NovelToon NovelToon

Segitiga

Part 1

Hanya sebuah kisah anak remaja yang mencari kebahagiaan. Sedari mereka kecil, mereka sudah hidup berdampingan dan menjalin tali persahabatan yang sangat erat. Persahabatan mereka sukar untuk ditembus dan juga digoyahkan. Persahabatan itu terlalu ketat sehingga orang-orang yang tak menyukai mereka sukar untuk memecah belah persahabatan tersebut.

Namanya adalah Amelia, Fauzan, dan Raihan. Persahabatan antara perempuan dan laki-laki yang mana terlalu rukun. sampai-sampai mereka akhirnya lupa bahwa persahabatan antara wanita dan laki-laki tidak akan pernah berjalan dengan mulus karena salah satunya pasti akan melibatkan perasaan. Tentu saja hal tersebut benar-benar terjadi dalam persahabatan tersebut.

Hanya sebuah perasaan lah yang dapat memecah belah persahabatan tersebut. Tapi untungnya, Amelia tidak mengetahui perasaan kedua sahabat laki-lakinya. Sehingga wanita tersebut tidak memperkeruh persahabatan mereka. Mungkin di dalam persahabatan ini hanya Amelia sendirilah yang tidak melibatkan perasaan.

Di pagi yang sangat cerah, Amelia baru saja terbangun dari tidur lelapnya dan ia langsung terkejut ketika melihat jam yang itu artinya ia kesiangan. Pagi ini Amelia lagi-lagi keteteran seperti pagi biasanya. Wanita itu langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi dan lalu kemudian membersihkan tubuhnya hingga beberapa menit kemudian akhirnya ia keluar dengan pakaian sekolahnya yang lengkap.

Amelia langsung pergi ke meja riasnya dan berdandan sesuai dengan umurnya. Lalu kemudian wanita itu memperhatikan penampilannya yang terpantul di dalam kaca. Senyum wanita tersebut seketika mengembang melihat dirinya yang tampak lebih cantik setelah berdandan.

"Amelia!" teriak ibunya dari bawah yang menyadarkan Amelia bahwa dirinya sekarang sudah sangat terlambat.

Amelia terkejut dan langsung bergegas keluar dari dalam kamarnya dan menuruni tangga hingga ia sampai di ruang makan. Ketika sampai di sana Amelia melihat sudah ada kedua sahabatnya di ruangan makan dan juga orang tuanya yang tengah menatap ke arah dirinya. Ditatap seperti itu oleh orang tuanya membuat Amelia salah tingkah dan menyengir tak bersalah.

Ibu dan ayahnya, mereka menggelengkan kepalanya karena tak menyangka dengan sifat putri mereka. Ada-ada saja kelakuan putrinya itu yang membuatnya hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Amelia, kamu tahu apa yang kamu lakukan bisa saja membuat kedua temanmu juga ikut terlambat."

Fauzan dan juga Raihan memandang ke arah orang tuanya Amelia dan lalu menggelengkan kepalanya cepat secara bersamaan. Sesungguhnya kedua pria itu sama sekali tidak keberatan jika terlambat demi Amelia.

"Bunda, kami tidak masalah jika terlambat bersama Amelia. Karena Amelia adalah sahabat kami," ucap Fauzan dan selalu melirik ke arah Amelia yang tersenyum lebar karena mendapatkan pembelaan.

Amelia mengeluarkan jempolnya dan lalu kemudian mengedipkan mata yang membuat Fauzan tersenyum lebar. Raihan tampak sangat iri dengan Fauzan, pria itu menyenggol tubuh Fauzan lalu kemudian menyipitkan matanya.

Sebenarnya kedua orang tersebut sangatlah mengetahui perasaan satu sama lain. Namun, mereka tidak mempedulikan perasaan yang timbul tersebut dan lebih mengutamakan Amalia hidup dengan kebahagiaannya sendiri. Apalagi mereka telah bersahabat dari kecil membuat mereka saling mengalah, siapapun yang dipilih Amelia, mereka sudah siap.

"Kalian ini memang baik. Oh iya teman-teman aku pasti baik dong." Amelia menarik kursi dan lalu kemudian duduk di tengah-tengah Fauzan dan juga Raihan.

Wanita itu tanpa canggung langsung mengambil nasi dan menyantapnya dengan sangat lahap. Tidak ada sama sekali merasa malu dengan cara makannya yang aneh. Amelia memang sangat tomboy apalagi kedua temannya adalah pria, Jadi wanita itu sangat wajar memiliki sifat tersebut. Tapi menurut Amelia, tidak ada yang aneh dari dirinya, hanya saja beberapa bully-an dari wanita-wanita lainnya selalu saja berdatangan kepada Amelia sejak ia kecil.

Sebenarnya Amelia merasa sangat marah, tapi wanita itu berusaha untuk tak melawan mereka dan menyimpan dendamnya. 

________

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.

Part 2

Amelia menatap ke arah para siswi yang sangat tampak sekali bahwa mereka tengah menggosipi dirinya. Wanita itu membesarkan matanya ke arah para siswi itu seolah-olah ia tengah menakut-nakuti mereka. Apa yang ia lakukan sukses membuat mereka terdiam dan berusaha untuk terlihat baik-baik saja seakan-akan mereka tidak bersalah karena telah menggosipi Amelia yang tidak-tidak.

"Ck, mereka tuh nyebelin banget sih," ucap Amelia tengah mengadu kepada dua pria yang ada di sampingnya, yakni Fauzan dan Raihan.

Raihan tersenyum simpul dan mengacak rambut Amelia dengan kasar hingga membuat rambut Amelia berantakan. Amelia yang diperlakukan seperti itu langsung menatap Raihan dengan tatapan tajam.

Raihan hanya menyengir kuda ke arah wanita itu dan membuat Amelia tidak bisa marah kepada laki-laki tersebut saking menggemaskannya. Memang untuk Raihan ia terlihat sedikit lebih imut, berbeda dengan Fauzan yang lebih terlihat berwibawa dan juga sangar. Namun tanpa ada banyak yang tahu bahwa dua laki-laki tersebut mereka sering merasa insecure karena merasa bahwa belum cukup tampan sesuai dengan tipe Amelia.

Mereka berusaha untuk terlihat lebih baik di depan Amelia. Sementara Amelia sebenarnya tidak mempedulikan hal tersebut. Baginya kedua laki-laki yang menjadi sahabatnya itu sudah sangat tampan. Ia juga menyayangi kedua pria tersebut dan sudah menganggapnya seperti saudaranya sendiri.

"Benar-benar nyebelin, dan kalian juga sebenarnya nggak ada bedanya sama wanita-wanita tadi."

"Sudah-sudah tidak usah dipikirkan, jika tidak ingin sama seperti mereka lebih baik gadis cantik ini diam."

Tentu saja pandangan orang-orang terhadap dirinya sangat buruk. Bagaimana tidak, karena mereka selalu saja memiliki mindset bahwa wanita yang berteman dengan para pria itu artinya wanita tersebut tidak baik. Wanita itu pasti salah pergaulan dan terbawa kepada pergaulan para pria. Ditambah lagi pria memiliki pandangan seksual yang lebih banyak sehingga membuat orang-orang tak yakin bahwa Amelia masih suci.

Padahal kenyataannya Amelia selalu dilindungi oleh kedua sahabatnya itu sehingga tidak ada orang yang berani untuk mendekati Amelia apalagi untuk macam-macam kepada wanita tersebut.

"Kira-kira bagaimana caranya gue mau sabar? Orang-orang kaya mereka itu ngebuat hati orang lain sakit bisanya, mereka bener-bener nggak punya malu. Gue sakit hati karena mereka." Sangat terlihat sekali di wajah Amelia jika wanita itu sedang dalam keadaan kesal.

Amelia langsung berjalan mendahului kedua sahabatnya itu dan menghentakkan kakinya seolah-olah ia tengah menunjukkan amarahnya kepada Fauzan dan juga Raihan yang tidak mengerti dengan perasaannya.

"Amelia!" teriak Raihan untuk menghentikan Amelia dan meminta maaf kepada wanita itu karena tidak mengerti dengan perasaannya.

"Sudah, biarkan saja dia dahulu. Amelia memang seperti itu, jadi jangan diganggu perasaannya," ucap Fauzan mencegah agar Raihan tidak mengajar Amelia dan membiarkan wanita itu untuk merenungi setiap kejadian yang terjadi pada dirinya.

Raihan berhenti untuk mengejar Amelia dan membalikkan tubuhnya menatap ke arah Fauzan. Pria tersebut menarik napas panjang dan kemudian berjalan lebih dulu meninggalkan Fauzan yang mengikutinya di belakang.

"Lo emang paling mengerti dengan perasaan Amelia, berbeda dengan gue yang kurang tau tentang perasaan wanita," ucap Raihan seraya menunduk lelah dan menghembuskan napasnya nya secara perlahan.

Sejujurnya laki-laki tersebut sangat merasa iri dengan Fauzan yang selalu terlihat perfect dan selalu lebih dari dirinya. Pasti jika memilih, Amelia akan menentukan Fauzan sebagai pilihannya. Oleh sebab itu Raihan terkadang merasa galau dengan perasaan hatinya. Tapi karena Fauzan adalah sahabatnya ia berusaha untuk saling mengerti. Sebab mereka juga sudah siap dengan perasaan masing-masing.

"Lo juga," ucap Fauzan dan menatap ke mata Raihan dengan serius. Fauzan secara tak langsung ingin mengatakan bahwa mereka saling iri antara satu sama lain karena dari dua sosok pria itu memiliki kelebihannya masing-masing.

________

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.

Part 3

Amelia tengah termenung di antara keramaian para siswa yang sedang menikmati jam istirahat. Ia berada di depan taman sekolah seraya menyesap es di tangannya. Terlihat jelas sebenarnya wanita itu tak peduli dengan lingkungannya dan bahkan pandangannya sangat kosong seolah-olah tak memiliki gairah hidup yang besar pada dirinya.

Bahkan ia tak menyadari jika akan ada bola basket yang tengah mendarat tepat di depannya. Tapi untungnya Fauzan yang melihat kejadian tersebut dari jauh sigap langsung berlari dan menangkap bola basket tersebut sebelum menyentuh tubuh Amelia.

Setelah kejadian tak terduga itu barulah Amelia tersadar dan menatap ke arah Fauzan dengan tatapan bengong. Fauzan datang dengan aura pahlawan pada dirinya dan terlihat sangat gentleman. Amelia benar-benar merasa seperti seorang tokoh utama wanita yang tengah diselamatkan oleh tokoh utama pria.

Tapi pemikiran itu seketika buyar ketika ia sadar jika di depannya adalah Fauzan. Wajah Amelia langsung cemberut dan pikiran kagum nya langsung hilang seketika.

"Gue kira tadi siapa." Fauzan terdiam mendengar ucapan tersebut dan menatap ke arah Amelia dengan pandangan pasrah.

"Maaf, bukan Raihan dan telah ngecewain perasaan lo," ucap Fauzan dan melemparkan bola basket tersebut ke arah lapangan. Ia tahu itu bukanlah sebuah kebetulan tapi memang ada yang hendak mencelakai Amelia.

Maka dari itu Fauzan menatap ke arah orang-orang yang ada di lapangan dengan tatapan memeringati mereka semua. Para pria itu langsung pergi berjauhan karena memang Fauzan memiliki power yang cukup besar di sekolah ini, bahkan hanya sekali tatap para murid langsung takut kepadanya. Ayahnya adalah kepala sekolah jadi tak ada yang berani berbuat yang macam-macam kepada laki-laki tersebut.

Di pandangan orang sosok Fauzan adalah sosok yang sangat sempurna. Padahal kenyataannya laki-laki tersebut sama sekali tak seperti itu di pandangan Amelia. Menurutnya Fauzan adalah orang yang konyol dan sama sekali tak peka sehingga membuat Amelia kadang bertanya-tanya dari mana orang bisa menilai bahwa Fauzan adalah orang yang sangat sempurna menjadi pasangan mereka.

"Dih, gak gitu. Lo kan bestai gue, jadi gue tau kalau lo sebenernya mau cari perhatian dengan cewek-cewek itu doang, kan?" tanya Amelia sembari menatap ke arah para wanita yang terlihat sedang mengagumi Fauzan. Amelia hendak muntah di tempat itu juga.

"Ck, masih aja nih anak cari alasan, lo gak tau kalau gue gak nyelametin lo, mungkin lo udah benjol. Jadi jangan belagu jadi orang," sindir Fauzan dan mendorong kening Amelia.

Amelia menggerutu kesal dengan perlakuan Fauzan yang seperti itu kepada dirinya. Hampir saja ia terjatuh tapi untungnya ia bisa berpegangan pada kursi yang sedang menopang tubuhnya itu. Laki-laki tersebut benar-benar sangat menyebalkan dan ingin sekali Amelia mendorong tubuhnya.

"Apa?" tanya Fauzan yang seakan-akan mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh Amelia.

Amelia menarik napas panjang dan memajukan bibirnya karena merasa sangat kesal sebab umpatan dirinya diketahui oleh sang empu.

"Gak papa," jawab Amelia cemberut dan melangkah pergi hendak meninggalkan Fauzan.

Akan tetapi Fauzan langsung menarik kerah baju Amelia hingga membuat wanita itu berjalan di tempat. Amelia menolehkan kepalanya ke arah pria itu dan menatapnya marah.

"Mau ke mana hah?"

"Bukan urusan lo."

"Sahabat, kita gak mau ke kantin dulu? Oke kalau gak mau makan bakso, gue gak jadi traktir."

Mata Amelia langsung melek dan ia menatap ke arah Fauzan dengan bersemangat. Wanita itu sungguh tak sabar ingin pergi ke kantin dan makan bersama-sama.

"Lo yang bayar? Oke siapa takut."

Amelia seperti orang yang tidak tahu diri, wanita itu langsung lari nyelonong seperti kacang lupa kulitnya.

"Dasar cewek."

________

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!