1.SHERIN KALISTA
Sherin Kalista adalah gadis SMA yang berusia 18 tahun yang hidup bersama ibunya setelah di tinggal mati ayahnya sejak dia masi kecil. Hidup tampa orang tua laki-laki membuatnya lebih dewasa dari usianya dan membentuk kepribadiannya menjadi kalem dan penurut. Jika anak seusia Sherin lebih menghabiskan waktu bermain bersama temannya, lain halnya dengan Sherin, dia harus membatu ibunya sepulang dari sekolah yang membuka katering rumahan
2.KEVIN PRAKASA
Kevin Prakasa adalah pria dewasa yang berusia 37 tahun, merupakan CEO di perusahaan Prakasa group yang didirikan almarhum kakeknya, berkat tangan dingin Kevin dan ketegasannya dalam memimpin perusahaannya, membuat Prakasa group salah satu perusahaan terbesar di kota itu. Meski usia Kevin hampir kepala empat tapi tubuh Kevin masih sangat segar karena dia rajin fitnes dan olahraga, hingga membentuk tubuh atletis yang membuat kaum hawa tergila-gila.
3.NATALI ROSALIN
Natali Rosalin berusia 35 tahun adalah aktris ternama di kota itu yang merupakan istri Kevin Prakasa. Natali adalah bintang film, model, bintang iklan dan presenter yang selalu di tunggu karyanya oleh masyarakat. Meski pun usia Natali sudah kepala tiga tapi dia masih terlihat cantik dan segar karena selalu merawat dirinya, Karena profesi itu lah yang membuat Natali menunda untuk mempunyai anak sejak awal pernikahannya, membuatnya 10 tahun pernikahan belum mempunyai anak sampai sekarang.
4.DENIS PERWIRA
Denis Perwira berusia 18 tahun yang merupakan sahabat Sherin, yang selalu membantu Sherin kalau sedang mendapat kesulitan. Denis merupakan anak dari pemilik perusahaan Perwira group yang merupakan saingan dari Prakasa group. Denis pria yang baik di depan Sherin tapi dia selalu bergonta-ganti pasangan dan bisa di bilang playboy.
5. RENO
Reno berusia 27 tahun merupakan sekertaris pribadi Kevin. Reno Masi lajang karena dia terlalu sibuk bekerja dengan Kevin, hingga membuatnya tidak ada waktu untuk mencari pasangan.
6. DOKTER MAYA
Dokter Maya Berusia 35 tahu adalah sahabat Natali yang menjadi dokter pribadinya saat keadaannya koma. Kepribadian Dokter Maya sangat dewasa dan bisa menyikapi hal dengan bijaksana.
*****
Apa jadinya kalau gadis berumur 18 tahun bernama SHERIN KALISTA yang masih duduk di bangku SMA, yang hidup bersama ibunya karena dari kecil di tinggal mati ayah nya, harus menelan pil pahit harus kehilangan ibunya yang sudah lama menderita kanker paru-paru Dan harus menjadi anak angkat dari pasangan yang 10 tahun menikah belum di karunia anak. Orang tua angkat Sherin bernama KEVIN PRAKASA usia 37 tahun adalah seorang CEO di perusahaan keluarganya PRAKASA group dan istrinya bernama NATALI ROSALIN usia 35 tahun yang merupakan aktris ternama ibu kota. Cerita di mulai ketika kecelakaan tragis menimpah Natali, mobil Natali mengalami kecelakaan tunggal yang mengakibatkan nya koma bertahun-tahun dan terjalin lah cinta antara Sherin dan Kevin yang merupakan, Papah angkat nya. Mulai bab.
Bab 1
Seorang gadis yang masi duduk di bangku SMA, sedang berlari turun dari kendaraan angkutan umum sepulang sekolah, dia adalah SHERIN KALISTA masi berusia 18 tahun.
Setalah sampai di depan rumahnya terlihat ibunya sedang sibuk menyiapkan katering, yang sudah menjadi pekerjaan ibunya untuk kebutuhannya mereka selama ini, semenjak di tinggal mati ayahnya sejak kecil.
Bersambung......
Seorang gadis yang masi duduk di bangku SMA, sedang berlari turun dari kendaraan angkutan umum sepulang sekolah, dia adalah SHERIN KALISTA masi berusia 18 tahun.
Setelah sampai di depan rumahnya terlihat ibunya sedang sibuk menyiapkan katering, yang sudah menjadi pekerjaan ibunya untuk kebutuhannya mereka selama ini, semenjak di tinggal mati ayahnya sejak kecil.
“Ibu maaf yah Sherin terlambat” ucap Sherin ngos-ngosan.
Ibu INTAN (nama ibu Sherin) tersenyum melihat putri satu-satunya, “Yah sudah nak masuk ganti bajumu dan bantu ibu” ucap Intan.
“Baik Bu” jawab Sherin sopan dan berjalan masuk rumahnya.
Beberapa saat kemudian setelah mengganti pakaiannya, Sherin membantu ibunya mengemas pesanan orang di ruang tengah sambil menonton TV dan melihat wawancara live aktris ternama ibu kota yang bernama NATALI ROSALIN.
“Bukannya itu sahabat ibu” tanya Sherin sambil melihat ke arah TV.
“Iya nak itu sahabat ibu, meski karirnya sukses tapi tuhan belum mempercayainya untuk mempunyai keturunan” ungkap Intan.
“Memang berapa tahun pernikahannya Bu?” Sherin kembali bertanya.
“10 tahun” jawab Intan sambil terbatuk-batuk.
“Ibu tidak apa-apa?” tanya Sherin lalu berdiri menghampiri ibunya.
“Ibu harusnya pergi periksa kedokteran, batuk Ibu semakin hari semakin bertambah parah, ibu jangan mengandalkan obat apotik saja yang hanya menenangkan saja” sambung Sherin panjang lebar.
“Ibu tidak apa-apa, nanti juga akan baikan lagi “ balas Intan.
“Ya sudah ibu istirahat saja, biar Sherin yang menghubungi orang yang akan mengantar semua pesanan ini” ucap Sherin.
“Baik nak” ucap Intan kemudian masuk kamarnya.
*****
Di salah satu perusahaan di kota itu, ya itu perusahaan PRAKASA GROUP sedang sibuk melakukan aktifitasnya, Begitu pula dengan CEO Prakasa group yang bernama KEVIN PRAKASA yang berusia 37 tahun sedang sibuk di kursi kebesarannya.
Kevin Prakasa termasuk pengusaha muda, berkat kebijakan dan ketegasannya juga keputusan yang dia ambil selama menjadi CEO Prakasa group, mampu membuat perusahaan Prakasa group menjadi salah perusahaan terbesar di kota itu dan mempunyai banyak cabang di mana-mana.
Kevin masi terlihat sangat tampan dan gagah di usianya hampir kepala empat, karena beliau rajin fitnes, hingga membuatnya masi terlihat segar dengan bentuk badan atletis.
Kevin melihat foto istrinya di atas meja kerjanya dan mengingat kalau akan menjemput istrinya, Kevin segera menghubungi sekertaris nya untuk segera datang ke ruangannya.
Tidak lama kemudian pintu di ketuk seseorang, “Masuk” ucap Marvin.
Pintu pun terbuka dan masuklah sekertaris nya yang bernama RENO, lalu menghampiri Kevin yang duduk di kursi kebesarannya.
“Ada yang bisa saya bantu Tuan” tanya Reno menunduk hormat.
“Urus semua pekerjaan sore ini, saya ingin menjemput istriku” perintah Kevin, kemudian berdiri meninggalkan ruangannya.
Kevin kemudian berada di dalam mobilnya dan menyuruh sopirnya menuju tempat wawancara istrinya, ya itu Natali Rosalin.
Natali Rosalin merupakan aktris papan atas yang masi sangat terkenal dan di tunggu karyanya meski usianya sudah menginjak 35 tahun.
Natali merupakan bintang film, model, bintang iklan dan presenter, karena prestasinya itu lah hingga membuat masyarakat menganggap nya sangat serasi dengan Kevin Prakasa yang merupakan seorang CEO salah satu perusahaan terbesar di kota itu.
Beberapa saat kemudian mobil Kevin sudah sampai di mana Natali melakukan wawancara dan kedatangannya menjadi sorotan media.
Natali yang baru saja selesai wawancara dan keluar dari hotel, melihat suaminya sudah menunggunya di luar, dia pun segera menghampiri Kevin dan mereka pun berpelukan seperti biasa saat bertemu.
Kamera media tidak melewati momen itu, karena selama 10 tahun pernikahan mereka masyarakat tidak pernah bosan melihat keromantisan ke dua pasangan itu, yang di nilainya sangat serasi.
“Sayang sudah lama menunggu” tanya Natali pada Kevin.
“Tidak sayang, ayo kita berangkat” ajak Kevin lalu membuka pintu mobil, Natali langsung masuk dalam mobil.
Kevin dan Natali berangkat ke rumah sakit untuk konsultasi program kehamilan yang sedang dia jalani.
Setelah sampai di rumah sakit, langsung saja Kevin dan Natali masuk di ruangan dokter spesialis kandungan, karena sudah membuat janji sebelumnya.
Setelah dokter memeriksa keadaan keduanya, Kevin dan Natali duduk di depan dokter itu menunggu penjelasannya.
“Teruslah berikhtiar semoga tuhan mengabulkan doa kalian berdua” ucap dokter itu.
“Baik dok kami akan sering-sering kontrol, kami permisi dulu” ucap Natali.
Natali dan Kevin kemudian meninggalkan rumah sakit tersebut dan menuju ke sebuah butik untuk fitting baju untuk mereka kenakan di pesta
Di waktu yg bersama Sherin juga keluar dari butik itu, karena terburu-buru Sherin menabrak Kevin dan Natali yang sedang bergandengan.
“Maaf saya sedang buru-buru” ucap Sherin sambil menunduk mengambil barangnya yang jatuh.
“Sherin anaknya Intan kan” sapa Natali.
Sherin melihat kedua pasangan suami istri itu yang terlihat mesra, “Tante Natali” seru Sherin.
“Oh yah sayang, kenalkan dia Sherin anaknya sahabat aku” ucap Natali memperkenalkan Sherin.
“Halo Om saya Sherin” ucap Sherin mengulurkan tangannya.
“Kevin” jawab singkat Kevin, karena Kevin memang tidak banyak bicara, sambil menjabat tangan Sherin.
“Aku duluan yah Tante” ucap Sherin.
“Hati-hati di jalan yah sayang, salam sama ibu kamu” ucap Natali sambil mengusap pipi Sherin.
“Iya Tante” jawab Sherin dengan sopan.
Sherin kemudian berlalu dari Natali dan Kevin, namun Natali memperhatikan kepergian Sherin, “Gadis yang malang” ucap Natali.
Kevin merangkul pundak Istrinya, “Maksud kamu apa sayang?” tanya Kevin.
“Ibunya menderita kanker paru-paru stadium akhir, tapi ibunya tidak ingin Sherin mengetahuinya” Jelas Natali dengan mata berkaca-kaca.
“Kuharap kamu bisa membantu sahabat kamu itu” balas Kevin.
****
Saat Intan sedang sibuk beres-beres, tiba-tiba dia batuk parah dan mengeluarkan dara, hingga membuatnya pingsan.
Parah tetangga yang melihatnya segera membawanya ke rumah sakit, dan suster menelpon nomor HP yang terakhir di hubungannya.
Ternyata kontak terakhir yang di hubungi Intan adalah Natali dan Natali yang kebetulan bersama Kevin segera ke rumah sakit.
Keadaan Intan sudah sangat kritis dan sedang berada di ruang ICU, dokter mengatakan untuk segera memanggil keluarga nya.
Karena Sherin belum datang, terpaksa Natali sama Kevin yang lebih dulu masuk menemui Intan.
Terlihat Intan sedang terbaring lemah dan berbagai alat medis melekat di tubuhnya, Intan membuka matanya perlahan saat mendengar ada yang masuk.
“Natali” seru Intan dengan suara yg hampir tidak terdengar.
Natali segera menghampiri sahabatnya, “Intan kamu harus bertahan” ucap Natali sambil menggenggam tangan Intan.
“Nat kalau aku tiada, aku titip Sherin yah jaga dia seperti persahabatan kita” pesan Intan.
“Iya Intan, tapi kamu harus kuat” balas Natali sambil terisak.
Dari arah pintu muncul lah Sherin yang langsung histeris melihat ibunya terbaring di ruang ICU.
“Ibuuu apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Sherin di selah tangis nya.
Natali mengusap kepala Sherin dan menatap perihatin pada Sherin, lalu menatap Kevin yang dari tadi diam saja.
Intan dengan sisa tenaganya menggenggam tangan putri, “Sherin maafkan ibu yang selama ini merahasiakan penyakit ibu” ucap Intan lemah.
“Ibu sekarang istirahat dan jangan bicara dulu” ucap Sherin dengan terisak.
“Nak umur Ibu sudah tidak lama lagi, karena kanker paru-paru yang ku derita sudah stadium akhir” jelas Intan.
Sherin sangat syok mendengar pernyataan ibunya, “Ini tidak mungkin Bu, Ibu harus bertahan” balas Sherin sambil menggeleng tidak percaya.
“Dokteeer” teriak Sherin dan ingin keluar memanggil dokter, tapi Intan menahan tangannya membuat Sherin kemudian menghadap ibunya kembali.
“Sherin jangan panggil dokter” cegah Intan semakin lemah, Sherin semakin menangis dan air mata sudah membasahi kedua pipinya sambil terisak.
“Nak kalau aku suka tidak ada, anggap Tante Natali dan Om Kevin sebagai pengganti Ibu dan hormati mereka” pesan Intan, Sherin hanya bisa mengangguk pelan dan tidak pernah berhenti terisak.
“Intan kami janji akan menjaga putri kamu dengan baik dan kamu jangan khawatir” sahut Natalia lalu melihat suaminya, untuk meminta persetujuan.
Kevin yang mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi meski sikap nya sangat tegas, langsung mengangguk mengiyakan keinginan istrinya tercinta.
“Sekarang aku sudah bisa pergi dengan tenang” ucap Intan yang semakin melemah.
“Ibuuu” panggil Sherin menggenggam erat tangan ibu nya.
“She...sherin sayang, ja...jaga dirimu ba...baik-baik” ucap ingin, kemudian menarik nafasnya berat lalu tersentak dan perlahan menurut matanya.
“Ibuuu...” teriak Sherin dengan histeris.
Kevin segera memanggil dokter dan dokter itu segera memeriksa keadaan Intan.
Dokter itu melihat semua nya, "Maaf, Nyonya Intan sudah meninggal" ucap dokter itu lalu menunduk prihatin.
"Ibuuu... ini tidak mungkin, kenapa Ibu pergi begitu cepat meninggalkan Sherin" teriak Sherin histeris, sambil mengguncang tubuh ibunya dan memeluk tubuh ibu nya.
Natali mengusap kepala Sherin, "Kamu yang sabar yah Sherin" ucap Natali perihatin dengan nasab Sherin, lalu menatap Kevin yang terbawa suasana duka.
******
Setelah pemakaman Intan berlangsung, Natali dan Kevin membawa Sherin pulang ke rumahnya, Sherin tidak banyak bicara karena dia benar-benar terpukul dengan kepergian Ibunya.
Setiap hari Natali berusaha menghibur Sherin yang belum ingin masuk sekolah, tapi Sherin selalu diam saja.
Kevin yang melihat Natali bersama Sherin, menghampiri mereka dan menarik tangan istrinya menjauh dan Sherin terlihat diam saja.
"Natali Sayang, kamu harus memberi waktu untuk Sherin untuk menerima semua kenyataan ini" ucap Kevin sambil mengusap pipi istrinya.
Natali mengangguk, "Kamu benar sayang" balas Natali.
***
Beberapa hari telah berlalu, Sherin sudah bisa menerima kenyataan kalau ibu nya sudah meninggal dan berusaha tegar.
Pagi ini Natali dan Kevin sedang sarapan di meja makan, tiba-tiba dari arah tanggal turun lah Sherin yang memakai seragam sekolah.
Kevin dan Natali yang melihat Sherin sangat terkejut, yang sedang memakai seragam sekolah sambil tersenyum.
Natali melihat Kevin dan segera berdiri menyambut Sherin, "Sherin, ayo sarapan bersama kami" ajak Natali sambil menarik tangan Sherin duduk di kursi makan.
Sherin terlihat sungkan dan mengikuti Natali duduk di kursi, kemudian Natali kembali duduk di tempatnya yang berhadapan dengan Sherin.
Sherin mulai bicara, "Tante, Om maafkan aku selama ada di sini menyusahkan kalian" ucap Sherin.
Natali langsung menjawab, "Sherin sayang, kamu tidak menyusahkan kami dan kamu jangan sungkan terhadap kami" balas Natali.
"Iya Tante" jawab Sherin dengan sopan.
"Satu lagi, sekarang kamu sudah menjadi putri kami, jadi jangan panggil tante dan om lagi" tutur Natali.
Sherin tidak membalas wajar nya terlihat bingung, membuat Kevin menatap nya.
Natali tersenyum, "Panggil kami mamah dan papah" sambung Nantali.
"Mamah..." ucap Sherin pelan, membuat mata Natali berkaca-kaca karena sudah lama dirinya menginginkan, ada yang memanggilnya dengan sebutan mamah.
Kevin langsung mengusap punggung tangan istrinya untuk menenangkan nya.
Natali berusaha mengontrol perasaannya, "Oh yah Sherin, kamu sudah memakai seragam, apa kamu sudah bisa ke sekolah?" tanya Natali.
"Iya Mah" jawab Sherin masi ragu dengan panggilannya pada Natali.
"Apa sekarang kamu sudah lebih baik?" Natali kembali bertanya.
"Sekarang aku suka bisa menerima kenyataan, kalau jalan hidup ku sudah di takdirkan seperti ini" tutur Sherin.
"Yah sudah, biar Papah Kevin yang mengantar mu hari ini, karena kami belum menyiapkan sopir untuk mengantarmu ke sekolah" ujar Natali.
"Baik Mah" balas Sherin.
Kevin kemudian melap mulu nya dengan sapu tangan dan berdiri, "Yah sudah, aku berangkat dulu Sayang" ucap Kevin pada Natali.
Natali dan Sherin berdiri bersamaan dan mengikuti Kevin berjalan keluar.
Setelah berada di samping mobil, Kevin memegang lengan Natali kemudian mencium keningnya, "Aku berangkat dulu sayang" pamit Kevin.
Sherin yang melihat keromantisan Kevin dan Natali di depan nya, membuat nya kagum dengan kedua suami istri tersebut.
Sopir pun membuka kan pintu mobil untuk tuanya, Kevin segera masuk dan di susul Sherin.
Mobil pun melaju pergi dan Natali tersenyum melihat kepergian mobil tersebut, kemudian kembali masuk ke rumah.
***
Sementara di mobil, Sherin dan Kevin tidak ada yang bicara, karena Sherin sangat sungkan dengan Kevin yang tidak banyak bicara.
"Sekolah kamu di mana?" tanya Kevin tiba-tiba, dengan tidak melihat Sherin.
"Di SMA xxx Om" jawab Sherin.
Kevin lalu menatap Sherin, "Kamu masi memanggilku Om?" ujar Kevin.
"Ma maaf Pah" balas Sherin melirik Kevin yang masih menatap nya.
"Ya sudah, mulai sekarang kamu harus terbiasa memanggilku papah, karena sekarang kamu sudah menjadi putri kami" ucap Kevin sambil mengusap kepala Sherin dengan lembut, Sherin hanya mengangguk pelan.
***
Setelah sampai di sekolah Sherin langsung di sambut sahabat nya ya itu DENIS PERWIRA.
"Sherin, kamu sudah kembali sekolah?" tanya Denis.
"Iya Den" jawab singkat Sherin sambil berjalan beriringan masuk kelas.
"Sherin aku turut berduka dengan kepergian Tante intan" timpal Denis.
"Terimakasih Denis, sekarang aku sudah bisa menerima kenyataan kalau Ibu sudah tidak ada dan sudah tenang di atas sana" tutur Sherin menghentikan langkah.
Denis memegang kedua pundak Sherin, "Kamu gadis yang tegar dan kuat Sherin" ucap Denis.
Tiba-tiba ada seseorang wanita yang berjalan dan berdiri di antara mereka, "Sayang kamu disini, aku mencari kamu kemana-mana?" tanya wanita itu pada Denis.
Denis terlihat kebingungan untuk menjawab, kemudian Sherin menepuk pundak wanita itu, "Maaf yah kamu siapa?" tanya Sherin.
Wanita itu menoleh, "Hey justru aku yang harusnya bertanya, kamu yang siap sedang bersama pacar aku?" tanya balik wanita ini.
Sherin langsung menatap Denis, karena terakhir bertemu Denis, pacar Denis bukan lah wanita di hadapannya, tiba-tiba muncul ide untuk mengerjai sahabat nya itu.
Sherin berekspresi sedih mendekati Denis, "Sayang, kamu selingkuh lagi di belakang aku" ucap Sherin berpura-pura menangis tampa air mata, membuat Denis bingung dan akhirnya menyadari kalau Sherin kembali mengerjai nya.
"Sherin kamu berusaha mengerjai aku lagi yah?" batin Denis.
Wanita itu mendekati Denis dan menampar nya, "Ternyata kamu sudah punya pacar, mulut pria memang tidak bisa di percaya" maki wanita itu lalu berlari pergi.
Denis langsung menatap tajam pada Sherin, membuat Sherin tersenyum kecut dan mengangkat kedua tangannya, "Ak aku hanya melindungi wanita itu, agar tidak menjadi korban kamu selanjutnya" ujar Sherin, lalu memutar badan nya kebelakang kemudian berlari masuk kelas.
"Sherin awas yah" teriak Denis sambil mengejar Sherin.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!