NovelToon NovelToon

Kaya Dengan Seribu Akun

Bab 1

Pranggg...

Brakkk...

"Maaf, Saya belum punya uang untuk membayar hutang-hutangnya."

"Tolong jangan rusak perabotan rumah Saya!"

Lay Cresentia, pemilik rumah mengiba pada beberapa orang yang datang dan merusak barang-barang di rumahnya.

Mereka datang dan mengobrak-abrik rumah Lay, meminta padanya untuk pergi meninggalkan rumahnya. Karena rumah tersebut mau diambil untuk membayar hutang yang sudah menumpuk dan tidak dibayar olehnya.

Pemilik rumah, Lay Cresentia dan anaknya Reo Onsi, berusaha untuk mempertahankan rumahnya. Rumah peninggalan dari ayahnya Reo, yang meninggal dua minggu lalu.

"Aku tidak peduli! Kamu harus membayar atau kalau tidak..."

Seringai licik terbit di bibir mereka, para pengacau yang datang. Mereka adalah anak buah dari Lintah Darat, yang datang menagih hutang, tapi dengan melakukan pemerasan dan mengambil paksa atas aset yang dimiliki oleh Lay Cresentia.

Lintah darat di daerah ini memang dikenal keras, sering menggunakan kekerasan fisik dan ancaman dalam melakukan aksinya. Sama seperti yang mereka lakukan terhadap Lay Cresentia dan putranya Reo Onsi.

"Apa?" tanya Lay, yang tidak mendengar kelanjutan dari perkataan orang tadi.

"Hahaha..."

Orang tersebut justru tertawa sambil menaik-turunkan alisnya, memberikan isyarat atau kode genit.

Hal ini membuat Lay takut, dan mundur beberapa langkah. Dia mengerti kode tersebut sebagai ancaman yang mengarah pada pelecehan seksual.

Lay Cresentia adalah seorang ibu rumah tangga dan juga penjaga di sebuah toko kelontong. Dia tinggal bersama anaknya, Reo Onsi di sebuah rumah yang terletak di pinggiran kota.

Mereka hidup dengan susah payah karena penghasilan yang diperoleh Lay Cresentia dari pekerjaannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Apalagi suaminya baru saja meninggal dua minggu yang lalu.

"Jika Kamu tidak mau pergi atau melayani kami, maka rumah ini akan kami bakar!" ancam salah satu dari mereka.

"Kamu tahu sendiri kan, jika rumah ini sudah dijadikan jaminan? Jadi, sudah jadi milik Bos Besar. Kalian berdua tidak berhak berada di rumah ini lagi!"

"Tapi kami tidak punya tempat tinggal," keluh Lay mengiba belas kasih.

"Cih! apa peduliku?!"

Orang itu justru mengatakan bahwa, rumah ini akan diambil untuk membayar hutang yang sudah menumpuk dan tidak dibayar oleh Lay Cresentia.

Tapi Lay Cresentia dan Reo Onsi mencoba mempertahankan rumah mereka dan mengatakan bahwa mereka akan mencicil sedikit demi sedikit hutang tersebut. Namun, bukannya mendapat keadilan, mereka malah mendapatkan kekerasan fisik dan bahkan perlakukan yang tidak senonoh dari orang-orangnya lintah darat.

"Layani kami Lay, maka kami akan membiarkan Kamu berada di sini untuk sementara waktu." Lay tentu saja menolak persyaratan tersebut.

Brakkk

"Kalau begitu pergi kalian dari sini sekarang juga!" bentak orang tadi, sambil melempar kursi hingga hancur.

Akhirnya Lintah Darat berhasil mengambil alih rumah tersebut, dan Lay Cresentia dan Reo Onsi terpaksa harus pindah ke tempat yang lebih kecil dan kurang layak huni, yang mereka dapatkan secara terpaksa.

Lay Cresentia dan Reo Onsi adalah korban dari tindakan kekerasan dan pengambilan paksa aset yang dilakukan oleh Lintah Darat. Namun, mereka tidak dapat melawan karena sistem hukum yang tidak mampu melindungi mereka.

Sebagai orang yang kurang mampu, Lay Cresentia dan Reo Onsi tidak memiliki akses ke pengacara atau sistem keamanan yang memadai untuk melindungi mereka. Selain itu, mereka juga menghadapi masalah yang lebih besar yaitu korupsi dan kelemahan sistem hukum yang memungkinkan Lintah Darat melakukan tindakan kriminal dengan mudah.

Hal ini menyebabkan tindakan kriminal semakin meningkat dan merugikan masyarakat yang kurang mampu.

Sebenarnya kasus ini juga memperlihatkan betapa pentingnya perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia seperti hak atas properti. Bahwa setiap orang berhak memiliki properti yang mereka miliki dengan sah dan harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan dan pengambilan paksa. Namun, dalam kasus ini, Lay Cresentia tidak bisa berbuat apa-apa. Semua sudah menjadi perjanjian di awal, pada saat mengambil hutang untuk keperluan pengobatan suaminya.

Rumah Lay Cresentia berantakan, sebab orang-orang tersebut merusak furnitur, memecahkan kaca jendela, dan merobohkan segala macam benda di dalam rumah.

Mereka juga membuang barang-barang pribadi yang tidak seberapa milik Lay Cresentia dan Reo Onsi ke luar rumah.

Ketika Lay Cresentia dan Reo Onsi berusaha untuk mempertahankan rumah mereka, orang-orang tersebut semakin marah dan menggunakan kekerasan untuk mengusir mereka dari rumah.

Mereka memukul Lay Cresentia, sehingga dengan terpaksa Reo menendang mereka, yang akan melakukan pelecehan seksual terhadap ibunya.

Setelah kejadian tersebut, rumah tersebut menjadi sangat berantakan. Semua benda benda yang berada di dalam rumah telah rusak dan berserakan di seluruh ruangan. Lantai dan dinding juga rusak akibat kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang tersebut. Banyak perabotan di dalam rumah, seperti sofa, meja, dan lemari telah rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

Beberapa benda berharga seperti televisi, komputer, dan barang elektronik lainnya juga telah rusak akibat tindakan orang-orang tersebut. Selain itu, barang-barang pribadi yang berharga dibawa mereka dengan paksa.

Selain kerusakan fisik, kejadian ini juga meninggalkan trauma psikologis bagi Lay Cresentia dan Reo Onsi.

Mereka mengalami trauma akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang tersebut. Mereka merasa takut dan tidak aman karena rumah mereka telah diambil alih, sehingga mereka terpaksa harus pindah ke tempat yang belum diketahui harus dimana mereka berlindung nantinya.

Lay Cresentia dan Reo Onsi melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian setempat. Namun, mereka tidak mendapatkan tanggapan yang memadai dari pihak kepolisian. Mereka merasa bahwa pihak kepolisian tidak serius menangani kasus mereka dan tidak memberikan perlindungan yang cukup.

Akhirnya mereka mencoba mencari bantuan dari LSM dan advokat yang dapat membantu mereka. Namun, mereka mengalami kesulitan dalam mencari bantuan yang memadai karena mereka tidak memiliki akses ke sumber daya yang cukup dan tidak memiliki uang untuk membayar biaya-biaya hukum yang mahal.

Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk membiarkan kasus ini dan pindah ke tempat yang lebih kecil dan rumah yang kurang layak. Mereka merasa bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain dan tidak memiliki kekuatan untuk melawan organisasi kejahatan seperti Lintah Darat.

"Kita mau tinggal di mana Bu?"

"Kita cari-cari kontrakan kecil ya, gak apa-apa kan?" Lay berusaha untuk menghibur anaknya, mengatakan akan mencari kontrakan rumah.

Padahal dia tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar kontrakan, yang akan digunakan untuk tempat tinggal mereka.

"Kira-kira ada tempat tinggal yang gratis nggak Bu?" Reo bertanya lagi.

Tapi Lay tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut, karena di kota besar ini tidak mungkin ada tempat tinggal yang gratis untuk mereka berdua.

Bab 2

Ternyata, meskipun rumahnya sudah diambil alih oleh pihak lintah darat, hutang Lay pada lintah darat masih sangat banyak. Jadi beberapa orang suruhan lintah darat datang menagih mereka lagi dengan cara kasar.

Mereka memaki-maki di rumah petakan yang mereka kontrak dengan sangat murah. Bahkan ada diantara mereka yang melecehkan ibunya lagi, sehingga Reo yang menyaksikan hal tersebut tidak terima.

Bug!

"Pergi dari sini!"

Reo memukul penagih hutang tersebut, kemudian menarik tangan ibunya pergi dari rumah kontrakan yang sudah di tempatnya selama seminggu. Dia berlari dengan mengajak ibunya menuju ke sebuah warnet, tempat dimana dia menghabiskan waktu setelah pulang sekolah.

Di warnet tersebut Reo tidak bermain-main, tapi dia membantu menjaga warnet tersebut untuk bisa mendapatkan sedikit uang supaya bisa membantu ibunya.

"Ada apa Reo?" tanya pemilik warnet, Ryanoir.

Akhirnya Reo menceritakan tentang kejadian yang menimpa dirinya dan ibunya di rumah kontrakan.

"Apakah kami boleh menumpang sementara waktu di sini Pak?" tanya Reo mengiba.

"Boleh, tapi Bapak tidak ada tempat lain. Ruko ini selain sebagai warnet, juga menjadi tempat tinggal. Padahal lantai atas cuma ada satu ruangan, sebagai kamar dan kamar mandi." Ryanoir justru bingung mau memberikan tempat dimana untuk Reo tempati bersama dengan ibunya.

"Eh, di belakang ada Reo. Tapi... itu juga gudang. Apa kalian mau di sana?"

Reo menoleh ke arah ibunya untuk meminta persetujuan, kemudian mengganggukan kepalanya ketika ibunya juga menggangguk.

Akhirnya pemilik warnet mempersilahkan mereka untuk bisa menempati ruangan kosong yang ada dibelakang bangunan, yang ada banyak sekali rongsokan komputer yang tidak terurus.

"Kita bersihkan dulu sama-sama ya, tapi maaf, tempatnya berantakan."

"Tidak apa-apa Pak. Kami terima kasih sekali atas pertolongan Bapak." Lay Cresentia mengucapkan terima kasih kepada Ryanoir.

Gudang ini adalah tempat yang gelap dan kusam, dengan langit-langit yang rendah dan berdebu. Ketika Reo pertama kali tiba di sana, dia menyadari betapa kumuh dan kotornya tempat tersebut. Namun, dia tidak punya banyak pilihan selain menempati gudang tersebut bersama ibunya. Meski awalnya merasa kesulitan, Reo dan ibunya berusaha semaksimal mungkin untuk membersihkan gudang dan menjadikan tempat tinggal yang layak. Mereka dibantu Ryanoir membersihkan gudang tersebut.

Di dalam gudang tersebut terdapat sekitar sepuluh komputer yang telah rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

"Maaf ya, komputer-komputer ini tidak ada tempat yang bisa Aku gunakan untuk menyimpannya. Jadi biarkan saja berada di sini sementara waktu, sebelum menemukan tukang rongsok yang mau membelinya."

Reo dan ibunya hanya mengangguk saja, ikut memindahkan komputer tersebut ke sudut ruangan. Kini gudang yang kotor tadi sudah terlihat bersih sehingga lebih enak dilihat

Setelah semuanya bersih, Ryanoir pamit untuk kembali ke warnet, membiarkan Reo dan ibunya buat istirahat.

"Kamu istirahat saja Reo. Biar Bapak sendiri yang jaga di warnet."

"Terima kasih Pak," ucap Reo menggangguk.

Setelah Ryanoir pergi, Reo membantu ibunya menggelar karpet dan menata beberapa barang supaya mereka bisa tidur dengan nyaman nantinya.

"Tidurlah Bu. Ibu pasti sangat capek."

"Reo beli minum terlebih dahulu."

Lay Cresentia mengganggukan kepalanya, mengiyakan perkataan Reo. Dia memberikan tubuhnya untuk beristirahat karena memang merasa sangat lelah. Sedang Reo pergi keluar untuk membeli air mineral terlebih dahulu.

Tak lama kemudian Reo sudah kembali, tapi ibunya sudah tertidur sehingga Reo membiarkan ibunya yang tampak sangat lelah. Dia meletakkan dua botol air mineral yang tadi dia beli, kemudian merebahkan tubuhnya untuk ikut beristirahat.

Breettt... Breettt...

Reo terbangun mendengar suara yang mengganggu pendengarannya. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling mencari sumber suara.

"Apa ya tadi?"

Reo tidak menemukan apapun, yang bisa dicurigai menjadi sumber suara tadi. Tapi sebelum dia kembali merebahkan tubuhnya, salah satu layar LED yang ada di sudut ruangan berkedip-kedip.

"Eh, kok ada yang hidup?"

Karena merasa penasaran, Reo mendekati LED tersebut. Dia memperhatikan bagaimana kondisi layar yang masih berkedip, padahal tidak ada saluran komputer atau apapun yang bisa menghidupkan layar LED tersebut.

Merasa ada yang aneh, Reo mencoba mengambilnya untuk diperiksa. "Ini aneh." Reo bergumam.

Reo menyadari potensi yang terkandung di dalamnya. Dia memutuskan untuk memeriksa semua komputer-komputer dan layar LED yang ada, siapa tahu masih ada yang bisa dimanfaatkan.

Tapi nyatanya hanya ada satu layar LED yang menyala, sedangkan yang lainnya memang sudah tidak berguna.

[Ding]

"Ehhh!"

Reo kaget begitu terdengar suara sistem yang aktif, memberikan pesan notifikasi. Di layar LED tersebut terdapat pesan yang bisa dia baca.

[Selamat datang Mr. Are you ready to accept the account system]

Reo tidak tahu apa maksud dari pesan tersebut. Jadi dia membiarkannya saja, berpikir jika itu tidak ditujukan untuknya.

[Ding]

[Tekan enter jika Mr menerima tawaran seribu akun. Mr bisa kaya dengan seribu akun ini, setiap kali menyelesaikan misi]

[Apakah Mr siap?]

Karena merasa penasaran, akhirnya Reo iseng menekan enter sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pesan di layar.

Klik

Breettt... bleppp... bip bip

[10%]

[20%]

[40%]

[60%]

[80%]

[100%]

"Argh... argh..."

Tubuh Reo seperti diserang ribuan semut, sehingga mengerang kesakitan. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya saat ini, apalagi layar LED tersebut juga kembali berkedip-kedip.

Tapi begitu layar LED kembali stabil, tubuh Reo juga sudah tidak merasakan sakit seperti tadi. Ini membuatnya merasa aneh, karena ini di luar nalarnya.

Tak lama kemudian, layar LED menampilkan pesan yang membuatnya terbelalak melihatnya.

[Selamat datang Mr. Anda baru saja menerima sistem seribu akun yang bisa Mr manfaatkan]

[Sistem akan memberikan Mr misi untuk diselesaikan, kemudian sistem akan memberikan imbalan besar jika misi selesai]

[Apakah Mr mau menerima tantangan pertama dari sistem seribu akun ini?]

[Tekan enter jika Mr menerima, tekan off jika tidak mau menerimanya]

Reo bingung harus memutuskan yang mana dari penawaran ini. Tapi karena merasa penasaran, Reo akhirnya menekan enter untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada rongsokan layar LED ini.

Klik

Breettt... bip bip

Layar LED berubah menjadi seperti bintik-bintik semut, Reo kembali berpikir bahwa ini adalah hal yang biasa karena sejatinya semua yang ada di sini memang sudah rusak.

Tapi disaat Reo mau beranjak dari tempatnya duduk, layar LED kembali memberikan pesan yang harus dia lakukan.

[Tekan enam digit angka untuk membuat password akun]

Reo kembali tercengang, karena dia tidak pernah membayangkan kejadian aneh ini. Tapi dia terus melakukan apa-apa sesuai dengan pesan yang tertulis pada layar LED untuk memuaskan rasa ingin tahunya.

Setelah selesai menekan enam digit angka yang diperlukan, Reo kembali menekan enter.

Klik

Bip bip bip

Layar LED kembali berkedip-kedip, mensinkronkan password akun yang baru saja dia buat.

[Ding]

[Selamat. Akun Mr telah terverisikasi. Silahkan ambil misi untuk mendapatkan hadiah]

[Tekan enter untuk memulai misi]

klik

Layar LED kembali menampilkan pesan-pesan yang harus dilakukan oleh Reo untuk menyelesaikan misi pertamanya ini.

Bab 3

Klik

Bip bip bip

Layar LED tiba-tiba berkedip-kedip, tanpa Reo tahu apa yang terjadi sebenarnya. Dia hanya mengikuti instruksi yang diberikan oleh pesan-pesan yang mengaku sebagai sistem akun, yang bisa membantunya keluar dari permasalahan kehidupannya saat ini.

[Ding]

[Selamat datang Mr. Anda dipersilahkan untuk memilih Akun utama]

Reo terdiam sejenak membaca layar sentuh LED yang memberinya pilihan, dari banyaknya daftar akun yang ada di bawah perintah sistem.

Setelah membaca beberapa akun yang tersedia, Reo memutuskan untuk memilih satu akun yang dirasa mudah untuk dia ingat.

Klik

Reo akhirnya memilih akun @bukanaku untuk akun utamanya, yang akan digunakan untuk memberikan perintah pada akun yang lainnya.

Setelah Reo selesai memilih akun utama, di layar tampak sederet aturan dan ketentuan yang berlaku tentang permainan dari 1000 akun yang akan dia mainkan kali ini.

Ternyata Reo mendapatkan modal awal dari permainan ini sebesar 1000 rupiah. "Hah kecil sekali?!" pikir Reo tidak percaya dengan modal awal yang dia miliki.

Akhirnya Reo mencoba untuk mempelajari bagaimana cara permainan dari 1000 akun ini, sebab di awal tadi dinyatakan bahwa dia akan mendapatkan banyak keuntungan dari permainan yang akan dia lakukan.

"Ini judi online yang sedang booming itu kan?" tanya Reo pada dirinya sendiri.

Jadi untuk permainan pertama, yang harus dilakukan Reo adalah membagi uang Rp1.000 itu untuk 1000 akun yang ada. Setiap akun mendapatkan modal Rp 1 saja.

Reo ragu untuk memilih angka yang akan dia ketik sebagai pilihan. Tapi dia juga tidak mungkin kembali mundur, jadi dia memutuskan untuk mengambil resiko yang ada pada posisinya yang sekarang.

Akhirnya Reo mengetik angka 777 untuk akun @bukanaku sebagai langkah pertamanya memilih slot, kemudian memasukkan angka password yang sudah dia buat sebelumnya.

Bip bip bip

Layar LED kembali berkedip-kedip mensinkronkan password dan angka slot yang Reo ketikkan.

[Ding]

[10%]

[20%]

[40%]

[60%]

[80%]

[100%]

[Selamat Mr. Akun Anda memenangkan slot pertama kalinya. Silahkan ketik angka untuk melanjutkan permainan, klik off untuk berhenti]

"Wooo..."

Reo bersorak kegirangan. Dia tidak pernah menyangka, jika angka yang dia ketik untuk pertama kalinya bisa menenangkan permainan ini untuk pertama kalinya juga. Jadi untuk selanjutnya Reo penasaran dan ingin kembali bermain.

Dari permainan sistem Seribu Akun untuk game slot ini, diberikan kesempatan lima kali permainan setiap harinya oleh sistem.

Perlu diketahui, judi slot online adalah sebuah permainan yang sama seperti judi slot pada umumnya, tetapi digunakan secara online. Sementara judi slot online di Indonesia memang sangat populer di kalangan pemain-pemain yang ada di dunia maya atau internet saat ini.

Slot online seperti yang dimainkan Reo ini adalah kumpulan permainan judi slot yang menggunakan uang asli yang dimainkan secara online. Permainan ini bisa dimainkan dengan modal kecil hingga besar, mulai dari Rp.20 ribu, Rp.100 ribu sampai Rp.200 ribu rupiah. Tentu saja SLOT88 menawarkan berbagai jenis permainan judi slot online dengan jackpot terbesar.

Tapi untuk Reo bisa menggunakan Rp 1 untuk modal awalnya, karena ini berasal dari sistem. Dan dari seribu akun ini, dia sudah mengumpulkan 1000 kali lipat dari jumlah taruhan yang dipasang. Jika ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, maka Reo harus melanjutkan permainan ini hingga 5 kali kesempatan.

Slot Game merupakan jenis permainan judi slot yang menggunakan mesin casino baik secara online ataupun offline. Mesin ini terdiri dari tiga slot atau lebih, yang akan berputar apabila pemain menekan sebuah tombol tertentu, ada juga mesin menggunakan tuas dan ada juga yang menggunakan tombol.

Mesin tersebut dengan otomatis menghasilkan nomor acak berdasarkan algoritma tiap kali no itu akan diacak. Dalam satu baris tunggal terkandung 3 gulungan atau 5 roll yang berisikan 25 garis permainan. Setiap nomor bisa membuahkan gerakan random.

Sekarang Reo memberikan seluruh hasil uangnya tadi untuk dijadikan modal slot lagi. Jadi setiap akunya mendapatkan Rp 10 yang dikalikan 1000 akun.

Bip bip bip

Layar kembali berkedip-kedip mensinkronkan password akun yang sudah dipilih oleh Reo, dengan angkat slot yang dia ketikan untuk memilih.

Setelah beberapa detik kemudian, angka slot keluar, dan akun Reo kembali memenangkan slot tersebut.

[Ding]

[10%]

[20%]

[40%]

[60%]

[80%]

[100%]

[Selamat Mr. Akun Anda memenangkan slot kedua. Silahkan ketik angka untuk melanjutkan permainan, klik off untuk berhenti]

Karena baru dia kali permainan, Reo terus menerus memainkan permainan ini hingga 5 kali kesempatan, sesuai dengan yang diberikan oleh sistem.

Nyatanya sekarang ini Reo sudah ada modal sebanyak 100.000.000 dari modal Rp.1000 yang diberikan sistem seribu akun padanya.

"Benarkah ini? Apa Aku tidak sedang bermimpi?" tanya Reo tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Dia juga tidak percaya begitu saja, dengan adanya banyak angka 0 yang berjajar pada jumlah modal yang saat ini dia miliki. Jika besok dia melanjutkan lagi permainan ini, maka bisa dibilang dia sudah memiliki banyak sekali uang untuk membayar semua hutang-hutang ibunya. Bahkan bisa jadi rumahnya bisa diambil lagi, setelah melunasi hutang-hutang tersebut.

"Tapi ini kan cuma permainan. Apa mungkin uangnya bisa cair dengan nyata?"

"Bisa jadi ini hanya sekedar sejumlah poin modal untuk permainan semata," gumam Reo lagi, dengan keraguan yang dimilikinya.

[Ding]

[Mr tidak perlu khawatir. Sistem Seribu Akun ini nyata dengan hadiah yang diberikan. Klik akun rekening Bank Anda, untuk pencairan dana hasil permainan ini]

Reo kembali tidak percaya dengan apa yang dia baca di layar komputer, karena komputer yang ada di depannya ini seakan-akan bisa membaca pikirannya.

"Baiklah. Aku akan coba cairkan dana ke rekening Bank. Tapi Aku tidak punya rekening Bank." Reo mengeluh tentang rekening Bank yang tidak dimiliki.

Dia sendiri masih berumur 15 tahun, jadi tidak mungkin memiliki atau membuat rekening Bank atas namanya sendiri. Karena pihak Bank pasti akan menolaknya, karena tidak memiliki identitas diri atau KTP.

[Ding]

[Mr bisa mengunakan metode pembayaran dari ponsel. Atau biarkan sistem Akun Seribu yang mengatasinya]

Akhirnya Reo memilih menyerahkan soal rekening Bank pada sistem Akun Seribu yang mengatasi persoalannya ini. Dia juga tidak yakin, jika ibunya punya rekening Bank yang masih berlaku atau aktif.

"Baiklah. Aku serahkan urusan rekening Bank pada sistem saja."

[Ding]

[Ketik Akun utama dengan password lengkap, rekening Bank segera di proses]

Reo dengan patuh mengetikkan akun utamanya beserta password. Dia pasrah dengan apa yang akan terjadi, karena dia berpikir bahwa ini hanyalah sebuah permainan saja.

[Ding]

[Rekening Bank selesai di proses. Bank digital selesai atas nama @bukanaku. Silahkan cek Mr. Jika ada kekurangan segera mengetik laporan sesuai dengan permintaan]

Reo mengikuti apa saja yang diperintahkan oleh sistem, tanpa ada pikiran macam-macam. Dia hanya ingin tahu, apa yang akan terjadi setelah ini.

Jika semua ini ternyata memang benar dan nyata, bisa dipastikan bahwa Reo bisa dengan mudah membayar semua hutang-hutang ibunya pada lintah darat. Dia juga bisa menebus rumahnya kembali.

Sekarang Reo membuka akun @bukanaku pada notifikasi Bank digital yang baru saja selesai dibuat oleh sistem. Dan benar saja, ada sederet angka yang tertera dan bisa dia gunakan untuk membayar hutang ibunya.

"Wowww..."

Reo tidak bisa berbicara apa-apa lagi, melihat semua kebenaran tentang sistem seribu akun yang dia miliki saat ini.

Akhirnya Reo mencari kertas-kertas bukti hutang dan tagihan dari pihak lintah darat. Dia ingat jika salah satu dari penagih memberikan ibunya nomor rekening Bank, jika mau membayar hutang-hutangnya.

Setelah menemukan apa yang dicari, Reo mengetik angka untuk rekening Bank milik lintah darat tersebut. Dan yang membuatnya tidak percaya adalah, nama dari pemilik rekening Bank tersebut sama seperti pemilik judi online yang dia mainkan tadi.

"Jika benar dia yang punya judi online ini, Aku akan main terus setiap harinya. Biarkan dia mengalami kerugian yang besar."

Nah, kira-kira Reo berhasil tidak?

Apa yang akan terjadi dengan tantangan-tantangan baru untuk permainan sistem Seribu Akun?

Ikuti terus ya permainan Reo dengan seribu akunnya!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!