...~Happy Reading~...
“Raihhaaaaaannnnn!” Suara pekikan yang begitu melengking dari seorang wanita paruh baya membuat semua penghuni rumah itu langsung menutup telinga nya dengan serentak.
Tok ... Tok ... Tok ..
“Raihan bukaaa!” teriak wanita itu lagi seraya menendang pintu kamar anak sulung nya.
Tangan wanita itu sudah mengepal dengan kuat seraya menggenggam sebuah ponsel. Sedang tangan satu lagi ia gunakan untuk mengetuk pintu kamar anak sulung nya yang sejak tadi tak juga mau membukakan pintu.
Cklek!
Pandangan mata wanita paruh baya bernama Azzara itu langsung mengalihkan pandangan ke sebelah pintu yang terbuka. Dimana pintu itu adalah pintu kamar milik anak bungsu nya.
Aneh bukan? Yang dia ketuk dan tendang pintu kamar anak sulung nya, namun yang di buka dan muncul justru anak bungsu nya.
“Ada apa sih Ma? Ganggu orang tidur siang aja deh,” gumam anak laki laki remaja yang terlihat masih sangat mengantuk itu sambil menguap.
“Ada apa? Kamu itu ada apa jam segini tidur hah! Gak biasanya pulang kuliah langsung tidur gini,” omel mama Zarra dengan begitu kesal.
“Pasti kakak yang buat ulah, kenapa harus Willy yang kena semprot sih!” keluh anak remaja yang bernama Willy itu berdecak dan hendak menutup pintu nya lagi.
“Tunggu dulu!” Zarra menahan pintu anak bungsu nya, lalu menarik tangan Willy dengan sedikit kasar, “Dobrak!”
Dan saat itu juga, mata Willy langsung terbuka begitu lebar, saat sang mama malah menyuruh nya untuk mendobrak pintu kamar sang kakak.
“Ma, kakak itu udah tua, ngapain sih? Orang nya juga baru pulang tadi. Kenapa mama marah marah begini sih? Gak bisa ya nunggu kakak bukain dulu?’ tanya Willy sedikit malas dan sedikit heran sebenarnya, mengapa sang mama bisa semarah itu kepada kakak nya.
Bukan apa, mama Zarra adalah seorang dokter yang begitu lembut dan penyabar. Namun entah mengapa jika sudah berhadapan dengan keluarga nya sendiri, mama nya itu bisa langsung berubah menjadi singa kelaparan begitu.
“Kamu dobrak atau Mama stop uang jajan kamu!” ancam mama Zarra menatap putra bungsu nya dengan penuh intimidasi.
Willy yang mendapatkan ancaman seperti itu, akhirnya hanya bisa pasrah dan melakukan instruksi sang mama. Namun, sebelum melakukan itu, ia kembali melirik ke arah mama nya dan menarik napas nya dengan berat.
“Ayo buruan, tunggu apa lagi!” kata mama Zarra semakin kesal lantaran anak bungsu nya begitu lama dalam bertindak.
“Kakak gak mau buka pintu nya aja? Atau nunggu Willy dobrak beneran ini?” teriak Willy sambil mengetuk pintu kamar kakak nya kencang.
Cklek!
Sukses, ucapan Willy di dengar oleh sang pemilik kamar,membuat Willy yang hendak melakukan ancang ancang ter urungkan.
“Ada apa sih?” tanya Raihan sedikit malas.
“Masuk kamu!” Dengan tiba tiba mama Zarra langsung mendorong pintu kamar itu dengan begitu kencang hingga membuat Raihan langsung mundur dan hampir terjungkal ke belakang.
‘Ini mama gue kebanyakan makan bayem atau apa sih bisa jadi kuat begini,’ gumam Willy dalam hati saat melihat sang mama yang langsung membuka paksa kamar kakak nya dengan begitu kasar.
‘Udah berasa jadi popeye kali ya.’ Imbuh nya menggelengkan kepala.
Karena penasaran, akhirnya Willy ikut masuk ke dalam kamar sang kakak, agar tahu letak permasalahan apa yang sudah membuat sang mama begitu marah besar kepada kakak nya.
...~To be continue .......
...🍁...
...🍁...
...🍁...
...Sebelum lanjut, jangan lupa tinggalkan jejak yaa.....
...Like, komen dan favorit / subscribe. Ingat, jangan jadi PEMBACA GHOIB 🥰🥰🤗🤗🤗...
...~Happy Reading~...
“Mama kenapa sih? Raihan libur hari ini, gak ma—“
Bug!
Tanpa aba aba, mama Zarra langsung melemparkan ponsel nya ke arah Raihan, membuat laki laki itu mengerutkan dahi nya bingung.
“Buka!” titah mama Zarra dengan raut wajah datar nya.
Dan dengan perlahan, Raihan mengikuti perintah sang mama, ia menyalakan ponsel mama nya yang sempat terjatuh ke lantai. Dan betapa terkejut nya ia saat menemukan sebuah video syur tentang dirinya dan gadis bertopeng.
“Siapa dia?” tanya mama Zarra, “Mama yakin, itu bukan Alika. Siapa dia Rai!” imbuh mama Zarra kini dengan suara yang sedikit meninggi.
“Ma—ini ... Raihan bisa jelasin.” Laki laki itu segera bangkit dan berusaha menjelaskan kepada sang mama.
“Mama tanya, siapa dia? Dan ada hubungan apa kamu sama dia hah!” bentak sang mama dan langsung menepis kasar tangan putra nya.
“Kamu lupa perjanjian kamu sama Alika dulu hem?” tanya mama Zarra kini dengan suara pelan seolah menahan rasa kecewa yang mendalam, “Kamu janji sama Alika bahwa kamu tidak akan menang. Kamu akan mengalah dan akan tetap menunggu dia, tapi ini apa Rai? Astagfirullah, Raihan. Mama kecewa sama kamu hiks hiks hiks.”
Dengan cepat, Raihan langsung memeluk mama nya dengan begitu erat. Ia sendiri juga tidak menyangka jika ternyata semua akan menjadi seperti ini, “Maafin raihan Ma.”
“Maaf kamu bilang!” Mama Zarra yang kecewa langsung melepaskan pelukan anak nya, ia mendorong tubuh tinggi putra sulung nya itu dan memberikan tatapan yang begitu tajam, “Siapa perempuan itu? Cari dia, dan tanggung jawab!”
“Ma!” seru Raihan seolah tidak setuju.
“Apa? Mau mengelak kalau yang di video itu bukan kamu?” tanya mama zarra mendelik tajam.
“B—bukan begitu, tapi waktu itu—“ Raihan nampak bingung harus menjelaskan situasi itu seperti apa kepada mama nya,”Raihan sudah membayar nya Ma. Dan juga, itu hanya kesalahpahaman saja, Raihan mabuk!”
Plakkk!
Untuk pertama kalinya, Raihan mendapatkan sebuah tamparan dari ibunya. Di umur nya yang hampir menginjak tiga puluh tahun, baru kali ini dirinya mendapatkan tamparan dari sang mama.
“Kalau sampai video ini tersebar bebas, kamu akan menghancurkan nama baik mama dan papa.” Ucap mama Zarra tak kalah seru, “Bagaimana bisa kamu melakukan one night stand seperti itu dengan gadis yang tidak kamu kenal. Apa kamu tidak melihat mama kamu hah!”
“Ingat Rai, kamu itu lahir dari rahim mama, dan mama itu juga perempuan! Bagaimana bisa kamu menganggap ini hanya sebatas permainan!” seru mama Zarra semakin tak percaya.
“Mah! Raihan bukan anak kecil lagi! “ balas Raihan dengan mengepalkan tangan nya erat, “Selama ini Raihan sudah menuruti apa kata Mama. Dari menikah dengan Alika sampai harus bercerai dengan nya, Raihan selalu menurut apa kata Mama. Tapi untuk kali ini, maafkan Raihan kalau Raihan tidak bisa menurut lagi sama Mama. Ini jalan hidup Raihan, dan Raihan tidak mau lagi mengikuti semua kemauan mama, raihan bukan robot!” imbuh Raihan dengan begitu kesal, ia langsung menyambar jaket dan kunci mobil nya lalu pergi meninggalkan rumah orang tua nya.
“Kak—“ tepat saat di depan pintu kamar, Willy menghentikan langkah Raihan.
“Temani Mama! Jangan hubungi aku!” ucap Raihan dengan tatapan dingin dan langsung menepis tangan adik nya lalu pergi.
...~To be continue .......
...~Happy Reading~...
Raihan mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang cukup kencang. Sesekali, dirinya memukul setir mobil untuk melampiaskan amarah nya. Sorot matanya begitu tajam seolah tak sabar untuk menyerang mangsa nya.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, kini mobil yang di tumpangi Raihan sudah tiba dan berhenti di sebuah tempat yang baru saja ia tinggalkan beberapa jam yang lalu, yah tempat itu adalah diskotik.
Tempat dimana dirinya selalu berkumpul dengan para sahabat nya, karena memang tempat itu adalah milik sahabat nya. Akan tetapi, baru semalam dirinya tidur di sana sampai melakukan hal di luar kendali.
“Wow lihat siapa yang datang? Hahaha!” sambut seorang laki laki bertubuh tinggi dan kekar yang hanya mengenakan sebuah singlet hitam dan celana panjang nya langsung menghampiri Raihan.
“Dimana Erick?” tanya Raihan datar dan segera menepis tangan laki laki bernama Galen.
“Dia baru saja pulang.” Jawab Galen mengerutkan dahi nya saat melihat raut wajah Raihan yang nampak tak biasa, “Ada apa?”
“Kau tau, dimana cewek semalem?” tanya Raihan kembali.
“Cewek yang mana?” tanya Galen lagi karena masih belum mengerti.
“Cewek yang semalem bawa gue ke kamar? Cewek yang lo kenalin sama gue!”
“Wait!” Galen menjauhkan tubuh nya dari Raihan, lalu menatap sahabat nya itu kembali dengan begitu intens, “Cewek? Gue gak ada kenalin cewek ke lo?”
“Shitt!” umpat Raihan yang langsung mengusap wajah nya dengan begitu kasar, “Gue di jebak!”
“Di jebak siapa? Erick?” tebak Galen yang langsung mendapatkan tatapan mematikan dari Raihan.
“Kasih gue alamat dia,” pinta Raihan memaksa.
“Lo mau apa?” tanya Galen sedikit ngeri melihat tatapan tajam dari raihan.
Sahabat nya itu sudah lama tidak ada di Indonesia. Dan sekalinya datang hendak menetap kembali, malah terjadi sebuah kesalahpahaman seperti ini. Ya, tentu saja ini hanya kesalahpahaman saja, karena Galen yakin bahwa Erik tidak akan mungkin menjebak Raihan, karena hubungan mereka baru saja membaik.
Galen,adalah saksi kesengsaraan Erick saat di musuhi oleh Raihan beberapa tahun yang lalu. Galen juga yang sellau menjadi penengah antara Raihan dan juga Erick jika bertengkar.
Hubungan mereka mulai kandas dan berantakan saat Raihan menikahi Alika karena perjodohan dari orang tua nya. Sedangkan Alika waktu itu tengah menjalin hubungan dengan Erick.
Marah, kecewa dan sakit hati. Namun justru Erick yang di tinggalkan, ia merasa di asing kan dan tidak di anggap lagi oleh para sahabat nya. Sejak saat itulah, Erick memutuskan untuk pindah ke Indonesia dan membuka usaha diskotik bersama Galen.
Dua tahun berlalu, Raihan dan Alika resmi bercerai, akan tetapi wanita itu langsung menghilang bak di telan bumi. Hubungan Erick dan Raihan pun kembali membaik saat Raihan menetap di Indonesia beberapa bulan ini.
Akan tetapi, kini seperti nya akan terjadi perang nuklir lagi antara Raihan dan Erick karena sebuah kesalahpahaman lagi. Entah bagaimana cara Galen membantu Erick lagi kalau sampai laki laki itu benar sudah tega menjebak Raihan.
“Erick bawain gue cewek, yang kata dia adalah sepupu lo. Dia nitipin cewek itu, tapi justru dia kasih gue minuman yang mengandung obat perangsangg! Makanya gue ambil kamar semalam, dan lo tahu saat gue bangun itu cewek ilang!” jelas Raihan semakin bergemuruh saat mengingat gadis yang bersama nya semalam.
“Cewek? Gila aja gue bawa sepupu cewek gue kesini dan kasih umpan ke elo. Lagian otak lo dimana? Jangankan sepupu cewek, keluarga aja gue gak ada satu biji pun!” Saut Galen berdecak yang membuat wajah Raihan semakin memerah karena menahan amarah.
...~To be continue.......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!