Siang itu di sebuah Bar,para pria itu tengah berkumpul berpesta merayakan keberhasilan bisnis mereka dengan minum bersama di iringi dentuman musik DJ.
"Janson kau tidak takut kekasihmu itu tau kau mengunakan namanya untuk melancarkan bisnis kita ini?." Tanya temannya.
"Kalian diam saja,jangan ada yang berani membocorkan masalah ini,
maka semuanya akan baik baik saja." Ucapnya dengan santai meneguk minumannya.
"kalau dari awal aku cepat mengetahui kalau Dia seorang putri Tuan Gersonander,pasti bisnis kita sudah lama berkembang." lanjutnya lagi bicara dengan tersenyum menyeringai.
prok..prok..prok..
Janson dan teman temannya melihat kearah belakang,saat itu juga mereka lansung terkejut melihat siapa yang bertepuk tangan itu.
"Reyna..?"Ucap Janson terkejut melihat kekasihnya berada disana,dia bangun lalu ingin menghampiri kekasihnya.
"Berhenti!!" Ucap kekasihnya dengan sangat dingin.Janson lansung menghentikan langkahnya.
"Berani sekali kau melakukan ini padaku Janson!!"
Stap..sebuah map terlempar tepat kearah wajah Janson.
"kamu salah paham,dengarkan aku, a..aku bisa jelaskan semuanya sama ka__" Ucap janson terhenti.
"Kau pikir aku bodoh,tidak tau apa yang kau lakukan,Aku sengaja menahan diriku untuk bisa memergoki kelakuanmu,sungguh keterlaluan kau Janson,pria tidak tau malu sekali kau." Ucapnya berjalan mendekat kearah Janson lalu menarik kerah baju janson.
"Berani sekali kau melakukan itu,
pertama kau mencuri dan kedua kau sudah berani mengunakan namaku untuk bisnis kotormu itu.Apa kau sudah bosan hidup.!!" ucapnya mengancam dengan mata tajamnya.
"Sa..sayang dengarkan dulu penjelasa___"
"Ck..,Aku bukan kekasihmu Janson Baron Nugroho!!." ucapnya menekan nama Janson.
"Ka..kamu tau____"
Bugh...bagh.bugh..bagh.
Tubuh Janson terhempas dan terbentur kedinding karena tendangan maut dan pukulan yang di berikan wanita itu,membuat semua teman teman janson melihat kejadian itu terkejut dan ketakutan mengetahui jika kekasih janson bisa berkelahi.
wanita itu menarik tubuh Janson dan memegang kerah baju Janson lagi kemudian dia kembali memukuli wajah janson sampai babak belur.
"Aku tidak akan mengampunimu Janson..!!" bisiknya lalu dia kembali memukuli janson sampai pria itu terluka parah dan pinsan.
setelah itu wanita itu lansung pergi dari sana,sedangkan janson lansung di bantu teman temannya bangun dan segera mereka membawanya pergi dari sana menuju rumah sakit.
Akkkh..."Brengsek...sialan kau Janson...." triaknya sangat marah sekali.
Wanita itu adalah Reyna Zameira Berneo Murai,Dia putri bungsu Gerson dan Ayura.
Akkh..."Sialan kau Janson..."
Triak Meira lagi meluapkan semua kemarahannya dengan memukul stir mobilnya.Dia tidak menyangka pria itu ternyata berani juga menipunya,dia merasa telah salah menganggap pria itu mudah dia kelabui.
Meira melajukan mobilnya kembali keApartemennya.Sampainya dia di dalam Apartemennya,dia lansung menuju gudang,dia mengambil semua barang barang pemberian Janson dan juga fotonya bersama Janson lalu menuju tempat sampah,dia membakar semuanya sampai habis.
"Permainanku sudah berahkir denganmu janson" Ucap Meira tersenyum menyeringai.
Tidak lama terdengar suara ponselnya berdering.
"Iya kak.." jawab Meira.
"kamu sudah melakukan pekerjaamu dengan baik,Thank you Adek" Ucap Raymond.
"Tentu saja aku sudah melakukannya dengan sangat baik tapi Kakak membuatku memiliki mantan saja,
Ck.." Ucap Meira lalu kesal dengan kakaknya.
"Tidak akan ada yang tau.kakak kira kamu akan menangis karena putus cinta..??" Ledek kakaknya dengan sedikit tertawa.
"Siapa yang mau menangisi pria seperti dia,Ck,memalukan.Dia sudah menggunakan namaku untuk bisnis kotornya.Aku mau dia pergi dari Negara ini bahkan dari dunia ini sekalipun." Ucap Meira kesal.
"Permintaanmu sudah terlaksana,
kamu tenang saja." jawab kakaknya.
"Terimakasih kakaku yang paling tampan..." Ucap Meira.
"Ucapanmu membuatku curiga Meira!!" Ucapan kakaknya membuat Meira tersenyum dengan mengaruk garukkan kepalanya.
"Bisakah kakak tidak mengatakan kejadian hari ini sama daddy,daddy pasti akan marah padaku."Ucap Meira memohon.
Mereka berdua tidak tau kalau daddy mereka ada di balakang.
Gerson pun mengambil ponsel putranya lalu memperlihatkan dirinya kearah putrinya,seketika itu Meira lansung terkejut begitu juga Raymond.
"Dadd.." Ucap Raymond.
"Apa yang bisa kalian sembunyikan dari daddy hmm..??" Ucap Gerson dengan wajah garangnya.
"Daddy..."Meira lansung gugup bahkan tidak bisa bicara karena daddynya pasti sudah tau kalau dia dan kakaknya bekerja sama lagi.
"Daddy tau segalanya sayang." Ucap Daddynya.
"Maaf Dadd.." ucap Meira sendu.
"Kalian putra,putriku,apa daddy bisa marah dengan kalian..hmm." Ucap Gerson tersenyum membuat Meira dan Raymond merasa lega karena daddynya tidak marah.
"Terimakasih daddy.ini terakir aku terlibat,aku tidak akan melakukan hal itu lagi daddy.." Ucapnya.
"Bagus!,daddy pegang janjimu,gaya bertarungmu sangat bagus,tingkat lagi kemampuanmu putriku." ucap daddynya.
"Daddy melihatku juga..?"Tanya Meira sedikit terkejut.
"Apa yang tidak bisa daddy ketahui kamu lakukan disana,tentu saja daddy tau segalanya." jawab Daddynya.
Haisss.."Dadddy...." Ucap Meira merasa malu.
"Bagaimana kuliahmu..?" tanya daddy
"Oke Dadd,tidak ada masalah sedikit pun,daddy tenang saja." jawab Meira.
"Daddy percaya." Ucap Gerson kemudian melihat kearah putranya.
"Jangan libatkan adikmu lagi untuk misimu son,biarkan dia kuliah dengan tenang.hukumanmu Daddy tambah.
Daddy mau keruangan daddy dulu." Ucap Gerson memberitahu putranya kemudian memberikan ponsel itu kearah putranya,Gerson pun keluar dari ruangan putranya menuju ruangannya.
"Bagaimana kak,apa kamu sudah siap..??" ledek Meira.
"Tentu saja kakak siap.Ini terahkir.
maafkan kakak sudah membuat kamu memiliki mantan kekasih!!,masalah kamu akan kakak bereskan malam ini juga.." Ucap Raymond memberitahu adik kesayangannya itu.
"Baiklah kakakku sayang.bye.." Ucap Meira.
Setelah selesai teleponan dengan kakaknya,Meira menuju kamarnya lalu berbaring di tempat tidurnya namun kemudian dia bangun lagi menuju ruangan gantinya,Meira melihat penampilannya dari pantulan kaca.
"Lebih baik aku merubah penampilanku." Guman Meira mengambil soflen matanya lalu memakainya.
"ini cocok untukku." Gumannya,lalu dia mengambil rambut palsunya lalu memakainya.
"Baiklah,ini lebih baik."
Meira sudah bertekat merubah penampilannya jadi wanita tomboy.
Dengan rambut palsunya,dia juga menyembunyikan mata aslinya yang berwarna biru menjadi hitam sekarang.Setelah selesai dengan penampilan barunya,Meira segera keluar dari Apartemennya menuju perpustakaan yang tidak jauh dari kampusnya.sampainya disana,Meira lansung segera mencari buku yang ingin dia pinjamkan.
"Kemarin aku melihatnya disini,Apa sudah ada yang duluan meminjamnya ya..?" Pikir Meira mencoba mencari lagi buku yang dia inginkan.
"Disini juga tidak ada,sepertinya sudah di pinjam yang lain."Ucapnya.
huhhs..Meira menghembuskan napasnya merasa sedikit kecewa.
"Padahal aku ingin sekali membaca buku itu,tapi sudah keduluan mereka membacanya." Guman Meira kemudian dia beralih kebagian rak buku lain.
kali ini Meira menemukan buku yang dia mau,setelah menemukan semua buku yang dia inginkan,Meira segera membawa buku buku itu menuju bagian kasir untuk membayar pinjaman bukunya.
"Miss saya mencari buku___,tapi saya tidak menemukannya." Ucap Meira bertanya dengan bagian kasir.
"Buku itu baru saja di pinjam seorang mahasiswa kampus Fakultas kedokteran dan lab biolagi Ladis.." Jawab kasir itu.
"Owh.kalau begitu aku pinjam buku ini selama 2 pekan." Ucap Meira.
"Silahkan berikan tanda tangan yang cantik disini sesuai kecantikan aslimu." ucap kasir itu.
Meira segera membubuhkan tanda tangannya,setelah itu dia segera keluar dari Perpustakaan International itu.
Bugh..Hap..tubuh Meira lansung di tahan seseorang yang menabraknya barusan,yang hampir membuatnya terjatuh.
"I'm sorry Miss." Ucap pria itu kemudian melepaskan pegangannya di tubuh Meira.
"Lain kali gunakan mata anda untuk melihat bukan dengan kaki.
kacamatamu juga sangat aneh!!" Meira pun lansung pergi dari sana meninggalkan pria itu yang saat itu masih menatap kepergian meira dengan tatapan sulit di artikan.
Meira masuk kedalam mobilnya,
namun bersamaan dengan itu Ponselnya kembali berdering.
"Ia Dev." Jawabnya.
"Beb Kamu dimana ?,Nyantai yuk.." Ucap temannya mengajak Meira keluar.
"Aku di luar,Kamu menyusul saja di cafe biasa,aku segera kesana juga." Jawabnya.
"Okey beb..,bye..."
ucap temannya kemudian mematikan sambungan telepon dengannya.
Meira pun lansung melajukan kendaraannya menuju tempat yang sudah mereka berdua tentukan.
Sepuluh menit kemudian Meira sampai disana,dia lansung masuk kedalam mencari tempat duduk.tidak lama pelayan datang menghampiri Meira memberikan daptar menu yang ada disana,Meira memesan makanan dan minuman untuk dirinya dan sahabatnya.
Tidak lama temannya datang mencari keberadaannya,Meira melambaikan tangannya agar temannya tau itu adalah dia.
"Beb kau...??" Devi sangat terkejut melihat Meira yang saat itu sangat berubah sekali penampilannya,bahkan dia hampir tidak mengenal Sahabatnya itu.
"Duduklah." Ucap Meira.
Devi pun lansung duduk berhadapan dengan Meira.
"Jelaskan padaku kenapa kamu tiba tiba berubah menjadi seperti ini beb?, Reyna Zameira yang aku kenal,dia wanita perfect body,yang membuat semua mata pria mengarah padanya,
lalu sekarang kamu,Oh my god..Apa ini Beb..?" Ucap devi masih tidak percaya perubahan sahabatnya.
"Aku sudah menyingkirkan Janson." Ucapnya tidak menghiraukan ucapan sahabatnya.
"Baguslah.Dari awal aku memang tidak menyukai pria itu bersamamu.
owh tunggu!,apa karena dia kamu berubah seperti ini..?" Ucap Devi bertanya.
"Dia menggunakan namaku untuk meluruskan bisnis kotornya,pria sialan!,membuat hidupku dalam kesulitan semantara ini!" Ucap Meira kembali kesal.
"Aku tidak menyangka dia licik juga ternyata.terus sekarang dia gimana?" Ucap Devi.
"Mungkin dia sudah mati sekarang,
aku tidak perduli." jawab Meira sambil meminum minumannya.
"Ngerik banget kamu Beb,Hey kamu belum menjawab pertanyaanku beb?" ucap Devi kembali mengingatkan Meira dengan pertanyaan awalnya.
"Aku bosan dengan penampilanku." jawab Meira
"kamu yakin...??" tanya Devi.
"Menurut kamu??"Meira malah balik bertanya dengan Devi.
"Kalau itu keputusan kamu,ya aku okelah..,asal kamu nyaman dengan penampilan barumu beb." Ucap Devi setuju.
"Mengenai Janson,dari mana dia tau kamu anak uncle..?" tanya Devi sambil meminum jusnya.
"Ternyata dia yang mengambil Ranselku beb.pria sialan!!" Ucap Meira kembali kesal.
"Berani sekali dia..,tapi sekarang semuanya sudah di uruskan?" tanya Devi.
"Kakak masih mengurusnya.." jawab Meira lalu menatap sahabatnya.
"kamu kenapa senyum senyum begitu..?" tanya Meira mengeryitkan keningnya.
"Ngak..." jawab Devi tersenyum mengelak.
"Baru menyebutkan soal kakakku saja kau sudah seperti cacing kepanasan.." tebak Meira membuat Devi tersenyum kecut.
"Kau selalu tau saja apa yang aku pikirkan,tapi benar Beb..,kak Raymond tampan sekali beb,aku sampai termimpi mimpi tau lihat wajahnya.." Ucap Devi memangku dagunya membayangkan wajah tampan kakaknya Meira.
"Brayen mau kamu kemanakan..??." serekah Meira.
Glup..Devi lansung terdiam mendengar ucapan sahabatnya.
"Ia..,Masih lah beb,dia kan' uang berjalanku."Jawab Devi.
"Dasar cewek matre..,kita itu bukan orang miskin.aku laporin kamu sama mama baru tau rasa kamu."ucap Meira mengancam.
"No.janganlah beb,benaran deh aku tuh sebenarnya suka sama brayen..,
tapi gayanya lemot kayak siput,itu aja kadang aku malas jalan sama dia." Ucap Devi.
"Sudah tau kenapa mau?."Ucap Meira
Ih.."kamu beb!!,aku tanya kamu balik,
kamu kenapa mau sama Janson?,
wajah pas pasan,tatoan,kurusan gitu.?" Ucap Devi bertanya balik dengan Meira.
"Kamu mau tau sebenarnya...?" Meira mendekatkan wajahnya kearah telinga Devi.
"Aku menerima dia jadi kekasihku,
karena Dia itu putra Tuan Baron,
Bandar narkoba Negara ini.Kau pasti tau maksudku Deviani Gastania Feiter..." Bisik Meira membuat Devi melototkan matanya,melihat kearah sahabatnya karena terkejut mendengar penjelasan Meira.
"Serius??,Dia putra Tuan Baron yang kita cari selama ini?" tanya Devi.
"Ia." jawab Meira lalu kembali meminum jusnya.
"Aku kira kamu menerimanya karena kamu benar benar menyukainya." pikir Devi.
"Menyukainya!!,ck..,Dia bukan tipe priaku Devi.Aku sengaja berpura pura seperti menyukainya,bahkan seakan mencintainya agar aku bisa mendapatkan informasi mengenai ayahnya.well..,Apa yang aku cari sudah aku dapatkan,tapi gara gara itu identitasku harus bocor karena brengsek itu." Ucap Meira kesal.
"Tenanglah beb,kakakmu yang tampan itu pasti segera mengurusnya apalagi daddymu." Ucap Devi.
"Hmm.Kejadian ini membuat Aku semakin tidak ingin memiliki kekasih beb,karena kalau mereka tau aku putri Gersonander Berneo murai,mereka pasti hanya ingin memanfaatkan aku. Mencari seorang pria tulus itu sangat sulit sekarang." Ucap Meira.
"Jangan begitu,aku yakin masih ada yang benar tulus beb,aku doakan semoga kau segera mendapatkan pria itu bila perlu banyak." ucap Devi sedikit meledeki sahabatnya.
"Kau pikir aku sepertimu..!Dasar matre.." Ucap Meira juga balas meledeki sahabatnya.
"Kamu mengataiku matre??,kau tidak sadar,kita itu bersama sama memakan uang mereka beb."
Ucap Devi menaikan satu alisnya menatap Meira,seketika itu mereka berdua tertawa bersama.
Saat bersamaan,datang seorang pria kearah meja mereka yang sebelumnya menajamkan pengelihatannya,menyakinkan dia mengenal salah satu dari mereka berdua.
"Tania.." Panggil pria itu mengejutkan mereka berdua,Meira menatap tajam kearah Devi dengan bicara dalam hatinya berpikir,pasti ini pria yang keberapa Devi poroti uangnya.
"Frans..."Sapa Devi balik.
"Boleh aku bergabung dengan kalian..?" Tanyanya.
"Bagaimana beb?" Devi malah bertanya dengan Meira,meira pun menganggukan kepalanya mengijinkan pria itu bergabung dengan mereka duduk.
"frans sedang apa kau disini?" tanya Devi.
"Aku akan melanjutkan studyku disini dengan temanku.." jawab frans.
"Owh begitu,jauh juga kau ya dari Negara C kemar__"
Huk...huk...huk..
Meira tiba tiba terbatuk saat Devi menyebutkan Negara C.Devi lansung memberikan air minum kepada meira.
"kamu tidak apa apa beb??" tanya Devi.
"Aku tidak apa apa?" jawab Meira.
Di depan mereka,Frans ikut melihat kearah meira.
"Oh ya aku lupa mengenalkan sahabatku..,kenalkan dia Reyna." Ucap Devi yang di angguki frans lalu frans mengulurkan tangannya namun tidak di balas oleh meira.
"Maaf saya tidak pernah bersalaman dengan siapa pun." Ucap Meira menatap dingin kearah Frans.
"Oke.maafkan aku.." jawab Frans mengerti maksud Meira.
"kamu sudah lama tinggal disini..?" tanya frans kepada tania.
"lumayan,3 tahun ini.Aku selesai lansung melanjutkan studyku disini." jawabnya.
"Owh begitu,kalau begitu bisalah kita sering bertemu nanti." ucap frans tersenyum.
"Tentu saja bisa dong.ngomong ngomong bukannya kamu sudah selesai S1?,jadi ini lanjut..?" tanya Devi.
"Yap betul sekali.aku melanjutkan S2 ku disini." jawabnya.
"Ah iya iya,Negara ini memang sangat terkenal dunia pendidikannya,tidak heran di penuhi dengan orang asing melanjutkan pendidikan mereka disini." Ucap Devi.
"Yap itu sangat benar..,maaf sepertinya aku harus pergi, temanku memintaku segera kembali." Ucap frans.
"Baiklah." Ucap Devi.
"Apa aku boleh meminta nomormu.?" tanya Frans.
"Boleh.." Jawab Devi lalu memberikan nomornya kepada frans yang lansung frans simpan,kemudian dia lansung pergi dari sana namun dia sempat melirik kaerah Meira dengan tatapan tidak di memgerti.
"Beb kamu kenapa diam..?" tanya Devi.
"kamu bilang dia berasal dari Negara C,benarkah itu?,bagaimana kamu bisa mengenal pria itu?" tanya meira.
"Kau lupa keluarga papiku berasal dari negara sana,dia itu anak tetangga mereka nenekku beb.." ucap Devi.
"Owh begitu." Ucap Meira.
"kamu kenapa menanyakan masalah Negara C..?" tanya Devi penasaran.
"Tidak ada,hanya saja teringat Negara itu banyak sahabat kakek dan nenekku." jawab Meira.
"Owh..." Ucap Devi.
"Balik yuk.bantuin aku pindah Apartemen.." ucap Meira lagi.
"Baiklah,sebagai bayarannya kau masakin aku nasi goreng mentega. Buatanmu sangat enak sekali beb." ucap Devi.
"Baiklah." Jawab Meira.
Mereka berdua keluar dari Cafe tersebut pulang menuju keApartemen Meira.
Meira dan Devi sudah sampai di Apartemen Meira.mereka berdua tengah mengemas semua barang barang Meira sampai selesai.
Setelah itu,pengawal bayangan yang daddynya perintahkan untuk menjaganya Di Negara itu membantunya membawa barang barangnya masuk kedalam mobil,
Setelah itu Mereka pun lansung pergi Menuju Apartemen milik Meira.
Hah...
"Ahkirnya aku bisa kembali juga kekamar asliku beb.." Ucap Meira merentangkan tangannya di tempat tidurnya.
"Ia beb,habis ini jangan lagi deh beb kita lakukan misi gila itu.aku hampir saja mati karena kau waktu itu." Ucap Devi.
"Tidak akan lagi beb.daddy sudah melarang,jadi aku tidak akan melakukannya lagi." ucap Meira.
"Baguslah.Beb Ayo buatkan aku nasi Gorengnya aku sudah lapar ini.." ucap Devi merengek sambil memeluk tubuh sahabatnya.
"Baiklah.Aku ganti pakaian dulu"Ucap Meira bangun menuju ruang gantinya lalu mengganti pakakannya,setelah itu Mereka berdua pergi kedapur.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu beb..?" tanya Meira karena sejak tadi sahabatnya itu terus menerus menatapnya.
"Kamu tau beb,aku seorang wanita aja sangat terpesona melihat bodymu beb,kenapa kamu terlahir sesempurna ini sih..hah...??paket complite banget Beb,iih..jujur aku iri beb." ucap Devi membuat Meira tersenyum sambil mengelengkan kepalanya.
"Ada ada saja kau,itu terus yang kamu bilang beb,beb.Kalau kamu mau tau kenapa?,kamu bisa tanyakan saja dengan Daddyku,dia pabrik pembuatanku." Ucapnya menaikan sedikit alisnya dengan terus tersenyum.
"Gila kau beb,nanyain masalah itu dengan Daddymu,bisa di gantung lah aku.serius Beb,kamu sama kakakmu itu,oh my god..,kalian benar benar membuat para wanita dan pria tergila gila dengan kalian beb." Ucap Devi dengan gaya bicaranya selalu membuat meira tertawa.
"Terimakasih atas pujianmu,tapi aku merasa risih dengan pujianmu itu.
Well.., tepat sekali aku mengubah penampilanku sekarang." Ucap Meira. Kemudian dia mulai memasak nasi goreng untuk sahabatnya.
"Tapi aku serius beb,kalian itu sempurna banget,ngak kakak ngak adik sama,kalau ada yang bilang bodymu ngak bagus,matanya minta di lobangin dengan besi panas, bukan buta lagi mata tu orang." Ucap Devi.
"Terserah kau saja beb.." jawab Meira yang saat itu sibuk membolak balik nasi gorengnya.tidak lama dia selesai memasak,Meira menghidangkan nasi goreng buatannya diatas meja makannya.
"Ini.." Meira meletakan satu piring nasi goreng itu di depan Devi.
Hmmsss..."Wangi sekali Beb.." Devi lansung mengambil sendok lalu mengambil satu sendok nasi goreng itu lalu memakannya.
mmm....."Ya ampun enak banget beb,
thank you so much baby.." Ucap Devi kemudian memakan nasi goreng itu dengan lahapnya,melihat itu Meira mengeleng geleng kepalanya dengan tersenyum.
"Makannya pelan beb,ingat Brayen.."
Ucap Meira mengoda sahabatnya.
Huk...huk...huk...
"Kan...kan..makanya makan itu pelan pelan.."Omel Meira lalu memberikan satu gelas air minum kearah Devi.
"Kamu sih yang buat aku tersedak beb.." kesal Devi.
"Kau yang makan seperti tidak makan seminggu,aku yang kau salah kan pula,memang dasar kau ya.." Ucap Meira sambil memangku tangannya.
"Ngomongin soal Brayen,seharian ini dia nggak ada ngubungin aku sampai malam begini beb,kenapa ya??" ucap Devi kemudian melihat ponselnya.
"Warning!!!,Dia ada wanita lain sepertinya beb.."Ucap Meira sengaja manasin sahabatnya.
"Jangan Aneh kamu beb,ucapan kamu itu menyakitkan,selalu suka benar.." Ucap Devi kemudian mencoba menghubungi kekasihnya.
Tut...tut...tut....
"Kemana sih Brayen..?" gerutu Devi kembali mencoba menghubungi kekasihnya lagi.
Tut...tut..
"Hallo Tania sayang..?" jawabnya lemah.
"Kau dimana?,awas kau ya berani selingkuh dari aku!!,seharian ini kenapa ngak ada ngubungin aku??" ucap Devi mengomel.
"Tania sayang,aku lagi sakit ini.kejam sekali kamu tuduh aku..,lemas aku Tania sayang.."Jawabnya.
Aa.."Kamu sakit?,sakit apa..?" tanya Devi.
"Aku Demam.kesinilah aku merindukanmu.." jawabnya.
"Hmm..Baiklah,sebentar lagi aku kesana." ucap Devi yang kemudian mematikan sambungan teleponnya dengan kekasihnya.
"Apa dia bilang beb,Demam..??,aku kira lembek tidak bisa sakit..?" Ucap Meira sedikit mengejek.
"Entahlah..,rasanya aku tidak percaya tapi taulah,aku mau kesana dulu melihat dia,siapa tau dia benaran sakit,kasian juga kan'.." Ucap Devi bangun dari tempat duduknya kemudian dia membersihkan tangannya,setelah itu dia lansung keluar dari Apartemen Meira.
setelah kepergian Devi,Meira membersihkan peralatan dapurnya yang kotor sampai selesai,sesudah itu dia masuk kedalam kamarnya lansung menuju kamar mandi ingin segera membersihkan tubuhnya.
setelah selesai mandi dan berganti pakaian,Meira berbaring diatas tempat tidurnya sambil membaca bukunya dan mengerjakan tugasnya yang lama kelamaan membuat matanya mengantuk lalu kemudian terlelap tidur dengan memeluk bukunya.
Mentari pagi menyapa Kamar Tuan putri murai itu membuat matanya sedikit silau.Tangannya perlahan mencari jamnya untuk melihat jam berapa saat itu.
Hooo ham....
"Ternyata Sudah jam 8 pagi rupanya.." Gumannya lesu lalu perlahan bangun namun masih duduk diatas tempat tidurnya.
Tring...terdengar ponselnya berbunyi,
Meira mengambilnya,terlihat momnya yang saat itu tengah menghubungi dirinya.
"Ia Mommy...?" jawabnya masih lesu.
"Pagi putri mom,Baru bangun kamu sayang..?" ucap Ayura yang saat itu tengah sarapan bersama suami dan putranya.
"Dasar putri tidur.." Ledek Raymond.
"Masih mengantuk Mom,semalam aku jam 3 baru tidur mengerjakan tugasku." Jawab Meira tampa memperdulikan ledekan kakaknya.
"Bangun gih,nanti telat kuliahnya sayang..?" Ucap Mommynya.
"Hari ini libur kuliah mommy..,mommy mana daddy?Aku merindukan daddy." Ucap Meira lalu kembali berbaring.
mendengar itu Ayura memberikan ponselnya kearah suaminya.
"Ada apa putri daddy..?" Tanya Gerson.Meira tersenyum melihat daddynya.
"Daddy I mis you." Ucap Meira.
"Daddy misses you too dear.." jawab Gerson tersenyum.
"Bangun sayang,kamu benaran tidak kuliah hari ini?" ucap daddy bertanya.
"Benaran Dad,semalam Dosennya ngabarin tidak masuk tapi kami di berikan tugas." Jawabnya lalu kembali bangun.
"Baiklah,kalau nanti pergi berhati hatilah sayang." Ucap Gerson selalu mengingatkan putrinya.
"Siap daddyku."jawabnya.
"Kamu sudah balik keApartemen..?" tanya Daddy.
"Udah Dadd,semalam sama Devi,tapi Devi ngak nginap disini,dia balik keApartemennya." Jawab Meira.
"Baiklah,Daddy mau berangkat kerja dulu sayang..,love you dear.." Ucap Gerson.
"Oke Dadd.,love you to dadd." jawabnya.
Negara yang Meira dan orangtuanya tempati,waktu mereka berbeda 1 jam,
jika saat itu di tempat orangtuanya jam 7 pagi,di tempat meira jam 8 pagi. Gerson dan Raymond saat itu berpamitan dengan Ayura,setelah itu mereka berdua lansung berangkat bersama sama menuju kantor.
"Sayang jangan lupa sarapan,mommy merindukanmu." ucap Ayura kepada putrinya.
"Yess momm,Mis you to mommy. Mommy kapan kalian kesini..?" Ucap Meira sendu.
"Mommy belum menanyakan daddymu sayang,kamu juga tau kan' daddy suka tiba tiba menemuimu.., jadi Jangan sedih,kami menyanyangimu frincess mommy.." Ucap mommynya.
"Baiklah mommy,Mom aku mau mandi dulu ya,nanti kita teleponan lagi." Ucap Meira.
"Ia sayang..yang bersih mandinya.." Ucap Mommynya.
"Ia Mommy,by.." jawab Meira lalu mematikan sambungan teleponan mereka.Meira bangun lalu berjalan menuju kamar mandinya.
Setengah jam kemudian,Meira sudah rapi dengan pakaiannya.
"Devi kemana sih,belum juga datang. Jadi apa ngak anak itu ngampus?,jam segini belum juga datang.." Omel Meira.
setengah jam kemudian Devi juga belum datang keApartemenya membuat Meira kesal.
"Benar benar itu anak.." Gerutu Meira kemudian dia keluar Dari Apartemennya menuju kebawah parkiran lalu melajukan kendaraannya kekampusnya karena mereka di suruh Dosennya mengumpul tugas mereka hari itu,terpaksa meira pergi kekampusnya.
"Wanita itu!,dia wanita yang aku tabrak kamarin?,jadi dia tinggal disini juga?"Ucap Pria itu bertanya tanya.
"Sepertinya dia memang tinggal disini juga." Ucap Pria itu dengan mengukir senyum tipis di bibirnya sambil dia juga keluar menuju kebawah parkiran.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!