Dendam
Draft
Author:
Di kota Palembang, terdapat sekolah yang mengadakan kegiatan studi empiris. Banyak siswa yang terlibat dalam kegiatan ini, termasuk sekelompok teman beranggotakan 6 orang. Mereka adalah Kayla, Masayu, Nisa, Nur, Farhan dan Risandi. Destinasi terakhir dari perjalanan mereka adalah taman rekreasi Punti Kayu. Saat sampai disana, bukannya mengikuti rombongan, mereka malah memisahkan diri.
Punti kayu(Nama kebun binatang yang ada di kota Palembang)
Farhan
"Eh serius kamu nak mikuti mereka? Misah be peh, bosen nian, lah diluar sekolah masi disuruh penelitian."
(Eh serius kamu mau mengikuti mereka? Misah aja peh, bosen nian, lah diluar sekolah masi disuruh penelitian.)
Kayla
“Bagus jugo ide kau. Payo kito mencar be, dak bakal sadar jugo mereka.”
(Bagus juga ide kau. Ayo kita berpencar be, ngak ada yang bakal sadar juga mereka)
Masayu
"Dak usahlah oo. Gek ado apo-apo cakmano, dak usah macem-macem lah yo."
(Dak usahlah oo. Nanti ada apa-apa gimana, ngak usah macem-macem lah yo.)
Risandi
"Mas, ini ni cuma punti kayu, paling-paling ketemu monyet liar kito, dak bakal ngapo-ngapo."
(Mas, ini ni cuma punti kayu, paling-paling ketemu monyet liar kita, ngak bakal kenapa - napa)
Nisa
"Kau dak cape apo jadi budak nurut terus, Mas? Dpplah sekali-kali kito cak ini, yodak?”
(Kau dak cape apa jadi anak penurut terus, Mas? Dpplah sekali-kali kita kayak gini, ya nggak?)
Kayla
“Dah-dah payo kito jalan."
("Dah- dah ayo kita jalan")
Author:
Akhirnya mereka pun berjalan sendiri tanpa rombongan. Tanpa disadari, mereka sudah terlalu jauh berjalan, waktu berlalu dengan cepat sehingga hari pun semakin gelap. Entah dimana mereka berada sekarang, dapat disimpulkan bahwa mereka telah tersesat.
Masayu
"Cakmano ini, dimano kito."
(Gimana ini, dimana kita)
Risandi
“Kamu tenang dulu, jangan panik nian. Pasti ado jalan keluar.”
( “Kamu tenang dulu, jangan panik nian. Pasti ada jalan keluar.”)
Kayla
"Men katek cak mano? Ini lah nak maghrib, wong pasti lah balik galo."
(kalo nga ada gimana ? Ini lah nak maghrib, Semua orang pasti lah pulang semua.”)
Nur
“Batre hp aku abis pulo, cubo telpon sapo be yang pacak dihubungi kamu tu.”
(Batre hp aku habis pulo, coba telpon siapa saja yang bisa dihubungi kamu tu.”
Author:
Mereka langsung mengecheck hp masing-masing dan berusaha menelpon siapapun yang dapat dihubungi. Sayangnya, tidak ada sinyal di tempat mereka berada sekarang.
Masayu
"Aku lah firasat lah dari tadi, kamu katek yang nak dengeri."
(Aku sudah firasat lah dari tadi kamu tidak ada yang mau dengeri)
Nisa
"Men kau dak ngajak, dak bakal cak ini kito, Han".
(Men kau tidak ngajak, ngak bakal kayak gini kita, Han)
Kayla
"Bukan waktunyo untuk saling nyalahi sekarang ni".
(Bukan waktunya untuk saling menyalahkan sekarang ini)
Author:
Risandi berjalan kedepan, tampak ada sebuah rumah. Lalu ia menunjuk rumah tua yang tak jauh dari tempat mereka itu untuk diberitahukan kepada teman-temannya.
Risandi
“Itu ado rumah nah, cubo kito kesano, siapo tau rumah warga".
(Itu ada rumah warga nah, coba kita kesana, siapa tau rumah warga)
Nur
"Kau yakin dpp kito kesano?"
(Kau yakin dpp kita kesana?)
Farhan
“Cubo dulu be lah, kamu galak nunggu disini bareng monyet?”
(Coba dulu be lah, kamu mau nunggu disini bareng monyet?)
Author:
Mereka memutuskan untuk menghampiri rumah tersebut. Siapa tahu yang diucapkan Risandi benar, bahwa rumah tersebut milik warga setempat.
Farhan
“Caknyo katek wongnyo deh,
Ris.”
(Kayaknya ngak ada orang deh, Ris.")
Masayu
“Ini baru jam setengah limo, kok lah gelep nian e.”
(lni baru jam setengah lim, kok lah gelap nian e.)
Nur
“Mano serem pulo, la merinding badan aku."
(Mana serem lagi, la merinding badan aku.)
Risandi
“Sementaro kito nunggu sini dulu be, istirahat dulu diteras jadilah. Men katek bantuan yg dateng, besok pas lah terang kito lanjut nyari jalan keluar lagi. “
(“Sementara kita nunggu sini dulu be, istirahat dulu diteras jadilah. Men ngak ada bantuan yg datang, besok pas lah terang kita lanjut nyari jalan keluar lagi. “)
Author:
Farhan mengangguk setuju dengan ucapan Risandi. Mereka duduk dan bersandar di teras rumah.
Farhan dengan lancang mencoba membuka pintu rumah, ternyara pintu itu dapat dibuka.
Farhan
"Oy pintunyo dak dikunci, nunggu didalem be peh."
(Oy pintunya ngak dikunci, nunggu didalam be peh)
Author:
Semua sontak berdiri dari duduk, mereka melihat pintu yang terbuka.Farhan dan Risandi mengintip ke dalam, mereka melihat seorang gadis kecil memegang boneka berjalan secara misterius dengan wajah datar.
Risandi
"Han kau nyingok jugo kan?"
(Han kau lihat juga kan?)
Author:
Farhan mengangguk dengan mata masih mengamati gadis kecil yang lewat di depan mereka. Masayu dan Kayla pun ikut melihat ke dalam rumah. Nisa dan Nur tidak ikut melihat ke arah dalam rumah secara langsung namun mereka tetap dapat melihatnya. Masayu langsung berteriak kepada Farhan dengan wajah panik saat melihat gadis kecil berwajah pucat tersebut.
Masayu
"Farhan tutup pintunyo, sekarang!!"
(Farhan tutup pintunya, sekarang!!)
Author:
Farhan tanpa arahan mengikuti gadis kecil masuk ke dalam, Masayu menahan Farhan tetapi malah ikut tertarik masuk ke dalam rumah.
Masayu
"Farhan berenti! Jangan diikuti!"
(Farhan berhenti! jangan diikuti!)
Author:
Risandi mengikuti Farhan untuk menghentikan Farhan. Masayu dan Kayla bertambah panik. Nisa dan Nur akhirnya ikut mendekat.
Kayla
"Mas cakmano ini? Apo kito ikuti be mereka?"
(Mas gimana ini? Apa kita ikuti aja mereka?)
Author:
Sebelum Masayu menjawab, teriakan Risandi lebih dulu terdengar.
Risandi
"FARHAN BERENTI!"
(FARHAN BERHENTI!)
Author:
Setelah mendengar suara teriakan Risandi, mereka berlari ke arah suara berasal. Mereka sampai di dalam ruangan gelap. Farhan tersadar akibat teriakan Risandi, dia terlihat kebingungan.
Risandi
"Kau ngapo sih ngejer dio?"
(Kau kenapa sih ngejar dia?)
Farhan
"Aku? Aku ngejer siapo?"
(Aku? Aku ngejar siapa?)
Risandi
"Itu nah budak kecik tadi."
(itu nah anak kecil tadi)
Author:
Risandi melihat sekitar, lalu ia terkejut karena tidak ada siapapun.
Farhan
"Katek, katek siapo-siapo nah? Kok kito biso disini?"
(Ngak ada siapa siapa? kok kita bisa ada disini?)
Masayu
"Mending kito sekarang keluar dulu dari sini".
(Mending kita sekarang keluar dulu dari sini)
Author:
Semua keluar dari ruangan dengan tergesa-gesa. Saat sampai didepan pintu, pintu terkunci tidak bisa dibuka.
Nur
"Cakmano ini, kito dak biso keluar".
(Gimana ini, kita ngak bisa keluar)
Masayu
"Farhan samo Risandi check jendelo biso dibuka dak?"
(Farhan sama Risandi check jendela bisa dibuka ngak)
Author:
Risandi dan Farhan pergi untuk mengecheck jendela, mereka menarik dan mendorong jendela, juga mendobrak jendela. Keduanya menggeleng, jendela itu tidak dapat dibuka.
Farhan
"Dak biso Mas".
(Ngak bisa Mas)
Masayu
"Bener-bener dak biso?"
(Benar-benar ngak bisa?)
Risandi
"Lah kami dobrak jugo dak biso."
(Lah kami dodrak juga ngak bisa )
Author:
Kayla mengambil kayu dibawah jendela.
Kayla
"Pake ini cubo."
(Coba pakai ini)
Author:
Risandi mengambil kayu dari tangan Kayla. Risandi mencoba memecahkan kaca menggunakan kayu.
Kayla
"Masih dak biso".
(Masih ngak bisa)
Nisa
"Yo dak biso lah, kamu dak bakal biso keluar dari rumah ini".
(Ya ngak bisa lah, Kamu ngak bakal bisa keluar dari rumah ini)
Nur
"Maksud kau apo?"
(Maksud kau apa?)
Nisa
"Rumah ini cuma ilusi yang ngejebak kamu, ini dak nyato."
(Rumah ini cuma ilusi yang menjebak kamu, ini ngak nyata)
Masayu
"Terus budak kecik tadi?"
(Terus anak kecil tadi?)
Nisa
"Itu lah pancingan aku untuk kalian".
(itu lah perangkap aku untuk kalian)
Farhan
"Kau make ilmu hitam?"
(Kau pakai ilmu hitam?)
Nisa
"lyo, ngapo? Dak setuju kamu?"
(iya, kenapa? Nggak setuju kamu?)
Risandi
"Kami salah apo sampe kau ngejebak kami cak ini."
(Kami salah apa sampai kau menjebak kami kayak ini)
Nisa
"Kamu salah apo? Jangan sok suci deh, salah kamu tu banyak dengan aku."
(Kamu salah apo? jangan sok suci deh, salah kamu tu banyak dengan aku)
Kayla
"Jadi kau dendam samo kami, cak itu?"
(Jadi kau dendam sama kami, kayak itu?)
Nisa
"Make nanyo pulo"
(Make nanya pula)
Author:
Kayla ingin bersuara lagi tapi disuruh diam oleh Nisa.
Nisa
"Ssstt, kau diem be lah, muak aku denger kau ngoceh."
(Ssstt, kau diam aja deh, muak aku dengar kau ngomong)
Author:
Tiba-tiba datang suara misterius entah darimana yang berkata.
Uknown
"Kau yang diam, ini saatnya aku yang membalaskan dendammu."
Author:
Setelah mendengarnya, Nisa mundur sedikit dan tersenyum miring.
Masayu
"Sekarang apolagi, Nis?"
(Sekarang Apalagi, Nis?)
Author:
Lampu hidup-mati secara cepat, suara tawa anak kecil terdengar nyaring. Mereka semua ketakutan dan panik kecuali Nisa.
Farhan
"Ris, kito dobrak pintunyo lagi."
(Ris, kita dobrak pintunya lagi)
Risandi
"Dobrak terus, Han. Kito harus keluar sebelum keadaan disini makin dak waras."
(Dobrak terus, Han. Kita harus keluar sebelum keadaan disini makin ngak waras)
Author:
Saat akan didobrak lagi, gadis kecil tadi muncul tepat di depan mereka seolah menghalangi kegiatan mendobrak pintu itu. Farhan dan Risandi terkejut akibat kemunculan yang sangat tiba-tiba itu.
Farhan
"Awas dek jangan disitu. Cakmano? Dio dak galak pegi."
(Awas dek jangan disitu. Gimana ini? Dia ngak mau pergi)
Risandi
"Kito pakso."
(Kita paksa)
Author:
Risandi menarik gadis kecil agar menggeser, namun gadis kecil itu tidak bergeser sama sekali..
Risandi
"Bantu, Han. Susah nian sumpah cak batu."
(Bantu, Han. Susah nian sumpah kayak batu)
Author:
Di sisi lain dalam tempat yang sama, Nisa semakin tidak bisa diajak bicara dan dipenuhi emosi.
Masayu
"Nisa, please stop!"
(Nisa, kumohon berhenti!)
Nur
"Masih biso diomongi baik-baik kok, jangan cak ini."
(Masih bisa di bilangin baik baik kok, jangan kayak ini)
Nisa
"Diomongi baik-baik? Kamu kiro aku sebodoh itu?Kamu galo-galo tu egois, dak bakal pernah
biso diomongi baik-baik."
(Diomongi baik-baik? Kamu kira aku sebodoh itu? Kamu semua tu egois, nggak bakal pernah bisa diomongi baik-baik)
Author:
Nisa melangkah kan kakinya untuk maju, ia mengulurkan tangannya ingin mencekik Kayla.
Masayu
"Nisa, kami kawan kau. Kami bakal dengeri kau kok."
(Nisa, Kami teman kau. Kami bakal dengeri kau kok)
Nisa
"Omong kosong! Mending kau diem."
(Omong kosong! lebih baik kau diam)
Author:
Kembali ke Risandi dan Farhan yang masih dihalangi oleh gadis kecil misterius.
Farhan
"Dak bakal begerak budak ini, Ris."
(Ngga bakal bergerak anak ini, Ris)
Risandi
"Teros cakmano?"
(Terus Gimana?)
Author:
Farhan membisikkan Risandi sesuatu.
Author:
Farhan berjalan ke arah jendela, gadis kecil itu langsung muncul lagi didepan Farhan. Risandi yang mendapat kesempatan kembali mendobrak pintu.
Risandi
"Tahan budak itu, Han."
(Tahan anak itu, Han)
Author:
Sementara Risandi sibuk mendobrak dan Farhan yang mencoba menahan gadis kecil agar tidak menganggu Risandi. Nisa masih mencekik Kayla dengan penuh emosi.
Masayu
"Nis, lepasi Kayla. Kau nak jadi pembunuh?"
(Nis, lepasi Kayla. Kau mau jadi pembunuh?)
Nisa
"Aku pengen kalian mati!"
Author:
Angin bergemuruh dating, suasana semakin mencekam. Mereka seolah berputar-putar didalam ruangan.
Nisa
"Stop! Biar aku yang bunuh mereka, jangan ikut campur!"
(Berhenti! Biar aku yang bunuh j mereka, jangan ikut campur!)
Author:
Nisa berteriak ke entah siapa itu, si misterius menjawab.
Uknown
"Tidak bisa, kau sudah meminta bantuanku.'
Author:
Disaat Nisa dan si misterius sibuk beradu mulut, pintu yang daritadi didobrak akhirnya terbuka.
Kayla
"Nisa, ayo kito lari dari sini."
Author:
Nisa tertahan tak bisa keluar. Si misterius berkata.
Uknown
"Kau akan tetap disini,
kau harus membayarnya."
Risandi
"Ayo lari, biarke budak itu."
(Ayo lari, biarkan saja anak itu)
Masayu
"Ini sudah konsekuensinyo, Kay."
Author:
Kayla akhirnya ikut berlari. Mereka berlari sejauh mungkin sampai akhirnya mereka melihat tanda keluar yang artinya mereka berhasil lolos dari rumah itu. Di sisi lain, pintu diketuk dengan keras dari dalam rumah.
Nisa
"Tolong! Maaf, aku nyesel nian! Tolongi aku!"
Author:
Nisa terkurung tak bisa keluar sebagai bayaran apa yang telah dia lakukan.
Author:
Pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah janganlah pernah menyimpan dendam. Dendam bukanlah hal terpuji, bila kita tersinggung atau tidak nyaman hendaknya kita bicarakan baik-baik dengan kepala dingin bersama orang yang bersangkutan. Kita juga tetap harus menjaga lisan serta perilaku agar tidak ada dendam yang tersimpan tersimasatu sama lain. Janganlah juga pernah sekali-sekali bekerja sama dengan yang tidak seharusnya seperti ilmu hitam.
THE END
Author:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh..
Maaf kalo kurang menakutkan buat kalian ya, kalo kalian suka jangan lupa untuk di beri like sebanyak banyak nya, dan maaf kalo saya kurang update untuk cerita
Bye..
Sampai jumpai lagi, Wasallamualaikum warohmahtullahi wabarokatuh
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!