NovelToon NovelToon

Cinta Dan Trauma

Awal mula masuk kampus

Cekik.....

Suara motor berhenti di parkiran sebuah kampus ternama di Jakarta.

Seorang gadis berpakaian tomboi dengan kaos oblong warna biru muda, celana jeans sobek di lutut dan sepatu kets warna putih.

Dengan santainya membuka helm warna putih dan berputar badan untuk melangkah menuju ke kelasnya..

"hei anak baru...!!!" suara itu terdengar keras dan membuatnya berbalik.

Gadis itu bernama Delina putri maulina, anak pindahan semester 2 .

Suara itu sangat lantang dan membuat Delina berhenti, dia menoleh ke tempat duduk para mahasiswa yang tengah bergerombol.

Kemudian seorang gadis dari gerombolan mahasiswa tersebut berdiri dan mendekati Delina yang berhenti berjalan.

" elo mahasiswa baru ya.." ucapnya dita.

Delina hanya diam tak bergeming .

"hei , elo..punya mulut gak...dasar cewek aneh...!!!!" ucap dita dengan ketus.

kemudian salah satu temannya datang lagi.

Tapi Delina tetap tak bergeming...

"hei tikus, dengan penampilanmu seperti ini, kamu mau kuliah di sini...hh.....merusak citra kampus ini.." ucap gadis itu dan membuat semua teman temannya yang ada 5 orang tertawa terbahak bahak.

kemudian, gadis yang bernama starla bejalan ke arah Delina ...

dari sekian gadis tersebut dialah yang paling cantik dengan penampilan sexsi, mata bulat dengan netra cokelat ,rambut terurai lembut dengan cat warna maroon, dres selutut,dengan jaket kulit berkesan mewah, dan sepatu higtheels berkelas...sempurna .

Starla adalah anak pejabat kaya raya di Jakarta, dia sangat cantik dan terkenal memakai barang barang brended.

Starla berjalan mengitari Delina yang berdiri mematung.

" elo anak baru , hh..jangan blagu di sini.." gertak Starla.

Tetap saja Delina tak berkata apa pun yang membuat starla semakin geram.

Dengan marah dia menarik tas Delina dan menjambak rambutnya yang membuat Delina tersungkur.

Delina hanya meringis dan mengepalkan tangannya..dia tak melawan karena teringat pesan ayahnya..

flash back on*

" kalau kamu berantem lagi aku tak akan ijinkan kamu kuliah, kamu harus membantu ibumu bekerja , kuliah cuma bikin malu saja..." pesan sang ayah yang selalu terngiang di telinga Delina.

" kau anak perempuan harus nurut sama orang tua, lagi pula kuliah cuma habiskan duit saja... lihat ibumu bekerja banting tulang, harusnya kau membantunya dan memberikan uangnya sama ayah...dasar ibu sama anak sama saja sama sama nyusahin..." gertak ayah tiri Delina.

Delina hanya terdiam dan geram ..

" kau, harusnya kau sebagai laki laki dan kepala keluarga yang bekerja, bukannya ibuku...kau laki laki tak berguna.." teriak Delina membuat ayahnya berhenti berjalan dan memutar sambil mengepalkan tangannya...

" apa kamu bilang, anak ingusan kemarin sore..awas saja ya kau ...sini ikut aku..." ayahnya menyeret tangan Delina dan mengurungnya di gudang..." enak saja bilang aku tak berguna, kalau saja kamu bukan keturunan atmaja sudah ku buang kau dan ibumu di jalan...sayangnya aku masih membutuhkan kalian untuk mengeruk kekayaan Atmaja.

ibunya pun datang dengan lelah dan letih..

" ada apa sih ribut ribut dari tadi " ucap bu Risma dengan lembut.

"hei..kau... masih saja tanya...gara gara putrimu yang sial itu, aku jadi kena masalah...masa dari masih SMP sampai saat ini kuliah kelakuannya tetap saja berantem, malu maluin tahu... kemarin waktu SMA aku sering dipanggil ke ruang BK, gara gara apa coba ya anakmu itu selalu bikin masalah..

kalau tahu akhirnya jadi begini aku gak akan nikahi kamu, sama saja,aku kira dengan menikahi putri keluarga Atmaja hidupku berubah..." ketus suami bu Risma.

bu Risma hanya diam tak bergeming.. hatinya hancur , hanya deraian air mata..." o...jadi karena aku putri keluarga Atmaja kamu nikahin aku, yang ternyata aku sudah dibuang oleh keluarga ku..." ucap Bu Risma.

Delina hanya menyaksikan dan mendengar pertengkaran ibu dan ayah tirinya di balik pintu kamar..

flash back off*

Delina melamun sejenak dan tersentak...

Delina menoleh ke arah Starla..

Delina sangat geram namun hanya diam, karena dia ingin mengejar cita citanya menjadi seorang dokter dan membawa ibunya pergi yang jauh dan tidak pernah lagi bertemu dengan ayah tirinya yang jahat itu.

Starla dan teman temannya terus saja mengolok ngoloknya dengan kata kata yang kasar bak binatang yang tak berharga.

Semua mahasiswa pun memperhatikannya , mereka jadi bahan tontonan. Tapi dari sekian banyak mahasiswa tidak ada yang berani melawan geng Starla karena terkenal kejam dan sadis.

Setelah puas mengejek dan mengata ngatai Delina, geng starla pun pergi melangkah menuju kelasnya.

Delina yang tersungkur di lantai berusaha bangun dan membersihkan baju dan tasnya yang kotor kena debu.

Tiba tiba sebuah uluran tangan berada di depannya..

" hei ayo bangun, elo anak baru ya..." suara lembut dengan senyum indah mengembang.

Delina pun bangun dengan menyambut uluran tangan Rea, gadis biasa yang juga mendapat bea siswa di sana.

"nama gue Rea, gue anak kedokteran semester dua..."ucap Rea.

"gue Delina, gue anak kedokteran juga...gue juga semester dua.." ucap Delina.

"berarti kita satu kelas dong, ayo kita masuk ,bentar lagi dosen datang...tau gak dosen kali ini galak banget..killer..." ucap Rea.

Delina dan Rea pun melangkah masuk ke kelas..

Sepanjang pelajaran Delina dan Rea benar benar konsentrasi dengan materi ,mereka sama sama kuliah di sana karena bea siswa jadi harus seirus dan tidak boleh menyia yiakan kesempatan..

Selesai kuliah Delina langsung menancap gas motor bututnya memecah keramaian kota, dia harus buru buru bantu ibunya jualan di warung.

Meskipun Delina seorang mahasiswi kedokteran dia tidak malu membantu ibunya belanja di pasar yang becek kumuh dan bau kalau orang kaya bilang.

Terkadang dia mengirimkan pesanan barang barang dari para pembeli, dan dia juga menjadi driver ojek online saat libur kampus.

Delina anak yang tomboi, dia sudah terbiasa dengan kehidupan keras.

Bahkan dia memiliki bela diri yan terbilang lumayan, dia sering membantu orang di jalan dan menghajar para preman ,tapi malah kebanyakan preman preman yang sudah dia hajar jadi bertobat dan menjadi temannya.

dia memiliki seorang Abang bernama Raymond..biasa dipanggil bang Ray..

Ray sangat menyayangi Delina seperti adik kandung nya... karena sebenarnya Ray adalah putra dari majikan bu Risma sewaktu bekerja di sebuah keluarga kaya raya..

Ray yang ditinggal kedua orang tuanya ysng bercerai dan masalah dalam keluarga ...bu Risma lah yang menghiburnya dan membawanya pulang ke rumah...

Delina dan Ray selalu bermain bersama,

Delina tak menyadari siapa Ray ...yang dia tahu Ray adalah kakaknya yang begitu menyayanginya..

namun di usia remaja , Ray tinggal di jalanan, di sebuah bangunan terbengkalai yang dia jadikan markas bersama teman temannya.

karena Ray sering bertengkar dengan ayah tiri Delina, dia gak sanggup lama lama di sana...

karena itu dia lebih memilih hidup di jalanan bersama teman temannya yang sama sama anak yang tidak diharapkan.

Pembulian

Seperti biasanya Delina memarkirkan motor bututnya di tempat biasa dia parkir.

Terdengar suara yang lantang dan menyebalkan yang meneriakinya.

" hei kamu yang di situ ayo kemari...cepat duduk bersimpuh dan lap sepatu gue..." ucap starla dengan congkaknya.

Delina pun hanya terdiam, hatinya bergemuruh sungguh geram dengan kelakuan gadis manja itu.

"ayo cepat..." teriak starla dengan kesal.

" sabar del sabar ayo sabar , kamu di sini untuk mencapai mimpimu dan membahagiakan ibumu..." ucapnya dalam hati.

" kalau gk mau apa harus aku yang memaksa.." ucap starla sambil menjambak rambut delina dan mendorongnya sampai tersungkur di lantai.

Delina bangkit dan melotot ke arah Starla...

"emang salah aku di mana , he......m.."ucap Delina sambil melotot ke mereka.

" hei, lo tanya salah lo di mana...mau tau...salah lo , gadis kampungan kayak lo gak pantes sekolah di sini..." ucap salah satu teman starla.

Starla dan teman temannya tertawa terbahak bahak, mereka sungguh keterlaluan.

Delina hanya mengepalkan tangannya menahan amarah di dalam dadanya...

" kalau aku tak memikirkan apa kata orang tuaku pasti sudah ku habisi kalian..." gumamnya dalam hati.

kemudian tak cukup sampai di situ, dita mencengkeram lengan Delina dan menyeretnya ke belakang gedung.

Delina hanya diam pasrah dan menurutinya saja...

bruakkkk

dilemparkannya tubuh Delina hingga tersungkur mengenai sebuah bangku kayu yang sudah rusak, dan darah segar mengalir di sudut bibirnya .

Delina masih belum melawan, toh tubuhnya gak selemah itu, dia ikuti saja apa yang mau dilakukan 5 orang gadis tidak waras ini.

kemudian salah satu dari mereka memukul kepalanya setelah itu Delina tak sadarkan diri, dan kelima gadis nakal itu pun lari dikirannya Delina sudah meninggoy.

Tapi ada salah satu temannya yang memfotonya ,yang akan digunakannya untuk mengancamnya kalau dia sampai melapor ke dekan , mereka akan mengunggahnya ke medsos sebagai korban pelecehan.

Delina pun tersadar namun sudah berada di ruang uks, dia membuka mata kaget dan bingung berada di mana...

" sudah del, kamu gak usah bingung tadi aku dan reno, mita dan satria yang membantumu membawa ke sini..." ucap Rea sambil memperkenalkan teman temannya yang ikut menolongnya.

" makasih ya , emang kalian tidak takut menolongku, kalau kalian ikut dibuli sama mereka gimana .." tanya Delina.

" kami membawamu ke sini juga tidak ada yang tau kok del, tenang aja...hm...mereka sungguh gadis gadis manja yang nakal.." ucap Reno.

"kok lo bisa sih berurusan sama mereka ber lima, mereka itu sadis dan kejam, banyak para mahasiswa di sini yang menjadi korbannya..tapi pihak kampus tidak pernah memberi tindakan karena mereka anak anak dari orang kaya dan terpandang takut menjatuhkan nama baik kampus.." ucap Mita, gadis manis yang berhijab.

mereka pun tampak sudah akrab...

"eh iya , lo pindahan dari mana del, emang di kampus lama lo kenapa..." tanya Satria.

" gue berkelahi mangkanya gue diDO dari sana" ucap Delina seperti tanpa dosa sambil nyengir menahan perih karena Rea mengobati beberapa lukanya di lengan.

Sontak mereka melotot dan menelan salivanya, dan mereka saling berpandangan.

"hh ....berantem...!!" ucap ketiga nya bersamaan.

" kamu kelihatannya gadis polos kok bisa sih berantem..." ucap Satria menyelidik.

kemudian Delina bercerita tentang masa lalunya yang tidak begitu manis seperti anak anak seusianya, jadi dia dituntut harus keras dan tidak boleh lemah.

tentang kedua orang tuanya yang berpisah karena ayahnya berselingkuh dengan teman ibunya dan merupakan kakak iparnya, kemudian ibunya menikah lagi dengan laki laki bajingan yang suka menganiaya dia dan ibunya.

" Jadi kenapa aku berpenampilan tomboi dan tak pernah merawat diri, rambut yang tak pernah terurai dan lusuh lepek serta kumal, baju yang seperti laki laki dan sikap yang tak pernah lembut...karena ibuku tak mau aku menjadi sasaran pelecehan suaminya yang bajingan itu .." ucap Delina dengan sedikit bersungut-sungut.

Semua teman temannya tersebut mendengarkan dengan seksama.

" ya ...memang benar ayah tiriku bahkan jijik melihatku , aku yang seperti ini...tapi itu menjadi sedikit harapan untuk ibuku, dia memintaku untuk mengejar mimpi mimipiku dan kelak bisa membawanya pergi dari laki laki bajingan itu.." ucap Delina.

" o...jadi karena itu kamu tidak mau melawan mereka..." ucap Mita

Dan Delina mengangguk.

" tapi mereka juga sungguh keterlaluan " ucap Reno

"suatu saat nanti kita harus memberinya pelajaran, sekarang biarkan mereka berbuat semaunya, toh kita sudah memiliki banyak bukti untuk melawannya.." ucap Satria.

"eh...emang kalian mau apa dan apa tujuan kalian .." tanya Delina.

"Del, kami sebenarnya sudah gak tahan dengan kelakuan mereka yang semena-mena.." ucap Rea.

" nanti di saat sudah tepat kita akan membuktikan semua kejahatan mereka dan membawanya ke ranah hukum.." jawab Rea.

"kamu tau, mereka ini, Mita satria dan Reno adalah anak anak hukum, dan kami bisa bersama karena dulunya kita sama sama korbanya pembulian dari mereka..." ucap Rea.

"dan ini akan menjadi kasus pertama kalian ." ucap Delina dan semua tertawa.

mereka bercanda dan tertawa semakin akrab.

Delina terdiam menatap mereka, sungguh bahagia..

kemudian Delina menunduk dia mencoba menyelami hatinya..

di sudut hatinya masihkah ada sisa ruang untuk nya merasakan indahnya bahagia...indahnya mencintai dan dicintai...

sungguh sebuah mimpi bagi seorang Delina putri maulina Atmaja..untuk bisa merasakan ketulusan dan rasa bahagia ..

karena entah kebetulan atau gimana setiap langkahnya salalu ada saja orang orang yang tidak menginginkan kehadiranya.

mereka seakan melihat dirinya sebagai benalu dan beban yang harus disingkirkan..

dari SMP banyak dari teman temannya yang suka membuli dirinya , SMA pun sama ...dan sekarang kuliah pun tak jauh beda...

dan di saat Delina melihat ke empat temannya yang terlihat begitu tulus tertawa dan menghibur nya , dia mulai sadar bahwa masih ada yang mau melihat kehadirannya..

Delina menatap dengan tersenyum..

"terimakasih ya, kalian mau menolongku, dan terimakasih juga sudah mau menjadi temanku..

kalian tahu selama ini tak ada yang mau mengenalku, entah karena jijik melihatku atau karena aku yang tak respect...yang pasti kalian lah orang pertama yang mau berteman denganku... sekali lagi terimakasih.." ucap Delina dengan mata berkaca-kaca.

" eh...ngomong apa sih Del, kita ini teman temanmu..kami senang bisa mengenalmu.." ucap Rea kemudian memeluk Delina disusul mita yang mendekat dan memeluk kedua nya ..

kemudian Reno dan satria tapi ditepis oleh mita...

" ets... kalian mau apa...! " ketus Mita.

" ya ikut berpelukan lah.." jawab Reno.

" enak aja, ini khusus cewek tau...dah sana ..." ucap mita sambil mendorong dada Reno.

dan mereka semua tertawa...

tak ada lagi raut kesedihan di muka Delina, canda tawa mengiringi hari hari mereka.

Salah membulipi 6

Rea dan Delina tampak konsentrasi dan memperhatikan semua materi yang diberikan oleh dosen...

Tak terasa sudah seminggu Delina kuliah di kampus itu. dan selama seminggu itu pula dia selalu di buli oleh Starla dan teman temannya..

"sepertinya ini sudah keterlaluan, aku harus memikirkan sesuatu untuk melawannya..tak mungkin aku menghajarnya, aku pasti akan di DO lagi..." gumamnya sambil mondar mandir.

"hai del, kamu kenapa.."...tanya Rea.

"ah enggak ...oya kamu tahu Starla pulang lewat mana dan alamat rumah nya.." tanya Delina.

" emang lo mau ngapain del..." tanya Rea.

"sepertinya aku harus memberinya pelajaran tambahan agar dia tau diri.." ucap Delina.

" eh...gak usah Del, gak usah cari masalah,biar kan mita dan yang lain yang mengurusi..."ucap Rea.

" gak bisa Re, ini sudah keterlaluan, untung gue yang dibuli kalau yang lain diperlukan sepertiku mungkin mereka sudah cabut dari kampus ini bahkan mungkin akan stress atau gila beneran..." ucap Delina sambil mengepalkan tangannya.

Dan tak lama kemudian Starla dan teman temannya benar benar muncul dari gang kelas. mereka tersenyum merasa menang.

Delina dan Rea hanya terdiam.

Delina terlihat masih lebam dan sangatlah lusuh, celana jeans yang dipakainya pun sudah kotor. Namun Delina tak perduli karena yang dia pikirkan saat ini harus bisa kuliah dan Lulus dengan nilai terbaik.

Tiba tiba sebuah tangan menarik rambutnya dan menjambaknya keras sampai Delina mendongak. Rea yang sejak tadi berada di sampingnya pun ketakutan dan menangis.

Delina sudah tak sabar ingin mengahajarnya dia kepalkan tangannya..

Namun dia melirik Dita yang sejak tadi menyiarkan siarang langsung ,dan tak kan menyia-nyiakan kesempatan..

"aku harus membuat gadis binal ini malu karena ulahnya" ucapnya dalam hati.

Starla tersenyum penuh kemenangan, sedangkan Delina masih diam dan meringis kesakitan yang seolah-olah tidak berdaya..

" nikmatilah kemenanganmu sebelum kau hancur dan malu..." ucapnya dalam hati.

Tampak di sudut kelas seorang pemuda tampan, ya paling tampan dan keren di kampus, dia anak ekonomi ....

sudah tampan keren gagah anak orang kaya atlet basket pula, sungguh benar benar sempurna tubuh yang atletis membuatnya semakin dikagumi banyak mahasiswi termasuk Starla yang sangat tergila-gila padanya, dia adalah Raditya.

"aduh bikin ulah apa lagi nih Starla " ucap Raditya

"gadis stress kali..." ucap teman Raditya.

" psikopat kali dia itu..." salah satu temannya lagi mengimbuhinya.

"sayang ya, cantik tapi gila..." ucap Hendra salah satu teman Raditya.

Dan mereka antusias menyaksikan siaran langsung itu.

"tapi dia kelihatannya sangat tergila-gila sama elo dit" ucap salah satu teman Raditya.

" dia bukan tipe gua ..hh... gadis manja kayak gitu ..hhh..." ucap Raditya sambil tersenyum dan terus menyaksikan adegan Starla yang menyiksa Delina.

Delina yang sudah tak tahan pun mencoba berdiri dan menatap tajam ke arah Starla...

" heh...kenapa lo berani ama gue..." bentak Starla sambil melotot dan hendak menampar pipi Delina yang sudah lebam.

Delina pun tetap melotot bahkan semakin tajam dan mematikan.

Delina menahan tangan Starla dan memegang nya dengan kencang sampai biru, Starla pun meringis kesakitan..

"aduh aduh duh duh.....sakit.." rengek Starla.

Delina tetap memperlihatkan sisi buasnya dan semakin menakutkan.

Tangan Starla semakin dipegangnya dengan keras dan dipelintir hingga dia lemas dan tersungkur karena kesakitan.

Salah satu teman Starla mencoba menolong Starla, mendekati Delina namun Delina menjegal kakinya dan dia pun terjatuh .akhirnya semua sudah tersungkur di tanah sambil menahan malu yang tersisa hanya dita yang menayangkan siaran langsung.

Starla berteriak kepada Dita untuk menghentikannya..

"dasar bodoh....!!!!! "matikan handpon lo...

Dita pun terkejut dan langsung menolong teman temannya yang sudah pada tersungkur.

Sepertinya Dita ketakutan melihat Delina yang tetap menatap nya dengan tajam .

Raditya yang menyaksikan siaran langsung tersebut langsung terbelalak ternyata ada juga yang melawan kekejaman gadis gadis manja tersebut.

"ok guys...kita ke sana..." Ucap Raditya yang langsung melangkah menuju tempat kejadian dan diikuti teman temannya.

"eh tunggu tunggu ..." ucap hendra...sambil berlari mengejar Raditya dan yang lainnya.

sesaat kemudian Raditya pun tiba di sana, dia dan teman temannya hanya menyaksikannya dari kejauhan .

Dia memperhatikan gadis itu yang berani berdiri di depan Starla, gadis itu penampilan nya berantakan, rambut dikuncir kuda, kaos oblong warna hitam gelang aksesoris, celana jeans sobek sobek di lututnya dan sepatu kets.

Radit mengaguminya, dia tersenyum melihatnya.

" gadis galak yang menggemaskan, sepertinya mendekatinya penuh tantangan dan akan penuh perjuangan" gumamnya dalam hati sambil tersenyum dengan senyuman smirck khasnya.

teman temannya memandang Raditya heran..

" hen, baru kali ini gue lihat Raditya gila, otaknya sudah miring ..di suguhi gadis cantik **** seperti Starla gak mau giliran gadis berantakan, seperti siapa tu namanya...eh malah tergila gila....heran gua.." ucap Aldo.

Hendra tak menjawab, dia hanya tersenyum...

" elo kebiasaan do, memandang seseorang hanya dari casingnya doang.. coba deh lo lihat hatinya, sisi lain dari yang lo lihat hanya dengan mata...lo sih gak bisa lihat debgan hati...apa lo gak punya hati ya ..." jawab Hendra dengan bercanda.

" sialan lo Hendra, awas gue balas lo" gumam Aldo kesal.

Hendra tak bergeming.. dia tetap memperhatikan sikap dan tingkah laku Raditya, sahabatnya dari SMA.

" guys..gue akan mendekati gadis itu, dia harus bisa jatuh ke pelukan gue.." ucap Raditya.

Hendra menepuk bahu Raditya..

" iya terserah elo dit, lo harus bisa menyentuh hatinya,buat dia tergila gila sama elo ..." jawab Hendra.

memang dari kedua teman baiknya hanya Hendra yang memiliki sisi dewasa... usia sih sama, tapi sikap dan ucapan hendra selalu teduh dan menenangkan ..

berbeda 180 derajat sama Aldo...

Aldo pemuda tengil yang suka ceplas-ceplos, suka ngomong ngawur dan playboy yang gagal...

Dia memiliki banyak pacar tapi semuanya gak ada yang serius..

dan ternyata semua gadisnya adalah play girl...

emang ya nasib Aldo yang punya niat mainin cewek cewek ternyata dia yang dijadikan mainan sama cewek cewek cantik.

kembali ke Raditya yang selalu tersenyum sendiri bila melihat Delina dari kejauhan..

saat itu, Delina sedang berjalan dengan headset di telinga, sambil mengotak atik ponselnya.

Delina berhenti dan menoleh ke arah Rea yang memanggilnya dengan panggilan dari ponselnya....

Delina tersenyum...

" dit .." ucap Hendra yang membuat Raditya terkejut dan terhentak.

" eh elo hen, aku kira siapa...

" udah deh dit, lo samperin saja tu cewek..dari pada lo hanya melihatnya dari kejauhan.." ucap hebdra,.

Raditya mendengus dan mengalihkan pandangan...

" gue masih belum yakin dia mau menerima gur hen..." guman Raditya.

" ehm..yang semangat dong dit, jangan katakan tidak bisa sebelum mencoba ...good luck..." ucap hendra sambil menepuk punggung Raditya..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!