NovelToon NovelToon

Rembulan Yang Di Rindukan

Hati Yang Hancur

Selamat datang di karya pertama Author ya 💜 and happy reading 💅

...----------------...

Di sebuah kamar kecil ..

Rembulan itu indah, apalagi jika di pandang oleh mata di malam hari. Tapi, apa jadinya jika sang Rembulan redup di terpa sang awan hitam?? Mampukah sang Rembulan bertahan memancarkan sinar nya?

Rembulan duduk termenung di pinggiran kasur, melipat kedua lutut menenggelamkan wajah nya, menangis tergugu meratapi kehidupan yang jauh dari kebahagian! Dibuang dari keluarga besar nya yang selalu menindas dan menyiksa, bukan akhir dari kesialan hidup sang Rembulan yang malang!

Di jual untuk menebus hutang adalah dalih dari sang Ayah, karena selama ini sang Ayah menganggap nya sebagai pembawa sial untuk keluarga, terutama untuk anak sulung yang sangat di sukai oleh keluarga besar Albertcius, salah satu keluarga kaya raya yang di hormati di kota nya! Tetapi itu hanya berlaku di depan rekan dan para pendukung nya, beda lagi jika di hadapan sang anak bungsu Rembulan yang malang.

"Hei.... Bangun!!!!! Kenapa kau malas sekali sih??"ucap sang kakak Berlian Grace Albertcius.

"I-iya kak, aku bangun!! Rembulan dengan muka pucat nya beranjak untuk membuka pintu kamar pelayan yang di tempati oleh Rembulan. Yah, selama ini Rembulan tidur di kamar pelayan, semenjak tragedi 4 tahun silam kehidupan manis nan penuh kebahagian Rembulan berakhir dengan di kuburkan nya sang Ibu, yang selalu menyayangi kedua putrinya dengan cinta.

"Dasar adik tidak tau diri, untung aku masih menganggap kau saudara ku!!" Berlian mengucapkan nya dengan pedas.

"Maaf kak, aku sedang tidak enak badan, izinkan aku untuk pergi berobat kak Lian! Mohon Rembulan menghiba.

"TIDAK!!! Kau pasti hanya beralasan sakit kan? Agar tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas kuliah ku? Iyakan? dengus Berlian.

"Sungguh, Kak! Aku tidak bohong, sudah 3 hari ini aku selalu pusing dan mual, karna setiap pulang kuliah pun aku tidak sempat makan kak!" Hiba sang Rembulan lagi pada sang kakak.

"Kau mau hukuman mu bertambah Rembulan? Kalau iya, aku akan bilang ke Ayah, kalau kau bermalas malasan di kamar! Ucap Berlian tanpa ada rasa kasihan pada sang Adik.

"Jangan Kak, baiklah aku akan kerjakan semua nya!" Ucap Rembulan

kecil.

"Sekarang pergi ke kamar ku, cuci seluruh pakaian kotor ku! Dan juga jangan lupa tugas yang kemaren belum aku kerjakan, kau harus mengerjakan nya dengan cepat! Nanti sore aku akan ke kampus menyerahkan proposal itu! Paham??" Berlian kembali menyuruh.

"Iya kak, paham!" Pasrah Rembulan pada akhir nya.

Setelah kepergian sang kakak, Rembulan pun beranjak ke kamar mandi untuk bersiap siap mengerjakan pekerjaan nya.

Sesampai nya di dapur berniat untuk memakan sisa sarapan orang tua nya di meja makan tadi pagi, menghidang kan makan sisa itu ke piring yang bersih, dan memakan nasi goreng itu dengan cepat, bersamaan dengan air mata yang menetes dari sudut mata nya!

Isakan kecil keluar dari bibir nya, yang sedang mengunyah makanan agar bisa tertelan walaupun sulit untuk di telan!!

Betapa malang nya nasib Rembulan, tak seindah kata orang jika melihat Bulan di malam hari.

Selalu berlapang dada menerima siksaan dan ketidak adilan seluruh keluarganya tak membuat Rembulan patah arang. Dia selalu menyayangi keluarga nya, baik itu sang Ayah atau pun Kakak nya.

"Ayah.. Suatu saat nanti pasti ayah bakalan sayang lagi ke Rembulan kan? Rembulan sangat yakin itu!" Batin Rembulan mengucap lirih.

Dengan isakan kecil, bagi siapa saja yang melihat nya bisa merasakan betapa rapuh nya gadis muda tersebut.

...----------------...

Jangan lupa tinggalkan jejak nya ya bestie 💜 like serta dukungan lain nya 😚 Terimakasih!

Aku kuat!!

Selamat membaca 💜

...----------------...

Next..

Setelah menyelesaikan sarapan yang terkesan buru buru itu, Rembulan pun memulai aktivitas nya seperti biasa. Dengan kondisi tubuh yang lemah dia memaksakan badan yang butuh istirahat itu untuk mengerjakan semua nya.

"Aku akan mengerjakan nya dengan semangat!! ayo Rembulan bukankah kau itu kuat??" Rembulan terkekeh lucu dengan ucapan nya sendiri.

"Astaga.. kenapa kamar Kak Lian sangat berantakan? Huh, apa dia sengaja mengacaukan nya? Seingatku baju baju ini masih bersih dalam lemari" Dengus Rembulan dia terlihat sangat kesal saat ini.

Ya, saat Rembulan masuk ke kamar sang kakak betapa terkejut nya dia melihat kondisi kamar yang berantakan, bak kapal pecah.

"Apakah Kak Lian sengaja? Selalu saja begini setiap hari nya!" Ucap nya lemah.

Dengan penuh semangat walaupun terasa lemah dengan bibir kering dan wajah pucat Rembulan pun mengerjakan nya.

Selesai dengan baju baju kotor, dia pun beralih dengan laptop sang kakak di meja belajar. Di pandangi nya sesaat, ingin rasa nya dia mempunyai laptop seperti ini,

saat masih duduk di bangku kuliah tahun lalu, tapi apalah daya sang Rembulan tidak bisa meminta sesuka hati nya.

Dengan kepintaran yang di milikinya, Rembulan pun menyelesaikan tugas kuliah sang kakak dengan cepat. Yang mana jam pun sudah menunjukan pukul 12.35 wib, lapar dan haus mendera.

Rembulan pun beranjak keluar dari kamar itu menuju dapur untuk melihat apakah makanan sisa masih ada.

Bertepatan dengan kembali nya sang kakak, "Apakah tugas kuliahku sudah selesai?" Tanya Berlian acuh.

"Sudah kak, semua nya sudah aku siap di atas meja belajar mu, kau tinggal hanya mengecek saja kak." Jawab Rembulan dengan senyum paksa nya.

"Baiklah, kau bisa pergi!" ketus Berlian sambil berlalu meninggalkan Rembulan.

Sama sekali tidak ada rasa Terimakasih untuk sang adik, sikap ketus nya pada Rembulan sudah jadi hal biasa di kediaman Albertcius.

"Aih.. Kakak ku itu selalu saja begitu! Apakah dia tidak melihat tanganku pegal pegal mengerjakan tugasnya? Rembulan menatap nanar kepergian sang kakak.

"Tidak apa, aku kuat menghadapi sikapnya yang seperti itu." gumam Rembulan.

Sesampainya di dapur Rembulan malanjutkan niat nya mencari makanan sisa yang ada di atas meja, nasi putih dan semangkuk kecil kuah sup daging. Menghela nafasnya pelan melihat makanan yang ada di depan nya "selalu saja begini" Batin Rembulan menangis.

Ahh, author pun akan naik tensi jika hanya makan pake kuah nya doang. Huhu!!

"Nona? Kenapa Nona hanya mengambil kuah nya saja?" Tanya bibi Arum pada Rembulan.

"Ah, tidak apa apa Bibi, aku masih bersyukur bisa makan Bi" jawab Rembulan tersenyum dengan berkaca kaca.

"Tunggu sebentar Nona, saya tadi menyisihkan sedikit lauk nya untuk nona" balas sang Bibi Arum sendu.

Sungguh malang nasib nona Muda nya ini, dia yang hanya sebagai pelayan saja iba melihat sang Nona Muda. Kadang diapun meneteskan air mata melihat ketidakadilan keluarga besar ini memperlakukan anak bungsu dari keluarga Albertcius.

Pernah suatu hari Bibi Arum menemukan nona muda nya dalam keadaan tidak sadarkan diri di dalam toilet dapur. Dengan panik dia berteriak memanggil pekerja taman untuk mengangkat tubuh lemah Rembulan ke kamar nya, ternyata Rembulan sedang sakit tapi di paksa untuk membersihkan kediaman yang besar ini seorang diri.

Rembulan yang di hukum karna tidak mengerjakan tugas kuliah sang kakak pun harus merasakan tamparan keras di pipi kirinya. Karena sang kakak dihari itu mendapat teguran di kampus.

Alhasil, Rembulan yang sebelum nya sudah sakit bertambah sakit dengan hukuman yang di berikan sang Ayah kepadanya.

"Ini Nona, silahkan di makan! Bibi selalu menyisihkan makanan ini buat nona. Nona harus banyak makan, agar cepat sehat dan nona bisa dengan leluasa mengerjakan pekerjaan rumah" jawab Bibi Arum berkaca kaca.

"Terimakasih Bibi, hanya bibi yang ada buat aku di saat saat seperti ini" Rembulan terisak kecil menundukan kepala nya.

"Bibi akan selalu ada buat Nona, jadi jangan kawatir Bibi sudah menganggap Nona sebagai anak bibi sendiri" jawab bibi mengelus surai hitam Rembulan

"Aku sayang sama Bi Arum" Rembulan memeluk erat sang Bibi.

"Bibi lebih sayang lagi sama Nona, Bibi selalu berdoa semoga Nona Rembulan bisa menemukan kebahagiaan suatu hari nanti." Ucap Bibi Arum penuh dengan harap.

Dia sangat ingin anak bungsu dari majikan nya ini bisa kembali mendapatkan kehidupan yang baik dari ini. Terlepas dari tekanan dan tuduhan keluarga nya sendiri. Sungguh dia tidak berdaya tiap kali melihat sang anak asuh nya ini tidak mendapatkan keadilan di rumah nya sendiri.

Lebih parah nya lagi, pelaku itu bukan orang lain. Melainkan Ayah dan Kakak nya. Sudah bisa di pastikan betapa hancur hati sang anak merasakan sikap Ayah nya terus seperti itu.

...----------------...

Tinggalkan jejak kalian untuk mendukung karya Author ya 😍💜

Pertemuan pertama

Next ~~

Di sebuah gedung besar yang menjulang tinggi, lebih tepat nya ruang khusus sang CEO perusahaan..!

"Rembulan Cellestya Albertcius" nama yang indah, tapi tak seindah nasib nya!" Ucap seorang pria tampan yang sedang membaca biodata Rembulan.

Ya, benar sekali itu adalah data pribadi dari Rembulan yang di minta oleh seorang pria yang di juluki sebagai Penguasa Kejam di dunia bisnis.

Dia menyuruh asisten pribadi nya untuk mencari tau semua menyangkut calon istrinya. Tak ingin ada kesalahan di setiap langkah yang dia ambil, oleh sebab itu sebelum melakukan sesuatu akan lebih baik mencari asal usulnya.

...****************...

"Caka, apakah betul gadis lugu ini calon istri ku? Kenapa Antony bodoh itu menjual putrinya sebagai jaminan perusahaannya?" Tanya sang Tuan Muda dengan wajah datar nya kepada sang Assisten pribadi nya itu.

"Betul Tuan, dia adalah yang dijual.. Ekm, maksud saya yang akan dia nikahkan dengan Anda Tuan. Sebagai tebusan dari hutang perusahaan RC Corp. Tuan muda" Jawab Assisten Caka tegas sekali.

"Baiklah.. Katakan pada Antony Albert untuk mengatur pertemuan ku dengan putri nya itu" Jawab sang Tuan Muda.

"Akan saya sampaikan Tuan" Assisten Caka menunduk hormat.

"Ingat Caka, aku paling tidak suka yang nama nya menunggu. Pastikan gadis itu tidak terlambat besok" Balas nya dengan dingin.

"Baik Tuan" jawab Assisten Caka cepat.

Kalau dipikir pikir kenapa pria tua itu menjual putrinya? Apakah dia tidak menyayangi anaknya?

Huh.. Sungguh malang nasib mu gadis kecil!! Bertemu dengan Tuan Muda ku akan menambah penderitaan mu itu! Batin Caka bertanya tanya.

...****************...

Keesokan harinya "Rembulan, nanti siang datanglah ke Restoran X. Kau akan bertemu dengan calon suami mu" ucap Antony dengan wajah datar nya kepada Rembulan.

"...? Apa maksud Ayah aku akan dinikahkan? Kenapa tiba tiba begini?" Tanya Rembulan kaget mendengar ucapan Ayah nya.

Yang mana Rembulan sedari tadi pagi mengerjakan tugas nya seperti biasa, tiba tiba di panggil ke ruang tamu karena Ayah nya ingin membicarakan hal serius dengan nya.

Dengan semangat dia beranjak dari ruang cuci untuk menemui sang Ayah dia senang akhirnya Ayah nya mau berbica padanya.

Tapi semua pikiran indah Rembulan buyar kala mendengar ucapan Ayah nya. Menikah? Yang benar saja!

Dia saja baru berusia 19 tahun, dan dia masih ingin melanjutkan kuliahnya di saat dia mendapatkan pekerjaan di luar rumah. Tapi Ayah nya dengan tega mau menikahkan nya dengan pria yang tidak dikenalnya sama sekali.

"Jangan banyak bertanya Rembulan! Kau hanya perlu mendengarkan ucapan Ayah" Bentak sang Ayah, kemudian mengalihkan pandangan nya dari wajah sang anak.

Mata Rembulan berkaca kaca 🥺 "Apa maksud ayah? Aku tidak mau menikah Ayah, aku masih mau kuliah dan bekerja bagaimana bisa aku menikah dengan pria yang tidak aku kenal?" ucap Rembulan lirih.

"Kau tidak boleh menolak Rembulan, pernikahan mu dengan pria itu akan menguntungkan untuk Perusahaan, Ku harap kau tidak mempermalukan aku nanti di depan Tuan Muda Lewis.

Ya!! Pria tampan nan kejam itu adalah Tuan Muda Lewis Arkana Wilson.

Tuan Muda berdarah dingin bagi siapa saja yang mengusik ketenangan nya. Tidak mengenal ampun bagi musuh musuh nya, dan yang paling penting disini Dia adalah pria sejuta pesona dengan postur tubuh yang gagah serta garis rahang yang tegas, hidung mancung, alis tebal dan bibir merah seksi milik nya membuat siapa saja jatuh pada pesona sang Tuan Muda.

Walaupun para gadis gadis yang melihat nya dari kalangan berada dan terhormat sekalipun tidak membuat hati sang Tuan Muda tergerak untuk menjadikan salah satu dari mereka menjadi Istrinya.

Dia hanya menganggap semua mahkluk bernama wanita itu sebagai BAKTERI.

(Tega banget si Lewis!!! Author cium nih lama², mau?? )

...****************...

Skip

"Tuan Muda sebentar lagi jadwal bertemu dengan Nona Rembulan di Restoran X" Beritahu Caka pada sang Tuan Muda.

"Baiklah mari pergi sekarang" Jawab Lewis beranjak dari kursi kebesaran nya.

Di susul oleh Caka dari belakang mereka berdua menjadi fokus para karyawan yang sedang bekerja.

Melihat pesona CEO mereka dengan wajah tampan nan serius itu membuat para karyawan wanita menjerit dalam hati mengagumi ciptaan Tuhan yang satu ini.

Dua pria tampan di perusahaan mereka itu terlihat berjalan dengan gagah nya di lobi kantor menuju parkiran khusus petinggi Perusahaan.

Menaiki mobil mewah dan berkelas itu semakin membuat para karyawan wanita menjerit histeris saking terpesona pada CEO mereka itu.

"Kenapa Tuan Muda Lewis tidak menyapa ku? Padahal aku sudah bersiap siap pas tau dia akan keluar hari ini." Ucap salah satu karyawan wanita itu dengan mendengus kecil.

"Yakk!!! Kau kira bakalan di lirik begitu? Apa kau tidak sadar bahwa Tuan Muda saja tidak tau kalau kau itu ada di dunia." Dengus karyawan wanita lain nya.

"Huh, apa salah nya jika aku berharap? Kenapa kau jadi marah tak jelas kepada ku.." Ucap karyawan pertama yang tadi.

"Habis nya kau tidak sadar diri! Kau itu ibarat seperti kulit ubi yang gosong, masih saja berharap Tuan Muda melirik mu." Ucap si karyawan wanita yang lain nya.

...****************...

**hallo... jangan lupa untuk dukung karya baru author ya 😚💜

like dan bintang 5 **

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!