Khanaya Putri itu adalah nama ku, Anak Pertama dari tiga bersaudara.
Keluargaku sangat lah sederhana. Bukan dari keluarga terpandang atau pengusaha Sukses.
Ayah ku memiliki usaha kecil kecilan di bidang kuliner.
kuliner khas sunda.
Tidak besar, tapi Alhamdulillah mampu mencukupi kehidupan keluarga kecil ini.
Aku bersekolah di SMK jurusan Pertanian...
sebenar nya aku itu pengen sekolah di jurusan Akuntansi Manajemen... sayang nya belum ada, di sekolah ini khusus jurusan Pertanian...
Oh ia... Aku memiliki adik perempuan yg bernama "Artika Putri" dan Adik laki "Ardana Nur Syaputra" mereka cukup rempong anak nya.
Ini hari pertama ku masuk sekolah..
dan hari ini adalah masa MOS...
sungguh membuat ku dag dig dug
.............
Pagi itu semua murid baru telah berbaris di lapangan...
banyak yang tertuju padaku... ya mungkin karna penampilanku yang sedikit berbeda.
Semua siswa muslim memang mengenakan Jilbab, tapi sebatas jilbab biasa, sedangkan aku memakai jilbab dengan model di lebarkan, menutup bagian dadaku...
Tapi aku gak ambil pusing... sudah biasa dilihat seperti itu.
"Baiklah... semua sudah di bagi ya ruangan nya, selesai apel ini semua langsung menuju ruangan yang di tentukan. SIAP SEMUA???" komando Ketua MOS kak Mustofa
"SIAP KAK" jawab kami serentak
setelah komando di bubarkan, kami pun menuju ruangan masing masing.
Karna banyak yang buru-buru dan sambil berlari, ada yang menabrak ku, dan aku hampir saja jatuh... Alhamdulillah aku selamat, mungkin kalau bukan karna ada yg menarik tanganku, aku sudah terjatuh ke lantai dasar.
"lain kali hati-hati , tidak perlu buru-buru.. biasa berakibat fatal ke teman yang lain" tegur lelaki itu kepada siswa yg menabrak diriku dan posisi nya masih menggenggam tanganku
"eh iya kak, Maaf" jawab nya sambil berlalu.
Karna aku masih syok...jadi aku masih terdiam membisu.
"kamu gak papa kan??" tanya laki-laki itu yg menyadarkan lamunanku.
Aku pun langsung berdiri tegap dan melepaskan genggamannya.
"eh...iya kak terimakasih sudah menolongku, Alhamdulillah gak apa-apa, sekali lagi makasih ya kak..." jawaku sambil menunduk
"lain kali kalau jalan jangan terlalu menunduk, dan kalau bicara juga jangan nunduk aja, di lihat donk lawan bicara nya, kalau sempat kakek-kakek kamu panggil kakak kan bisa berabe... hehehe" ucap nya sambil tertawa kecil
Aku pun melihat nya sekilas dan tersenyum.
Sungguh wajah nya menenangkan, senyumnya manis sekali.. membuat jantungku dag dig dug tak menentu.
"kamu siswa baru kan, buruan ke ruangan, ntar telat di hukum loh,,"
" eh...iya kak maaf, sekali lagi makasih ya kak, Assalamualaikum" ucap ku sambil berlalu menuju ruangan
"Wassalamu'alaikum"
.........
Tiba di ruangan aku langsung duduk di kursi pas banget di depan,,
"hai...kenalin aku riana, kamu??" tanya salah satu siswa baru yang pas duduk di sebelahku sambil menyodorkan tangan nya
"Khanaya..." jawab ku singkat sambil tersenyum ramah pada riana
"Ok... baik lah semua sudah duduk di kursi masing-masing.. sambil menunggu ketua pembina di ruangan ini masuk, saya ingin memperkenalkan semua kakak-kakak yang ada di sini"
"nama saya sendiri adalah Utami, dan ini kak Dimas, Kak Bagas, kak Ayu"
sambung kak utami memperkenalkan diri nya dan kawan kawan...
"Assalamualaikum" salam seseorang yang tiba-tiba masuk ke ruangan, dan ternyata dia adalah sosok yang menolongku tadi
"Wassalamu'alaikum" jawab kami serentak
"Nah ini dia ketua pembina kita, mari kak, perkenalkan diri" ucap kak Utami mempersilahkan
"Baik lah selamat datang semua, sehat kan semua...???"
"Siap Sehat kak....."
"Nama saya Rafa Nugraha, saya diberi sedikit mandat untuk membina adik adik semua yang baru bergabung di sekolah ini. Semoga kita semua bisa berkerja sama ya..." ujar Kak Rafa
"Siap Bisa kak" balas kami semua kompak
setelah kak Rafa memperkenalkan diri kami pun bergantian memperkenalkan diri.
dan ini giliran diriku yang maju kedepan...
"Bismillahirrahmanirrahim... Assalamu'alaikum.."
"Wassalamualaikum" jawab yang lain nya
"perkenalkan Nama saya Khanaya Putri, usia 15th...hobbi membaca, tidak ada alasan istimewa untuk bersekolah disini, yang terpenting saya bisa belajar yang bermanfaat untuk semua nya...."
"emang gak panas ya pakek jilban besar gitu??" tanya salah seorang siswa tiba-tiba..
"Alhamdulillah saya nyaman... dan panas nya ini tidak lah sebanding dengan panas nya neraka" balas Khanaya sembari tersenyum
Semua terbengong mendengar jawaba Khanaya, karena Khanaya merasa gak ada lagi yang perlu di jawab, Khanaya pun turun.
Entah kenapa Khanaya merasa kak Rafa memperhatikannya, tapi dia gak mau terlalu berprasangka. Dia memilih berinteraksi dengan teman yg lain.
Semua siswa baru menikmati suasana MOS, terkadang atihan baris berbaris, main teka teki... dan terkadang di isengin oleh kakak kakak pembina MOS
Sampai ada yg nangis karna kejahilan kakak pembina, tapi tidak ada kekerasan ya...
yang sedang ulang tahun pun yang tanpa mereka sadari mereka di jahilin oleh kakak pembina , tapi setelah itu dapat hadiah...
Tiga hari berlalu....semua menjalani dengan suka cita.
Tiba lah penutupan MOS...yang akan di adakan malam ini...
tiba tiba saat Khanaya sedang asik ngobrol dengan Riana dan salsa, Rafa datang...
"Assalamu'alaikum"
"Wassalamu'alaikum" jawab mereka bertiga
"hmmm.... Naya nanti malam pergi ke penutupan sama siapa??" Tanya Rafa
"ciiiee" ledek Riana dan Salsa
sontak membuat aku malu..
"belum tau kak... emang kenapa kak??"
sambil melihat ke arah Rafa sekilas
"kakak Jemput ya ....." belum selesai omongan nya sudah di sambar oleh Riana
"boleh kak... tapi riana juga ikut ya" ucap riana tampa basa basi. itu karna riana adalah tetangga Rafa dan kebetulan akrab.
"maaf kak.. kalau pergi berdua Naya gak bisa, dan pasti gak di izinkan Ayah..." jawab Khanaya, karna Khanaya pun tidak mungkin pergi berdua
" tenang aja, nanti rame kok, bareng Riana juga, biar kakak yang pamitan ke Ayah Naya.."
ucapnya penuh kesungguhan
"In Syaa Allah"
" ok...kakak jemput jam 8 ya" ucap Rafa bahagia sambil berlalu...
" ciiieeee" ledek Riana dan salsa
" apaan sich..." jawab Khanaya malu
" gas trooos.... jangan kasih kendoor...haha" lanjut salsa
"hiiis... malu tau di denger yg lain"
"lagian Ayah belum tentu ngizinin" sambung Khanaya
.........
Malam pun tiba, ayah mengajak kami berkunjung ke rumah bibik Lilis
aku tidak berani menolak , padahal aku baru mau minta izin untuk ikut penutupan MOS...
apalah daya... ini sudah takdir Allah
Entah setan apa yg membisiki Khanaya, seakan berat untuk ikut dengan sang Ayah, matanya asik melihat ke belakang, berharap kak Rafa dan kawan kawan segera datang. Tapi sudah jam 8 lewat mereka belum datang juga. dan Akhirnya dia putuskan untuk mengikuti Ayah dan Ibu....
Rumah bibi lilis tidak terlalu jauh, jadi kami memilih jalan kaki...
Ada perasaan kecewa di hati...
sulit untuk di tebak....
dan tidak lama setelah Khanaya masuk ke lingkungan rumah bibi lilis, Rafa dan kawan kawan datang...
di ketuk nya pintu berkali kali tapi tidak ada jawaban..
" kayak nya gak ada orang dech kak" ucap Riana
"iya tuh Raf...kamu gak ada no HP nya???"
"astaghfirullah... ngak ingat untuk minta nya, kamu ada nomer nya gak Na???"
" hehehe.... belum sempat minta kak" balas Riana sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal
" hmmmmm" dehem Rafa kecewa
"ya udah kita pergi aja dech... " ucap Rafa dengan nada kecewa plus pasrah
"Naya, motor ayah harus di service, kamu di antar aja ya..." kata sang ayah yang sudah selesai sarapan
" Naya naik angkot aja yah..."
"yakin???" tanya ibu
"In Syaa Allah... ya udah Naya berangkat ya yah,bu... takut telat" sambil mencium tangan ayah dan ibu nya
"kalian gak sekalian???" bertanya kepada 2 adik nya
"kami sama ayah aja" jawab Artika
"ya sudah... Assalamualaikum"
"Wassalamu'alaikum"
Khanaya pun bergegas ke simpang jalan untuk menyetop angkot.
Memakan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke sekolah.
Setibanya di sekolah, Riana dan Salsa sudah menunggu.
"Khanayaaaa...."teriak Riana sambil berlari dan memeluk nya
Khanaya hanya tersenyum melihat tingkah dua sohib nya itu.
Dan Rafa pun melintasi mereka, tapi Rafa berlalu begitu saja. Biasa nya Rafa selalu ramah pada nya.
Riana paham akan kebingungan Khanaya dan dengan sikap Rafa
" Kak Rafa kecewa tuh sama kamu"
" Kecewa?? maksud nya???" tanya Khanaya semakin bingung..
Mereka pun menuju kelas, sesampai nya di kelas Riana pun bercerita soal kejadian semalam, mereka datang ke rumah Khanaya tapi tidak ada jawaban, dan sepanjang acara Rafa lebih banyak diam.
Seperti saat ini, hanya diam
"Maaf, aku udh nunggu sampai jam 8 lewat, hampir jam 8:30, tapi kalian gak datang, dan Ayah mengajak kami semua berkunjung ke rumah bibik, aku gak punya no HP kalian,,jadi gak bisa kasih kabar, maaf" Khanaya menjelaskan dengan penuh penyesalan.
bahkan tidak menyangka jika Rafa akan sekecewa itu
"kami sich gak masalah Nay....kak Rafa tuch..." jawab Riana sambil menujuk ke arah Rafa yang tampak sibuk dengan buku-buku nya..
"trus gimana donk??"
"ya jelaskan lah sayoooong qiuuu..."jawab salsa tanpa beban
"hmmm.... gak semudah itu sal..."
Keasikan ngobrol sampai sampai mereka gak sadar guru wali kelas sudah datang.
Karna ini hari pertama masuk, mereka membuat seksi seksi petugas dan piket kelas.
Khanaya di minta sebagai sekretaris di kelas nya.
Tak terasa waktu berlalu, saat akan pulang anggota Osis meminta seluruh perangkat kelas untuk berkumpul.
Untuk diadakannya pembagian anggota Osis yang baru...
Rafa masih terpilih menjadi ketua Osis
Mustafa Wakil
dan dengan perdebatan panjang Khanaya mau tidak mau menerima sebagai Sekretaris Osis, sebenar nya dia tidak ingin, untuk menjadi sekretaris kelas saja sebenar nya berat.... tapi ini malah sekretaris Osis di tambah lagi berhubungan dengan Rafa...
Sungguh oh sungguh
voting memihaknya, mau tidak mau dia menerima.
Selesai rapat Osis mereka ngacir pulang masing-masing, ada yang bawa kendaraan sendirian, ada yang berboncengan dengan yang lain... Rafa masih dengan sikap dingin nya.
Khanaya lebih memilih diam.
Setelah berpamitan Khanaya menuju halte untuk menyetop angkot.
Di dalam ruang rapat Riana menghampiri Rafa dan menceritakan apa yg terjadi kenapa Khanaya sehingga tidak ikut acara tadi malam...
"Serius Na...???"
"Serius lah kak... gak lihat apa tuh ekspresi nya penuh penyesalan... tapi dia tidak bisa menjelaskan nya...."
"ya udh kakak pergi dulu..."mendengar penjelasan Riana, Rafa ngacir keluar untuk mengejar Khanaya, ada perasan menyesal dalam hati nya....
Baru sampai pagar dan ingin memanggil Khanaya, Yang mau di panggil keburu naik angkot...
"Maaf ya Nay..... tanpa mau tau yang terjadi aku marah gak jelas, entah kenapa setiap melihat nya hati ini begitu sensitif.... hmmmm" guman Rafa pada dirinya sendiri
"hayuuuh.... nungguin siapa bro???" tanya Wahyu sambil menepuk pundak Rafa, yg otomatis membuat nya kaget
"bisa gak kalau datang tu ngucapin salam"
"sensi amat... maaf dech maaf"balas Wahyu sambil tertawa
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!