Pagi yg cerah ini, Jennie sudah siap untuk melakukan aktivitas di kantor seperti biasanya,ia adalah CEO perusahaan periklanan.
setelah selesai sarapan Jennie langsung pergi masuk ke dalam kursi belakang mobil pribadinya yg dimana sudah ada supir sekaligus asisten pribadinya yaitu Elena.
" El, bagaimana tugas yg sudah saya berikan, apakah sudah selesai..? " tanya Jennie.
" Sudah non, tinggal di tanda tangani saja " jawab Elena sambil memakai sabuk pengaman.
" oh ok, " jawab Jennie singkat
Perjalanan hampir 1 jam akhirnya mereka sampai di perusahaan, setelah sampai Jennie bergegas masuk ke ruangannya di temani Elena sambil membawakan tas bos nya tersebut.
setelah sampai Elena mengeluarkan banyak map dari tas kerjanya untuk dimintai tanda tangan Jennie.
" non, silahkan di tanda tangani, " ucap Elena sembari memberikan bolpoin dan map yg di jawab dengan anggukan Jennie. "
setelah selesai ditanda tangani, Elena pun pamit untuk pergi ke ruangannya yg ada di sebrang pintu ruangan Jennie.
waktu berjalan seperti biasanya, setelah pukul 12.00 bel jam istirahat kantor pun bunyi,para karyawan bergegas keluar untuk istirahat dan makan siang. saat Elena akan beranjak dari tempat duduk handphone Elena berdering di dalam tas.
" Tring.. Tring.. " dering handphone Elena berbunyi.
" halo selamat siang bu, " ucap Elena
" El, kalau hari tidak sibuk, tolong antar Jennie pulang ke rumah saya ya, saya mau ada perlu sama Jennie, tolong bilang juga ke dia tolong angkat telepon saya. " suara terdengar dr handphone Elena.
"baik bu, nanti saya coba lihat jadwal hari ini dan juga saya coba bicara dulu sama non Jennie". jawab Elena dengan sopan.
" ok terimakasih, " suara dari handphone, yg ternyata itu adalah ibu Jennie, ia tinggal di beda kota dengan tempat tinggal Jennie.
Tak lama kemudian Jennie keluar dari ruangannya dan langsung berpapasan dengan Elena.
" Hari ini saya mau makan siang di kantor, tolong pesankan saya makanan dari resto langganan. " ucap Jennie dan kembali masuk kedalam ruangannya bahkan Elena belum sempat menjawab.
kemudian Elena menelpon resto langganan yg dimaksud Jennie. setelah pesanan datang dan membayarnya, Elena langsung masuk ke ruangan bosnya sambil membawa makanan tersebut.
" ini non pesanannya " ucap Elena sambil memberikan makanan tersebut ke bosnya.
" ya terimakasih, silahkan kamu istirahat dulu, " jawab Jennie sambil menerima makanan dari Elena.
" iya terimakasih non, tapi ada yg mau saya bicarakan, " ujar Elena.
"apa..? " tanya Jennie
" baru saja ibunya Non telepon dan meminta saya untuk mengantar non pulang kerumahnya, tapi saya jawab iya nanti saya tanya non dulu " ucap Elena dengan penuh hati-hati.
" tolong bilang aja ke ibu kalo hari ini jadwal padat, saya lagi malas debat karena pasti ibu mau bahas perjodohan lagi. " jawab Jennie ketus.
" ok baik non, tapi ibu juga bilang kalo ibu telepon mohon di angkat, " ucap Elena lagi.
" iya " jawab Jennie sambil membuka box makanannya. kemudian Elena pun pamit keluar untuk istirahat dan makan siang di kantin. sesampainya di kantin seperti biasanya Elena makan siang sambil mengirim pesan dengan kekasihnya yaitu Bella.
setelah bel istirahat masuk, seluruh karyawan termasuk Elena pun masuk kembali ke ruangan masing-masing, sampai tak terasa jam sudah menunjukan pukul 4 sore dan waktunya pulang.
Jennie & Elena bergegas masuk ke mobil untuk pulang,setelah sampai di rumah Jennie, Elena pun membuka pintu mobil dan mempersilahkan Jennie keluar mobil.
" El, hari ini kamu jangan pulang dulu ke kost an ya saya mau ada perlu, kamu tunggu di ruang tv" ucap Jennie.
"baik non, " jawab Elena.
setelah selesai memarkirkan mobil kedalam garasi, Elena pun duduk di ruangan TV yg diperintahkan Jennie.
" Kamu pakai medsos kah..?? " tanya Jennie sambil duduk menghampiri Elena.
" iya saya pakai non, ada yg perlu saya promosikan..? " tanya Elena.
" gak, bukan itu, bukan masalah kerjaan, tolong cari nama David louis di medsos kamu " ucap Jennie kepada Elena.
" cari di mana, Facebook, Ig, Twitter atau apa " tanya Elena.
" ya cari aja dimana adanya, " jawab Jennie ketus.
kemudian Elena membuka Ig dan mencari nama tersebut, dan muncul 3 akun dengan foto yg berbeda.
" nah ini sudah saya cari, yg mana yg mau non lihat..? " tanya Elena sambil memberikan handphonenya kepada Jennie.
" kok beda-beda ya orangnya..? " tanya Jennie sambil bingung.
" ya memang seperti itu medsos non, semua nama akan muncul, terkecuali kita membuat nama unik sendiri, " jawab Elena sambil menjelaskan kepada Jennie yg tidak pernah main Medsos.
" oh, " jawab Jennie singkat
" kamu istirahat aja dulu di kamar tamu, ini handphonenya mau saya pinjam ke kamar , saya mau tanya ibu, yang mana foto David boleh kan..??" ucap Jennie lagi.
" e.. h.. iya non " jawab Elena pasrah.
" ok," ucap Jennie sambil membawa handphone Jennie ke kamarnya di lantai 2 dan Elena hanya tetap duduk di sofa ruang TV dan kemudian menyalakan tv.
setelah Jennie sampai dikamar saat akan membuka handphonenya untuk menelpon ibunya, Tiba-tiba ada suara pesan masuk di handphone Elena, tanpa sengaja ternyata pesan tersebut terbuka dan terbaca oleh Jennie.
" yang, minggu depan aku ulang tahun lho, kamu pulang kan..? aku kangen.. " isi pesan tersebut.
Jennie pun terdiam sejenak dan terkejut karena pesan tersebut terlihat dari profilnya adalah seorang wanita cantik yang dinamakan "sayangku" di kontak tersebut. Tanpa sadar Jennie membaca semua isi chat tersebut.
karena selama ini Jennie tidak tahu kalau Elena adalah penyuka sesama jenis.
Setelah beberapa saat Jennie membaca chat tersebut, Jennie terdiam tiba-tiba suara ponsel miliknya berdering, lalu ia mengangkat panggilan telepon.
" iya mam," ucap Jennie.
" kapan kamu pulang ke rumah mami, mami mau bicara sama kamu," pinta ibunya Jennie
" ya aku masih sibuk mami, lain waktu aku pasti ke sana, " jawab Jennie
" kamu tuh ya selalu bilang sibuk dan sibuk, gak usah menghindar lagi deh, usia kamu udah cukup untuk menikah jen,, " ucap Ibu Jennie dengan nada sedikit kesal.
" ya sabar dong mam, aku juga tau, aku pasti menikah kok, tapi untuk sekarang tolong jangan paksa aku, aku mau fokus untuk karirku dulu. " jawab Jennie dengan nada tenang.
" nantinya itu kapan jen..?? mami udah lelah omongin kamu terus,, " ucap Ibu Jennie.
" ok, gini deh, pokoknya nanti kalau aku udah ada waktu luang kita bicarakan ini ya mam, sekarang-sekarang ini aku lagi sibuk mam" ujar Jennie mencoba meyakinkan ibunya. ".
" Baiklah, mami tunggu kabarmu ya," Ibu Jennie meminta kepastian
"ok, ok, " Jennie mengiyakan permintaan ibunya.
" oh ya , coba kamu kenalan dulu dengan David, dia baik kok anaknya, tampan pula, " ibu Jennie mencoba mengingatkan.
" iya mam, nanti aku coba kenalan, coba kirim fotonya nanti biar aku lihat dulu. " jawab Jennie sambil menghela napas.
" ya sudah kalau begitu, nanti setelah telepon mami kirim fotonya, bye bye. " ucap mami Jennie sambil berpamitan.
setelah selesai menelpon Jennie keluar kamarnya, namun iya kembali teringat akan pesan teks di handphone Elena yg membuatnya tak habis pikir. dalam benaknya ia berfikir, apa enaknya punya hubungan sesama jenis..?? , Kemudian ia bergegas kembali kebawah untuk mengembalikan handphone milik Elena.
" ini handphonemu, terimakasih atas pinjamannya kalau kamu mau istirahat dulu kamu boleh pakai kamar tamu, " ucap Jennie sambil memberikan handphone Elena .
" Em.. tidak perlu non, saya langsung pulang aja, terimakasih tawarannya. kalau begitu saya pamit pulang non " ucap Elena sambil berpamitan.
" ya, Hati-hati " jawab Jennie sambil terus memperhatikan Elena.
Hingga malam tiba, Jennie masih bertanya-tanya dalam benaknya, ia tidak menyangka kalau orang kepercayaannya seperti itu, meskipun itu tidak merugikan nya ia tetap saja masih terkejut.
*******
Malam telah berlalu, setelah keesokan pagi harinya Elena telah tiba dirumah Jennie, seperti biasa iya mengecek mobil dan memanaskannya sambil menunggu bosnya keluar rumah.
setelah menunggu beberapa saat Jennie pun keluar dari rumahnya dan masuk kedalam mobil yg telah disiapkan Elena.
" selamat pagi non, " ucap salam Elena kepada Jennie.
" ya selamat pagi, " jawab Jennie.
Elena pun segera menyalakan mesin mobil dan berangkat menuju kantor, didalam perjalanan sesekali Jennie melirik ke arah Elena.
" El, hari ini tolong batalkan semua jadwal rapat, saya lagi kurang enak badan, " ucap Jennie.
" baik non, " jawab Elena.
" oh ya non, saya mohon ijin, jumat depan saya mau ambil cuti dua hari, apa boleh non? soalnya saya sudah lihat jadwal dan tidak ada jadwal rapat, " ucap Elena lagi.
" mau ada keperluan apa..?? tumben kamu cuti, biasanya kalau kamu pulang ke kampung pun cuma semalam aja. " tanya Jennie.
" kebetulan mau ada acara non, " jawan Elena.
" iya acara apa, acara keluarga atau apa.?barangkali kamu butuh kendaraan, bawa aja mobil ini, lagi pula hari jumat depan saya juga gak kemana-mana" tanya Jennie lagi.
" acara ulang tahun sahabat saya non, kebetulan saya dipilih teman-teman untuk membikin kejutan acara party nya. "
" Oowh,, " dengan jawaban tersebut mengingatkan kembali akan kejadian chatingan Elena dengan pacarnya itu. karna ia penasaran dengan apa yg dia pikirkan akhirnya ia punya ide untuk mengetahui kebenarannya.
" kenapa gak kamu undang aja teman kamu ke sini..?? lagi pula disini banyak tempat yg bagus untuk party..? " tanya Jennie.
" iya sih non, saya juga berfikiran begitu, tapi biaya dikota kan mahal non, lagi pula cuma party kecil-kecilan kok,, " jawab Elena.
" memangnya berapa banyak teman yg kamu undang..?? " tanya Jennie lagi.
" gak banyak non cuma 4 orang, " jawab Jennie.
" bagaimana kalau aku ikut party kamu..?? " tanya Jennie.
" ya gak apa-apa sih non, tapi apa non nyaman di kampung saya dengan teman-teman saya dari kampung..? " tanya Elena khawatir.
" gak begitu maksudnya, pokoknya kamu undang teman-teman kamu kesini, untuk masalah party biar saya yang urus, " ucap Jennie menjelaskan.
" tapi non, " tanya Elena, belum sempat bicara, Jennie memotong ucapan Elena.
" udah, pokoknya semua saya yg urus, jatah cuti kamu tetap dua hari dan saya juga tidak akan bersikap seperti bos kamu, anggap saja kita teman, saya cuma mau menikmati party, lagi pula sudah lama juga saya tidak party setelah lulus dari New York." ucap Jennie menjelaskan maksudnya.
Setelah mereka sampai di tempat tujuan merekapun bekerja seperti biasanya dan tidak lupa Elena segera menelpon Bella memberitahukan tentang apa yg disampaikan Jennie tadi dimobil, dan Bella pun menyetujuinya dan langsung mengabari teman-teman yg lainnya.
Hari demi hari berlalu, hari ini adalah hari ulang tahun Bella, Bella dan teman-temannya telah berangkat menggunakan mobil pribadi miliknya menuju arah kota. Sementara Jennie dan Elena telah menunggu di cafe karaoke yg telah mereka siapkan.
Jam menunjukan pukul 16.30 akhirnya Bella dan teman-temannya sampai di cafe tersebut.
Dari kejauhan Bella dan Elena tampak tersenyum bahagia atas pertemuan mereka.
" haiii... aku kangen banget.. " ucap Bella sambil memeluk erat Elena di depan semua temannya termasuk Jennie. Elena hanya tersenyum sambil membalas pelukan Bella.
" ayo silahkan, " ajak Elena mempersilahkan semuanya masuk keruang karaoke.
setelah sampai diruang karaoke Elena memperkenalkan Jennie kepada Bella dan teman-temannya, begitupun sebaliknya. setelah beberapa saat merekapun memesan minuman alkohol dan cemilan untuk acara party mereka. Merekapun bersenang-senang sambil sesekali meminum minuman alkohol.
Acara pun berjalan lancar, sampai pada akhirnya Bella yang sangat antusias dan amat sangat bahagia bisa bertemu Elena ia berjoget dan ia mabuk lalu tak sengaja bertabrakan dengan Jennie dan menumpahkan minuman ke bajunya dan kebaju Jennie, jennie hampir saja marah namun segera ditahan Elena.
"maaf non biar saya bersihkan nanti, saya mau bawa Bella ke toilet, " ucap Elena sambil menggandeng Bella keluar ruangan dengan keadaan setengah mabuk, saat akan keluar di hadang kedua temannya dan berbisik,
" kamu urus bos kamu, aku takut dia marah, biarin Bella kita berdua yang bawa dia ke toilet. " ucap kedua temannya, dan Elena pun mengiyakan. sedangkan seorang teman teman yang lainnya sedang memberitahu ke OB untuk segera mengepel lantai yg basah.
kini mereka hanya berdua diruangan tersebut, Elena segera mengambil tisu dan menghampiri Jennie lalu membersihkan baju yg terkena minuman tadi.
" mohon maaf banget ya non, kenapa jadi kacau begini, " ucap Elena meminta maaf sambil mengelap baju basah Jennie. Jennie hanya terdiam sambil memperhatikan Elena.
" udah biar saya aja yg bersihkan ke toilet, " ucap Jennie sambil melepaskan tangan Elena dari bajunya. saat ia berjalan keluar menuju pintu, Tiba-tiba rok yg ia pakai tersangkut dimeja dan hampir saja terjatuh namun dengan sigap Elena memeluk Jennie, karna dalam keadaan setengah mabuk dan lantai yg licin Elena tidak kuat menahan tubuh Jennie dan merekapun jatuh dengan posisi Jennie berada di atas tubuh Elena sambil berhadapan, rok Jennie pun sobek.
dengan rasa khawatir Elena pun langsung menanyakan keadaan Jennie,
" non gak apa-apa " tanya Elena. namun bukannya segera bangkit, Jennie hanya terdiam sambil menatap mata Elena,
" non.. " tanya Elena sambil memegang tangan Jennie,
" ehhhhh,, aaaaww,, " ucap Jennie mengeluh kesakitan sambil segera bangun dari tubuh Elena,
" ada yg luka non..?? " tanya Elena khawatir.
" gak kok cuma kayaknya rok saya sobek, " sambil memperlihatkan sobekan roknya sampai dipinggulnya. Tanpa berfikir panjang Elena langsung membuka blazer yg ia pakai, lalu ia berlutut didepan Jennie dan menggunakan blazer miliknya untuk menutupi sobek di rok Jennie. seperti biasa Jennie hanya terdiam sambil menunduk menatap Elena. Setelah selesai Elena pun berdiri, beberapa saat kemudian Bella dan teman-temannya telah berkumpul kembali keruangan.
" Sebaiknya kita udahan aja, sebelum makin kacau, lagi pula udah cukup lama juga kita party, " ucap Elena
" ok, tapi gak mungkin kita pulang, apalagi dengan keadaan mabuk, apa ada penginapan terdekat dari sini..?? " tanya salah satu temannya Bella.
" sepertinya ada di sana, " jawab Elena sambil menujuk ke arah utara.
" ga perlu ke penginapan, kebetulan kamar dirumah saya cukup banyak, jadi kalian semua bisa menginap dirumah saya. " ucap Jennie.
" tapi non, " jawab Elena, belum selesai mengucapkan kalimat, lalu dipotong Jennie.
" gak perlu tapi, kalian semua saya yg undang, jadi saya bertanggung jawab atas semuanya, " ucap Jennie tegas, tanpa berfikir panjang mereka semua pun menurut perkataan Jennie.
" ooh ya, mobil Bella biar saja disimpan disini besok pagi petugas di cafe ini akan mengantarkannya, tidak perlu takut akan mobilnya, cafe ini juga adalah sebagian saham saya, dan kita semua pulang pakai mobil saya & saya yg menyetir, kebetulan saya hanya minum sedikit. " ucap Jennie lagi.
akhirnya mereka semua menurut dengan ucapan Jennie dan langsung berangkat menuju rumah Jennie, .
sesampai dirumah Jennie, Jennie mengatur kamar mana saja yg akan teman-temannya Bella pakai, dan tanpa berfikir panjang Jennie langsung menunjuk Bella dan Elena untuk tidur sekamar berdua, di lantai atas dan kamar tersebut bersebelahan dengan kamar Jennie.
"kalian berdua silahkan tidur dikamar di sebelah kamar saya" ucap Jennie sambil berlalu menuju mobil untuk mengecek kembali mobilnya barangkali ada sesuatu yg tertinggal. Benar saja handphone milik Elena tertinggal, karna dia sibuk mengurus Bella di dalam mobil tadi. setelah itu Jennie berniat untuk mengantarkan handphone tersebut kepada Elena.
Sementara itu Elena merangkul Bella yg mabuk parah menuju kamar atas tersebut, setelah sampai di kamar, belum sempat menutup pintu, saat akan menidurkan Bella ke atas ranjang, tiba tiba Bella merangkul erat leher Elena dan mencium mesra bibir Elena, Elena tak bisa menghindar dan akhirnya mereka bercumbu menikmati ciuman tersebut sampai lupa pintu kamarnya masih terbuka.
sementara itu Jennie sedang menaiki tangga menuju kamar Elena bermaksud untuk memberikan handphone Elena yg tertinggal di mobil tadi. saat tiba di depan kamar Elena, Jennie menghentikan langkahnya dan terkejut melihat adegan mesra antara Elena dan Bella.
**********
Eps 4
Malam ini adalah malam yg sangat membingungkan bagi Jennie, semua rasa penasaran yg dia rasakan itu benar-benar terjadi di depan matanya bahkan tak membutuhkan waktu lama.
Saat Jennie tak sengaja melihat adegan mesra Elena dan Bella, Jennie langsung bergegas kembali ke lantai bawah,ia duduk di ruangan tamu sambil memegang handphone milik Elena dengan perasaan terkejut. Setelah 20 menit kemudian Elena menyadari handphone nya tertinggal di mobil, dan ia berjalan menuju ke lantai bawah, saat akan menuju keluar rumah, ia melihat bosnya itu tengah duduk sambil memegang handphone miliknya. Dan ia pun bertanya kepada Jennie.
"Maaf non, apa itu handphone punya saya..?? " Tanya Elena.
" Hmm, " Jawab Jennie sambil memberikan handphone tersebut. Saat menatap Elena, Jennie dikejutkan lagi dengan dua tanda merah dileher Elena. Tanpa memberikan ekspresi apapun Jennie langsung naik ke lantai atas untuk pergi ke kamarnya. Saat baru menaiki satu anak tangga Elena bertanya lagi.
" Maaf non, apa non dari tadi menggunakan saya disini..? " Tanya Elena. Dengan santai Jennie menjawab.
"Hmm,, ya kira-kira sekitar 20menitan.." Jawab Jennie sambil melihat jam tangan yg ia pakai.
"Kenapa non gak panggil saya aja, kan nona ga perlu menunggu saya lama seperti ini. " Ucap Elena dengan perasaan bersalah.
" Ga masalah, " Ucap Jennie sambil melanjutkan langkahnya, Tiba-tiba langkahnya terhenti dan mengatakan.
" Oh ya, jangan lupa tutup dan kunci pintu kamarnya ya.. " Ucap Jennie sambil memberikan sedikit senyuman.
Dan dibalas dengan anggukan oleh Elena. Tapi Elena tak menyadari bahwa Jennie melihat adegannya dengan Bella tadi. Setelah beberapa saat barulah ia menyadarinya.
" Aaa....aaaah, Jangan-jangan tadi nona Jennie melihat aku dan Bella dikamar, aduh, kok bisa bodoh banget aku.. Kalau sampai ketahuan kan malu juga ?? " Ucap Elena dalam hati sambil memukuli kepalanya sendiri.
Jennie memasuki kamarnya, dan Elena juga pergi kekamar dan tidur bersama Bella.
Malam berlalu, setelah pagi datang Elena terbangun lebih dulu, meskipun masih terasa pusing akibat mabuk semalam Elena segera mandi dan memaksakan diri untuk keluar rumah dan berniat untuk membeli sarapan untuk semua orang yang berada dirumah tersebut. Saat akan membuka pintu rumah Jennie memanggilnya dari lantai atas.
" Mau kemana El..?? Tanya Jennie.
" Saya mau cari sarapan untuk kita semua non.. " Jawab Elena.
" Gak usah keluar rumah, cukup pesan online saja..." Jawab Jennie.
" Baik non, " Jawab Elena sambil mengangguk setuju.
" Owh iya, apakah Bella dan yang lain akan pulang hari ini?? " Tanya Jennie.
" Sepertinya iya non, karna mereka besok pagi harus masuk kerja. " Jawab Elena.
" Eehhm, bagaimana kalau mereka pulang diantar supir cafe saja, saya khawatir mereka kenapa-kenapa dijalan kalau menyetir mobil sendiri, karna belum sepenuhnya pulih dari mabuk. " Ucap Jennie .
" Saya sangat setuju non, sejujurnya dari tadi malam saya memikirkan itu juga. " Jawab Elena.
" Ya, apalagi saya yang mengundang mereka kesini, ya sudah.. Segera pesan sarapan lewat online, saya mau mandi dulu, ini uang untuk membayarnya. " Ucap Jennie sambil memberikan uang kepada Elena.
"Baik, terimakasih non. " Jawab Elena.
Jennie kembali ke kamarnya untuk mandi, sedangkan Elena duduk di sofa ruangan tamu sambil memainkan handphone untuk memesan makanan online. Setelah beberapa saat kemudian pesanan pun datang dan Elena menyiapkannya di meja makan dan kembali menuju kamar untuk membagunkan Bella mengajaknya sarapan.
Saat akan masuk kamar Elena berpapasan dengan Jennie yang baru saja keluar kamar.
" Mau kemana lagi kamu..?? " Tanya Jennie.
" Eeh, saya mau membangunkan Bella dan yang lain agar segera sarapan. "
Jawab Jennie sambil melirik Jennie yang kebetulan hanya memakai kemeja tangan panjang putih yang panjangnya hanya sejengkal dari pinggul.
" Biarin aja mereka istirahat dulu, tunggu sebangun nya mereka saja. " Jawab Jennie sambil berjalan menuruni anak tangga. Setelah sampai dibawah Jennie melihat ke arah Elena yang masih terdiam di atas.
" Ayo Elena, kita sarapan.. " Ajak Jennie.
" Baik non, " Jawab Elena menuruti perintah bosnya itu.
Setelah sampai dimeja makan, mereka pun mulai sarapan berdua. Terkadang Elena melirik ke arah bos nya itu dan dia merasa hari ini Jennie jauh lebih cantik dan seksi dari sebelumnya. Namun Elena tak berani menatap Jennie karna ia merasa hal tersebut tidak sopan jika ia melakukannya.
" Enak ya jadi Bella, punya teman sebaik kamu,. " Ucap Jennie tiba-tiba.
" Hal yang biasa aja kok non, " Jawab Elena.
" Gak lah, kebanyakan teman kan cuma ngucapin saja, tak perlu repot-repot menyiapkan acara, apalagi rela pakai uang sendiri. " Ucap Jennie lagi.
" Tapi kan non yang membayar semuanya. " Jawab Elena.
" Ya kan niat awalnya kamu yang ingin membayarnya kan..?? Kamu sebaik itukah kepada temanmu..?? " Tanya Jennie.
" Gak kesemuanya kok non, cuma yang saya anggap akrab saja " Jawab Elena dengan polos.
" Yakin..?? " Tanya Jennie sambil memberi senyuman.
" Apanya yang yakin non..?? " Tanya Elena lagi. Namun jennie hanya menjawab senyuman sambil geleng-geleng kepala.
" Apakah kita bisa berteman setelah ini..??" Tanya Jennie sambil menatap mata Elena.
" Maksudnya non...?? " Tanya Elena sambil mengerutkan dahi, karna bingung dengan pertanyaan bosnya itu.
" Ya, seperti pertemanan kamu dan Bella, " Tanya Jennie dengan serius. Elena yang terkejut dengan pertanyaan Jennie hanya menjawab dengan mengangguk saja.
" Ok kalau begitu, kalau diluar kantor kamu bisa panggil namaku saja, lagi pula kita juga seumuran, dan gak perlu pakai kata formal, terkecuali di kantor, bagaimana..?? " Ucap Jennie.
" Tapi saya agak segan dan itu saya merasa tidak sopan non, " Jawab Elena.
" Bagaimana caranya agar saya bisa sama seperti posisi Bella ..? " Tanya Jennie. Elena terkejut dengan pertanyaan tersebut..
" E ... " Jawab Elena gelagapan.
" Maaf maksudku, bagaimana caranya agar kamu bisa sama menganggapku teman seperti Bella..?? " Ucap Jennie sambil meluruskan pertanyaannya.
" Eeh, tidak ada caranya non, " Jawab Elena yang masih terkejut dengan pertanyaan Jennie tadi.
" Berarti mulai hari ini, selain didalam kantor kita saling panggil nama, ataupun bisa berbicara dengan bahasa kamu & aku, " Jawab Jennie
" Iya, non " Jawab Elena.
" Panggil aku Jennie oke..!! " Ucap Jennie mempertegas.
" Baik Jenn, " Ucap Elena, meskipun menurut agak terpaksa ia tetap menuruti perintah Jennie.
sedangkan Jennie, dengan semua yang ia lihat membuatnya selalu ia ingat ketika ia melihat wajah Elena, entah perasaan apa yang ada pada Jennie saat ini, yang pasti ia sangat terkejut dan agak sedikit gugup apabila bertatap wajah dengan Elena. Elena memang memiliki pesona menarik yang bisa memikat sesama jenis, karena memiliki tubuh yang tinggi dan postur tubuh seperti pria, bahkan dada dan perutnya pun rata, terlebih sorot matanya yang tajam membuat wanita canggung saat di depannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!