Assalamualaikum wr.wb.
Apa kabar kakak readerku 😘😘😘 semoga selalu baik ya..
Otor remahan tempe goreng balik lagi nih kakakku semua 🤗🤗🤗
Bawa ceritanya Si Victor. Inget nggak sama si Victor ??
He'em. Pria menyebalkan itu lohhh 😁😁😁
Yang pada bingung baca aja ya dicerita otor yang berjudul SECRET AFFAIR
Karna ini emang squel dari cerita itu.
semoga pada syuka ya..
Terima kasih 🙏🙏
Wassalamualaikum. Wr.wb.
Bab 1
.
.
.
Awan putih dan langit biru terlihat jelas dari jendela kaca pesawat udara yang tengah mengudara dari Sebuah Bandara.
Wanita muda yang masih menggunakan seragam SMA namun ia balut dengan jaket hitam agar seragamnya tak terlihat mulai bernafas lega, saat Pesawat benar-benar sudah mengudara dengan tenang.
Sesekali ia melirik keluar jendela, rasanya begitu sedih pergi tanpa berpamitan dengan sang Mama yang amat menyayanginya. Namun,
Perjodohan yang disarankan oleh kedua orangtuanyalah yang membuat wanita muda itu nekat kabur dari Rumah, bahkan sampai keluar kota. Usia yang masih begitu muda, serta fikiran yang belum sempurna membuat Nasywa Menganggap kabur adalah jalan yang terbaik.
Guna menetralkan fikirannya, Nasywa memilih meneguk air mineral agar Tubuhnya terasa rilek. Untung saja, Teman duduknya dipesawat adalah seorang Ibu-ibu dengan anak remajanya.
"Kau sendirian ?? mau kemana ??" Tanya Wanita paruh baya itu pada Nasywa.
"Oh iya.. Aku mau keJogja bibi..Menemui Bibiku."Balas Nasywa.
"wah.. Kau berani sekali.. Hati-hati ya.. Dibandara nanti juga selalu waspada. Kau masih sangat muda. Bisa jadi incaran penculik-penculik jahat yang lagi marak."nasehat wanita itu.
Nasywa hanya membalas dengan anggukan serta senyumaan. Ia cukup takut sebenarnya dengan ucapan Ibu itu, namun Nasywa berusaha tetap tenang.
Setelah berapa menit mengudara, pesawat yang ditumpangi Nasywa mendarat sempurna diBandara udara Kota Jogjakarta.
Nasywa yang memang tak membawa pakaian, hanya menenteng tas sekolahnya menyusuri lorong Bandara, Nasywa merogoh ponselnya hendak menghubungi seseorang.
Langkah Nasywa terhenti sebentar saat panggilan sudah terhubung.
"Halo bibi.."Sapa Nasywa
"Iya. Apa kau tidak tau Bibi sedang bekerja. Kenapa menghubungi bibi siang-siang begini ??!!" tegur Ani yang tidak lain adalah bibi Nasywa.
"Bibi, jemput aku diBandara ya.. Aku tidak tau jalan disini."Ucap Nasywa
"Jangan bercanda. Bandara mana yang kau maksud ?? Bibi diJogja, kau tidak lupa kan ??!" Timpal Ani dengan sibuk bekerja pula.
"Tentu saja Bandara Jogjakarta Bik. Aku sekarang sudah sampai Jogja. Makanya cepat jemput aku !!" Protes Nasywa.
"What ??!!" Ani begitu terkejut hingga berkas ditangannya terjatuh.
"Cepatlah bik.."Rengek Nasywa.
"Anak nakal, Kau jangan bercanda ya ?!!! Bagaimana mungkin kau sampai di Jogja ??! Lalu dengan siapa kau kemari ??!" Sentak Ani dengan mimik wajah terkejut bercampur kawatir.
"Panjang ceritanya. Aku sendiri bibi.. Yang penting sekarang bibi jemput aku dulu.."Balas Nasywa seraya duduk.
Ani langsung mematikan panggilannya. Ia tak habis fikir dengan putri semata wayang sang kakak itu. "Oh.. Astaga, anak itu.. Apa yang terjadi ??"Ani buru-buru meraih tasnya dan berlari keluar. Bagaimanapun Ani sangat kawatir apalagi Nasywa hanya sendirian tiba dikota itu.
Langkah Ani cukup cepat, hingga sapaan dari beberapa pekerja Hotel diabaikan olehnya.
"An !!!" Sebuah panggilan membuat langkah Ani terhenti.
Ani menoleh sebentar dengan wajah seriusnya. "Ada apa Vic ??"
"Kita harus bertemu klien setelah makan siang."Balas Victor.
"sorry Vic, aku ada urusan penting mendadak. Kau handle sendiri saja ya ?? Bye.."Ani langsung melenggang meninggalkan Victor yang sedikit heran dengan Rekan kerjanya itu. "Ada apa dengan anak itu ??" Gumam Victor yang memilih menuju Ruangannya saja.
.
.
.
Mata Ani berkelana mencari keberadaan Keponakan wanitanya, Hingga saat sudah menemukan, Ani membuang nafas kasar dan buru-buru mendekat.
Sementara Nasywa cukup jengah menunggu. "Bibi kemana sih ?? Dia jemput tidak ya ??" Nasywa berdiri dari duduknya dan hendak membalikkan tubuh, namun Telingannya sudah ditarik seseorang dari samping.
"Aawwww !!! Siapa ka..-" ucapan Nasywa terhenti seketika saat menoleh kesamping.
"Dasar anak nakal !! Bagaimana kau sampai disini dengan seragam SMA mu ?!!! Ooh.. Ya ampun, bagaimana kakakku bisa punya anak senakal kau Nasywa !!!" Omel Ani.
"Awwww bibi lepaskan dulu !!! Telingaku bisa putus nanti !! Bibi.." Ronta Nasywa.
"Biarkan saja !! Tidak ada gunanya juga kau punya telinga jika kau masih nakal seperti ini !!!" Ani malah semakin memutar telinga Nasywa.
.
.
.
Bab 2
.
.
.
Didalam mobil Nasywa memayunkan bibirnya, karna sejak tadi bibinya terus mengomel memarahi dirinya.
"Huh.. Jadi katakan. Kenapa kau sampai kemari ?? Lalu kau pakai uang siapa untuk membeli tiket ??" Ani mulai menetralkan suaranya.
"Sudah ngomelnya ??!!"Nasywa masih terlihat kesal.
"Nasy, jangan memancing emosi bibi !!!" sentak Ani.
"Baiklah !!" Timpal Nasywa dengan cepat. "Aku menjual salah satu kalungku untuk biaya beli tiket."Nasywa mulai bercerita.
Ani langsung melotot saat mendapat pengakuan dari keponakannya.
"Papa dan mama mau menjodohkanku dengan anaknya rekan kerja papa. Nanti sore mereka datang dan akan menentukan hari pertunangan. Bibi bayangkan saja, Bahkan aku belum lulus SMA, tapi papa memaksa ingin menikahkan aku dengan pria yang aku sendiri tidak kenal !!"curhat Nasywa.
"Dari mana kau dengar tentang perjodohan itu ??"Ani malah bertanya.
"Tentu saja dari papa !!? Semalam papa sudah membicarakan ini. Dan mama hanya bisa setuju, mama bilang masa depanku akan cerah jika menikah dengan pria itu. Aku belum mau menikah bibi.. Aku masih ingin menikmati masa mudaku, Hello !! Ini tahun berapa, masih jaman kah dengan perjodohan ??!!" Celoteh Nasywa dengan kesal.
Ani membuang nafas dengan kasar. Iya, dia juga pernah mendengar tentang perjodohan konyol itu. Karna perusahaan kakak iparnya yang koleb membuat suami kakak Ani harus terikat perjanjian Konyol itu.
"tapi kau akan kena masalah jika tidak menerima pernikahan itu."Ucap Ani
"Masalahnya apa ??!! Apa aku tidak boleh menolak ?? Bibi, please bantu aku ya ?? Sembunyikan aku disini.."Nasywa menangkupkan kedua tangan didepan dada memohon pada adik sang mama itu.
Ani memijit pelipisnya. Resiko besar jika harus menyembunyikan Nasywa, mengingat sifat sang kakak ipar yang sangat arogan.
"Bibi.."rengek Nasywa dengan memegangi lengan Ani.
"Diamlah bibi sedang menyetir !! Kita fikirkan nanti. Kau lapar tidak ??" Tanya Ani mengalihkan topik.
"Tentu saja..."Balas Nasywa dengan cepat.
"Kita makan dulu. Nanti coba bibi fikirkan. Kau harus ingat, papamu punya koneksi banyak dimana-mana. Jika pun mereka menemukanmu, Itu bukan karna Bibi yang memberitau mereka. Kau faham ??" Nasehat Ani.
Nasywa menggangguk dengan cepat. "Terima kasih bibi.."Nasywa bergelayut manja dilengan Bibinya.
"Berhenti manja seperti itu !! Kau sudah dewasa Nasy.."Ani
"Biarkan saja.. Semenjak Bibi pindah aku tidak pernah seperti ini.."Nasywa tetap bergelayut.
"Dasar anak nakal.."Gerutu Ani dengan sunggingan senyum.
Mobil melandas membelah keramaian jalanan, Ani membawa Nasywa kesebuah restoran yang jaraknya tak jauh dari apartemen, supaya nanti Mudah megantar anak remaja itu.
"Bibi.. Orang disini ramah-ramah ya ?? Tidak seperti diJakarta."Ucap Nasywa setelah turun dari mobil.
"Tentu saja. Suku mereka saja sudah berbeda. Ayo.."Ani melangkah lebih dulu dan diikuti Nasywa dibelakangnya.
Memilih meja dekat dengan jendela adalah Favorite Nasywa. Ia begitu menikmati pemandangan Laut lepas dari jendela itu.
"wah.. Itu indah sekali Bibi.. Ajak aku kesana ya..."Ucap Nasywa penuh permohonan.
"Huh.. Baiklah jika Bibi libur. Kau bilang kemari karna kabur, kenapa malah akan jadi liburan begitu.."Omel Ani.
" ya anggap saja kabur sekaligus liburan. He..he.."Nasywa terlihat cengengesan.
Ani hanya tersenyum tipis. Lalu memesan beberapa menu untuk mereka.
Saat mereka berdua makan tak sengaja Nasywa melihat pria dewasa memakai jas yang tengah berbincang serius dengan Seseorang pria pula.
Keusilan Nasywa kembali muncul. "Bibi.. Lihatlah kesana. Kau akan terpesona."Tunjuk Nasywa dengan matanya.
Ani mengikuti tatapan Nasywa.
seketika Mata ani memicing. "Kenapa ??"
"Bibi kan masih sendiri.. Kenapa Bibi tidak merayu pria tampan itu ?? kufikir dia seusia Bibi.."Tutur Nasywa.
"Uhukk.. "Ani hampir saja tersedak.
"Nasywa !!!?"Geram Ani.
Namun Nasywa hanya terkekeh dengan respon lucu sang Bibi.
.
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!