NovelToon NovelToon

Aku Bukanlah Master Sungguhan

Chapter 1 : Pria Misterius

Aku Bukan Master Sungguhan

"Serang!" terdengar suara teriakan seorang pria yang bergema menggetarkan bumi. Di belakangnya, pasukan dengan sigap menyerbu musuh yang berdiri tegak di hadapan mereka. Di tengah kekacauan peperangan, seorang wanita tampil dengan percaya diri, memimpin pasukannya dengan lihai.

"Dorong ke depan pasukan penyerbu!" teriaknya memerintah.

Sementara itu, pasukan musuh tidak diam saja, mereka dengan gigih melakukan perlawanan. Keduanya saling menyerang dengan kekuatan dan keahlian masing-masing.

"Jangan biarkan mereka menembus pertahanan kita!" teriak wanita itu kembali memberi instruksi kepada pasukannya.

Setelah beberapa saat, kekuatan pasukan wanita itu mulai terlihat. Gerakan pasukannya yang teratur dan cepat berhasil membingungkan lawan, memaksa mereka mundur ke belakang.

"Jangan berhenti menyerang!" teriak pria di belakang mereka, terus memberikan semangat kepada pasukannya.

Wanita itu terus mengatur strategi, memimpin jalan perang dengan penuh percaya diri. Peperangan berlanjut, suara teriakan, jeritan dan suara senjata saling bercampur aduk.

Akhirnya, dengan kekuatan dan keahlian yang mereka miliki, pasukan wanita itu berhasil memenangkan pertempuran. Mereka berdiri tegak di tengah medan perang yang penuh dengan mayat dan darah.

"Sekarang kita merayakan kemenangan kita!" kata wanita itu dengan senyum lebar di wajahnya, memberikan semangat kepada pasukannya.

Namun, tiba-tiba mereka terkejut ketika suara gemuruh kuda dan langkah tentara kembali menggema di padang pasir. Pasukan wanita itu, yang baru saja merayakan kemenangan mereka, melihat dengan ngeri bahwa pasukan bantuan dari musuh yang baru saja mereka kalahkan telah datang untuk membalas dendam.

"Mereka datang untuk mengepung kita!" teriak wanita itu kepada pasukannya.

Pasukan wanita itu berjuang dengan gigih, tetapi jumlah pasukan bantuan musuh terlalu besar, dan mereka terkepung di tengah-tengah medan perang yang berdarah-darah. Serangan datang dari segala arah, mengenai mereka dengan kekuatan yang hebat.

"Jangan menyerah! Kita harus melawan sampai titik darah penghabisan!" teriak wanita itu kepada pasukannya, mencoba memberikan semangat kepada mereka.

Namun, pasukan musuh terus mengepung mereka dengan sengit, pasukan wanita itu mulai terdesak dan merasa kehilangan harapan. Namun, mereka tidak menyerah begitu saja, mereka bertarung dengan keberanian yang tinggi, dan berjuang untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dan teman-teman mereka.

Namun, semakin lama pertempuran berlangsung, semakin sulit bagi pasukan wanita itu untuk melawan. Banyak dari mereka terluka parah atau tewas dalam serangan, dan mereka mulai merasa putus asa.

"Hai Shiori! Menyerahlah dan hentikan pertempuranmu!" teriak panglima musuh dengan suara yang keras.

Namun, wanita itu tidak menyerah. Dengan keberanian dan kekuatan yang tersisa, dia terus memimpin pasukannya, mengatur strategi dan memberikan semangat kepada mereka. Dia tahu bahwa jika mereka menyerah, mereka akan kehilangan segalanya.

"Pasukan, jangan menyerah! Pertempuran ini belum berakhir!" teriak wanita itu dengan suara keras.

Di tengah serbuan pasukan musuh, muncul seorang pria dengan topeng misterius. Panglima pasukan musuh segera menghentikan serangan dan mengawasi kejadian tersebut dengan penuh perhatian.

Shiori, yang merasa lelah dan terluka akibat pertempuran, memandang pria itu dengan curiga. "Siapa kamu?" tanyanya dengan waspada.

Namun, pria itu hanya diam dan mulai menyembuhkan luka-luka Shiori dengan kekuatannya. Setelah itu, tanpa berkata apapun, ia pergi ke tengah pasukan Shiori dan melancarkan sebuah jurus yang mengembalikan kesehatan seluruh pasukan.

Melihat hal itu, panglima pasukan musuh tak ingin memberi kesempatan kepada musuhnya. "Cepat, serang!" teriaknya lantang, dan seluruh pasukannya menyerbu ke arah pasukan Shiori.

Shiori dengan cepat memberikan perintah untuk membentuk posisi bertahan, sementara pria misterius itu menyelesaikan tugasnya. Setelah menyembuhkan seluruh pasukan Shiori, pria itu berjalan menuju Shiori dan berkata, "Serahkan sisanya padaku."

Dengan cepat, ia menghadapi gerombolan pasukan musuh yang menyerang. "Jangan takut, dia hanya sendiri. Serang dengan kekuatan penuh!" teriak panglima musuh.

Pria misterius itu dengan mudah menghindari segala macam serangan yang dilancarkan oleh pasukan musuh. Ia bergerak dengan kecepatan dan kelincahan yang luar biasa, sehingga sulit bagi musuh untuk menangkapnya. Pria misterius itu menghadapi ribuan pasukan musuh dengan tenang dan mantap. Ia melompat, berguling, dan menyerang dengan keahlian yang sempurna, mengalahkan satu per satu pasukan musuh yang menyerangnya.

Dengan jurus-jurus dan teknik-teknik yang mampu membuat musuhnya kelelahan, pria misterius itu mampu mengalahkan pasukan musuh dengan mudah. Dia menyerang dengan penuh kecepatan dan kekuatan, sambil bergerak dengan lincah dan mudah.

Musuh yang berusaha melawannya dengan kekuatan penuh pun sulit untuk menangkapnya. Pria misterius itu melompat, berputar, dan menghindari setiap serangan musuh dengan keahlian yang luar biasa.

Sementara itu, pasukan Shiori terus bertarung untuk bertahan hidup. Mereka menghadapi serangan musuh yang terus datang, namun dengan semangat yang tinggi mereka terus melawan. Semua berharap bahwa pria misterius itu dapat membantu mereka memenangkan pertempuran ini.

Setelah berjuang dengan gigih melawan ribuan pasukan musuh, pria misterius itu akhirnya berhasil mengalahkan seluruh pasukan musuh. Ia berdiri di tengah lapangan perang dengan tenang dan anggun, sementara pasukan Shiori menyambutnya dengan riuh rendah dan gembira.

"Dia sangat kuat!" seru salah satu prajurit Shiori. "Saya belum pernah melihat seseorang yang mampu melawan ribuan pasukan seperti itu."

Pria misterius itu hanya tersenyum, seolah tidak terlalu memperdulikan pujian dan perhatian yang diberikan padanya. Setelah memenangkan pertempuran, ia langsung menghilang.

"Selamat, misi sukses," terdengar suara di balik topeng pria itu.

"Akhirnya selesai," ucap pria itu sambil menarik nafas panjang.

"Ilmu tingkat menengah telah diberikan: keahlian membuat obat naik tingkat, seni berpedang naik tingkat, dan rasa suka Shiori terbuka," lanjut suara itu.

Karena kelelahan, pria itu berhenti di sebuah pohon besar sambil memeriksa hadiah yang ia terima dari misi yang telah diselesaikannya.

"Tadi sangat menakutkan. Jika aku tidak memakai topeng, mungkin aku sudah membasahi celana," keluh pria itu. "Sistem, lain kali bisakah kau memberikan misi yang lebih mudah?"

"Maaf, saya hanya mampu membuat misi secara acak sesuai dengan kejadian tertentu," jawab sistem yang melayang di depan matanya.

Setelah memenangkan pertempuran, Shiori dan pasukannya memjarah barang bawaan lawan mereka. Setelah mengambil barang jarahan, mereka kembali ke kota dan disambut meriah oleh para penduduk. Mereka dengan gagah berani berjalan melewati kerumunan orang yang berdiri di sisi jalan menuju ke altar utama.

"Salam, Ayah!" ucap Shiori saat memasuki gerbang altar.

"Apa kabarmu, anakku? Apakah kalian menang dalam pertempuran tadi?" tanya ayah Shiori sambil melihat barang jarahan yang dibawa.

"Pertempuran itu sulit, Ayah," jawab Shiori. "Kami hampir dikalahkan oleh pasukan lawan, tetapi kemudian seorang pria misterius muncul dan membantu kami. Dia membalikkan keadaan."

Ayah Shiori terlihat sangat bangga dengan keberhasilan putrinya. Karena memenangkan pertempuran, mereka semua diberikan hadiah yang sangat banyak. Setelah meletakkan barang jarahan, Shiori bertanya kepada ayahnya, "Ayah, apakah kamu melihat Liu Huan?"

"Aku tidak melihatnya berkeliaran di sekitar sini," ucap ayahnya dengan ekspresi yang langsung berubah.

Mendengar ucapan ayahnya, Shiori merasa khawatir. Melihat anaknya menjadi khawatir karena seorang pria yang tidak berarti membuatnya sedikit emosi. "Sudahlah, anakku, lebih baik kamu mencari tahu identitas asli pria yang menolongmu itu daripada khawatir dengan pria lemah itu."

"Tidak, Ayah. Walaupun dia begitu, Liu Huan adalah suamiku," jawab Shiori.

Pada saat itu, dari gerbang utama terlihat seorang laki-laki yang berjalan dengan ekspresi senang sembari menghitung uang. "Hehe... akhirnya aku bisa menjual barang itu dengan harga mahal."

"Liu Huan, dari mana saja kau!" teriak Shiori sambil menghampiri suaminya.

"Istriku, lihatlah ini. Bukan kah ini adalah uang yang sangat banyak?" ucap Liu Huan dengan senang.

"Dasar mantu bodoh, tidak kah kau melihat istri mu yang hampir terbunuh di medan perang itu!" teriak ayah Shiori marah.

"Haa... apa yang dibicarakan oleh pria tua itu?" gumam Liu Huan dalam hati. "Bukankah pada saat itu aku juga...?"

Chapter 2 : Terlahir Kembali

Aku Bukan Master Sungguhan

CH 2 : Terlahir Kembali

Beberapa bulan sebelumnya, Ada seorang manusia biasa yang hidup di sebuah kota. Di kota itu, ia dikenal dengan nama Izanagi. Izanagi adalah seorang pemuda introvert yang hidup di sebuah kota kecil di Indonesia. Kehidupannya biasa-biasa saja, namun ia selalu merasa tidak puas dengan hidupnya yang hampa dan tidak memiliki makna.

Suatu malam, saat Izanagi pulang dari minimarket, ia melihat seorang wanita yang sedang dirampok di sebuah taman. Tanpa berpikir panjang, Izanagi langsung berlari ke arah wanita itu dan berusaha melindunginya. Sayangnya, usahanya itu gagal dan ia terluka parah.

Saat hampir kehilangan kesadaran, Izanagi melihat cahaya putih yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Cahaya itu menawarkan kesempatan kedua untuk hidup di dunia Murim, sebuah dunia yang dihuni oleh berbagai makhluk mitos dan legenda dari seluruh dunia.

Izanagi menerima tawaran itu dan seketika itu juga, arwahnya dipindahkan ke dunia Murim. Namun, ia tidak dilahirkan sebagai bayi baru, melainkan bergabung dengan tubuh manusia yang hampir mati di atas pegunungan. Tubuh yang tadinya terlihat mati itu seketika hidup kembali.

"Huaa..." teriak Izanagi ketika ia terbangun dalam tubuh itu. "Di mana aku berada?"

Perlahan-lahan, segala sesuatu mulai terlihat jelas. Izanagi merasakan bahwa ia telah menjadi bagian dari tubuh yang baru dan dapat merasakan setiap getaran, sentuhan, dan rasa sakit dari tubuh itu. Dengan perasaan yang tidak nyaman, Izanagi mencoba bangkit dari tempatnya. "Siapa pemilik tubuh ini?" gumamnya sambil meraba-raba badannya.

Tiba-tiba, segala ingatan pemilik tubuh sebelumnya mengalir ke pikiran Izanagi dengan cepat. Saat ingatan tersebut memasuki pikirannya, Izanagi semakin terkejut dan bingung. Dia merasakan kenangan, emosi, dan pengalaman hidup dari manusia yang sebelumnya menempati tubuh itu.

Izanagi dengan jelas mengingat bagaimana pemilik tubuh itu tumbang di atas pegunungan dan merasakan sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya. Dia merasakan keputusasaan dan rasa takut yang memenuhi pikiran manusia itu ketika menyadari akan meninggal. Semua ingatan itu semakin membingungkan Izanagi tentang mengapa dia bisa berada di tubuh manusia itu dan dunia apa yang sedang ia tempati sekarang.

Dia merasa tidak tahu apa-apa tentang dunia tersebut dan bagaimana harus bertahan hidup di sana. Namun, ada satu kenangan dari manusia itu yang menarik perhatian Izanagi, yaitu kekuatan luar biasa yang ada di dalam tubuh itu. Kekuatan itu terasa sangat kuat dan potensial, seakan-akan ada sesuatu yang tertidur di dalamnya dan siap untuk dibangunkan.

"Sepertinya aku sudah memahami situasi pemilik tubuh ini," gumam Izanagi setelah memiliki semua ingatan dari pemilik tubuh tersebut. Izanagi mengetahui bahwa pemilik tubuh sebelumnya bernama Liu Huan, seorang yang dianggap tidak bisa membangkitkan kultivasinya dan dianggap sampah oleh keluarganya. Karena keluarganya tidak ingin malu, Liu Huan diusir dari rumah dan tidak diizinkan untuk kembali.

Pada suatu hari, di sebuah kota di bagian barat, Liu Huan tanpa sengaja mengacaukan pernikahan seorang panglima tempur. Akibatnya, pengantin pria itu meninggal dunia akibat serangan jantung. Karena tidak ingin mengacaukan acara pernikahan, Liu Huan menyamar sebagai pengantin pria dengan menggunakan topeng yang menjadi tradisi di sana. Setelah acara selesai, mereka berdua pergi ke kamar untuk melakukan bulan madu.

Namun ketika pengantin perempuan membuka topeng itu, ia sangat terkejut. Orang yang dinikahinya ternyata adalah Liu Huan, seorang pemuda yang masih berada di paling dasar dalam ilmu beladiri dan teknik kultivasi. “Tolong tenang, aku bisa menjelaskannya,” ucap Liu Huan sambil menutup mulut Pengantin wanita yang bernama Shiori.

Setelah Shiori tenang, Liu Huan mulai menjelaskan kejadian yang menimpa pengantin pria. Pada malam sebelumnya, mereka secara tidak sengaja bertemu di sebuah bar. Saat itu, pria itu sudah mabuk dan dengan cepat Liu Huan menyadari bahwa pria itu sedang mencoba memperkosa seorang perempuan. Tanpa ragu, Liu Huan membantu wanita tersebut. Namun sayangnya, nasib buruk menimpa pengantin pria karena ia terkena serangan jantung yang fatal akibat kejadian itu.

Mendengar penjelasan dari Liu Huan, akhirnya Shiori memahami kejadian tersebut. Namun, pada saat itu, Shiori menegaskan batas antara dirinya dengan Liu Huan. “Kita memang sudah menjadi suami istri, tapi kau mendapatkan gelar itu dengan cara yang tidak jujur,” ujar Shiori dengan penuh emosi. “Untuk malam ini, saya akan membiarkanmu tidur di sini agar terhindar dari kecurigaan orang lain, namun ingat, jangan pernah kau menyentuh saya tanpa izin.”

Keesokan paginya, Liu Huan terbangun dari tidurnya dan terkejut saat melihat sekelompok pasukan bersenjata memasuki kamarnya dan menodongkan senjata padanya. Dalam kepanikannya, ia mencari Shiori, namun tak menemukannya di sana. "Apa yang terjadi? Di mana Shiori?" tanyanya dengan cemas.

"Ikutlah kami," ucap salah satu penjaga sambil menyeret Liu Huan.

Dia kemudian dibawa ke sebuah bangunan megah di mana anggota keluarga Shiori menunggunya. "Inilah orang yang menyamar sebagai pengantin pria," ujar penjaga sambil mendorong Liu Huan ke depan.

Tatapan tajam tetua dari keluarga Shiori menatap Liu Huan dengan curiga. "Jadi kau adalah sampah yang menyelinap ke pernikahan putriku," ucapnya dengan nada tajam.

Liu Huan merasa sangat takut dan berusaha mencari keberadaan Shiori. "Apakah Shiori ada di sini?" tanyanya dengan gemetar.

"Shiori tidak ada di sini. Aku memberinya tugas untuk pergi ke kota seberang," balas sang tetua.

Mereka mulai berdiskusi tentang hukuman yang pantas untuk Liu Huan karena dianggap merusak pernikahan putri perang keluarga Lin. Liu Huan merasa sangat terancam dan mencoba menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud untuk merusak pernikahan itu. "Saya tidak bermaksud untuk merusak pernikahan putri keluarga Lin. Ketika saya bertemu dengan pengantin pria keluarga Lin, saya melihatnya sedang memperkosa seorang perempuan. Namun, karena suatu kesalahan, pengantin pria malah mengalami serangan jantung dan terbunuh di tempat," ucap Liu Huan dengan berani.

Namun, tetua keluarga Shiori hanya tertawa. "Serangan Jantung? Kau pikir saya terlalu tua untuk mengetahui apa yang terjadi?" ucap sang tetua dengan nada meremehkan.

Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya keluarga Lin membuat keputusan. Mereka memanggil beberapa orang dan memberikan perintah untuk menutup kepala Liu Huan dengan sebuah karung. Setelah itu, keluarga Lin memberikan perintah untuk membawa Liu Huan ke sebuah pegunungan untuk dieksekusi.

“Sial, ternyata kamu memiliki pengalaman yang cukup tragis juga, Liu Huan,” ucap Izanagi setelah mengetahui kebenaran itu.

Saat hendak pergi dari sana, tiba-tiba terdengar sebuah suara, “Mengkonfirmasi identitas pengguna, identitas diketahui. Selamat datang, tuan rumah di dunia murim.”

“Ha, suara dari mana itu?” tanya Izanagi heran.

“Menganalisa penampilan yang dapat dipahami oleh tuan rumah, penampilan dikonfirmasi.” Setelah suara itu terdengar, tiba-tiba muncul sebuah layar yang terlihat seperti sebuah menu di game RPG.

“Apa ini?” tanya Izanagi.

“Aku adalah sistem yang diberikan oleh seseorang sebelum Anda pergi ke dunia ini. Dengan saya yang berada di sisimu, kamu dapat menjadi yang terkuat dan membalaskan dendam dari pemilik tubuh terdahulu,” ucap suara itu.

Karena semua hal yang dialaminya sudah tidak masuk akal, akhirnya Izanagi memaklumi hal tersebut. Dengan tekad yang kuat, ia mendeklarasikan, "Hari ini, Izanagi sudah tidak ada lagi. Di dunia ini, aku akan menggunakan nama Liu Huan dan menjadi seseorang yang akan berada di puncak kultivasi sejati."

“Jika boleh tahu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang master?” tanya Izanagi yang kini menggunakan nama Liu Huan.

“Mulai menganalisa perubahan, perubahan didapatkan. Nama Liu Huan, umur 24 tahun, jenis kelamin….”

“Sudah-sudah, yang aku tanya kan berapa lama untuk menjadi seorang master, bukan hal-hal rahasia seperti itu,” sela Liu Huan.

“Menurut data yang diterima, tuan rumah akan dapat menjadi master ketika menyelesaikan 4 misi,” ucap sistem.

“Eh, kok mudah?” ucap Liu Huan kaget.

Biasanya di komik yang sering ia baca sebelum bereinkarnasi, seorang MC memerlukan waktu kurang lebih 10 tahun untuk menjadi seorang master di suatu bidang. Tetapi entah kenapa, ia malah hanya perlu menyelesaikan 4 misi yang diberikan.

“Jika boleh tahu, kenapa mudah sekali?” tanya Liu Huan ragu.

“Misi yang akan Anda terima untuk awal ini adalah tingkat S,” ucap sistem.

Mendengar tingkatan yang disebutkan oleh sistem, membuat Liu Huan tercengang. Biasanya, untuk seorang pemula, mereka hanya akan diberikan misi tingkat E atau tingkat F.

“Matilah aku!” teriak Liu Huan.

“Selamat berjuang, tuan rumah,” ucap sistem memberikan semangat.

Chapter 3 : Misi Pertama

Aku Bukan Master Sungguhan

Di tengah hutan yang lebat, Liu Huan terlihat sedang dikejar oleh sekelompok hewan buas. Dengan wajah kelelahan, Liu Huan berlari sekuat tenaga untuk menghindari serangan binatang buas yang terus mendekatinya.

"SISTEM, BANTU AKU!" teriaknya dengan nafas terengah-engah.

"Mohon maaf, saya tidak dirancang untuk membantu Anda melewati hal ini," jawab sistem tanpa ada perubahan ekspresi.

"Kenapa malah seperti ini?" tanya Liu Huan, sambil terus berlari dari kejaran binatang buas.

Sebelumnya, Izanagi yang telah menjadi Liu Huan, memulai perjalanannya melintasi hutan yang lebat. Setelah beberapa saat, ia merasa lapar. Di tengah perjalanan, ia melihat sebuah kelapa muda yang tergeletak di bawah batang pohon. Tanpa pikir panjang, Liu Huan mengambil kelapa itu dan meminum airnya. Saat ia selesai meminum air kelapa, sebuah layar misi tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Misi baru, pergilah mendekati sarang binatang buas dan hancurkan pintu keluarannya. Tingkat kesulitan A, hadiah ilmu berperang dasar, dan kultivasi terbuka," demikian tertulis di layar.

Melihat hal itu, Liu Huan merasa tertarik dan menerima misi tersebut. Sistem kemudian memberikan sebuah palu kepadanya.

"Untuk apa ini?" tanya Liu Huan sambil memandangi palu itu dengan heran. "Mari kita lihat statusnya."

"Palu biasa dengan rarity Common. Palu ini digunakan oleh pengerajin untuk membuat sebuah mahakarya, akan hancur dalam 5 kali pakai," jawab sistem.

"Apa-apaan ini? Sistem tidak bisakah kau memberikan benda yang lebih bagus sebagai permulaan misi?" protes Liu Huan dengan kecewa.

Layar mati dan sebuah suara berkata, "Maaf, saya dirancang untuk membuatmu lebih kuat, bukan untuk memberimu kekuasaan."

Liu Huan menjawab dengan pasrah, "Baiklah."

Ia kemudian berjalan ke lokasi yang ditunjukkan oleh sistem. Ketika sampai di sana, Liu Huan melihat sebuah air terjun yang sangat indah. Di samping air terjun itu terdapat sebuah sarang yang sangat besar. Dari dalam sarang terdengar suara-suara aneh yang sangat seram dan menakutkan.

"Hei, seriusan. Dengan palu ini untuk menutup hal itu," ucap Liu Huan pasrah setelah melihat sarang monster yang sangat besar.

Namun, ketika ia hendak membatalkan niatnya, tiba-tiba muncul layar peringatan yang mengatakan, "Jika tuan rumah membatalkan misi ini, tuan rumah akan kehilangan kemampuan untuk menambah keturunan."

Liu Huan menjadi bersemangat dan penuh percaya diri. "Tidak masalah. Mari kita lakukan!" ujarnya mendekati sarang itu.

Saat sampai di sana, Liu Huan mengeluarkan palu yang diberikan oleh sistem dan mencari cara untuk menggunakannya. "Menurut informasinya, tinggal begini lalu ketuk tiga kali, nah mari kita co..." Ketika itu, Liu Huan terkejut.

"Eh... Kemana pintu masuknya?" ucap Liu Huan panik.

"Selamat, kamu telah menyelesaikan misi pertama. Hadiah telah diberikan, silakan periksa inventori," ucap sistem dengan senang. Liu Huan merasa heran karena ia sama sekali tidak melakukan apa-apa untuk menyelesaikan misi tersebut.

"Haa... Aku kan tidak ngapa-ngapain kok bisa selesai," ujar Liu Huan.

Karena misi sudah selesai, Liu Huan juga tidak mempermasalahkannya. Dia melihat inventori dan menemukan dua buah benda. "Mari kita lihat" ucapnya sambil membaca informasi item

Di dalam inventori, Liu Huan menemukan dua item: teknik berpedang tingkat rendah dan kultivasi terbuka. Tanpa ragu, ia menggunakan keduanya. Namun, ia merasa kecewa ketika ia sama sekali tidak merasakan perubahan apa pun dalam dirinya setelah menggunakan teknik berpedang.

"Item sampah apa ini!" ucapnya kecewa. "Mari kita coba yang satu ini."

Liu Huan kemudian menggunakan item kultivasi terbuka. Sekali lagi, ia tidak merasakan perubahan apa pun dalam dirinya. "Sistem sampah!" ucapnya geram.

Tiba-tiba, sistem memberi peringatan, "Hati-hati dengan sekitarmu. Terdapat beberapa hewan buas yang sedang marah."

Liu Huan melihat ke belakang dan melihat banyak hewan buas yang sedang marah karena sarang mereka dihancurkan. Dengan cepat, ia berlari menjauhi mereka, tetapi hewan buas itu malah mengejarnya.

"Sistem sialan, bantu aku!" teriak Liu Huan meminta bantuan.

Begitulah hingga saat ini, Liu Huan masih terus dikejar oleh bintang buas yang ganas. Namun, ketika Liu Huan sudah merasa kelelahan. Tiba-tiba, di dekat sungai, Liu Huan menemukan sebatang kayu tajam yang dapat dimanfaatkan untuk melawan musuhnya.

Dengan berani, Liu Huan memutar tubuhnya dan siap berhadapan dengan hewan buas tersebut. Tanpa diduga, tiba-tiba muncul sebuah layar yang mengambang di depan mata Liu Huan dengan pesan yang memicu misi baru. "Tekad tuan rumah di konfirmasi, memicu misi baru. Kesulitan tingkat A, kalahkan semua binatang buas. Hadiah misi, kemampuan melakukan penyulingan pil tingkat rendah, kultivasi tingkat rendah, semua stat naik menjadi tingkat rendah," begitu pesan dalam layar tersebut.

Liu Huan tidak ragu untuk menerima tantangan ini. Ia dengan cepat mengucapkan "Aku terima" dan siap memulai misi baru ini. Tanpa berlama-lama, ia mengarahkan pandangannya kembali ke arah hewan buas yang mengejarnya dari tadi.

Liu Huan mengayunkan kayu runcing dengan cekatan, berdiri siap menghadapi kelompok hewan buas yang menerkaminya. Seekor serigala raksasa langsung melesat ke arahnya, namun Liu Huan dengan sigap menghindar dan menyerang dengan senjatanya. Teknik pedang tingkat rendahnya terbukti sangat efektif dalam melumpuhkan serigala tersebut.

“Ada apa ini?, bukankah mereka terlalu lemah” ucap Liu Huan

“Bukan mereka yang lemah, tapi tuan rumah yang bertambah kuat karena telah mempelajari teknik berpedang tingkat rendah dan membuka kultivasi” balas sistem

“Pantasan dari tadi aku dapat menghindari serangan mereka, kalau begini kan enak. Ayo serang!” ucap Liu Huan semangat

Sementara itu, dua harimau berlari lurus ke arah Liu Huan, siap menerkamnya. Namun Liu Huan sudah siap dengan senjatanya yang terangkat tinggi. Ia dengan cekatan memutar tongkat kayu, menghindari serangan dua harimau yang hampir bersamaan, dan kemudian mengayunkan tonkat kayu yang tajam itu dengan cepat untuk membelah salah satu harimau.

Seekor beruang kemudian meluncur ke arah Liu Huan, memukul kepalanya dengan cakar yang kuat. Liu Huan terhuyung, tetapi ia segera bangkit kembali dan menyerang balik. Dengan gerakan yang cepat, ia menghindari cakaran beruang dan membelah tubuhnya dengan senjatanya.

“Sakit sekali, sialan," gumam Liu Huan ketika kepalanya terkena serangan beruang.

Beberapa hewan buas lainnya datang menyerang, tetapi Liu Huan mampu menghindari serangan mereka dan terus menyerang balik dengan teknik pedangnya. Dalam beberapa menit, seluruh kelompok hewan buas itu berhasil dikalahkan.

Liu Huan mengambil nafas panjang, merasa kelelahan setelah pertempuran yang sengit. "Akhirnya selesai," ucapnya terbaring di tanah. Sementara itu, di kota, Shiori kembali ke rumah setelah menyelesaikan misinya.

Pada saat itu, dengan pasukan berkuda, Shiori disambut oleh keluarganya di gerbang utama. "Anakku, bagaimana dengan misimu kali ini?" tanya ayahnya yang sudah berdiri di depan gerbang.

"Berjalan dengan lancar, ayah," ujar Shiori turun dari kudanya. Saat ia menatap ke pintu kamarnya yang berada di samping gerbang utama, Shiori langsung bergegas menuju ke sana. Namun, saat ia masuk ke dalam kamar, Shiori tidak menemukan Liu Huan di sana. Ia pun kembali keluar dan pergi menuju ayahnya yang sibuk mengurus pasukannya yang baru kembali.

"Ayah, apakah kamu melihat suamiku?" tanya Shiori dengan panik.

"Haha, anakku, jangan panik begitu," jawab ayah Shiori tersenyum. "Orang yang mengancammu itu sekarang sudah tidak ada di sini. Tadi pagi, ayah mendapatkan informasi dari pembantu yang kebetulan lewat di kamar mu. Pada saat itu, ayah menangkapnya dan memberikan hukuman yang layak karena telah berani mencelakai putri tercinta ayah."

Mendengar penjelasan ayahnya, Shiori terlihat sangat terkejut. Sebelum kembali ke kediamannya, ia pergi ke kota untuk mengonfirmasi perkataan dari Liu Huan malam sebelumnya. Saat itu, pekerja yang berada di bar yang dimaksud oleh Liu Huan memberitahu Shiori bahwa pengantin pria nya dulu memang sering pergi kesana untuk bermain dengan wanita-wanita. Namun suatu hari, ada seorang laki-laki yang terlihat seperti pengembara menyelamatkan seorang wanita yang hampir dilecehkan oleh calon suaminya. Namun, kejadian tak terduga terjadi, calon suami Shiori tidak sengaja meninggal karena serangan jantung pada saat itu.

"Ayah, kenapa kamu tidak memberitahukan padaku sebelumnya?" ucap Shiori cemas.

"Jangan khawatir, anakku. Orang itu sudah tidak ada lagi. Jadi, kamu tidak perlu takut dengan ancamannya," balas ayah Shiori sambil mengelus rambutnya.

"Ayah, dia hanyalah seseorang yang tidak memiliki kultivasi. Bagaimana dia bisa mencelakai aku yang berada di ranah inti kecil tahap akhir? Selain itu, Liu Huan adalah suamiku," ujar Shiori sambil meninggalkan ayahnya dan naik ke kereta kudanya. Ia bergegas menuju pegunungan di dekat kota.

"Dasar anak itu, apa yang dia pikirkan," gumam ayah Shiori yang melihat putrinya khawatir dengan orang yang baru saja ia temui.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!