Sebelum mulai kita perkenalan para pemain dulu yaa😊
Deon (30) seorang CEO yang memiliki kekayaan tiada tanding di kota X, tingginya 187 cm, matanya berwarna coklat pekat dan wajahnya sangat tampan membuat banyak perempuan jatuh hati padanya, namun selalu ditolak mentah karena Deon terlalu fokus bekerja dan sangat menikmati pekerjaannya itu.
Grizelle (25) perempuan tomboi, rambut pendek sebahu berwarna brown caramel, namun parasnya sangat cantik. sejak umur 5 tahun ibunya sudah meninggal dan ayahnya pergi entah ke mana. Grizelle dibesarkan oleh Bastian Ayah angkatnya, sejak kecil Grizelle sudah dilatih bela diri oleh Bastian.
Bastian (54) Ayah angkatnya Grizelle. Seorang bos mafia terbesar di kota X. Meski seorang mafia, Bastian adalah orang yang cukup bijaksana.
Nuca (28) sekretaris pribadi Deon yang berwajah tidak kalah tampan, sekretaris yang sangat setia
Anna (53) Ibunya Deon, sebenarnya adalah orang yang baik.
Eric (30) Sahabat Deon yang bekerja di Rumah Sakit pribadi milik Deon
Olivia (24) sahabat Grizelle
Tomi (27) anak buah kepercayaan Bastian, berkulit sawo matang, bertubuh ideal namun kuat.
Cakra (50) seorang mafia saingannya Bastian, melakukan semua kejahatan apapun itu.
******************************
"Deon, Mama mau bicara sebentar boleh?"
"Ada apalagi Ma? kalau masalah kawin, Deon gak bisa!" setengah melangkah karena tangannya keburu ditarik Anna. Nuca sekretaris Deon yang dari tadi mengikuti Deon setelah sampai di rumah hanya memilih diam di tempat melihat Ibu dan anak tersebut.
"Tolong dengarkan Mama bicara dulu Deon" memelas
"Hmm" masih memalingkan wajah
"Kamu Gay yaa Deon?" sambil melirik ke arah Nuca sesekali, mengingat anak semata wayangnya itu hanya menghabiskan waktu bersama dengan sekretarisnya itu. Bersamaan dengan itu Deon tersentak kaget dengan apa yang sudah diucapkan Anna.
"Mama...apa-apaan sih Ma, Deon masih normal tau"
"Terus karena apa? Mama sudah tua Deon, kamu juga sudah tidak muda lagi. Mama ingin ada yang mendampingimu dan ingin segera menimang cucu sebelum Mama......"(mencoba terisak agar Deon luluh)
"Jangan ngomong sembarangan deh Ma, apa Mama tega ninggalin Deon ha?" Deon agak sedikit kesal sambil memeluk Mamanya yang nampak masih cantik meski sudah tua.
"Kalau Deon gak mau kawin, Mama pergi aja dari rumah ini"
"Mamaaaa..."
"Oke, oke Deon bakalan nurutin kemauan Mama" melanjutkan bicaranya
"Beneran Deon?"
"Iya Ma" pasrah
"Oke kalau gitu, silakan kamu pilih ini, banyak foto perempuan yang cantik-cantik. Anaknya teman-teman Mama" Sambil menyodorkan HP meminta Deon untuk memilih beberapa kandidat calon istri. Deon menolak melihat foto yang sudah disiapkan Mamanya.
"Gak ah Ma, biar Deon sendiri yang nyari, pokoknya Mama tenang aja yaa"
"Tapi Deon, coba lihat dulu siapa tau kamu suka"
"Sini HP-nya biar Deon lihat"
Deon melihat satu persatu foto tersebut, Deon akui memang mereka semua cantik dan seksi namun tidak ada yang membuatnya sedikitpun tertarik. Satu persatu foto tersebut malah dihapus Deon dari HP Mamanya.
"Nih Ma, udah" Mengembalikan HP
"Jadi kamu pilih yang mana Deon" sambil melihat isi HP-nya
"DEOOONNNNN....."berteriak kesal
Deon berjalan agak cepat ke kamarnya sembari melambaikan tangan dan setengah tersenyum karena sudah berhasil menjahili Mamanya. Nuca pun mengikutinya dari belakang.
"Jadi bagaimana rencana tuan?" Nuca memberanikan diri untuk bicara
"Hmm kita akan memulai permainan ini besok, carikan aku perempuan yang siap kawin kontrak"
"Sangat mudah tuan, mau yang seperti apa? semua perempuan pasti siap mengantri untuk anda"
"Aku mau perempuan yang tidak biasa"
Bastian terbujur kaku di rumahnya, Grizelle yang selesai latihan bela diri mendapati Ayah angkatnya itu sudah tidak berdaya dan langsung mengantarnya ke Rumah Sakit terdekat.
"Yah jangan tinggalin Griz" perempuan tomboi itu menyembunyikan air matanya saat Bastian langsung dipindahkan ke ruang ICU
"Ada apa Griz?" Tomi dan beberapa anak buah Bastian lari berhamburan mendekati Grizelle.
"Ayah tiba-tiba pingsan Tom, tolong jaga Ayah dulu sebentar, aku mau urus administrasi dulu"
"Oke, yang sabar Griz"
"Em" menganggukkan kepala lalu wajahnya berubah pucat
Sesaat sebelum sampai dibagian administrasi, Grizelle sempat melihat seorang perawat mengenakan baju operasi setengah berlari setelah menyelesaikan obrolannya dengan seseorang dibagian administrasi.
"Permisi, saya wali dari pasien atas nama Bastian, ingin mengurus biaya administrasi"
"Oh iya selamat pagi, dengan Nona siapa?"
"Grizelle"
"Baik Nona Grizelle, kebetulan sekali barusan saya mendapat info bahwa Tuan Bastian harus segera dioperasi karena jika tidak, nyawanya tidak bisa diselamatkan"
Grizelle menarik nafas lebih dalam, ia tidak boleh lemah saat ini apalagi menangis, tidak ada gunanya meski sebenarnya hatinya sangat hancur.
"Baiklah tolong segera operasi Ayah saya"
"Tapi Nona, biaya operasinya tidaklah sedikit"
"Berapa? akan saya bayar, tapi tolong cepat selamatkan Ayah saya"
"Mohon bersabar sebentar Nona, totalnya 3,5 Milyar sudah lengkap dengan biaya pengobatannya Nona"
"Apaaa 3,5 Milyar? jangan main-main yaa, apa kalian di sini memeras orang sakit? jika orang tidak bisa membayarnya apa kalian akan membiarkan orang itu mati haa?" Grizelle tak sadar langsung mencengkeram bagian leher baju staf administrasi tersebut. Orang-orang yang berada di sana sebagian berteriak histeris melihat tingkah Grizelle.
"M..mo..mohon maaf Nona, saya hanya menjalankan perintah saja, penyakit yang diderita Tuan Bastian terbilang cukup langka sehingga peralatannya pun cukup mahal, tidak bisa menggunakan alat yang biasa" jawab staf administrasi tersebut ketakutan
"Griz ada apa ini?" Tomi yang tiba-tiba datang melerai tangan Griz yang sedari tadi mencengkeram bagian leher baju staf administrasi tersebut.
"Mohon maaf Non, waktunya tidak bisa menunggu lama lagi, jika biaya administrasinya selesai, maka Tuan Bastian akan segera dioperasi" menyambung bicaranya meski masih ketakutan
"Tom, tolong jaga Ayah yaa, aku mau keluar sebentar, kalau ada apa-apa tolong kabarin aku secepatnya" Griz segera berlari tanpa menghiraukan teriakan dari Tomi
Sial, harus cari duit ke mana dalam keadaan kepepet begini, Ayah memang seorang bos mafia besar di Kota ini, tapi Ayah hanya mau menerima tugas yang baik-baik saja jadi bayarannya hanya sedikit, itupun dibagi untuk menggaji anak buahnya yang lumayan banyak. Kalau tau begini kenapa tidak dari dulu aku menyuruh Ayah untuk menerima tugas kotor. Bersamaan dengan itu pandangan Grizelle tertuju pada sekelompok orang yang mengintai Deon dari kejauhan.
"Ah apa peduliku, saat ini yang terpenting adalah bagaimana caranya mendapatkan uang 3,5 Milyar dengan waktu singkat" bergumam dalam hati sambil sesekali melirik ke arah kawanan yang membawa sajam hampir mendekati Deon.
"Ah sial" jiwa kemanusiaan Grizelle akhirnya keluar dan langsung berlari menghampiri kawanan penjahat tersebut
"Awasss..." teriak Grizelle sambil menangkis tangan seseorang dari kawanan penjahat tersebut yang hampir menusukkan pisaunya didada Deon, bersamaan dengan itu Deon ikut tersentak kaget lalu terkesima melihat aksi heroik Grizelle yang dengan berani menghadapi ketiga kawanan penjahat tersebut. Dengan jurus yang dikuasainya Grizelle berhasil mengalahkan mereka meski lengannya sedikit tergores pisau yang dibawa salah satu penjahat tersebut.
"Maaf Nona apa Tuan saya bisa bicara sebentar dengan Anda?" Nuca mendekati Grizelle usai pertarungan yang heroik itu
"Maaf aku tidak punya banyak waktu"
"Apa anda memerlukan uang? tuan saya bisa memberikan anda uang karena sudah menyelamatkan nyawanya"
"Apa?tidak usah repot-repot....(tapi kalau aku menolak, aku tidak bisa segera menyelamatkan Ayah)Grizelle menelan salivanya dan nampak berpikir. Nuca yang mengetahui gelagat Grizelle akan memutuskan menerima uang atau tidak langsung mempersilakannya untuk menemui Deon.
"Silakan Nona ikut saya sebentar masuk ke dalam mobil"
Grizelle mengikuti Nuca dari belakang
"Tuan" Nuca membukakan pintu mobil sebelah kiri
Deon menepuk kursi di sampingnya meminta Grizelle duduk di sebelahnya, tanpa bicara Grizelle langsung masuk ke dalam, mata mereka saling berpandangan selama beberapa detik
"Siapa namamu?"
"Grizelle, emm mohon maaf aku tidak punya waktu lama"
"Kenapa kamu menyelamatkanku?apa kamu menyukaiku?
"Apa? (mendelik tajam ke arah Deon)Jangan salah paham, aku memang seperti ini"
Apa kamu perlu uang?"
"Sangat"
"Berapa?"
Grizelle membungkam sementara mulutnya
"3,5 Milyar"
"Tak masalah, aku akan memberikanmu lebih" tersenyum jahat
"Maksudnya? tidak usah basa-basi"
Dasar perempuan ini tidak tau sopan santun dan tidak ada takutnya sama sekali (Deon bergumam dalam hati)
"Dengan syarat kamu menyetujui kawin kontrak denganku"
"Apaaa? sudah gila ya?" Mata Grizelle melotot dan giginya menggeram
"Ya, terserah kalau tidak mau" Deon memalingkan wajahnya ke arah luar
"Aku tidak bisa kawin dengan orang sembarangan, lagian aku tidak menyukaimu"
"Heiii..kamu yang wanita sembarangan!" (wahh baru pertama kali ini aku dicampakkan seorang wanita, sangat menarik) Deon mendengus kesal
HP Grizelle berbunyi, panggilan telpon dari Tomi
"Hallo Tom, ada apa?"
"Bos kritis Griz, kalau tidak segera dioperasi..."
"Aku tau" Grizelle menutup telponnya.
Tidak ada pilihan lain, semuanya kulakukan demi Ayah. Maafkan aku Yah.
"Apa kamu bisa dipercaya?"
"Tentu, aku akan membayar kebaikanmu yang sudah menyelamatkan nyawaku"
"Lupakan tentang kebaikanku. Baiklah aku setuju"
"Nuca berikan surat perjanjian kontraknya"
Nuca langsung mengeluarkan dokumen perjanjian kontrak tersebut dan menyerahkannya pada Grizelle
"Silakan tanda tangan"
"Tolong secepatnya urus biaya operasi Ayahku"
"Setelah kamu tandatangan" Deon mengarahkan ujung bibirnya menunjuk surat perjanjian kontrak tersebut
"Oke, oke" tanpa membaca isi dari perjanjian kontrak tersebut Grizelle langsung menandatanganinya. Sementara Deon tersenyum bahagia merasa menang
"Nama Ayahku Bastian, sekarang di Rumah Sakit XS"
"Baiklah, Nuca segera urus semu...a..nn...y...a" Deon menghentikan bicara karena Grizelle tiba-tiba langsung jatuh dipangkuannya sambil memegang lengan kirinya yang terluka
"Sial!" Deon mengumpat kesal karena baru saja bahagia malah harus melihat Grizelle pingsan
"Nuca segera pergi ke Rumah Sakit yang sama"
"Baik tuan" Nuca membanting setir mobil melaju ke arah Rumah Sakit XS.
********************
"Tuan para pelaku sudah diamankan pihak kepolisian, saya akan mengurusnya sebentar" Nuca sedikit membungkukkan badannya saat berbicara pada Deon yang sedang duduk menghadap Grizelle yang belum sadar
"Hmm, apa urusan biaya operasi wanita ini sudah beres?"
"Sudah tuan, saya juga meminta beberapa Dokter ahli terhebat di sini untuk mengurus operasinya dan berhasil, hanya saja Ayahnya memerlukan waktu yang lebih lama untuk sadar"
"Kerja yang bagus Nuca, ambil bonus untukmu 5 kali lipat gajimu"
"Terimakasih banyak tuan, saya akan bekerja lebih giat lagi, kalau begitu saya mohon izin pamit" Nuca segera undur diri untuk menyelesaikan urusan di kantor polisi.
__________________
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN DUKUNGANNYA YAA BIAR AUTHOR LEBIH SEMANGAT LAGI NULISNYA, BOLEH TINGGALKAN JEJAK DULU KOK😉
BTW MUNGKIN NANTI ADA BEBERAPA BAB YANG ISINYA DIEDIT LAGI SUPAYA LEBIH ENAK DIBACA😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!