NovelToon NovelToon

Tuan Muda Tampan Yang Kejam

Pertemuan

Di London pukul 9 malam seorang laki-laki tajam dan tampan duduk di taman melihat danau kecil di sebrang sana yang terlihat gelap gulita.

Dia bernama Albert Wiliam Dominic, pria kejam dan juga dingin yang sedang menjadi CEO menggantikan orangtuanya yang sudah pensiun sejak 4 tahun lalu.

Albert Wiliam sering dipanggilnya karna Dominic adalah marga turun temurun sejak kakeknya yang masih hidup sampe kini namun sudah tua untuk menikmati masa tuanya.

Dia juga di dampingi oleh Asistennya dan juga menjabat sebagai sekretarisnya untuk di perusahaan. Dia bernama Mike Lazarus. Mike sudah berteman sejak kecil dengan Albert makan dari itu mereka sudah seperti saudara namun masih mempunyai batasan.

Albert Wiliam adalah pria yang cerdas, dan juga mempunyai insting yang sangat kuat. Bahkan bela diri sekalipun sangat kuat.

Albert adalah putra dari Jason Dominic dan juga Clara Dominic. Mereka menghabiskan masa tuanya jauh dari putranya, karena semua kekuasaan kini sudah berada di tangan Albert.

Karena Albert adalah satu-satunya pewaris dikeluarga Dominic. Sekaligus cucu dari kakeknya John Dominic yang sangat dipercayakan dan juga dibanggakan karena hasil kerja kerasnya selama ini sangat memuaskan.

"Tuan Muda, Anda sudah hampir satu jam berdiam diri di sini sekarang mari kita kembali ke Mansion." Ucap Mike yang selalu setia bersama Albert.

"Hmm sebentar lagi, aku ingin melihat kegelapan untuk sejenak Mike." Jawab Albert dengan masih datar.

Akhirnya sesuai perkataan Albert kini mereka segera pulang menuju ke Mansion untuk beristirahat.

***

Di pinggir jalan gadis sekitar usia 19 tahun baru saja pulang dari kerja. Dia bernama Vallenrie Veronica Eloise. Dia juga gadis yang sangat kaya raya. Namun mengenai sikap kedua orang tuanya yang sangat keras membuat dia pergi dari rumah dan mengubah penampilannya menjadi gadis jalanan.

Dia putri dari keluarga Eloise, keluarga paling banyak mempunyai banyak kekuasaan terutama di bidang makanan dan properti.

Ayahnya Gabriel selalu sibuk dengan bekerja dan juga jarang dirumah. Semenjak kematian istrinya yaitu Yasmine yang meninggal karena melahirkan Vallenrie membuatnya terpuruk.

Gabriel tidak membenci Vallenrie namun dia sangat menyayanginya. Bahkan kini semua pengawal orangnya mencari keberadaan Vallen yang sudah kabur hampir 2 tahun.

"Hari ini sangat lelah sekali ahrgggg aku ingin tidur tapi dimana."

Vallen terus berteriak dia tidak mengingat kalau dia keluarga dari orang kaya. Selepas dari kaburnya dari mansion dia kecelakaan dan ingatan lupa semua.

Kini dia tinggal di kontrakan kecil kumuh tapi sudah di usir oleh pemiliknya karena Vallen tidak membayarnya.

Akhirnya dia duduk di pinggir jalan memasang kepalanya yang sangat pusing sekali. Bahkan dia tidak bisa mengingat apapun sudah hampir 2 tahun ini.

"Tuhan kenapa dunia ini begitu keras sekali, membiarkan gadis sepertiku sendirian di kegelapan ini."

Vallen terus berdiam di pinggir jalan hingga dia menyadari adanya keributan di ujung jalan. Vallen segera bersembunyi di pohon belakangnya.

Dia mengintip dari sana dua pria tampan keluar dari mobil menyerah mobil didepannya. Dan jelas saja tak lama orang banyak lagi keluar mengepung dua pria itu.

"Astaga pasti mereka mau merampok pria itu, benar-benar tidak ada kapoknya mereka ini." Vallen terus geram dengan segerombolan orang-orang disana yang sangat dia kenali yaitu para preman yang sudah terbiasa merampok.

Akhirnya preman tersebut kalah, ada Vallen menyadari satu dari mereka memegang pistol segera Vallen berlari kesana.

"HEIIIII AWASSSSSS...." Teriak Vallen langsung mendorong tubuh Albert yang hampir tertembak dan peluru melesat dengan cepat.

Albert yang sudah sangat mudah mengahadapi mereka kini malahan terjatuh karena dorongan wanita di sampingnya.

Mike segera mengeluarkan pistol ke arah Vallen lalu Albert menatapnya agar menurunkan pistol tersebut.

Vallen langsung menatap para preman di hadapannya yang sudah babak belur karena ulah dua pria dihadapannya.

"Kalian semua bangun!" Tegas Vallen lalu semua preman menurut dengan Vallen karena mereka sudah mempunyai kesempatan dengan Vallen.

Vallen mempunyai bela diri yang sangat kuat, dulu dia sempat hampir diperkosa dengan mereka namun dengan cepat mereka semua sekarat tidak sadar diri.

Akhirnya Vallen membantu mereka merawat dan menanggung hidup mereka dengan uang sisa yang dia bawa saat keluar dari rumah sakit.

"Mana pistolnya! Siniin gak?" Vallen meminta pistol tersebut dan tiba-tiba menembakkannya ke Albert dengan cepat menghindarinya.

"Waw cukup menarik sekali. Sekarang kita pergi." Vallen mengajak mereka semua pergi. Namun Vallen tetap jalan kembali seperti semula dan mereka semua menaiki motornya.

"Tuan Muda apa baik - baik saja?" Tanya Mike yang sejak tadi Albert tertarik dengan ucapan wanita itu.

"Aman Mike mari kita pulang." Jawab Albert segera masuk ke dalam mobil.

"Mike cari tahu preman tadi dan juga gadis itu juga." Albert menyuruh Mike untuk mencari tahu kejadian yang baru saja terjadi.

Albert merasakan dirinya sempat diremehkan oleh gadis kecil tadi merasa emosi dan akan membalas dendamkan.

Sedangkan Vallen terus berjalan hingga kini sudah pukul 2 malam dirinya sudah mengantuk kemana lagi dia harus pergi.

Hingga akhirnya dia bertemu tempat ibadah di wilayah tersebut segera Vallen masuk dan tidur didalam sana setidaknya aman untuk dirinya sendiri berada dirumah Tuhan.

***

Albert sudah di kamarnya, dia memikirkan ucapan gadis tadi. Mata gadis itu seperti seseorang yang dia cari selama ini.

"Kau ada dimana sekarang, aku sangat merindukanmu sudah hampir 15 tahun aku tidak melihatmu baby kecil."

"Pasti kau tumbuh dengan baik, wanita cantik selama ini."

Albert frustasi dibuatnya, karena memang dia menyukai wanita kecil yang dia ketemui sejak 15 tahun lalu.

Flashback.

Saat itu dia berusia 12 tahun yang sedang tersesat karena supirnya telat menjemputnya karena ada kendala dalam mobilnya.

Dia selalu menunggu di pinggir taman sekolah, karena di depan sekolahan tak kunjung datang. Lalu. Dia bertemu dengan anak kecil wanita dia seperti sekolah di taman kanak-kanak.

Dia duduk disebelah Albert yang tampak cuek tidak peduli saat gadis kecil itu menghampirinya.

"Kau sedang menunggu seseorang?" Tanya gadis kecil itu. Gadis kecil matanya sangat cantik sekali dan juga imut.

"Iya aku sedang menunggu jemputan dari supir." Jawab Albert dengan dingin karena dia tidak suka berbicara dengan orang.

"Sebentar lagi mereka akan datang, aku akan pulang kau jaga diri baik - baik ya." Jawab Gadis kecil itu lalu pergi meninggalkan Albert sendirian.

Albert menatap langkah gadis kecil itu tersenyum untuk pertama kalinya dengan wanita.

'Dasar anak kecil, tapi dia terlihat sangat lucu dan juga menggemaskan.' batin Albert dan tidak lama mobil supirnya sudah datang.

Setiap hari selalu gadis itu tersenyum dengan Albert bahkan mereka sering kali bertemu. Albert juga menyukai gadis ini, dia sempat beberapa kali memberinya es krim dan gadis itu terlihat belepotan saat makan.

"Makan yang benar lihat ini belepotan sekali." Jawab Albert sambil mengelap bibir gadis itu dengan sapu tangannya.

"Terimakasih, kau sungguh perhatian sekali dan juga tampan." Jawab gadis itu sibuk memakan es krim.

"Kau pulang selalu jalan kaki? Aku tidak pernah melihatmu dijemput." Tanya Albert karena gadis ini selalu menghampirinya setiap hari kecuali libur sekolah.

"Aku dijemput, kau saja yang tidak pernah memperhatikan." Jawab gadis itu dengan sinis.

"Benarkah." Lalu gadis itu mengiyakan pertanyaan Albert.

"Aku sudah dijemput, aku pulang terlebih dulu gadis kecil." Jawab Albert menatap mata gadis itu membuatnya tersenyum.

"Hati-hati dadah... " Gadis itu melambaikan tangannya dan Albert sadar lambaian tangan itu sebagai lambaian tangan terakhir bertemu dengan gadis itu.

Setiap hari Albert menunggu gadis itu namun tak kunjung datang bahkan dia pernah hingga malam akhirnya Clara membujuknya untuk pulang.

Hingga saat itu Clara dan Jason mendapatkan serangan di perusahaan akhirnya mereka juga pindah ke London dan menetap disini selamanya.

"Aku sangat merindukan pertemuanmu gadis kecil, dimana kau sekarang."

Teman-teman jangan lupa like dan komen ya. Mohon dukungannya untuk karya baru akuu. Jangan lupa like ya, Love you.... 😄😍

Tertangkap

"Tuan besar saya ada orang yang mengetahui keberadaan Nona Vallenrie di suatu tempat. Orang tersebut juga berkata kalau Nona Vallen sering bekerja disana juga."

Jawab Cristian selalu tangan kanan dari Keluarga Eloise yang sudah sangat dipercaya.

"Sungguh? Langsung kita kesana juga!" Jawab Gabriel karena sudah sangat merindukan putrinya yang telah pergi beberapa tahun ini.

"Mari Tuan besar kita akan kesana hari ini juga." Jawab Cristian tersebut.

Akhirnya mereka menuju tempat dimana Vallen bekerja selama ini, karena keberadaan putri Eloise itu sangat sulit ditemukan sekali.

***

Vallen kini seperti biasa menuju tempat kerjanya dia bekerja di sembarang tempat. Tiba-tiba di di bius dan pingsan saat jalan. Lalu dua orang masuk ke dalam mobil hitam segera menuju ke tempat Vallen di perintahkan.

"Saya sudah membawanya Tuan Muda." Jawab salah satu dari mereka bicara dalam telponnya.

"Pastikan dia tetap pingsan hingga tiba di mansion ini." Jawab Albert yang diam - diam menyuruh Mike menculik Vallen.

"Kerja bagus Mike aku akan memberi pelajaran kepada wanita itu yang sempat meremehkanku." Jawab Albert yang sudah tidak sabar membalas perilaku Vallen semalam.

"Baik Tuan Muda." Jawab Mike setuju karena dia orang asing pertama yang sudah mengibarkan bendera perang tanpa mengenal Tuan Mudanya dulu.

Kini Vallen sudah sadar tapi masih didalam mobil. Dia pura-pura menutup matanya, dan langsung mencoba melepaskan ikatan tangannya dan berhasil.

Dia segera memukul orang di depannya dengan cepat begitupun memukul yang sedang menyetir juga.

Tiba-tiba mobil oleng akhirnya Vallen langsung meloncat dari pintu samping. Tangannya terluka terkena batu dia langsung lari untuk kabur.

"Astaga mereka siapa coba yang lancang sekali membawaku dengan dibius seperti ini."

"Sepertinya mereka juga celaka, tapi aku tidak peduli juga aku harus segera lari dari sini."

Vallen terus berlari menjauh dan tiba-tiba ada beberapa orang mengejarnya dia tetap belari.

Dia langsung masuk ke dalam mobil disampingnya yang kebetulan tidak dikunci. Dia tampak tenang karena orang yang mengejarnya seperti kehilangan jejak.

"Sudah lari-larinya?" Suara laki-laki yang seperti sedang emosi sekali.

Deggg, Vallen menghadap belakang dan benar saja. Laki-laki semalam yang sempat ia tembak karena ingin melihat kemampuannya.

Vallen tidak takut sama sekali justru dia sangat lelah sekali berlari jauh seperti tadi. Dia menatap malas pria disampingnya lalu dia melihat seseorang yang ia kenal.

"Buka gak ih buka gak pintunya." Geram Vallencia karena Albert mengunci pintu mobil tersebut dengan sengaja.

"Mau coba kabur lagi?" Jawab sengit Albert yang terlihat tidak suka sekali dengan Vallen.

Segera Vallen mengambil tongkat besi dimobil tersebut lalu ia memecahkan kaca mobil tersebut. Bahkan Mike dan Albert juga terkejut dengan aksi yang dilakukan wanita ini.

"Kalau kabur kenapa? Mau mengejarnya? Tidak semudah itu wekk." Jawab Vallen selepas bisa membuka mobil walaupun tangannya berdarah tapi tidak masalah dia segera menghina pria disampingnya.

"Sialan wanita itu, bahkan tidak punya takut sekali." Jawa Albert emosi segera ia keluar dari mobil mengejar wanita yang sudah lari cukup jauh membuat Albert tersenyum licik.

Mike juga menelpon untuk menjebak Vallen yang sudah berani kabur dari tangkapannya dan juga mencoba memecahkan kaca mobil milik Albert sekalipun.

Vallen seperti dikepung dihadapannya, sudah pasti ini suruhan pria tadi. Segera dia menyerang dan mendang perut lawan tersebut. Dirasa lawannya terjatuh dia terus berlari.

Dia kembali ke tempat kerjanya karena telat sudah pasti dia tidak akan mendapatkan pekerjaan lagi.

Vallen duduk di kursi depan bangunan kosong, dia sangat lelah sekali lari sejauh itu kepalanya sangat pusing sekali.

"Aduh kepalaku pusing sekali, pasti ini efek dari biusan tadi." Ucap Vallen dalam hatinya.

Tiba-tiba ada segerombolan orang lagi menghampirinya. Ia melihat wajah laki-laki tua itu seperti mengingat sesuatu tapi apa. Bayangan hitam selalu berkelebatan selama ini.

Nafas Vallen ngos-ngosan lalu ia pingsan segera Gabriel langsung menggendong putrinya terlihat tidak terawat lagi membuat dia tersentuh hatinya.

Sedangkan Albert kehilangan jejak dengan wanita tadi ia ikut lari tapi tidak bisa cepat seperti wanita tadi.

"Mike dimana dia berada sekarang, dia sangat cepat sekali larinya. Bahkan aku tidak bisa mengejarnya." Jawab Albert terlihat sangat emosi sekali.

"Gadis gadis lari ke arah keramaian Tuan Muda, tapi ada seseorang membawanya disaat gadis itu pingsan." Jawab Mike yang menerima laporan tadi.

"Sialan, benar - benar ingin bermain-main denganku rupanya. Kita kembali ke kantor, karena banyak membuang waktu mengurus hal tidak penting." Jawab Albert masuk ke dalam mobil baru yang mobil tadi sudah Mike urus juga.

***

Vallen sadar kini membuka mata, dia tidur diatas kasur yang sangat empuk dan lembut membuatnya nyaman. Bahkan selama ini ia tidak pernah tidur seempuk ini.

Dia melihat sekeliling ruangan ini, sangat familiar sekali membuat kepalanya sakit sekali. Dan tidak sengaja menjatuhkan lampu tidur disampingnya.

Cetarrrrrr.

Vallen memegangi kepalanya yang sakit, hingga akhirnya pelayan masuk segera memberitahu kepada Tuan besarnya yaitu Gabriel.

"Mohon maaf tuan besar, Nona Vallen sudah sadar tapi dia seperti kesakitan sekali." Jawab salah satu pelayan ketakutan.

Gabriel dan Cristian segera menuju kamar Vallen dan kamarnya sudah telihat beling berserakan sekali. Tiba-tiba tubuh Vallen melemas dia mengingat kembali bahwa didepannya kini adalah Ayahnya.

"Ayah... " Jawab Vallen sudah menahan tangisannya karena akhirnya dia sudah kembali mengingat semuanya.

Segera Gabriel langsung memeluk Vallen kini akhirnya dia kembali ke mansion. Putri Gabriel satu - satunya yang di sangat sayangi sekali.

"Princess Ayah akhirnya kembali ke mansion, ayah mencarimu princess selama ini." Gabriel tidak bisa membendung air matanya akhirnya ikut nangis karena Vallen juga terisak.

"Maafkan Princess Ayah, Princess tidak ingat sedikitpun. Hiks... Tapi sekarang princess janji akan menurut dengan ayah dan tidak nakal lagi."

Vallen akhirnya mengakui kesalahannya karena dulu dia merasa terkurung karena bagaimana juga ini demi keselamatannya tapi dia tidak mendengarkannya.

Tapi dia banyak belajar hidup di jalanan selama ini dia banyak bersyukur mulai dari itu dan kini dia akan bersama ayahnya terus.

"Iya Princess sayang, sekarang kamu sudah baik-baik saja dengan ayah. Bagaimana keadaanmu sayang? Badan kamu sekarang kurus sekali bahkan ayah sampai tidak mengenali mu nak."

Gabriel mencoba menggoda Vallen karena memang Vallen banyak berubah kali ini. Bagaimana tidak berubah makan saja dia jarang sekali.

Kalaupun Vallen ingin makan, pasti ada aja gangguannya. Tapi bagaimana juga yang penting sekarang dia sudah kembali.

"Iya Ayah princess kurusan, soalnya jarang makan juga. Kalau makan pun pasti princess liat anak kecil kelaparan jadi princess kasih deh."

Jawab Vallen karena di mansion ini dia sering di panggil Princess bagaimana juga Gabriel selalu memanjakannya sekali.

"Baiklah sayang, sekarang kamu makan ya. Sebentar lagi maid akan membawanya." Jawab Gabriel sambil menatap putrinya.

"Baik ayah, kenapa tangan princess diperban ayah? Princess baik baik saja kok."

Vallen tau kalau ayahnya khawatir dengan luka ditangannya mengingat dirinya memukul kaca mobil milik pria menyebalkan tadi.

"Baik - baik saja gimana sayang, bahkan lukanya sudah kering kalau iritasi gimana hum? Masih mau ngelak lagi?" Jawab Gabriel tegas karena dia tau Vallen anak yang kuat.

"Hmm baiklah ayah, sekarang Vallen ingin makan dan beristirahat. Badan Vallen rasanya pegal sekali."

"Nanti Ayah panggilkan maid biar memijatnya agar kamu tidak pegal."

"Boleh ayah, selepas makan ya ayah."

"Iya princess sekarang makan terlebih dulu."

Gabriel tak henti-henti mengucap syukur karena putri cantiknya sudah kembali ke mansion ini. Akhirnya setelah makan kini Vallen memanjakan dirinya dengan di pijat.

***

"Tuan Muda mereka kehilangan jejak, sepertinya gadis itu memang sengaja di tangkap Tuan." Lapor Mike karena tiba-tiba mereka kehilangan jejak.

"Biarkan terlebih dulu Mike, kita akan cepat menangkap dirinya karena sudah bermain-main denganku." Jawab tegas Albert sambil menahan emosi karena merasa dipermainkan oleh seorang gadis yang baru saja dia temui.

"Apa wanita itu membuat Anda tertarik tuan? Bahkan dia sama sekali tidak takut dengan Anda sendiripun." jawab Mike di sela - sela kediamannya.

"Benar, dia wanita pertama yang tidak takut bahkan matanya juga meremehkan seseorang secara jelas." jawab Albert membenarkan perkataan Mike barusan.

"Lebih baik Anda beristirahat tuan muda." jawab Mike mulai meninggal Albert sendirian.

Dayton Vs Vallen

Vallen membuka mata kini sudah pagi, biasanya dia saat membuka mata harus siap bekerja untuk menghidupi dirinya. Namun kini ia membuka mata melihat 5 pelayan yang menunggu dia bangun.

"Selamat pagi nona, bagaimana tidur Anda malam ini? Apa Anda tidur dengan nyenyak?" Tanya pelayan sudah berumur bernama Cassie.

Cassie sendiri sekaligus pengasuh Vallen sejak kecil. Bahkan sudah bersama keluarga Eloise sejak lama.

"Sangat lelah sekali Cassie, bagaimana kabarmu. Sudah lama kita tidak bertemu."

"Saya baik nona, seperti yang Anda lihat sendiri. Bahkan sangat merindukan nona. Sekarang Nona harus bersiap saya akan membantunya."

Memang di mansion Vallen di layani bak seorang putri kerajaan bahkan dia tidak diizinkan sekalipun untuk kelelahan sama sekali. Apalagi kini Gabriel sudah memperingati seluruh pasukan untuk mengawasi putri kecilnya yang nakal ini.

"Nona terlihat semakin cantik sekali. Bahkan wajah nona tidak terlihat seperti dewasa bahkan seperti anak kecil baru bersekolah menengah atas." puji Cassie saat melihat wajah Kiara masih sangat baby face.

"Kau pandai membuat orang bahagia Cassie. Dimana Ayahku?" tanya Vallen.

"Tuan besar ada di ruangannya Nona, mari saya antarkan." jawab Cassie mengantar Vallen menemui ayahnya.

"Tidak perlu Cassie kau lanjutkan perkerjaanmu saja aku bisa pergi sendiri." jawab Vallen seperti Vallen mengerti Cassie mengkhawatirkan dirinya akan kabur lagi.

"Buang jauh pikiran negatifmu itu, aku tidak akan pergi lagi. Kau tenang saja." jawab Vallen meninggalkan Cassie.

Vallen melihat mansion ini banyak berubah, kini membuat pikiran menjadi tenang karena desain dan warna yang dibuatnya.

Bahkan sekarang terlihat sangat ketat lagi, apalagi putri tunggal dari keluarga Eloise telah kembali.

Vallen berjalan menuju ringan ayahnya yang dibuatnya khusus, tidak semua orang bisa masuk dengan mudah. Bahkan beberapa pengawal menatap Vallen memberi hormat.

Tidak lupa Kiara mengetuk pintu terlebih dulu karena tidak ingin mengganggu ayahnya sedang bekerja.

"Ayah... ini princess. Boleh aku masuk ayah?"

"Dimana ayah?" tanya Kiara kenapa Cristian karena ia membuka pintu.

"Tuan besar ada di dalam nona, mari. masuk." jawab Cristian.

Vallen masuk ke dalam dan melihat ruangan ayahnya juga banyak berubah. Tapi tidak masalah bagi Vallen karena ia juga menyukai desain yang di buat oleh ayahnya sendiri. Semua yang dilakukan ayahnya mempunyai makna tersendiri.

"Ayah... apa princess mengganggu ayah hingga ayah tidak melihat kedatangan princess sendiri." jawab Vallen dengan wajah cemberut.

"Hehe... tidak putriku, duduk di depan ayah. Ada apa sayang kau mencari ayah?" tanya Gabriel kepada putrinya.

Memang yang dikatakan semua mansion hampir benar, bahwa Vallenrie Veronica banyak berubah sejak dia menghilang.

"Kenapa ayah menatapku seperti itu?" tanya Vallen heran dengan ayahnya.

"Tidak princess, kau sangat cantik. Bahkan wajahmu mirip sekali dengan ibumu, Yasmine." Gabriel menujukan dirinya dengan wanita perutnya yang sudah membesar yaitu saat foto mengandung Vallen.

"Ayah andai Ibu selamat waktu itu, mungkin sekarang tidak hanya foto berdua tapi bertiga denganku juga."

"Maafkan ayah princess membuat kau bersedih, ayah sangat bahagia kau telah kembali. Bahkan ayah akan merasa bersalah karna ayah tidak memenuhi janji ibumu untuk menjagamu."

"Dan sekarang ayah sudah mengabulkannya." jawab Vallen tersenyum.

Vallen melihat ayahnya seperti ada yang perlu diketahui.

"Ayah ingin bertanya apa?" tanya Vallen sontak membuat Gabriel terkejut karena putrinya mempunyai insting yang kuat.

"Apa yang mengajarkanmu pergi dari mansion ini princess, kau banyak berubah." tanya Gabriel.

"Tidak ada ayah, aku hanya sedikit belajar tentang sopan dan baik saja. Tidak lebih dari itupun." jawab Vallen tersenyum namun bukan senyuman yang manis tapi yang aneh.

"Senyumanmu memiliki banyak arti putriku, jaga dirimu baik-baik. Ayah juga tidak akan membiarkanmu kabur dari mansion ini lagi."

Gabriel menatap tajam putrinya agar tetap patuh dan mau tinggal di mansion ini.

"Baik ayah, ayah bolehlah aku meminta uang?" tanya Vallen dengan hati - hati.

"Untuk apa princess?" tanya balik Gabriel dengan putrinya.

"Hmm hanya ingin memberi sedikit makanan untuk anak-anak ayah. Kasihan mereka pasti jam segini mereka belum makan." jawab Vallen mengingat pikiran terus di jalan yang di tinggali.

Jalan gang tikus yang banyak sekali orang terlantar bahkan miskin juga. Vallen juga mengalaminya andai ada musuh yang mengetahui dirinya pernah miskin mungkin akan di tertawa sekali.

"Ini princess black card, pinnya tanggal lahirmu. Apa kau mengingatnya?" tanya Gabriel memastikan putrinya baik - baik saja.

"Tentu ayah, dimana hari kebahagiaan ku datang dan hari kesedihan ibu pergi juga." jawab Vallen mengambil kartu itu lalu memeluk ayahnya.

"Terimakasih ayah, aku akan menggunakannya untuk membeli makanan dan juga beberapa pakaian untuk mereka." jawab Vallen melepaskan pelukan ayahnya.

"Pakai sesukamu princess, ingat harta Eloise tidak akan pernah habis maka kau gunakan dengan banyak sekalipun tidak masalah."

Akhirnya Vallen menyiapkan dirinya, dia memakai pakaian yang ada di mansion dan Cassie mengubah penampilan seperti beda orang dari sebelumnya.

"Cassie kalau aku berpenampilan seperti ini mereka tidak akan mengenaliku sama sekali." kesal Vallen karena ia bukan seperti Vallen yang malang justru seperti Ratu Vallen dari Kerajaan.

"Sudah tidak masalah, nona terlihat sangat cantik. Segera pergi Nona, jangan pulang terlalu malam. Pesanan yang nona pesan sudah tiba juga."

"Oh. Baiklah aku akan menemui ayah terlebih dulu."

Vallen masuk ke dalam kamar Gabriel yang masih seperti dulu tidak berubah.

"Princess kau cantik sekali. Mau pergi sekarang?" tanya Gabriel merapikan rambut putrinya.

"Iya ayah, princess pergi ya." jawah Vallen memeluk ayahnya sebagai izin sudah diperbolehkan.

"Jangan pulang terlalu malam sayang, dan ingat pengawal akan memantau kau dari jauh sesuai perintah princess."

"Terimakasih ayah, selamat beristirahat ayah."

Vallen segera mamasuki mobil, kini segera menuju tempat dimana ia akan ke sana.

***

"Mike kita ke tempat itu lagi, siapa tau ada hal menarik lagi." jawab Albert yang sedang berada di dalam mobil.

"Baik Tuan Muda dalam 20 menit lagi kita akan tiba disana." Mike melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

'Aku ternyata tertarik dengan perempuan jalanan itu. Bahkan aku mengingatnya dia membuat kekacauan yang sangat besar dengankudenganku bahkan tidak ada rasa takut sedikit pun.'

Kiara sudah tiba dan memberikan mereka makanan yang sudah dibawanya.

"Hei kalian kemari." Teriak Vallen karena mereka seperti tidak mengenali Vallen.

'Apa yang mereka pikirkan, ap aku terlihat aneh?' Vallen menatap bawah dan bajunya ternyata bagus juga.

"Iya nyonya ada yang bisa kami bantu?" tanya anak muda karena dia memang baik dan sedikit penakut jadi Vallen hanya manatap malas.

"Berikan ini semua pada temanmu, dan panggil semua temanmu di dalam sana." dengan cepat anak muda itu memanggil semuanya.

"Siapa dia?" tanya dari salah satu.

"Seperti dia kaya, bahkan dia rela memberi makan kita dan bungkusan seperti ini."

"Kau benar, bahkan sebelumnya dia tidak pernah kesini mengapa di atas kesini."

"Hei kalian bicara apa ini, mau kau ku lembar bajingan, berani sekali kau menatap diriku seperti itu." sengit Vallen saat melihat anak muda melihat dirinya dengan seksual.

"Vallenrie? Benarkah itu kau?" salah satu dari mereka berkata dan semuanya terkejut karena beberapa hari dia tak. melihat Vallen.

"Sekarang kau menjadi kaya? Kau menggoda pria belang pastinya kan makanya kau bisa kaya dan membuang uang seperti ini haha... " jawab sengat Vallen karena dia sudah membencinya karena semenjak ada Vallen semuanya tunduk padanya.

"Pergilah kalian, dan makanlah silakan istrahat." jawab Vallen dengan anak kecil lalu mereka pergi.

Vallen menatap tajam pria itu namanya Dayton. Pria ini termasuk penguasa kuat di wilayah ini. Namun sejak Vallen datang, dia menjadi tersingkirkan bahkan kekuatannya jauh lebih kuat dari Vallen.

Dayton sangat marah dan murka saat semua orang takut dengan wanita ini. Bahkan sempat berapa kali Dayton menghajar Vallen namun malah dirinya yang babak belur.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!