Memasuki Dunia Fanfic
#0 – Merasa Sendiri Di Rumah!
Reina
Ah! Sial kalah lagi!
Raiya
Kak, ini gimana cara buffnya!?
Keria
Kakak~ Ajarin Keri mengerjakan pr dong~
Keria
Eung... Tambah-tambahan!
Reina
Baiklah, tunggu dulu ya, kakak ingin merapihkan ini.
Reina
Ray, kau saja lanjutkan.
Reina membereskan barang-barang yang berserakan.
Keria
Aku ambil bukunya dulu ya kak!
Setelah Keria mengambil prnya, Reina segera mengajarkan Keria di atas tempat tidur.
Reina
Jadi satu tambah tiga begini... Jari kanan ——
Selama itu, Reina mengajarkan adiknya.
Reina
Mau beli perlengkapan masak ^_^
Keria memiringkan kepalanya ke kanan.
Reina
Tidak boleh sayang...
Keria
Nggak seru kalau berduaan sama kak Ray!!
Reina
Kali ini saja okay? ;
Keria
Kak Ray hanya bermain game!!
Keria
Aku jadi sedih karena merasa sendirian di rumah! :(
Raiya
... ;;;
*Memalingkan wajah*
Reina
Keria tidak boleh ikut...
Keria
Nggak! Keria mau ik-
Reina
-Tapi... Keria boleh nitip apa saja sama kakak ^_^
Keria
Kalau Keria minta mobil gimana?
Keria terlihat berbinar-binar.
Raiya
(Perasaan ku nggak enak ;;)
Raiya
!!!! ;;; (Kenapa dia melirik ku!?)
Keria
Bando kucing dan kalung an-
Raiya
Oh!! Maksudnya kalung antik yang waktu itu kan!?
Dengan gercep Raiya menutup mulut adiknya.
Raiya
Iya! Karena kemarin aku menunjukan kalung antik yang sangat cantik ke dia kemarin!
Raiya
Keria jadi ingin memiliki kalung itu!
Keria
Uhmp!! (Lepaskan kak...!!)
Raiya
(Aduh, aku harus menunjukkan apa...)
Gegas Raiya mengambil handphonenya dan menunjukkan suatu gambar ke Reina.
Reina
Huh? Bukankah ini terlalu berat untuk Keria?
Raiya
E-entah lah, dia ingin yang seperti ini ;;
Reina
Apa kamu yakin, Keria?
Keria
Iya kak, aku ingin sekali kalung seperti itu~!!
Reina
Hmmm... Begitu ya...
Reina
(Itu terlalu berat untuknya... Aku carikan saja yang ringan.)
Reina
Baiklah, akan kakak bawa nanti ya ^_^
Keria
Baik kak, terimakasih banyak!!!
Reina
Baiklah, kakak pergi dulu ya~
Keria
Baik kak!! Hati-hati dijalan!
Keria
Kenapa tadi kakak menutup mu-
Raiya
Pokoknya jangan berbicara tentang hal itu didepan kakak, oke!?
Keria
Iya kak, kalau aku bohong, kakak boleh menjewer kuping ku kok! ( ╹▽╹ )
Raiya
Baiklah, ku percayakan padamu.
Keria
Hehe... ( ´◡‿ゝ◡`)
Raiya
Makan ya, aku baru membuatnya tadi.
Keria
Eh? Kak Ray bisa buat seperti ini?
Raiya
Menurut mu aku apa... ;
Keria
Baiklah, aku makan ya kak!
Keria memakan puding itu.
Raiya
*Melirik dan tersenyum*
Raiya
(Mungkin sekarang aku bisa berhenti bermain game sebentar...)
#0.1 – Perhiasan
Reina
Permisi, maaf nunggu lama ya!?
Terlihat Reina gelagapan.
Perkenalkan dia teman SD ku sampai sekarang, namanya Tsufumie Yoshida. Orang tuanya menikah dengan orang Jepang.
Reina
Maaf banget ya, tadi adikku minta ikut, hos... Hos... ;;
Yoshida
Nggak papa, lebih baik kamu minum air dulu...
Yoshida memberikan air minum.
Yoshida
Jadi kita mau kemana dulu?
Reina
Ehm... Adikku minta kalung...
Reina
Kalung antik katanya, tetapi pas ku lihat fotonya, kalung itu terlalu berat untuknya.
Yoshida
Kalung seperti apa?
Reina
Yah... Aku lupa meminta fotonya ke Ray.
Yoshida
Kalau begitu, apakah kamu ingat?
Yoshida
Baiklah, kalau ingat jadi tidak sulit untuk menemukannya.
Yoshida
Kita ke toko perhiasan terlebih dahulu?
Reina
Iya, soalnya sudah sore, takut nanti pada tutup.
Reina
Em... Apa kau mempunyai rekomendasi toko perhiasan?
Sesampainya di toko perhiasan.
Reina
(Besar banget anjir! ;)
Yoshida
Soalnya paling lengkap disini.
Reina
Sepertinya aku bisa menemukan kalung antik itu disini.
Lalu mereka berdua segera memasuki toko perhiasan tersebut.
Reina keliling untuk melihat-lihat serta mencari kalung antik titipan adiknya.
Sudah setengah jam berlalu, kami belum menemukan apa yang ingin dibeli.
Reina
Sepertinya tidak ada :(
Yoshida
... Bagaimana kalau kita cari lagi?
Reina
Tidak mungkin, kita sudah setengah jam didalam toko ini hanya berjalan-jalan saja.
Yoshida
Hm... Mungkin aku bisa tanya ke pekerja disini?
Reina
Tidak perlu, mereka sibuk melayani pembeli lain.
Reina
Kita cari ke toko lain saja.
Yoshida
Maaf aku tidak bisa membantumu.
Lalu tiba-tiba suara perut Reina berbunyi kencang.
Reina
Y-yeah...
*Memalingkan Wajah*
Yoshida
Kita ke restoran sana yuk ^_^
Mereka makan bersama di restoran itu.
Yoshida
Reina, aku ke toilet sebentar ya?
Yoshida
Tunggu aku disini, nanti aku akan balik lagi.
Reina
Tentu, jangan lama-lama ya!
Yoshida meninggalkan tempat makannya.
Yoshida
*Celingak-celinguk*
Dia berlari sembari mencari sesuatu didalam toko perhiasan tadi.
Yoshida
Ha... (Bukannya tadi disini?)
Refleks Yoshida menepisnya.
Pekerja Toko Perhiasan
Ah... Maaf kalau membuat anda terkejut.
Pekerja Toko Perhiasan
Saya lihat dari tadi anda kesana kemari seperti orang kebingungan.
Yoshida
Ah maaf. Saya sedang mencari sebuah kalung.
Pekerja Toko Perhiasan
Kalung seperti apa? Kalau bisa saya akan membantu anda untuk mencarinya.
Yoshida memperlihatkan sebuah gambar dari handphonenya.
Pekerja Toko Perhiasan
Apa anda yakin...?
Pekerja Toko Perhiasan
...
Pekerja Toko Perhiasan
Mari ikuti saya.
Yoshida mengikuti pekerja tersebut.
Reina mengambil handphonenya yang berada diatas meja makan.
NPC
3.) APA YANG TELAH TERJADI!?
NPC
Apa ini sedang syuting film!?
NPC
4.) TOLONG AKU INGIN KELUAR DARI SINI!!
Tiba-tibanya muncul seekor binatang aneh yang sangat besar hampir seukuran satu buah gedung membuat semua yang berada disekitar panik dan ketakutan sehingga banyak orang yang ingin mendahulukan dirinya sendiri untuk keluar.
Para pelayan restoran tersebut mengevakuasi mereka semua hingga datangnya petugas kepolisian dan tentara.
Semua petugas kepolisian serta tentara segera menembakkan peluru senjata masing-masing hingga sebuah mobil tank ikut terlibat.
Pekerja Toko Perhiasan
Sudah sampai.
Pekerja Toko Perhiasan
Sebentar ya, akan saya buka terlebih dahulu.
Pria itu membuka sebuah pintu yang cukup besar dengan sebuah kunci berwarna silver.
Pekerja Toko Perhiasan
Silahkan masuk.
Yoshida segera menghentakkan kakinya dan memasuki ruangan tersebut.
Didalamnya hanya ada sebuah meja kecil terbuat dari bahan keramik berwarna putih dengan belangan hitam yang mengitarinya.
Hanya itu. Seluruhnya tidak ada apa-apa lagi.
Yoshida
... (Seberharganya kah barang itu? ;)
Pekerja Toko Perhiasan
Ini tempatnya, silahkan dibuka terlebih dahulu.
Yoshida segera membukanya.
Benar, diatas meja keramik itu ada sebuah kotak yang dikunci oleh sebuah pin.
Lalu munculah cahaya dan lama-kelamaan cahaya tersebut meredup, lalu terlihat sebuah kilauan memanjang.
Yoshida
Ah... (Benar, ini kalungnya.)
Pekerja Toko Perhiasan
Apa anda yakin?
Yoshida terlihat heran dengan pernyataan itu.
Pekerja Toko Perhiasan
... Bisa anda ambil sekarang.
Yoshida
Apa tidak dibayar?
Pekerja Toko Perhiasan
Diambil saja dulu, siapa tahu bukan barang yang anda tunjukkan tadi.
Yoshida perlahan menyentuh kalung tersebut.
Baru hanya menyentuhnya sedikit...
Tiba-tiba... Cahaya yang sangat terang keluar dari dalam kalung tersebut.
#1 – Nomor 9
[[Nomor 9 telah hadir sebagai penutup.]]
[[Data berhasil didapatkan.]]
[[Silahkan ketuk YES jika ingin membuat karakter sendiri, dan ketuk NO untuk mengacak karakter.]]
Nomor 9
Tunggu! Ini dimana...!?
Nomor 9
Bukankah aku tadi—
Suara bentungan keras yang menggema mengitari ruangan hampa ini.
Nomor 9
A-a-apa yang terjadi padaku... ↓
Nomor 9 menengok ke belakang.
*Selamat datang, di dunia terbalik (Bahasa Jepang dari serial Bleach)
Kobokan
SALAH GUOBLOOOKK!!!
Tiba-tiba seorang gadis ombak biru memukulnya.
Aizen?
Kyaaahh~ Yameteehhh~
Aizen?
Tapi beneran sakit loh... ( ゚ヮ゚)
Kobokan
Maafkan si tomlol ini.
Aizen?
Ih ayaaank, nggak boleh kasar~
Memukulnya dengan keras lalu menggesek telapak tangannya dengan raut wajah yang terlihat kesal.
Kobokan
Ya iya lah bodoh!!
Kobokan
Maaf telah mengejutkan mu!
Aizen?
Aduh... Biarkan aku mengulangnya sebentar! :(
Nomor 9
(Ah... Aku ngapain sih? -_-)
Aizen?
watashi no Soul Society.
*Selamat datang di dunia Soul Society
(Bahasa Jepang dari serial Bleach)
*Soul Society: Dunia Roh
(Dari serial Bleach)
Kobokan
'Kay~ Selamat datang di alam baka.
Aizen?
E-eh!? Kok kamu menangis!?
Kobokan
Iya, kenapa?? Apa ada yang sakit!?
Kobokan
Minum ini terlebih dahulu.
Kobokan memberikannya sebuah botol yang berisi air minum.
Kobokan
Bilang ke aku saja kalau ada apa-apa!
Aizen?
Jangan menangis ya.
Aizen?
Apa kau sudah baikan?
Kobokan
Senderkan tubuhmu disini.
Memunculkan sebuah sofa secara tiba-tiba.
Aizen?
(Sejak kapan dia jadi admin!?)
Aizen?
(Mencurigakan! (*꒪ヮ꒪*) )
Nomor 9
Iya sudah... Terimakasih banyak...
Kobokan
Baiklah, sekarang... Jelaskan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!