NovelToon NovelToon

NAFKAH TAK LAYAK DARI SUAMIKU

Terhalang Restu

Namaku Cahaya .Ayah dan Ibu memberi nama yang bagus dan indah menurutku .Namun berbanding terbalik dengan kisah hidupku yang kelam tanpa cahaya sama sekali

Awal mula aku bertemu dengan suamiku saat itu kami sama sama bekerja sebagai buruh pabrik.kedekatan kami mulanya biasa saja namun lama kelamaan cinta tumbuh seiring kebersamaan kami.

" Aya, aku ingin mengenalkan kamu pada orang tuaku sebelum aku meminang engkau" kata Mas Ridwan

"Mas yakin mau mengenalkanku pada keluargamu, aku berasal dari keluarga tidak mampu. Bapak dan Ibuku bekerja serabutan" kataku waktu itu

"Aku yakin Ya, aku sudah mantab memilihmu menjadi istriku" kata Mas Ridwan meyakinkanku.

Sore hari setelah pulang dari pabrik mas Ridwan mengajakku kerumahnya. Jujur aku deg - degan banget. Saat memasuki rumah rasa deg -degan itu semakin bertambah. Setelah masuk kedalam rumah yang dikatakan yah... lumayan dari pada rumahku dikampung. Perabotan rumah sangat lengkap, Rumahnya bersih dan Asri itulah kesan pertama saat aku memasuki rumah mas Ridwan. Tak lama kemudian dari arah belakang nampak sessosok wanita paruh baya mendekati kami. Sorot matanya yang tajam seolah mengulitiku. Aku semakin ciut nyaliku

"Bu ... kenalkan ini Cahaya pacarku" kata Mas Ridwan memperkanalkan pada wanita tadi yang ternyata dia adalah Ibunya mas Ridwan. Aku langsung mengulurkan tangan hendak bersalaman namun wanita paruh baya ini langsung melengos seolah enggan menerima uluran tanganku

" Kamu sudah berapa lama berpacaran dengan anak saya" Tanya Ibunya mas Ridwan tanpa basa- basi

"Hampir tiga tahun bu," ucapku sopan

" Orang tua kamu kerja apa?," tanyanya lagi

"Orang tua saya kerja serabutan Bu" kataku lagi

"Berapa saudaramu?" tanyanya lagi. aku merasa seperti sedang interview kerja saja dan aku masih saja gugup setiap melihat tatapan laser mata Ibu mas Ridwan.

"Lima bersaudara Bu ,saya yang paling besar" ucapku

"Hmmm... orang susah rupanya" kata Ibunya mas Ridwan sukses membuat jangtungku melocos

"Ibu... !" Ucap Mas Ridwan sepertinya ia tidak suka ucapan ibunya barusan

"Dengar ya,nama kamu tadi siapa?" tanyanya lagi

"Aya bu" jawabku makin takut

"Aya ... Ridwan ini hanya dua bersaudara, dan Almarhum suami saya itu pensiunan pegawai Negri. Sampai disini kamu faham kan kemana arah pembicaraan saya" ucap Ibunya Mas Ridwan

"Ibu apa apaan sih?, saya nggak suka Ibu berbicara seperti itu" ucap Mas Ridwan

"Sudahlah mas,mungkin benar apa kata Ibumu. Aku memang tidak pantas untukmu" ucapku sambil berdarai air mata.Aku memutuskan untuk pamit dari rumah mas Ridwan.Rasanya sudah tidak sanggup lagi untuk mendengar kata kata dari Ibunya mas Ridwan

"Aya ... tunggu, denger ya dengan atau tanpa restu Ibu aku akan tetap menikahimu " ucap Mas Ridwan lantang

"Berani ya kamu, menentang Ibu hanya gara gara perempuan nggak jelas ini" kembali Ibunya mas Ridwan mencelaku. Aku terus melangkahkan kakiku tanpa menghiraukan panggilan mas Ridwan. Hatiku terlanjur sakit

Sesaat kemudian mas Ridwan berhasil mengejarku

"Kamu dengerin aku baik baik Aya, aku cinta sama kamu. Aku tetap akan menikahimu dengan atau tanpa restu Ibu. Aku laki laki tidak membutuhkan wali jika aku menikah" ucap Mas Ridwan mantab

Sejujurnya aku masih ragu untuk melanjutkan hubungan ini setelah melihat reaksi Ibunya.Tanpa mereka sadari saat aku ketoilet mendengar ucapan Ibunya bahwa Mas Ridwan sudah dijodohkan dengan gadis pilihan Ibunya.Dita itu nama yang aku dengar dari pembicaraan mereka tadi. Berulang - ulang Ibunya Mas Ridwan menyebut nama perempuan itu tadi.Sepertinya aku harus menjahui mas Ridwan mulai saat ini.Aku tidak ingin menjadi penyebab perselisihan Mas Ridwan dan Ibunya

Seminggu setelah kejadian itu aku memutuskan hubunganku dengan Mas Ridwan namun ia tidak terima. Dia terus terusan mendatangiku dan memohon untuk kembali.Dia juga sudah memohon restu kepada kedua orang tuaku namun mereka sepenuhnya menyerahkan keputusan ditanganku.

Mas Ridwan memutuskan untuk kabur dari rumah ia ngekos dekat pabrik. Hal itu semakin membuat Ibunya Mas Ridwan geram dan semakin membenciku karena dia berfikiran aku yang menghasut mas Ridwan untuk menolak keiginan Ibunya.

Pagi ini pabrik libur aku tidak pulang kampung sengaja untuk mengirit ongkos.Setelah bersih- bersih kamar dan mencuci aku menghabiskan waktu nonton drakor bersama teman sekost.

"Selamat siang bisa bertemu dengan Aya," kudengar seorang wanita sedang mencariku .

"Aya ... kami dicari orang .kenceng banget suaranya sampai kedengeran sampai sini .Kamu punya utang?" tanya ningsih temen sekostku

" Enggaklah... biar gue miskin nggak ada kamus ngutang ,Bapak Ibuku sudah cukup banyak utang " ucapku .Beberapa saat kemudian kulihat perempuan paruh baya mendekat kearahku.Wajahnya sudah tidak asing lagi dia Ibunya mas Ridwan .

"Hai... kamu perempuan miskin, belum puas kamu menghasut anak saya untuk menjahui Ibunya sendiri. Suruh keluar Ridwan sekarang jangan kumpul kebo, bikin malu aja!" cerocosnya

Astaga dia bilang aku kumpul kebo, sebulan lebih aku menghindari dia malah dibilang kumpul kebo. Aku mencoba bersabar mengahadapi wanita paruh baya ini

"Bu ... ini kostan cewek jadi sudah pasti mas Ridwan tidak disini" ucapku berusaha setenang mungkin meskipun batinku ingin rasanya memaki dia kalau nggak ingat dia orang tua

"Hallah ... alasan,Ridwan...Ridwan keluar kamu !! " Ibunya ams Ridwan malah teriak teriak tidak karuan membuatku malu saja.

" Ada apa ini?" tanya Ibu kost datang melihat kegaduhan dikostnya

"Saya mau ketemu anak saya Ridwan, tapi malah dihalang- halangi perempuan sialan ini" ucap Ibu mas Ridwan

"Ridwan itu siapa?, ini kostan cewek jadi saya pastikan tidak ada laki laki disini.Ibu liat disana terpajang tulisan jam berkunjung laki laki hanya sampai jam sembilan malam" ucap Ibu kost

"Hallah...Ibu tidak usah membela perempuan ini" ucap Ibu mas Ridwan malah ngotot

"Pak Darman!" teriak Ibu kost memanggil penjaga kostku

" Iya bu, ada apa?" tanyanya

" Usir Ibu ibu ini ,dia sudah bikin keributan " ucap Ibu kost

Ibunya mas Ridwan tidak terima diusir dari kostku dari mulutnya keluar sumpah serapahnya untukku.Aku hanya bisa menghela nafas melihat sikabnya

" Itu Ibunya Riwan serem banget ,untung kamu udah putus sama dia kalau enggak .Aku nggak bisa bayangin kamu jadi menantunya.Bisa bisa kamu jadi sarapan empuknya tiap pagi " ucap Ningsih bergidik ngeri membayangkan aku jadi menantu ibunya Mas Ridwan.

Hari ini sangat melelahkan untukku ditambah kekacauan tadi diang yang dibuat oleh ibunya Mas Ridwan lengkap sudah .Aku segera memblokir akses komunikasi dengan mas Ridwan baik melalui sosial medianya maupun nomor ponselnya sekalian aku blokir.Aku sudah muak berurusan dengan Ibunya. Siang harinya kita ketemu dipabrik Mas Ridwan mencak - mencak tidak terima semua jalur komunikasi melalui ponsel aku tutup.

Acting Ibunya Ridwan

Tiga bulan lamanya aku sudah tidak ada hubungan apa apa dengan Mas Ridwan. Aku dengar dengar dia juga sudah tidak pulang ke rumahnya.

Pov Author

##

Dirumah Ibunya Ridwan

"Ibu ... kita makan hanya kaya gini bu?" tanya Aswan adek Ridwan

"Ya,mau bagaimana lagi Ibu sudah tidak punya uang sama sekali." kata Ibunya Ridwan

"Semua ini gara gara Ibu,tidak mau merestui kak Ridwan untuk menikahi pacarnya, aku sendiri juga belum bekerja bu sedangkan kebutuhan kita sehari hari semakin banyak nggak cukup cuma ngandelin gaji pensiunan Bapak" ucap Aswan

"Ibu kesal sama Ridwan semenjak mengenal perempuan itu dia jadi pembangkang" ucap Ibunya Ridwan kesal

"Tapi kalau kakak ngembek begini kita juga yang susah. tidak ada lagi yang membantu keuangan kita" ucap Aswan

"Kamu bener juga sih, tapi ibu tidak suka dengan perempuan miskin itu" ucap Ibunya Ridwan mengebu

"Sekarang terserah Ibu, mau gengsi menerima pacar kak Ridwan atau kita kesusahan setiap harinya karena tidak ada yang membantu ekonomi keluarga kita" ucap Aswan

"Tapi Ibu maunya Ridwan menikah dengan Dita menantu idaman Ibu " ucap Ibu Ridwan masih ngeyel

" Nanti kalau aku sudah kerja ,biar aku saja yang menikah dengan Dita.dia juga nggak jelek jelek amat " ucap Aswan

" Wah... kamu mau menikah dengan Dita? " tanya Ibu Ridwan dengan sumringah

"Iya ... nanti tapi kalau aku sudah kerja" jawab Aswan

"Ada baiknya juga aku terima gadis miskin itu, dia kan bisa aku jadikan pembantu gratis. kelihatanya dia juga bodoh pasti mau. Uang Ridwan bisa aku kuasai sementara cita - citaku punya menantu kaya Dita bisa tercapai dengan menikahkan dengan Aswan.Hmmm kenapa aku nggak kepikiran dari dulu.Tau gitu Ridwan nggak perlu kabur - kaburan dan aku tidak perlu susah susah menutupi kekurangan kebutuhan sehari hari" batin Ibunya Ridwan sambil mnyeringai licik.

Malam harinya Ibunya Ridwan memikirkan kata kata yang akan ia sampaikan ketika menemui Ridwan dan Cahaya nantinya. Ia tidak mau hidup susah seperti sekarang ini banyak ngutang sana sini.kebetulan hari ini hari minggu Ibunya Ridwan memutuskan untuk ketemu Ridwan

"Mau apa lagi Ibu kesini?" hardik Ridwan

"Ibu mau minta maaf sama kamu,setelah Ibu pikir pikir kebahagiaan kamu yang paling utama.Ibu merestuimu dengan Cahaya" ucap Ibunya Ridwan semanis madu

"Ibu tidak sedang mengigau kan?"tanya Ridwan

Sekuat tenaga Ibunya Ridwan menahan amarah agar misinya membawa Ridwan kembali pulang berhasil.

" Ya,tidak mungkinlah nak.Ibu kan sudah bilang kalau sekarang Ibu sudah sadar cinta tidak bisa dipaksakan, Ibu juga mau minta maaf kepada Cahaya langsung dan merestui kalian berdua" Rayu Ibunya Ridwan

"Ibu yakin ...mau minta maaf pada Cahaya" tanya Ridwan

"Yakin 1000% demi kebahagiaan anak Ibu ,hari ini juga kita temui Cahaya" ucap Ibunya Ridwan meyakinkan sang putra.

Siang itu juga mereka ke kostan Cahaya.Ibunya Ridwan memulai memerankan perannya sebagai Ibu yang baik yang akan mendukung hubungan anaknya.Namun Cahaya tidak percaya begitu saja dengan bujuk Rayu Ibunya Ridwan.Hari itu Ibunya Ridwan pulang dengan tangan kosong.

"Dasar perempuan miskin aja belagu, nanti kalau kami sudah jadi menantuku tunggu pembalasanku,saat ini aku harus pura pura baik agar dia mau kembali pada Ridwan agar masalah keuanganku bisa terselesaikan " umpat Ibunya Ridwan dalam hati.Berkali kali ditolak Cahaya Ridwan dan Ibunya tidak menyerah untuk meluluhkan hati Cahaya.

Butuh waktu tiga bulan Lamanya agar bisa meluluhkan hati Cahaya.Ibunya Ridwan memakai trik lama berpura pura sakit agar Cahaya merasa Iba .

" Aya ... Ibuku sedang sakit dia terus terusan menyebut namamu dan berkali kali memohon kepadaku agar dipertemukan denganmu" ucap Ridwan memohon. Cahaya merasa tidak tega .Mendengar curhatan Ridwan cahaya memutuskan untuk kerumah Ridwan menengok Ibunya. Dengan membawa buah buahan ia datang kerumah Ridwan

"Assalamuailaikum ..." ucap Cahaya

"Waalaikum salam" Ucap Aswan

"Masuk mbak" Ucap Aswan Ramah

"Terima kasih" ucap Cahaya

"Langsung aja ke kemar Ibu mbak" kata Aswan

Cahaya langsung menuju Kamar Ibunya Ridwan .Ibunya Ridwan langsung acting ketika melihat cahaya yang datang .

"Cahaya ..... kamu datang, syukurlah Ibu kira kamu sudah tidak mau menengok Ibu, Ibu jadi sedih takutnya umur Ibu pendek padahal kamu belum memaafkan Ibu .Uhuk...uhuk.." Ucap Ibu Ridwan dibaut buat dan acting seolah olah batuk

"Iya ini Cahaya bu, Ibu jangan berkata seperti itu .Umur manusia tidak ada yang tau .Cahaya sudah memaafkan Ibu " ucap Cahaya

" YES" batin Ibunya Ridwan senang

" Ibu sudah makan belum?" tanya Cahaya

"Sudah tiga hari Ibu tidak makan " ucap Ibunya Ridwan berbohong padahal sebelum Cahaya datang ia sudah makan kenyang.

" Kenapa Ibu tidak makan,nanti Ibu bertambah sakit" ucap Cahaya penuh perhatian pada dasarnya hati Cahaya memang lembut

" Ibu tidak nafsu makan" bohong Ibunya Ridwan

"Ibu makan dulu,setelah ini kita periksa ke dokter takutnya ada yang serius" ucap Cahaya penuh dengan ketulusan

" Mampus ...kalau aku ke dokter bisa ketahuan" batin Ibunya Ridwan

" Ibu tidak perlu kedokter, melihat Kamu Ibu sudah sehat " kata Ibunya Ridwan menghindari ketempat dokter

" Mana bisa begitu,aku bukan dokter bu " ucap Cahaya

"Sialan ngeyel banget ini anak ,bisa ketahuan aku" batin Ibunya Ridwan

"Setelah ini kita ke dokter ya,agar Ibu segera sembuh" ucap Thalita

"Sebenarnya kemarin Ibu sudah kedokter, jadi nggak perlu ke dokter lagi biar tidak buang buang duit" ucap Ibunya Ridwan

"Kalau soal itu nanti biar Cahaya uang bayar" kata Cahaya

"Aduh....sialan" batinya lagi

"Nggak usah Aya, Ibu tidak mau merepotkanmu" tolak Ibunya Ridwan tidak ingin sandiwaranya terbongkar

"Ya udah, kalau begitu Ibu Minum obat dulu mana obatnya biar Cahaya hang siapkan" tutur cahaya

"Obat?, obat apaan jelas - jelas aku bohong" batin Ibunya Ridwan

"Ibu tadi sebelum kamu kesini sudah minum obat" kata Ibunya Ridwan mencari alasan

"Loh ... Ibu katanya belum makan kan nggak boleh minum obat" kata Cahaya

"Mampus ... pake acara lupa lagi tadi bilang belum makan apa apa" batin Ibunya Ridwan

"Hmmm... tadi Ibu sudah makan roti untuk mengajalnya jadi Ibu rasa tidak ada masalah" secepat kilat Ibunya Ridwan menemukan Ide untuk menutupi kebohonganya.

"Ibu cuma butih Istirahat saja, kamu kesini sudah cukup membantu kesembuhan Ibu, kamu jangan pulang dulu ya!, Ibu maunya kami disini sementara waktu" ucap Ibunya Ridwan.

"Iya bu, Cahaya akan disini dulu nungguin Ibu" ucap Cahaya.

"Terima kasih nak,kamu memang anak yang baik.Mungkin Ibu juga kelelahan pekerjaan Ibu banyak Ibu juga sudah tua.Maaf ya rumah Ibu berantakan" ucap Ibunya Ridwan

"Tidak apa apa Ibu, Sekarang Ibu tiduran aja biar Cahaya yang bantu Ibu bersihin Rumah" ucap Cahaya

" Bagus ... dasar mental babu,dibohongi begitu aja sudah mau bantu bersih bersih tau begitu aku akting kaya gini sejak lama" batin Ibunya Ridwan.Seharian Cahaya membatu pekerjaan Rumah dirumah Ridwan.Ibunya Ridwan sangat senang Idenya berhasil.

"Kamu memang calon menantu Idaman" Ucap Ibunya Ridwan dengan senyum yang sulit diartikan

Jangan lupa Like dan comment serta jadiin favorite kalian ya

love u

Di Grebek Warga

Ketika Cahaya sedang memasak didapur ditemani Ridwan ,Aswan masuk kekamar Ibunya.

"Acting Ibu keren, wah bentar lagi dapat piala oscar ini" goda Aswan

"Cahaya itu bodoh, sedikit acting saja dia sudah luluh" kata Ibunya Ridwan sambil tersenyum penuh kemenangan .

"Ibu kan tidak selamanya pura - pura sakit agar pacarnya Mas Ridwan kesini tiap hari ,kalau kak cahaya disini terus lumayan loh bu rumah jadi lebih bersih dan ada makanan cemilan .Aswan senang sekali bu" kata Aswan bisik bisik pada Ibunya

"Iya juga ya, kan sehabis ini dia nggak kesini lagi dan Ibu nggak bisa leha-leha" ucap Ibunya Ridwan

"Ibu ada Ide" tiba tiba dia berbisik kepada Aswan

"Oke.oke....." jawab Aswan

Setelah sore hari Cahaya hendak berpamitan pada Ibunya Ridwan, namun Ibunya Ridwan berusaha menahan agar Cahaya tidak jadi pulang. Setelah malam hari Cahaya akan berpamitan pulang Ibunya Ridwan masih berusaha menghalang halanginya.

"Bu ...Saya pamit dulu ini sudah malam" pamit Cahaya pada Ibunya Ridwan.

"Tunggu sebentar biar kami diantar Ridwan, dia masih mandi.kamu tunggu dikamarnya aja" kata Ibu Ridwan

"Nggak usah bu, saya tunggu disini aja" kata Cahaya

"Cahaya kamu ambilkan sweater Ibu dikamar Ridwan, Ibu masih lemes" kata Ibunya Ridwan agar Cahaya masuk dalam perangkapnya.

"Iya bu" kata Cahaya kemudian ia ke kamar Ridwan untuk mengambilkan sweater ibunya Ridwan .

"Ceklek ..." tiba tiba pintu dikunci dari luar oleh Ibunya Ridwan

"Aswan buruan jalankan misi kita" kata Ibu Ridwan.Tak lama kemudian Aswan keluar rumah dan kewarung tempat orang orang pada nongkrong

"Tumben Wan, kamu ngumpul disini" tanya bapak-bapak yang ada disana

"Lagi males dirumah, soalnya ada pacar kak Ridwan" kata Aswan.

"Memang kenapa kalau ada pacarnya Ridwan" tanya bapak bapak itu lagi

"Tapi jangan bilang bilang yah, masa seharian kak Ridwan sama pacarnya sejak pagi tidak keluar kamar" kata Aswan dibuat buat

"Hah... ini sudah nggak bener ini" kata bapak bapak itu.

"Nah kebetulan ada pak RT disini" kata bapak bapak tadi

"Ada apa ini" tanya pak RT

"Ini pak, si Ridwan berbuat mesum dikampung kita, masa dia bawa paacrnya masuk kamar dari tadi pagi nggak keluar keluar. Ngapain coba laki laki dan perempuan dewasa dalam satu kamar mereka bukan pasangan ini harus ditindak pak RT. Kalau tidak ditindak meresahkan warga" desak warga yang lain.

"Pak RT boleh melakukan tindakan ke kakak saya tapi saya mohon jangan libatkan saya, bisa bisa saya diamuk kakak saya" ucap Aswan ingin cuci tangan terhadap masalah yang barusan ia ciptakan.

"Ok, terima kasih atas laporanya. Sekarang kita kerumah kamu kita grebek kakak kamu" ucap pak RT.

Sesampainya dirumah Ridwan mereka langsung menuju kamar Ridwan dan benar saja kamarnya dikunci.

"Tok..tok..tok..Ridwan buka pintunya" kata ketua RT setempat

"Mas kok diluar Rame banget kenapa?" tanya Cahaya panik

"Mas juga nggak tau, mana ini kamar pintunya nggak bisa dibuka seingatku kuncinya diluar tadi" ucap Ridwan

"Ridwan... ! kalau pintunya tidak kamu buka maka terpaksa kami dobrak" ucap salab satu warga

"Pak ini kuncinya nggak ada" ucap Ridwan dari dalam

"Hallah alasan" ucap ketua RT

"Dobrak saja" teriak warga

"Brakkk.... " pintu terbuka.Cahaya ketakutan replek memeluk Ridwan

"Jadi ini kelakuan kamu Ridwan" bentak Ketua RT

"Bapak bapak salah faham, kami tidak melakukan apapun didalam kamar dan kami juga tidak tau kenapa pintu kamar saya terkunci" jawab Ridwan

"Sudah kepergok masih ngeles aja " teriak salah satu warga

" Hu....uuuuu" sorak warga lainya

"Sekarang kita kebalai Desa, dan kamu kasih tau alamat orang tua kamu biar orang tua kamu di jemput .Kalian harus segera dinikahkan sekarang juga agar tidak lagi berbuat zina" ucap Ketua RT

"Juederrr.... " bagai disambar petir disiang bolong.Cahaya kaget mendengar ucapan ketua RT tersebut. Malu itu sudah pasti .Ia bingung apa yang akan ia katakan pada kedua orang tuanya nanti.Cahaya menangis terisak menagisi nasibnya yang tragis .Sementara Ibunya Ridwan seolah olah tidak tau apa apa .Akirnya Cahaya dan Riwam digelandang ke kelurahan untuk dinikahkan malam itu juga .Bapak dan Ibunya juga sudah berada disana dijemput warga .

"Bagaimana saksi?" tanya Penghulu

"Sah ...." jawab mereka kompak

Akirnya selesai juga prosesi pernikahan mereka .

"Mempelai perempuan silahkan mencium tangan suaminya" kata penghulu.Cahaya tidak langsung mencium tangan suaminya.Ia masih syok dengan kejadian yang baru saja ia alami.

"Tadi aja seharian dikamar berduaan, sekarang pakai acara pura pura malu segala hu....uuuu" kata seoarang warga langsung disoraki warga yang lain.

" Sudah bosan kali, seharian main dikamar" ucap yang lainya

"Kalau belum sah itu justru menantang" kata yang lainya.Telinga Cahaya rasanya sangat panas mendengar tuduhan yang tidak mendasar dari warga setempat .Yang membuat ia lebih heran lagi keluarga Ridwan sama sekali tidak membantunya .Kini ia sudah menjadi seoarang Istri dadakan .Bayangan menikah dengan suasana meriah musnah sudah ,kini digantikan dengan pernikahan dadakan dan hanya bermodal mas kawin lima puluh ribu rupiah .

"Cahaya maafkan aku ,aku tidak pernah menyangka kejadianya akan seperti ini" ucap Ridwan

"Sudahlah mas semua sudah terjadi.Tak ada gunanya menyesali mungkin ini sudah jalanya kita menikah dengan cara begini" ucap Cahaya sembari menahan sesak didadanya.

"Aku janji setelah ini aku akan meresmikan pernikahan kita ke pengadilan agama" kata Ridwan sementara cahaya hanya menganguk patuh

"Nak Ridwan, sekarang Cahaya sudah menjadi tanggung jawab kamu,sayangi dia jangan pernah menyakitinya.Jika suatu saat kamu sudah tidak mencintainya maka kembalikan kepada kami dengan cara baik baik .Bapak berharap pernikahan kalian bahagia selamanya" Nasehat Bapaknya Cahaya

"Iya pak, saya janji dengan sepenuh hati akan menyayangi Cahaya dengan sepenuh hati dan akan memperlakuakanya dengan baik" Janji Ridwan pada Bapaknya Cahaya

"Bapak percaya padamu, kami titipkan Cahaya padamu" ucap Bapak Cahaya

"Iya pak" jawab Ridwan penuh keyakinan

"Kalau begitu Bapak dan Ibu pamit dulu, doa bapak semoga kalian bahagia selalu" ucap Bapaknya Cahaya

"Amin terimakasih Pak, Namun alangkah baiknya Bapak dan Ibu menginap dulu karena ini sudah malam" kata Ridwan.

"Iya Pak,Bu ini sudah larut malam, sebaiknya besuk pagi saja bapak dan Ibu pulangnya.Cahaya takut ada apa apa dijalan" kata Cahaya penuh harap.Ia masih ingin bersama kedua orang tuanya sebelum esuk harinya menjali kewajiban sebagai seorang Istri Ridwan

"Baiklah kalau kalian maksa" ucap Bapak dan Ibunya Cahaya.Sebenarnya ia merasa tidak enak pada Ibunya Ridwan karena sejak tadi diam saja tidak menawarkan menginap namun Cahaya dan Ridwan terus memaksa.Dengan terpaksa malam ini mereka menginap di rumah Ridwan.

Setelah sampai dirumah Ridwan kedua orang tua Cahaya tidur diruang makan hanya beralaskan tikar karena sudah tidak ada kamar lagi.Rumah Ridwan hanya memilik tiga kamar yaitu kamar Ibunya kamar Ridwan dan kamar Aswan.Cahaya ikut bergabung dengan Bapak dan Ibunya tidur di lantai yang beralaskan tikar dan Riwan ikut menyusul akirnya mereka berempat tidur dilantai yang beralaskan tikar saja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!