Langit pagi masih berwarna gelap, mentari dengan bergegas membersihkan dirinya untuk segera pergi ke pasar untuk berdagang, karena para nelayan sudah menunggunya untuk menjualkan ikan yang sudah berhasil mereka tangkap. karena kalau sampai telat sedikit saja, mentari akan kehabisan ikan itu dan dia tidak akan mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya.
mentari adalah gadis remaja yang hanya ulusan SD, dia memang sengaja tidak di sekolahkan sama orang tua angkatnya, karena di suruh untuk membantu mereka mencari uang, untuk biaya makan, dan juga sekolah adiknya yang kini sudah SMP, bahkan utang orang tuanya pun harus di tanggung sama mentari sebagai anak yang paling tua.
mentari mengikuti saja perintah dari orang tuanya, karena tidak ada cara lain untuk dia berbakti, bahkan mencari pekerjaan yang lebih baguspun dia tidak bisa, karena hany lulusan SD. jadi mau tidak mau dia harus berjualan ikan dari nelayan yang masih tetangganya, dan mentari di beri upah 5000 per kilo ikan yang berhasil dia jual.
mentari selalu semangat dalam menjalankan pekerjaan nya, karena cuma dengan cara ini saja dia bisa membayar hutang budi dari keluarga yang sudah bersusah payah membesarkan dia, walaupun dia hanya anak yang di adopsi sama mereka.
"paman.... ininsemua ikannya untuk mentari jual yah.... " ucap mentari saat menghampiri nelayan
"emang kaju bisa tari.... ini sangat banyak loh, bagaimana kalau di bagi sama anak yang lain aja... takutnya nanti kamu pulang dari pasar kesiangan nanti kamu di marahin sama orang tua kamu lagi" jawab nelayan itu
"tidak paman.... mentari butuh uang yang sangat banyak untuk membayar hutang ibu, kemarin ibu sudah mengijinkan mentari buat pulang siang, karena mentari harus bawa uang banyak untuk membayar hutangnya" jawab mentari
"yah sudah terserah kamu saja tari... ayo... paman bawakan ikannya untuk kamu jual, nanti paman tunggj kamu di rumah saja yah" ucap paman nelayan
"baik.... siap paman.... doakan mentari yah... biar ikannya bisa terjual habis semuanya, nanti kalau tidak habis, mentari akan kasih ikannya ke pengepul yah paman, biar ikannya tidak busuk" ucap mentari dengan senyum yang merekah di bibirnya
"iya.... pokoknya kamu atur sendiri yah, nanti kamu juga jangan lupa ambil beberapa ikan, buat kamu masak di rumah, biar tidak setiap hari makan nasi pakai garam aja" jawab paman nelayan
"he he he he oya paman makasih yah.... sudah memberi mentari makan enak buat hari ini, mentari juga sudah lama tidak makan ikan, walaupun mentari menjual ikan tapi mentari tidak berani memakannya, sebab selalu di habiskan sama orang orang di rumah " jawab mentari sambil tertawa malu
setelah sampai di pasar tempat mentari menjual, dia langsung menata daganganya, agar bisa terlihat menarik, dan banyak pembeli yang datang ke lapaknya.
"AYO..... IKAN.... IKAN IKAN...... masih segar, langsung dari laut, silahkan silahkan. " teriak mentari saat menjajakan dagangannya
" ayo.... ikan ikan.... di beli di beli.... jangan sampai kehabisan, iaknnya masih hidup, masih lompat lompat, kalau beli di jamin tidak akan menyesal"
semua penjual di pasar sangat kagum dengan mentari, di usia yang masih muda, dia sangat bersemangat untuk membantu orang tuanya berjualan ikan di pasar, bahkan dia tidak takut kalau kulitnya yang cantik itu hitam gara gara sinar matahari.
"ayo mentari.... semangat.... teriak terus.... biar banyak pembelinya...." ucap bibi pedagang yang ada di depan mentari
"iya bibik.... terima kasih.... bibik juga semangat yah.... biar daganganya cepat laku" jawab mentari pada bibi itu
setelah sekian lama mentari teriak twriak akhirnya banyak sekali pembeli yang datang buat membeli ikannya, bahkan mentari sampai kalang kabut sendiri karena terlalu ramai orang beli.
"kak.... minta uang.... buat beli make up" ucap sulis adik mentari
"sabar yah dek... kakak lagi nimbang ikan dulu yah...." jawab mentari sambil tangannya terus menimbang ikan
" buruan kak.... lama banget sih.... sulis itu sudah di tunggu sama teman teman sulis, kalau sulis lama, sulis akan di tinggal" ucap sulis sambil membentar mentari
"iya iya.... berapa yang kamu mau, biar kakak ambilkan uang nya" jawab sulis
"aku mau minta 3 ratus ribu... buruan sini" jawab sulis dengan sangat santai
"apa.... 300 ribu, yang benar saja sulis.... kakak sendiri belum dapat uang sebanyak itu, lagian ini uangnya buat membayar sekolah kamu, dan juga membayar hutang ibu sama bapak, kalau kamu ambil semuanya kakak bisa kena marah nanti" ucap mentari yang sedang kerepotan karena masih melayani pembeli
"halahhh kakak banyak bacot, lagian kalau uang ini aku ambil, kakak kan bisa bekerja lebih keras lagi, buat mengganti uang yang sudah aku pakai, sudah siniin uangnya" jaab sulis dengan kasar dan dia langsung merebut uang mentari dari dalam tas yang ada di pinggangnya
"jangan sulis kakak mohon, tunggu kakak melayani pembeli dulu yah.... Nanti kakak ambilkan uang buat kamu" ucap mentari sambil merusaha mengamankan tasnya
"ehhh sulis.... Kamu itu yah sudah besar tau nya cuma minta aja, sekali kali dong bantuin tuh kakak kamu, jangan cuma nyusahin kakak kamu aja, dia bekerja dari pagi itu juga buat kamu dan keluarga kamu. " ucap ibu ibu pedagang yang ada di samping mentari
"ehhh buk... Kalau ngomong itu di saring yah, ibu tahu apa, kalau cuma bisa nya ngomongin orang tanpa bisa bantu, lebih baik diam.... Gue gak butuh nasihat dari loe, lebih baik loe kerja sana jangan ikut campur" jawab sulis dengan sinis dan sombong
"dasar yah.... Buah jatuh tak jauh dari pohon nya, sifat kamu itu sangat mirip sama ibu mu yang gak gak tau di untung, kok bisa ada yah keluarga yang bisnya jadi benalu saja, nyusahin orang lain" jawab ibu pedagang itu dengan sangat sinis
"ehhh loe.... Kalau mau ngajak berantem ayo.... jangan pikir gue masih SMP jadi gue takut sama loe, sini gue habisin loe sekarang, biar mulut loe tuh bisa diam" jawab sulis yang sudah terbakar emosi
setelah melayani pembeli, mentari langsung melerai pertengkaran adiknya itu dengan pedagang di samping nya, dan mentari langsung memberikan adiknya uang agar adiknya itu bisa pergi dan tidak membuat keributan.
"sudah yahh... Buk.... Sulis.... Sudah kalian jangan berantem lagi.... Nie sulis, kakak kasih kamu uang 200 ribu yah.... Kalau 300 kakak belum ada, jualan kakak belum habis jadi kakak cuma punya itu aja. Kamu bawa ini aja yah dek.... Yah sudah sana... Nanti teman teman kamu lama nunggunya" ucap mentari dengan langsung memberikan uangnya agar sulis stop berantemnya
"awas loe yah... Nenek peot.... Masalah kita belum selesai, gue laporin lu ke nyokap gue" ucap sulis sambil nunjuk ke arah ibu ibu pedagang yang membela mentari
"ngapain sih tari kamu kasih ke dia, kalau kamu kasih ke dia berarti nanti uang setoran kamu akan kurang dan kamu nanti gantinya bagaimana" ucap ibu ibu itu
"tidak apa apa bu.... Nanti siang, mentari akan mencoba buat jadi kuli panggul di pasar depan aja bu, aiapa tau bisa menutupi kekurangan uang tadi" jawab mentari
"kenapa kamu tidak kabur aja sih tari dari rumah itu, kamu simpan uang kamu buat bisa kontrak, trus kamu cari kerja dan uangnya bisa buat kamu hidup sendiri, dari pada seperti ini, kamu cuma di manfaatin aja sama mereka, mereka tidak mau bekerja, cuma bisa utang sana utang sini, dan tagihnnya kamu yang di suruh bayar" ucap ibu ibu itu lagi
"iya bu.... Tidak apa apa, mentari ikhlas kok.... doa in aja yah bu.... Siapa tahu nanti mentari jadi orang sukses, dan bisa bntu banyak orang di sini" jawab mentari dengan tetap tersenyum di wajahnya
"Aamiin... Ibu akan doakan kamu tari.... Kamu anak baik, cantik, walaupun kamu cuma lulusan SD saja, tapi ibu yakin nanti suami kamu yang bisa mengangkat derajat mu, dan menjadikan kamu ratu satu satunya di dalam istana milik dia" ucap ibu ibu itu
Mentari langsung kembali untuk menjual ikan ikan dia yang masih banyak, mentari terus teriak untuk menarik pembeli agar mampir di gerai dia, dan mau langsung memebeli banyak.
Mentari langsung kembali untuk menjual ikan ikan dia yang masih banyak, mentari terus teriak untuk menarik pembeli agar mampir di gerai dia, dan mau langsung memebeli banyak.
Keberuntungan kini berpihak pada mentari, tiba tiba ada ibu ibu parubaya yang terburu buru ingin membeli ikan milik mentari, dan langsung di beli semua, karena permintaan dari bosnya.
"mau ada acara yah buk, sampai memborong ikan sebanyak ini"
"tidak nak.... Ini karena tiba tiba tuan muda, ingin makan ikan, namun tuan tidak bilang kalau dia mau makan ikan apa, jadi ibu bingung mau beli ikan apa, akhirnya ibu putuskan untuk membeli semua ikan saja, dan kebetulan yang masih banyak jenis ikannya cuma di kamu" jawab ibu itu
" ohh begutu bu... Yah sudah ini semua jadinya 3 juta yah bu..." ucap mentari sambil memberikan bon yang bertuliskan nama nama jenis ikan dan berapa kilogramnya beserta harganya
Ibu itu langsung membayar semuanya dengan di lebihi 5 ratus ribu untuk mentari, mentari sangat senang karena kini dia bisa pulang dan setoran sama paman nelayan yang punya ikannya. Dan dia juga tidak perlu jadi kuli panggul untuk mengganti uang yang telah di ambil adiknya tadi.
Mentari langsung berjalan pulang, dan dari kejauhan dia melihat beberapa preman yang menagih hutang ke orang tuanya, dan preman itu sedang marah marah ke orang tua angkatnya, karena memang sudah beberapa bulan ini mereka tidak bisa menyicil sama sekali, karena cuaca tidak mendukung dan bnyak nelayan yang enggan pergi ke laut karena ombak sedang besar.
Mentari tidak berani mendekat, karena dia sendiri takut kalau sampai uang yang dia bawa akan di ambil semuanya, mentari langsung berlari lewat jalan lain menuju rumah pman nelayan untuk mengembalikan uangnya, dan mengambil bayarannya, jualan hari ini.
"permisi paman.... Paman.... Ini mentari paman...."
"ehh iya tari kenapa, kok jam segini sudah pulang, apa ikannya sudah habis semua?"
"sudah paman, ini uangnya paman. Totalnya 3.425.000. Wah... Banyak sekali tari, yah sudah ini kamu saya kasih 500.000 yah.... Besok saya akan carikan ikan lagi, uang ini akan saya bagi bagi dulu ke orang orang yang ikut ke laut kemarin"
"iya paman... Terima kasih uang ini lebih dari cukup, kalau begitu saya pamit dulu yah paman.... Oh iya paman, saya titip le paman 3 ratus ribu yah, biar uangnya tidak di ambil orang tua saya semua"
"ohh begitu, iya saya mengerti, yah sudah kamu pulang sana, sebelum ibu kamu teriak teriak memarahin kamu" jawab paman nelayan
Mentari langsung berlari pulang ke rumah, dan ternyata preman itu masih saja mengobrak ngabrik rumahnya.
"STOP...." Teriak mentari saat melihat semua baju baju nya di buang semua sama preman preman itu
"mentari.... Mana uang nya, kamu tadikan kerja, mana uangnya sekarang... BURUAN MANA UANG NYA" ucap ibu mentari sambil teriak di depan muka mentari
dengan tubuh yang gemetar, mentari memberikan ke ibunya, semua uang yang dia punya yaitu 500 ribu.
" stop.... Ini uangnya, kami cicil sekarang, jadi kalian pergi dari rumah kami segera" ucap bu lastri
Para preman itu akhirnya berhenti dan keluar dari rumah bu lastri, dan mengambil uang itu, lalu menghitung nya. Karena cuma dapat 500 ribu, preman itu masih saja marah marah.
"kenapa cuma segini, mana sisanya.... uang ini aja tidak bisa menutup bunga nya, kalau kalian masih tidak bisa membayarnya, serahkan anak gadismu ini, biar ku jual dia untuk melunasi hutang mu" ucap preman itu sambil tertawa puas
orang tua mentari, seperti memikirkan omongan dari preman preman itu, dan bu lastri langsung berunding dengan pak joko, tentang menjual mentari. Mentari sangat takut kalau ibu dan bapaknya benar benar ingin menjual dia ke preman preman itu.
"beri kami waktu 1 hari.... Besok kalian datang lagi ke sini untuk mengambil uangnya, kalau mentari saya jual ke kalian, maka saya tidak akan untung apa apa, cuma hutang aja yang lunas. hari ini saya akan menjual mentari dengan uang yang banyak, agar kami bisa mendapatkan uang lebih dan kami juga bisa membeli apa pun dari uang itu" ucapan bu lastri yang tidak pernah di bayangkan sama mentari
"maksud ibu apa, ibu tidak akan jual aku kan bu... Mentari janji mentari akan bekerja keras bu, tapi jangan jual mentari, mentari mau tinggal sama ibu dan bapak saja " ucap mentari sambil menangis
"kami akan jual kamu ke rumah tuan muda, kamu jangan membantah, ini itung itung kamu menyerahkan diri kamu untuk kebahagiaan keluarga kamu, jadi kalau kamu mau berbakti sama ibu dan bapak, jadi sekarang kamu bereskan baju baju kamu, dan kami akan mengantar kamu ke rumah tuan muda" jawab bu lastri
"enggak bu... Pak.... Mentari tidak mau di sana.... Banyak yang bilang tuan muda itu kejam, mentari takut bu.... Pak.... Mentari mohon jangan jual mentari ke sana, mentari akan menutrut sama ibu dan bapak tapi mentari mohon ijinkan mentari di sini saja yah...." ucap mentari sambil menangis dan bersujud di kaki ibunya
"sudah bu kelamaan.... Bapak akan pegangin mentari, dan kamu masuk, ambil semua baju milik mentari lalu kita antar dia kesana" ucap pak joko sambil memegangi mentari agar mentari tidak kabur
"lepasin mentari pak.... Tolong pak.... Kasianni mentari.... Mentari kan tidak pernah nakal pak.... Mentari selalu jadi anak yang nurut, bahkan mentari tidak pernah membangkang. Mentari mohon pak..... Jangan perlakukan mentari seperti ini, mentari ini kan juga putri bapak dan ibu...." ucap mentari sambil menangis dan memelas belas kasih orang tuanya
Namun mereka tidak mendengar omongan mentari, meraka tetap mengajak mentari ke kota untuk menukar mentari dengan uang.
di rumah tuan muda itu memang sudah terkenal mau membeli seseorang yang mau bekerja di rumah itu selamanya, jadi mereka yang sudah di beli, tidak akan bisa lepas lagi, mereka harus bekerja di dalam rumah, jadi pembantu dan ada juga yang jadi pelayan dari tuan muda itu langsung. Namun mereka yang bekerja, tidak lagi mendapatkan gaji, karena keluarga mereka sudah menerima uang yang sangat besar di awal, saat mengantarkan keluarganya untuk bekerja di sana.
Namun terdapat kriteria khusus, agar bisa di terima untuk bekerja di sana, yaitu harus masih muda, dan giat dalam bekerja, serta harus rela bekerja dengan waktu yang lama tanpa keluar rumah, dan tanpa gaji tentunya, dan mereka pun harus siap kapan pum saat tuan muda membutihkan mereka.
Tak lama, akhirnya mentari sampai ke kota, dan mereka berhenti di depan rumah yang besar milik tuan muda, walaupun tidak banyak yg tahu bagaimana wajah tuan muda itu, namun yang mereka semua tahu kalau tuan muda itu sangat kejam, dan tidak pernah merasa bersalah kalau sedang menghukum para pelayannya.
Air mata mentari tidak pernah berhenti untuk mengalir, dia benar benar takut kalau sampai dia pisah sama orang tua nya dia sayangi, walaupun orang tuanya tidak pernah menyayangi dia, namun rasa sayang dan hormat mentari tidak pernah terbalas.
"sudahh... Hapus air mata kamu, jangan sampai di dalam kamu membuat ibu dan bapak jadi khwatir, kalau sampai hal itu terjadi, maka kamu yang akan menerima akibatnya nanti" ucap bapak mentari
Mentari hanya bisa menerima saja, dengan rasa hati yang sangat sakit, dia mengikuti kemauan orang tuanya. walaupun dia sangat takut untuk tinggal di rumah ini, tapi kini orang tuanya sudah tidak menginginkannya lagi, dan lebih memilih uang ketimbang menyayangi dan menganggap dia anak lagi.
Mentari hanya bisa menerima saja, dengan rasa hati yang sangat sakit, dia mengikuti kemauan orang tuanya. walaupun dia sangat takut untuk tinggal di rumah ini, tapi kini orang tuanya sudah tidak menginginkannya lagi, dan lebih memilih uang ketimbang menyayangi dan menganggap dia anak lagi.
Kini mereka telah di ijinkan masuk ke dalam area rumah, tapi mereka tidak di ijinkan untuk masuk ke dalam rumah. Jadi kini mereka hanya menunggu di depan rumah saja, pelayan yang mengantar mereka kini sedang menemui tuan muda, untuk memastikan, tuan muda mau menerima anak yang akan di jual ini.
...****************...
"ting...." suara alaram kamar yang ada di depan pintu kamar tuan muda
"hemmm" saut orang yang ada di dalam kamar itu
"maaf tuan muda, di depan ada orang yang mau menukar putri mereka dengan uang, apa tuan muda berkenan untuk menerima putri mereka atau tidak tuan" ucap pelayan itu
"Tunggu" jawab tuan muda dari dalam kamarnya
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Leon Kusuma wijayaningrat
Adalah seorang laki laki tampan berumur 28 tahun, dia seorang bisnisman muda yang sangat sukses, dan mampu menembus pasar internasional. Leon seorang yang temprament, dia tidak segan segan memukul dan menghukum para pelayan maupun keryawan kantornya, jika mereka membuat kesalahan yang menurut leon itu berat.
Leon sendiri selain terkenal sebagai CEO muda yang sangat sukses, tapi Leon juga di kenal sebagai seorang playboy yang suka gonta ganti pasangan, dan tidak mau menikah, karena dia bisa bebas tidur dengan banyak wanita tanpa harus menikah.
Kedua orang tua leon sudah berkali kali menjodohkan putra pertamanya itu dengan banyak sekali gadis dari kalangan ningrat, namun yang ada leon hanya mempermainkan mereka saja, setelah di tiduri sekali, leon akan langsung meninggalkan dia begitu saja.
Namun para perempuan itu juga tidak pernah merasa rugi, karena mereka di tinggal dengan di berikan uang yang begitu banyak dan juga 1 mobil mewah, jadi banyak banget para perempuan yang ingin menjadi salah satu dari oacar leon.
Leon sendiri sebenarnya sudah punya kekasih di luar negri, karena jarak yang jauh dan tidak pernah bertemu, jadi leon mencari pelampiasan dengan mendekati para perempuan yang tergila gila pada dia, dan hal itu juga sudah dinketahui sama pacar leon, namun dia tidak mempermasalahkan hal itu, karena leon juga mengijinkan pacarnya untuk bisa bergonta ganti pasangan, dan juga di bebaskan bisa berhubungan badan dengan laki laki lain.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Leon yang sehabis mandi, dia langsung berdiri di depan cermin untuk mengagumi tubuh nya sendiri, yang begitu indah dengan wajah yang tampan, lalu perut yang seperti roti sobek, otot yang kekar dan juga dia memiliki kejantanan yang besar dan panjang, namun sayang nya dia masih belum memiliki orang yang bisa memuaskan hasrat dia.
sambil memakai celana, Leon melihat ke arah layar CCTV yang ada di dinding kamar dia, dia melihat ke CCTV bagian luar, karena dia ingin melihat perempuan yang di maksut sama pelayannya.
"lumayan cantik dan imut, dengan kulit yang kuning langsat, tinggi badan yang selayaknya perempuan indonesia, cuman penampilan dia aja yang sangat buruk." ucap reno pada dirinya sendiri
"berikan uang pada mereka, dan suruh putrinya untuk masuk, dan dandanin dia, suruh dia pakai baju yang bagus dan harus wangi. Lalu nanti malam antar dia untuk masuk ke dalam kamar ku" ucap Leon pada pelayannya yang masih setia menunggu di balik pintu
"baik tuan... Saya akan berikan uang pada mereka, dan saya akan lakukan seperti yang tuan suruh" jawab pelayan itu
...****************...
Pelayan itu langsung keluar dari rumah untuk menemui mentari dan juga keluarganya, dan pelayan itupun sudah mengambil uang dari dalam Almari yang sudah di siapkan leon jika ada orang yang ingin mmenjual anaknya, jadi leon tidak perlu repot untuk memberi uang itu sendiri.
"ini ada uang 2 milyar, kalian bisa hitung uang itu, saya yakin tidak akan kurang dan tidak akan lebih" ucap pengawal itu
"ohhh baiklah tuan, kami percaya sama tuan. Dan ini putri saya, dia sudah menjadi milik kalian, jadi apakan saja dia, itu sudah bukan tanggung jawab saya lagi" ucap ibu mentari sambil kegirangan karena dia mendapat uang 1 koper besar
mentari hanya bisa diam, dan menaruh dendam ke kedua orang tuanya, dia benar benar tidak menyangka, kalau dia bisa di jual sama orang tua yang dia sayangi, orang tua yang selalu dia bantu, dan dia rela tidak sekolah kaarena ingin membantu mencari uang.
"klian sudah tau kan peraturannya, kalau kalian sudah tidak bisa bertemu dengan anak ini lagi, karena sekarang hidup anak ini ada di rumah ini untuk bekerja. tapi kalau sampai anak ini kabur, kalian yang akan mendapat balasannya" ucap pengawal itu dan langsung lari dari ruah milik leon
"ibu.... Bapak.... Jangan tinggalkan tari buk.... Tari tidak mau di tinggal sendirian buk...." teriak tari saat melihat ayah dan ibunya pergi dari rumah leon
"ayo mbak kita masuk, mbak gak usah khawatir, selagi embak bisa nurut dan tidak berbuat macam macam, tuan muda leon akan juga bersikap biasa saja," ucap pelayan itu sambil ngantar mentari ke kamar milik dia
"kamar kamu di sini, kamu jangan berfikiran untuk kabur, karena itu merupakan tindakan yang sangat membuat tuan muda marah besar, jadi kamu lakukan saja pekerjaan mu, dan nanti malam tuan muda ingin bertemu sama kamu, Jadi sekarang kamu istirahat saja. Kamu 1 kamar sama mak ton, jadi kalau kamu mau bertanya, bertanya saja sama dia"
Mentari masuk ke dalam kamarnya, walaupun kamar dia kali ini lebih bagus 100 kali lipat, tapi dia merasa asing dan bingung harus ngapain, jadi dia hanya bisa menangis sambil memeluk kakinya di atas ranjang empuk miliknya.
Karena terlalu lama dia menangis, akhirnya dia tertidur sambil duduk, dan mata dia juga bengkak karena menangis terlalu lama. Karena matahari akan tenggelam, semua pelayan kembali ke kamar mereka masing masing.
Termasuk mak ton, teman sekamar mentari, mak ton sebenarnya sudah tahu kalau ada pelayan baru yang tidur bersama dia, jadi mak ton juga ingin menyapa, sambil berkenalan.
Mentari akhirnya bangun, saat ruangan kamarnya mulai gelap, karena lampu kamar belum di nyalakan, jadi mentari berjalan untuk mencari saklar lampu.
"ehhh copot copot.... Ehhh ya ampun neng, kamu ngagetin emak aja, untung ini gak copot beneran" ucap mak ton saat melihat mentari berbiri di depan pintu
namun mentari cuma tersenyum kecil, karena suasana hatinya masih sangat buruk dan dia sedang tidak baik baik saja. Mak ton sangat tahu dengan sifat mentari yang seperti itu, jadi sekarang tugas dia yang membantu mentari agar bisa betah tinggal di rumah ini.
"neng cantik.... Emak boleh ngomong sama kami?" tanya mak ton yang hanya di balas anggukan sama mentari
"nama eneng siapa kalau emak boleh tahu, kalau emak, eneng bisa panggil emak aja atau mak ton" ucap mak ton sambil mencoba dekat sama mentari
" Na... Nama saya mentari mak" ucap mentari sambil sedih
"sudah... Kamu jangan sedih seperti itu, emak tahu kok, kamu pasti sedih berpisah sama keluarga kamu. Tapi... Keluarga kamu sendiri sudah menjual kamu ke sini, jadi lebih baik kamu belajar adaptasi aja, dan mulai bekerja di sini" ucap mak ton
"tapi mak... Mentari takut kalau di sini mak, banyak yang bilang kalau tuan muda itu jahat mak, dan dia tidak segan segan membunuh orang, kalau orang itu tidak di sukai sama tuan muda mak" ucap mentari
"tuan memang begitu, kalau sama orang yang jahat dan tidak menurut sama tuan, kalau kamu baik dan menurut sama tuan, kamu tidak akan kenapa napa kok tenang aja yah... kamu jangan sedih lagi, kamu bisa anggap emak sebagai emak kamu sendiri, jadi kamu tidak perlu sungkan sama emak" jawab mak ton sambil meyakinkan mentari
" iya mak.... Semoga aja mentari bisa cepat adaptasi yah mak, terima kasih yah mak sudah baik sama mentari" ucap mentari yang mencoba pasrah pada nasibnya sekarang
Mentari dan mak ton bergantian mandi, dan mulai ganti baju. Sehabis mandi tiba tiba mentari di jempus sama 2 pelayan muda, untuk di bawa ke ruangan ganti yang ada di rumah itu. dengan kebingungan dan masih ada rasa takut, mentari hanya bisa menunduk dan mengikuti mereka saja, tanpa berani bertanya apa apa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!