalaninya untuk menghidupi keluarga, sedangkan ibunya hanya buru cuci atau ikut dengan ayah jadi buruh tani kalo lagi musim panen mereka bekerja bersama di juragan yg mempunyai tanah di kampung ku, Azkia mempunyai adik laki-laki yg benama ahmad dia sekarang masih sekolah menengah atas yang sekarang sudah kelas 11, karena itu Azkia bertekad untuk bekerja di kota untuk bantu perekonomian keluarganya, sebelum itu ada warga kampung tetangga yang lagi mencari tenaga kerja di kota sebagai pembantu ada juga kerja di pabrik atau di toko dari situlah Azkia bertekad untuk berubah perekonomian keluarganya agar Ayah dan Ibunya tidak harus bekerja di ladang pertanian lagi karena Azkia gak tega kalau melihat ibu dan ayah nya yg selalu kecapean setelah pulang dari sawah yg mereka garap.
Malam hari Azkia berniat untuk mengutarakan keinginannya yang akan bekerja di kota besar kota J.
"Ayah Ibu kia mau ngomong sesuatu sama Ayah dan Ibu Kia ganggu gak?" Azkia yang datang keluar dari kamarnya menghampiri ayah ibunya yang ada di ruang tamu.
"Ada apa nak sini duduk gak ganggu kok ayah sama ibu cuma lagi istirahat sambil ngeteh aja, emang kia mau ngomong apa kayanya serius bener" Ibunya mengajak Azkia duduk di dekatnya.
"Gini yah bu tadi Kia denger dari tetangga ada Ibu Sari dari kampung sebelah yang lagi cari tenaga kerja buat di kota J, apa Kia boleh ikut kerja di kota J buat merubah perekonomian keluarga kita biar Ibu sama Ayah gak bekerja berat lagi Kia selalu gak tega kalo lihat Ayah sama Ibu bekerja di sawah."
Ayah dan Ibu Kia terkejut dengan penuturan anaknya yg berniat ingn bekerja di kota J, mereka saling lirik dan setelahnya Ibu Kia berbicara. "Emang kamu mau kerja apa di sana, Ibu sama Ayah takut terjadi sesuatu sama kamu nak, tapi kalau kamu udah mantap dengan keinginan mu Ayah sama Ibu bisa apa, hanya bisa mendoakan mu agar selamat dan yang menjadi bos mu bekerja, baik pada mu."
Iya bu yah aku udah tanya sama Ibu Sari ada pekerjaan sebagai karyawan pabrik atau toko dan jadi pembantu tapi Kia gak tau akan di tempatkan kerja di mana, karena kata Ibu Sari yg menentukan bosnya juga bukan dia, kalo Ayah dan Ibu mengijinkan Kia minta tanda tangan Ayah sebagai wali yg mengijinkan Kia bekerja.
Dan Ayah Kia pun membubuhi tanda tangannya di atas kertas bermaterai.
Flashback off
➖
➖
Sekian dulu ya gays cerita Azkia nya
jangan lupa Like Komen & Rate ya 🙈
💝.....
💝.....
💝.....
Setelah Azkia meminta izin untuk bekerja kepada kedua orang tuanya,esok nya Azkia pun pergi menemui tetangganya yg menawarkan pekerjaan itu, dan tetangganya itu langsung menghubungi bu sari yang mengrekrut tenaga kerja, Azkia tak sendiri yg mendaftar bekerja di kota J ada banyak warga lainnya dari berbeda RT di kampungnya.
Bukan hanya wanita yang ikut mendaftarkan diri bekerja di kota J ada cowok juga yang mendaftar, setelah hari ini baru esok lusa Azkia akhirnya berangkat bersama pendaftar pekerja lainnya, ada sekitar 10 orang yg berangkat dari kampung ku dan kampung bu sari.
Perjalanan yang lumayan cukup jauh menempuh 6-7 jam perjalanan, akhirnya Azkia dan yang lain sampai di rumah yayasan yang menampung para pekerja, karena kami sampai di kota J malam hari kita semua langsung di suruh istirahat oleh pemilik yayasan.
Keesokan harinya aku dan yang lainnya dikumpulkan di ruangan yang cukup luas seperti ruangan untuk rapat setelah sarapan pagi, kita semua di kasih penjelasan syarat dan ketentuan untuk bekerja disini dan di bagi tempat untuk bekerja juga, Azkia pun dapat tempat kerja menjadi maid karena segi pendidikan dan umumnya yang belum memenuhi syarat untuk masuk ke pabrik, toko, atau cafe.
Setelah itu sorenya merka semua dapat pelatih dulu sebelum terjun ke tempat bekerja mereka, sudah satu minggu mereka semua dapat pelatihan bekerja akhirnya mereka semua di bekerja di masing-masing tempat yang sudah di bagi oleh pengelolaan yayasan.
➖
➖
Dan di sini lah Azkia yang sedang mengikuti kepala maid di rumah keluarga Anderson.
Azkia terus mengikuti Bi Inah kepala maid di rumah keluarga Anderson, akhirnya sampai di tempat para maid berkumpul, sebelum bi inah mengajarkan pekerjaan untuk Azkia dia pun memperkenalkan kepada maid yg lain ada sekitar 10 maid yg di kenalkan kepada Azkia dan berbeda-beda pekerjaannya.
Setelah itu Azkia di bawa ke ruangan khusus kepala maid yaitu ruangan Bi Inah.
"Duduk lah Azkia santai relax aja jangan tegang begitu nyonya besar baik kok jangan takut minum lan dulu." Sesampai nya di ruang khusus BInah Azkia di perlakukan dengan baik"
"Terimakasih Bi Inah saya sudah cukup relax sekarang terimakasih juga karena bi inah sudah baik sama saya." Azkia berdiri dari duduknya dan dia langsung menundukan kepala sebagai penghormatan dan terimakasihnya kepada Bi Inah.
"Hahaha..... kamu itu lucu Azkia jangan sungkan kamu itu sama dengan saya disini kita bekerja harus saling membatu satu sama lain ingat itu, bibi akan mengajarkan kamu apa aja yang harus dilakukan dan yang jangan di lakukan." Bi Inah tertawa renyah karena gadis polos itu.
"Siap bi inah saya akan bekerja keras & berusaha yang terbaik untuk mengikuti aturannya." Azkia berdiri tegak sambil memberi hormat pada Bi Inah.
Bi inah terlihat senang melihat kelakuan polos Azkia yang dilihatnya, Bi Inah jadi inget anaknya yg di kampung juga tapi anaknya masih sekolah menengah atas sekarang kelas 11, bi inah bekerja di kota J karena dia sudah tak punya suami, karena suaminya meninggal saat usia anaknya masih umur 5 tahun, dari situ lah ia memutuskan untuk bekerja di kota J dari pada menikah lagi anaknya dititipkan pada neneknya setiap bulan bi inah selalu mengirim uang untuk kebutuhan anaknya dan ibunya di kampung.
"Okey Azkia kita mulai dari yang harus kamu kerjakan." Kata Bi Inah serius.
Pertama kamu harus bangun sebelum tuan muda bangun dan pergi ke kamar tuan muda menyiapkan air hangat untuk mandi tuan muda sesudah itu baru kamu bangunkan tuan muda untuk mandi, selama tuan mandi kamu beresin tempat tidur nya lalu siapkan baju yang akan tuan muda kenakan untuk ke kantor, kamu harus bisa memadupadankan kemeja jas celana dan dasinya agar tuan muda tak marah karena tak suka dengan pilihan mu, setelah itu kamu tunggu di luar pintu kamar tuan muda agar nanti kalau tuan muda memanggil mu tak harus berlari dari tempat mu.
"Baik siap laksanakan Bi Inah." Lagi-lagi Azkia memberi hormat kepada Bi Inah.
Bi inah hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum simpul.
Yang kedua setelah tuan muda siap kamu temanin dia ke ruang makan dan layani tuan muda makan,
setelah beres tuan muda makan kamu antar tuan muda ke depan untuk mengantar dan jangan lupa bawakan tas kerja tuan muda nanti kamu berikan kepada sopir atau asisten tuan muda, setelah itu kamu boleh kembali ke tempat di mana para maid sarapan dan nanti sesudah sarapan kamu kerjakan apa pun yang berhubungan tentang tuan muda seperti mencuci baju tan muda membereskan kamar tuan muda itu tugas mu ya Azkia.
"Ada yang mau kamu tanyakan sampai di sini Azkia?" Kata Bi Inah bertanya pada Azkia.
"Tidak ada Bi Inah insyaallah saya mengerti." Jawab Azkia.
Yang ketiga nanti kalau tuan muda Adrian pulang kamu harus menyambutnya dan jangan lupa membawakan tas kerjanya, mengantarkan kekamar dan menyiapkan air untuk mandi tuan muda Adrian tak lupa siapkan baju yg akan di pakai untuk tuan muda Adrian.
Dan ayo sekarang kita keliling rumah ini bibi akan kasih tau ruangan ruangan dirumah ini.
"Dan Bi Inah pun mengajak Azkia berkeliling rumah megah keluarga Anderson"
"Dari mulai ruang tamu, ruang keluarga, ruang santai, ruang pitnes, ruang TV layar labar biasa di sebut ruang bioskop, kolam renang, ruang kerja tuan besar, ruang kerja tuan muda, kamar tamu, kamar tuan & nyonya besar, yang terakhir kamar tuan muda Adrian yang nanti Azkia akan bekerja untuk tuan muda Adrian."
"Bi Inah menjelaskan letak kamar mandi lalu Walk In Closet yang luar biasa luas ada lemari khusus kemeja, jas, celana, daleman, dasi, baju sehari-hari, aksesoris seperti jam tangan, pin dasi, lalu rak sepatu semua pakai lemari yg berbeda ruangan ini yang menyatu dengan kamar mandi luasnya melebihi kamar tidur tuan muda Adrian."
"Sejenak Azkia terkagum melihat kemegahan di rumah keluarga Anderson, tak lama Azkia pun sadar lagi dan fokus nya kembali ke Bi Inah."
"Selesai Bi Inah menjelaskan segalanya kepada Azkia, lalu Bi Inah menyuruh Azkia memulai pekerjaannya dan Bi Inah pamit keluar kamar tuan mudanya dan membiarkan Azkia mengerjakan pekerjaan nya"
"Azkia memulai pekerjaannya di mulai dari membereskan tempat tidur tuan mudanya, lalu mangumpulkan pakaian kotor tuannya dengan memasukan ke keranjang khusus pakaian kotor, lalu Azkia membereskan apa pun di kamar tuannya yang terlihat berantakan, setelah selesai dan beras semua nya Azkia keluar kamar sambil membawa pakaian kotor tuannya untuk di cuci di tempat khusus ruangan laundry yang berdekatan dengan dapur. "
"Sesampainya Azkia di ruang laundry dia langsung memasukan satu persatu baju kotor tuannya ke dalam mesin cuci yang canggih sebelumnya Azkia udah di ajarkan cara memakai mesin cuci itu oleh Bi Inah jadi Azkia tak perlu menanyakan lagi"
Prang.......
Hayo hayo suara apa tuh yang jatuh 🤭
Udah dulu ya gays besok di lanjut lagi 😍
Jangan lupa like komen & rate bintang⭐5 nya 😍
💝.....
💝.....
💝.....
Di sisi lain Adrian sedang sibuk berkutat dengan dokumen yang menumpuk, pekerjaan yang sedari pagi belum selesai juga, waktu terus berlalu sampai waktu menujukan jam 11.00 siang.
"Tok.. tok.. tok.." suara ketukan pintu ruangan Adrian terdengar nyaring.
"Masuk.." suara bariton itu terdengar menggema di ruangan.
"Ada apa Bian." Adrian melihat yang masuk ruangan adalah sekertaris sekaligus PA nya.
"Ini tuan ada dokumen yang harus segera anda tanda tangan." Bian langsung menberikan dokumen itu ke tuannya Adrian.
Lalu Adrian segera membaca dokumen itu dan langsung menandatangani dokumen tersebut.
"Ini Bian sudah selesai." Adrian pun kembali berkutat dengan dokumen yang tadi lagi"
"Terimakasih tuan saya permisi." Bian pun meninggalkan ruangan tuannya.
"Hmmm...."Hanya gumaman yang Adrian jawab.
"Kring... Kring..."Suara ponsel Adrian berbunyi.
Adrian melihat notif panggilan di ponsel nya tertera My Honey, Adrian tersenyum melihat notif di ponsel nya segera dia mengangkat panggilan di ponselnya.
"Hallo sayang kamu sibuk gak?" Suara wanita manja di seberang telpon itu adalah Siska pacar Adrian.
"Hallo juga sayang lumayan nih kerjaan ku hari ini banyak dari pagi sampai sekarang belum selesai juga huft." Adrian menjawabnya.
"Pasti kamu lelah ya sayang, aku boleh main ke kantor mu, nanti aku pijatin kamu biar gak terlalu lelah, jam makan siang sebentar lagi kan gimana kita makan siang bareng sekali." Siska selalu manja kalau bertelponan dengan Adrian.
"Wah boleh tuh sayang kamu pengertian banget sama aku, kalau gitu aku tunggu kamu di ruangan ku ya sayang, sampai ketemu di sini muah..." Adrian meng iya kan keinginan Siska yg berkunjung ke kantor nya.
"Oke sayang aku segera ke san tunggu aku muah..." Siska membalas ciuman Adrian di ponsel nya.
20 menit kemudian Siska telah sampai di kantor Adrian.
Siska sudah terbiasa datang ke kantor Adrian, maka dari itu dia langsung menuju lift dan menekan tombol 8.
Begitu sampai di lantai 8, dimana ruangan Adrian berada Siska langsung keluar dari lift menuju ruangan Adrian.
Begitu sampai depan pintu ruangan Adrian, Siska langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, sambil menampilkan senyuman nya yang paling manis.
Begitu pintu ruangannya terbuka Adrian langsung menoleh dan melihat kekasih nya yang datang langsung berdiri menyambut kedatangan kekasihnya itu.
"Hai sayang kamu sudah sampai." Adrian membuka kedua tangan nya lebar untuk menyambut kedatangan kekasihnya lalu Siska pun berlari ke arah Adrian menyambut pelukan hangat dari Adrian kekasih hatinya, lalu merka cipika cipiki setelah berpelukan dan tak lupa Adrian mengecup bibir Siska sekilas.
"Sayang kamu masih sibuk ya?" tanya Siska basa basi.
"Sedikit lagi selesai kok sayang, tunggu di sini duduk manis oke, hanya 5 menit lagi selesai." Adrian menyuruh Siska duduk di sofa yg ada di ruangan nya untuk menunggunya sampai menyelesaikan dokumen yang sedari tadi dia kerjakan.
"Siap sayang aku akan setia menunggu mu." Siska menjawab perkataan Adrian yang menyuruh nya menunggu.
Tak terasa 5 menit berlalu Adrian telah selesai menandatangani dokumen dokumen yang ia kerjakan sedari tadi pagi.
Adrian bangkit dari kursi kebesarannya lalu menghampiri Siska yang belum lama menunggunya.
Siska yg lagi asik membaca majalah yang ada di bawah meja, tak menyadari bahwa Adrian sudah menyelesaikan pekerjaan nya.
"Sayang aku udah selesai, apa kita akan langsung pergi makan siang?" Adrian bertanya kepada Siska
Siska langsung mendongak kepalanya yang sedari tadi asik membaca majalah.
"Ah iya sayang aku ikut saja apa kata kamu." Kata Siska.
Ya sudah ayo kita makan siang, kamu yang pilih mau makan apa?
"Hmmm.... gimana kalo ke Cafe Bunga yang gak jauh dari kantor kamu biar kita bisa lama di sana, biar gak terlalu terburu-buru karena waktu jam makan siang habis." Saran Siska.
"Oke sayang kalo itu mau kamu, ayo kita jalan sekarang aku udah laper nih." Senyum terbit dari Adrian, sambil merangkul Siska ke luar ruangan"
Setelah keluar ruangan Adrian berpamitan pada Bian sekertaris sekaligus PA nya.
➖
➖
Prang.....
Suara pecahan terdengar nyaring di arah ruang santai.
Bi Inah yang mendengar suara itu langsung berlari ke arah suara yang menggema itu.
Begitu sampai di sana bi Inah melihat pecahan vas bunga yang berceceran di lantai, tetapi tak ada satu orang pun di sana.
Bi Inah lalu memanggil Azkia.
"Azkia... kemari keruangan santai bawa sapu sama pengki ya." Teriak bi Inah memanggil Azkia.
"Iya... bi segera saya kesana." Sahut Azkia pada bi Inah.
Tak lama Azkia datang membawa sapu dan pengki.
Ini Bi saya udah bawa sapu dan pengki, biar saya saja yang bereskan. "Kata Azkia"
"Iya kia, bereskan ya yang rapih, jangan sampai ada yg tertinggal pecahannya, awas terkena kaki kamu." Sahut bi Inah lalu meninggalkan Azkia.
"Ini kenapa ya kok bisa pecah begini siapa yang mecahin, apa bi Inah." Gumam Azkia.
"Ah masa bodo lah yang penting bukan aku yang pecahin hehe..." Azkia terus bergumam.
Setelah Azkia membereskan pecahan vas bunga tadi, dia balik ketempat laundry lagi karena pertanda mesin cuci sudah berhenti.
Sampai sini dulu ya ☺
Maaf kalo masih ada typo 🙏
Semoga kalian suka 😍
Like Komen Favorit jangan lupa Rate ⭐ 5😍💕
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!