NovelToon NovelToon

Rintihan Cinta

Episode 01

"Key kamu tidak capek jam segini masih kerja? Mending pulang gih kerjanya di lanjut besok lagi" Seorang pemuda baru saja memasuki pantry, di mana tempatnya bergulat dengan peluh setiap harinya.

"Mana bisa begitu cucian piring masih numpuk begini kalau di tinggal pulang bisa berabe nanti, pak bos ngamuk uang bulananku di potong gimana?" Sembari menyekesaikan cucian piring. Hari ini resto kedatangan pelanggang setia dengan mangadakan sebuah acara meriah diresto tersebut, jadi hari ini banyak karyawan harus extra lembur.

Menepuk pundak "Terserah kamu deh Kay, kalau gitu aku pulang duluan ya udah kelar soalnya" Salah satu rekan kerja berpamitan pulang lebih dulu, karena tugasnya telah selesai. Tugasnya sebagai pramusaji membuatnya rerlihat lelah seharian penuh melayani para pelanggang istimewa. Banyak pesanan dan beraneka ragam permintaan yang harus segera ia sediakan, kaki terasa pegal sekali, sampai duduk pun hanya beberapa menit saja lalu kerja lagi.

Menoleh sembari melambaikan tangan "Hati jati dijalan bang" Senyum melebar lalu kembali fokus dengan kerjaan didepan mata.

Kayla Larasati, seorang gadis berusia 24 hatun, bekerja di sebuah resto kecil dikotanya. Wajah cantik, kulit putih bersih, bibir mungil, dan senyuman manis. Setiap hari harus banting tulang bekerja demi mencukupi kebutuhan sehari hari. Tanpa kenal lelah ia terus mengais pundi pundi rupiah, sebab dia bukan terlahir dari kalangan berpunya. Bergulat dengan kejamnya dunia sudah biasa baginya, menolak lelah sudah jadi makanan keseharian, dan mencoba sabar sudah jadi tugas harian. Sebagai seorang pekerja jelas dia harus pubya sejuta kesabaran entah dalam menghadapi pelanggang ataupun menghadapi atasan. Setiap kali setiap waktu dipaksa berpacu dengan waktu, sampai waktu istirahatnya banyak tersita.

Beberapa kali melihat jam dipinselnya "Sudah jam segini tapi kerjaan masih numpuk banget" Mengkerdikan bahu dengan sesekali menggerakkan kepaka kekiri dan kanan hingga beberapa kali. Badan terasa pegal pegal setelah hampir satu minggu full kerjaan numpuk. Setiap tutup tahun pasti resto selalu ramai dikunjungi. Ada beberapa tamu istimewa membooking resyo untuk acara pribadi seperti acara ulang tahun, hari besar, atau sekedar kumpul teman.

"Ah.....akhirnya kelar juga" Kayla bisa bernafas lega setelah semua tugas selesai dengan baik.

Setelah beberapa saat kemudian semua tugasnya sudah selesai. Segera ia pulang dengan mengendarai motor matic kesayangannya "Sudah jam sembilan malam tapi perut masih belum keisi makanan sama sekali" Melihat warung makan sederhana membuat Kayla menghentikan laju kendaraan, kemudian ia membeli sebungkus nasi untuk dia makan nanti sesampainya dikosan.

"Sialan....kemana saja dia kenapa teleponku tidak diangkat?" Seorang laki laki merasa kesal saat Kayla tidak menjawab telepon darinya. Kerutan pada dahinya menggambarkan kekasalan terdalam "Berani banget dia mengabaikan gue" Berulang kali mengirim pesan berisikan isi hati saking kesal sang pacar tidak mengangkat penggilan telepon darinya.

"Aduh mana mau ujan aku harus cepat sampai rumah...." Meski Kayla sadar ponselnya sedari tadi berdering, akan tetapi cuaca malam ini tidak mendukung. Dari pada nanti kehujanan terus basah kuyup besoknya sakit, lebih baik dia tancap gas segera pulang.

Benar saja belum begitu jauh hujan perlahan turun "Tanggung banget padahal bentar lagi nyampe kosan, apa lebih baik nekat aja kali ya dari pada neduh nggak tau kapan redanya" Menepi sesaat demi memgamankan sebungkus nasi rames yang tadi ia beli. Nasi bungkus dimasukkan kedalam motor "Tau mau kehujahan kaya gini mending tadi jas hujan diresto tak bawa pulang dulu deh"

Di sisi lain seorang laki laki terus saja menatap layar ponsel "Punya pacar serasa nggak punya pacar aja, tiap kali diajak jalan selalu nggak bisa. Kenapa sih yang dia pentingin itu cuma kerja, kerja, dab kerja terus" Saking kesalnya ia melempar ponsel keatas ranjang.

Sesampainya dirumah lantas Kayla memberishkan diri dan langsung makan "Oh iya mana hpku...." Mengambil ponsel lalu melihat begitu banyak panggilan masuk dari tunangannya "Aduh, gawat dia pasti marah besar" Buru buru menghubungi lali laki bersetatus tunangannya, namun tidak di respon sama sekali.

Kayla memiliki seorang tunangan bernama Ali. Ya, tunangan. Sejak setahun silam dirinya dilamar seorang pengusaha muda di kota kelahirannya. Mereka pacaran sejak smp, lalu Ali melamar Kayla kala ia lulus dari sekolah menengah ke atas. Watak ali yang keras kelapa dan egois membuat Kayla beserta keluarga menyetujui lamaran Ali. Karena usia mereka masih muda, maka orang tua keduanya menyarankan untuk tunangan lebih dulu. Dengan cepat mereka pun bertunangan. Awalnya kisah cinta mereka berjalan dengan baik, tidak ada masalah sedikitpun. Namun, kasta mereka jauh berbeda. Jika Ali seorang pengusaha terlahir dari orang berpunya, sedangkan Kayla terlahir miskin.

Kayla pun hanya bisa sekolah sampai tinggat Smp saja. Keluarga Kayla tidak bisa membiayai sekolahnya, sebab Kayla bukanlah anak satu satunya, melainkan anak pertama dari dua bersaudara. Di mempunyai seorang adik yang harus bersekolah juga. Kedua orang tua Kayla hanyalah seorang petani yang bekerja di ladang orang lalu hasil panennya di bagi rata. Karena kendala ekonomi, Kayla memutuskan untuk kerja di kota dan tidak melanjutkan sekolah.

Saking capek setelah sehari penuh bekerja, akhirnya Kayla tidak mau ambil pusing. Selesai makan ia langsung tidur.

Keesokan pagi suara ayam riuh bersahutan, bebarapa orang sudah beraktivitas seperti biasa.

Tok, tok, tok.....

Suara pintu digedor berulang kali sampai Kayla terkejut. Segera ia membukakan pintu "Ali..." Lirihnya kala melihat sosok Ali berdiri dengan penuh kekesalan.

Tanpa aba aba ia langsung marah tidak karuan. Dia begitu murka sampai hampir melukai Kayla saking anarkisnya ketika dia tengah marah "Sudah gue peringatin jangan pernah abaikan telepin gue, ngerti nggal sih lo?!"

Kayla sudah terbiasa dengan sikap Ali "Bukan tidak mau menjawab tapi malam tadi hujam begitu lebat dan aku pulang sampai rumah sekitar jam sepuluh lebih" Jelas Kayla.

"Oke, kali ini gue maafin tapi tidak untuk lain waktu" Kecamnya penuh peringatan.

Membuang nafas berat ketika harus setiap hari bersabar menghadapi sikap keras kepala Ali. Andai bisa ingin sekali ia lepas dari laki laki pemarah sepertinya, akan tetapi sayang sekali pertunangan mengikat mereka berdua.

"Sekarang ikut aku keluar sebentar...." Ucap Ali. Permintaan Ali tidak boleh sampai ditolak kalau tidak dia akan marah besar dan kembali menyakitinya. Meski mereka sudah tunangan, tapi ada batasan untuk mereka berdua. Ali juga tau batasan mereka berdua, hingga saat Ali berkunjung ke kosan Kayla, ia memilih ngobrol dengan pintu kosan terbuka. Lagi pula setiap kosan punya peraturan masing masing, yang harus di taati oleh penghuni kosan.

"Kemana?" tanya Kayla dengan nada rendah. Sikap kalem Kayla banyak menyita perhatian kaum adam, sampai ada beberapa orang berusaha mendekat.

Wajah Ali muram seketika, ia adalah tipe laki laki arogan tapi penyayang. Jika ada pertanyaan yang tidak ia sukai, pasti wajahnya muram. Karena tidak ingin membuat Ali marah, Kayla pun menggenggam tangan Ali "Kalau gitu ayo berangkat tapi kamu tunggu sebentar ya aku ambil tas sama ganti ambil jaket bentar" Kayla tepaksa mengulas senyum untuk meredam amarah Ali.

Melihat Kayla tersenyum, amarahnya pun mudah di kendalikan.

"Helm jangan lupa" terika Ali dari luar.

"Iya, sayangku" Segera Kayla masuk mengambil helm.

"Sudah, yuk jalan"

Ali menggelengkan kepala "Pake dulu baru jalan"

Kayla pun memakai helm tersebut lalu mereka pergi bersama.

Terkadang sikap Ali bisa begitu perhatian dan lemah lembut, namun ketika marah dia juga bisa berubah menjadi singa jantan. Kebanyakan laki laki arogan cenderung mempunyai kepribadian ganda yang tidak semua orang bisa melihatnya. Meski begitu mereka juga sangat penyayangi pasangan mereka dengan cara berbeda.

"Oh iya sayang kamu tih kenapa sih kalau aku nggak bales chat kamu atau angkat telepon paati langsung marah, seharusnya kamu tau dong kalau aku tidak merespin chat kamu artinya aku masih sibuk" Kayla berusaha memberikan pengertika kepada Ali.

"Memang kenapa nggak suka? Kalau nggak suka ya jangan pacaran sama gue" Dari segi ucapan jelas kalau Ali mulai marah lagi. Sigap Kayla memeluk erat pinggang Ali "Please, jangan marah sayangku" Lagi lagi kelembutan Kayla bisa meluluhkan hati Ali.

Seketika saja senyum Ali melebar "Makanya kalau nggak mau aku marah, kamu harusnya tau dong apa yang aku benci"

Episode 02

Ali terbilang laki laki dengan tempramen tinggi dan juga egois, sedikit masalah bisa merubah sikapnya. Setiap apa yang dia inginkan harus terprnuhi kalau tidak emosinya meluap luap seperti singa yang sedang marah. Entah cinta Ali terhadap Kayla itu adalah cinta atau sekedar kata.

Andai saja aku punya keberanian tinggi untuk lari darimu, maka sudah sejak lama aku menggilkan kamu. Semua sikap tempramentalmu membuatku muak, sampai cintaku berangsur menghilang.

Sedari dulu Kayla sudah tau bagimana sikap sang kekasih, untuk bicara saja haruslah berhati hati. Terkadang pula ketika Ali sedang bad mood maka akan berdampak buruk bagi Kayla, tak hanya mulut kadang tangan ikut bicara. Meski begitu Kayla tidak bisa lepas dari laki laki paranoid itu sebelum Ali sendiri memutuskan hubungan mereka. Sudah lama Kayla tidak tahan atas sikap keras kepala Ali yang membuatnya ingin segera melepaskan diri. Rasa cintanya kepada Ali sudah pudar sejak dulu kala, mungkin hanya menyisakan beberapa persen saja. Ali sendiri banyak membantu keluarga Kayla dalam melunasi hutang pihutang dengan beberapa rentenir dikampung halaman.

Dahulu sekali kedua orang tua Kayla terlilit hutang besar kepada para rentenir sampai puluhan juta lebih. Pada waktu itu Kayla dan adiknya baru pulang sekolah lalu melihat sang ayah dipukuli oleh beberapa orang suruhan rentenir. Melihat snag ayah penuh darah membuat Kayla berlari mencari banruan kepada warga sekitar tapi tidak ada satupun orang mau membantunya, bukan karena tidak perduli tapi mereka takut dengan suruhan rentenir kejam tersebut. Hingga pada akhirnya Kayla yang masih memakai seragam sekolah lalu menuju rumah Ali dan meminta bantuan kepada orang tua Ali. Dengan sangat terpaksa Kayla meminta bantuan kepada Ali selaku orang paling kaya di desanya. Beruntung sekali Ali sudah tau lebih dulu tentang kajadian yang telah menimpa keluarga Kayla, Akhirnya Ali meminta sang Ayah untuk membayarkan hutang kedua orang tua Kayla. Meski tidak mudah membujuk sang ayah tapi Ali berhasil meluluhkan hati beliau, dengan catatan Ali harus mau meneruskan bisnis keluarga. Terpaksa Ali harus menyetujui keputusan sang Ayah demi membantu Kayla. Pada masa itu Kayla adalah bunga desa paling cantik sampai jadi incaran banyak pamuda. Ali yang sudah lama bertekat mendapatkan Cinta Kayla lalu bangga bisa meluluhkan si bunga desa. Sejak saat itulah hubungan mereka terjalin.

"Lain kali aku tidak mau tau kamu tidak boleh mengabaikan aku, setiap kali telepon harus cepat diangkat jangan lemot kaya keong aja" Cetus Ali sembari terus fokus pada jalanan.

"Iya, aku minta maaf sayang" Ucap Kayla lembut.

"Nah begitu dong jadi cewek harus nurut sama cowoknya" Mereka saling berbonceng diatas dua roda, kedua tangan Kayla melingkar pada pinggang Ali. Mereka malaju menyusuri jalan aspal dengan kecepatan tinggi, sampai Kayla dibuat ketakutan. Meski begitu Kayla tidak berani melarang Ali untuk pelankanlaju motornya, ia terlalu takut jika Ali sampai marah lagi.

"Oh iya kita mau kemana sih?" Tanya Kayla seraya meletakkan dagu di bahu kekasihnya. Angin kencang membuat mata pedih hingga berair.

Ali melihat wajah Kayla dari kaca spion motor "Kamana saja yang penting tidak di kosan kamu itu, Banyak kuping di sana, bikin males." Ucap Ali.

Kayla mengeratkan pelukannya, katika laju motor semakin di percepat.

"Pelan palan, bahaya"

Ali memang suka mengendarai motor sejak pertama kali mengenal Kayla, dirinya lebih tertarik naik motor dari pada harus mengendarai mobil.

"Bagaimana kalau kita makan bakso saja" Ajak Ali.

"Emmmmm.....oke deh, boleh juga. Kebetulan sudah lama banget nggak makan bakso"

Motor melaju menuju warung langganan mereka. Kebetulan hari ini hari libur, jadi keduanya bisa pergi bersama.

Sesampainya di warung bakso mereka memesan dua mangkuk bakso dan due es teh manis. "Besok kamu udah masuk kerja lagi?" Tanya Ali sembari memgaduk es teh.

"Jelas kerja dong memang kenapa?" Jawab Kayla sambil menyeruput es teh.

Ali terlihat serius seperti hendak mengatakan sesuatu "Besok aku ada kunjungan bisnis di luar kota selama beberapa hari, kamu jangan nakal disini, ya" Ali mengusap kepala Kayla dengan lembut.

Akhirnya ada hari kebebasanku

Jujur saja Kayla lebih nyaman tanpa adanya Ali ketimbang harus setiap hari bersam laki laki paranoid itu.

Mengulas senyum "Tumben kamu yang berangkat memang ayah kamu kemana?" Tidak biasanya Ali pergi kerja sampai luar kota, tapi kali ini kenapa dia mau menghendle kerjaan.

"Ayah tidak bisa hadir karena di desa lagi ada banyak kerjaan" Jelas Ali sembari meraih tangan sang tunangan, bahkan ia sampai menciuminya.

Siapa sangka ketika melihat ke samping, ada sosok wanita cantik menatap mereka tajam. Segera Ali melepaskan tangan Kayla"Sayang, aku ke toilet dulu" Kayla mengangguk tanpa curiga. Ali keluar lalu mengirim pesan seingkat kepada seseorang.

Tak berapa lama wanita di samping Kayla ikut keluar.

"Kenapa kamu ada di sini?" Ali menyeret wanita itu menuju belakang warung yang terdapat sebuah pohon besar.

"Kenapa aku tidak boleh ke sini, ini kan warung bakso favorit kita juga."Jawab Wanita itu santai.

"Astaga, sekarang kamu pergi dari sini sekarang juga dan jangan sampai..." Melihat kearah Kayla yang tengah makan bakso.

"Jangan sampai apa? kamu pikir aku tidak cemburu melihat kalian bermesraan seperti itu? Aku juga ingin hubungan kita dipublikasikan, bukan seperti ini diam diam. Jangan seolah olah menjadikan aku selimut malammu saja" Kecam wanita itu.

Ali memegang kening dengan sedikit memijatnya, ia begitu merasa frustasi dan kesal dengan sikap si wanita. Sekarang baru dia sadari membagi cinta untuk dua wanita sekaligus tidak akan semudah yang di bayangkan. Akan tetapi, Ali tidak bisa meninggalkan salah satunya karena kedua wanita tersebut memberikan kenyamanan tersendiri baginya.

"Oh, jadi kamu mulai menuntut status di hadapanku? bukankah dulu aku sudah bilang jika aku punya tunangan, tapi kamu menyatakan siap jadi yang kedua asal kita bersama. Sekarang kamu mengusik hubunganku dengan dia...."

Marta(Nama wanita itu) marah dengan ucapan Ali. "Jahat sekali kamu, Al. Jadi cinta yang kamu tawarkan selama ini kepadaku hanya ucapan semata. Aku ini juga wanita, ingin di miliki sepenuhnya, begitu juga dengan status yang kita jalani sekarang. Aku ingin menjadi satu satunya dalam hidup kamu, sayang" Ucap Marta sembari hendak memegang tangan Ali, tali segera di tepis olehnya.

"Oke, sejarang begini saja kalau kamu tidak nurut apa kata aku lebih baik kita putus saja"

Marta terluka sampai air matanya luluh lantah berjatuhan "Oh.....jadi kamu ingin kita putus? oke kalau begitu aku akan beritahu dia siapa kamu sebenarnya" Wanita itu tidak akan tinggal diam ketika hubungannya kandas dan hampir lepas, akan tetapi Marta tidak sebodoh itu, ia mencari cara untuk mengancam pertahanan Ali.

Kala Marta hendak pergi, Ali menggapai tangannya, membawanya dalam pelukan "Pleasa, jangan lakukan itu. Maafkan aku jika tanpa sengaja telah melukaimu. Jangan marah lagi ya sayang, jangan permasalahkan status kita, yang penting kamu jadi wanita nomor satu di hidupku. Toh, besok kita akan liburan bareng kan?" bisik Ali.

Dengan isak tangis, marta mulai luluh dalam pelukan Ali."Janji ya kita jangan sampai putus. Aku tidak mau jauh dari kamu" Manja Marta.

Setelah keduanya mencapai persetujuan, Ali kembali ke warung. Tak berselang lama Marta juga kembali masuk.

Kayla sudah makan lebih dulu "Kok lama..."

"Ya kan kudu ngantri dulu, sayang."

"Oh..."

Mereka pun makan bersama. Sesekali mata Ali melirik Marta tanpa sepengetahuan Kayla.

Episode 03

Kayla melihat gelagat mencurigakan dari Ali, sebab dia terlihat tidak nyaman "Kamu kenapa sih noleh ke belakang terus? Memang ada siapa?" Kayla melihat belakang, di mana ada seorang wanita cantik duduk dengan santai memainkan ponsel. Kayla menyodok perut Ali dengan sikunya "Jangan ganjen deh, tadi bilangnya aku nggak boleh nakal nggak taunya kamu sendiri suka liat cewek laim. Ingat nih...." Di tunjukkan sebuah cincin melingkar di jari manisnya. Ali mengalihkan pandangan sambil menyeringai "Maaf, sayangku. Liat deh hp dia bagus banget,aku pengen beliin buat kamu...." Dustanya. Laki laki ini sangat pandai berbohong sampai perselingkuhan mereka tertutup rapat.

Ketika seseorang mulai membagi perasaan dan hati mereka, maka jelas akan ada tanda tanda kecurangan dari wajahnya. Jika seseorang sudah memantapkan hati pada pilihannya sendiri lalu untuk apa pilihan lain? memang benar ketika kita sudah memiliki sesuatu pasti dilain hari akan menginginkan yang lain, karena itu sifat manusia. Tidak akan mudah berhenti mencari kepuasan diri.

Mengerutkan dahi "Yang bagus hpnya apa orangnya?" Dengan nada meyindir.

"Bicara apa sih kamu, jelas bagus hpnya masa orangnya. Ya memang sih ceweknya cantik tapi sayang gue udah punya Elu, sayangku" Ucap Ali sembari mencubit pipi Kayla, tak lama kemudian Ali menoleh belakang mengedipkan satu mata kepada Marta. Dia tau ada dua hati yang saat ini ia jaga. Keduanya memiliki peran penting dalam kehidupan Ali. Pedomannya adalah kalau bisa lebih kenapa hanya satu.

Begitulah pedoman para buaya darat tidak akan pernah cukup sama satu wanita saja.

Marta melihat keduanya seolah darahnya mendidih. Tapi, mengingat kata kata manis Ali tadi, membuatnya tenang dan menikmati kisah mereka. Meski menjadi yang kedua tapi selalu diutamakan, jelas membuatnya bangga.

Asalkan akhir kisah ini dia menjadi milikku, maka rasa sakit ini tidak seberapa.

Dengan santai Marta melihat keduanya yang tengah saling berbicang sembari memperlihatkan kemesraan dimuka umum. Jujur kalau boleh ingin sekali dia menjambak Si wanita di samping Ali, akan tetapi sebagai orang ketiga harus bersabar menunggu waktu tiba.

Setelah beberapa saat mereka ngobrol kesana kemari, sampai tidak sadar waktu telah berputar cepat. Bakso dimangkuk mereka juga sudah habis tak bersisa. Keringat mengucur dari wajah mereka akibat serangan hot cabai pada si kuah bakso tersebut. Keduanya suka makanan siper pedas jadi cocok dengan bakso panas di tambah sambal pedas, wenak pol.

"Pulang yuk aku sudah kenyang sekali"Ajak Kayla.

"Ya udah, ayo" Mengeluarkan sebuah dompet lalu Kayla berjalan lebih dulu, sedangkan Ali berjalan belakangan. Ketika melintas disamping Marta, Ali memeberikan sebuah kartu Atm padanya sebagai tanpa permintaan maaf. Jelas saja Marta senang mendaoatkan kartu Atm sang kekasih gelap.

Nah ini yang gue tunggu dari tadi. Oke, nggak masalah dia mau pergi sama pacarnya yang penting dia kasih gue dana kenakalan

Senyum Marta melebar lalu mencium kartu tersebut.

Sesekali Ali menoleh melihat Marta "Dasar cewek sialan yang dia tau cuma duit sama duit saja"

Terdengar samar samar ucapan Ali hingga membuat laju langkah Kayla terhenti "Kamu bilanh apa tadi?"

"Bilang apa? Nggak ada kok"

"Oh ya udah aku tunggu diluar ya"

Ali menjentikkan ibu jari lalu menuju kasir untuk membayar makanan mereka.

Usai membayar mereka berdua pulang dengan berkendara motor

Marta melihat mereka berboncengan begitu mesra, seolah dunia milik mereka berdua. "Sial....beraninya dia sok mesra sama tuh cewek depan gue, sedangkan giliran sama gue aja ketemuan suka ngumpet ngumpet" Kesalnya seraya melangkah keluar warung menuju mobilnya yang terparkir di bahu jalan.

"Kalau begitu kamu istirahat aku mau ada urusan diluar bentar" jelas Ali.

Setelah mengantar Kayla ke kosan, Ali pun pamit pulang. Sebenarnya dia hendak membujuk Marta supaya tidak mejaruk.

Sialnya, Kayla teringat bahwa ada sesuatu yang harus dia beli. Segera ia naik motornya menuju mini market. Di jalan terlihat ada sosok laki laki berdiri di bahu jalan sedang berbincang bincang dengan seorang wanita, mereka adalah Ali dan Marta. Kayla menghentikan motornya lalu melihat mereka dari sebuah warung kecil. Kayla meraih ponsel di saku celana " Hallo, kamu di mana?" Tanya Kayla pada Ali. Saat itu terlihat Ali menggenggam ponselnya seraya clingak clinguk. Sang wanita itu terlihat bermanja di lengan kekasihnya "Aku masih di jalan, kenapa?" Ucap Ali seraya memandang wajah wanita di sampingnya tersebut.

Dengan santai Ali berbohong sampai Kayla merasa sangat sakit. "Oh, ya sudah hati hati, di jalan banyak tikungan"

"Maksud kamu apa? Hallo, hallo" Lebih dulu Kayla menutup telepon. Ia segera pergi dari tempat tersebut "Sekarang aku cukup tau siapa kamu. Tega sekali kamu bermain di belakangku, sedangkan aku selalu kamu batasi, dengan siapa aku jalan, kemana, dan whatsapp selalu di cek setiap ketemu. Ternyata kelakuan kamu seperti sampah" Luka dalam hatinya membuat air mata meluap begitu saja. Sakit, sungguh sakit. Tak pernah terbayang sedikit pun dengan tindakan yang Ali perbuat padanya. "Kalau kamu ingin bermain, maka aku akan masuk ke dalamnya. Biar kita bermain dengan cara yang sama"

Di sisi lain Ali dan Marta maauk ke dalam mobil milik Marta, sedangkan motornya ia titipkan di penitipan. Mereka berdua saling bermesraan. "Sayang, pokoknya aku mau selalu jadi yang nomor satu" Pinta Marta.

Ali mengendalikan stir kemudi. Teringat ucapan Kayla tentang tikungan di jalan "Beb, kita mampir ke mall dulu ya. Mau beli makanan ringan buat liburan kita besok" Ucap Marta sembari mengusap lengan kekasihnya.

"Iya. Apa sih yang nggak buat kamu beb."Ali tersenyum melihat wanita di samping terlalu bergantung padanya. Ali adalah tipe laki laki yang suka wanita manja dan selalu bergantung padanya. Sifat Marta ini berbanding terbalik dengan tunangannya, maka dari itu Ali sangat mencintai Marta. Sampai tega mendua dari sang tunangan. "Kamu itu kalau lagi manja gini bikin hati adem, jadi pingin cium"

Cup....

Tanpa aba aba, Marta pun mencium pipi Ali "I love you, baby." Lemah gemulai wanita itu meluluhkan hati seorang Ali.

"Love you full, baby" ucap Ali sembari mengusap pipi Marta.

Tidak berapa lama sampailah mereka di sebuah mall, di mana Kayla juga mengikuti mereka. Kayla mencari lebih dalam tentang hubungan mereka. Kayla juga menyamar menggunakan kerudung hitam, kaca mata hitam, dan baju panjang. Selama dalam pengintaian itu, Kayla mengekor dari kejauhan. Kedua orang itu saling bergandeng tangan juga memamerkan kemesraan di depan khalayak umum.

"Cuih...Lihat saja pembalasanku nanti dasar laki laki tidak tau diri." Ia terus mengekor sampai mereka berhenti disuatu tempat . Di lihatnya Ali membeli banyak makanan ringan juga minuman kaleng.

"Beb, kita harus bawa ini juga soalnya aku takut...."

Kayla merasa sakit kala Marta memamerkan sebuah alat kontrasepsi didepan wajah Ali. Tentu saja Ali tersenyum senyum sambil menggoda Marta.

"Sabar, sabar. Aku harus tunggu waktu yang tepat. Biar aku bisa melibas keduanya dalam sekali pukul" Kayla mengeluarkan ponselnya, merekam tingkah mereka. Hambir sepuluh menit mereka saling bercanda ria tentang hal yang tidak pantas. Namun, Kayla terus merekam mereka berdua. Semua itu ia lakukan demi menutup mulut Ali. Sosok Ali sendiri tidak mudah mengakui kesalahannya, sampai bukti ada di depan mata. Kayla terus menahan sakit hatinya, perlahan cinta yang ia miliki luntur bersamaan dengan rasa sakit. "Mau belanja apa lagi?" tanya Ali pada Marta.

"Mau di beliin baju, boleh ya" Ucap Marta sembari menggelendot di lengan Ali.

"Ambil apa pun yang kamu suka, beby" Di sentuhlah gadu Marta dengan sesekali memeluk kepala Marta.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!