NovelToon NovelToon

Derita Gadis Yang Lara

Derita Gadis Yang Lara BAB 1

Kania seorang gadis malang yang selalu terlihat tegar dan happy. Kini dia berusia 16 tahun, dia hidup dengan kedua orang tuanya dan saudara laki-lakinya. Kania yang selalu dibandingkan dengan adiknya itu selalu berusaha membuat dirinya bahagia dengan caranya sendiri. Ketika kini kania sudah lulus dari Sekolah Menengah Pertama dan berniat ingin melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Kejuruan yang diinginkannya. Dia sangat bahagia sekali ketika tiba waktu dia menerima hasil dari kelulusannya. Dan ternyata nilainya bagus dan dia sangat yakin bisa diterima di sekolah yang di dambakanya dari dulu dia masih duduk di SMP itu. Dia sangat excited sekali menunggu pengumuman pendaftaran dari sekolah yang kania inginkan itu, sampai dia tidak ingin bahkan tidak mau mencari cadangan sekolah yang lain dia hanya berfokus pada 1 sekolah itu sahaja. Dan dia selalu semangat menabung uang dari hasil sisa uang sakunya dulu dan dia berniat untuk membeli sepatu dan tas sekolah.

''alhamdulillah, uangku hasil menabung bisa terkumpul Rp 210.000, akan ku pakai untuk membeli tas dan sepatu dulu saja. Dan untuk perlengkapan sekolah lainnya bisa minta kepada bapak nanti" gumamnya didalam hati.

Dan akhirnya sore harinya dia bergegas untuk mengajak temannya untuk mengantar kania ke pasar untuk membeli sepatu dan tas yang diinginkannya itu.

"Linda, nanti sore kamu ada acara pergi keluar rumah tidak.?" Dia bertanya kepada linda temannya itu.

"Enggak lahh, hari ini aku free ndak pergi kemana mana. Kenapa memangnya.??" Tanya balik temannya itu kepada kania.

"Boleh ngak, nanti sore aku minta kamu mengantarku pergi ke Pasar untuk membeli tas dan sepatu untuk aku sekolah nanti" pintanya kepada linda.

"Okeee lahh, jam 4 sore nanti aku antar kamu ya." Akhirnya linda mau mengantar kania pergi kepasar. Dan mereka kini bersiap siap untuk pergi kepasar.

Sesampainya di Pasar Kania dan Linda mengelilingi Pasar dan juga melihat di sekitarnya untuk mencari kios yang ada tas dan juga sepatu. Sesampainya mereka berdua di Kios yang mereka cari, Kania sibuk memilih sepatu yang pas ukurannya untuk dipakai di kakinya. Kania mencari ukuran 39.

"Linda, coba deh kamu lihat sepatu ini, menurutmu bagus ngak ya jika ku pakai sepatu ini nanti.??" Tanya Kania kepada Linda temannya itu.

"Emmm.. bagus itu menurutku dan kayaknya juga pas deh di kaki kamu, kan itu ukurannya 39 sama ukuran kakimu" ujar Linda menjawab pertanyaan dari Kania.

"Kalo begitu aku pilih yang ini saja ya Lin, harganya menurutku juga tidak terlalu mahal, sesuai bugdet yang aku miliki. Harganya Rp105.000 nihhh". Linda berpendapat dengan si Linda.

"Iyhaa, ini juga ngak papa kok. Lagian menurutku sepatunya juga bagus bahanya juga awet dan nyaman jika dipakai sekolah nanti". Jawab Linda.

Sesampainya mereka berdua memilih sepatu akhirnya mereka mencari tas untuk sekolah. Dan mereka pun tiba di kios yang berjualan tas. Kania yang sedang memilih tiba2 Linda menyodorkan  dan memilihkan sebuah tas untuk Kania.

"Kania coba lihat deh tasnya ini, menurut aku ini bagus dan cocok buat kamu." Linda menyodorkan tas dan Kania menerima tas itu sambil melihat tas yang dipilih oleh Linda.

"Wahhh,, ternyata pilihan kamu bagus juga Linda. Aku suka kok sama pilihan kamu ini, lebih baik aku tanyakan dulu sama penjualnya ya harganya tas ini berapa" kata Kania.

"Buk, mau tanya. Tasnya yang ini harganya berapa ya buk.? Saya ingin membeli tas yang ini boleh.??" Tanya Kania kepada penjual tasnya.

"Boleh neng, ohhh tas yang ini harganya Rp120.000 neng. Gimana neng mau ambil tasnya yang ini.?" Tanya ibu si penjual tas.

Kania pun sempat berfikir karena uangnya tidak cukup untuk membeli tasnya itu. Dan akhirnya Kania pun bilang kepada ibu si penjual tas itu.

"Maaf buk, apa ndak bisa kurang buk uang saya ndak cukup untuk membeli tas itu. Saya hanya punya uang Rp115.000.??" Kata si Kania

"Uang kamu kurang Rp5.000 ya Kan, yaudah nihh aku tambahin pakai uangku aja kuranganya". Timpal Linda sambil menyodorkan uang Rp5.000 untuk Kania.

Ibu penjual tas itu mengamati percakapan mereka berdua dan sambil membereskan dagangannya karena kiosnya juga mau di tutup.

"Kamu beneran Lin, aku ngerasa ngrepotin kamu terus lho ini. Aku sudah minta kamu untuk mengantarku kesini dan iki kamu malah nambahin uang untuk bayar kekurangan tas yang aku beli ini". Ucap Kania sambil menatap Linda karena merasa tidak enak hati pada Linda temanya itu.

"Udah lahh Kania, aku ikhlas kok ngebantuin kamu, kita kan temanan bahkan sahabatan sejak kecil. Kamu ngak usah ngmong seperti itu lagi. Anggap saja aku ini saudaramu sendiri. Udah kamu terima gihh uangnya, lagian si penjualnya juga udah mau tutup itu". Jawab si Linda sambil tersenyum dan mengedipkan satu matanya ke pada Kania.

"Baiklahh, terima kasih banyak ya Lin. Kamu selalu ada untuk aku disaat susah maupun senang" ujar Kania. Sambil memberikan uang kepada penjual tas itu. Dan mereka kembali keparkiran dan mengambil sepeda motor milik Linda. Mereka berdua pun akhirnya pulang menuju ke Rumah.

Sesampainya dirumah Kania pun turum dari boncengan dan Linda mematikan motornya sambil memberikan belanjaan Kania tadi kepadanya.

"Ini tas sama sepatu barunya, ciee yang mau daftaran sekolah di SMK. Semoga sukses ya dan diterima disana" kata Linda sambil mengledek si Kania.

"Ishhhh, apa sih Lin kamu ini selalu ngledekin trus ya. Doain aja ya semoga aku bisa diterima sekolah di sana". Kata si Kania. Dan Linda pun membalas dengan senyuman yang manis kepada Kania. Kania pun berjalan pulang menuju rumahnya.

Sesampainya dirumah kania pun membaringkan dirinya diatas kasur ranjang tempat tidurnya. Sambil memfikirkan apakah nanti dia bisa diterima di SMK favoritnya itu. "Bismillah,, semoga saja aku bisa diterima sekolah disana. Amin." Didalam batinya dia berucap seperti itu.

Keesokan harinya bapak dan ibu linda datang kerumah untuk melihat rumahnya karena beberapa bulan ini bapaknya bekerja di lain desa yang bertepatan dirumah ibunya bapak bersama ibu dan adik laki-lakinya itu pun ikut bersama bapaknya. Dan Karina tinggal bersama kakek dan neneknya di Rumah. Ketika Karina mengetahui kedatangan kedua orang tuanya Karina bergegas untuk segera menemui mereka dengan tujuan ingin membicarakan tentang melanjutkan sekolah SMK itu.

"Pak buk, kemarin aku sudah membeli sepatu dan juga tas untuk sekolah nanti. Tinggal buku dan peralatan sekolah lainnya yang belum aku beli. Bolehkah aku minta uang untuk membelinya pak.??" Kata Karina bertanya kepada orang tuanya.

"Buat apa kamu beli itu. Memangnya siapa yang akan membiayai kamu sekolah nantinya. Biaya masuk SMK itu lumayan mahal dan kami tidak sanggup untuk membiayainya. Kamu tau kan yang bekerja hanya bapak saja dan ibumu pun tidak bekerja. Lantas dari mana bapak bisa mendapatkan uang untuk biaya masuk sekolahmu". Jawab sang Bapak kepada Karina. Dan sontak pun akhirnya Karina menangis menuju kamarnya tanpa menjawab perkataan Bapaknya tadi. Hati karina begitu hancur dan juga terpukul dengan perkataan sang Bapak.

"Tuhan, tega sekali orang tuaku berkata seperti itu. Kenapa jika aku meminta sesuatu tak pernah diberikan jika adiku selalu diberi, huhuhuhu. Aku selalu berusaha untuk tidak menyusahkan kedua orang tua. Aku rela sekolah sambil membantu ibu Ratna membungkus tempe dengan bayaran Rp2.000 perharinya agar aku bisa menabung sedikit demi sedikit agar bisa membeli apa yang aku inginkan ketika bapak tak bisa memberiku apa yang aku mau. Kenapa bapak tega kepadaku tuhan kenapa". Karina tak berhentinya menangis sambil berbicara sendiri didalam hatinya.

Dan di luar rumah tepatnya di Teras kedua orang tua Kania pun berbincang membicarakan soal biaya sekolah untuk Kania. Bapaknya pun sudah keberatan dengan biaya untuk membayar sekolah Kania nanti

Tetapi ibunya Kania pun membujuk Bapaknya Kania agar mencarikan pinjaman uang untuk biaya sekolah Kania itu.

"Pak, sebaiknya kita cari pinjaman uang saja untuk biaya sekolah anak kita pak. Kasihan Kania sering kita tinggalkan dia bersama kakek dan neneknya. Kania pun juga tak pernah meminta apapun dari kita pak. Masak bapak tega Kania hanya minta sekolah kita tidak bisa menyekolahkannya". Ujar ibu kepada Bapak.

"Bu, kita bayar pakai apa nanti jika kita meminjam uang, sedangkan ibu tau kondisi ekonomi keluarga kita yang pas-pasan". Jawaban Bapak. Dan ibu hanya terdiam mendengarkan tutur kata yang diucapkan Bapak. Kalau saja Ibu membantah perkataan Bapak, Bapak nantinya akan marah.

"Ya sudah bu, kita pikirkan nanti saja dan kita cari solusi yang tepat untuk masalah ini bagaimana". Kata Bapak. Dan ibu pun mengiyakan perkataan Bapak itu dan berharap Bapak bisa berubah pikiran. Kedua orang tua Kania pun bergegas pulang kerumah neneknya yang berada di Semarang karena bapaknya bekerja disana dan menetap sementara dirumah neneknya itu.

Sementara Kania masih saja di dalam Kamarnya tak keluar Kamar sedari tadi bahkan tidak makan sama sekali. Neneknya berusaha mengetuk pintu Kamar Kania namun Kania tidak menghiraukan panggilan dari sang Nenek.

"Tok.tok.tok.. Kania buka pintunya kamu kenapa seharian ndak keluar dari Kamar apa Kamu ndak lapar dan ingin makan nak.?" Kania tetep saja tak menghiraukan pertanyaan dari Neneknya itu. Neneknya memanggil-manggil Kania terus menerus tetepi Kania tetap saja tak menghiraukan. Sang Nenek pun mulai panik karena tidak ada respon sama sekali dari cucunya itu dan akhirnya sang Nenek memanggil Linda sahabatnya itu untuk mencari tau kenapa dengan Kania . Nenek berfikir Kania sering bersama dengan Linda. Linda bisa tau kenapa Kania murung seharian tak keluar dari Kamarnya. Dan akhirnya Linda pun datang sambil mengetuk ngetuk pintu Kamar Kania.

"Tok.tok.tokkk.. Kania kamu bisa buka pintunya tidak aku ingin berbicara sama kamu". Kata Linda sambil menunggu jawaban dari Kania. Tetapi hasilnya pun nihil Kania juga tidak menjawab pertanyaan dari Linda. Linda mencoba terus membuka pintu Kamarnya dan akhirnya pun pintu Kamarnya bisa terbuka. Dia melihat Kania sedang tidur sambil menangis.

"Kamu kenapa Kania, jika ada masalah cerita lah kepada kita ini sahabatan. Kamu bisa cerita apa saja kepadaku. Kamu jangan seperti ini kasihan Nenekmu kebingungan dengan tingkahmu yang seperti ini". Kania pun tetep diam saja bahkan tangisannya semakin menjadi-jadi.

"Kamu, kenapa ceritalah aku siap mendengarkan keluh kesahmu Kania" Linda pun ikut menangis karena melihat Kania yang dari tadi menangis tanpa berhenti sampai-sampai matanya pun bengap.

"A-aku sangat kecewa dengan perkataan bapakku tadi Linda, dia bilang kepadaku katanya dia nggak mau menyekolahkan aku". Huhuhu.. Kania pun terus menangis dan bicara pun dia berasa sanggat kesusahan karena terlalu menangis.

BAB 2

Setelah Kania mau menceritakan apa yang dirasakan kepada Linda tiba-tiba kakeknya pulang dari sawah kemudian melihat Linda dan juga Neneknya di Kamar Kania sambil berkata.

"Ada apa ini kok tumben kumpul di Kamar Kania, apa Kania sedang sakit. Kamu sakit apa Kania.??" Tanya sang Kakek yang mengira bahwa dirinya sedang sakit. Akhirnya Kania pun menjawab "aku ngak sakit kok kek, Kania baik-baik saja". Ujarnya..

Neneknya yang mengetahui jika Kania mengurung dirinya dikamar seharian pun dia bergegas menceritakan kepada Kakek dan memberitahunya. "Ini lho kek, Kania itu seharian tidak keluar kamar dan juga tidak makan gara-gara perkataan Bapaknya yang tidak mau menyekolahkan dia". Nenek pun bercerita. Sang Kakek pun mengeleng-gelengkam kepalanya karena merasa sangat kesal dengan ucapan Bapaknya Kania itu.

Tiba-tiba kakek pun berlalu kebelakang membersihkan diri untuk mandi dan juga dia tak lupa menelfon pamannya Kania si Dewa.

"Hallo dewa, bisakah kamu kesini sebentar Kania seharian mengurung diri di Kamarnya karena ulah si bapaknya yang gak mau menyekolahnya kata Neneknya tadi. Tolong kamu segera kesini ya Kakek tunggu". Kakek yg menelfon pamanya Kania dan Pamannya pun mengiyakan akan datang.

"Baiklah kek, dewa akan segera kesana" ujar sang dewa paman Kania. Setelah beberapa menit kemudian kakeknya pun menghampiri Kania dan berbicara kepada Kania.

"Sudah Kania, kamu ngak perlu memikirkan omongan bapakmu tadi. Biarkan saja jika memang Bapakmu tidak mau membiayai kamu sekolah biar kakek yang membiayai kamu". Kata si Kakek kepada Kania. Tetapi Kania tetap diam karena merasa dirinya menyusahkan kakeknya terus menerus.

Setelah Kakek berhenti berbicara dan duduk di kursi, akhirnya paman Dewa datang lalu dia pun duduk di kursi dekat sang Kakek.

"Kania besuk kamu bersiap-siap lah untuk memilih sekolah mana yang kamu inginkan biar Paman yang mengantar kamu nanti. Kamu nggak perlu memikirkan omongan bapakmu yang tadi biarkan saja tidak perlu kamu perduli dengan ucapan Bapakmu lagi. Kakek siap membiayai kamu. Besok paman akan antar kamu ke sekolah yang kamu inginka." Timpal Paman Dewa..

"Tapi paman sekolah yang Kania inginkan belum buka pendaftran. Bukanya pendaftaram masih tanggal 14 juli sedangkan ini masih tanggal 11 juli." Ujar Kania..

"Baiklah, jika begitu masih ada waktu Dewa. Kakek minta tolong besuk kamu pergi ke toko mas untuk menjual cincin kakek untuk biaya sekolah Kania. Paman pun mengiyakan perintah Kakek Kania itu.

Kania pun merasa sangat terkejut dengan perkataan yang Kakek ucapkan itu dan Kania pun merasa sangat tidak enak hati karena selalu saja menyusahkan sang Kakek karena hanya Kakek yang selalu memberikan dan membatu keperluan Kania.

Keesokan harinya siang hari sekitar pukul 13.00WIB . Kedua orang tua Kania datang menemui Kania dan memberikan uang berjumlah Rp2.000.000 kepada Kania.

"Kania kesinilah, ini uang untuk biaya sekolah kamu masuk SMK. Bapak hanya sanggup memberikan ini untuk biaya kamu. Ini pun bapak meminjam uang kepada Budhe mayang". Kata Bapak sambil menyodorkan uang kepada Kania. Kania pun menerima uang yang diberikan kepadanya itu tetapi Kania tidak menceritakan bahwa kakeknya pun juga memberinya uang hasil menjual cincin milik Kakeknya itu. Karena Kania berinisiatif untuk mengebalikan uang kakeknya itu jika dengan uang pemberian Bapaknya itu cukup untuk biaya pendaftran sekolahnya itu karena dia merasa tidak enak hati kepada Kakeknya sampai-sampai dia rela menjual cincinnya untuk biaya sekolah Kania.

Setelah memberikan uang itu kedua orang tuanya pun kembali lagi ke Semarang. Kini kania pun akhirnya bisa tersenyum setelah seharian dia mengurung diri dan menangis di Kamarnya.. Kania memang berniat untuk masuk di SMK itu agar bisa satu sekolah sama Linda sahabatnya, walaupun usia mereka selisih 1 tahun lebih tua Linda dibandingkan Kania. Linda yang kini sudah duduk dibangku SMK dengan mengambil jurusan di marketing(pemasaran).

"Linda, nanti jika pendaftarannya sudah buka tolong kabari aku ya, dan aku boleh minta tolong lagi ngak sama kamu Lin.??" Tanya Kania kepadanya..

"Boleh silahkan mau minta tolong apa, selagi aku bisa bantu kamu aku akan selalu bantu kamu Kania". Jawab Linda..

"Begini Lin, kalau nanti pendaftran sudah di Buka tolong kamu antarkan aku mendaftar di Sekolah SMK itu ya. Aku bingung mau nyuruh nganter siapa. Aku gak mau ngrepotin paman dan juga Kakek terus menerus Lin".  Kania meminta bantuan kepada Linda..

"Dengan senang hati best friends ku, nanti akan ku antarkan kamu sampai masuk ke kelas pendaftarannya okee, tapi inget jangan nangis mulukk nanti cakepnya ilang lagi" ledekk Linda sambil senyum mengoda Kania.

"Kamu yaa selalu begitu, selalu saja mengejekku, ihhsstt.. sebel dehh" Kania sambil mencubit tangan Linda dan Linda merasa sedikit kesakitan karena dicubit Kania.  Dan mereka pun tertawa lepas, Linda ikut senang melihat Sahabatnya itu tidak sedih lagi.

"Ohhh iya Kan, aku denger2 sihh biaya masuk pendaftaran tahun ini gratis lhoo" kata Linda..

"Masak sihh gratis, dulu kamu masuk sekolah SMK disana kan biayanya hampir Rp4.000.000 kan.?" Tanya Kania. Yang merasa sedikit bingung dan sedikit penasaran.

"Iyhaa aku denger sihh begitu kemarin. Katanya cuma biaya untuk bayar seragamnya aja dehh kalo ngak salah denger. Soalnya aku dengernya hanya sekilah sih, mudah-mudahan saja memang benar begitu ya Kania. Agar kamu nanti tidak menghabiskan banyak biaya. Palingan kalo biaya seragam mahh nggak nyampek Rp1.000.000 deh dulu aku pas awal masuk" timpal Lindaa..

"Semoga saja biayanya segitu Lin, agar aku tidak terlalu menjadi beban untuk kedua orang tuaku. Gara-gara aku semua orang jadi mengeluarkan banyak uang sampai-sampai bapakku pinjam uang kepada Budhe Mayang" wajah Kania kembali muram lagi karena merasa dirinya adalah beban untuk kedua orang tuanya dan juga Kakek dan Nenenknya

"Ishhhhtt apaan sihh kamu itu, udahlahh kamu ngak usah mikir seperti itu lagi. Keep smile dong beib" linda sambil meletakkan kedua jarinya disamping bibir Kania agar bibir Kania membentuk sebuah senyuman. "Nahhh, kalau senyum kek gini kan kelihatan cantiknya". Linda pun tertawan dan Kania pun juga ikut ketawa melihat tingkah sahabatnya itu yang selalu mencoba membuat Kania selalu tersenyum.

Mereka berdua ini walaupun beda usia 1tahun. Tapi mereka seperti si joli yang kemana-mana selalu berdua. Mereka memang beda takdir. Linda anak orang yang berada dan Kania anak orang yang sederhana. Terkadang Kania pun juga merasa sangat iri dengan kebahagiaan yang Linda rasakan. Linda yang hidup bahagia bersama keluarganya yang selalu mendukung apa yang Linda lakuakan. Beda halnya dengan Kania yang hidup bersama kakek dan neneknya. Yang sedari kecil sering ditinggalkan oleh kedua orang tuanya di Semarang. Kania yang merasakan dirinya kurang dari kasih sayang kedua orang tuanya beda halnya dengan adiknya si Reno yang selalu kemana pun orang tuanya pergi dia selalu ikut bersamanya.

Kania tidak bisa memungkiri bahwa dirinya selalu saja merasa iri melihat teman-temannya yang lain yang hidup lengkap bersama kedua orang tuanya dan juga saudaranya. Lain halnya dengan dirinya, yang selalu merasa bahwa dirinya tidak pernah diharapkan oleh kedua orang tuanya. Karena selalu dibedakan dengan Reno adiknya itu. Kania sejujurnya merasa sedih dengan sikap kedua orang tuanya itu terutama Bapaknya yang selalu mengutamakan adiknya dibandingkan dengan dirinya.

BAB 3

Hari ini adalah tanggal 14 juli. Saatnya pendaftaran sekolah SMK yang diinginkan Kania resmi dibuka pendaftrannya. Kania yang tak lupa diantar oleh Linda sahabatnya itu, setelah jam menujukan pukul 07.00WIB Kania dan Linda bersiap-siap untuk berangkat menuju ke sana.

"Cielehhhh, yang sudah gak sabaran daftar sekolah udah rapi bener , mau pergi kemana neng. Hahahaha.." Linda yang tak henti-hentinya selalu menggoda Kania dan Kania yang selalu merasa sedikit kesal karena selalu saja diledek oleh sahabatnya itu..

"Mulai dehh isengnya, udah ahh ayo kita berangkat sekarang nanti keburu pendaftarannya dimulai lagi". Gerutu Kania yang tak ingin Linda meledek dirinya..

"Okee bestiku saatya kita berangkat, buruan naik jangan lupa pegangan yang erat nanti jatuh lagi" cerca Linda kepada Kania.

Mereka berdua pun melajukan sepeda montornya dengan hati-hati. Tak lupa Kania berdoa agar nanti diberi kelancaran agar bisa lolos pendaftrannya.

"Bismillah, tolong beri kelancaran untuk hamba dalam melaksanakan pendaftran nanti ya Allah." Ucap Kania di dalam hatinya sambil sedikit mengulas senyum dibibirnya..

Sekitar 20menit berlalu sampailah mereka berdua di Sekolah. Kania memperhatikan sekelilingnya karena banyak sekali calon peserta didik baru yang ingin mendaftar di Sini. Karena Sekolah ini adalah Sekolah favorit para wanita bahkan kebanyakan murid di sini itu mayoritas dengan perempuan. Disini pun ada beberapa macam kejuruan diataranya yaitu Pemasaran, Perkantoran, Tata Busana, dan juga Multimedia.

"Kania ayo kita naik ke Lantai 2 soalnya untuk jurusan pemasaran daftranya disana tu" cerca Linda kepada Kania.

"Ohhh ya sudah ayo kita buruan naik ke lantai 2 kalo begitu aku lihat disana udah banyak orang takutnya nanti ndak muat lagi tempatnya." Kata si Kania . Akhirnya mereka berdua pun bergegas untuk naik dan ternyata sudah banyak peserta yang duduk dibangku sambil memperhatikan ibu guru memberi pengarahan. Kania pun mengedarkan pandangannya dan mencari bangku yang kosong untuk Kania duduki. Dan akhirya Bangku sebelah tengah ada yang kosong Kania pun mulai melangkah menuju bangku tersebut dan mulai duduk disana. Setelah semua peserta sudah penuh ibu guru pun mengarahkan kepada semua untuk mengisi formulir pendaftaran untuk peserta didik barunya.

"Anak-anak semua sebelum kita melakukan tahan selanjutnya kita diwajibkan untuk mengisi lembar pendaftarannya terlebih dahulu. Setelah kita selesai mengisinya baru kita menuju ke tahap selanjutnya yaitu Tes akademi yang di lakukan dengan menggunakan komputer. Tas itulah nantinya yang akan menentukan kalian nanti diterima tidaknya di Sekolah ini" ujar bu Guru memberi penjelasan kepada peserta didik barunya.

Setelah murid-murid selesai mengisi formulir pendaftarannya. Mereka di bina ibu guru menuju ruang Lab komputer untuk melaksanakan Tes Akademi. Kania yang sedari tadi tak hentinya berdoa agar diberi kelancaran untuk melaksanakan Tesnya selalu bermonolog sendiri di dalam hatinya sambil berkata "Bismillah semoga aku bisa". Dan di luar ruangan Linda yang selalu setia mendampinginya pun menunggu di luar sampai pendaftaran Kania berjalan Lancar.

"Kania, semangat kamu pasti bisa dan kamu pasti lolos". Ujar Linda sambil menunjukkan 2 jempolnya kepada si Kania. Kania pun yaang berjalan menuju Lab komputer tersebut tersenyum melihat Linda yang sedari tadi megamatinya dan memberinya semangat sambil menunjukkan 2 jempolnya kepada Linda.

Setelah berjalan beberapa menit sampailah di Lab komputer peserta didik itu dibagi menjadi 2 kloter karena kapasitis komputernya hanya miat untuk 25 orang. Kania yang mendapat giliran kloter pertama pun akhirnya masuk ke dalam dan duduk di bangku di depan komputer tersebut. Sambil menunggu ibu guru memberi pengarahan dan petunjuknya.

"Baiklah anak-anakku semuanya pertama kita buka dulu tombol on pada komputernya setelah itu kita buka linknya di Google dengan menuliskan www.pesertaPPDB.com untuk membuka soal yang kalian nanti kerjakan" kata Ibu Guru.

Akhirnya Kania dan juga lainnya puni membuka Link yang diMinta oleh Ibu Guru itu mereka pun mulai mengerjakan tes yang diberikan oleh ibu guru itu.

"Bismillah aku bisa" Tak lupa Kania selalu berkata seperti itu untuk memberi semangat untuk dirinya sendiri. Dan Kania pun akhirnya selesai mengerjakan soal Tes yang diberikan oleh Ibu Guru itu.

"Baiklah anak-anak setelah kita selesai mengerjakan Tes ini nanti. Ibu minta kalian semuanya menunggu hasil dari Tes yang kalian kerjakan tadi. Setelah kalian nanti mengetahui hasilnya dan didalam lembarnya nanti pun kita langsung melihat lulus atau tidaknya kalian nanti. Jadi ibu mohon kalian menunggu hasil tesnya dengan sabar ya. Karena setelah kalian nanti mengetahui hasil lulus atau tidaknya kalian nanti yang diterima disini langsung disuruh untuk mengurus biaya daftra ulangnya. Mengerti kalian semua dengan apa yang saya sampaikan?" Tanya Ibu Guru kepada  peserta didik barunya.

"Mengerti Bu" jawab murid-murid tersebut

"Kalau begitu semua boleh keluar dan duduk di luar untuk menunggu hasil kalian nanti dan ibu akan melanjutkan tes teman-teman kalian yang lain". Ujar Ibu Guru .

Semua murid-murid yang didalam pun akhirnya keluar. Begitu pun dengan Kania yang bergegas mencari Linda dan menghampirinya.

"Gimana besti lancarkan Tesnya tadi?" Tanya Linda kepada Kania.

"Alhamdulilah lancar Lin, tapi aku deg-degan dehh, dengan hasilnya. Karena kita semua disuruh menunggu hasilnya karena Tes itu nantinya yang menentukan Lolos tidaknya kita Disini nanti".  Cerca Kania sambil merasakan was-was pada hasil Tes yang Dia kerjakan tadi.

"Tenang dan yakinlah pasti kamu lolos kok

Percaya deh dan jangan lupa selalu berdoa ya" imbuh Linda menyemangati Kania sambil tersenyum kepadanya.

Setelah kurang lebih 30menit Ibu Guru pun akhirnya keluar dari ruang Lab komputer dan membawa selembar kertas yang akan dipasang di Dinding dan itu tampaknya adalah hasil kelulusan yang murid-murid tadi melaksanakan Tes Akademi.

"Anak-anak peserta didik baru ini hasil kelulusan untuk jurusan Pemasaran. kalian semua sudah bisa melihat hasil kalian Tes tadi tapi lihatnya dengan tertib jangan berkerumunan ya" kata Ibu Guru sambil meninggalkan lembar hasilnya tadi dan masuk ke Dalam Lab komputer lagi untuk melanjutkan kloter kedua.

Seketika anak-anak yang lainnya pun sangat excited sekali ingin mengetahui hasilnya dan Kania pun juga tak sabar ingin melihat hasilnya bagaimana. Dan Kania pun melangkah melihat namanya di lembaran itu. Dan akhirnya Kania pun Lolos dan diterima untuk menjadi Peserta didik di SMK ini. Kania langsung berlari menuju Linda sahabatnya sambil memeluk sahabatnya itu.

"Alhamdulilah Linda aku lolos dan diterima sekolah di Sini" ujarnya sambil meneteskan air mata bahagianya.

"Alhamdulilah Kania kamu lolos kan. Aku sudah bilang pasti kamu lolos kok" imbuh Linda dan mereka pun saling berpelukan dan Linda menghapus air mata Kania yang tak hentinya menetes.

"Udahlah jangan nangis lagi, memangnya masih kurang yaa kemarin nangis seharian dan mengurung diri di Kamar karena takut ndak di Sekolahin" ledek Linda dan sontak saja membuat Kania pun tertawa sambil mencubit tangan Linda karena merasa geram di Ledekin oleh sahabatnya itu

"Sakittt tauu main cubit2 aja. Emangnya tanganku ini kue cubit apa" Linda yang sedikit merengek kesakitan karena ulah Kania kepadanya.

"Sukurin emangnya enak siapa suruh ngledekin aku tros" Kania yang menertawakan Linda karena sedikit manyun oleh ucapan Kania.

Setelah mereka semua melihat hasilnya Ibu Guru pun kembali keluar dan datang

"Ohh iya anak-anak kalian semua kan sudah tau hasilnya dan sekarang Ibu minta kalian masuk kembali kedalam ruang kelas yang tadi untuk melakukan daftar ulang" kata Ibu Guru . Dan langsung saja mereka berjalan menuju ke Dalam ruang kelas yang tadi untuk melakuakan daftar ulang.

Sesampainya di Dalam Ruang Ibu Guru pun menjelaskan tentang biaya dan juga rinciannya.

"Anak-anak semua untuk biaya pendaftarn tahun ini Gratis tidak dipungut biaya apapun hanya saja kalian hanya membayar uang seragam dengan jumlah Rp 875.000 per anaknya . Nanti kalian semua akan diberi e sragam dan juga atribut seperti dasi, topi dan kaos kaki. Dan sekarang ibu minta kalian duduk dan ibu akan memanggil nama kalian satu persatu untuk melakukan daftra ulang" kata Ibu Guru.

Giliran Kania pun dipanggil oleh Ibu Guru untuk melakukan pembayaran daftra ulang.

"Ini jumlah biaya yang harus di Bayar dan kamu tanda tangan disini ya untuk memastikan jika kamu menyetujui dengan biaya pembayaran ini" ujar Ibu Guru.

"Baik Bu" kata Kania sambil menandatangani kwitansi yang diberikan Ibu Guru kepadanya. Sambil Kania meyodorkan uang merah berjumlah 9 lembar Rp 900.000 .

"Uangnya saya terima dan ini kwitansi serta uang kembaliannya ya dan jangan lupa nanti tanggal 18 Juli hari pertama masuk sekolah ya" kata Bu Guru sambil mengingatkan Kania untuk masuk sekolah.

"Baik Bu saya terima kasih dan saya tidak akan lupa tanggal masuknya kok Bu" balas Kania kepada Bu Guru.

Kania pun keluar meninggalkan Ruangan dan menghampiri temannya Linda. Untuk mengajaknya pulang karena pendaftarannya sudah selesai

"Sudah beres semuanya Kan.??" Tanya Linda kepada Kania.

"Sudah ayo kita balik ke Rumah sekarang saja takutnya nanti kamu kecapean lagi" ajak Kania . Dan mereka pun berjalan menuju Parkiran mengambil sepeda montornya dan menuju pulang ke Rumah. Setelah 30menit berlalu akhirnya mereka pun sampai di Rumah.

"Linda menurutmu bagaimana kalo yang aku bayarkan untuk membayar biaya sekolah tadi uang yang di berikan Bapakku kemarin dan uang yang dari Kakekku aku kembalikan lagi". Tanya Kania

"Menurut aku nih ya lebih baik kamu kembalikan saja uang Kakekmu itu, kan yang harus membayar biaya sekolahmu kan Bapakmu bukan Kakekmu dan biar Bapakmu yang menanggung kebutuhanmu Kania." Ujar Linda.

Raut wajah Kania pun berubah muram karena teringat dengan perkataan Bapaknya kemarin yang tidak mau membiayainya sekolah. Dia merasa dirinya itu adalah beban untuk kedua orang tuanya. Sedangkan dengan Reno adiknya selalu diutamakan dibandingkan dirinya .

Memang sedari kecil Kania selalu dibandingkan dengan adiknya itu Bapaknya sangat menyayangi Reno daripada Kania. Kania juga tidak mengerti kenapa apa salah Kania sampai sekarang dia tidak pernah diutamakan berbeda dengan adiknya itu.

Sejak kecil Kania selalu di suruh-suruh melakukan pekerjaan rumah sampai-sampai dia jarang ada waktu untuk bermain dengan teman-temannya. Berbeda dengan adiknya yang kerjaannya selalu bermain dan bermain.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!