Ayana gadis 18 tahun merupakan anak yang cantik dan cukup terkenal di sekolah karena selain memiliki paras yang cantik dia juga sangat berprestasi keluarga yang yang terpandang dan sangat di sayangi oleh keluarga, memiliki keluarga harmonis dan seorang kakak laki-laki Ayan yang baru saja lulus Sedang merayakan pesta kelulusan di sebuah hotel bersama temannya tanpa sadar meminum jus yang di campur alkohol oleh sahabatnya membuatnya sedikit mabuk dan saat akan ke kamar mandi seorang pria yang sangat menyukai ayana, bergegas menghampiri Ayana, Seorang pria yang telah lama menyukai Anaya tampak tersenyum setelah teman Ayana memberinya kode bahwa Ayana telah dalam keadaan kurang sadar pria tersebut sudah menunggu sejak tadi, Tampak pria tersebut langsung membantu Ayana saat Ayana akan tersungkur, Ayana yang tak mampu lagi menopang tubuhnya langsung terkulai tak berdaya di dalam pelukan pria tersebut, pria tersebut langsung membopong tubuh Ayana ke salah satu kamar, di dalam kamar pria tersebut tampak membaringkan Ayana, tapi saat selesai meletakkan tubuh Ayana sebuah ketukan pintu membuatnya berdecak kesal, ternyata salahsatu sahabat Ayana yang sudah membatunya ada di Depan pintu, "ada apa kau datang mencariku." Tanya pria tersebut, "tolong temani aku mengambil barangku aku takut teman yang lain curiga." Ucap wanita tersebut, "tunggu aku akan mengunci kamar terlebih dahulu." Ucap pria tersebut , " tidak usah kita hanya pergi sebentar ayolah aku sedang buru-buru ." Ucap wanita tersebut memaksa, membuat pria tersebut akhirnya mengalah,sementara itu di sebuah pesta eksekutif muda tampak seorang pria tampan berkarisma yang bernama Ernest Prakasa sedang duduk di sebuah kursi sambil melihat ke arah rekan-rekannya yang sudah mabuk, tuan Kenap tuan tidak ikut minum." Ucap seorang wanita hendak mendekati pria tersebut, tapi seorang pria langsung mencegatnya membuat wanita itu mundur dan kembali ke tempat duduknya, "aku butuh air putih." ucap pria tersebut, biar aku yang akan mengambilkan tuan ucap wanita tersebut lalu mengambil sebuah botol air mineral di rak sambil tersenyum penuh arti kali ini aku akan mendapatkan ikan besar ucap wanita tersebut dalam hati, tampak wanita tersebut langsung membawa botol tersebut dan memberikan pada pria di samping Ernest, Ernest langsung meminum air putih tersebut tanpa rasa curiga, Ernest tampak berdiri hendak ke kamar mandi sang pengawal ingin ikut tapi Ernest menghentikannya Sedangkan wanita yang melihat Ernest keluar berniat mengikuti tapi di halangi oleh pengawal, Ernest yang berjalan di koridor merasa pusing melihat pintu yang tak di kunci Ernest pun masuk ke dalam, membuta pintu otomatis terkunci dari dalam Sementara itu bawahan Ernest mencari Ernest,tapi sialnya CCTV rusak sedangkan pria yang tadi membawa tubuh Ayana ke kamar hotel panik saat menyadari kamar yang di pesan oleh temanya terkunci sementara temanya yang memesan kamar entah kemana di dalam kamar ke dua orang yang tak saling kenal mulai melakukan adegan demi adegan dewasa, pagi menjelang Ernest yang terbang terlebih dahulu tampak terkejut tapi melihat jam di tangannya membuatnya menuliskan sebuah pesan di meja dan beberapa lembar cek lalu keluar begitu saja karena ada urusan penting, sementara Ayana yang terbangun pada siang hari merasa pegal di seluruh tubuhnya, menyadari apa yang terjadi membuta Ayana histeris, saat di melihat pesan dan cek langsung merobeknya lalu membersihkan tubuhnya dan pergi begitu saja kembali ke kediamannya, sementara pria yang semalam menjebak dirinya tak melihat Ayana keluar dari hotel
Tampak Ayana yang baru sampai di rumahnya lalu bergegas masuk ke dalam kamarnya ke dua orang tua Ayana Merasa bingung dengan apa yang terjadi tapi mereka tak berpikir banyak karena Ayana dan teman-temannya sudah ijin untuk tidak di hotel di mana mereka akan mengadakan acar
Di dalam kamar tampak Ayana kembali membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi dia sungguh tak percaya dengan apa yang terjadi semalam bahkan ponsel miliknya juga entah hilang di mana padahal semalam dia bersama dengan sahabatnya tapi kenapa dia bisa berakhir di di kamar hotel bersama seorang pria yang telah merenggut kesuciannya tanpa dia ketahui padahal jelas-jelas mereka berjanji untuk tidur bersama di kamar yang sudah mereka pesan
Sementara itu di hotel di sebuah kamar mewah tampak tiga orang gadis sedang tertidur pulas tak berselang beberapa lama seorang gadis terbangun dan melihat sekelilingnya setelah memeriksa temannya dia langsung bangkit dan membangunkan teman yang lain "apa kalian melihat ayana." tanya teman Ayana yang bernama Dita
" Bukannya tadi malam dia ke kamar mandi aku pikir dia langsung ke kamar untuk beristirahat." ucap meli yang menjebak Ayana
"Aku tak melihatnya sejak semalam dan pagi ini juga tidak apakah mungkin dia kembali ke kediamannya tapi itu tidak mungkin kita kan sudah berjanji untuk menginap di hotel ini bersama-sama." ucap Lisa
" Benar Lisa aku takut terjadi sesuatu pada Ayana sebaiknya kita menghubunginya." ucap Dita
Dita langsung bangkit dan mengambil ponsel yang ada di tasnya kemudian mencoba menghubungi ponsel milik Ayana Tapi saat mereka menghubunginya mereka baru menyadari bahwa tas Ayana ada di kamar hotel tersebut "Astaga ini tas milik Ayana dan ponselnya juga ada di mana anak itu kita harus segera mencarinya aku akan menelepon kediamannya." ucap Lisa mengambil tas milik Ayana yang ada di sudut kursi
Lisa mengambil ponselnya lalu menghubungi kediaman Ayana sang ibu yang mengangkat telepon tersebut mengatakan ayana sudah pulang membuat Lisa dan Dita sedikit lega sementara meli tampak diam saja
"Ayana sudah kembali ke rumahnya dan dia sedang berada di kamarnya Bagaimana kalau dari sini kita singgah ke rumah Ayana sebentar untuk melihat keadaannya aku sedikit khawatir padanya pasalnya kalau dia baru pulang ke mana dia semalam." ucap Dita
"Itu ide yang bagus jadi kita bisa tahu apa yang terjadi semalam Kenapa dia tidak masuk ke dalam hotel tapi meninggalkan kita di sini." ucap Lisa
"Maaf ya aku tidak bisa ikut untuk menemui Ayana pasalnya aku harus menemui mamaku." ucap meli mencari alasan
"Baiklah kami akan membersihkan tubuh kami dan bersiap-siap untuk ke rumah Ayana ucap Lisa lalu bangkit dari tempat tidur menuju ke kamar mandi, setelah Lisa mandi Dita pun langsung melakukan hal yang sama setelah rapi ke dua sahabat Ayana tersebut langsung keluar dari kamar hotel sedang meli nampak mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang, setelah menelepon meli langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sementara itu di luar hotel tepatnya di dalam sebuah mobil seorang pria sedang duduk melihat sekelilingnya, begitu melihat dua orang wanita keluar dari hotel dan masuk ke dalam mobil pria tersebut langsung masuk ke dalam hotel
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
Tampak mili yang sudah selesai membersihkan tubuhnya, pintu membuat meli langsung beranjak dari tempat duduknya lalu membuka pintu tampak seorang pria masuk "cepat kembalikan uang yang sudah aku berikan aku tak mendapatkan Ayana." ucap pria tersebut
"Bagaimana bisa kau tak mendapatkan Ayana bukannya semalam aku sudah memberikanmu ruang agar kau bisa bermalam bersama Ayana." ucap mili
"Ini juga semua gara-gara ulahmu kalau saja kau tak menyuruhku untuk membantu memperbaiki mobil milikmu aku sudah tidur dengan Ayana gara-gara aku membantumu aku tak mengambil kunci kamar membiarkan kunci berada di pintu membuat pintu otomatis terkunci bila ada yang membuka pintu dan masuk ke dalam." ucap pria tersebut
"Tapi Nando Aku kan sudah melakukan tugasku tinggal kau saja yang melaksanakannya dan masalah kamar yang terkunci Kau kan bisa meminta resepsionis untuk membukakan pintu tersebut." ucap meli
"Kau bodoh Tidak mungkin aku menyewa kamar menggunakan nama dan kartuku itu akan membuat aku ketahuan telah melakukan sesuatu kepada ayana." ucap pria yang bernama Nando
"Uangmu sudah aku gunakan tak ada sepeser tersisa tapi kau bisa mengunakan tubuhku sebagai gantinya aku tak kalah dengan Ayana." ucap meli santai
"Kalau aku ingin melakukan dengan perempuan bayaran Aku juga tak akan menyewa dirimu aku tahu siapa kau sudah berhenti menggoda segera kembalikan uangku atau kau akan tahu akibatnya." ucap Nando lalu pergi ke pergi dari kamar tersebut meninggalkan milik yang nampak muram mendengar perkataan Nando
Sementara itu di kediaman Anaya tampak Lisa dan Dita sudah memarkirkan kendaraannya di halaman rumah Ayana, begitu turun dari mobil ke dua gadis itu langsung menerobos masuk setelah pelayan membukakan pintu seperti biasa mereka sudah seperti anggota keluarga sendiri, "Lisa, Dita kalian kemari Tante pikir kalian masih di hotel dan Ayana memang sengaja pulang." ucap ibu ayan
"Iye Tante kami menyusul Ayana, Tante apa Ayana di kamarnya kami ke sana ya Tante." ucap Lisa
"Iya Tante sedang memasak kalian akan makan siang di sini kan ." tanya ibu Ayana
"Makasih Tante siapasih yang bisa tolak kelezatan makanan Tante tak di tawari pun kami akan menawarkan diri." ucap Dita sambil cengengesan, ibu Ayana hanya tersenyum melihat kelakuan Sahabat anaknya
Kini Dita dan Lisa sudah berada di depan kamar milik Ayana, sementara Ayana di dalam kamar nampak sedang duduk di ranjang dengan pandangan kosong
Dita langsung membuka pintu seperti biasa Ayan jarang mengunci kamarnya saat dia ada di dalam kamar apalagi saat siang hari tapi kamara Ayana terkunci membuat Dita dan Lisa saling pandang ada sesuatu yang salah pada Ayana pasti semalam terjadi sesuatu." ucap Lisa, membuta Dita mengaguk, Lisa langsung mengetuk pintu tapi tak ada reaksi apapun dari dalam membuat kedua sahabat tersebut terlihat sedikit panik karena tidak biasanya Ayana mengabaikan ketukan pintu walaupun dia sedang tidur karena telinga Ayana sedikit sensitif
"Apa yang harus kita lakukan aku takut terjadi sesuatu pada Ayana." ucap Lisa
"Bukanya kau memiliki kunci kamar Ayana saat dia meminta tolong untuk mengambil beberapa buku yang akan di kembalikan ke perpustakaan kemarin." ucap Dita saat mengingat beberapa hari yang lalu Lisa sempat mengatakan bahwa kunci kamar Ayana lupa dia kembalikan setelah membatu Ayana mengambil buku yang di pinjam untuk di kembalikan ke perpustakaan
"Astaga kau benar aku melupakan kunci itu sebentar sepertinya aku meninggalkan kunci tersebut di dasbor mobil." ucap Lisa bergegas keluar menuju mobilnya untuk mengambil kunci kamar Ayana, kini Lisa sudah kembali dengan kunci di tangannya Lisa langsung memasukan kunci, kini kamar Ayana terbuka tapi tampak gelap, Lisa langsung menyalakan lampu dan menutup pintu, melihat Ayana yang duduk di ranjang dengan tatapan kosong membuat ke dua sahabatnya tampak Bingung
"Ayana." pangil Lisa yang saat ini sudah duduk di ranjang tepat di samping Ayana, tak ada sahutan hanya air mata yang mengering dan tatapan kosong
Dita yang tadi sempat membereskan Beberapa barang ayan yang tergeletak di lantai langsung mendekati Ayana dan langsung memeluknya dengan erat, "Ayana ku Mohon jangan seperti ini ceritakan apa yang terjadi." ucap Dita yang sudah ikut menangis begitupun Lisa melihat tak ada reaksi dari Ayana
Melihat kedua sahabatnya membuat Ayana langsung menangis "aku sudah hancur seseorang sudah mengambil apa yang aku jaga selama ini." ucap Ayana dengan terisak-isak
Dita dan Lisa langsung saling memandang kemudian langsung memeluk erat Ayana sambil menangis bersama setelah beberapa saat menangis lisa menghentikan tangisannya "kita harus menemukan pria itu dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi semalam kau tidak boleh lepas kendali dan menjadi seperti ini semua ini terjadi bukan atas kehendakMu dan bukan kesalahan mu ada seseorang yang sengaja ingin menjebakmu karena semalam aku sempat melihat seseorang mengikuti mu ke kamar mandi tapi aku pikir dia adalah salah seorang teman yang ingin membantumu karena aku pikir kau tidak meminum alkohol apapun yang bisa membuatmu mabuk sehingga aku tak terlalu berpikir." ucap Lisa yang sempat melihat Ayana saat keluar untuk ke kamar mandi di mana seorang pria mengikutinya
"Lisa benar Ayana kau harus tenang dan menyembunyikan semuanya untuk sementara kita akan mencari tahu apa yang terjadi tadi malam dan siapa pria yang sudah merenggut kehormatanmu apakah kau memiliki sesuatu seperti catatan atau apapun yang ditinggalkan oleh pria tersebut, sebenarnya apa yang kau minum selama." tanya Dita, Ayana melihat kedua sahabatnya yang selalu ada untuknya Ayana mengaguk setuju dengan kedua sahabatnya
"Aku juga tidak tahu aku meminum jus seperti minuman kalian dan tak pernah mencampur apapun tapi saat aku akan ke kamar mandi tiba-tiba kepalaku pusing dan mataku sangat berat setelah itu aku tak mengingat apapun lagi, saat aku terbangun aku sudah berada di kamar hotel tanpa busan di atas ranjang, dengan sebuah catatan dan beberapa cek." ucap Ayana yang sudah mulai tenang
"Catatan terus di mana catatan itu biar aku melihatnya siapa tahu saja dia meninggalkan nama alamat dan nomor telepon untuk kita hubungi." ucap Lisa
"Karena aku marah dan kesal aku merobek catatan tersebut Tapi kalian tahu kenapa aku sampai merobek catatan tersebut karena dia menulis pesan dengan bahasa yang aku tidak mengerti apalagi tulisannya seperti tulisan seorang dokter membuat aku tak bisa membacanya." ucap ayana sedikit kesal mengingat catatan yang dia temukan di meja hotel
"Benarkah memang dia menggunakan bahasa apa." tanya Lisa
"Sepertinya dia mengunakan bahasa Rusia atau semacamnya aku tidak tau apalagi tulisannya bersambung dan tak jelas." ucap Ayana
"Sementara itu seorang pria yang sedang berada di jet pribadinya tampak senyum-senyum tidak jelas membuat sang asisten bertanya-tanya apa yang sedang terjadi pada tuannya dari keluar dari kamar hotel sampai naik ke atas pesawat senyuman di wajahnya tak pernah luntur.
Jangan lupa like, komentar, vote dan hadiahnya
"Dia pasti sangat senang membaca tulisanku yang sangat indah dan terlihat romantis Aku harap dia bisa menghubungi ku secepatnya." ucap pria tersebut penuh percaya diri
"Apa Tuan baik-baik saja." tanya sama asisten yang dari tadi melihat tuannya
"Tidak pernah sebaik ini oh iya aku ingin kau mengambil CCTV hotel di mana tadi malam aku tidur dan jangan pernah melihatnya cukup ambil saja CCTV tersebut." ucap Ernest
"Maaf tuan semalam CCTV hotel rusak sehingga tak ada rekaman apapun itulah mengapa aku tak dapat menemukan tuan semalam." ucap asisten Ernest
"untunglah kau tak menemukan aku semalam." ucap Ernest
"bagaiman tuan apakah ada sesuatu yang terjadi semalam." tanya asisten Ernest
Ernest terdiam sesaat dia tidak mengetahui identitas wanita tersebut hanya mengetahui wajahnya saja bagaimana dia bisa menemukannya "ambilkan CCTV di luar kamar hotel atau di mana saja yang terpasang CCTV kopi semuanya dan kirimkan padaku." ucap Ernest
"Ada apa Tuan Apakah Tuan sedang mencari seseorang Kenapa Tuan tidak memberikan saja identitasnya padaku biar aku yang mengurusnya." ucap Asisten
Ernest melihat asistennya dengan seksama lalu menetapnya dari atas sampai ke bawah "tidak lakukan saja apa perintahku Jika Aku membutuhkan bantuanmu aku akan mengatakannya padamu." ucap Ernest
"Baik aku mengerti dalam 5 menit semua data akan masuk ke ponsel Tuan sesuai yang tuan minta." ucap asisten Ernest
Sementara itu di sebuah kota tepatnya di sebuah penthouse mewah tampak seorang pria sedang duduk sambil tersenyum melihat foto seorang anak perempuan yang sedang bergandengan tangan seorang pria yang beda beberapa tahun dengannya "Ayana sayang bagaimana kabarmu Pasti saat ini kau sudah besar dan sangat cantik aku sangat merindukanmu Apakah jika kau bertemu denganku Kau masih akan mengingatku." ucap pria tersebut sambil tersenyum sendiri
Sementara itu di samping pria tersebut ada seorang wanita yang hanya bisa diam sambil melirik pria tersebut yang menggenggam foto seorang gadis kecil bersama seorang anak laki-laki, nampak jelas di raut wajahnya dan sorot matanya wanita itu tidak menyukai wanita kecil yang ada di foto itu
"Apa kau tahu lia Aku berjuang menjadi seperti saat ini adalah karena gadis kecil yang ada di foto ini aku tak sengaja bertemu dengannya saat aku berteman dengan kakak laki-lakinya aku pun di undang ke rumah milik mereka di sana aku selalu di berikan makan dan kebutuhan lain mereka tak pernah keberatan saat aku bermain dengan anak-anak Mereka padahal mereka termasuk keluarga terpandang dan aku hanyalah anak kampung sebelah yang ibunya buruh cuci, aku sudah menyukai ayana sejak pertama melihatnya saat itu usiaku 12 tahun, dia seperti bidadari di hidup ku, sayang ibuku menikah dan kami harus pindah membuta aku sangat sedih untung ibu Anaya memberikan hadiah sebuah foto aku dan Anaya sedang bergandengan membuatku sangat bahagia." ucap pria tersebut
"Aku tahu Tuan sudah berkali-kali tuan menceritakan hal tersebut tapi kenapa tuan selama 10 tahun tuan hanya mengirimkan hadiah kepa Ayana dengan ini siapa P H bukanya nama tuan Malik kenapa haru di beri inisial P H apa tuan tidak takut Ayana berpikir bahwa tuan hanya iseng mengirimkan Hadian atau bisa saja seseorang mengaku dia yang memberikannya dan mendapatkan hati Ayana bisa saja saat ini ayana sudah menikah." ucap Lia
Pria yang awalnya tersenyum langsung menatap ke arah Lia "Aku yakin dia adalah gadis yang polos dan tak mungkin dia menikah secepat itu dan kau juga tahu kenapa selama 10 tahun ini aku tidak menemuinya dan hnya mengirimkan hadiah karena aku berjuang untuk menjadi seseorang yang setara dengan keluarganya tapi aku yakin kakaknya tau akulah penjaga hati Ayana seperti inisial yang selalu aku sematkan di semu hadia P H (penjaga hati)." ucap pria tersebut, Lia hanya terdiam mendengar perkataan pria tersebut walaupun dia berdoa pada tahun semoga wanita yang di cintai oleh pri yang saat ini ada di sampingnya sudah menikah
Sementara itu di sebuah rumah mewah tepatnya di sebuah kamar tampak tiga orang wanita sedang berdiskusi, "Apa kau yakin itu tulisan Rusia atau itu hanya tulisan bersambung yang sangat jelek sehingga kau tak dapat membacanya." tanya Dita
"Apa Kau pikir aku sebodoh itu tak bisa mengenali bahasa sendiri." ucap Ayana
"Setidaknya di sini kita tahu dia adalah seseorang yang berasal dari luar negeri atau seseorang yang sengaja mengunakan bahasa Rusia agar kita tak menemukannya." ucap Dita
"Apa kau bodoh dia meningalakan catatan dan cek yang nilainya nya tidak sedikit jika dia hanya iseng saja." ucap Lisa
"Itu berarti dia seorang yang tinggal di luar negeri dan datang ke hotel tersebut untuk menginap tapi kenapa bisa dia mengenal Ayana dan membawanya masuk ke kamarnya, bukannya kau melihat pria yang mengikuti ayahnya ke kamar mandi Apakah dia seorang pria blasteran atau bagaimana ciri-cirinya tanya Dita dengan wajah serius
Lisa berpikir sejenak mengingat pria yang semalam dia lihat mengikuti "sepertinya dia bukan orang luar tapi aku juga tidak bisa memastikan karena saat itu aku hanya bisa melihat punggungnya saja yang tampak seperti teman kita." ucap Lisa
"Apa kalian tidak curiga dengan meli pasalnya semalam aku melihat dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya tapi karena aku berpikir mungkin saja itu adalah obat miliknya aku pun tak mengabaikannya dan saat Ayana pergi dan tak kembali dia mengatakan bahwa Ayana sedang beristirahat." ucap Dita
Lisa nampak berpikir begitupun Ayana "tapi kita tidak bisa menuduhnya tanpa bukti siapa tahu saja dia berpikir Ayana langsung beristirahat Setelah dia pergi ke kamar mandi." ucap Lisa berusaha berpikir positif
"Bagaimana pendapatmu Ayana coba kau jelaskan sebelum ke kamar mandi apa yang sebenarnya terjadi." tanya Dita yang sebenarnya tahu Apa pekerjaan meli yang selalu menjajakan dirinya ada malam hari dan berpura-pura menjadi gadis lugu dan polos saat siang hari apalagi ayah meli adalah guru ngaji mereka tentu saja itu akan membuat Ayana dan Lisa shyok dan tak mudah percaya Dita saja awalanya tak percaya hanya saja sebuah rekaman saat meli tidur dengan beberapa pria berbeda tak sengaja dia temukan di ponsel milik meli yang ketinggalan di mobilnya hanya saja dita tak ingin mengatakan kepada Lisa ataupun Ayana karena mereka sudah bersahabat sejak SD, takutnya meli melakukan hal yang lebih jauh bisa jadi dia menjual sahabatnya sendiri pikir Dita
Ayana mengingat malam itu memang sikap meli sedikit aneh padanya apalagi Meli selalu melihat ke arahnya dan berdiri tepat di sampingnya saat berada di ruang tempat mereka melakukan acara perpisahan bahkan Meli yang membantu ayana saat akan keluar menuju kamar mandi
"Sebenarnya Bagaimana ya aku tak bisa menjelaskan secara gamblang tapi Meli selalu melihat ke arahku dan dia yang berdiri tepat disampingku dan saat aku keluar dari tempat acara menuju kamar mandi dia yang mengantarku aku pikir dia akan mengantarku sampai ke kamar mandi tapi dia hanya mengantarku sampai depan pintu saja lalu aku pun berjalan tanpa melihat ke belakang lagi." ucap ayana
Lisa dan Dita Hanya bisa saling memandang kini ketiga orang tersebut terdiam entah apa yang ada di pikiran mereka masing-masing tapi sebuah ketukan pintu membuat ketiga orang tersebut langsung menghentikan diskusi mereka ternyata Ibu Ayana memanggil mereka untuk makan siang.
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!