NovelToon NovelToon

Water N Fire

1

Hulwa Tsabilla atau yang sering dipanggil dengan Lulu , gadis periang yang tidak pernah mau menyerah pada keadaan . Sejak menyelesaikan sekolah menengah atasnya dia bertekad untuk bekerja agar bisa membantu kehidupan kedua orang tuanya di kampung .

Lulu merantau di ibukota berharap bisa segera memperoleh pekerjaan yang layak . Di sana dia tinggal di rumah kos khusus wanita dan di sanalah juga ia belajar mengamati pribadi orang orang di sekitarnya .

Hari ini adalah hari pertamanya masuk kerja disebuah perusahaan yang cukup besar yang ada di kota ini . Lulu beruntung karena keluarganya tidak pernah menentang keinginannya untuk hidup mandiri .

Menjadi pegawai magang di Perkasa Corp , sebuah perusahaan besar yang di naungi oleh perusahaan raksasa yang terkenal dengan empat pilarnya .

Sebenarnya perusahaan itu didirikan di Bali tapi karena pernah bangkrut maka sang pemilik membangunnya kembali di Jakarta . Mungkin sang pemilik perusahaan berpikir perusahaannya akan lebih maju jika atmosfer lingkungannya sangat membantu .

" Jadi di terima di perusahaan yang kemarin neng !? " tanya lbu Kus , pemilik kos khusus wanita yang selama ini ia tinggali .

Sifat lbu Kus yang rendah hati dan baik pada siapapun membuat wanita parubaya itu disayangi oleh semua penghuni kos . Suaminya sudah lama meninggal sedangkan kedua putranya sudah berkeluarga dan tinggal di luar kota .

" Jadi Bu .... masih magang sih Bu tapi semoga bisa cepat jadi karyawan biar gajinya gede . Jadi Lulu bayar kosnya bisa tepat waktu , enggak ngutang ngutang terus !! " ujar gadis cantik itu sambil tertawa .

" Eneng mah enggak pernah ngutang . Kalau lbu bilang sih eneng penghuni teladan "

" Piara tuyul dia kali Bu !! Perasaan nggak pernah hidup kekurangan kayak anak anak lain !! " celetuk Risa , salah satu teman yang tinggal di sebelah kamar kosnya .

Sebelum mempunyai pekerjaan tetap Lulu bekerja part time di sebuah kafe sebagai seorang pelayan . Kadang dia di daulat untuk menyanyi jika penyanyi yang biasa mengisi acara di kafe sedang berhalangan hadir .

Sebenarnya gajinya sangat pas pasan untuk makan dan biaya kosnya tapi.Luku bisa mengatur keuangannya sendiri hingga ia terlihat tidak pernah kekurangan .

" Hisshhh pamali neng bilang tuyul pagi pagi begini !! Udah pada berangkat sana, udah semakin siang lhohh takutnya kena macet di jalan " sahut lbu Kus .

" Tau tuh Bu , padahal sendirinya adalah ibunya tuyul !! Yuk Ris , mau nebeng sampai perempatan depan seperti biasa ?? " tanya Lulu pada teman satu kosnya sambil tertawa kecil , dia memang sudah sangat akrab dengan Risa karena mereka sudah tinggal di kos ini selama beberapa bulan bersama sama .

" Kemon lah !! Lumayan ngirit ongkos ... "

" Enak aja gratis !! Gajian traktir gue bakso Mang Kribo di pasar Wage !! "

" Assshhhiiaapp .... "

Setelah beberapa saat sesuai janjinya Lulu menurunkan temannya di perempatan untuk selanjutnya naik kendaraan umum ke tempat kerjanya . Tapi selanjutnya ...

BRAKKKK ...

" Akkhhhhhhh .... " pekiknya kaget .

Motor yang dikendarai Lulu oleng kesamping ketika sebuah mobil menyenggol pelan setang kanannya . Untung saja gadis itu sigap hingga motor yang ia bawa tidak sampai terjatuh di aspal .

Dan naasnya sang pengendara mobil bukannya berhenti untuk sekedar minta maaf dan meminta maaf malah terus saja melaju menerobos lalu lintas .

" Ckk ... awas ya !!! Udah bikin oleng main lari seenaknya "

Lulu memacu motor meticnya agar melaju lebih cepat , gadis itu mengejar mobil yang hampir membuatnya jatuh

TINNN ... TINNNN

CKKKIITTT ....

Mobil mewah itu langsung mengerem mendadak ketika motor metik berwarna hitam itu tiba tiba berhenti tepat di depannya . Sang supir mobil keluar dengan mengamati bemper depan mobilnya , mungkin khawatir jika ada yang lecet di sana .

" Ckk .. bukannya liat gue malah liat bemper mobil !! " gerutu Lulu kesal , gadis itu masih ada di atas motornya sambil mengamati mobil di depannya .

Sepertinya ada penumpang lain di dalam mobil itu , jika ia tak salah lihat ada seorang pria dengan setelan jas warna gelap di dalam sana . Dan ia merasa pria itu juga sedang menatapnya .

" Kenapa Nona menghadang mobil kami ?? Maaf tapi kami sedang sangat terburu buru , kami sedang di kejar waktu " pria berseragam hitam itu terlihat menghampirinya .

" Anda sudah hampir membuat saya celaka , saya hampir jatuh tadi ketika mobil kesayangan anda itu menyenggol motor saya ini "

" Anda terluka ?? "

" Untung saja tidak ... Tidak bisakah kalian sedikit sopan pada pengguna jalan lain ?? "

Pria berseragam hitam itu melangkah mundur ketika pria di dalam mobil itu sepertinya memanggil namanya .

Lulu mengerutkan dahinya ketika pria berseragam itu menyodorinya beberapa lembar uang berwarna merah kepadanya .

" lni Nona ... tapi saya harap anda menyingkir dari depan mobil kami "

" Dasar kalian .... "

Lulu menyambar uang itu dan kemudian turun dari motornya , gadis itu berjalan ke arah mobil dan mengetuk pintu belakangnya . Dan ketika pria itu membuka jendela mobilnya gadis itu segera melempar uang yang tadi di berikan kepadanya .

" Aku tak butuh uangmu Tuan sombong !!! Ambil itu kembali !! "

2

Lulu terus saja meracau di sepanjang perjalanannya , walau pria bersetelan jas warna gelap itu ternyata sangat tampan tapi ia tetap saja tidak suka dengan sikapnya yang arogan .

Pria itu menganggap dengan memberinya uang maka semua bisa selesai begitu saja . Baginya percuma saja good looking tapi minim akhlak , manusia dinilai dari bagaimana ia bisa menghargai manusia lainnya .

Sampai di perusahaan ia segera masuk ke lobi untuk berkumpul dengan para pegawai baru lainnya . Disana mereka akan di arahkan untuk ke bagian masing masing . Mereka juga di jelaskan tentang tugas mereka masing masing .

Setelah kurang lebih setengah jam mereka akhirnya pergi ke bagian yang sudah di tunjuk . Lulu magang untuk menjadi karyawan pembantu atau sejenis OG , dan dia di serahi tugas untuk menghandle lantai sepuluh di gedung perusahaan itu .

Lantai sepuluh adalah lantai dimana divisi pemasaran berada . Di tempat itu dia bertugas melayani dan membantu tugas semua pegawai di sana .

Gadis itu duduk di ujung ruangan yang paling dekat dengan pintu masuk ruangan . Untuk hari selanjutnya ia harus datang lebih awal agar bisa membersihkan ruangan . Karena tidak mungkin ia membersihkan tempat itu sekarang karena bisa mengganggu konsentrasi pekerja yang lain .

Seorang pria muda yang menjabat sebagai kepala divisi terlihat datang mendekat .

" Saya Mahardika ... kepala divisi pemasaran . Tugasmu adalah membantu senior yang ada di ruangan ini . Jika ada sesuatu yang tidak kau pahami maka tanyakan padaku atau mereka mereka yang ada di ruangan ini "

" Baik Mas ... ehh maksud saya Pak Dika . Maaf !! " sahut Lulu sedikit salah tingkah karena salah menyebut atasannya .

" Tidak apa apa , bekerjalah dengan baik ! Semoga betah di sini "

" Baik Pak "

Pria muda itu hanya tersenyum kemudian perlahan melangkah meninggalkan Lulu yang terlihat serius memisahkan tumpukan berkas berdasarkan bulannya . Kantor manager berada di satu ruangan tapi tertutup oleh dinding kaca berwarna hitam .

Satu jam berlalu , Lulu bisa merasakan tatapan dingin dari para pegawai wanita yang ada di ruangan itu . Tapi gadis itu tak mau ambil pusing karena merasa tidak melakukan kesalahan .

" Hei kamu !!! "

Sebuah suara terdengar , sepertinya berasal dari pegawai wanita yang tepat ada di sampingnya . Tapi Lulu diam karena wanita itu tidak memanggil namanya .

" Hei anak baru !!! Cewek gatel .... keganjenan pake acara goda pak manager !! Bikin kopi sana ... sepet ini mata ngeliatin kamu terus !! " pekik halus wanita berumur tiga puluh tahunan yang berkacamata itu .

" Mbak ngomong sama saya ?? "

" Pake nanya lagi , sok sokan ngeliat file !! Lulusan rendahan aja ngimpi kerja sama kita ,tugas kamu tuh cuma jadi kacung di sini !! Sekarang bikin kopi habis itu fotokopi semua berkas yang ada di depan kamu itu masing masing tiga lembar . Cepetan nggak pake lama soalnya sebentar lagi berkas itu buat bahan meeting Pak Dika "

" lya Mbak ... " Lulu sengaja mengalah agar tidak terjadi keributan di ruangan itu .

Bukannya rendah diri tapi hal itu memang sudah menjadi tugasnya . Tekadnya bertambah bulat jika suatu saat ia akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi .

Gadis itu berpikir mungkin jika pagi bekerja di perusahaan dan malamnya bekerja di kafe mungkin pundi pundi tabungannya akan cepat terkumpul . Selain bisa membantu kehidupan orang tuanya di kampung ia juga bisa membiayai sekolahnya kelak .

Sampai di pantry ia segera membuat kopi sesuai permintaan wanita tadi , karena lupa menanyakan takaran kopi yang biasa wanita itu minum akhirnya ia membuat kopi seperti yang biasa ia buat untuk ayahnya di kampung .

" Mbak ini .... "

Dahi wanita itu mengernyit saat mengamati kopi yang di bawanya .

" Kau bawa sampah ini untukku !!?? "

" Tapi tadi Mbak minta kopi , ini saya sudah buatkan kopi "

" Kau pikir aku suka kopi hitam hahh !! Kenapa tidak bertanya dulu ??!! " pekik wanita itu hingga menjadi perhatian beberapa orang yang duduk di dekatnya .

" Biar saya saja yang minum , kebetulan saya suka kopi hitam .... "

" Ehhh ... "

Lulu terlonjak kaget ketika melihat pria di depannya mengambil kopi yang tadi ia buat .

3

Lulu terpaku ketika pria tampan yang tadi berada di mobill dan hampir menabraknya sudah berdiri dengan gagah di depannya . Pria itu bahkan sedang menyeruput kopi yang sebenarnya tadi di buat untuk salah seorang seniornya .

Dia bisa merasakan ruangan itu menjadi sangat hening setelah kehadiran pria yang memakai setelan jas hitam itu . Kepala manager bernama Dika juga terlihat tergopoh berjalan kearahnya dengan kepala yang tertunduk .

Pria tampan itu meletakkan cangkir kopi ke nampan yang masih di bawanya .

" Saya baru tahu bahwa masih ada arogansi di perusahaan ini . Gadis ini masih baru disini dan tidak seharusnya kalian memperlakukan dia seperti yang anda lakukan barusan " kata pria itu dengan wajah mengarah pada wanita yang tadi meminta Lulu membuat kopi .

" Maaf Pak Aksa ... ini keteledoran saya sebagai pemimpin disini . Saya berjanji akan menertibkannya " kata Dika pada pria itu .

" Untuk peringatan pada semua karyawan suruh dia menghadap.HRD untuk mengambil uang gaji sekaligus pesangonnya !! Aku tak ingin wanita sombong seperti dia menjadi bagian perusahaan ini !! "

Wanita yang tadinya duduk itu sontak berdiri di belakang kepala manager dengan air mata yang mulai menetes dipipinya .

" Maafkan saya , saya mengaku bersalah ! Tapi tolong beri saya satu kesempatan lagi , saya berjanji akan bersikap lebih baik "

Pria bernama Aksa itu sepertinya tidak terlalu memperhatikan kata kata wanita barusan . Pria tampan itu berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun .

" Tunggu Tuan Aksa !! " Lulu memberanikan diri untuk memanggil pria yang sepertinya sangat di hormati itu .

Walau wanita seniornya tadi menyebalkan tapi ia tidak tega jika hanya karena kejadian tadi wanita itu harus di keluarkan oleh perusahaan .

" Tadi memang saya yang salah , saya tidak bertanya sebelumnya tentang apa yang harus saya kerjakan . Jika ada hukuman maka sudah seharusnya saya pun dihukum !! "

Lulu melihat Dika menggelengkan kepalanya pelan sebagai pertanda yang ia lakukan adalah salah . Dan pria bernama lengkap Gema Aksa itu seketika menghentikan langkahnya , tanpa membalikkan badannya ia menanggapi kata kata Lulu yang merupakan pegawai baru .

" Baik jika begitu , kau juga ingin mendapat bagian hukuman bukan ??!! Pak Dika ... pastikan dia dan wanita itu segera angkat kaki dari perusahaanku hari ini juga . Mereka sudah mengganggu kinerja perusahaan ini dan aku tidak menyukai itu "

" Perusahaanku !? Jadi dia ... " lirih Lulu dalam hatinya , sepertinya dia berurusan dengan orang yang salah .

Setelah sang CEO berlalu wanita yang ada di belakang Dika itu mendekat ke arahnya dan ...

PLAKKKK ...

" VERA !!!! "

Dika langsung menarik mundur lengan wanita yang tiba tiba menampar Lulu dengan penuh kebencian .

" Gara gara kau aku jadi keluar dari perusahaan ini !! Gadis sialan !! "

Lulu diam walau rasanya ingin mencakar cakar wajah wanita di depannya . Tubuh kekar Dika sudah berdiri di depannya , mungkin untuk berjaga jaga agar tidak terjadi keributan lebih lanjut antara dia dan wanita bernama Vera itu .

" Gara gara hal itupun dia keluar dari perusahaan ini , padahal ini hati pertamanya kerja . Kau tadi juga mendengar hal itu bukan ?? Dia sempat membelamu tadi tapi kita semua tahu CEO kita mempunyai sifat yang sangat tegas , dia takkan mencabut kembali apa yang sudah menjadi keputusannya . Ambil hikmah dari semua ini "

Wanita bernama Vera itu kembali ke mejanya dan mengambil tas miliknya . Sesuai dengan perintah ia akan menghadap HRD untuk mengambil gaji dan pesangonnya .

Lulu menghela nafasnya , ia pun kemudian melakukan hal yang sama . Dia berjalan ke arah mejanya dan kemudian mengambil tasnya untuk segera keluar dari gedung perusahaan itu .

Tak ada apapun yang bisa ia ambil ketika sudah dipecat karena ia memang belum punya gaji yang harus ia ambil .

" Nona Lulu tunggu dulu !! Bisakah kau menunggu sebentar ? Disini kau tidak bersalah , mungkin aku bisa membujuk CEO kita "

" Nggak usah Pak makasih !! Nanti Pak Dika malah kena semprot . Mungkin belum rejeki saya bekerja di perusahaan ini " sahut Lulu dengan sopan .

Setelah melihat Lulu keluar ruangan Dika segera naik ke lantai dua belas menggunakan lift . Lantai teratas gedung perkantoran Perkasa Corp itu adalah ruang dimana sang CEO bekerja .

" Santi ... Bos ada ?? "

Seorang wanita cantik.menoleh ketika kepala divisi pemasaran itu memanggilnya . Dia adalah sekretaris Gema Aksa , sang pemilik perusahaan .

" Eh Pak Dika , ada kok !! Barusan dia masuk ke kantornya ... "

Dengan santai Dika melenggang kearah sebuah ruangan yang pintunya masih tertutup rapat .

TOKK .. TOKKKK

Setelah mengetuk pintu Dika segera membukanya , dia melihat CEO yang sekaligus adalah sahabatnya sedang serius dengan laptopnya .

" Apa saya mengganggu waktu anda Tuan Aksa ?? "

Di perusahaan Gema memang lebih di kenal dengan nama Aksa . Hanya keluarga yang masih memanggilnya dengan panggilan masa kecilnya yaitu Gema .

" Kalau cuma ingin membahas masalah tadi sebaiknya keluar dari ruangan ini . Elo tahu banget kalau gue benci sama makhluk makhluk kaya pegawai senior tadi . Nggak ada tolerir " sahut Gema .

" Ckk bukan dia yang mau gue bahas ... tapi yang satunya "

" Nggak pernah berubah !! Jangan bilang kalau elo suka dia "

" Dia nggak salah , wajarlah jika pegawai baru membuat kesalahan " bela Dika tak mau kalah .

Dari awal dia memang sudah suka melihat wajah cantik pegawai barunya . Selain cantik Lulu juga mempunyai tubuh proporsional yang menurutnya sangat indah di pandang .

" Terserah !! "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!