NovelToon NovelToon

CHOICE LOVER

Eps 01.

Bismillah... Assalamu'alaikum guys...

Sebenarnya ini novel pertama Momi, tapi sengaja Mom perbaiki agar kalian lebih nyaman membacanya, dukung terus Momi supaya semangat selalu up nya ya guys, happy reading... 😘

Bersyukur adalah satu-satunya hal yang selalu dilakukan oleh Tiwi, Siswi Sekolah Menengah Kejuruan yang berumur 17 Tahun. Bagi Tiwi memiliki teman dan keluarga yang selalu mendukungnya adalah karunia yang paling berharga. Bel istirahat pun berbunyi, Kala itu Tiwi yang baru saja hendak keluar kelas untuk membeli jajanan ke kantin bersama teman-temannya, mendadak mendapat chat dari teman satu organisasinya.

Drttttt!!! Drttttt!!!

"Eh... tunggu Drin! ada chat masuk nih,” Tegur Tiwi kepada temannya.

Ternyata chat yang di dapat Tiwi menyuruhnya untuk bergegas ke ruangan Osis, Tiwi dan temannya pun langsung bergegas menuju ruangan Osis. Risky, teman yang tadi mengirimnya chat pun melambaikan tangan dari kejauhan kepada Tiwi sebagai isyarat supaya Tiwi dan temannya lebih bergegas menuju ruangan Osis.

“Wi... cepetan, udah mau di mulai nih rapatnya." Teriak Risky. Sontak Tiwi bersama temannya langsung berlarian menghampiri ruangan Osis hingga mereka merasa lelah.

“Gila Wi, kamu cepet banget larinya, aku sampai ngos-ngosan ngejarnya,” Ucap Andrina dengan nafas tersengal.

“Hehe... biasa aja kali Drin! kamu aja tuh yang lelet,” Tutur Tiwi sambil mengatur nafasnya yang sama-sama tersengal karena berlarian.

“Eh ini anak malah ledekin lagi,” Gerutu Andrina sambil berkacak pinggang.

"Biarin, wew..." Seru Tiwi sambil menjulurkan sedikit lidahnya ke arah Andrina.

“Udah-udah jangan pada berisik mending kalian pada duduk sana," Tegur Risky.

“Oh ok deh bos, yuk Drin!" Ajak Tiwi.

Mereka pun memulai pertemuannya dan mulai membahas kegiatan-kegiatan yang akan segera mereka laksanakan, diantaranya adalah kegiatan sanlat alias pesantren kilat yang akan di adakan pada minggu pertama bulan Ramadan kelak.

“Ok teman-teman sudah pada kumpul semua kan, aku mulai saja ya, ok, Assalamu’alaikum. Warahmatullahi Wabarakatu... sehubungan dengan beberapa kegiatan yang akan kita laksanakan, aku di sini selaku ketua Osis ingin memastikan dan mengutus untuk beberapa kegiatan yang akan kita laksanakan , diantaranya yaitu sanlat, nah... untuk acara sanlat kali ini kita di beri jatah 2 orang sebagai perwakilannya, kira-kira siapa saja nih yang siap buat jadi perwakilannya?” Tanya Sintia setelah membuka diskusi.

“Kalo menurut aku sih kayanya Tata aja Sin yang jadi perwakilan, soalnya kan dia orangnya agamis banget, iya gak Ta?” Tutur Regi sambil menengok ke arah Tata yang duduk di belakang bangkunya.

“Ish apaan sih Gi, aku gak sebaik itu ko, ya... kalo buat perwakilannya sih aku ok ok aja Sin, tapi kan jatahnya

2 orang ya, kira-kira siapa nih yang mau temenin aku?” Tanya Tata.

“Aku gak bisa Sin, kalo bulan Ramadan biasanya aku pulang cepet, soalnya bantu-bantu Ibuku buka warungnya,” Sahut Yuda menuturkan.

“Ok Yud gak apa-apa, kira-kira diantara kalian ada yang mau nemenin Tata gak nih?” Tanya Sintia.

“Aku juga gak bisa Sin, aku di rumah ikutan remaja Mesjid, jadi kalo pulang sekolah di bulan Ramadan aku pasti sibuk buat menyediakan ta’jil,” Sahut Siti menimpali.

Kebanyakan teman Tiwi saat bulan Ramadan jadwalnya padat semua, sehingga keadaan pun membuatnya harus memutuskan menemani Tata.

“Aku aja Sin yang jadi perwakilan sama Tata buat sanlat nya," Ucap Tiwi seraya mengangkat tangannya.

“Sip Wi, nanti kita cari info sanlat nya sama-sama ya," Sahut Tata sambil melayangkan jari jempolnya ke

arah Tiwi.

“Ok deh jadi udah fix ya, yang jadi perwakilan untuk menghadiri acara sanlat nya Tiwi sama Tata.” Seru Sintia memutuskan.

Sintia adalah ketua Osis di Sekolah Tiwi, selain Sintia ada juga Yuda, Regi, dan yang lainnya sebagai anggota pengurus berbagai seksi, Tiwi sendiri sebenarnya bukan seksi keagamaan seperti Tata, Tiwi sendiri sebenarnya memegang jabatan seksi upacara dan kedisiplinan, akan tetapi jika kondisinya mendesak seperti acara sanlat ini mereka akan berbagi tugas kembali. Selain kegiatan sanlat, Sintia juga memberitahu deretan kegiatan yang akan mereka laksanakan, yaitu Seminar dan Gelar Seni Tahunan yang selalu diadakan di Sekolah mereka.

“Ok, untuk kegiatan yang kedua yaitu Seminar yang akan di adakan di Universitas XXXXX, aku tunjuk langsung aja ya, Nisa sama Tiwi lagi, bagaimana?” Tanya Sintia.

“Ok aku siap Sin!” Tutur Nisa.

“Boleh deh," Sahut Tiwi.

“Ok kalo gitu sip ya, untuk kegiatan yang terakhir yaitu kegiatan Gelar Seni, untuk kegiatan ini kita harus ekstra persiapan, supaya nanti acaranya bisa lancar dan sukses, tapi untuk pertemuan kali ini aku rasa cukup dulu deh, dikarenakan waktu kita yang terbatas, lain waktu aku bakal panggil kalian lagi untuk berdiskusi, ok guys mumpung masih ada waktu yang mau beli makanan boleh deh, sekian dari aku terimakasih untuk waktunya dan Wassalamu'alaikum. Warahmatullahi. Wabarakatu." Tutur Sintia menutup diskusi.

Setelah mengakhiri pertemuannya siang itu, Tiwi yang sudah merasa lapar dari tadi langsung mengajak teman-temannya ke kantin.

“Guys! cus yuk kita ke kantin, aku udah lapar banget nih,” Ajak Tiwi sambil mengusap perutnya.

“Ok Wi, let’s go.” Sahut Nana sambil menggandeng sebelah lengan Tiwi.

Tidak lama kemudian bel masuk pun berbunyi, Tiwi yang kala itu baru saja hendak membeli makanan, akhirnya bergegas kembali menuju kelasnya untuk melanjutkan sisa pelajaran hari itu. Setelah jam pelajaran selesai Tiwi pun berbenah dan bersiap untuk pulang bersama temannya. Seperti biasa, Tiwi selalu pulang menaiki angkot bersama Andrina temannya yang satu jurusan, kebetulan hari itu angkotnya terlalu penuh dan Tiwi pun akhirnya terpaksa harus menaiki angkot yang berbeda dengan Andrina.

“Gimana dong Wi? apa aku turun lagi aja ya biar bisa bareng sama kamu?" Tutur Andrina.

“Eh! gak usah Drin! nanti aku naik angkutan yang lain aja, kamu duluan aja deh,” Sahut Tiwi.

“Benar nih Wi gak apa-apa?! kalau gitu aku duluan ya, bye… hati-hati ya Wi," Tutur Andrina seraya melambaikan tangannya kala angkot yang dia tumpangi mulai melaju.

“Iya, bye…” Sahut Tiwi sambil membalas lambaian tangan Andrina.

Sambil menunggu angkot yang lainnya, Tiwi sempat di sapa Tata yang kala itu melintas di dekatnya, kebetulan rumah Tata tidak terlalu jauh dari Sekolah mereka, jadi setiap hari Tata berangkat dan pulang Sekolah dengan berjalan kaki.

“Wi, masih nungguin angkot ya?” Tegur Tata menghampiri.

"Iya nih Ta, tadi keburu penuh sih jadi harus nunggu lagi deh,” Jawab Tiwi.

“Oh gitu ya, si Andrina juga udah duluan ya, ya udah aku temani deh nungguin angkotnya Wi," Tutur Tata sambil berdiri menemani Tiwi.

“Eh, beneran nih mau nemenin?! gak apa-apa deh Ta! kamu pulang duluan aja, nanti keburu sore lagi,” Sahut Tiwi sungkan.

“Udah tenang aja, kan cuman nunggu angkot doang Wi, it’s ok lah." Jawab Tata sambil mengibaskan sebelah tangannya di depan wajah.

“Terimakasih ya Ta, kamu the best friend banget deh pokoknya." Ucap Tiwi seraya memeluk Tata dengan gemas.

Tiba-tiba sebuah motor sport menghampiri mereka di tepian jalan saat itu. Ternyata orang yang mengendarai motor tersebut merupakan sepupunya Tata yang kebetulan mau berkunjung ke rumahnya.

“Ta kamu mau pulang kan, ayo bareng Kakak!" Tegur Kak Gery yang tak lain nama sepupu Tata setelah menghentikan motor sportnya tepat di depan Tata dan Tiwi.

“Tata mau temenin temen dulu nih Kak, kasian belum dapet angkot, oh iya kenalkan Kak dia Tiwi teman sekelas Tata," Tutur Tata sambil menepuk sebelah lengan Tiwi.

.

.

.

.

.

See you next episode guys... 😘😘😘

Eps 02.

“Tata mau temenin temen dulu nih Kak, kasian belum dapet angkot, oh iya kenalkan Kak dia Tiwi teman sekelas Tata," Tutur Tata sambil menepuk sebelah lengan Tiwi. Tiwi pun berjabat tangan dan saling menyapa satu sama lain dengan Kak Gery.

“Salam kenal Kak," Ucap Tiwi sambil mengulurkan tangan pada Kak Gery.

“Salam kenal juga, aku Gery sepupunya Tata,” Sahut Kak Gery membalas uluran tangan Tiwi.

“Oh iya Kak, acara buat sanlat di Toserba itu jadi kan?" Tanya Tata setelah Kak Gery dan Tiwi selesai berjabat tangan.

“Jadi kok, kamu ikut juga kan?! katanya setiap Sekolah diberi jatah 2 orang ya untuk perwakilannya!" Tutur Kak Gery balik bertanya.

“Ikut dong, kebetulan Tata sama Tiwi nanti yang  jadi perwakilannya, iya gak Wi?" Sahut Tata sambil merangkul sebelah lengan sahabatnya itu.

“Iya Kak, memang Kak Gery juga jadi perwakilan ya Ta? apa jadi panitia?" Tanya Tiwi yang membuat Tata dan Kak Gery terkekeh.

“Kak Gery sih bakal jadi bintang tamunya Wi,” Jawab Tata sambil terkekeh.

“Iya Wi, In Sya Allah nanti Kakak bakal opening acara bareng temen-temen Nasyid Kakak, nanti pada nonton paling depan ya!" Tutur Kak Gery menambahkan.

“Kak Gery personil grup Nasyid juga ya, nama grupnya apa Kak?" Seru Tiwi sedikit antusias.

“Nama grup Nasyid Kakak Marhaban voice Wi," Sahut Kak Gery.

“Kenapa? kamu baru denger ya?" Tanya Tata sambil men sikut pelan sebelah lengan sahabatnya.

“Iya Ta, aku gak tau sih kalo di Kota kita ternyata banyak grup-grup Nasyid nya juga," Tutur Tiwi tersipu.

“Haha… dasar kamu Wi, taunya grup pop doang sih,” Sahut Tata sambil terkekeh.

“Ish... engga gitu juga kali Ta,” Jawab Tiwi sambil sedikit memanyunkan bibirnya.

“Ya sudah kalo begitu Kakak duluan saja ya, soalnya di suruh ngambil barang Umi nih, bye... sampai ketemu lagi di Toserba ya," Ucap Kak Gery berpamitan.

Akhirnya angkot yang di tunggu Tiwi pun tiba, mereka akhirnya berpisah untuk pulang kerumahnya masing-masing. Namun saat masih di perjalanan tiba-tiba Tiwi mendapat chat dari Tata. Dalam chat tersebut, Tata memberitahu Tiwi jika sepupu Tata yang tadi dia jumpai menitip salam untuknya, Tiwi yang kala itu duduk di pojok belakang angkot pun tersenyum-senyum sendiri setelah membaca chat tersebut, dengan singkat Tiwi langsung membalas chat yang dikirim Tata tersebut dengan jawaban salam kembali. Tak lama kemudian Tiwi tiba dirumahnya dan bergegas mengganti baju sebelum dia menyantap makan siangnya.

“Alhamdulillah… akhirnya kenyang juga." Ucap Tiwi setelah selesai menyantap makanannya.

“Lahap banget nak makannya," Tegur Bu Mia yang tak lain Ibunya Tiwi menghampiri.

“Iya Bu, tadi gak sempet makan sih waktu istirahat, soalnya tadi ada kumpul Osis, jadi gak keburu makan deh,” Jawab Tiwi setelah meneguk air minum yang dia siapkan sebelumnya di atas meja makan.

“Pantas saja, ya sudah kalau makannya sudah selesai cuci langsung piringnya ya!" Seru Bu Mia seraya melenggang ke arah depan rumahnya.

“Siap bos." Ucap Tiwi.

Selepas mencuci piring Tiwi di kunjungi sahabatnya di rumah yang bernama Yani. Kebetulan saat itu Tiwi dan Yani berencana keluar rumah utuk membeli sebuah kerudung di sebuah Toserba, tak disangka ternyata di sana sedang ada acara opening tempat Aerobik untuk wanita muslim. Tiwi dan Yani akhirnya memutuskan untuk menontonnya sebentar sebelum berbelanja.

Sambil berdesak-desakan mereka mencari tempat yang nyaman untuk menonton hingga akhirnya mereka sampai di pojokan penonton paling depan, mereka sangat menikmati acaranya sampai mereka menonton acara puncaknya yaitu penampilan bintang tamu. Tidak disangka ternyata saat itu bintang tamunya grup Nasyid yang dimana ada Kak Gery di dalamnya.

“Ok, untuk acara selanjutnya yaitu acara hiburan yang merupakan puncak acara kami hari ini, mari sama-sama kita sambut grup Nasyid terpopuler saat ini, Marhaban… Voice… selamat menyaksikan dan terimakasih untuk waktunya, Wassalamu’alaikum. Warahmatullahi. Wabarakatu." Tutur MC acara Toserba sambil melenggang ke belakang panggung setelah menutup acaranya.

Di saat yang bersamaan, Tiwi mendapat telepon dari Kakaknya, Tiwi pun bergegas menjauhi kerumunan untuk mengangkat telepon tersebut. Namun saat hendak melangkah, tak sengaja Tiwi bertabrakan dengan seseorang, sontak Tiwi kaget dan langsung meminta maaf sambil menundukkan kepalanya. Dan tak disangka nya, ternyata yang baru saja bertabrakan dengan Tiwi itu adalah Kak Gery.

Bruk...

“Aww... maaf-maaf Kak, saya benar-benar tidak sengaja, maaf ya!" Ucap Tiwi seraya menundukkan kepalanya.

“It's ok, lain kali hati-hati ya!" Sahut Kak Gery sambil bergegas menuju panggung acara.

Yani yang saat itu melihat mereka bertabrakan, langsung menarik-narik lengan Tiwi dan mengoceh tanpa henti.

“Wi yang barusan kamu tabrak ganteng banget tau, sumpah deh! kira-kira siapa ya namanya wajahnya bening banget, Wi! cepetan liat dulu deh! jangan main handphone mulu!” Seru Yani sambil menggoyang-menggoyangkan sebelah lengan Tiwi.

“Iya-iya sabar Yan! aku gak bisa denger jelas nih, berisik banget! bentar-bentar... halo Kak, ada apa? Tiwi lagi di Toserba, kebetulan lagi ada acara, jadi kurang kedengaran, chat aja ya!" Ucap Tiwi sambil menjawab telepon dari Kakaknya.

Sambil membelakangi panggung, Tiwi menutup teleponnya dan berbalik kembali untuk menonton acara. Namun setelah berbalik, Tiwi begitu terkejut saat melihat penampilan grup Nasyid yang dia lihat. Ternyata grup Nasyid yang tampil saat itu merupakan grup Nasyid nya Kak Gery. Tiba-tiba Tiwi mengingat saat bertabrakan tadi, sepertinya Tiwi sudah tidak asing mendengar suaranya. Sontak Tiwi langsung menanyakannya kepada Yani yang sedang asik menonton.

“Yan, tadi kamu lihat kan orang yang tabrakan sama aku?! kira-kira yang mana orangnya?” Tanya Tiwi sedikit mendekatkan bibirnya ke arah telinga Yani.

“Jelas tau banget dong Wi, itu tuh yang paling ganteng yang di tengah itu, bening banget kan wajahnya! kalau yang tabrakannya tadi aku sih kayanya udah aku maintain nomer hp nya Wi!" Jawab Yani antusias.

Sambil memperhatikan ke arah Kak Gery yang saat itu berdiri di tengah-tengah teman Nasyid nya. Tiwi pun terkesiap, ternyata yang tadi bertabrakan dengan Tiwi memanglah Kak Gery. Pantas saja Tiwi tadi tidak begitu asing mendengar suaranya. Tiwi pun langsung berbisik ke telinga Yani untuk memberitahunya.

“Yan... itu sih sepupunya temen aku! duh... gimana ini ?! malu banget. Pake acara tabrakan segala lagi, duh... malu sumpah," Ucap Tiwi berbisik sambil gelisah.

“Yang bener Wi? kalau gitu kamu tau dong namanya?! siapa Wi? kenalin dong sama aku!" Cecar Yani bertubi-tubi.

“Ish... apaan sih Yan, orang aku aja baru ketemu tadi siang sama orangnya, aku gak akrab banget ko! kalau kamu mau kenalan, sendiri aja gih! lagian aku malu banget tadi udah nabrak dia,” Tutur Tiwi cemas.

“Pelit banget sih Wi, ah... aku punya ide nih! gimana kalau nanti selepas penampilannya, kamu panggilkan dia aja ya Wi! pura-pura nya kamu mau minta maaf aja, terus kamu kenalin aku deh sama Kakak ganteng itu, bagaimana? mau ya, please…." Bujuk Yani sambil merengek di akhir ucapannya.

“Ogah ah Yan, aku gak berani!" Ucap Tiwi yang membuat Yani mengerucutkan bibirnya.

“Ish, kamu tega deh Wi, punya kenalan cowok ganteng gitu ko gak dikenalin sama aku sih! please ya Wi, please... nanti aku belikan kerudung Mariam nya deh," Bujuk Yani dengan jurus andalannya.

“Emm... ok deh,” Jawab Tiwi setelah mendengar iming-iming yang ditawarkan Yani.

“Huh dasar matre, tapi gak apa-apa deh, janji ya kenalin aku habis ini, duh... kenapa jadi deg-degan ya, mana lagu-lagunya enak-enak di denger lagi," Ujar Yani sambil kembali fokus menyaksikan penampilan grup Nasyid Kak Gery.

"Hm... dasar kamu Yan, selalu aja heboh kalau liat cowok ganteng." Sahut Tiwi seraya menggelengkan kepalanya.

Setelah acara selesai, Tiwi memberanikan diri untuk memanggil Kak Gery selepas penampilannya, kebetulan yang pertama mendengar panggilannya bukan Kak Gery melainkan teman di sampingnya, yaitu Kak Gilang. Kak Gery di beritahu oleh Kak Gilang untuk melihat ke arah Tiwi saat itu, sontak Tiwi langsung melambaikan tangannya ke arah Kak Gery dan memintanya untuk bertemu selepas acara.

“Kak! nanti boleh ketemu sebentar ya,” Tutur Tiwi sambil memainkan tangannya sebagai isyarat.

Sambil menautkan kedua tangannya Tiwi akhirnya berhasil membuat Kak Gery mengerti, akhirnya Kak Gery memberinya kode ok dengan jarinya yang menandakan dirinya setuju.

.

.

.

.

.

Jangan lupa dukungannya ya guys, see you next episode 😘😘😘

Eps 03.

Beberapa saat kemudian acara penampilan Nasyid Kak Gery pun selesai, Tiwi yang saat itu sedang berdiri dengan Yani dihampiri Kak Gery dan Kak Gilang untuk bertemu sesuai ajakannya tadi.

“Hai… kalian yang tadi manggil kita kan, kalian mau minta foto bareng sama tanda tangan ya? boleh banget nih, kebetulan kita sekarang lagi senggang! kalo mau kita berfoto dulu deh, tempatnya mau dimana nih!” Seru Kak Gilang menyapa dengan pertanyaannya yang bertubi-tubi.

“Eh, kita bukan mau...” Sahut Tiwi tercekat.

Tiba-tiba Yani mencubit Tiwi untuk menghentikannya berbicara.

“Aww…" Pekik Tiwi setelah Yani mencubit pinggangnya.

“Iya Kak bener ko! kita memang mau minta foto bareng, iya kan Wi?” Sahut Yani sambil tersenyum penuh intimidasi.

Saat itu Yani menatap Tiwi untuk memohon persetujuannya, Tiwi hanya bisa pasrah karena semua diluar perkiraannya. Tiwi benar-benar malu, beruntung saat itu Yani dan Kak Gilang begitu bersemangat dan membuat suasana canggung di antara mereka perlahan memudar.

“Wah… hasil fotonya bagus-bagus nih Kak, aku cetak semua ah!" Tutur Yani sambil memeriksa hasil jepretan fotonya di handphone miliknya sendiri.

“Coba aku lihat! wah beneran bagus-bagus nih, aku juga mau dong fotonya, buat kenang-kenangan sama fans pertama!" Seru Kak Gilang antusias.

“Eh, serius Kak kita fans pertama? wah seneng banget deh, aku jadi ngerasa bangga sendiri jadinya," Ucap Yani dengan gaya centilnya.

“Emm... foto-fotonya udah kan Yan! sekarang kita pergi yuk! nanti kemalaman lo, kita kan ke sini bukan buat nonton aja Yan, kamu ingat kan?! Seru Tiwi mengingatkan sambil menarik pelan baju Yani di bagian lengannya.

“Iya Wi aku ingat ko," Sahut Yani sambil cemberut.

Yani pun akhirnya berpamitan kepada Kak Gery dan Kak Gilang. Namun tak disangka saat Tiwi dan Yani hendak berjalan, tangan Kak Gery mencekal sebelah pergelangan tangan Tiwi secepat kilat. Dan alhasil Tiwi pun menghentikan langkahnya.

“Terimakasih banyak ya Kak foto sama tanda tangannya! kita berdua pamit dulu ya, dah..." Tutur Yani sambil melambaikan tangannya.

“Ok, see you!" Sahut Kak Gilang membalas lambaian tangan Yani.

“Tunggu Wi! sebenernya ada yang mau Kakak bicarakan,” Seru Kak Gery sambil mencekal sebelah pergelangan tangan Tiwi.

Tiwi pun menghentikan langkahnya dan berbalik kembali.

“Ada apa Kak?” Sahut Tiwi setelah menghadap ke arah Kak Gery.

“Sebenarnya tadi kamu gak salah! Kakak yang tadi buru-buru, jadi maaf ya!" Tutur Kak Gery.

“Tidak apa-apa Kak, lagi pula tadi juga Tiwi salah ko! Tiwi juga tadi lagi buru-buru angkat telepon, jadi tidak memperhatikan jalan! Tiwi juga minta maaf ya, emm... kalau begitu Tiwi pamit ya Kak, Assalamu'alaikum,” Sahut Tiwi sebelum berjalan menggandeng Yani.

“Wa'alaikumsalam... hati-hati." Jawab Kak Gery menatap nanar kepergian Tiwi dan Yani.

Tiwi dan Yani akhirnya mendapatkan kerudung yang mereka inginkan. Setelah membeli kerudung Tiwi mengingat kakaknya yang tadi menelpon. Sesegera mungkin Tiwi memeriksa kembali handphone nya untuk memastikan pesanan Kakaknya. Ternyata Kakak Tiwi hari itu menyuruhnya untuk membelikan ayam bakar sebelum pulang. Akhirnya Tiwi dan Yani pun langsung bergegas mencari tempat penjual ayam bakar di Market Toserba tersebut. Sayangnya hari itu mereka harus kecewa karena stok ayam bakar di Market Toserba tersebut telah habis. Mereka pun berencana mencarinya lagi sebelum pulang, hingga akhirnya mereka tak sengaja bertemu kembali dengan Kak Gery di parkiran.

“Hai Kak! kita ketemu lagi! mau pulang ya Kak?! hati-hati ya!" Tegur Yani sambil menunjukkan senyum

terbaiknya setelah bertemu dengan Kak Gery.

“Eh, iya! kalian baru selesai ya? kalau begitu aku duluan ya, bye..." Sahut Kak Gery seraya menaiki motor sportnya.

“Wah... benar-benar jodoh ya kita, dari tadi ketemu terus," Gumam Yani sambil menatap kepergian Kak Gery.

“Sudah yuk Yan, nanti kita kemalaman lagi, yuk!” Seru Tiwi sambil mengajak Yani bergegas.

“Iya deh iya, yuk!” Sahut Yani ikut melenggang.

Yani dan Tiwi bergegas mencari toko ayam bakar kembali, hingga akhirnya ada salah satu pedagang yang menyarankan mereka untuk pergi ke sebuah Resto di dekat tengah Kota. Tanpa berpikir panjang mereka akhirnya bergegas mengunjungi Resto tersebut.

Setibanya di sana mereka langsung masuk dan membeli ayam bakar incaran mereka, setelah selesai Tiwi langsung bergegas menuju kasir untuk membayarnya. Saat hendak membayar ke kasir, Tiwi sempat terkejut karena ternyata kasir yang Tiwi temui lagi-lagi Kak Gery.

“Jadi berapa Kak?" Tanya Tiwi tanpa menoleh sambil merogoh ranselnya untuk mengambil dompet.

“Pesanannya apa saja ya?” Sahut Kak Gery sambil memperhatikan gerak gerik Tiwi.

Dengan cepat Tiwi mendongak untuk melihat siapa pemilik suara yang sudah tidak asing di telinganya tersebut.

"Loh, Kakak! Kakak Kerja disini juga ya?” Tanya Tiwi.

"Maaf Dik, beliau anak bos kami disini, bukan pekerja!" Sahut Kak Santi salah satu karyawan Kak Gery menjelaskan.

"Sudah San! aku tidak apa-apa ko, biar aku saja yang melayaninya, jadi pesanannya apa saja Wi?" Ucap Kak Gery kembali bertanya pada Tiwi.

Tiwi menjadi canggung setelah mendengar penuturan karyawan Kak Gery tersebut, dengan sesegera mungkin Tiwi akhirnya menuntaskan transaksi pembeliannya.

“Semuanya jadi 40 ribu Wi!" Ucap Kak Gery setelah menghitung belanjaan Tiwi.

“Ini Kak uangnya!" Sahut Tiwi sambil memberikan selembar uang kertas pecahan lima puluh ribu.

“Terimakasih, lain kali datang lagi ya! ini ada hadiah spesial hari ini, selamat menikmati!" Tutur Kak Gery sambil memberikan sebuah cup minuman pada Tiwi.

“Terimakasih banyak Kak! kalau begitu Tiwi pamit ya, Assalamu'alaikum,” Sahut Tiwi melenggang setelah berpamitan dan menerima sebuah cup minuman dari Kak Gery.

“Wa'alaikumsalam... hati-hati." Ucap Kak Gery sambil menatap kepergian Tiwi.

Setibanya di rumah, Tiwi segera memberikan ayam bakar yang dibelinya tadi kepada Kakaknya. Sementara di Resto, Kak Gery tersenyum-senyum sendiri tanpa sadar. Setelah bertemu kembali dengan Tiwi, ternyata Kak Gery semakin penasaran dibuatnya. Dengan segera Kak Gery akhirnya bertanya langsung pada Tata untuk meminta kontak Tiwi.

“Assalamu'alaikum, Ta kamu lagi sibuk gak?” Tanya Kak Gery lewat telepon.

“Wa'alaikumsalam, engga ko, ada apa Kak?” Sahut Tata.

“Emm.… bagaimana bilangnya ya?! jadi begini Ta, sebenarnya tadi itu teman kamu yang waktu siang itu mampir ke Resto Kakak, terus Kakak lupa belum kasih dia kartu diskon! sepertinya dia baru pertama kali ya datang ke Resto?” Tutur Kak Gery beralasan.

“Teman Tata? maksud Kakak si Tiwi ya?! terus Kakak maunya bagaimana sekarang? apa mau Tata bantu berikan kartu diskonnya?” Sahut Tata menawarkan bantuan.

“Tidak perlu Ta! Kakak hanya butuh nomer hpnya saja, Kakak gak mau merepotkan kamu," Tutur Kak Gery kembali beralasan.

“Hm... jadi ceritanya modus nih?! ya sudah nanti Tata kirim deh nomer nya! apa masih ada lagi yang perlu dibantu?” Sahut Tata dengan nada menggoda.

“Itu aja Ta! terimakasih ya, Kakak tunggu ya Ta kiriman nomernya, Assalamu’alaikum,” Tutur Kak Gery sebelum menutup telponnya.

Akhirnya Kak Gery mendapatkan nomer handphone Tiwi dari Tata. Dengan berbasa basi, Kak Gery memberanikan diri untuk mengirim chat kepada Tiwi.

.

.

.

.

.

See you next episode guys... 😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!