NovelToon NovelToon

I Trapped In Horror Novel But I Become Ultraman ?

Bab 1 : Masuk Kedalam Cerita Utama

Pagi hari,jam 08.30,di rumah,Majalengka.

Seorang pria berumur 20 tahun keluar dari kamarnya,Ia adalah Indra Hermawan.Indra keluar dari kamarnya dengan perasaan mengantuk.

“Ah aku ngantuk sekali, tidak aku sangka aku bakal bergadang buat baca novel ini baca novel horror ini” dengan nada ngantuk.

Indra meletakkan sebuah buku novel yang berjudul “When the World Dies”.Novel itu adalah novel horror yang ditulis oleh seorang penulis ternama dan terbilangan sukses secara komersil.Indra mengambil sebuah roti dan selai dari lemari kulkas.

“Uaaaam ngantuk banget, apa aku tidur lagi saja ya, tapi lebih baik aku makan dulu”.

Mata mulai menjadi buram dan terasa ia mulai kehilangan sebuah kesimbangan sampai-sampai kaki tersangdung oleh sebuah kaleng bekas dan akhir jatuh menambrak meja.

“Eh eh eh aduh” jatuh.

Beberapa saat ia mulai terbangun.

“Aduh, lain kali aku harus berhati-hati buat berjalan”.

Saat bangkit Indra mulai langsung terpelongo melihat lingkunga disekitarnya yang berubah menjadi putih dan kosong.

“Eh dimana ini bukannya aku tadi ada di ruang tamu ?”.

Tiba-tiba mucul suara.

“Kau berada di sebuah dimensi yang telah aku citakan”.

Indra melihat ke atas dan muncul seseorang dengan menggunakan jas putih dengan menggunkan topeng putih polos.Indra sangat penasaran dengan orang tersebut dan mulai bertanya.

“Siapa kau ? apa kau yang membawaku ke dunia ini ?”.

“Itu benar Indra Hermawan, akulah yang membawa jiwa mu masuk ke dimensi ini” kata orang misterius itu.

“Lalu untuk apa kamu membawaku ke temat ini ?”.

Pria berjas putih itu mulai tersenyum dan mulai memperlihat sebuah rekaman yang sangat mengejutkan Indra.

“Seperti yang kamu lihat dari rekaman ini, kamu sudah mati karena kelelahan dan terlebih lagi kepalamu terbentur dengan sangat keras sehingga mengakibatkan pendarahan hebat, menurutku ini sangat menyedihkan” kata pria misterius itu dengan nada mengejek.

“Apa jadi aku sebenarnya sudah meninggal ?” teriak Indra tidak percaya.

Indra mulai jatuh dan tidak percaya kalau dirinya yang sekarang sudah meninggal dengan cara yang paling tidak dia duga.

“Hah, padahal hari ini aku mau liburan bareng sama teman ke Bali, kenapa malah jadi seperti ini” Indra dengan kesal.

Lalu pria misterius dengan jas putih itu mulai turun dan berjalan mendekati Indra yang sedang dalam keadaan frustasi.

“Indra apakah kamu ingin mendapat kan kesempatan kedua ?” tanya pria misterius sambil tersenyum.

Mendengar hal tersebut membuat Indra terkejut.

“Eh, tunggu maksudmu kamu bisa menghidupkan aku lagi ?”.

“Tentu saja menghidupkan seseorang adalah sesuatu yang sangat mudah untuk ku lakukan jadi apakah ingi kesempatan kedua ?” tanya pria dengan senyum.

Indra tanpa pikir dua kali langsung menyetujui usulan dari pria misterius itu.

“Oke lah aku setuju ayo mulai sekarang” Indra dengan nada semangat.

“Baik kalau begitu ayo mulai”.

Pria misterius itu langsung menunjuk ke atas dan mucul ribuan bukul bermunculan dari atas mengelilingi mereka berdua.

"Buku, sebenarnya ini semua apa ?” tanya Indra dengan pernasaran.

Pria misterius itu mulai menjelaskan “ini semua adalah buku novel yang berasal dari seluruh penjuru alam semesta dan akan kukirim kau menuju dunia yang berada di novel tersebut”.

“Apa jadi aku akan terkirim ke dalam novel, bukan kembali ke dunia lamaku” Indra terkejut.

“Benar, ini semua aku lakukan karena manusia yang telah meninggal tidak boleh bereinkarnasi lagi di dunia yang sama, jadi bisa dibilang setiap akan direinkarnasi ke dunia yang berbeda dan akan kehilangan ingatannya, tapi khusus untuk mu aku akan mengirimmu dengan ingatan yang utuh.”.

“Oh begitu ya, jadi seorang dewa juga tidak bisa bebas melakukan sesuatu ya” kata Indra dengan nada kecewa.

“Tentu saja, jika aku hal terlarang seperti itu maka bisa-bisa tatanan dunia bisa kacau loh”.

Tiba-tiba semua buku mulai berputar dengan sangat cepat mengelilingi mereka berdua.

“Apa ini kenapa buku-buku ini malah berputar cepat mengitari kita ?” tanya Indra dengan penasaran.

“Indra apakah kamu tahu sistem roulette ?” tanya pria misterius.

“Tentu saja aku tahu, tapi apa masuk dari ini semua ?”.

Pria misterius itu mulai menjelaskan kepada Indra tentang aturan main.

“Indra kau harus menunjuk satu buku dari semua buku-buku yang bergerak dan buku yang ka tunjuk itu yang akan menjadi dunia baru tempat kau tinggal” kata pria misterius dengan nada licik.

“Apa jadi aku harus memilih acak” indra dengan nada kesal.

“Tentu saja, lagian enak banget kalau bisa milih dunia sesuka hati jadi biar adil aku kasih kaya beginian” kata pria misterius.

“Tapi....”.

“Sekarang mari kita mulai” kata pria misterius dengan nada semangat.

Entah kenapa Indra malah menjadi merasa kesal karena kata-katanya malah dipotong, tapi sudah tidak ada pilihan lagi Indra haru berjuang dan berharap buku yang ia pilih bagus.

“Sial bukunya muternya cepat banget, kalau begini giman cara milihnya” Indra berguman dalam hati.

Indra langsung menunjuk buku dan tiba-tiba semua buku-buku itu langsung berhenti.Pria misterius itu mengambil buku yang telah ditunjuk oleh Indra.

“Hhmm novel ini kalau tidak salah sedang lagi ngehits-ngehits nya di dunia mu”.

“Sudahlah katakan itu buku apa ? apakah aku beruntung ?” kata Indra dengan nada tidak sabar.

Pria misterius itu mulai mengeluarkan sebuah senyum licik dan mulai manjawab “mungkin ini bisa dianggap sebuah kemalangan”.

“Apa maksudmu dengan kemalangan” tanya Indra dengan perasaan tidak enak.

“Indra buku yang pilih ini adalah ‘When the World Dies’ sayang sekali”.

“Apa itu tidak mungkin” Indra terkejut tidak percaya.

Entah itu takdir atau bukan Indra malah dipertemukan kembali oleh sebuah novel horror yang baru saja ia baca kemarin.Sebuah dunia dimana hanya berisi keputusasaan yang tidak berujung.

“Tidak aku tidak mau pergi ke dunia itu, aku mohon beri aku kesempatan untuk memilih lagi”.

“Sayang sekali itu tidak bisa ku lakukan, maafkan aku Indra” kata pria misterius.

“Ah kenapa aku selalu mengalami nasib buruk melulu” Indra dengan nada putus asa.

Melihat hal itu membuat pria misterius menjadi iba dan akhirnya pria misterius itu memberikan Indra sebuah solusi.

“Indra memang benar kau akan dikirim ke dunia yang akan dipenuhi oleh kepedihan dan keputusasaan tapi bukan berarti kau akan kesana tanpa perbekalan sama sekali” kata pria misterius.

“Apa ? apa maksudmu ?” Indra terkejut.

Pria misterius tersebut mengeluarkan sebuah cahaya dari tangan nya dan cahaya itu langsung memasuki tubuh Indra.Tiba-tiba Indra mulai merasa perasaan dadanya sedang terbakar.

“Apa ini ? rasanya aku dada ku sedang terbakar” Indra sambil menhan rasa sakit.

“Itu adalah sebuah cahaya harapan yang akan sangat membantumu untuk mengadapi keadaan mengerikan disana” kata pria mistrerius itu.

Tiba-tiba rasa terbakar pada dada Indra mulai menghilang dan muncul sebuah gelang dari lengan kanan Indra.

“Ada apa dengan dengan tubuh ku ? panas tubuhku menghilang dan rasanya tubuh menjadi lebih ringan dan lalu gelang apa ini ?” tanya Indra dengan penasaran.

“Hope Bracelet” kata pria misterius.

“Hope apa ? tadi kau bilang apa ?” kata Indra.

Tiba-tiba pintu muncul dari belakang Indra dan mulai menghisap Indra.

“Apa ini ? pintu itu menghisapku” kata Indra.

“Itu adalah pintu menuju dunia novel, kali ini kau akan hidup di sebuah novel dengan identitas murid akademi berumur 16 tahun bernana Indra Seraphinas dan semua yang kau butuh kan untuk bertahan hidup telah kuberikan padamu jadi bersenang-senang lah” kata pria misterius sambil melambaikan tangan.

“Tunggu apa kau belum menjelaskan tentang.....”.

Indra pun terhisap dalam pintu dan akhirnya pintu pun tertutup.Dalam keheningan pria misterius itu setangkai bunga putih dan meletakkan nya di ketanah.

“Indra aku ingin melihat sejauh mana kau bisa menghadapi semua masala di depanmua jadi beri aku sebuah hiburan baru hahahahahaha” dengan tawa mengerikan.

Bab 2 : Dunia Kekacauan

Indra membuka matanya secara perlahan-lahan dan mulai tersadar.Indra melihat ke sekitarnya dan mendapatkan dirinya berada disebuah ruang gedung bertingkat.Indra mulai mendekati sebuah jendela dan melihat sekeliling sudag menjadi reruntuhan.Permandangan itu bagaikan seperti sebuar tempat yang abis terkena bencana alam, namun ad sesuatu yang membuat Indra bingung.

“Apa ini ? Bukankah plot cerita awalnya dimulai dari sebelum kejadian penyerangan monster ? Apakah aku terkirim ke waktu setelah kejadian itu berlangsung ?” tanya Indra.

Saat Indrah hendak keluar dari ruangan tersebut tiba-tiba ia melihat sebuah cermin dan alangkah terkejut ia melihat wajah dari seorang laki-laki berumur 16 tahun dengan rambut hitam.

“Heh siapa ini ? Tunggu jangan-jangan ini adalah...” Indra menyadarinya.

Indra menyadari bahwa orang yang berada di dalam cermin itu adalah dirinya sendiri, namun sebelum Indra menyelesaikan perkataannya.

“Ya itu benar, sekarang jiwamu sudah memasuki tubuh oranga lain” ucap suara misterius.

“Siapa itu ?” Indra terkejut.

Indra mencara arah suara misterius tersebut, namun Indra langsung menengok ke arah gelang yang berada di tangan kanannya.

“Aku disini” ucap suara misterius.

Dari gelang tersebut keluarlah seekor naga kecil bersisik biru dengan sayap nya yang mungil.

“Kau, kau siapa ? Kenapa kau keluar dari gelangku ?” tanya Indra terkejut.

“Kenapa kau bertanya tentang hal yang sudah jelas ? tentu saja aku penunggu dari gelang tersebut.Perkenalkan nama Blue” dengan nada mengemaskan.

“Blue ?” ucap Indra.

“Sudah lah Indra perkenalannya nanti saja.Saat ini sangat penting kau harus...” ucap Blue belum selesai.

Tiba-tiba balik pintu muncul sebuah lintah raksasa dengan banyak tetankel panjang di atas punggungnya.Melihat hal itu membuat Indra menjadi terkejut.

“Mustahil itu Lantelion” terkejut.

“Tidak ada waktu lagi Indra gunakan pistolmu yang berada di penyimpanan ruang di gelang ku” ucap Blue dengan cepat.

“Pistol ? Tapi bagaimana caranya ?” tanya Indra.

Tiba-tiba dari gelang tersebut keluarlah sebuah pistol bewarna biru yang membuat Indra sedikit terkejut.

“Ambil pistol itu cepat” ucap Blue.

“Baik”.

Saat Indra hendak menembak menembak makhluk tersebut tiba-tiba tentankel dari makhluk itu langsung menyerang yang membuat Indra terlempar.Hal itu membuat Blue menjadi khawatir.

“Indra cepat bangun, bahaya” ucap Blue dengan penuh khawatir.

“Ngomong sih gampang” ucap Indra sambil kesakitan.

Perlahan-lahan makhluk tersebut mulai mendekati Indra sambil perlahan-lahan membuka mulutnya yang berisi banyak gigi yang bergerigi.Indra yang berusaha bangkit mencoba untuk membidik makhluk tersebut.

“Kali kenalaaaah” membidik.

Indra menembak makhluk tersebut dan berhasil mengenainya dan alhasil makhluk tersebuta hancur menjadi butiran partikel biru.Hal itu membuat Indra menjadi terkejut dengan kemahadasyatan pistol tersebut.

“Monster hancur ? Sekali tembak ? Lantelion yang dalam cerita novel yang terkenal memiliki kulit anti peluru hancur begitu saja ?” sambil menatap pistol.

“Hebatkan ? Asal kau tahu ya itu bukan pistol sembarangan, nama pistol itu adalah Partikel Blast yang dapat membuat monter rank rendah yang terkena itu menjadi debu seketika” Blue dengan bangga.

“Oh begitu, aku tidak menyangka ada senjata sedasyat ini. Baiklah kalau aku sudah tidak perlua khawatir lagi dengan Lantelion” Indra dengan senyum.

Setelah itu Indra mulai keluar dari ruangan tersebut dan mulai berkeliling di sekitar gedung tersebut.

“Indra kali ini apa yang akan lakukan ?” tanya Blue.

“Apa kau pernah membaca novel dengan gendre survival horror” tanya Indra.

“Novel ? Gendre ? Apa itu ?” tanya Blue dengan bingung.

“Kayaknya kau tidak pernah membaca novel ya” ucap Indra sambil berjalan.

“Maaf ya aku tidak tahu, abisnya aku sudah lama terkurung di dalam gelang itu” Blue menjadi murung.

“Sudah-sudah jangan murung, lagipula itu tidak masalah. Sebenarnya novel tidak ada bedanya dengan buku cerita dan dalam buku cerita yang aku baca langkah pertama untuk bertahan hidup dan bencana apokalitik ini adalah dengan mencari persediaann makanan sebanyak mungkin” ucap Indra.

“Makanan ?”.

“Iya makanan, lagipula kita sekarang berada di dalam sebuah gedung dan pastinya banyak makanan yang tersedia yang tertinggal” ucap Indra dengan nada santai.

“Oh begitu aku jadi mengerti” ucap Blue dengan semangat.

Tiba-tiba muncul tiga Lantelion dari arah depan dan satu Lantelion dari arah belakang yang mengepung mereka.

“Indra bersiaplah” ucap Blue.

“Tentu saja” ucap Indra.

Indra mulai bersiap-siap mengeluara Partike Blast dari sakunya dan menembak satu Lantelion yang berada dibelakangnya.

"Enyahlah kau” menembak.

Lantelion yang dibelakang telah hancur menjadi partikel biru dan tersisa tiga lagi yang berada dibelakangnya.Tiga Lantelion itu langsung menyerang Indra menggunakan tentakel, namun Indra langsung menghindari serangan tentakel tersebut dengan masuk keruangan yang berada di sebelahnya.

“Huh untuk ada pintu masuk”.

Indra mulai berbalik dan menembak ketiga Lantelion itu hingga hancur.Untuk saat ini pertarungan telah selesai.

“Huh akhirnya berakhi juga” ucap Indra dengan lega.

Tiba-tiba muncul sebuah getaran yang dasyat dan Indra mendekat ke arah jendela dan alangkah terkejut dari kejuahan ia melihat tanah menjadi retal seakan-akan sesuatu yang hendak keluar.

“Apa itu ? Jangan-janga...”.

Dari tangah muncul seekor lintah raksasa dengan dua kaki yang disekujut tubuhnya terdapat banyak tentakel yang masing-masing memiliki mulut yang sangan tajam dan bergerigi.Sebuah panel layar muncul gelang.

[BAHAYA BAHAYA

Elder : Lantelion Alpha

Tinggi : 50 meter

Kemampuan : (Dapat menyerang lawannya menggunakan tentakel untuk menjelat mangsanya dan sekaligus dan mengeluarkan sebuah lendih lengket dari mulutnya).]

“Lantelion Alpha” ucap Indra terkejut.

Bab 3 : Penyergapan

Seekor Lantelion raksasa bewarna biru keluar dari tanah yang menyebabkan seluruh daerah yang berada di sekitarnya rusak.

“Indra cepat kita harus bersembunyi sekarang” ucap Blue ketakutan.

“Tenang saja Blue, ini tidak apa-apa Lantelion Alpha berada dijarak yang sangat jauh dari kita jadi dia tidak mungkin melihat ke arah kita untuk saat ini.Lebih kita dengan tenang berusaha pergi sambil mencari makanan disekitar kita” ucap Indra.

Indra dan Blue langsung pergi menuju tangga.Sambil berjalan Blue mulai bertanya kepada Indra.

“Indra kenapa kau sangta tenang sekalai saat kau melihat makhluk besar tadi ? Apakah kau tidak takut ?" tanya Blue.

"Takut, tentu saja takut, asal kau tahu Lantelion Alpha bukan makhluk agresih seperti Lantelion kecil yang tadi lihat barusa.Dia itu persis sebagai penjaga wilayah” ucap Indra.

“Apa ? Penjaga wilayah ?” Blue bingung.

“Lihatlah kesana” sambil menunjuk ke arah jendela.

Dari kejauhan Lantelion Alpha menyemprotkan sebuah cairan putih dari mulutnya ke segala arah sambil berjalan.

“Apa yang sedang ia lakukan” tanya Blue.

“Ia sedang menandakan wilyahnya.Cairan putih yang ia semprotkan itu memiliki bau yang khas yang membuat monster yang lain akan menjauhi wilayah kekuasaan mereka.Jadi bisa dibilang kota ini adalah sarang besar bagi Lantelion” ucap Indra.

“Tapi apakah cairan tidak berbahaya ? Mungkin saja cairan itu memiliki asam yang sanga kuat ?” tanya Blue dengan merinding.

“Meskipun lengeket dan bau tapi percayalah itu tidak berbahaya sama sekali” ucap Indra.

Akhirnya Indra dan Blue sampai pada sebuah pintu gudang.Segera Indra menembakkan Partikel Blast dan pintu gudang itu akhirnya hancur.

“Ayo masuk”.

Indra masuk kedalam dan melihat banyak sekali lemari yang berisi makanan dan minuman.Hal itu membuat Indra dan Blue menjadi senang.

“Yes, akhirnya kita menemukan makanan.Ayo Indra” ucap Blue dengan senang.

“Hey tunggu sebentar Blue shhhttttttt” Indra menghentikan Blue.

Indra dengan menghentikan Blue.Blue awalnya bingung, namun Indra segera menujuk ke arah depan dan terlihat sebuah darah segar yang terlihat masih baru.Blue pun akhirnya mulai mengerti dan Indra segera menyiapkan pistolnya dan bergerak secara hati-hati.

“Sial, aku tidak menyangka mereka bisa masuk ke ruangan yang sudah dikunci dengan rapat” sambil berhati-hati.

Indra terus maju dengan hati-hati sambil mengikuti jejak darah tersebut.Saat sampai ia melihat jejak darah tersebut berakhir di sebuah lubang ventilasi udara.

“Apakah Lantelion masuk melalui lubang ventilasi tersebut ?” tanya Indra.

“Grrrrhhh” geraman.

Tiba-tiba muncul suara geraman dibarengi bayangan besar dari belakang Indra.Indra pun berbalik.

“Sial bidik” membidik.

Lantelion berusah menggigit Indra, namun Indra berhasil menghindar gigitan tersebut dan langsung menggunakan pistol untun menembak.

“Rasakan ini” membidik

“Dooorr” tembakan.

Indra berhasil menembak Lantelion tersebut hingga hancur tiba-tiba muncul segerombolan Lantelion dari berbagai arah berdatangan.

“Sial tempat ini adalah jebakan” ucap Indra.

Tidak memiliki pilihan lain Indra dan Blue langsung pergi dari tempat tersebut.Indra berlari menuruni lantai agar bisa keluar dari gedung tersebut.Dari depan ia melihat Lantelion sedang menghalangi jalannya.

“Awas kau” membidik.

Lantelion yang berada di depannya hancur dan Indra lanjut lari dari kejaran makhluk mengerikan yang berada dibelakangnya.Pada akhirnya Indra berhasil keluar dari gedung tersebut, namun gelomboran Lantelion masih mengenjarnya tapi itu sudah bukan sesuatu yang perlu di takuti lagi.

“Hmm jadi mereka masih mengejar rupanya, tapi itu bukan masalah lagi” ucap Indra dengan senyum.

“Indra kalau boleh aku punya satu Partikel Blast lagi dari tempat penyimpanan.Apakah mau ?” ucap Blue tersenyum kearah Indra.

“Tentu ini akan semakin mudah” ucap Indra sambil mengambil satu Partikel Blast kedua.

Indra langsung maju menuju gerombolan Lantelion. Lantelion seperti biasa menyerang Indra menggunaka tentakel, namun Indra dapat menghindari serangan itu dengan lincah dan langsung menembaki para Lantelion tersebut hingga menyisakan lima dari mereka.

“Dooor doorrr dooor” tembakan.

Indra merasa berada di atas angin, namun tiba-tiba empat Lantelion sisanya mulai menyatukan diri menjadi Lantelion dengan ukuran 10 meter.

“Ooooh jadi main gabungnya tidak masalah aku ladeni kau” ucap Indra dengan semanga.

Namun tiba-tiba muncul tembakan basoka yang langsung mengenai Lantelion tersebut.Tembakan tersebut berasal dari sebuah mobil.Mobil yang mulai mendekat dan pintu mulai yang didalamnya terdapat seorang gadis yang berumur 16 tahun.

“Cepat masuk kesini” ucap gadis itu.

Saat Indra mulai berlari, namun Lantelion mulai kembali menyerang Indra dan seorang pria berumu 25 tahun dari mobil lang menembakkan sebuah basoka kearah makhluk sehingga mengakibatkan makhluk itu jatuh sekarat.Saat ini mereka sudah bisa merasa tenang.Dari mobil tersebut keluarlah satu pria, satu anak perempuan berumur 9 tahun dan satu gadis yang seumuran denganya

“Hei kamu ga apa-apa kan” ucap gadis tersebut.

“Ha ha ha tidak apa-apa.Aku baik” ucap Indra.

“Oh maaf perkenalkan namaku Malika, lalu ini adikku Stella dan pamanku Roger.Sebenarnya kami hanya lewat disini” ucap gadis itu sambil menjabat tangan.

“Oh begitu, kalau begitu perkenalkan namaku Indra dan ini kawanku Blue.Mungkin bagi kalian ini aneh tapi dia baik kok” ucap Indra dengan tersenyum.

Saat Indra memperkenalkan Blue, anehnya mereka bertiga merasa tidak melihat siapapun disana.

“Eh maaf, Blue siapa ya ?” tadi Malika dengan bingung.

“Eh apa maksudmu ?” tanya Indra.

Blue mulai mendekatu Indra dan mulai menjelaskan sesuatu.

“Indra sebenarnya yang bisa lihat aku itu cuman aku doang.Kalau orang lain tidak bisa melihatku.Maaf aku lupa bilang” ucap Blue sambil berbisik.

“Apaaaa” ucap Indra dalam hati.

Indra pun mulai mengingat petualangan dan rintangan yang hadapi sebelumnya, namun saat ia tahu bahwa yang merasakan getahnya itu hanya ia seorang Indra menjadi sedikit kesal, namu tiba-tiba.

“Aaaaaaaaaaarrrrrrrrrgggggghhhhhhhh” auman.

Tiba-tiba muncul suara auman keras dan ternyata itu belasai dari seekor Lantelion yang sedang sekarat.Seketika Indra merasakan sebuah firasat buruk akan terjadi.

“Sial aku lupa membunuh.Kalau begitu akan mencoba memanggi kawanannya” ucap Indra dengan khawatir.

Setelah itu Lantelion tersebut mati, namu tidak terjadi apa-apa, bahka tidak melihat satupun Lantelion mendekat dari jarak pandangnya.

“Eh, koh gak ada yang, apa makhluk tadi otaknya konslet ya” ucap Indra dengan bingu.

Tiba-tiba muncul sebuah getaran hebat dan semakin menguat.Saat itu bayangan raksasa setinggi 50 meter mulai mendekati mereka.

“Oh sial kena malah kamu yang datang Alphaaaa” ucap Indra terkejut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!