NovelToon NovelToon

Curse: Chain Blood

Bab 1: Chain Blood

Raja Vampir ke-4 menghapus janji lama sehingga kaumnya diharuskan mengonsumsi darah manusia agar bertambah kuat. Akibatnya manusia mulai melawan balik dengan menurunkan Pemburu Vampir sehingga terjadi perang antar kedua belah pihak hingga bertahun-tahun terus dilanjutkan.

Namun, ada satu Vampir perempuan bernama Lenora Hista yang masih memegang janji lama sehingga dari perbuatannya memberikan dampak buruk untuk keluarganya.

Awalnya seluruh keluarga mendukung penuh janji lama yaitu mengonsumsi darah hewan untuk hidup kekal tetapi lama-kelamaan ada yang berubah. Lenora mulai dikucilkan semua anggota keluarganya hingga penghinaan yang mana dia dapatkan berupa sebutan Vampir pengecut.

Bukan hanya itu, Lenora disebut juga sebagai Vampir terlemah dan tanpa bakat kini tidak ada yang mau menganggap dirinya ada. Karena, Lenora terus menolak membuat Raja Vampir ke-4 menanamkan sebuah keinginan untuk menghisap darah manusia.

Tepat pada usianya yang 100 tahun, Lenora jalani dengan penuh siksaan hingga tidak bisa menahan lagi tetapi Pemburu Vampir sudah mengintainya sejak keluar dari Hutan Neurune.

Malam di Tokyo dengan kondisi sepi memperlihatkan tiga Pemburu Vampir bergerak lincah sedang mengejar Lenora yang gagal menghisap darah manusia karena lengah.

Sejauh apa pun untuk menjauhi musuhnya tetap masih dapat dikejar karena dalam kondisi terluka parah di bagian perut akibat tertembak peluru perak bahkan membuatnya tidak bisa terbang sehingga tidak mungkin bisa melarikan diri secara maksimal.

"Terbanglah!" teriaknya sambil mencongkel peluru dalam perut

Berubah menjadi kelelawar langsung terbang ke atas berusaha melewati gedung tinggi di depannya tapi sebelum mencapai puncak salah satu dari Pemburu Vampir melepaskan tembakan dengan melubangi salah satu sayapnya.

Lenora masih memaksakan diri untuk terus terbang hingga berhasil meloloskan diri tapi tidak membuat ketiga pemburu ini berhenti mengejar.

Saat berhasil melewati gedung tinggi tiba-tiba kehilangan wujud kelelawar mengakibatkan tubuhnya terjun bebas ke bawah menghantam tumpukkan sampah.

Di saat yang bersamaan jatuhnya bertepatan ketika seseorang selesai membuang sampah. Pria itu langsung memeriksanya dan ternyata tumpukkan sampah menyelamatkan Lenora dari luka fatal.

"Darahmu!" ucap Lenora sambil membuka mata dan menunjukkan taring tajam

Sontak membuatnya sangat terkejut tiba-tiba terdengar suara langkah kaki sedang berlari. Lenora langsung masuk tumpukkan sampah untuk bersembunyi sedangkan pria itu bersembunyi di belakang tempat sampah.

Langkah kaki terus mendekat sampai di tempat sampah membuat jantung berdegup kencang untuk yang lagi bersembunyi. Saat pemburu hampir membuka tempat sampah seketika pria itu langsung keluar dari belakang sambil bersikap orang mabuk untuk mengalihkan perhatian.

Beruntungnya pemburu langsung meninggalkan tempat tersebut.

"Sudah aman." ucapnya sambil membuka penutup tempat sampah

Lenora ingin sekali kabur tapi sudah tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan stamina.

"Biarkan aku membantumu." ucapnya sambil menggendong masuk apartemen

Lenora tidak menyangka akan mendapatkan pertolongan dari manusia bahkan luka tembak diobatinya walaupun hal tersebut tidak diperlukan karena bisa sembuh secara alami.

"Luka itu pasti akan sembuh beberapa hari lagi." ucapnya sambil mengembalikan P3K

"Kenapa kamu menyelamatkanku?" tanya Lenora menatap tajam sambil melepaskan perban yang menutupi perutnya

Ada sebuah jeda dari pertanyaan tersebut karena dia juga bingung pada dirinya saat menyelamatkan Vampir yang jelas-jelas sangat berbahaya.

"Aku juga ingin tahu kenapa?" tanya balik darinya membuat Lenora menunjukkan kemarahannya

Mencekik leher hingga terangkat membuat dia sulit untuk bernapas kemudian melemparnya ke tembok apartemen dengan cukup kuat

"Jawab dengan serius atau ku bunuh!" ancam Lenora sekali lagi memberikan tatapan tajam

"Keluarga, pasangan, teman, sahabat dan rekan kerja semuanya meninggalkanku ternyata mereka itu hanya senang di saat aku masih sehat. Diagnosa memberitahu bahwa nyawa ini hanya tersisa beberapa jam saja." ucapnya tanpa menjawab pertanyaan

"Kamu ini sama sekali tidak menjawab pertanyaanku dasar bodoh. Pilihan hidup ada pada dirimu terserah kamu gunakan seperti apa karena aku tidak peduli tapi terima kasih sudah menyelamatkanku, manusia!" ucap Lenora sambil membuka pintu

Di saat pintu terbuka ternyata Pemburu Vampir sudah menunggu sambil menusuk memakai belati perak tepat mengenai ulu hati targetnya.

"Target ditemukan!" ucap Pemburu Vampir melapor ke rekannya

Sorot mata menajam dengan memperkeras kuku di lima jarinya membentuk sebuah pisau tangan langsung menusuk jantung musuh.

Darah mewarnai lengan kanan tapi kulit perlahan melepuh karena darah Pemburu Vampir bercampur air suci bahkan belati perak tidak bisa dicabut sebab setiap kali menyentuhnya terasa terbakar.

Tiba-tiba dari kanan dan kiri muncul dua rekan Pemburu Vampir yang telah tewas langsung menyerang target seketika terjadi pertarungan.

Pemburu Vampir lebih unggul karena Lenora tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Dua peluru perak ditembakkan mengenai kaki langsung lumpuh bahkan tidak ada cara lain untuk bisa kabur kini Lenora sudah pasrah untuk terbunuh.

Namun, pria tadi memberikan bantuan dengan memukul Pemburu Vampir memakai tongkat bisbol hingga tersungkur. Pria itu menggendong Lenora sambil membawanya lari sejauh mungkin agar tidak dikejar lagi akan tetapi Pemburu Vampir sangat tangguh dalam sekejap mampu berdiri lagi hingga mengejar target dengan kecepatan tidak normal.

"Manusia bodoh cepat lepaskan!" umpat Lenora sambil menahan sakit pada lukanya

"Berisik sekali kamu ini. Diam dan biarkan aku menolongmu!" bentaknya dengan nada tinggi disertai ekspresi serius

Baru pertama kali ada manusia yang berani membentaknya.

"Terus lari lalu masuk gedung!" ucap Lenora sambil menunjuk ke arah gedung

"Sebaiknya rencanamu masuk gedung harus menyelesaikan masalah ini." balasnya sambil mempercepat lari

Pemburu Vampir masih bisa mengejar sampai masuk gedung seketika berhenti karena kehilangan jejak target ternyata suasana gelap dalam gedung kosong dimanfaatkannya untuk  bersembunyi. Mengira sudah bisa kabur tiba-tiba muncul kehadiran seseorang dari belakang sambil memegang belati perak.

"Awas!" teriaknya sambil menjadikan tubuh sebagai perisai

[Tertusuk]

Bola mata merah bergetar dengan tetesan darah mengenai pakaian saking terkejut bahkan bingung melihat manusia melindunginya. Sebuah perasaan muncul dalam hati ketika tubuh mulai tumbang karena mendapatkan tusukan di dada kiri tapi sebelum menutup mata, dia mengutarakan kata terakhir.

"Selamatkan dirimu!" ucapan terakhirnya

Lenora langsung menggigit lehernya untuk menghisap darah agar dapat mengembalikan kekuatannya. Semua luka langsung sembuh kemudian Pemburu Vampir yang menusukkan belati perak diberikan kematian dengan sangat mengerikan sampai tubuh tercincang memakai kuku tajamnya.

Pemburu Vampir yang masih hidup memilih mundur karena target sudah mengonsumsi darah manusia. Di saat itulah, perasaan tidak mau kehilangan manusia yang menyelamatkannya dengan terpaksa melakukan perbuatan tabu.

"Minumlah!" ucap Lenora sambil menggigit lidahnya sendiri lalu memberikan darah vampir melalui ciuman

Tiga tegukan seperti minum air putih menyembuhkan luka fatal tapi harus dibayar dengan sebuah kutukan rantai darah melilit jantung keduanya yang mana saling terhubung. Vampir dan manusia terjalin hubungan satu jantung yang sangat mengerikan karena nyawa keduanya menjadi satu.

Vampir memberikan darah kepada manusia adalah perbuatan tabu karena bisa memunculkan kutukan bernama Chain Blood.

Bersambung....

Bab 2: Teriak Histeris

Keluarga selalu mendukung setiap tindakannya, pasangan setia menemani langkah kakinya, teman siap meluangkan waktu untuk menghiburnya dan sahabat selalu datang di saat dirinya membutuhkan pertolongan. Kehidupan pria dewasa yang terlalu sempurna itu telah hancur ketika mengetahui kenyataan dibalik dukungan mereka.

Simbiosis parasitisme sungguh ada dalam kehidupan manusia. Setelah dikabarkan mengidap penyakit mengerikan muncul sebuah kenyataan pahit mulai dari keluarga mengambil setiap aset pentingnya, pasangan setia sudah berpindah hati, teman tidak lagi menghiburnya dan sahabat berhenti untuk menolongnya.

Hidup sebatang kara dengan menunggu kematian tapi masih berusaha untuk tidak mati sia-sia sehingga nyawanya diberikan untuk menyelamatkan nyawa Vampir. Tenggelam di lautan merah tanpa dasar dengan kedua mata tertutup sembari mengingat Vampir yang diselamatkannya.

"Paras cantik, rambut hitam pendek dengan style menawan dan mata seperti permata ruby sungguh kecantikan murni. Aku bersyukur telah menyelamatkannya jika nyawa ini masih ada, tolong berikan kesempatan untuk melihatnya!" ucapnya dalam hati sambil membuka kedua matanya

"Minumlah!"

Rantai darah melilit jantungnya langsung menarik ke atas permukaan air hingga melihat cahaya seketika membangunkannya di ruangan apartemen dengan berlinang air mata karena masih dapat bernapas.

Lenora terbangun di sisi kiri tempat tidur ketika manusia yang dicintainya menangis tanpa pikir panjang langsung mengusap air mata memakai jari telunjuknya. Itoru Sasaki umur 22 tahun mengidap kanker hati stadium akhir seharusnya kemarin malam, kematian sudah mendatanginya.

"Apa ada yang sakit?" tanya Lenora dengan ekspresi cemas

Sasaki menggelengkan kepalanya secara perlahan sebanyak dua kali.

"Tidak ada! Aku hanya bahagia karena mendapatkan kesempatan untuk menjalani hidup ini." jawab Sasaki sambil tersenyum

Sinar pagi hari mencoba menembus gorden jendela dengan memotong gelap dan terang menjadi dua sisi yang berbeda seperti Itoru Sasaki.

"Oh, baguslah. Kamu boleh panggil aku Lenora!" ucap Lenora merasa tenang dengan jawaban Sasaki

"Itoru Sasaki itulah namaku. Salam kenal Lenora!" balas Sasaki sambil mengelap air matanya sendiri

"Hum, salam kenal Sasaki!" balas Lenora dengan menampilkan ekspresi senang

Tiba-tiba ekspresi Lenora berubah menjadi sangat serius membuat Sasaki menyadari bahwa yang didapatkannya saat ini mempunyai bayaran tinggi.

"Aku akan memberitahumu hal penting yang berkaitan dengan nyawa kita berdua." ucap Lenora dengan nada serius

Rantai darah pada dada kirinya terhubung di posisi yang sama pada Lenora dan ada sebuah rantai terasa jelas sedang melilit jantungnya. Detak jantung seakan-akan seirama dengan rantai yang siap menghancurkan kehidupan keduanya.

"Kemarin malam tidak salah lagi kalau Sasaki sudah tewas melindungiku!" ucap Lenora terus terang dengan apa yang terjadi kemarin malam

"Lalu apa yang terjadi?" tanya Sasaki berusaha menerima kenyataan

"Seperti yang Sasaki lakukan, aku menyelamatkanmu. Chain Blood adalah perbuatan tabu yang sangat dilarang untuk digunakan Ras Vampir yaitu memberikan darah Vampir ke manusia akibatnya aku sendiri membuatmu menerima sebuah darah kutukan yang dapat membasmi Vampir." jawab Lenora sambil duduk di kasur dengan mendekati posisi gelap

"Tunggu dulu bukannya itu berarti Lenora bisa dianggap sebagai pengkhianat? Kenapa melakukannya?" tanya Sasaki dengan ekspresi bingung akan tindakan Lenora

"Untuk menyelamatkanmu!" jawab Lenora tanpa menyesali perbuatannya

Sasaki masih bingung dengan kedua tangannya mencengkeram kuat dua sisi pundak Lenora seperti ingin memintanya untuk jujur.

"Aku adalah manusia lalu kenapa, kenapa kamu ingin menyelamatkan manusia?" tanya Sasaki dengan tatapan tajam di depan wajah Lenora

"Seharusnya aku juga bertanya soal itu, Sasaki! Kenapa kemarin malam kamu menyelamatkanku?" Lenora balik bertanya membuat Sasaki terdiam untuk beberapa detik

Tapi Sasaki sudah menemukan jawabannya ketika menyelamatkan Lenora dari tusukan belati perak.

"Aku hanya ingin menyelamatkanmu!" jawab Sasaki tanpa ada keraguan

"Begitu pun denganku!" balas Lenora langsung memeluk Sasaki dengan lembut seperti sudah tidak tertahankan lagi untuk melakukannya.

Sasaki dapat merasakan ketulusan Lenora untuk menyelamatkannya.

"Terima kasih Sasaki karenamu aku menemukan hal berharga untuk dilindungi!" ucap Lenora merasa nyaman saat memeluk Sasaki

"Lenora beritahu aku tentang Chain Blood!" minta Sasaki sambil memasang ekspresi serius

"Chain Blood itu adalah kutukan dan informasi tentangnya sangat rahasia tapi aku mengetahui syarat penting yang tidak boleh dilanggar. Sasaki tidak boleh berpisah dariku sejauh 20 meter begitu pun sebaliknya untukku! Jantung kita terlilit sebuah rantai darah yang siap meledak jika melanggar syarat penting tersebut." ucap Lenora sambil memegang dada kirinya

"Jadi, itu adalah persyaratan penting dan akibat jika melanggarnya." balas Sasaki sudah memahami sedikit tentang Chain Blood

Lenora tidak ingin menyembunyikan rahasia dari Sasaki dengan terus terang akan membuka semuanya.

"Sasaki, keberadaan Chain Blood bisa menyulut pertumpahan darah. Jika Chain Blood diketahui oleh Pemburu Vampir maka Sasaki akan ditangkap lalu dijadikan senjata pembasmi Vampir karena darah kutukan sekarang ada dalam dirimu!" ungkap Lenora

"Lalu apa yang terjadi denganmu, Lenora?" tanya Sasaki menunjukkan rasa khawatirnya

"Karena mengkhianati ras sendiri maka aku akan dieksekusi! Itu saja yang aku ketahui tentang Chain Blood." jawab Lenora sambil menguap

Sasaki tiba-tiba ikut menguap bahkan merasa kantuk.

"Sasaki, aku lupa memberitahumu soal Vampir selalu tidur sampai malam tiba." ucap Lenora tidak bisa menahan kantuknya

Lenora tidur dengan posisi duduk sambil bersandar di tembok apartemen sedangkan Sasaki langsung ambruk tidur di kasur. Sore menjelang malam tiba-tiba Sasaki terbangun karena lapar dan masih berpikir dia adalah manusia sehingga pergi keluar apartemen membeli makanan cepat saji.

[Mengunyah]

Entah, kenapa Sasaki baru sadar setelah mengunyah hamburger. Tubuhnya tidak mengalami keanehan ketika menelan makanan bahkan sinar matahari di sore hari sama sekali tidak menyakitkan.

"Jarak 5 meter dari...."

[Deg-Degan]

Jantungnya terasa sakit bukan karena masalah jarak tapi sesuatu yang memberitahu Sasaki harus segera kembali. Larinya masih seperti manusia normal sehingga membutuhkan stamina lebih sampai tubuhnya keringatan ketika sudah mencapai lantai lima, ada orang berpakaian jubah hitam lagi berdiri di depan pintu apartemennya.

Seketika rasa sakit pada jantungnya menghilang.

"Hey, kamu kenapa berdiri di depan pintu apartemenku?" tanya Sasaki dengan nada teriak sambil menghampirinya

"Maaf mengganggu tuan. Saya ingin bertanya soal serangan tadi malam mungkin anda mendengarnya?" jawab sekaligus tanya balik pria jubah hitam itu dengan menatap tajam Sasaki

Mendapatkan pertanyaan seperti itu sudah membuat Sasaki yakin kalau pria dihadapannya ini adalah Pemburu Vampir. Satu kali meneguk air liur berusaha menenangkan diri ternyata Sasaki baru sadar tidak ada mayat padahal Lenora membunuh satu kemarin malam.

Tidak peduli apa pun itu karena saat ini Sasaki harus berbohong untuk melindungi Lenora.

"Maaf saya tidak tahu. Jadi, tolong pergi dari sini!" jawab Sasaki sekaligus mengusirnya

[Menggendus]

Tatapan Sasaki langsung melebar ketika pria tersebut tiba-tiba menggendus aroma tubuhnya sambil membelakangi tangan kanan ke sisi pinggang.

"Bau Vampir!" ucapnya sambil memberikan tatapan ingin membunuh

"Celaka!" ucap Sasaki dalam hati dengan ekspresi panik

Namun, respon Sasaki sangat lambat sedangkan Pemburu Vampir sudah menggenggam belati perak yang siap menusuk jantungnya.

[Mendobrak Pintu]

Sebelum ujung belati perak mengenai jantungnya tiba-tiba dorongan kuat berasal dari dalam apartemen mengakibatkan pintu terhempas bersamaan menghantam Pemburu Vampir ke tembok luar apartemen dengan sangat kuat.

"Sasaki kita pergi dari sini!" teriak Lenora sambil menarik tangan kanan Sasaki

Tubuh Sasaki terbawa seperti angin saking kencangnya lari Lenora menuju jendela apartemen lantai lima yang mana itu adalah salah satu kemampuan dari Ras Vampir.

"Sasaki pegangan!" teriak Lenora sambil terjun lewat jendela lantai lima

Pecahan kaca dari jendela yang diterobos Lenora membuat Sasaki memasang ekspresi panik.

"Lenora ini lantai lima, loh!" Sasaki teriak histeris melihat permukaan bawah

Saking takutnya, Sasaki menutup kedua mata.

"Sasaki buka matamu!" minta Lenora dengan nada lembut di telinganya Sasaki

Saat membuka mata dirinya diperlihatkan suasana Tokyo memasuki suasana malam yang mana sangat indah membuat Sasaki terpukau dalam posisi digendong Lenora layaknya putri.

"Kita akan pergi ke rumahku. Jadi, pegangan yang kuat!" ucap Lenora sambil melayang lurus dengan kecepatan luar biasa

"Lenoraaa!" sekali lagi Sasaki teriak histeris

Bersambung....

Bab 3: Yang Harus Dilindungi dan Yang Ingin Dilihat Keren

Jembatan yang terbuat dari batu kokoh tersusun sangat rapi terhubung ke sebuah mansion yang mana letaknya berada di atas bukit dengan hutan menutupi tempat tersebut layaknya penghalang. Sasaki sangat terkejut akan keberadaan jembatan dan mansion megah di hutan pinggiran Tokyo.

"Sasaki, selamat datang di tempatku!" sambut Lenora sambil membuka pintu mansion

Karpet merah terpasang rapi sampai menyentuh tangga. Dari sisi kiri karpet merah terdapat tiga pelayan perempuan berkulit pucat tapi memiliki paras cantik dan menawan sedangkan sisi kanannya ada tiga pelayan pria memperlihatkan penampilan layaknya seorang aktor terkenal.

"Selamat datang di kediaman Keluarga Hista!" ucap enam pelayan secara bersamaan dengan sambutan sopan

"Di mana Sebastian?" tanya Lenora dalam hati dengan waspada terhadap pelayan utama

Kelelawar muncul dari atas melesat kencang melewati sisi kiri pundak Sasaki sontak membuatnya terkejut hingga tidak sengaja menabrak seseorang tapi sensasinya seperti menabrak tembok.

Saat melihat ke belakang terdapat sosok tinggi dengan tatapan melotot dan taring tajam seperti ingin menerkam lehernya seketika Sasaki terdiam sambil berusaha tetap tenang layaknya berhadapan hewan buas.

Napasnya terasa berat, tubuhnya keringat dingin, sulit untuk berkedip di situasi seperti itu dan muncul sebuah pikiran yang memberitahu Sasaki untuk tidak bergerak sembarangan karena nyawanya saat ini menjadi taruhan.

[Menepuk Pundak]

Satu tepukan di pundak kiri dari sosok itu membuat tubuh Sasaki langsung gemetar seakan-akan berteriak meminta kabur. Untuk kedua kalinya muncul pikiran seperti tadi setidaknya kata yang memberitahunya agar tidak bergerak terpapang jelas dihadapannya.

"Luar biasa anda bisa menahannya!" ucap Sebastian sambil tepuk tangan

Bagi Sasaki itu bukan tepuk tangan melainkan lolos dari kematian.

"Sebastian!" teriak Lenora dengan nada marah

"Maafkan saya Nona, siapa pun yang menginjak kediaman Keluarga Hista. Saya sebagai pelayan yang sudah mengabdi selama 250 tahun harus memastikan kelayakan tamu setidaknya dia lebih berani dari anda!" balas Sebastian sambil tersenyum lebar tanpa memperlihatkan kedua taringnya disertai tatapan rendah untuk Lenora

"Satu-satunya tempat aman agar terhindar dari kejaran Pemburu Vampir adalah kediaman ini tapi masalah utamanya ada pada Sebastian karena mengetahui identitasku kalau mau Sasaki selamat maka tidak ada tempat aman selain di mansion ini." ucap Lenora dalam hati sedang mempertimbangkan solusi

Setelahnya, Lenora memilih untuk menurut agar Sebastian memperbolehkannya tinggal di mansion tersebut.

"Sikap yang bagus untukmu. Baiklah, Sebastian Hista mempersilahkan kalian untuk menikmati fasilitas mansion ini!" ucap Sebastian dengan nada sopan disertai sikap pelayan terhormat

Enam pelayan tadi langsung menuruti perintah Sebastian untuk mempersilahkan keduanya memasuki kediaman Keluarga Hista. Namun, Lenora merasakan firasat buruk membuatnya terus waspada untuk tidak membiarkan Sasaki sendirian.

"Lenora, apa aku dalam bahaya?" bisik Sasaki dapat memahami ekspresi cemas yang Lenora perlihatkan

"Maafkan aku Sasaki ternyata tempat ini juga tidak aman. Bahaya yang mengincarmu kemungkinan Sebastian tapi untuk malam ini kita tinggal bersama saja!" jawab Lenora sambil membuka pintu kamarnya

"Baiklah tapi untuk malam ini tolong ceritakan tentang dirimu, aku ingin mengetahuinya!" minta Sasaki dihadapannya Lenora dengan ekspresi serius

"Tentu!" balas Lenora dengan nada pelan

Jantung Lenora berdegup kencang ketika Sasaki menampakkan wajah di depan matanya. Untuk pertama kali Lenora mengalami kondisi seperti tersipu malu hingga ada niatan ingin menutupi wajahnya hanya saja Sasaki terlalu serius sehingga menganggap semua itu biasa saja.

Setelah selesai menenangkan diri dan Lenora mengganti pakaiannya begitu pun Sasaki.

"Lenora Hista itulah namaku. Maaf Sasaki tidak memberitahumu sejal awal." ungkap Lenora dengan tangan kanan menyentuh tengah dadanya sambil memasang ekspresi sedih

Lenora duduk di ujung bawah kasur dengan memakai pakaian santai.

"Tidak apa. Jangan pasang ekspresi seperti itu!" balas Sasaki sambil duduk di samping Lenora

"Di kediaman ini hanya tersisa diriku sebagian Keluarga Hista sudah melayani Raja dan Ratu Vampir. Jujur, sebenarnya aku adalah Vampir buangan yang tidak mempunyai bakat sama sekali." ucap Lenora mengingat masa lalunya

Walaupun sudah disuruh untuk tidak berekspresi sedih tapi Lenora mengulanginya lagi.

"Sebenarnya pada malam pertemuan kita, aku seharusnya sudah mati karena penyakitku. Sebelum mati yang ada dalam pikiranku saat bertemu denganmu adalah menyerahkan nyawa ini agar tidak mati sia-sia tapi saat kuserahkan malah diselamatkan. Terima kasih Lenora!" ucap Sasaki sambil senyum dengan niatan mengubah suasana

Lenora dapat mengetahui kalau Sasaki sedang mengubah topik pembicaraan seketika membuatnya senang karena merasa dikhawatirkan.

"Selanjutnya bisa ceritakan tentang Ras Vampir?" tanya Sasaki

"Untuk mengetahui lebih dalam mengenai Ras Vampir, kamu bisa datang ke perpustakaan karena letaknya tidak jauh dari kamar ini." jawab Lenora

Sasaki keluar kamar menuju perpustakaan yang dimaksud Lenora. Terdapat banyak buku tua tapi terawat dengan sangat baik hingga tidak ada bekas kerusakan. Buku pertama yang Sasaki baca menjelaskan tentang 10 Perintah Vampir yaitu Kebenaran, Ketidakberdayaan, Keyakinan, Istirahat, Kekerasan, Kesabaran, Kemurnian, Ketenangan, Perasaan dan Ketaatan.

Masing-masing telah melakukan fenomena mengerikan di Tokyo.

Buku kedua mengenai rahasia pemerintah yang menutupi kehadiran Vampir dengan memberitakan kepalsuan bahkan pemerintah Tokyo menanggapi Vampir ini dengan sadis hingga siapa pun yang melihat dan membeberkannya akan langsung dihilangkan.

Mengetahui kenyataannya saja sudah membuat Sasaki takut.

Buku ketiga membahas tentang Chain Blood yang mana Lenora sendiri belum mengetahui semuanya tapi saat dibuka tiba-tiba dari belakang ada Sebastian dengan tangan sudah siap menembus jantung Sasaki.

"Sebastian!" ucap Sasaki dengan ekspresi terkejut

"Bau tubuhmu tidak mencerminkan Ras Vampir walaupun ada sedikit tapi aroma manusia masih tercium di hidungku." ucap Sebastian sambil membawa Sasaki ke dalam gelapnya malam

[Deg-Degan]

Jantungnya terasa sakit. Lenora menajamkan pupil matanya dengan kecepatan luar biasa langsung menuju perpustakaan untuk memeriksa Sasaki. Namun, hanya ada tiga buku tergeletak di lantai tiba-tiba muncul enam pelayan dengan niat membunuh.

"Eksekusi Lenora Hista sesuai perintah Tuan Sebastian." ungkap enam pelayan secara bersamaan

Detak jantung Lenora semakin kencang disertai rasa sakit membuatnya paham kalau itu muncul karena Sasaki dalam bahaya ketika berusaha keluar dari perpustakaan tiba-tiba musuh lain mulai berdatangan ternyata Sebastian sudah merencanakan semua ini.

"Menyerah dan matilah Lenora!" ucap algojo Lenora

"Menyerah? Oi, kalian semua jangan harap bisa membunuhku karena ada yang harus aku lindungi!" balas Lenora dengan siap melawan semua algojo di perpustakaan

Sedangkan itu, Sasaki dilempar ke hutan dengan kegelapan malam membutakan penglihatannya. Dari kegelapan malam itu, Sebastian menampakkan dirinya dalam wujud buas seperti hewan.

"Mari berburu kelinci!" ucap Sebastian sambil menyeringai

Sasaki langsung melarikan diri dengan melewati hutan, semak-semak dan lainnya agar terhindar dari Sebastian tapi sejauh apa pun dia berlari masih dapat dikejar dengan kecepatan yang luar biasa.

Namun, Sebastian tidak langsung membunuhnya melainkan mempermainkan dengan memperlihatkan rasa takut akan kengerian Vampir di gelapnya malam membuat Sasaki berlari mirip seperti kelinci.

"Lari, lari, lari, lari!" ucap Sasaki dalam hati dengan rasa takut yang sudah tidak lagi memikirkan apa pun

[Terjatuh]

Berlari sekuat tenaga tapi di gelapnya malam tidak dapat melihat permukaan akibatnya kaki tersandung batu membuatnya terjatuh dengan keras mencium rumput.

Ketika Sasaki mencoba berdiri dengan memakai kedua tangannya tapi ada yang janggal karena tangan dominan atau tangan kanannya sudah tidak ada.

"Percuma saja kau melarikan diri, kelinci!" teriak Sebastian dengan mudahnya mencabut lengan kanan Sasaki

[Menjerit]

Luka kasar dengan robekan kulit, daging dan tulang terputus dari sendinya membuat Sasaki menangis di rumput liar bersimbah darah yang mana Sebastian menikmati darah tersebut.

Sasaki terus menjerit dan berusaha menjauhi Sebastian tapi hewan buas di belakang siap kapan pun untuk menerkamnya hanya satu kata yang Sasaki keluarkan.

"Lenora." ucap Sasaki sambil menahan rasa sakit

"Hahaha! Masih berharap Vampir pengecut sepertinya menyelamatkanmu? Sasaki, biar aku beritahu mengenai Lenora yang sebenarnya. Dia itu adalah seorang pengecut yang tidak mampu menghisap darah manusia, tidak pernah merasakan apa pun karena selama hidupnya hanya ada penghinaan dari keluarganya. Sasaki jujur saja, aku kasihan kepadamu karena Vampir pengecut itu tidak akan datang ke sini." ucap Sebastian dengan tatapan tajam ingin menghancurkan harapan Sasaki

Jantungnya terasa sakit.

"Apa yang kulakukan di sini? Menjerit sakit dan berharap untuk ditolong mana mungkin sosok pria sepertiku tampak keren dihadapannya." ucap Sasaki dalam hati dengan tatapan kosong

"Sasaki sudah hancur harapanmu? Lenora itu pengecut, pecundang, tidak tahu malu, lemah, buangan dan sampah untuk Ras Vampir." ucap Sebastian dengan ekspresi bahagia menikmati buruannya

Jantungnya berdegup kencang seketika rantai darah menampakkan diri langsung menyegarkan tatapan kosongnya dengan penuh harapan dan keyakinan akan sosok yang mendatanginya.

"Diamlah!" ucap Sasaki dengan nada penuh amarah sambil berusaha untuk berdiri dihadapan Sebastian

"Apa maksudmu?" tanya Sebastian memasang ekspresi kesal karena diperintah oleh manusia

Mata kiri Sasaki berubah menjadi permata ruby atau mata Vampir menajam mengikuti amarahnya.

"Maksudku itu, semua ucapanmu adalah sampah yang sebenarnya!" jawab Sasaki dengan senyuman lebar

Sebastian langsung tancap gas ingin memutuskan leher mangsanya dengan kedua tangan tetapi mata kiri Sasaki mengikuti pergerakannya seketika memainkan aksi dojo. Sasaki merespon cepat dengan mengambil tangan kanan Sebastian kemudian membantingnya ke permukaan tanah.

"Dengar Sebastian! Di dunia para pria tidak ada yang mau menampilkan sisi jeleknya karena Lenora datang ke sini, aku harus memperlihatkan sisi keren untuk wanita cantik sepertinya!" ucap Sasaki dengan senyuman lebar dipenuhi kepuasan

"Manusia sepertimu jangan harap bisa melukaiku!" teriak Sebastian dengan ekspresi kesal bercampur marah

Sebastian masih dapat berdiri dari bantingan luar biasa itu tapi Lenora dengan pakaian penuh darah menerjangnya dari atas pohon. Keduanya bergelut di rumput liar dengan Lenora mengoyak leher Sebastian hingga menjerit sakit kemudian menjaga jarak bersama Sasaki.

"Kalian berdua apa-apaan ekspresi itu, ha?" tanya Sebastian dengan nada teriak melihat keduanya tersenyum lebar menunjukkan kepuasan masing-masing

Darah Sasaki yang Sebastian konsumsi mulai memunculkan efek racun.

"Tunggu ini, darah kutukan Chain Blood. Kalian mungkinkah?" tanya Sebastian mulai keracunan

Sebastian tidak mempunyai tenaga lagi untuk bertarung ketika merasa keadaannya sudah terpojok tiba-tiba keberuntungan memihaknya karena Lenora sudah sangat lelah menghadapi algojo di perpustakaan. Dia memilih kabur untuk memberitahu soal Chain Blood kepada Raja Vampir dengan persyaratan dirinya selamat dari kutukan.

"Celaka, dia kabur!" teriak Lenora berusaha ingin mengejar tapi tubuhnya berkata tidak

Ketika ingin memaksa untuk bergerak tiba-tiba Sasaki ambruk dengan darah di lengan kanannya terus mengalir.

"Sasaki bertahanlah!" teriak Lenora dengan ekspresi khawatir

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!