Pukul 22:00 Wita, disebuah gang sempit yang sepi tidur seorang remaja berpakaian kumal tanpa alas ditemani dinginnya jalanan itu dan gelapnya jalan itu membuat orang-orang yang lewat dijalan depan gang itu tidak akan pernah mengira kalau disana ada seorang remaja yang tengah menderita karena kelaparan.
Tanpa diduga sebuah cahaya putih nan terang bersinar tepat didalam selokan bau yang berada didekatnya, remaja yang tadinya tertidur bangun dan mendekati cahaya itu karena terusik dan saat sampai dia melihat sebuah gelang berwarna biru yang terendam lumpur menyisakan bandulnya yang sudah kotor.
"gelang apa ini? apa cahaya tadi berasal dari sini?" ucapnya kebingungan.
dengan perlahan diusapnya bagian gelang itu untuk membersihkannya dan setelah bersih terpampanglah keindahan dari gelang itu, dengan warna birunya dan bandulnya yang hitam dan sebuah ukiran berbentuk kepala harimau berwarna putih.
"waah indah sekali gelang ini, apakah bandulnya ini dari permata? tapi kenapa warnanya hitam? apakah ini permata langka? kalo dijual pasti harganya mahal! setidaknya dengan uang hasil penjualan gelang ini aku bisa makan dan membeli beberapa pakaian, dan kalau bisa aku ingin membeli rumah untukku tinggal" gumamnya sembari memandangi gelang itu dengan mata berkaca-kaca.
dengan langkah cepat dia meninggalkan selokan itu menuju jalan depan gang mencari kolektor yang mau membeli gelang itu, tapi tanpa diduga dia terjatuh karena tersandung entah apa membuat tangannya yang menggenggam erat gelang itu tertusuk sisi tajam dari ukiran harimau dan mengaluarkan darah yang lamgsung diserap gelang yang digenggamnya.
"aduh, sial! sakit sekali!"
ditengah gerutuannya cahaya putih yang dilihatnya tadi kembali keluar dari tangannya yang menggenggam gelang itu membuat matanya silau sehingga dia menutup matanya dengan satu tangannya, setelah merasa cahaya itu memudar dia melepaskan tangannya dan terpukau dengan apa yang dilihatnya didepannya.
"dimana ini?"pikirnya.
didepannya saat ini terpampang pemandangan menakjubkan dimana disana terdapat tiga kolam yang berbeda warna, satu kolam berwarna putih jernih seperti diisi oleh susu, satu kolam airnya benih jernih bahkan dasar kolamnya bisa dilihat dengan jelas, dan satu kolam lainnya warna airnya berjumlah dua yaitu putih dan hitam yang tepat ditengah-tengahnya menjadi pembatas dua warna dari air kolam yang berada tepat ditengah dua kolam lainnya dengan dibatasi sebuah kayu diantara kolam-kolam itu.
selain kolam-kolam yang ada disana, terdapatnya berbagai tanaman-tanaman yang entah tanaman apa itu karena baru pertama kalinya melihatnya tapi sepertinya tanaman itu adalah tanaman yang yang sangat bermanfaat mengingat banyaknya tanaman itu dan berbagai jenis tanaman lainnya yang tumbuh disana.
setelah puas memandangi kolam dan hamparan tanaman aneh yang baru pertama kalinya dia lihat, matanya beralih dan mendapatkan pemandangan belasan pohon buah yang berjejer didepannya dengan buah-buah yang ada dipohon itu tampak ranum siap disantap. dengan mata bercahaya dia berjalan mendekati salah satu pohon apel yang ada disana dan memetik buahnya lalu menggigitnya sedikit.
"manis!" ucapnya senang dan mulai memetik lagi buah apel itu sebanyak mungkin untuk mengganjal perutnya yang telah kosong beberapa hari karena tidak bisa membeli makanan.
"tuan, selamat datang kembali tuan!"
ditengah perasaan gembiranya karena bisa mendapatkan makanan dia dikagetkan oleh sebuah suara yang tiba-tiba terdengar dari berlakangnya, segera dia berbalik untuk melihat siapa yang berbicara dengannya.
"HUUAAAAAA, HARIMAUUUU! TOLONG JANGAN AKU! TOLONG JANGAN AKU!" dengan mata melotot ketakutan dilihatnya seekor harimau berwarna putih berdiri didepannya dan memandanginya seolah apanyang dia lakukan adalah hal yang konyol dimata sang harimau.
"tuan, apa tuan takut padaku?" tanya si harimau membuat remaja itu terbelalak terkejut.
"ka...kau bisa bicara?" tanyanya kebingungan.
"tentu saja tuan, karena saya ini adalah................................l
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
hai hai, ini tulisan pertama saya disini jadi bantu kasih vote danjuga comment ya hehehehehehee!!!!!!!!
"kau bisa bicara?" tanya Suja masih dengan ekspresi tercengangnya.
"tentu saja tuan, karena saya bukanlah hewan biasa tapi saya adalah hewan mitologi. Selain itu, saya dan juga gelang dimensi yang anda miliki tidaklah berasal dari dunia dan semesta ini" jawab harimau putih itu yang sudah berbaring santai sedari tadi.
"Apa maksudmu dengan bukan berasal dari dunia ini? Memangnya ada berapa semesta di luar angkasa sana?" Suja yang sudah sudah sedikit pulih mulai memberi pertanyaan untuk memuaskan rasa penasarannya.
"benar tuan, sebelum itu mari kita duduk dulu didekat kolam sana"
Suja mengikuti harimau putih itu mendekati salah satu kolam yaitu kolam berair jernih disana kemudian entah darimana harimau itu mengeluarkan dua buah gelas bening dan satu tempat minum khusus berupa mangkok dan tanpa disuruh Suja mengambil gelas-gelas dan mangkok itu lalu mengisinya dengan air berwarna jernih itu satu gelas sedangkan gelas yang lain dan mangkok itu dia isi dengan air seputih susu atas arahan si harimau.
"baiklah tuan, silahkan tuan menanyakan semua yang ingin tuan tanyakan. jangan khawatir dengan dunia luar karena satu jam didunia luar sama dengan satu hari di ruang dimensi ini jadi tuan bisa istirahat disini jika bekerja" jelas si harimau.
"baiklah, sebelum itu siapa namamu? masa aku harus memanggilmu harimau?" tanya Suja.
"nama saya Shiro, master terdahulu bilang nama itu artinya putih dan karena saya harimau putih jadi diberi nama itu. Tapi kalau master ingin mengubah nama saya master bisa melakukannya"
"ah tidak, aku suka nama itu karena memang nama itu nama yang bagus dan pas denganmu"
"terima kasih tuan"
"oke sekarang aku akan mulai bertanya, tentunya pertanyaan yang akan kuajukan sangat panjang jadi kamu harus siap untuk menjawab semuanya. Siap?"
"tentu tuan, saya akan berusaha menjawab dengan baik"
"bagus, sekarang aku ingin kamu menjelaskan beberapa hal. pertama, darimana gelang itu berasal dan kenapa berada didekatku? kedua, jelaskan semua yang kau ketahui dan juga kenapa kamu sampai bisa berada didalam ruang dimensi yang ada digelang itu, selain itu jelaskan juga apa saja isi dari ruang dimensi ini dan berapa luasnya. baiklah jawab itu dulu sebelum aku menanyakan yang lain".
"baik master, gelang ini adalah gelang dimensi yang berasal dari sebuah dunia beladiri dimana yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan ditindas dan disana orang-orang yang membudidayakan beladiri kebanyakan sangat sombong akan kekuatan mereka. Sebenarnya gelang ini bisa sampai kesini karena master sebelumnya adalah seorang jiwa manusia yang berasal dari dunia ini jadi saat master terdahulu berhasil melakukan kultivasi sampai ranah reinkarnasi dia memilih untuk kembali kedunia abad 21 ini dengan melewati ujian berupa perjalanan dimensi yang sangat berbahaya daripada memilih hidup abadi atau direinkarnasikan didunia lain tanpa ingatan kehidupan sebelumnya. Kemungkinan gelang ini terlempar setelah melewati lubang dimensi dan terpisah dengan master sebelumnya yang mungkin tidak mampu melewati ujian dari perjalanan dimensi, jadi gelang dimensi ini terlempar didekat tuan lalu tuan mengambilnya dan tak sengaja melakukan kontrak darah sehingga gelang ini mengakui tuan sebagai pemilik baru. Sedangkan untuk isi dari ruang dimensi ini, ada berbagai barang dan tanaman yang bermanfaat selain itu di dalam sini juga terdapat banyak sekali harta berupa koin emas entah berapa tael emas yang jelas semuanya seperti gunung lalu ada juga berbagai senjata bahkan senjata aneh yang bisa mengeluarkan api buatan master terdahulu yang ada diruang khusus senjata. sedangkan ketiga kolam ini adalah kolam air Surgawi, kolam air Kehidupan, dan kolam air Yin dan Yang dan ketiga kolam ini memiliki kepadatan esensi langit dan bumi yang luarbiasa padat sehingga gelang ini selalu diburu dan diperebutkan yang menyebabkan sering terjadi pertumpahan darah didunia sebelumnya. Selain itu gelang ini sebenarnya bukanlah satu barang tapi gelang ini merupakan pecahan dari sebuah artefak jiwa milik dewa yang terpecah menjadi empat bagian akibat serangan di alam dewa oleh bangsa iblis, setiap pecahan dari artefak itu dijaga oleh empat binatang legenda dan binatang mitologi seperti saya yang merupakan binatang mitologi sekaligus Raja Harimau Putih lalu ada binatang mitologi Rubah ekor sembilan, Phoenix legenda, dan terakhir Naga legenda yang merupakan Naga Surgawi. Setiap gelang itu memiliki luas yang berbeda-beda tergantung kekuatan dari pemilik gelang itu sendiri, atau bisa dibilang luas dari ruang dimensi yang ada di setiap gelang gelang itu akan selalu bertambah secara permanen saat kultivasi dari pemilik gelang semakin tinggi dan sekarang ruang dimensi milik tuan ini seluas sepuluh ribu kilometer karena setiap pemilik gelang naik tingkat kultivasi dari tingkat sebelumnya ke tingkat selanjutnya maka ruang dimensi akan meluas setidaknya lima ratus kilometer. Tapi saat ini luas ruang dimensi ini hanya sepuluh ribu kilometer karena master sebelumnya tidak suka dengan luas ruang dimensi ini sehingga master sebelumnya membuang sebagian besar luas ruang dimensi dan menggantinya dengan dua ranah tingkat kultivasi dan setiap dia naik tingkat akan dikali dua sebagai ganti dari tidak bertambahnya luas dari ruang dimensi ini. Jika kamu sebagai pemilik/tuan/master yang sekarang ingin menambah luas dari ruang dimensi ini maka master harus memulai melakukan kultivasi agar ruang dimensi ini semakin bertambah luas, itu hanya cara mudahnua saja. Ada satu cara lagi untuk memperluas ruang dimensi ini, yaitu mengumpulkan keempat gelang ruang dimensi dan menyatukannya kembali menjadi artefak jiwa yang akan terikat dengan kontrak jiwa jika berhasil disatukan dan luas ruang dimensi ini akan ditambahkan sesuai dengan luas ruang dimensi dari ketiga gelang ruang dimensi lainnya akan tetapi cara kedua ini adalah cara yang sulit karena pemilik salah satu gelang harus mencari tiga gelang lainnya dan harus merebutnya apabila tiga gelang lainnya telah memiliki kontrak dengan manusia lainnya dan keberadaan tiga gelang lainnya saat ini masih berada di dimensi tempat dunia Wuxia berada. Itu saja yang saya ketahui tuan, silahkan tuan bertanya lagi".
Suja yang dari tadi diam mendengarkan penjelasan dari Shiro meminum air Surgawi digelasnya dan memakan satu apel sembari memikirkan pertanyaan apa yang akan dia ajukan.
"jelaskan tingkatan kultivasi, Alkemis, Array, Tamer, dan juga master senjata"
"baik master, tingkatan Alkemis ada beberapa yaitu tingkat satu sampai dengan 10 itu adalah tingkatan Alkemis yang diketahui orang-orang dan ada juga tingkatan yang hanya sedikit orang yang mengetahuinya yaitu tingkat 11 merupakan tingkat misteri, tingkat 12 adalah tingkat Dewa, dan terakhir tingkat 13 adalah tingkat Surgawi. Sementata untuk master Array memiliki tingkatan dari tingkat 1-10, lalu ada tingkat selanjutnya yaitu tingkat guru, tingkat Ilahi, dan terakhir tingkat Dewa. begitu juga dengan master senjata, tingkatan untuk master senjata sama dengan master tamer. Lalu untuk kultivasi terdiri dari beberapa ranah yang setiap ranahnya memiliki tingkatan yaitu awal, tenga, tinggi, dan puncak. Ranah dari kultivasi yaitu ranah awal, ranah junior, ranah senior, ranah pembentukan tubuh, ranah Bumi, ranah Alam, ranah Dunia, ranah Langit, ranah Galaksi, ranah Semesta, ranah Surgawi, ranah Dewa, ranah Ilahi, dan terakhir ranah Reinkarnasi. Orang-orang yang ada di dunia sebelumnya hanya mengetahui tingkatan kultivasi hanya sampai ranah Langit, sedangkan untuk ranah Galaksi dan seterusnya dianggap hanyalah ranah yang sulit dan mustahil dicapai karena setiap seorang seorang kultivator melakukan terobosan maka sumber daya berupa energi dari esensi langit dan bumi atau Yin dan Yang yang dibutuhkan untuk melakukan terobosan ke tingkat atau ranah selanjutnya akan selalu lebih banyak yaitu dua kali lipat dari sumber daya untuk melakukan terobosan sebelumnya. Hal itu disebabkan karena semakin berkurangnya konsentrasi kepadatan energi Yin dan Yang akibat bencana yang disebabkan oleh salah seorang kultivator ranah Ilahi yang menyerap banyak sekali ensensi Yin dan Yang demi mencegah banyaknya kultivator yang akan mencapai ranah diatas ranah Langit dan menyebabkan peperangan dan bencana mengerikan seperti yang terjadi di masa hidupnya"
Suja mengangguk-anggukkan kepalanya mendengarkan penjelasan Shiro dan saat mendengar alasan dibalik berkurangnya kepadatan esensi Yin dan Yang dia menyetujui pemikiran kultivator tersebut, sembari menikmati minuman dan buah-buahan Suja kembali mengajukan pertanyaan.
"Tadi kamu mengatakan kalau pemilik sebelumnya berhasil mencapai ranah Reinkarnasikan? Sebenarnya apa alasan dibalik sulitnya mencapai ranah Reinkarnasi, dan seberapa besar kepadatan esensi Yin dan Yang di dalam ruang dimensi ini?"
Sebelum menjawab pertanyaan tuannya Shiro terlebih dahulu menyecap air surgawi di wadahnya, dan memakan sebuah apel yang ada di depannya.
"Ranah Reinkarnasi adalah ranah puncak dari kultivasi, untuk mencapai ranah Reinkarnasi sangatlah sulit karena dibutuhkan konsentrasi yang luarbiasa dan tidak boleh diganggu saat melakukan kultivasi selain itu tingkat kepadatan esensi Yin dan Yang saat melakukan kultivasi sangat menentukan keberhasilan seorang kultivator untuk mencoba menerobos ke ranah Reinkarnasi. Kultivator yang menyebabkan berkurangnya esensi Yin dan Yang adalah pemilik sebelumnya dan dia berhasil menerobos ke ranah Reinkarnasi dengan menyedot esensi YinYang dari sebagian tempat di semua benua dan daratan, pemilik sebelumnya berhasil menerobos ke ranah Reinkarnasi karena mengincar sebuah kesempatan yang ditawarkan oleh Dewa saat seorang kultivator berhasil menerobos yaitu tiga pilihan. Pilihan pertama kultivator yang berhasil menerobos ranah Reinkarnasi akan diberikan kehidupan yang abadi sampai akhir dunia, pilihan kedua yaitu direinkarnasikan ke dunia lain tanpa memiliki ingatan tentang kehidupan sebelumnya dan sebagai gantinya akan diberikan kelebihan lainnya, dan pilihan terakhir adalah kultivator tersebut akan diberikan kesempatan untuk melewati lubang dimensi menuju dunia pilihan kultivator tersebut. Akan tetapi setiap orang di sana hanya mengetahui dua pilihan tersebut dan pemilik sebelumnya adalah orang pertama yang mengetahui bahwa ada tiga pilihan saat mencapai ranah Reinkarnasi dan karena itulah dia memilih pilihan ketiga dan meminta untuk melewati lubang dimensi untuk kembali ke dunia dan zaman tempatnya berasal tapi ternyata dia tidak mampu melewati ujian yang diberikan oleh lubang dimensi atau Dewa dimensi saat melakukan perjalanan antar bintang atau antar dimensi dan begitulah sampai kamu menemukan gelang ini. sementara untuk kepadatan esensi YinYang di ruang dimensi ini bisa dibilang lima kali lipat dari dunia luar karena ruang dimensi yang ada di gelang ini merupakan pecahan dari artefak ruang dimensi milik salah satu dewa, tapi berbeda dari ketiga kolam di depan kita karena kolam-kolam memiliki kepadatan esensi yang berbeda dan lebih banyak dari ruang ini. Kolam air Surgawi dan kolam air Kehidupan memiliki kepadatan energi dua kali lipat dari esensi di ruang dimensi ini, sedangkan kolam yang memiliki dua warna itu adalah kolam Yin dan Yang dan memiliki kepadatan esensi yang luarbiasa karena kepadatannya 10 kali lipat dari ruang dimensi di gelang ini. Ada lagi tuan?".
"Apa ada cara untuk menuju dunia asalmu itu?".
Shiro yang mendengar pertanyaan itu merenung sebentar karena tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan seperti itu, sejujurnya dia ikut dengan tuannya yang dulu ke dunia ini karena bosan di sana dan ingin menjelajahi tempat baru dan saat masternya menawarkannya untuk ikut pergi ke dunia lain lebih tepatnya dunia tempat master sebelumnya berasal jadi dia mau untuk ikut apalagi saat masternya yang dulu mengatakan bahwa di Bumi tidak pernah terlihat binatang roh apalagi yang berumur di atas 500 tahun seperti dia. Tapi dia tidak pernah menyangka kalau dia akan sampai di tujuan seorang diri karena mastermya tidak mampu melewati ujian dimensi, dan sekarang mungkin dia tidak akan kesepian lagi karena sudah mendapatkan master yang baru.
"Apa tuan ingin kesana?".
"Tidak sekarang sepertinya, mungkin suatu hari nanti".
"Ada dua cara master, pertama dengan portal dimensi dan kedua mencapai ranah Reinkarnasi. Tapi mungkin cukup sulit karena untuk sekarang master masihlah hanya manusia biasa yang tidak memiliki dantian sehingga master tidak bisa berkultivasi, kalau master mau membangkitkan dantian master maka master tinggal berendam dan bermeditasi di tengah-tengah dua warna air Yin Yang"
"Hmmmm, lalu apakah di sini ada pil obat?".
"Ada master, master terdahulu selain seorang master Array dia juga adalah seorang Alkemis hebat yang sudah mencapai tingkat Ilahi. Dia meninggalkan lebih dari 500 gudang pil, setiap gudang setidaknya memiliki lebih dari lima juta botol pil obat yang disesuaikan dengan namanya. Pil pemulih raga dari tingkat satu sampai tingkat Dewa berada di gudang nomor satu, lalu pil pemulih jiwa dari tingkat satu sampai tingkat Ilahi berada di gudang nomor dua begitu seterusnya sampai gudng terakhir dan setiap tingkatan pil memiliki rak penyimpanan sendiri yang mampu menampung ribuan botol pil yang berisi sepuluh pil".
Mata Suja langsung berbinar mendengarnya dan mulai membayangkan berapa uang yang akan dia miliki jika dia menjual atau melelang pil itu perbutir apalagi pil dengan tingkat yang lebih tinggi, bukankah dia akan menjadi sultan?.
"Lalu apakah di salah satu gudang itu ada pil pencerah akal atau ramuan pencerah akal?".
Sebenarnya tanpa ramuan atau pil tersebutpun Suja sudah menjadi orang yang sangat pintar, mengingat dia menyelesaikan S1 strata hukumnya diumur ke-20 tahun. Tapi memang manusia kebanyakan tidaklah bisa puas dengan apa yang sudah berhasil dia capai dan akan melakukan apa saja untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi begitu pula dengan Suja dia masih mempunyai keinginan untuk mempelajari sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan entah itu kedokteran, ilmu sosial, ilmu psikologi, ilmu beladiri, fisika, kimia, dll. Mungkin jika orang tuanya tidak meninggal dan keluarganya yang lain merampas semua harta orang tuanya maka saat ini dia sudah berada di tempat yang memiliki banyak ilmu untuk digali seperti universitas ataupun perguruan beladiri apalagi dia sangat menyukai beladiri sehingga dia begitu menekuninya dan mampu mencapai tingkatan tertinggi ilmu beladiri pencak silat di usianya yang masih 15 tahun, dan keinginannya itu masihlah ada sampai sekarang meskipun dia menjadi miskin dan gelandangan tapi saat dia mendengar dari Shiro kalau di ruang dimensi ini memiliki banyak harta dan pil obat serta tanaman langka jadi dia merasa memiliki harapan untuk mewujudkan cita-citanya itu.
"Ada master, ada satu botol porselen ramuan pencerah akal yang tersisa di salah satu kamar yang ada di mansion milik master sebelumnya".
Dengan wajah cerah Suja langsung berdiri dari tempatnya.
"Tunjukkan jalannya! Aku ingin meminum ramuan itu sebelum berendam di danau Yin Yang!"
"Baik master, ikuti saya"
Shiro bangkit dari tempatnya dan mengajak Suja menuju sebuah mansion besar yang mungkin luasnya sama dengan luas dari Istana Bogor dan jika dilihat dari luar mansion itu memiliki 4 lantai, Shiro membawa Suja masuk ke dalam mansion dan menuju sebuah ruangan yang ada di lantai satu. Sejak memasuki pintu utama Suja terus mengedarkan pandangannya dengan penuh kekaguman akan pemandangan dari sisi dalam lantai satu mansion itu, semua barang-barang hiasan seperti guci dan yang lainnya terbuat dari emas dan sebagian lagi dari giok yang memiliki ukiran indah apalagi dengan lampu gantung di langit-langit lantai satu yang terbuat dari kristal entah apa itu semakin memperwah mansion itu. Saat memasuki ruangan yang menjadi tujuan mereka Suja tercengang dengan berbagai botol porselen dan banyak sekali senjata dari pedang, tombak, panah, bahkan ada senapan serbu HK-416, AK-47, AK-101, AK-103, M4-A1, berbagai varian senapan serbu SS2, belum lagi berbagai varian dan tipe senapan runduk dan senapan sniper yang diletakkan di rak-rak khusus dan terakhir sebuah berbagai jenis dan varian pistol yang terpajang di dinding ruangan dan berkotak-kotak magazine yang terisi penuh serta belasan kotak peluru yang bertumpuk sesuai dengan jenis senapan bertumpuk di sudur ruangan.
"Master, ini adalah ramuan pencerah akal terakhir yang anda minta"
Ucapan Shiro mengembalikan Suja dari dunia khayalan dan dia melihat di depannya Shiro duduk tegak di samping sebuah botol porselen bening yang di dalamnya terdapat cairan berwarna putih, dengan perlahan diambilnya botol itu dan tanpa ragu meminumnya dengan sekali tegukan dan setelah beberapa saat menunggu tidak terjadi apa-apa hanya saja Suja merasa pikirannya sangat jernih dan ringan dan seakan-akan dia bisa mengerti apa saja hanya dengan satu kali melihat.
"Master, untuk sekarang lebih baik master beristirahat dulu. Mari aku tunjukkan kamar yang akan master tempati"
"Tentu, aku juga sudah mulai mengantuk sepertinya"
Kembali Suja mengikuti langkah si Harimau putih itu dan kali ini Shiro membawanya naik menuju lantai empat dan berhenti di sebuah pintu.
"Ini adalah kamar milik master sebelumnya, sekarang kamar ini akan menjadi milik master. Silahkan master masuk dan beristirahat, aku akan kembali ke pinggir kolam kehidupan untuk berkultivasi dulu"
"Baik, terima kasih sudah mengantarku"
"Sama-sama master"
Setelah kepergian Shiro Suja memasuki kamar yang sekarang menjadi miliknya dan kembali kagum dengan interiornya, warna dinding sangat cocok dengannya yang menyukai warna biru laut dan berbagai hiasan kamar yang seperti terbuat dari kristal semakin membuat kamar itu terlihat indah.
Karena kelelahan dan rasa kantuk yang sudah semakin kuat, Suja melangkah mendekati sebuah ranjang besar yang ada di sana dan langsung jatuh terlelap saat tubuhnya bersentuhan dengan keempukan ranjang itu.
***₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩
Hah! Hai teman-teman! Jangan lupa vote dan komentarnya yaaa***.......
Hari ini adalah hari kedua Suja berada di ruang dimensi miliknya sekarang dia sedang berada di perpustakaan untuk mempelajari semua buku-buku yang ada di sana, namun ternyata dia tidak perlu berlama-lama membaca sebuah buku karena saat dia membuka cover buku yang dia ambil semua tulisan yang ada di buku itu terserap masuk ke otaknya dan membuatnya tercengang lalu mengulanginya lagi, lagi, dan lagi sampai buku terakhir yang ada di perpustakaan itu selesai dia serap bertepatan hari yang sudah menunjukkan akan memasuki siang hari di dunia luar sedangkan saat dia menyerap semua isi dari ssmua buku yang ada di perpustakaan itu dari lantai pertama sampai lantai terakhir atau lantai keempat menghabiskan waktu sebanyak empat jam di dunia luar dan empat hari di dalam ruang dimensi.
"Shiro, di mana kamu?" Teriakan Suja cukup besar dan mungkin bisa sampai keluar ruang perpustakaan tapi ternyata Shiro tetaplah tidak datang, mungkin dia berada di suatu tempat entah di mana.
"Shiro di mana kamu?" Suja mencoba melakukan komunikasi batin setelah mengingat apa yang sering dia baca dari manga-manga jepang di mana seorang tuan bisa berkomunikasi melalui batin dengan binatang kontraknya.
"Master, saya ada di kolam kehidupan"
Mendengar jawaban Shiro dari pikirannya membuatnya yakin kalau mereka bisa melakukan komunikasi batin, dan setelah tau di mana Harimau itu berada Suja segera pergi menemuinya. Di pinggir kolam Kehidupan Suja melihat Shiro tengah asik bersantai dan sesekali berguling-guling menghibur dirinya sendiri, Suja yang melihat tingkah Harimau putih itu terkekeh geli.
"Shiro, aku rindu dunia luar. Bisa kau berikan aku sekantong koin emas untuk kutukar dengan uang agar aku bisa membeli makanan untuk kita?"
Shiro segera bangun dan berlari menuju mansion dan masuk lalu keluar setelah beberapa lama dengan menggigit kantong kulit kecil yang mungkin berisi koin yang diminta oleh Suja.
"Di sana ada 50 tael emas master, ada lagi?" Tanya Shiro setelah memberikan kantong koin yang baru dia ambil dari mansion.
"Ya, bagaimana cara untuk keluar?".
"Master hanya perlu membayangkan untuk berada di dunia luar saja, kalau master hendak masuk kembali master tinggal membayangkan master berada di salah satu tempat yang ada ruang dimensi ini".
"Oke, makasih"
Mengikuti perkataan Shiro Suja menutup mata dan membayangkan kalau dia berada di dunia luar tepatnya gang sepi dan sempit tempatnya meringkuk semalam, saat membuka mata kembali Suja sudah berada di tempat yang dia bayangkan.
"Hmmm, ternyata cukup praktis sekali eh tapi bagaimana kalau aku mau menyimpan sesuatu di sana? Masa aku harus masuk ke sana di tengah keramaian orang sih?" Gumamnya bingung.
"Master, kalau mau menyimpan barang di ruang dimensi master tinggal membayangkan barang yang master inginkan berada di ruang dimensi lalu melambaikan tangan dan secara otomatis barangnya akan masuk!".
Suara Shiro terdengar di kepalanya membuatnya mengetahui kalo mereka bisa berkomuniskasi melalui pikiran.
"Baiklah kalau begitu, saatnya menukar koin-koin ini dengan uang dan membeli makan! Semangat!".
Dengan langkah pasti Suja menikmati suasana subuh hari yang masih cukup sepi mengingat dia di ruang dimensi selama enam hari atau enam jam di dunia luar sedangkan saat ini masihlah dini hari sekitar jam setengah empat, meskipun begitu Suja tetap berjalan dengan santai sembari bersenandung mengingat suasana hatinya yang tengah bahagia apalagi sekarang dia sudah memiliki sesuatu untuk ditukarkan dengan uang untuk membeli apapun yang dia inginkan.
Setelah berjalan-jalan selama dua jam berkeliling kota Mataram yang masih sepi menjelang subuh itu, Suja beristirahat di depan sebuah toko yang sering dimasuki oleh masyarakat yaitu 'ALFAMART' heheheheheeee.
"Shiro, kau suka daging mentang atau yang sudah matang?" Tanya Suja melalui pikiran sembari menikmati makanan ringan dan minumannya yang dia beli cukup banyak dan dibayar menggunakan sekeping koin emas yang untungnya masih diterima oleh pegawai yang bertugas malam.
"Yang manapun tidak masalah master, yang penting maaih bisa dimakan. Memangnya master mau membeli daging? Tengah malam begini? Dan juga itu yang master makan apa sih kok kayaknya enak ya?" Balas Shiro yang memang memoerhatikan makanan yang dimakan masternya.
"Ooooh, ini makanan ringan kok bisa dibilang cemilan. Kalo masalah daging sih mungkin ada tempat jagal yang buka karena kebanyakan orang-orang yang mau 'begawe' sering beli daging sebelum subuh, kalo yang kumakan ini cemilan dan ada juga ice cream. Kamu mau coba?".
Shiro yang memang penasaran dengan makanan dunia ini menjawab 'iya' membuat Suja kembali masuk ke dalam toko dan mengambil banyak sekali makanan mulai dari makanan ringan maupun cemilan macam mie instan, crekers, permen, roti tawar, aneka macam minuman beraneka rasa, kopin dingin, ice cream beraneka rasa, dan berbagai jenis makanan yang bisa dimakan hingga memenuhi keranjang belanjaan membuatnya mengambil dua keranjang lagi dan setelah puas mengambil semua yang dia inginkan Suja kemudian meminta bantuan seorang pegawai untuk membawa belanjaannya menuju kasir. Setelah semua belanjaannya selesai dihitung dia memberikan sekeping koin emas lagi sebagai pembayaran yang untungnya masih diambil oleh petugas kasir setelah itu berjalan keluar dan mencari tempat sepi untuk memasukkan semua belanjaannya untuk dinikmati oleh Shiro.
Setelah memasukkan semua belanjaannya, Suja juga memasuki ruang dimensinya dan saat masuk ke sana dia melihat Shiro tengah tiduran sembari mengacak-acak makanan dan minuman ringan yang dibeli oleh Suja dengan cakarnya yang lumayan tajam namun saat cakarnya menembus plastik makanan dan mengeluarkannya semua isi plastik itu langsung berceceran di tanah membuatnya merengut kesal sedangkan Suja yang melihat aktivitas Harimau itu terkekeh lalu mendekatinya.
"Grrrrrr, apa ini? Kenapa barang ini bisa menampung makanan? Dan bagaimana cara membukanya?".
"Kenapa?"
"Master, bagaimana cara mengeluarkan makanan dari benda ini? Dan juga kenapa benda ini bisa berisi makanan di dalamnya?" Tanya Shiro.
"Ini namanya plastik, plastik ini digunakan untuk membungkus makanan ringan atau minuman atau yang lainnya. Sini kubukakan".
Setelah cemilan yang berada di dalam plastik itu dituangkan ke dalam wadah makanan khusus Shiro segera mencobanya.
"Grrrrrr........makanan apa ini master? Kenapa rasanya enak sekali?" Tanya Shiro sembari mengunyah cemilan yang diberikan oleh Suja.
"Itu namanya cemilan, makanan yang biasa dimakan manusia di dunia ini saat senggang atau dimakan untuk mengganjal rasa lapar" jawab Suja.
"Grrrrr, ternyata makanan dari dunia ini enak-enak. Pantas saja master Aris begitu merindukan dunia ini, ternyata meskipun tidak memiliki esensi Yin dan Yang ataupun mana dunia ini masih menghasilkan banyak hal yang menakjubkan!".
Suja hanya diam mendengarkan ucapan kekaguman dari Shiro sembari ikut makan dan sesekali membukakan cemilan dan sebotol susu untuk Shiro, setelah puas menikmati cemilan Suja mengajak Shiro untuk tidur dengan Shiro mengecilkan ukurannya seukuran kambing untuk dipeluk oleh Suja yang sangat menyukai semua jenis kucing.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Hai semuanyaaa........
Jangan lupa kasih vote dan comment yaa, heheheheheeee***........
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!