NovelToon NovelToon

PENGASUH BERHARGA

1. awal

Seorang perempuan cantik yang bernama Arumi Mayangsari. Yang saat ini sedang menganyam pendidikan akhir di universitas gadjah Mada. Arumi merupakan seorang gadis berhati lembut dan tak banyak tingkah. Iya akan mengatakan iya jika itu yang sebenarnya, dan mengatakan tidak jika itu tidak benar.

Arumi juga merupakan seorang gadis yang sangat tegas dan konsisten. ia juga tidak terlalu suka memaksakan kehendak nya kepada orang lain. selain baik hati, gadis ini juga bisa berubah menjadi cuek dan dingin. apabila, ia sudah sakit hati. namun walaupun begitu, Arumi tetap memiliki dan mengingat derajatnya, bahwa ia hanya lah seorang manusia biasa, yang bisa marah, kecewa, menangis dan sebagainya.

saat ini, Arumi baru selesai mengikuti perkuliahan. setelah mengikuti beberapa rangkaian kegiatan yang di lakukan oleh kampus. akhirnya Arumi bisa keluar, berjalan meninggalkan kampus. tapi, tiba-tiba dari kejauhan ada yang meneriakkan namanya.

"Rum...!!"teriak Nesya dari jarak jauh. Iya mau manggil Rumi yang sedang berjalan ke arah jalan raya. Arumi yang merasa terpanggil pun menolehkan kepalanya, Iya melihat sang sahabat sedang melambai-lambaikan tangannya memanggil namanya. Melihat sahabatnya Nesya yang sedang berlari menghampirinya, Arumi pun berdiri menunggu Nesya menghampirinya.

"Hei mau ke mana...?? "Tanya Nesya kepada Arumi. Nesya Masih berusaha menata suara nafasnya yang ngos-ngosan dan tidak beraturan itu.

"Aku mau berangkat kerja Nes..."ucap Arumi dengan lembut. Suara Arumi khasnya lembut dan pelan, Jika ia berteriak pun suaranya tidak akan terdengar lantang.

"Oh, kamu udah mau berangkat ke cafe. Bareng aja lagian kamu kan cuma 2 jam di sana.."ucap Nesya lagi. setiap Nesya tidak sibuk. Nesya pasti akan menemani Arumi pergi ke kafe.

Ya, setiap Kamis Jumat Sabtu dan Minggu Arumi akan pergi ke cafe mutiara untuk menyumbangkan suara lembutnya itu. suara lembutnya ini, sangat meneduhkan hati, ketika ia sedang bernyanyi. apa lagi, ia menyanyikan lagu sholawat.

ia juga tidak keberatan dengan pekerjaan nya ini. menurutnya, asalkan uang itu tidak di dapatkan dengan cara yang kotor, maka dia akan senang hati melakukannya. Menurutnya uang yang diberikan dari hasil menjual suaranya itu sudah lebih dari cukup ketimbang harus duduk ongkang-ongkang kaki di dalam kos-kosan. ( Hehehe nyindir nih ye...)

"Ya udah kalau begitu ayo berangkat..."ucap Arumi kepada Nesya. Arumi dan Nesya hidup berbanding terbalik. Arumi merupakan seorang mahasiswa yang mendapat beasiswa dan sukses berkuliah di universitas gadjah Mada ini.

Sementara Nesya merupakan anak orang kaya yang bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan. Namun Nesya tidak pernah menunjukkan jati dirinya kepada siapapun termasuk kepada Arumi.

Arumi juga sudah tau, bagaimana kehidupan Nesya. Arumi tau, kalau Nesya merupakan anak orang kaya. tapi, Arumi tidak terlalu peduli. yang penting, hubungan persahabatan mereka baik.

Arumi dan Nesya adalah sahabat dekat yang mungkin bisa dikatakan lebih dari sahabat. Nesya yang merupakan anak tunggal dari kedua orang tuanya itu, Nesya juga benar-benar menganggap Arumi sebagai saudaranya. Nesya tidak pernah menyombong kan apapun di Depan Arumi. ia juga, tidak pernah merendahkan sahabat nya itu.

Apapun yang Arumi butuhkan, selalu Arumi mengandalkan Nesya. Namun bukan berarti Arumi memanfaatkan semua kebaikan Nesya. Jika Arumi meminjam uang kepada Nesya, Arumi pasti akan mengembalikannya. mereka bersahabat tulus dari hati, bukan karena ingin mendapatkan atau saling manfaat kan

Pernah sekali Arumi meminjam uang kepada Nesya untuk membayar uang kosnya akibat orang tuanya lama mengirim. Setelah Arumi ingin mengembalikan uang itu, Nesya malah menolaknya.

Karena Nesya paham, Arumi lebih membutuhkannya ketimbang dirinya. Namun tetap saja, Arumi merasa tidak enak, akhirnya suatu ketika Arumi tidak lagi meminta atau meminjam uang kepada Nesya.

Karena ketika uangnya Arumi kembalikan Nesya tidak akan menerimanya. Tapi sekarang Nesya paham. Jika Arumi meminjam uangnya, dan saat Arumi mengembalikannya Nesya akan menerimanya. Karena bisa suatu saat nanti Arumi membutuhkannya kembali. Ibaratnya Nesya itu menjadikan dirinya sebagai celengan berjalan.

Setelah lama di perjalanan akhirnya mereka sampai di cafe mutiara. Arumi selalu menyempatkan dirinya dua atau tiga jam untuk menyumbangkan suara lembutnya di sana. Dan pemiliknya pun tidak merasa keberatan dengan pekerjaan yang Arumi berikan.

Justru pemilik kafe itu, merasa senang atas kehadiran Arumi dan Nesya di sana. karena kedua gadis ini sangat baik dan sopan. hanya saja, Arumi berhijab, sedangkan Nesya masih belum mengenakan jilbab.

Sesampainya mereka di cafe berlian itu, Arumi pun langsung naik di atas panggung dan mulai melantunkan suara lembut yang dapat menghipnotis para pendengarnya.  Bahkan karena ingin mendengar suara nyanyian dari Arumi. banyak orang yang bela-belain datang ke kafe itu, hanya untuk melihat Arumi manggung.

Cafe berlian itu terlihat padat dikunjungi oleh para pelanggannya. Selain pelayanan di sana ramah terdapat suara yang dapat dinikmati selembut kapas itu. sementara, Nesya dengan setia duduk di pojok dan mendengarkan suara lembut itu.

2 jam Arumi menyumbangkan suara emasnya, tepat pada pukul 04.00 sore Mereka pun mengakhiri kegiatan itu dan kembali ke kosan setelah meminta izin pulang kepada pemiliknya yang bernama Marisa.

"Kak Marisa terima kasih ya.. Arumi dan Nesya pulang dulu.."ucap Arumi kepada Marissa setelah mendapatkan tips hari ini.

Dan tentu saja, walaupun gajinya kecil, setidaknya Arumi memiliki penghasilan.

"Iya dek, kalian hati-hati ya..."jawab Marisa membalas ucapan dari Arumi. Setelah itu arumi dan Nesya pun memutuskan untuk segera kembali ke kos. Namun tiba-tiba Nesya mengajak Arumi ke mall sebentar.

"Rum kita ke mall sebentar ya... Aku ingin belanja beberapa kebutuhan..."ucap Nesya. Arumi pun hanya setuju menganggukkan kepalanya, Setelah itu mereka pun pergi ke mall.

Nesya ingin belanja beberapa kebutuhan, sebenarnya itu untuk Arumi. hal ini sudah biasa Nesya lakukan. Hitung-hitung, ini semua Untuk meringankan beban Arumi sekaligus mencari berkah 😁😁. tak menunggu waktu lama, akhirnya mereka sampai di sebuah mall.

Sesampainya mereka di mall. Nesya langsung mendorong sebuah troli berjalan ke arah beberapa kebutuhan sembako. Nesya pun sekejap mulai berbelanja, Iya mengambil beberapa karung beras yang ukurannya 10 kilo dan kebutuhan-kebutuhan lainnya sampai troli itu penuh dan tanpa celah.

Arumi yang melihat ke brutalan Nesya dalam berbelanja itu pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Arumi tidak menyangka, bisa-bisanya ia berteman dengan seorang perempuan yang sekali belanja dapat segudang. namun Arumi dapat menebak semuanya, semua belanjaan itu bukan cuma untuk Nesya saja. tetapi jatahnya juga terhitung di sana.

( Masya Allah Nes...) batin Arumi tatkala Melihat barang belanjaan yang menumpuk itu. lagi-lagi, Arumi menggelengkan kepalanya.

setelah itu, mereka berdua pun bergegas menuju ketempat kasir dan membayar barang belanjaan Nesya. terlihat, semua total belanja Nesya sangat fantastik. setelah itu, mereka pun langsung meninggalkan tempat tersebut.

namun, ketika mereka sudah berada di lobi mall itu, Tiba-tiba ada seorang anak kecil yang berumur sekitar 2 atau tiga tahun memeluk kaki Arumi. Arumi yang dipeluk secara tiba-tiba itu pun terkejut. ia langsung mengarahkan pandangannya kepada sang anak yang sedang memeluk kakinya dengan erat. Arumi terpaku melihat anak laki-laki yang sangat imut ini.

"mommy..." ucap anak itu. sontak panggilan itu membuat Nesya dan Arumi terkejut. mereka berdua pun saling menatap satu sama lain. kemudian Arumi pun langsung mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi anak itu.

"hay... siapa namamu boy...? dan  yang mana, yang kamu sebut mommy hmm...??" tanya Arumi dengan lembut. suara lembut Arumi itupun langsung menghipnotis anak tersebut. Arumi juga sesekali mengelus pipi anak imut itu.

"mommy, namaku arzanka Maulana.. dan mommy adalah mommy ku..." ucap anak yang bernama arzanka itu sambil mengukir senyum manis nan imut itu. ia juga menunjuk Arumi sebagai mommy nya.

"eh..!!. kakak bukan mommy sayang... lalu dimana orang tua mu dek... biar kakak antar..." ucap Arumi lagi. ia berusaha untuk tidak menyakiti hati anak imut ini.

sementara Nesya sudah meletakkan barang--barang yang mereka beli tadi di dalam mobil. setelah itu, ia kembali mendekat kearah Arumi dan arzanka itu. terlihat arzanka sangat senang berada di dekat Arumi.

arzanka Maulana adalah seorang putra dari seorang duda yang bernama akbar Maulana. arzanka sedari kecil di tinggal pergi oleh ibu kandung nya dan pergi besama dengan laki-laki lain. sementara Akbar sang ayah sangat jarang memperhatikan putra nya itu. dan bahkan sampai membuat arzanka tidak mengenali ayah nya.

"tidak... mommy adalah mommy ku..." ucapnya lagi sedikit berteriak dan menangis. ia tidak terima mendapatkan penolakan dari Arumi. entah kenapa, arzanka yang tidak pernah dekat dan bahkan susah dekat dengan orang baru, menjadi sangat menyukai Arumi. padahal, arzanka baru bertemu dengannya.

banyak orang yang lewat dan melihat aksi itu. dan tak sedikit pula yang mencibir dan menegur Arumi. karena mungkin mereka berpikir bahwa anak tersebut adalah anaknya.

tapi tiba-tiba, datang lah seorang paruh baya yang berpenampilan sederhana namun masih terkesan elegan dan berwibawa. pancaran wajahnya menunjukkan bahwa, perempuan paruh baya itu bukan lah orang sembarangan. perempuan paruh baya itu pun mendekat kearah arzanka dan Arumi.

"arza.... ya ampun... nenek mencari mu kemana--mana. kamu jangan lari--lari begitu sayang. nanti nenek khawatir..." ucap perempuan paruh baya itu sambil menghampiri mereka dan memeluk arzanka dengan penuh kasih sayang. ia sangat merasa cemas, saat ia menyadari bahwa cucunya tidak berada di sampingnya. tapi tiba-tiba, arzanka bersuara.

"nenek, arza sudah menemukan mommy. dan arza sudah memiliki mommy..." ucap arzanka dengan riang gembira. arzanka pun langsung melepaskan pelukan neneknya.

kemudian arzanka mendekat kearah Arumi dan Nesya yang masih setia memandang kedua orang yang berbeda usia itu. arzanka pun langsung menggenggam tangan Arumi dan memperkenalkan Arumi kepada neneknya.

"nenek, ini mommy nya arza.." ucapnya dengan binar bahagia.

nyonya Larisa yang melihat keceriaan sang cucu pun tidak kuasa menahan air matanya. pasalnya, Sanga cucu selama ini, tidak pernah se ceria ini. sejenak Arumi terpaku mendengar penuturan anak kecil ini. tapi Nesya berusaha menahan tawanya agar tidak keluar. tapi tiba-tiba, di sadarkan oleh suara nyonya Larisa.

"nak... siapa kalian..? perkenalkan saya Larisa nenek dari arzanka. saya minta maaf jika cucu saya melakukan kesalahan." ucap Nyonya Larisa merendah. Arumi dan Nesya yang melihat hal itu segera menyela.

" ibu... tidak apa-apa. oh.. saya Arumi dan ini teman saya, Nesya. arzanka tidak melakukan apa-apa kok buk..." ucap Arumi. kemudian memandang ke arah arzanka sambil tersenyum. lalu beralih lagi melihat nyonya Larisa.

"maaf ibu, karena arzanka sudah bertemu dengan keluarganya, maka kami pamit dulu..." ucap Arumi lagi. tapi tiba-tiba ekspresi arzanka menjadi buruk. ia tidak mungkin membiarkan seorang gadis yang baru ia klaim menjadi mommy nya pergi begitu saja.

( mommy tidak boleh pergi.. mommy harus menjadi milikku.) tekad arzanka dalam hati.

setelah berpamitan, Arumi dan Nesya pun segera masuk kedalam mobil. tapi, tiba--tiba arzanka menerobos masuk kedalam mobil Nesya. melihat hal itu, Arumi dan Nesya pun terkejut begitu juga dengan nyonya Larisa.

namun, arzanka merasa tidak bersalah dengan apa yang ia lakukan. pokoknya, ia tidak ingin kehilangan Arumi. tekadnya.

***bersambung***

assalamualaikum. kembali lagi dengan Novel baru 🤭🤭

2. ikut Mommy

Arzanka menerobos masuk kedalam mobil Nesya tanpa merasa bersalah sedikit pun, ia tidak mau membiarkan perempuan yang sudah di klaim nya menjadi mommy nya itu, pergi meninggalkan nya. tentu saja, arzanka yang sangat haus akan kasih sayang seorang ibu pun tidak akan membiarkan Arumi meninggalkan nya.

" nenek, aku tidak mau pulang . arza akan ikut mommy saja." ucap arzanka yang sudah duduk manis di kursi belakang. Arumi dan Nesya menjadi gemas sendiri melihat kelucuan arzanka. Nesya dan Arumi tersenyum melihat kelakuan arza. sementara nyonya Larisa di buat bingung dengan kelakuan arza.

"sayang... Tante Rumi dan Tante Nesya mau pulang. nanti kita bisa bertemu lagi kok. tapi, sekarang kita harus pulang. karena Kakek sudah kembali.. " bujuk nyonya Larisa. sebenarnya nyonya Larisa tidak masalah, kalau arzanka ingin ikut mereka. karena nyonya Larisa yakin. bahwa kedua gadis ini adalah orang baik.

melihat bagaimana arzanka memperkenalkan mereka kepadanya, cukup membuat nya yakin. kalau arzanka merasa nyaman terhadap Arumi. karena tidak biasanya cucunya ini akan mengklaim orang sembarangan. namun ia takut, bahwa Arumi tidak akan merasa nyaman terhadap ucapan arzanka.

"nggak mau pokoknya mau ikut mommy...!!" kekeh arzanka. arzanka memanyunkan bibirnya dan melipat kedua tangannya. Iya benar-benar tidak mau peduli, dalam hatinya hanya ingin mengikuti Arumi. melihat tingkah lucu arzanka, Arumi dan Nesya benar-benar dibuat gemes dengan anak yang berumur 2 atau 3 tahun ini.

"sayang ayo ikut nenek. nanti nenek sedih loh.. apalagi ada kakek di rumah.."bujuk nyonya Larissa lagi. Iya berusaha untuk tidak memberikan PHP kepada cucunya ini. karena semasa kecilnya arzanka tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu, dan juga diacuhkan oleh Akbar putranya.

"tidak nek, pokoknya arzanka mau ikut mommy.. boleh kan mommy.."ucap arzanka mengarah kepada Arumi. mata Arzanka pun mulai berkaca-kaca, seolah-olah ia akan menangis jika neneknya terus memaksanya untuk tidak mengganggu Arumi. melihat anak tersebut Arumi menjadi kasihan sendiri begitu juga dengan Nesya. Nesya menyikut lengan Arumi.

"eh... nggak papa nyonya. biarkan arzanka ikut bersama kami, nanti saya kasih nomor saya kepada nyonya saja. kalau arzanka sudah puas bersama dengan kami, kami akan mengantarkannya. Tapi tentu saja harus mendapat persetujuan dari nyonya."ucap Arumi. Nesya pun ikut menganggukkan kepalanya. mereka benar-benar tidak tega melihat arzanka yang sangat ingin bersama mereka.

"Iya nyonya tidak apa-apa. biarkan arza ikut bersama kami." ucap Nesya menimpali ucapan Arumi. mendengar penuturan Arumi dan Nesya, arzanka sangat senang. Iya bersorak kegirangan.

"yeeee.... ikut mommy..."ucap arzanka sambil mengangkat kedua tangannya di atas, seperti memenangkan sesuatu. nyonya Larissa yang melihat kelakuan cucunya yang tiba-tiba ceria seperti itu. Iya sangat senang, karena tidak biasanya cucunya ceria seperti ini. tiga tahun Ia mengasuh arzanka, tidak pernah sekalipun diraut wajah arzanka seceria ini. tentu saja nyonya Larissa tidak ingin menghancurkan kebahagiaan sang cucu.

"Baiklah kalau begitu. sayang jangan nakal ya, jangan membuat mommy dan tante kerepotan.."ucap nyonya Larissa menasehati cucunya itu. Arumi yang mendengar nyonya Larisa yang ikut menyebutkan dirinya adalah mommy, Arumi dibuat malu sendiri. sementara Nesya hanya tersenyum melihat sahabatnya ini.

"Iya nenek.. arza janji tidak akan nakal dan membuat mommy serta tante kerepotan.."ucap arzanka. Arumi pun menghampiri nyonya Larissa. ia segera meminta nomor wanita paruh baya itu.

"Maaf nyonya. kalau begitu tolong berikan nomor nyonya kepada saya." ucap Arumi sudah mengeluarkan handphone dari dalam tasnya. nyonya Larissa pun langsung memberikan nomor teleponnya kepada Arumi. setelah mendapat nomor telepon nyonya Larissa, Arumi langsung menghubungi nomor tersebut.

"Maaf nyonya itu nomor saya.."ucap Arumi lagi. nyonya Larissa yang mendengar suara lembut dari Arumi itu benar-benar tersentuh. pantas saja cucunya menginginkannya, suara lembut ini sangat menghipnotis Siapa saja yang mendengarnya.

" Iya nak terima kasih sebelumnya. tapi nak Arum nggak usah manggil nyonya, kalian panggil mama saja..." ucap nyonya Larissa kepada kedua gadis ini. nyonya Larissa juga memberikan beberapa lembar uang kepada mereka untuk kebutuhan arzanka. walau bagaimanapun, nyonya Larissa pasti tidak membiarkan arzanka pergi tanpa membawa apapun.

"nak, mungkin cucu Mama akan merepotkan kalian. Mama titip cucu mama ya, ini ada beberapa lembar uang untuk memenuhi kebutuhannya. mana tahu dia akan meminta jajan dan lain sebagainya."ucap nyonya Larissa lagi. Arumi pun tidak menolak, karena ia tahu uang ini untuk arzanka bukan untuknya. jika seandainya uang ini ditunjukkan untuknya, maka Arumi pasti akan menolaknya.

" Iya mah kami pasti akan menjaga arzanka dengan baik."ucap Arumi lagi sambil mengambil uang yang diberikan oleh nyonya Larissa. setelah itu Arumi dan Nesya pun masuk ke dalam mobil. sebelum mereka pergi, terlebih dahulu Arumi mengatakan sesuatu kepada arzanka.

"arza ayo pamit dulu sama nenek.."ucap Arumi. mendengar suara lembut Arumi, arzanka pun langsung nurut. biasanya ia tidak pernah menurut dengan siapapun kecuali nenek dan kakeknya. arzanka menongolkan kepalanya dari balik kaca mobil.

"nenek...arza pamit ya.." ucap arzanka. Iya benar benar acuh terhadap neneknya. namun itu tidak masalah bagi nyonya Larissa, asalkan cucunya bahagia ia akan melakukan apapun. melihat interaksi kaku arzanka kepada neneknya itu, Iya hanya mampu menggelengkan kepalanya, dan tersenyum saja.

"Iya sayang kalian hati-hati ya.." ucap nyonya Larissa lagi.

nyonya Larissa adalah orang yang protektif, ia tidak akan membiarkan cucunya untuk berinteraksi dengan orang asing. apalagi orang yang baru pertama kali mereka kenal. Namun, berbeda dengan kedua gadis ini. entah apa yang nyonya Larissa pikirkan. sampai dia bisa mengizinkan cucu satu-satunya ini di bawah oleh kedua gadis itu. mobil Nesya pun melaju, meninggalkan gedung mewah yang digunakan sebagai tempat perbelanjaan.

sepanjang perjalanan, terlihat arzanka sangat menikmati, sesekali ia akan melihat ke arah Arumi. Arumi dan arzanka duduk di jok belakang, sementara Nesya yang mengemudikan mobil itu.

"mommy, mommy dan tante sangat cantik.." arzanka tiba-tiba. Arumi dan Nesya tersenyum mendengar ucapan arzanka. Bagaimana tidak, Arumi juga sesekali mengamati gerak-gerik arzanka. ternyata arzanka sedang menilai mereka berdua.

"benarkah.. mommy nggak tahu kalau mommy cantik.." ucap Arumi menyebut dirinya mommy. ia mengucapkan kata mommy itu tanpa sadar. Nesya yang sedang menyetir tersenyum mendengar penuturan Arumi.

"cie yang sudah menjadi mommy..." ledek Nesya. arzanka ikut tersenyum. di dalam hati arzanka tidak terkira. Iya benar-benar senang mendengar pengakuan dari Arumi.

"jadi arza sudah boleh dong, menganggap mommy adalah mommy nya arza."ucap arza kepada Arumi dengan suara lirih. Arumi yang menyadari hal itu pun mendudukkan arzanka di pangkuannya.

"Kenapa jadi sedih anak mommy... apa mommy salah bicara.?"tanya Arumi kepada arzanka. arzanka yang masih menunduk itupun menggelengkan kepalanya. tentu saja bukan itu yang membuat arzanka menjadi sedih.

"terus kenapa sayang...?? Ya sudah kalau tidak ingin cerita pada mommy juga tidak apa-apa. asalkan arza jangan sedih lagi.."ucap Arumi lagi menenangkan arzanka.

arzanka pun menegakkan kepalanya dan melihat ke arah Arumi. kemudian arzanka langsung memeluk erat tubuh Arumi itu, seketika punggung arzanka bergetar. arzanka menangis di dalam pelukan Arumi. mendapati arzanka menangis seperti itu, Arumi dan Nesya benar-benar bingung. tapi sepertinya arzanka memang membutuhkan sandaran. Arumi dengan sigap langsung mengusap-usap pelan punggung mungil itu.

"maafkan mommy ya.. membuat arzanka jadi sedih.." ucap Arumi sambil terus tangannya menenangkan arzanka. karena tidak ingin Arumi bersedih, arzanka pun langsung menghentikan tangisnya. ia mengusap pelan pipinya yang sudah dipenuhi dengan air mata.

"Maaf mommy.."ucap arzanka sambil mengusap air matanya dengan tangan mungilnya itu. Arumi tersenyum, ia membawa arzanka dalam pelukannya.

"tidak apa-apa sayang, mommy tahu arza pasti sangat sedih.."tutur Arumi. Benar, ketika mendapat pertanyaan dari Arumi. yang menanyakan tentang keberadaan ibunya. tiba-tiba hati arzanka sangat sakit. karena itu dia langsung menangis. saat arzanka masih berada di dalam pelukan Arumi. tiba-tiba arzanka membuka suara.

" mommy kandungnya arza, tidak menyukai arza. karena itu mommy kandungnya arza pergi meninggalkan Arza.."ucapkan arzanka tiba-tiba. mendengar arzanka berbicara, Arumi pun langsung mengarahkan pandangannya kepada anak kecil yang berada di pangkuannya. tersirat dari surot mata arzanka, ada kesedihan yang begitu mendalam. entah kenapa, Arumi yang melihat anak seusia arzanka yang tidak mendapatkan kasih sayang ibunya, benar-benar membuat hati Arumi sakit.

"Ya sudah kalau begitu, arza jangan pikirkan lagi. kan di sini sudah ada Mommy dan tante." ucap Nesya tiba-tiba. Nesya juga merasa kasihan melihat anak yang seusia ini tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya. walaupun memiliki orang tua, tapi seperti layaknya anak yatim piatu yang diadopsi.

"Iya sayang arza jangan sedih lagi, kan di sini sudah ada Mommy Arum dan tante Nesya. jadi anak mommy jangan sedih lagi ya..." ucap Arumi lagi. Arumi pun langsung merangkul tubuh kecil mungil itu kembali membawanya ke dalam pelukannya. arza pun tidak menolak dan membalas pelukan hangat itu, yang selama ini ia inginkan. dia tidak pernah merasakan pelukan seorang ibu walaupun sang nenek selalu memperhatikan dan bahkan tidak kekurangan kasih sayang darinya. namun yang namanya seorang anak pasti sangat mengharapkan kasih sayang kedua orang tuanya.

"Iya mommy, arza tidak akan sedih lagi. karena arza sudah punya mommy dan tante Nesya.. hehehe.."😁😁 ucap arza kembali ceria seperti pertama kali mereka bertemu.

"gitu dong... kan enak melihat Arza kembali ceria.." ucap Nesya lagi. tak lama mereka pun sampai di sebuah kos-kosan sederhana dekat dengan kampus universitas gadjah Mada. setelah mereka sampai, Arumi pun langsung mengajak arzanka turun. Nesya  dan Arumi juga menurunkan beberapa barang belanjaan yang sudah mereka beli tadi siang. sementara arzanka terus mengeratkan pegangannya di baju Arumi.

"ayo masuk sayang..."ucap Arumi kepada arzanka. sementara Nesya sudah lebih dulu masuk ke dalam kos-kosan itu dan membuka kosan Arumi. arzanka pun menurut, tangannya tidak lepas dari baju gamis Arumi. mereka berdua pun langsung menyusul Nesya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar kos. setelah mereka masuk ke dalam, Arumi meletakkan semua barang belanjaan yang dibeli oleh Nesya di atas meja kecil yang ada di sana.

sesampainya mereka di dalam, arzanka mengedarkan pandangannya melihat setiap sudut dan dinding-dinding kosan itu. Arumi yang memperhatikan arzanka yang dari tadi hanya diam pun angkat suara.

"Maaf ya Arza, tempat tinggal mommy memang seperti ini. kalau Arza tidak merasa nyaman, katakan pada Mommy ya..."ucap Arumi lagi. mendengar penuturan Arumi, arzanka pun langsung mengukir senyum di bibirnya.

"Tidak kok mommy. arza senang berada di sini, " ucap arzanka. arzanka tidak bohong mengatakan bahwa Ia senang berada di sini. hanya saja arzanka merasa heran kepada dirinya sendiri, Kenapa ia sangat nyaman berada di sini. arzanka mengedarkan pandangannya mencari sumber yang membuat ia merasa nyaman. Namun sepertinya disalah artikan oleh Arumi.

"rum aku pamit ya, dan semua belanjaan ini buat kamu."ucap Nesya setelah keluar dari kamar kecil. Arumi pun langsung memutar bola matanya malas, dari tadi memang ia sudah menembak bahwa semua belanjaan ini adalah untuknya.

"aku sudah menembaknya nes.. tapi terima kasih ya Nes.. Dan tolong jangan sering-sering juga. karena aku merasa tidak enak.."ucap Arumi lagi kepada Nesya. Arumi sudah sering mengatakan hal ini kepada Nesya, namun Nesya hanya mendengar saja tanpa mau melakukannya.

"aku akan sering melakukannya rum.. lagi pula Mama dan papa juga tidak keberatan. dan juga aku senang melakukannya untukmu."ucap Nesya lagi.

"kalau begitu aku pamit ya. ingat jangan lupa makan, tubuhmu sudah kurus kering.." canda Nesya. Arumi pun tidak setuju dengan ucapan Nesya yang mengatakan tubuhnya kurus kering. sementara, Nesya pun beralih kepada tubuh mungil yang sedang duduk di atas ranjang Arumi.

"enak aja kamu mengatakan kurus kering...!!"ucap Arumi. Nesya pun hanya terkekeh mendengar penolakan dari Arumi. Nesya pun langsung berjongkok di hadapan arzanka.

"Arza tante pulang dulu ya... ingat jangan sedih-sedih lagi, kan sudah ada Mommy..." ucap Nesya sambil mengacak-acak aja rambut arzanka.

"baik tante.. tante hati-hati di jalan ya.."ucap arzanka. Nesya pun tersenyuma dengar perhatian kecil arzanka itu. Nesya menganggukkan kepalanya, tanda ia memberi respon baik dengan perhatian anak kecil ini. setelah itu Nesya pun pergi meninggalkan kosan Arumi dan kembali ke rumahnya.

***bersambung***

3. dimana arzanka

Selepas kepergian arumi dan Nesya, dengan arzanka yang ikut bersama mereka itu. nyonya Larissa sejenak terpaku dan berdiri diam melihat mobil tersebut menjauh dari pandangannya. tanpa terasa air mata nyonya Larissa menetes. entah kenapa hatinya merasa sakit, mengingat cucu kesayangannya ini tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. sampai-sampai ia harus mencari kasih sayang dari orang lain.

"Malang sekali nasibmu cucuku.. Oma janji akan melakukan apapun untuk kebahagiaanmu." ucap nyonya Larissa dengan lirih. nyonya Larissa mengusap pelan pipinya yang sudah dibanjiri oleh air mata. kemudian bergegas meninggalkan mall itu. nyonya Larissa naik kedalam mobilnya, sang supir pun heran, dimana tuan mudanya.

"nyonya.. tuan muda dimana..??" tanya supir pribadi nyonya Larissa yang bernama pak Jojo.

"arza sendang main bersama ibunya." jawab nyonya Larissa dengan ramah. seketika pak jojo menjadi bingung. siapa ibunya..?? apakah nyonya Cintia sudah kembali..?? begitu pikir pak Jono. tapi pak Jojo tidak mau ambil pusing, ia pun langsung melajukan mobil kembali ke mension keluarga Maulana.

sesampainya di kediaman Maulana. nyonya Larissa pun langsung masuk ke dalam mansion. ternyata di salah satu sofa yang ada di ruang tamu sudah ada Tuan timotian yang sedang duduk membaca koran. tuan timotian yang melihat kedatangan sang istri pun menghentikan aktivitas membacanya itu. kemudian mengarahkan pandangannya kepada sang istri. sejenak Tuan timotian merasa aneh, kenapa rasanya ada yang kurang kepada istrinya.

"ma, kamu sudah pulang.."Sapa tuan timotian mengagetkan nyonya Larissa. karena nyonya Larisa tidak memperhatikan keberadaan Tuan timotian itu.

pikiran nyonya Larissa terus mengarah kepada sang cucu yang saat ini sedang pergi bermain bersama Arumi. nyonya Larissa tidak memikirkan hal yang tidak-tidak, hanya saja nyonya Larissa memikirkan betapa bahagianya sang cucu, apabila wanita itu benar-benar menyayangi cucunya. mendengar sapaan tuan timotian, nyonya Larissa menjadi terkejut.

"eh..!! papa sudah pulang.?. Kenapa tidak memberitahu mama.."ucap nyonya Larissa dengan ekspresi terkejutnya. tuan timotian yang melihat istrinya terkejut itu mengerutkan keningnya. padahal, ia baru saja mengatakan kepada cucunya Arza, bahwa Tuan timotian telah kembali, ternyata itu hanya karangan semata untuk membujuk cucunya pulang.

"kenapa Mama terkejut seperti itu..?? Oh iya di mana cucu ganteng ku..??"tanya Tuan timotian akhirnya menemukan keanehan dari istrinya itu. keanehannya yaitu tuan timotian tidak melihat keberadaan arzanka bersama istrinya. nyonya Larissa pun bergabung dan duduk di salah satu sofa kosong di samping sang suami.

"arzanka sedang pergi bersenang-senang.. ia menemukan mommy baru untuknya. karena itu arzanka tidak mau pulang bersamaku."penuturan nyonya Larissa membuat Tuan timotian terkejut. Tuan timotian menjadi heran, pasalnya cucunya ini sangat sulit berdekatan dengan orang lain kalau bukan dengan mereka.

bahkan putranya saja Akbar, yang tidak bertemu dengan arzanka selama 3 tahun ini, arzanka sangat susah mendekatkan diri kepada ayah kandungnya. namun kenapa, tiba-tiba saja arzanka mau mengakui orang lain sebagai ibu barunya.

"maksud Mama bagaimana..? papa tidak mengerti.."ucap Tuan timotian dengan kening yang sudah berkerut menyimak penuturan sang istri.

"tadi di mall, arzanka bertemu dengan seorang gadis bernama Arumi dan Nesya. saat Arza bertemu dengan Arumi, Arza langsung mengklaim Arumi sebagai mommy nya. bahkan keceriaan yang tidak pernah ada di wajah Arza benar-benar terlihat ketika ia mengakui gadis cantik bernama Arumi itu. Setelah lama kami berada di lobby, Arumi dan sahabatnya Nesya itu mau pulang,, namun arzanka langsung menerobos masuk ke dalam mobil mereka. akhirnya Mama tidak berhasil mengajak Arza pulang."ucap nyonya Larissa menjelaskan kepada sang suami.

tuan timotian pun benar-benar terkejut mendengar ucapan istrinya. Bagaimana tidak, gadis bernama Arumi yang baru 10 menit berkenalan dengannya pun langsung menjadi akrab dengan arzanka.

"bagaimana itu terjadi ma..?? Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan cucu kita.."ucap tuan timotian dengan perasaan cemas dan khawatir. nyonya Larissa pun tersenyum melihat kekhawatiran sang suami.

"papa tenang saja. Arumi adalah gadis yang baik, Mama juga sudah memiliki kontaknya. Jadi papa tidak perlu khawatir.."ucap nyonya Larissa lagi.

"iya ma, tapi tetap saja.. papa tidak tenang sebelum melihat keadaan arzanka sekarang.."ucap Tuan timotian lagi. Karena kekhawatiran tuan timotian, nyonya Larissa pun langsung berinisiatif untuk menghubungi Arumi. saat nyonya Larissa menghubungi Arumi panggilannya pun langsung tersambung.

"hah !!! ya sudah kalau begitu. karena papa tidak percaya, lebih baik kita hubungi Arumi sekarang." ucap Nyonya Larissa sambil mengeluarkan benda pipih yang ada di dalam tasnya. kemudian ia langsung menekan nomor Arumi itu. tak menunggu waktu yang lama, panggilan itu pun langsung direspon oleh pemilik nomor itu.

Tut

"halo, assalamualaikum nyonya.." ucap Arumi dengan lembut. tampaklah wajah cantik Arumi di layar handphone nyonya Larissa. melihat wajah cantik Arumi itu, seolah memberikan ketenangan sendiri bagi nyonya Larissa Begitu juga dengan tuan timotian. Nyonya Larissa tersenyum melihat wajah Arumi yang begitu teduh dan suara yang begitu lembut.

"Maaf mama mengganggu. papa timotian ingin melihat keadaan arzanka."ucap nyonya Larissa langsung to the point dengan tujuannya. Arumi pun tersenyum. kemudian Arumi mengarahkan dan mengganti kamera depan menjadi belakang. terlihat arzanka sedang asyik bermain dengan beberapa mainan yang arzanka bawa.

"cucu Mama sedang bermain. tadi Arumi baru selesai menemaninya bermain. hanya saja sekarang Arumi sedang mengerjakan beberapa tugas kuliah. jadi Arza main sendiri.."ucap Arumi kepada kedua paruh baya itu.

kedua paruh baya itu tersenyum melihat aktivitas cucu kesayangan mereka. yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

"Maaf ya nak, cucu Mama pasti membuatmu kerepotan ya." ucap nyonya Larissa. Arumi tersenyum mendengar ucapan nyonya Larissa.

"tidak kok mah, justru Arumi sangat senang atas keberadaan Arza di sini. lagi pula anaknya muda dikasih tahu, jadi tidak terlalu susah untuk mengurusnya." ucap Arumi sedikit menjelaskan. tiba-tiba, arzanka menghentikan aktivitas mainnya dan melihat ke arah Arumi. tampak, Arzanka menguap dari sana. dan sepertinya Arumi paham kalau Arzanka tengah mengantuk.

"eh !!sepertinya cucu Mama mengantuk.." ucap Arumi kepada kedua paruh baya yang saat ini tengah berteleponan dengannya. kedua paruh baya itu juga melihat kalau Arza menguap.

"Iya nak, sepertinya Arza mengantuk." Arumi belum mematikan panggilannya. terlihat arzanka naik ke atas ranjang Arumi yang sederhana itu, dan kemudian membaringkan tubuhnya di sana tanpa drama apapun. semua aktivitas yang arzanka perbuat, tak luput dari pengamatan kedua paruh baya itu.

di sana, kedua paruh baya itu saling melihat satu sama lain. mereka benar-benar heran melihat tingkah sang cucu yang tidak seperti biasanya. saat mereka sedang larut dalam pikiran masing-masing, terdengar suara lembut Arumi dari sana.

"mah, pa. kalau begitu panggilannya Arumi tutup dulu ya. Arumi ingin memperbaiki tidur Arza dulu." ucap Rumi dengan lembut. kedua paruh baya itu pun mengangguk tanda setuju.

"Iya nak, Maaf ya nak sudah merepotkanmu. kalau begitu Mama tutup panggilannya. assalamualaikum..." ucap wanita paruh baya itu dan langsung dibalas oleh Arumi.

"waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.." jawab Arumi dengan lengkap. setelah itu panggilan video call itu pun berakhir. Arumi pun meletakkan handphonenya di atas meja belajarnya, dan bangkit menghampiri Arza yang saat ini sudah terlelap di atas tempat tidur kecil Arumi.

(ternyata Arza tidak sesulit ini saat mengantuk.) batin Arumi. ia mengamati wajah mungil dan lucu itu, Ia pun mengusap lembut pipi arzanka yang sangat chubby, Arumi juga tersenyum manis setelah itu ia menarik selimut dan menyelimuti tubuh arzanka sampai batas leher. kemudian menenggelamkan satu kecupan sayang di dahi Arza.

***

sementara di tempat lain, kedua paruh baya itu masih melongo tidak mengerti. bisa-bisanya cucu mereka begitu anteng saat tengah mengantuk, bahkan Arzanka tidak menciptakan drama apapun sebelum ia tidur, tidak seperti Arza bersama mereka.

"mah, Apakah itu benar cucu kita..?? kenapa ya begitu anteng bersama Arumi, bahkan ia tidak menimbulkan drama apapun sebelum ia tidur. tak sama saat ia bersama dengan kita, pasti ia akan meminta susu, meminta di elus-elus punggung dan kepalanya, bahkan merengek minta ditemani untuk tidur. tapi itu_"ucap tuan timotian tidak percaya. Nyonya Larissa juga masih merasa bingung.

"Apa benar, Mama juga sangat terkejut dengan kejadian itu. tapi ya sudahlah pa... Mama cukup senang, karena Arza tidak banyak tingkah, karena takutnya Arza akan merepotkan Arumi nanti." ucap Nyonya Larissa lagi. Tuan timotian pun mengganggu anggukan kepalanya.

"mah, Aku penasaran dengan latar belakang gadis ini. apa tidak ada salahnya, kita sedikit mencari tahu tentang gadis ini. mana tahu ada sesuatu yang bisa kita bantu untuknya nanti." tutur Tuan timotian memberikan solusi kepada istrinya. Nyonya Larissa yang mendengarkan penuturan dari sang suami pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"papa benar, sebaiknya papa mencari tahu tentang latar belakang Arumi. Mama juga sangat penasaran tentangnya." ucap Nyonya Larissa kepada sang suami. tapi tiba-tiba, Nyonya Larissa kembali berubah pikiran.

"mm, Mama rasa tidak perlu seperti itu pah. takutnya nanti kita malah ikut campur tentang urusan privasi Arumi. yang pasti, kita biarkan saja Arumi dan arza dekat. karena jujur saja, Mama sangat senang melihat perawakan dari Arumi. suaranya lembut, anaknya sopan, terus mudah senyum dan ramah. biarkan saja pah, tidak usah diselidiki." tutur Nyonya Larissa berubah pikiran. Iya tidak ingin Arumi menganggap Nyonya Larissa dan suaminya meragukan dirinya atas penyelidikan mereka.

Iya tidak ingin, Arumi menjadi salah paham kepada mereka kalau tahu bahwa keluarganya mencari tahu tentang latar belakang Arumi dan keluarganya. jadi biarkan saja.

Tuan timotian juga yang mendengar penuturan sang suami menganggukkan kepalanya, Iya cukup mengerti dengan apa yang dikhawatirkan oleh istrinya itu. ia menjadi seorang suami yang sangat bijaksana, karena memiliki istri yang begitu pengertian dan selalu memberikan arahan yang baik.

" Baiklah ma, Mama bener tentang hal ini. Mama benar-benar seorang istri yang berpikiran jauh ke depan. dan papa sangat senang, karena mama menjadi pendamping hidupku." ucap Tuan timotian menggoda istrinya. sementara Nyonya Larissa, hanya mampu memberikan senyum manis kepada sang suami.

***bersambung***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!