Tok tok tok..
Suara ketukan pintu di sebuah ruangan yang terdapat seorang dokter cantik barnama Najla Maulida Linome.
Najla nama panggilan seorang dokter bedah terbaik di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Perempuan cantik yang belum genap berumur 30th yang masih betah melajang sampai saat ini.Dia terlihat sedang duduk di kursi kebanggaannya.
Najla yang sedang sibuk melihat rekam medis pasien yang harus dia visit hari ini mendengar ketukan pintu ruangannya.
"Masuk." ucap Najla dengan sedikit keras.
Gadis yang merupakan salah satu lulusan terbaik dari Amerika kini kembali ke tanah air setelah beberapa tahun tinggal bersama keluarga dari mendiang ibunya di Milan.
Ceklek
Pintu ruangannya pun terbuka menampakkan seorang suster yang berdiri diambang pintu.
Najla mendongakkan kepalanya seraya melihat sosok rekan kerjanya bernama Nunik.Suster yang di tugaskan menjadi pendampingnya.
"Ada apa sus?"
tanya nya dengan memicingkan matanya melihat suster Nunik yang terlihat panik.
"Maaf dok, operasi darurat." ucap sang suster dengan sopan.
Mendengar ucapan sang suster dia mengernyitkan dahinya.
"kenapa,apa yang terjadi ?" tanya nya dengan wajah serius.
" Ada tawuran pelajar dok,korbannya banyak yang terluka dan ini ada lima terparah dok." Ucap nya mengatakan situasi darurat.
" Baiklah ,saya segera kesana.Siapkan keperluan nya."jawab Najla beranjak dari tempat duduknya.Lalu Najla
pun mengambil jas putih kebanggaannya dan juga sebuah stetoskop yang dia kalung kan di lehernya.Lalu dia segera melangkah keluar dari ruangannya.
Najla menyusuri koridor Rumah sakit dengan langkah lebarnya.Najla yang baru beberapa hari bertugas di Rumah Sakit tersebut terkenal dingin dan tanpa banyak bicara.
Najla langsung menuju ruang operasi.
Saat masuk ke ruangan dia segera memakai srcub suits tak lupa memakai masker medisnya serta stetoskop yang dia kalung kan di lehernya.
Setelah melakukan sesuai prosedure Najla pun melihat rekam medis pasien.Ternyata korban tawuran yang mengalami gegar otak lumayan parah.Ada dokter Anastasi sudah siap dengan tindakan pertamanya dan juga ada dokter bedah umum dan kebetulan Najla adalah dokter bedah saraf dan ada dua suster juga yang membantu mereka.
Setelah Dokter anastesi melakukan tugasnya dengan baik akhirnya tugas dokter bedah lah yang akan bertindak sebagai eksekutor. Degan ketelitian dan kecekatan seorang Najla Maulida dan team akhirnya operasi telah selesai di lakukan selama tiga jam.
Setelah membersihkan diri Najla dan team keluar dari ruang operasi dan dua suster dibantu satu suster laki-laki yang baru masuk guna membersihkan dan menyeterilkan ruangan dan memindahkan pasien pasca operasi ke ruang ICU.
Saat pintu operasi di buka ada wajah-wajah cemas yang menyambut Najla. Namun,matanya terpaku pada sosok yang sangat dia kenal dan juga sudah lama dia tak melihatnya.
Deg.
Najla terpaku sejenak menatap sosok laki-laki itu dan suara seorang ibu yang mengalihkan perhatian nya seketika
"Dokter bagaimana keadaan anak saya?" tanya seorang ibu yang terlihat cemas dengan linangan air mata.
" Alhamdulillah operasi berjalan lancar, dan pasien akan di pindahkan ke ruang ICU guna kita pantau perkembangannya pasca operasi." Ungkap Najla pada sang ibu.
" Tolong setelah kondisinya sudah membaik pindahkan ke ruang VIP " Ucap laki-laki yang membuat sesak nafas Najla.
Sosok seorang Alexander Abraham pria dewasa yang sudah berumur 47th.Sosok yang masih terlihat gagah dan tampan.
"Ba_baik pak." ucap Najla yang dengan bodohnya dia tergagap menjawab ucapan Ale panggilan seorang Alexander Abraham.
" Hemmm.." timpal Ale singkat dan langsung berpamitan dengan keluarga pasien untuk pergi terlebih dulu.
Najla melihat punggung kokoh itu menjauh darinya hanya bisa menghela nafas panjang.
Najla dengan wajah lelahnya kembali keruanganya.Menghempaskan tubuhnya di kursi kerjanya.Jiwanya menerawang ke waktu lima belas tahun lalu.
Flashback On.
Lima belas tahun lalu saat usia Najla yang merupakan anak yatim piatu sejak umur 10th setelah Ayah dan ibunya meninggal dunia karena kecelakaan.
Sejak itulah dia hidup dengan kakak dari sang papa bernama Bono dan istrinya Widya.
Saat umur Najla yang menginjak usia 15th dan dimana dia mulai masuk SMA.
Najla mempunyai sifat yang ceria dan baik hati. Najla memiliki seorang sepupu bernama Vania Larissa yang memang lumayan jauh umurnya dengan Najla.
Bono dan keluarganya sangat menyayangi Najla yang menganggap Najla sudah seperti anak kandungnya.
Namun,saat Najla melihat seorang laki-laki bernama Alexander Abraham biasa di panggil dengan Alex hadir memberikan rasa yang berbeda.
Aneh, tapi Najla tak dapat pungkiri bahwa dia yang masih bau kencur suka dengan pria dewasa dan sudah berumur hampir 32th.
Malam itu,Vania Larissa membawa kekasihnya bernama Alexander Abraham seorang pria yang tampan dan seorang pewaris dari Abramovich Company.
"Malam Om,tante,saya Alex teman dekat Vania." ucap Alex memperkenalkan dirinya pada kedua orang tua Vania sang kekasih.
Alex dengan sopan menyalami kedua orang tua kekasihnya.
"Malam nak Alex, selamat datang di kediaman kami.Maaf jika rumah kami kurang nyaman,silahkan duduk.." ucap Bono menyambut kedatangan Alex dengan tangan terbuka.
"Ma,pa,Najla dimana?"tanya Vania saat ini dia belum melihat adik sepupunya.
"Sebentar lagi juga turun,tadi katanya lagi sholat dulu." ujar sang mama Widya.
Vania menanggapi ucapan mamanya dengan ber_O ria.
"Maaf nyonya,makan malamnya sudah siap." ucap bi Surti salah satu ART keluarga Bono.
"Ahh iya syukurlah,nak Alex mari kita makan dulu baru nanti lanjut ngobrol_ngobrolnya."ucap Widya pada Alex
"Iya ayok,Vania ajak nak Alex makan dulu."timpal Bono
"Iya pah,ayo mas.."ucap Vania mengajak Alex menuju ruang makan.
Saat mereka baru duduk di ruang makan,Najla pun akhirnya muncul juga.
"Assalamualaikum.." ucap Najla saat masuk ruang makan.
"Wa'alaikumsalam.." jawab keempat orang yang ada di ruang makan.
"Akhirnya Putri tidur keluar juga dari persembunyiannya.."ledek Vania saat melihat adik sepupunya itu.
"Yeeehhh,kakak bisa saja,biasa lah kak Najla harus pintar dan juga juara kelas ." Ujar Najla dan mendudukkan tubuhnya di kursi nya.
"Bagus dong, oh iya..kenalin itu ada mas Alex temen kakak." Ujar Vania dengan mengenalkan sosok Alex yang duduk di sebrang mereka.
Najla yang awalnya cuek akhirnya mengarahkan pandangannya pada sosok pria yang ada di sebrangnya.
Deg deg deg
Degub jantung Najla tiba-tiba tidak teratur saat melihat sosok tampan yang ada di depannya.
"Ada apa ini,kenapa perasaan aku jadi aneh gini,nggak nggak nggak itu nggak mungkin.kalau kata orang jantung kita berdegup kencang pertanda jatuh cinta.Tapi, mana mungkin aku kayak gitu.Aku aja baru lihat ."batin Najla terjadi pertarungan batin.
"Na,Nana,Najla...!!" seru Vania menepuk bahu Najla membuat Najla tersesat dari lamunannya.
"Kakak apa-apaan sih,bikin kaget Nana saja." ucap Najla dengan wajah kesal.
"Lagian kamu kenapa,ngelamun?"tanya Vania membuat Najla tergagap.
"Ng_nggak kok,"jawab Najla singkat.
Akhirnya makan malam mereka pun berjalan dengan lancar dan Najla bahkan sering curi-curi pandang pada sosok yang ada di depannya.Kadang tatapan nya bersinorok dengan Alex dan dia pun tersenyum tipis pada Najla dan membuat Najla salah tingkah.
Setelah makan malam itu rasa yang hadir di hati Najla bukannya hilang bahkan makin besar rasa ingin selalu bertemu Alex.
"Kak Ale,ngapain kesini?"tanya Najla saat keluar dari sekolahnya dan melihat Alex yang sedang bersandar di mobilnya dan menjemput nya.
"Ale?"tanya Alex mendengar panggilan Najla yang berbeda
"Iya,biar panggilan Nana nggak ada yang nyamain."ujar gadis ABG itu.
"Kamu ada-ada saja. Tapi,keren juga panggilan nya.Kakak suka. Sekarang masuk,kak Vania sudah nunggu kamu di butik." ucap Alex membukakan pintu mobil untuk Najla.
"Terimakasih.Butik,ngapain?"tanya Najla.
Namun, tak ada jawaban yang terucap dari bibir Alex.
"Kak,ngapain kebutik sih?"tanya Najla lagi menanyakan soal yang sama pada Aleh.
"Nyuci," jawab Alex asal.
"Hah?"
"Nggak nyuci juga kali Najla, Vania nungguin kamu buat fitting baju."ujar Alex membuat Najla mengernyit heran
"Emangnya kak Vania ngajakin fitting baju buat apaan kak?"tanya Najla penasaran.
"Buat acara lamaran kakak sama Vania."jawab Alex dengan santai dengan masih fokus melihat jalanan.
Deg..
Bersambung..
Haiii readers tersayang ku...
Cerita baru dari othor Up lagi,jangan lupa like juga Vote biar Othor semangat untuk nerusin cerita ini..
Mendengar kenyataan yang sebenarnya membuat Najla merasakan sesak di dadanya.
Tunangan,Najla yang sudah bersusah payah mengusir rasa cinta yang semakin hari semakin besar pada sosok dewasa Alex kini semakin merasa merana.
"Na,are you okey?"tanya Alex yang aneh melihat Najla yang tiba-tiba diam.
"I'm okey,nggak perlu ada yang di khawatir kan."jawab Najla dengan begitu data
Mendengar ucapan Najla membuat Alex menoleh pada Najla dan mengernyitkan dahinya dengan heran.
Ada apa dengan bocah yang ada di sampingnya, tiba-tiba dia begitu dingin dan wajahnya pun terlihat datar.
Tiga puluh menit mereka sampai di sebuah butik .Mereka masuk kedalam dan disana sudah ada Widya dan juga seorang wanita yang seumuran dengan Widya.
"Mah,"ucap Najla yang memanggil Widya dengan sebutan mama juga.
"Eeehhh.. akhirnya kalian datang juga,sayang..kenalin ini tante Puput mamanya Alex.Jeng,ini anak bungsu saya Najla." ucap Widya memperkenalkan Najla pada calon besannya.
"Najla Tante,"ucap Najla menyalami mama Puput dan mencium punggung tangan mama Alex dengan sopan.
Melihat perlakuan Najla padanya membuat Puput terpaku sejenak dan dengan reflek memeluk tubuh Najla.
Entah perasaan apa,melihat bocah cantik itu membuat mama Puput tanpa sungkan untuk memeluknya.
"Kamu anak yang manis sekali,mami suka ."ucap Puput menyebut dirinya mami pada Najla.
Alex yang melihat respon sang mami pun hanya tersenyum samar.Baru kali ini maminya langsung suka dengan seorang gadis.Padahal bagi Alex Najla adalah seorang bocah ABG yang masih manja dengan sang mama.Namun,bagi Vania merasa mama Puput sedikit berlebihan perlakuan nya pada sang sepupu .Bagaimana tidak,sikap Puput terhadapnya tak sehangat sikapnya pada Najla.
"Kenapa Tante Puput langsung suka dengan kehadiran Najla,waktu dengan ku dia nggak gitu-gitu amat."batin Vania hanya bisa membatin
Walaupun memang Najla masih kecil karena memang Najla masih 15tahun, karena itu Puput sepertinya ingin menganggap Najla sebagai putrinya.
"Kamu kelas berapa nak?"tanya Puput pada Najla yang masih mengenakan seragam sekolah nya.
"Kelas sepuluh tante." jawab Najla dengan sopan dan senyuman manisnya.
"Panggil mami saja,kayaknya punya anak perempuan seumur kamu itu pasti seru."ucap Puput dengan wajah yang antusias.
"Mami..."tegur Alex yang melirik sang kekasih yang sudah terlihat tak nyaman dengan apa yang di lakukan maminya.
"Kenapa sih Lex,mami cuma mau bilang kalau kamu punya adik kayak Najla kayaknya bagus ,seru ,mami jadi punya teman sopping." ucap sang mami.
Najla hanya tersenyum kikuk mendengar penuturan Puput padanya.Sedangkan dia lihat dengan ujung matanya terlihat Vania yang menampilkan wajah sedihnya.
"Maaf ,katanya Najla di bawa kesini buat Fitting kan,gimana kalau kita mulai,soalnya Najla harus kerjain tugas."ujar Najla untuk mengalihkan perhatian mereka.
"Ah iya,ayo jeng..kita mulai saja sekarang."ujar Widya menimpali ucapan Najla.
Mereka pun akhirnya fitting baju untuk acara lamaran Alex dan Vania.
Setelah acara fitting baju di butik itu,Puput selalu menanyakan kabar Najla baik chatt atau telpon. Sebenarnya Najla sangat bahagia bisa dekat dengan ibu dari Alex namun,dia pun harus menjaga hati kakak sepupunya juga.
...----------------...
"Kamu kenapa sih kok cemberut gitu,aku punya salah apa sama kamu ?" tanya Alex saat dia mengantar kan Vania pulang.
Vania menoleh ke arah Alex sebentar
"Nggak apa-apa,cuma aneh sama mami kamu.Kenapa sikapnya ke aku nggak sehangat perlakuannya sama Najla yah,aku heran saja kenapa mami kamu bisa langsung klop gitu."ucap Vania melihat ke depan di mana mobil Alex masuk ke dalam gerbang rumah nya.
"Najla kan masih bocah,mami suka karena mungkin dia rindu punya anak perempuan.Kalau sama kamu itu mami mungkin lihat kamu sudah dewasa.Tahu sendiri mami kalau pergi-pergi nggak ingat waktu.Kalah kamu kan sudah dewasa punya planning waktu.Kalau Najla,dia masih ABG yang suka di manjain."ungkap Alex
"Tapi,aku kan...
"Van, sudahlah.Jangan terlalu banyak berpikir.Lagi pula Najla adik kamu,aku juga nganggap dia kaya adek sendiri."potong Alex tak mau lagi bahas soal yang tak penting.
Vania akhirnya diam dan langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah.Sementara Alex langsung pergi .
...----------------...
"Na,kakak boleh ngomong sama kamu bentar nggak?"tanya Vania pada Najla yang sedang asyik dengan game nya.
Najla pun melirik sang kakak sekilas.
"Ngomong aja kak, kenapa harus ijin segala."ucap Najla dengan santainya dengan matanya fokus pada ponselnya.
Vania mendengus kesal saat melihat tingkah adiknya yang masih fokus dengan ponselnya. "Bisa nggak main hp nya nanti lagi."ucap Vania agak judes.
Dengan terpaksa Najla pun menghentikan kegiatan main game nya lalu pandanganya beralih pada sang kakak.
"Ada apa kak,sampai aku harus matiin game aku,ada masalah serius kah ?"tanya Najla menatap wajah Vania penasaran.
Vania pun akhirnya duduk di bangku sebrang Najla.
"Na,kakak mau tanya sama kamu tapi,kamu harus jawab yang jujur."ucap Vania menatap lekat wajah sang adik.
"Jawab apa sih,ya udah aku janji akan jujur kok."ucap Najla enteng menatap wajah sang kakak.
"Kamu suka sama Alex ya,maksud kakak kamu cinta sama Alex?"tanya Vania yang membuat Najla terkejut.
Deg.
Najla menetralkan detak jantungnya dan menghirup udara dengan dalam.
"Kakak kesambet jin iprit yah,kakak ada-ada saja.Mana ada aku cinta sama Kak Ale.Lagian aku kan masih kecil kak,jangan ngaco."ucap Najla dengan wajah serius.
"Kenapa kakak bisa ngomong gitu sama Nana, lagian aku sama kak Ale kan beda jauh umurnya.Aku masih pitik kak Ale setengah tua."tambah Najla dengan nada bercanda di barengi kekehan untuk menutupi perasaannya yang sebenarnya.
Mendengar ucapan sang adik membuat Vania mendelik menatap Najla.
"Enak saja kamu.Mana ada Alex setengah tua, kalau kata orang kayak tua-tua nya kelapa makin tua makin kental sarinya."timpal Vania menimpali ucapan Najla.
"Dihhh,nggak ada akhlak kakak ngomong gitu sama Najla, udahlah..lagian kakak nanya nya nggak mutu banget."ucap Najla dengan nada kesal.
"Bukan gitu, ,soalnya kakak lihat kadang kamu curi-curi pandang sama Alex gitu," ujar Vania menatap Najla yang sedang mengarahkan pandangannya ke sembarang arah.
"Ya Allah,kenapa kak Vania harus ngomong gitu sih..jadi ngerasa aku mau jadi bibit pelakor saja."batin Najla.
"Yaelahhh,segitu posesif nya kak.Lagian mana mau kak Ale sama aku,lagian kalau kak Ale sama aku kesannya kak Ale pedofil." ejek Najla dengan wajah mengesalkan bagi Vania.
"Enak aja kamu,bilag Alex pedofil.Ya udah,sorry bukan apa-apa,kakak cuma mau bilang jangan pacar-pacaran dulu,belajar yang bener."ucap Vania mengacak rambut Najla.
"Iiihhh kakak,nyebelin..!!" pekik Najla langsung beranjak dari kursinya dan melangkah pergi sambil menghentak_hentakkan kakinya.
Melihat tingkah Najla sontak membuat Vania terkekeh.
Ada rasa lega setelah mengungkapkan semuanya pada Najla.Bagi Vania Najla adalah adik kecilnya yang polos.
Lagian Vania kenapa harus bertanya seperti itu pada Najla,pergi berdua dengan Alex saja Najla tak pernah.Hanya sekali mereka pergi bersama saat mereka fitting baju tunangan.
Bersambung
Jangan Vote ,dan Like nya dong...
Biar semangat crezy up..🥰
Hari ini dimana acara lamaran dan pertunangan Alex dan Vania.
Halaman luas rumah Bono pun sudah di sulap menjadi tempat acara yang terlihat mewah.
Semua anggota keluarga merasa bahagia.Namun,siapa yang tahu ada hati seorang gadis belia merasakan patah karena laki-laki yang membuat jantungnya berdetak kencang kini akan melamar sang pujaan hatinya.
Para tamu undangan dan juga keluarga dari pihak Keluarga Abraham sudah hadir.
Namun,ada seseorang yang belum terlihat batang hidungnya.Siapa lagi kalau bukan Najla si gadis ABG yang sedang menangisi nasib cinta pertama nya.
"Bunda ,hati Najla sangat sakit bun,tolong bantu Najla untuk lupain perasaan yang salah ini Bun..hiks hiks.."gumam Najla dengan air mata yang sudah mengalir deras dengan menatap sebuah pigura foto yang menampilkan gambar seorang wanita cantik disana.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar Najla terdengar nyaring.Najla sedikit panik mendengar ketukan pintu kamarnya.
"Najla,Najla sayang...!!" seru Widya mengetuk pintu kamar Najla.
Mendengar teriakan Widya membuat Najla dengan cepat menghapus jejak air mata yang mengalir membasahi wajahnya.
"I_iya mah, sebentar !!" teriak Najla dari dalam kamar dan dengan cepat melangkah ke arah pintu.
Ceklek
Najla membuka pintu kamar nya dan melihat Widya di depan pintu kamar nya.
" Lho kok belum siap sayang , kamu sakit.Mama lihat muka kamu pucet gitu?"tanya Widya pada Najla dengan wajah cemas.
Tak lupa mama Widya pun mengecek kening putrinya
"Nggak apa-apa kok mah,cuma pusing sedikit.Najla lagi mau siap-siap.Nanti,kelar acara inti Najla ijin langsung istirahat ya mah,nggak apa-apa kan,"ucap Najla yang saat ini memang merasa tak enak badan.
"Ya Allah nak,mendingan kamu istirahat aja kalau gitu."ucap Widya dengan rasa khawatirnya.
"Ya nggak bisa gitu mah,sayang baju seragamnya nggak di pake.Najla juga mau foto-foto juga."ucap Najla dengan masih menampilkan senyuman manisnya.
Widya mehela nafas dalam,dia memang tahu kalau Najla adalah bocah yang lumayan keras kepala ." Baiklah,terserah kamu.Yang jelas kamu kalau nggak sanggup lagi, langsung istirahat yaa.."ucap Widya membelai pipi Najla.
"Iya mah ,mamah tenang saja."ucap Najla dengan nada santai bergelayut manja pada sang mama.
"Ya sudah,ayok kita turun.Semua sudah hadir tinggal kamu yang belum."ucap Widya dan akhirnya membantu Najla bersiap.
Mereka pun turun dari lantai dua dan menuju tempat acara.Selama acar Najla lebih sering melamun.Diadengan sekuat tenaga membendung tangisnya dia merasa semakin lama dia tak sanggup melihat prosesi lamaran kakak sepupunya itu.Namun,apa boleh buat dia harus tetap bersikap baik-baik saja.
Setelah selesai acara inti lamaran akhirnya Najla ijin langsung istirahat di kamarnya .
Saat Najla akan naik ke atas yang kebetulan Alex habis dari toilet berpapasan dengan Najla.
"Na,mau kemana?"tanya Alex membuat Najla terkejut dengan kemunculan Alex di depannya.
"Eh kak,aku mau kearas.Maaf nggak bisa lama-lama ikut acara.Kepala Najla pusing kak,maaf yaa..pokoknya sekali lagi selamat buat acara pertunangan nya.Tolong jaga kak Vania dengan baik, jangan sakiti hatinya ."ucap Najla dengan omongan yang sudah layaknya seorang yang dewasa
"Kamu ini,kayak udah dewasa saja.Padahal ABG labil.."ejek Alex dengan di warnai kekehan dan mengusap kepala Najla dengan sayang.
Deg
Mendapatkan perlakuan seperti itu membuat jantung Najla seperti lari maraton.Detak nya tak beraturan,rasanya dia ingin pingsan saat itu juga.
"Najla please jangan baper.."gumam dalam hati nya.
"Sudahlah,Najla ke atas kak.."ucap Najla dengan langsung berlari menuju lantai atas tanpa menghiraukan panggilan Alex.
Rasanya nasib percintaan nya sampai sini dan tak tahu sampai kapan bisa dia obati.
...***************...
Setelah acara pertunangan Alex dan Vania sikap Najla seketika berubah.Apalagi jika ada Alex setengah berkunjung ke rumah Bono.
Najla yang biasanya suka basa basi dengan kehadiran Alex sekarang malah bersikap seperti cuek tapi,lebih tepatnya menghindar.
Jika selesai makan malam pastinya Najla harus naik keatas dan masuk ke dalam kamarnya.Selalu saja begitu,sampai di mana Vania mulai merasakan perubahan pada adik sepupunya itu.
Hari ini Najla masih berada di sekolahnya.Najla duduk di kursi taman sekolah dengan membaca sebuah buku.
"Na,nih minum Lo."ucap Sesa sahabat Najla dari bangku SMP.
"Terimakasih Sesa..".ucap Najla menerima minuman yang di berikan Sesa dengan senyuman manisnya.
"Lo kenapa sih Na,ada masalah,gue perhatiin selama beberapa minggu ini kayaknya Najla sahabat gue udah menjelma kayak putri gag*."
"Gue nggak apa-apa,cuma mungkin akhir-akhir ini stress karena sebentar lagi kan mau UTS."ucap Najla memberikan alasan.
"Tapi, yang gue perhatiin Lo itu bukannya sibuk belajar tapi, sibuk melamun.Serius,jangan pernah pendem apapun dari gue.Apa sih yang sebenarnya terjadi sama Lo,gue liat Lo itu berubah jadi orang yang dingin dan minim ekspresi.Please,Lo bisa cerita sama gue."ucap Sesa menggenggam tangan sahabatnya untuk meyakinkan bahwa dia selalu ada untuk Najla.
Mendengar ucapan Sesa membuat Najla berpikir sesaat,benar juga kata sahabatnya.Dia butuh seseorang yang dia percaya untuk meluapkan apa yang sedang dia alami.
"Gue bingung Sa,ini tentang perasan gue sama seseorang.Lo tahu kan umur kita baru mau 16 tahun dan kenapa perasaan ini datang di waktu yang nggak tepat Sa,gue merasa bersalah karena telah menyimpan rasa untuk Kak Ale tunangan kak Vania,apa yang harus gue lakuin Sa,gue bingung hiks hiks." Ungkap Najla dan akhirnya dia tak sanggup lagi memendamnya sendiri.Rasa yang tak pernah dia inginkan namun, tak bisa dia tolak.
"Astaghfirullahal'adzim Na,ya Allah..Na dengerin gue,Lo nggak salah punya rasa itu ,tapi ..jangan jadikan perasaan yang Lo punya jadi sebuah obsesi.Lo pasti bisa lupain Kak Ale.Tenang yaa..."ucap Sesa berusaha menenangkan hati sahabatnya.
"Gua nggak sampai obsesi juga kali Sa hanya,aku bingung bagaimana cara untuk menghindari kak Ale dan juga kak Vania.Rasanya aku pengen pergi dari rumah itu." ungkap Najla.
Sesa tahu jika Najla setiap hari bertemu dengan Alex dan Vania pastinya akan membuat dirinya susah move on dan bahkan mungkin sakit hati dengan melihat interaksi Vania dengan Alex.
"Sabar,semoga setelah pernikahan mereka kemungkinan besar pasti mereka akan pindah rumah dan kamu bisa move on."ucap Sesa berusaha membesarkan hati sahabatnya itu
"Semoga.."jawab Najla dengan menerawang jauh.
_______
Bersambung..
Vote vote vote...
Like like like..🥰🥰🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!